Anda di halaman 1dari 11

Kompetensi dan profesi guru serta hubungan guru dengan lingkungan

A. Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dijadikan sebagai sumber nafkahseseorang yang
dalam pelaksanaannya membutuhkan kompetensi atau keahliantertetu melalui suatu
proses pendidikan khusus dan dikontrol oleh kode etikorganisasinya.Menurut Dr. sikun
Pribadi profesi itu pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka,
bahwa seseorang akaan mengabdikan dirinyakepaada suatu jabatan atau pekerjaan dalam
arti biasa, karena orang tersebutmerasa terpanggil untuk menjbat pekerjaan itu.Pada
dasarnya profesi itu merupakan suatu sebutan yang melekat pada suatu pekerjaan tertentu.
Banyak orang yang menyebutkan bahwa profesi itu samadengan pekerjaan namun pada
hakikatnya profesi itu tidak sama dengan pekerjaan. Tidak semua pekerjaan bisa
dikatakan sebagai profesi, suatu pekerjaan bisa dikatakan sebagai profesi jika memenuhi
karakteristik dan ciri-ciri profesi.
Ciri dan Karakteristik Profesi

B. Ciri-ciri profesi :
1. Merupakan suatu pekerjaan yang memiliki fungsi dan signifikansi sosial yangcrucial.
2. Membutuhkan kompetensi/keterampilan/keahlian tertentu
3. Suatu profesi didasarkan kepada suatu disiplin ilmu yang jelas, sistematis, daneksplisit
(a systematic body of knowledge).
4. Untuk mempelajari dan menguasai kompetensi dan disiplin ilmu tersebutmembutuhkan
pendidikan dan latihan yang relatif lama (bertahun.tahun) dantidak cukup hanya
beberapa bulan. Hal ini dilakukan pada tingkat perguruantinggi.
5. Memiliki organisasi profesi
6. Memiliki kode etik yang pelaksanaannya dikontrol oleh organisasi profesi.Setiap
pelanggaran terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi.
7. Merupakan sumber nafkah bagi setiap anggotanya

C. Karakteristik profesi
1. Ada aturan kualifikasi pendidikan/keahlian khusus (Spesialized Education).2. Ada
standar kemampuan Praktek/Kompetensi/Keterampilan (Skill)3. Adanya aturan
sertifikasi/legalitas4. Adanya standar mutu kinerja (Standar of Performance)5.
Anggotanya selalu melakukan R & D (Research & Development)6. Adanya
organisasi profesi7. Merupakan sumber nafkah/penghasilan utama bagi anggotanya8.
Memiliki sikap (attitude) yang sesuai dengan profesionalitasnya9. Memiliki Kode
Etik

D. Guru sebagai profesi


Pekerjaan sebagai guru bisa disebut sebagai profesi. Guru merupakan pekerjaan yang
dijadikan sumber nafkah oleh orang yang mejadi guru, dalammelakukan pekerjaannya
guru harus memiliki keahlian dan kompetensi tertentu,saat ini pemerintah juga
memberikan aturan bahwa untuk menjadi seorag guruharus lulus minimal S1 pendidikan
guru terlebih dahulu jadi tidak bisa sembarangorang bisa menjadi guru. Selain itu guru
juga memiliki sebuah wadah organisasiyang mengayomi para guru.Suatu pekerjaan dapat
dijadikan profesi bila memenuhi kriteria atau persyaratan tertentu yang melekat dalam
pribadinya sebagai tuntunan dalammelaksanakan profesi tersebut.Guru Indonesia
menyadari bahwa pendidikanadalah bidang pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
Bangsa dan Negara serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa
pancasila dansetia pada Undang-Undang Dasar 1945, turut bertanggung jawab atas
terwujudnyacita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Khusus untuk
jabatanguru,
National Education Association(NEA)
tahun 1948,maka profesi gurumemerlukan persyaratan/kriteria khusus yaitu:
1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektualJabatan guru memenuhi kriteria ini,
karena mengajar melibatkan upayayang sifatnya sangat didominasi kegiatan
intelektual. Selanjutnya,kegiatan yang dilakukan anggota profesi adalah dasar bagi
persiapan darisemua kegiatan profesional lainnya.
2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khususAnggota suatu
profesi menguasai bidang ilmu yang membangun keahlianmereka dan melindungi
masyarakat dari penyalahgunaan, amatiran yangtidak terdidik, dan kelompok
tertentu yang ingin mencari keuntungan. Namun, belum ada kesepakatan tentang
bidang ilmu khusus yang melatari pendidikan atau keguruan (Ornstein dan
Levine, dalam Soetjipto danKosasi, 2004:19).
3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama(dibandingkandengan
pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka)Terdapat perselisihan pendapat
mengenai hal yang membedakan jabatan profesional dan non-profesional yaitu
dalam penyelesaian pendidikanmelalui kurikulum. Pertama, yakni pendidikan
melalui perguruan tinggidisediakan untuk jabatan profesional, sedangkan yang
kedua yakni pendidikan melalui pengalaman praktek bagi jabatan non-
profesional(Ornstein dan Levine, 2004:21)
4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambunganJabatan
guru cenderung menunjukkan bukti yang kuat sebagai jabatan profesional, sebab
hampir tiap tahun guru melakukan kegiatan latihan profesional, baik yang
mendapatkan penghargaan kredit maupun tidak.Justru disaat sekarang ini
bermacam-macam pendidikan profesionaltambahan diikuti guru dalam
menyetarakan dirinya dengan kualifikasiyang ditetapkan.
5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.Diluar
negeri barangkali syarat jabatan guru sebagai karier permanenmerupakan titik
yang paling lemah dalam menuntut bahwa mengajaradalah jabatan profesional.
Banyak guru baru yang hanya bertahan selamasatu atau dua tahun saja pada
profesi mengajar, setelah itu mereka pindahkerja kebidang lain yang lebih
menjanjikan bayaran yang lebih tinggi.
6. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiriKarena jabatan guru
menyangkut hajat orang banyak, maka baku untuk jabatan guru ini sering tidak
diciptakan oleh anggota profesi sendiri. Baku jabatan guru masih sangat banyak
diatur oleh pihak pemerintah, atau pihaklain yang menggunakan tenaga guru
tersebut seperti yayasan pendidikanswasta.
7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadiJabatan
mengajar adalah jabatan yang mempunyai nilai sosial yang tinggi.Guru yang baik
akan sangat berperan dalam mempengaruhi kehidupanyang lebih baik dari warga
Negara masa depan. Jabatan guru telah terkenalsecara universal sebagai suatu
jabatan yang anggotanya termotivasi olehkeinginan untuk membantu orang lain,
bukan disebabkan oleh keuntunganekonomi ataupun keuangan.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalinerat.Semua
profesi yang dikenal mempunyai organisasi profesional yang kuatuntuk dapat
mewadahi tujuan bersama dan melindungi anggotanya. Dalam beberapa hal,
jabatan guru telah memenuhi kriteria ini dan dalam hal lain belum dapat dicapai.
Di Indonesia telah ada Persatuan Guru SeluruhIndonesia (PGRI) yang merupakan
wadah seluruh guru mulai dari gurutaman kanak-kanak sampai guru sekolah
lanjutan tingkat atas, dan ada pula Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
yang mewadahi seluruhsarjana pendidikan.

E. Tugas Guru
 Selain sebagai aktor utama kesuksesan pendidikan yang dicanangkan, ada beberapa
fungsi dan tugas lain seorang guru, antara lain :
a. Educator(pendidik)
Tugas pertama guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan
materi pelajaran yang diberikan kepadanya.Sebagai seorang educator, ilmu adalah
syarat utama.Membaca, menulis, berdiskusi, mengikuti informasi,dan responsive
terhadap masalah kekinian yang sanagt menunjang peningkatan kualitas ilmu guru.Ini
berarti bahwa guru harus belajar terus-menerus. Dengan cara demikiania akan
memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar. b.
 
b. Leader 
Guru juga seorang pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa
menguasai,mengendalikan, dan mengarahkan kelas menuju tercapainya
tujuan pembelajaran yang berkualitas. Sebagai seorang pemimpin, guru harusterbuka,
demokratis, egaliter, dan menghindari cara-cara kekerasan.c.
c. Fasilitator 
 Sebagai fasilisator, guru bertugas memfasilitasi murid untuk menemukandan
mengembangkan bakatnya secara pesat.d.
 
d. Motivator 
Sebagai seorang motivator, seorang guru harus mampu membangkitkansemangat dan
mengubur kelemahan anak didik bagaimanapun
latar belakang hidup keluarganya, bagaimanapun kelam masalalunya dan bagaimanap
un berat tantangannya.e.
 
e. Administrator 
Sebagai seorang guru, tugas administrasi sudah melekat dalam dirinya,dari mulai
melamar menjadi guru, kemudian diterima dengan bukti suratkeputusan dengan
yayasan, surat instruksi kepala sekolah dan lain- lain.f.
f. Evaluator 
Sebaik apapun kualitas pembelajaran, pasti ada kelemahan yang perludibenahi dan
disempurnakan.Disinilah pentingnya evaluasi seorang guru.Dalam evaluasi ini, guru
bisa memakai banyak cara, dengan merenungkansendiri proses pembelajaran yang
diterapkan, meneliti kelemahan dankelebihan, atau dengan cara yang lebih obyektif,
meminta pendapat oranglain, misalnya kepala sekolah, guru yang lain, dan murid-
muridnya.

F. Pendidikan Profesi Guru


Terkait dalam upaya meningkatkan mutu guru sebagaimana diamanahkanUU No. 14
Tahun 2005 dan PP 74 Tahun 2008, menyebutkan bahwa guru
harus berpendidikan minimal S1/4 dan wajib memiliki sertifikst pendidik yangdiperol
eh melalui pendidikan profesi. Sesuai permendiknas No 8 Tahun 2009untuk
pelaksanaan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) diperlukan
adanya pedoman atau aturan pelaksanaan agar kegiatan pendidikan profesi guru dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.

1) PENGERTIAN PROGRAM PPG


Menurut UU No 20/2003 tentang SPN pendidikan profesi adalah pendidikan
tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didikuntuk memiliki
pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Dengandemikian program PPG adalah
program pendidikan yang di selenggarakanuntuk lulusan S-1 kependididkan dan S-1/D-4
non kependidikan yangmemiliki bakat dan minat menjadi guru, agar mereka menjadi guru
yang professional sesuai dengan standar nasional pendidikan dan memperolehsertifikat
pendididik.
2) LANDASAN PENYELENGGARAN PROGRAM PPG
sebagai berikut :
a) UU No 20 Tahun 2003, tentang SPN 
b) UU No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen
c) Peraturan Pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan
d) Peraturan Pemerintah No 74 Tahun 2008 tentang guru
e) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 16 Tahun 2007 tentangstandar kualifikasi
akademik dan kompetensi guru
f) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 8 Tahun 2009 tentang progam pendidikan
profesi guru pra jabatan
 
3) TUJUAN PROGRAM PPG
Mengacu pada UU No 20/2003 pasal 3, tujuan umum program PPGadalah
menghasilkan calon guru yang memiliki kemampuan mewujudkantujuan pendidikan
nasional, yaitu mengembangkan potensi peserta didik agarmenjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME berahlakmulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yangdemokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan khusus program PPG sepertiyang tercantum dalam Permendiknas No 8 Tahun
2009 pasal 2 adalah untukmenghasilkan calon guru yang memiliki kompetensi dalam
merencanakan,melaksanakan dan menilai pembelajaran menindaklanjuti hasil
penilaian,melakukan pembimbingan dan pelatihan peserta didik serta
melakukan penelitian dan mampu mengembangkan profesionalitas secara
berkelanjutan.
 
4) TUJUAN PENYUSUNAN PANDUAN PROGRAM PPG
Penyusunan panduan ini dimaksudkan untuk :
1. Memberi acuan bagi LPTK dalam mengembangkan program PPG,maupun dalam
membina kemapuan guru secara terus-menerus. Halini amat penting agar tujuan
untuk memperoleh pendidikan yanglebih baik bagi anak bangsa dapat segera di
capai. 
2. Memberikan informasi kepada LPTK yang berminatmenyelenggarakn program
PPG tentang prosedur dan persyaratanminimal yang harus dipenuhi sebelum
menyelenggarakan programPPG.
3. Memberikan informasi dan gambaran kepada masyarakat terutamayang berminat
menjadi guru dalam menilai/memilih profesi yangakan diembannya kelak kalau
mengikuti program PPG.
4. Menyediakan acuan bagi para evaluator program PPG dalammenyusun
instrument-assesment yang sahih dan handal.
Gambar Mekanisme Pendidikan Profesi Gur

G. Kompetensi Guru
Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan,keterampilan dan sikap
yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawabdalam melaksanakan tugas sebagai
agen pembelajaran.Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), baik sebagai substansi
materiajar maupun piranti penyelenggaraan pembelajaran, terus berkembang.Dinamikaini
menuntut guru selalu meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agarmampu
mengembangkan dan menyajikan materi pelajaran yang aktual denganmenggunakan berbagai
pendekatan, metoda, dan teknologi pembelajaran terkini. Hanya dengan cara itu guru mampu
menyelenggarakan pembelajaran
yang berhasil mengantarkan peserta didik memasuki dunia kehidupan sesuai dengankebutuha
n dan tantangan pada zamannya. Sebaliknya, ketidakmauan dan ketidakmampuan guru
menyesuaikan wawasan dan kompetensi dengan tuntutan perkembangan lingkungan
profesinya justru akan menjadi salah satu faktor penghambat ketercapaian tujuan pendidikan
dan pembelajaran.
Hingga kini, baik dalam fakta maupun persepsi, masih banyak kalanganyang meragukan
kompetensi guru baik dalam bidang studi yang diajarkan maupun bidang lain yang
mendukung terutama bidang didaktik dan metodik pembelajaran.Keraguan ini cukup
beralasan karena didukung oleh hasil uji kompetensi yangmenunjukkan masih banyak guru
yang belum mencapai standar kompetensi yangditetapkan.Uji kompetensi ini juga
menunjukkan bahwa masih banyak guru yangtidak menguasai penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK).Uji-cobastudi video terhadap sejumlah guru di beberapa
lokasi sampel melengkapi buktikeraguan itu. Kesimpulan lain yang cukup mengejutkan dari
studi tersebut diantaranya adalah bahwa pembelajaran di kelas lebih didominasi oleh ceramah
satuarah dari guru dan sangat jarang terjadi tanya jawab. Ini mencerminkan betapamasih
banyak guru yang tidak berusaha meningkatkan dan memutakhirkan profesionalismenya.
Reformasi pendidikan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang Undang No 14 Tahun2005
Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar
Nasional Pendidikan menuntut reformasi guru untuk memiliki tingkatkompetensi yang lebih
tinggi, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, maupun sosial.Akibat dari
masih banyaknya guru yang tidak menguasai kompetensi yangdipersyaratkan ditambah
dengan kurangnya kemampuan untuk menggunakan TIKmembawa dampak pada siswa
paling tidak dalam dua hal.
Pertama, siswa hanya terbekali dengan kompetensi yang sudah usang.Akibatnya, produk
sistem pendidikan dan pembelajaran tidak siap terjun ke dunia kehidupannyata yang terus
berubah.
Kedua, pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru juga kurang kondusif
bagitercapainya tujuan secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan karena tidakdidukung
oleh penggunaan teknologi pembelajaran yang modern dan handal.Halitu didasarkan pada
kenyataan bahwa substansi materi pelajaran yang harus dipelajari oleh anak didik terus
berkembang baik volume maupun kompleksitasnya.Sebagaimana ditekankan dalam prinsip
percepatan belajar (acceleratedlearning) , kecenderungan materi yang harus dipelajari anak
didik yang semakinhari semakin bertambah jumlah, jenis, dan tingkat kesulitannya,
menuntutdukungan strategi dan teknologi pembelajaran yang secara terus-
menerusdisesuaikan pula agar pembelajaran dapat dituntaskan dalam interval waktu
yangsama.Sejatinya, guru adalah bagian integral dari subsistem organisasi pendidikan secara
menyeluruh.Agar sebuah organisasi pendidikan mampumenghadapi perubahan dan
ketidakpastian yang menjadi ciri kehidupan modern, perlu mengembangkan sekolah sebagai
sebuah organisasi pembelajar.Di antarakarakter utama organisasi pembelajar adalah
mencermati perubahan internal daneksternal yang diikuti dengan upaya penyesuaian diri
dalam rangkamempertahankan eksistensinya.Dalam Peraturan Pemerintahan (PP) Nomor 19
tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan bab VI pasal 28 ayat 3 dinyatakan bahwa
guruminimal memiliki empat kompetensi (a) kompetensi pedagogik (b)
kompetensikepribadian (c) kompetensi profesional (d) kompetensi sosial. Untuk menjadi
guruyang profesional paling sedikit guru harus mempunyai keempat kompetensitersebut.
Kompetensi pedagogik adalah seperangkat kemampuan dan keterampilanyang berkaitan
dengan interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa dalamkelas.Kompetensi pedagogik
meliputi, kemampuan guru dalam menjelaskanmateri, melaksanakan metode pembelajaran,
memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengelola kelas, dan melakukan evaluasi.
Kompetensi kepribadian adalah seperangkat kemampuan dan karakteristik persona yang
mencerminkan realitas sikap dan perilaku guru dalammelaksanakan tugas-tugasnya dalam
kehidupan sehari-hari.Kompetensikepribadian ini melahirkan ciri-ciri guru diantaranya,
sabar, tenang, tanggung jawab, demokratis, ikhlas, cerdas, menghormati orang lain, stabil,
ramah, tegas, berani, kreatif, inisiatif, dll.
Kompetensi profesional adalah seperangkat kemampuan dan keterampilanterhadap
penguasaan materi pelajaran secara mendalam, utuh dan komprehensif.Guru yang memiliki
kompetensi profesional tidak cukup hanya memiliki penguasaan materi secara formal (dalam
buku panduan) tetapi juga harusmemiliki kemampuan terhadap materi ilmu lain yang
memiliki keterkaitan dengan pokok bahasan mata pelajaran tertentu.
Kompetensi sosial adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan yangterkait dengan
hubungan atau interaksi dengan orang lain. Artinya, guru harusdituntut memiliki
keterampilan berinteraksi dengan masyarakat khususnya dalammengidentifikasi,
menganalisis, dan menyelesaikan problem masyarakat. Dalamrealitas masyarakat, guru masih
menjadi sosok elit masyarakat yang dianggapmemiliki otoritas moral cukup besar, salah satu
konsekuensi agar peran itu tetapmelekat dalam diri guru, maka guru harus memiliki
kemampuan hubungan dankomunikasi dengan orang lain.
Sebagai suatu profesi, guru di Indonesia juga memilik wadah yaitu PGRI(Persatuan Guru
Republik Indonesia), organisasi guru ini yang megayomi seluruhguru di Indonesia.Di dalam
organisasi ini juga diatur mengenai kode etik yangharus dipatuhi oleh semua guru di
Indonesia.
H. Prinsip-prinsip peningkatan kompetensi dan karir
1. Prinsip-prinsip umum
Secara umum program peningkatan kompetensi guru diselenggarakan
denganmenggunakan prinsip-prinsip seperti berikut ini.
Secara umum program peningkatan kompetensi guru diselenggarakan dengan
menggunakan prinsip-prinsip seperti berikut ini.

 Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak
asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
 Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.
 Suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan guru yang berlangsung sepanjang
hayat.
 Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
 Memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanapendidikan.

2. Prinsip-pinsip Khusus

Secara khusus program peningkatan kompetensi guru diselenggarakan dengan


menggunakan prinsip-prinsip seperti berikut ini.
 lmiah, keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam kompetensi dan
indikator harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.
 Relevan, rumusannya berorientasi pada tugas dan fungsi guru sebagai tenaga pendidik
profesional yakni memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan
profesional.
 Sistematis, setiap komponen dalam kompetensi jabatan guru berhubungan secara
fungsional dalam mencapai kompetensi.
 Konsisten, adanya hubungan yang ajeg dan taat asas antara kompetensi dan indikator.
 Aktual dan kontekstual, yakni rumusan kompetensi dan indikator dapat mengikuti
perkembangan Ipteks.
 Fleksibel, rumusan kompetensi dan indikator dapat berubah sesuai dengan kebutuhan
dan perkembangan jaman.
  Demokratis, setiap guru memiliki hak dan peluang yang sama untuk diberdayakan
melalui proses pembinaan dan pengembangan profesionalitasnya, baik secara
individual maupun institusional.
 Obyektif, setiap guru dibina dan dikembangkan profesi dan karirnyadengan mengacu
kepada hasil penilaian yang dilaksanakan berdasarkanindikator-indikator terukur dari
kompetensi profesinya.
 Komprehensif, setiap guru dibina dan dikembangkan profesi dan karirnyauntuk
mencapai kompetensi profesi dan kinerja yang bermutu dalammemberikan layanan
pendidikan dalam rangka membangun generasi yangmemiliki pengetahuan,
kemampuan atau kompetensi, mampu menjadidirinya sendiri, dan bisa menjalani
hidup bersama orang lain.
 Memandirikan, setiap guru secara terus menerus diberdayakan untukmampu
meningkatkan kompetensinya secara berkesinambungan, sehinggamemiliki
kemandirian profesional dalam melaksanakan tugas dan fungsi profesinya.
 Profesional, pembinaan dan pengembangan profesi dan karir gurudilaksanakan
dengan mengedepankan nilai-nilai profesionalitas.
 Bertahap, dimana pembinaan dan pengembangan profesi dan karir gurudilaksanakan
berdasarkan tahapan waktu atau tahapan kualitas kompetensiyang dimiliki oleh guru.
 Berjenjang, pembinaan dan pengembangan profesi dan karir gurudilaksanakan secara
berjenjang berdasarkan jenjang kompetensi atautingkat kesulitan kompetensi yang ada
pada standar kompetensi.
 Berkelanjutan, pembinaan dan pengembangan profesi dan karir gurudilaksanakan
sejalan dengan perkembangan ilmu pentetahuan, teknologidan seni, serta adanya
kebutuhan penyegaran kompetensi guru.
 Akuntabel, pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guru
dapatdipertanggungjawabkan secara transparan kepada public.
 Efektif, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guruharus
mampu memberikan informasi yang bisa digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan yang tepat oleh pihak-pihak yang terkait dengan profesi dan karir lebih
lanjut dalam upaya peningkatan kompetensi dankinerja guru.
 Efisien, pelaksanaan pembinaan dan pengembangan profesi dan karir guruharus
didasari atas pertimbangan penggunaan sumberdaya seminimalmungkin untuk
mendapatkan hasil yang optimal.
Jenis Program
Peningkatan kompetensi guru guru dilaksanakan melalui berbagai strategidalam bentuk
pendidikan dan pelatihan (diklat) dan bukan diklat, antara lainseperti berikut ini.
1. Pendidikan dan Pelatihan
a.Inhouse training (IHT)
Pelatihan dalam bentuk IHT adalah pelatihan yang dilaksanakan secara internal di
KKG/MGMP, sekolah atau tempat lain yang ditetapkan untuk menyelenggarakan
pelatihan. Strategi pembinaan melalui IHT
dilakukan berdasarkan pemikiran bahwa sebagian kemampuan dalam meningkatkan
kompetensi dan karir guru tidak harus dilakukan secara eksternal, tetapi dapat dilakukan
oleh guru yang memiliki kompetensi kepada guru lainyang belum memiliki kompetensi.
Dengan strategi ini diharapkan dapat lebih menghemat waktu dan biaya.
b. Program Magang
 Program magang adalah pelatihan yang dilaksanakan di institusi/industri yang
relevan dalam rangka meningkatkan kompetensi professional guru.Program magang ini
terutama diperuntukkan bagi guru kejuruan dandapat dilakukan selama priode tertentu,
misalnya, magang di industri otomotif dan yang sejenisnya. Program magang dipilih
sebagaialternatif pembinaan dengan alasan bahwa keterampilan tertentu khususnya bagig
uru-guru sekolah kejuruan memerlukan pengalaman nyata.
c.Kemitraan
 Pelatihan melalui kemitraan sekolah dapat dilaksanakan bekerjasamadengan institusi
pemerintah atau swasta dalam keahliantertentu.Pelaksanaannya dapat dilakukan di
sekolah atau di tempat mitra sekolah.Pembinaan melalui mitra sekolah diperlukan dengan
alasan bahwa beberapa keunikan atau kelebihan yang dimiliki mitra dapat
dimanfaatkanoleh guru yang mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
profesionalnya.

d.Belajar jarak jauh


Pelatihan melalui belajar jarak jauh dapat dilaksanakan tanpamenghadirkan instruktur
dan peserta pelatihan dalam satu tempat tertentu,melainkan dengan sistem pelatihan
melalui internet dan sejenisnya.Pembinaan melalui belajar jarak jauh dilakukan dengan
pertimbangan bahwa tidak semua guru terutama di daerah terpencil dapat mengikuti
pelatihan di tempat-tempat pembinaan yang ditunjuk seperti di ibu kotakabupaten atau di
propinsi.

e. Pelatihan berjenjang dan pelatihan khusus


Pelatihan jenis ini dilaksanakan di P4TK dan atau LPMP dan lembaga lainyang diberi
wewenang, di mana program pelatihan disusun secara berjenjang mulai dari jenjang
dasar, menengah, lanjut dan tinggi. Jenjang pelatihan disusun berdasarkan tingkat
kesulitan dan jeniskompetensi.Pelatihan khusus (spesialisasi) disediakan
berdasarkankebutuhan khusus atau disebabkan adanya perkembangan baru
dalamkeilmuan tertentu.

f.Kursus singkat di LPTK atau lembaga pendidikan lainnya


Kursus singkat di LPTK atau lembaga pendidikan lainnya dimaksudkanuntuk melatih
meningkatkan kompetensi guru dalam beberapakemampuan seperti melakukan penelitian
tindakan kelas, menyusun karyailmiah, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi
pembelajaran, danlain-lain sebagainya.

g.Pembinaan internal oleh sekolah


Pembinaan internal ini dilaksanakan oleh kepala sekolah dan guru-guruyang memiliki
kewenangan membina, melalui rapat dinas, rotasi tugasmengajar, pemberian tugas-tugas
internal tambahan, diskusi dengan rekansejawat dan sejenisnya.

h. Pendidikan lanjut
Pembinaan profesi guru melalui pendidikan lanjut juga merupakanalternatif bagi
pembinaan profesi guru di masa mendatang.Pengikutsertaanguru dalam pendidikan lanjut
ini dapat dilaksanakan dengan memberikantugas belajar, baik di dalam maupun di luar
negeri, bagi guru yang berprestasi. Pelaksanaan pendidikan lanjut ini akan menghasilkan
guru-guru pembina yang dapat membantu guru-guru lain dalam upaya pengembangan
profesi.

2. Kegiatan Selain Pendidikan dan Pelatihan


a.Diskusi masalah pendidikan
Diskusi ini diselenggarakan secara berkala dengan topik sesuai denganmasalah yang di
alami di sekolah. Melalui diskusi berkala diharapkan paraguru dapat memecahkan
masalah yang dihadapi berkaitan dengan proses pembelajaran di sekolah ataupun masalah
peningkatan kompetensi dan pengembangan karirnya.

b. Seminar
Pengikutsertaan guru di dalam kegiatan seminar dan pembinaan publikasiilmiah juga
dapat menjadi model pembinaan berkelanjutan profesi gurudalam meningkatkan
kompetensi guru.Melalui kegiatan ini memberikan peluang kepada guru untuk
berinteraksi secara ilmiah dengan kolegaseprofesinya berkaitan dengan hal-hal terkini
dalam upaya peningkatankualitas pendidikan
c. Workshop
Workshop dilakukan untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi pembelajaran,
peningkatan kompetensi maupun pengembangankarirnya.Workshop dapat dilakukan
misalnya dalam kegiatan menyusun KTSP, analisis kurikulum, pengembangan silabus,
penulisan RPP, dansebagainya.

d.Penelitian
Penelitian dapat dilakukan guru dalam bentuk penelitian tindakan kelas, penelitian
eksperimen ataupun jenis yang lain dalam rangka peningkatanmutu pembelajaran.

e. Penulisan buku/bahan ajar


Bahan ajar yang ditulis guru dapat berbentuk diktat, buku pelajaranataupun buku dalam
bidang pendidikan.

f. Pembuatan media pembelajaran


Media pembelajaran yang dibuat guru dapat berbentuk alat peraga, alat praktikum
sederhana, maupun bahan ajar elektronik (animasi pembelajaran).

g. Pembuatan karya teknologi/karya seni


Karya teknologi/seni yang dibuat guru dapat berupa karya teknologi yang bermanfaat
untuk masyarakat dan atau pendidikan dan karya seni yangmemiliki nilai estetika yang
diakui oleh masyarakat

STUDI KASUS

DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35599945/
MAKALAH_PROFESI_GURU_DAN_PENINGKATAN_KOMPETENSI

https://123dok.com/article/prinsip-prinsip-peningkatan-kompetensi-dan-
karir.y96xo4ry#:~:text=Prinsip-Prinsip%20Peningkatan%20Kompetensi%20dan%20Karir%20a.
%20Prinsip-prinsip%20Umum,%E2%80%A2%20Demokratis%20dan%20berkeadilan%20serta
%20tidak%20diskriminatif%20dengan

Anda mungkin juga menyukai