Anda di halaman 1dari 8

Tugas.

MAKALAH
PROFESI PENDIDIKAN

KELOMPOK III

NAMA : MELINDA AMIR

NIM : G8221078

NAMA : MEILY PRISKA BOLUNG

NIM : G8221074

PRODI : PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PGSD)

KELAS : KARYAWAN

SEMESTER : III (Tiga)

UNIVERSITAS POHUWATO

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TAHUN 2022
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guru adalah salah satu unsur manusia dalam proses pendidikan di sekolah sekaligus memegang
tugas dan fungsi ganda, yaitu sebagai pengajar dan sebagai pendidik. Sebagai pengajar guru
hendaknya mampu menuangkan sejumlah bahan pelajaran ke dalam otak anak didik, sedangkan
sebagai pendidik guru diharapkan dapat membimbing dan membina anak didik agar menjadi
manusia susila yang cakap, aktif, kreatif, dan mandiri (Deden, 2011). Setiap profesi memiliki kode
etik masing-masing, begitu pula dengan guru.Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang
harus diindahkan oleh setiap anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam
hidupnya di masyarakat.Norma-norma tersebut berisi petunjuk-petunjuk bagi anggota profesi tentang
bagaimana mereka melaksanakn profesinya dan larangan-larangan, yaitu ketentuan-ketentuan
tentang yang tidak boleh diperbuat atau dilaksanakan oleh mereka tidak hanay dalam melaksanakan
tugas profesi mereka melainkan juga menyangkut tingkah laku anggota profesi pada umumnya
dalam pergaulannya sehari-hari didalam masyarakat. Selain itu agar dapat memberikan layanan yang
optimal, diperlukan persyaratan-persyaratan dan ketentuan-ketentuan mengenai bagaimana layanan
itu diberikan (kewajiban) kepada peserta didik.Sikap profesionalisme guru juga patut diperhatikan
guna meningkatkan kinerja guru.Sikap yang baik tercermin dari pribadi yang baik pula, hal tersebut
erat kaitannya dengan kompetensi guru yaitu kompetensi kepribadian.Empat kompetensii guru
(kepribadian, pedagogik, sosial, dan profesional) menjadi salah satu syarat seorang guru dapat
dikatakan profesional. Berdasarkan pemaparan tersebut, kami akan membahas makalah tentang
pengertian profesi, profesi keguruan dan syarat-syarat profesi keguruan, serta kode etik dan
organisasi profesional keguruan.
1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa
masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dan syarat-syarat profesi?


2. Apa saja Kode etik profesi keguruan?
3. Apa saja Organisasi profesi keguruan?
4. Jelaskan Pengertian Program Bimbingan Di Sekolah?
5. Apa Saja Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan Di Sekolah?

1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan beberapa tujuan
penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengertian dan syarat-syarat profesi.


2. Untuk mengetahui apa saja Kode etik profesi keguruan.
3. Untuk mengetahui apa saja Organisasi profesi keguruan.
4. Untuk mengetahui Pengertian Program Bimbingan Di Sekolah
5. Untuk mengetahui Peranan Guru Dalam Pelaksanaan Bimbingan Di Sekolah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan syarat-syarat profesi


1). Pengertian Profesi Menurut Ornstein dan Levine (1984) menyatakan bahwa profesi itu :
a) Melayani masyarakat, merupakan karier yang akan dilaksanakan sepanjang hayat (tidak
berganti-ganti pekerjaan).
b) Memerlukan bidang ilmu dan keterampilan tertentu di luar jangkauan khalayak ramai
(tidak setiap orang dapat melakukannya).
c) Mengunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek (teori baru
dikembangkandari hasil penelitian).
d) Memerlukan latihan khusus dengan waktu yang panjang.
e) Terkendali berdasarkan lisensi baku dan atau mempunyai persyaratan masuk.

2) Pengertian dan syarat-syarat profesi keguruan


Adapun syarat-syarat Profesi Guru adalah sebagai berikut : jabatan yang melibatkan
kegiatan intelektual, jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus, jabatan
yang memerlukan persiapan profesional yang lama (dibandingkan dengan pekerjaan yang
memerlukan latihan umum belaka), jabatan yang memerlukan.
Ada beberapa kriteria yang dapat dipenuhi oleh jabatan mengajar yaitu :
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual
b. Jabatan yang menggeluti batang tubuh ilmu yang khusus
c. Jabatan yang memerlukan persiapan latihan yang lama

3) Perkembangan profesi keguruan


Dengan kata lain dapat diartikan bahwa, pengembangan profesi guru didefinisikan
sebagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan taraf atau
derajat profesi seorang guru yang menyangkut kemampuan guru, baik penguasaan
materi ajar atau penguasaan metodologi pengajaran, serta sikap
keprofesionalan guru menyangkut motivasi.
Ada beberapa 5 macam guru, yakni :
• Guru lulusan sekolah guru yang dianggap sebagai guru yang berwenang penuh
• Guru yang bukan lulusan sekolah guru, tetapi lulus ujian yang diadakan untuk menjadi
guru
• Guru bantu, yakni yang lulus ujian guru bantu
• Guru yang dimagangkan kepada seorang guru senior, yang merupakan calon guru
• Guru yang diangkat karena keadaan yang amat mendesak yang berasl dari warga yang
pernah mengecap pendidikan. Tentu saja yang terakhir ini sangat beragam dari satu
daerah dengan daerah lainnya.
4) Kode etik profesi keguruan.
Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional. Guru berusaha memperoleh
informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan bimbingan dan
pembinaan. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya proses belajar mengajar.
Setiap profesi pasti memiliki seperangkat aturan yang tidak boleh dilanggar, begitu juga
dengan Bapak/Ibu yang saat ini berprofesi sebagai guru. Itulah mengapa penting adanya
suatu kode etik guru antara lain sebagai berikut :
a. Pengertian Kode Etik
b. Tujuan Kode Etik
c. Penetapan Kode Etik
d. Sanksi Pelanggaran Kode Etik
e. Kode Etik Guru Indonesi
5) Organisasi profesi keguruan
Organisasi profesi keguruan adalah wadah yang berfungsi sebagai penampungan dan
penyelesaian masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan pendidikan dan diselesaikan
secara bersama. Sebagai suatu organisasi, organisasi profesi keguruan mempunyai suatu
sistem yang senatiasa mempertahankan keadaan yang harmonis.
Adapun beberapa Organisasi profesi keguruan yang perlu diperhatikan yaitu :
1. Fungsi organisasi profesional keguruan
Yaitu dorongan yang menggerakkan para profesional untuk membentuk suatu organisasi
keprofesian.
2. Jenis-Jenis Organisasi Keguruan
Di samping PGRI sebagai satu-satunya organisasi guru-guru sekolah yang diakui
pemerintah sampai saat ini, ada organisasi guru yang disebut Musyawarah Guru Mata
Pelajaran (MGMP).
B. PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH DAN PERANAN GURU DALAM
PELAKSANAANNYA
1. PENGERTIAN PROGRAM BIMBINGAN
Guru BK memiliki peran penting dalam keberhasilan setiap siswa agar bisa menjalani proses
pendidikan di sekolah dengan baik. Guru BK bertugas untuk mengetahui dan juga memahami
perilaku dan juga memberikan konseling kepada siswa sehingga bisa membantu siswanya dalam
mengatasi setiap permasalahan siswa.
• Menurut Wikel (1991) menjelaskan bahwa program bimbingan merupakan suatu rangkaian
kegiatan terencan, terorganisasi dan terkoordinasi. Pengertian Program Bimbingan program
bimbingan dan konseling adalah keseluruhan rencana kegiatan yang disusun dengan
memperhatikan kebutuhan peserta didik yang dilaksanakan pada periode tertentu.
• Menurut pendapat Hotch dan Costor (1981) program bimbingan dan konseling adalah suatu
program yang memberikan layanan khusus.

2. . Langkah-langkah Penyusunan Program Bimbingan


a) Tahap Persiapan
Kesiapan sekolah untuk melaksanakan Program Bimbingan.
b) Pertemuan
Pertemuan ini untuk menyamakan pemikiran pada program bimbingan
c) Pembentukan
Mempersiapkan bagan organisasi dari program bimbingan.
d) Penyelenggara
Melaksanakan sistem dan melatih para pelaksana Program Bimbingan

3. Variasi Program Bimbingan Menurut Jenjang Pendidikan


a. Pendidikan Taman Kanak-kanak
b. Program Bimbngan di Sekolah Dasar
c. Program Bimbingan di SLTP
d. Program Bimbingan di SLTA
e. Program Bimbingan di Perguruan Tinggi

4. Tenaga Bimbingan Di Sekolah Beserta Fungsi Dan Peranannya


a. Pendidikan b. Program c. Program
Taman Kanak- Bimbngan di Bimbingan di
kanak Sekolah Dasar SLTP

d. Program e. Program
Bimbingan di Bimbingan di
SLTA Perguruan Tinggi

5. Tenaga Bimbingan Di Sekolah Beserta Fungsi Dan Peranannya

Layanan bimbingan konseling merupakan integral dari keseluruhan proses pendidikan di


sekolah, oleh karena itu pelaksananya yaitu : KEPSEK, Guru dan petugas sekolah lainnya.

6. Struktur Organisasi Bimbingan dan Konseling di Sekolah


Untuk melaksanakan program bimbingan konseling di sekolah perlu memperhatikan
komponen yang merupakan tanggung jawab Kepala Sekolah.
C. Peranan Guru dalam Pelaksanaan Bimbingan di Sekolah
Dalam kegiatan belajar megajar sangat diperlukan adanya kerja sama antara guru dan konselor
demi tercapainya tujuan yang dihaapkan.
1. Tugas Guru dalam Layanan Bimbingan di Kelas
2. Tugas Guru dalam Operasional Bimbingan di luar Kelas
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan : Jabatan guru merupakan jabatan profesional dan sebagai jabatan


profesional, pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu. Kriteria jabatan
profesional antara lain bahwa jabatan itu melibatkan kegiatan intelektual, mempunyai
batang tubuh ilmu yang khusus, memerlukan persiapan lama untuk memangkunya,
memerlukan latihan dalam jabatan yang bersinambungan, merupakan karier hidup dan
keanggotaan yang permanen, menentukan baku perilakunya, mementingkan layanan,
mempunyai organisasi profesional dan mempunyai kode etik yang ditaati oleh
anggotanya.
Jabatan guru belum dapat memenuhi secara maksimal persyaratan itu, namun
perkembangannya di tanah air menunjukkan arah untuk terpenuhinya persyaratan
tersebut. Usaha untuk ini sangat tergantung kepada niat, perilaku dan komitmen dari
guru sendiri dan organisasi yang berhubungan dengan itu, selain juga oleh kebijaksanaan
pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai