Anda di halaman 1dari 5

NAMA:ANGELA MERISI

NIM:1801060049

KELASp:B

MATA KULIAH:PROFESI KEPENDIDIKAN

LATIHAN 1

1. kualifikasi terkadang dapat dilihat dari segi derajat lulusannya. Seperti dalam UU Sisdiknas 2003,
ditetapkan bahwa untuk menjadi guru Sekolah Dasar (SD) harus lulusan Strara S-1, tentu saja
jika ingin menjadi guru yang mengajar pada tingkat lebih tinggi (SMP?MTs, SMU/SMK/MA,
Perguruan Tingggi).Selanjutnya, kompetensi di definisikan sebagai dalam Surat Keputusan
Mendiknas nomor 045/U/2002. tentang Kurikulum Inti Perguruan Tinggi mengemukakan
“Kompetensi adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki
seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-
tugas di bidang pekerjaan tertentu”. Association K.U. Leuven mendefinisikan bahwa pengertian
kompetensi adalah peingintegrasian dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
memungkinkan untuk melaksanakan satu cara efektif.Jadi dalam hal ini yang paling penting
adalah kualifikasi akademik pengajar tersebut
2. Peran guru dalam dunia pendidikan sangat berpengaruh dengan sukses atau tidak pendidikan
tersebut kedepannya. guru memegang kendali penuh terhadap anak didik/peserta didik dalam
kelas. Baik atau tidaknya pembelajaran dalam kelas bergantung pada guru sebagai ujung
tombaknya.Jaman sekarang beberapa guru sering menyalahartikan perannya sebagai pendidik
untuk siswa. Mereka mengganggap tugas guru hanya mentransfer ilmu di dalam kelas, cukup itu
saja padahal pada kenyataannya tidak hanya itu. Guru digugu dan ditiru, apapun yang guru
lakukan sedikit banyak akan memberi dampak secara langsung atau tidak langsung kepada
siswa. Koswara (2008: 2) menyatakan bahwa, "Guru memegang peranan strategis terutama
dalam upaya membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai - nilai yang
diinginkan. Dari dimensi tersebut, peranan guru sulit digantikan oleh yang lain". Maka dari itu
alangkah baiknya dan seharusnya guru memiliki sikap dan sifat yang baik agar para siswa yang
diajarnya dapat meniru dan mencontoh perilaku-perilaku baik tersebut. Dengan kata lain guru
harus memiliki kualitas yang baik untuk menjadikan pendidikan lebih bermutu.Guru bukan
hanya mampu memberikan pelajaran tentang materi di dalam kelas namun guru juga harus
memiliki kepribadian yang baik untuk diteladani oleh siswanya. Dengan kepribadian yang baik
tersebut nantinya akan memberikan dampak positif terhadap sikap dan perilaku siswa
disekolah. Guru juga harus mampu memilih metode atau pembelajaran seperti apa yang pas
untuk anak didik mereka. Tidak memaksa namun perlahan membuat anak didik menyukai cara
belajar yang diterapkan.
LATIHAN 2

1. Robert W. Rickey dalam Djam an Satori dkk (2003 : 1.19) mengemukakan ciri – ciri profesi
keguruan sebagai berikut :
a. Bahwa para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan
kemanusiaan daripada usaha untuk kepentingan pribadi.
b. Bahwa para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai persyaratan untuk
menda-patkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat untuk menjadi anggota
organisasi guru.
c. Bahwa para guru dituntut untuk memiliki pemahaman sertaketrampilan yang tinggi
dalam hal bahan ajar, metide, anak didikdan landasan kependidikan.
d. Bahwa para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi profesional yang
dapat melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan, bahkan selalu mengikuti
perkembangan yang terjadi.
e. Bahwa para guru, selalu diusahakan untuk selalu mengikuti kursuskursus, workshop,
seminar, konvensi serta terlibat secara luas dalam berbagai kegiatan “in service”.
f. Bahwa para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup (a life career).
g. Bahwa para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional maupun secara
lokal.

National Education Association (NEA) juga mengutarakan ciri-ciri profesi keguruan seperti berikut:

1) Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.


2) Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
3) Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (bandingkan
dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka).
4) Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
5) Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.
6) Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.
7) Jabatan yng lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi.
8) Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terlain erat.
LATIHAN 3

1. Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi. (UU No.20 THN 2003, PSL 39 (2))

Tenaga Kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. (UU No. 20 tahun 2003 pasal 1 (BAB 1
 Ketentuan umum) Konselor, Pamong belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, Ustadz,
dan sebutan lainnya.

2. Tenaga Kependidikan lainnya ialah orang yang berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan
di satuan pendidikan, walaupun secara tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan,
diantaranya:
a. Wakil-wakil/Kepala urusan umumnya pendidik yang mempunyai tugas tambahan dalam
bidang yang khusus, untuk membantu Kepala Satuan Pendidikan dalam penyelenggaraan
pendidikan pada institusi tersebut. Contoh: Kepala Urusan Kurikulum.

b. Tata usaha, adalah Tenaga Kependidikan yang bertugas dalam bidang administrasi instansi
tersebut. Bidang administrasi yang dikelola diantaranya; Administrasi surat menyurat dan
pengarsipan, Administrasi Kepegawaian, Administrasi Peserta Didik, Administrasi Keuangan,
Administrasi Inventaris dan lain-lain.

c. Laboran, adalah petugas khusus yang bertanggung jawab terhadap alat dan bahan di
Laboratorium.

d. Pustakawan, Pelatih ekstrakurikuler, Petugas keamanan (penjaga sekolah), Petugas


kebersihan, dan lainnya
Pembelajaran kreatif merupakan proses pembelajaran yang mengharuskan guru dapat
memotivasi dan memunculkan kreatifitas peserta didik selama proses pembelajaran
berlangsung, dengan menggunakan beberapa metode dan strategi yang variatif, misalnya kerja
kelompok, pemecahan masalah dan sebagainya.

3. Pembelajaran kreatif mengharuskan guru untuk mampu merangsang peserta didik


memunculkan kreatifitas, baik dalam konteks kreatif berfikir maupun dalam konteks kreatif
melakukan sesuatu. Kreatif dalam berfikir merupakan kemampuan imajinatif namun rasional.
Berfikir kreatif selalu berawal dari berfikir kritis yakni menemukan dan melahirkan sesuatu yang
sebelumnya tidak ada atau memperbaiki sesuatu yang sebelumnya tidak baik. Tak seorangpun
akan mengingkari bahwa kemampuan dan ciri-ciri kepribadian sampai tingkat tertentu
dipengaruhi oleh oleg faktor lingkungan seperti keluwarga dan sekolah. Kedua lingkungan
pendidikan ini dapat berfungsi sebagai pendorong (press) dalam pengembangan kreatifitas anak
Contoh pembelajaran yang kreatif itu seerti pada model pembelajaran TGT dimana guru akan
menciptakan suatu games dan pada games tersebut siswa akan di bagi dalam beberapa
kelompok untuk memainkan game tersebut game yang di buat pun masih berkaitan dengan
materi pembelajaran yang telah di sampaikan guru dalam game tersebut guru menyediakan
reward atau penghargaan kepada kelompok atau siswa yang menjawab benar agar adanya
semangat belajar atau minat belajar siswa . dengan adanya game tersebut secara tidak langsung
guru telah mencoba menggali lagi kemampuan dan ingatan siswa dalam proses pembelajaran.
LATIHAN 4

1. Pendidikan dan pembelajaran pada hakikatnya dilaksanakan untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan dalam pendidikan ini dijabarkan dalam banyak item, masing-masing kegiatan dalam
pendidikan dan pembelajaran memiliki tujuan masing-masing, dimana untuk mampu mencapai
tujuan tersebut haruslah mampu mencapai kemampuan-kemampuan tertentu sebagai indikasi
bahwa tujuan tersebut telah tercapai. Kemampuan-kemampuan ini adalah kompetensi yang
harus dicapai oleh peserta didik yang mengikuti pendidikan formal. Kompetensi juga berperan
sebagai tujuan itu sendiri. Dalam pembelajaran, siswa belajar untuk mampu menguasai dan
mencapai kompetensi, ini menempatkan kompetensi sebagai tujuan atau raihan yang harus
didapatkan oleh peserta didik setelah menjalani pembelajaran. Kompetensi dalam pendidikan
formal merupakan tujuan yang lebih khusus dan bersifat seragam ditentukan oleh
penyelenggara pendidikan formal dalam hal ini pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai