A. Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang dijadikan sebagai sumber nafkahseseorang yang
dalam pelaksanaannya membutuhkan kompetensi atau keahliantertetu melalui suatu
proses pendidikan khusus dan dikontrol oleh kode etikorganisasinya.Menurut Dr. sikun
Pribadi profesi itu pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka,
bahwa seseorang akaan mengabdikan dirinyakepaada suatu jabatan atau pekerjaan dalam
arti biasa, karena orang tersebutmerasa terpanggil untuk menjbat pekerjaan itu.Pada
dasarnya profesi itu merupakan suatu sebutan yang melekat pada suatu pekerjaan tertentu.
Banyak orang yang menyebutkan bahwa profesi itu samadengan pekerjaan namun pada
hakikatnya profesi itu tidak sama dengan pekerjaan. Tidak semua pekerjaan bisa
dikatakan sebagai profesi, suatu pekerjaan bisa dikatakan sebagai profesi jika memenuhi
karakteristik dan ciri-ciri profesi.
Ciri dan Karakteristik Profesi
B. Ciri-ciri profesi :
1. Merupakan suatu pekerjaan yang memiliki fungsi dan signifikansi sosial yangcrucial.
2. Membutuhkan kompetensi/keterampilan/keahlian tertentu
3. Suatu profesi didasarkan kepada suatu disiplin ilmu yang jelas, sistematis, daneksplisit
(a systematic body of knowledge).
4. Untuk mempelajari dan menguasai kompetensi dan disiplin ilmu tersebutmembutuhkan
pendidikan dan latihan yang relatif lama (bertahun.tahun) dantidak cukup hanya
beberapa bulan. Hal ini dilakukan pada tingkat perguruantinggi.
5. Memiliki organisasi profesi
6. Memiliki kode etik yang pelaksanaannya dikontrol oleh organisasi profesi.Setiap
pelanggaran terhadap kode etik dapat dikenakan sanksi.
7. Merupakan sumber nafkah bagi setiap anggotanya
C. Karakteristik profesi
1. Ada aturan kualifikasi pendidikan/keahlian khusus (Spesialized Education).2. Ada
standar kemampuan Praktek/Kompetensi/Keterampilan (Skill)3. Adanya aturan
sertifikasi/legalitas4. Adanya standar mutu kinerja (Standar of Performance)5.
Anggotanya selalu melakukan R & D (Research & Development)6. Adanya
organisasi profesi7. Merupakan sumber nafkah/penghasilan utama bagi anggotanya8.
Memiliki sikap (attitude) yang sesuai dengan profesionalitasnya9. Memiliki Kode
Etik
E. Tugas Guru
Selain sebagai aktor utama kesuksesan pendidikan yang dicanangkan, ada beberapa
fungsi dan tugas lain seorang guru, antara lain :
a. Educator(pendidik)
Tugas pertama guru adalah mendidik murid-murid sesuai dengan
materi pelajaran yang diberikan kepadanya.Sebagai seorang educator, ilmu adalah
syarat utama.Membaca, menulis, berdiskusi, mengikuti informasi,dan responsive
terhadap masalah kekinian yang sanagt menunjang peningkatan kualitas ilmu guru.Ini
berarti bahwa guru harus belajar terus-menerus. Dengan cara demikiania akan
memperkaya dirinya dengan berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal dalam
melaksanakan tugasnya sebagai pengajar. b.
b. Leader
Guru juga seorang pemimpin kelas. Karena itu, ia harus bisa
menguasai,mengendalikan, dan mengarahkan kelas menuju tercapainya
tujuan pembelajaran yang berkualitas. Sebagai seorang pemimpin, guru harusterbuka,
demokratis, egaliter, dan menghindari cara-cara kekerasan.c.
c. Fasilitator
Sebagai fasilisator, guru bertugas memfasilitasi murid untuk menemukandan
mengembangkan bakatnya secara pesat.d.
d. Motivator
Sebagai seorang motivator, seorang guru harus mampu membangkitkansemangat dan
mengubur kelemahan anak didik bagaimanapun
latar belakang hidup keluarganya, bagaimanapun kelam masalalunya dan bagaimanap
un berat tantangannya.e.
e. Administrator
Sebagai seorang guru, tugas administrasi sudah melekat dalam dirinya,dari mulai
melamar menjadi guru, kemudian diterima dengan bukti suratkeputusan dengan
yayasan, surat instruksi kepala sekolah dan lain- lain.f.
f. Evaluator
Sebaik apapun kualitas pembelajaran, pasti ada kelemahan yang perludibenahi dan
disempurnakan.Disinilah pentingnya evaluasi seorang guru.Dalam evaluasi ini, guru
bisa memakai banyak cara, dengan merenungkansendiri proses pembelajaran yang
diterapkan, meneliti kelemahan dankelebihan, atau dengan cara yang lebih obyektif,
meminta pendapat oranglain, misalnya kepala sekolah, guru yang lain, dan murid-
muridnya.
G. Kompetensi Guru
Kompetensi guru dapat dimaknai sebagai kebulatan pengetahuan,keterampilan dan sikap
yang berwujud tindakan cerdas dan penuh tanggung jawabdalam melaksanakan tugas sebagai
agen pembelajaran.Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), baik sebagai substansi
materiajar maupun piranti penyelenggaraan pembelajaran, terus berkembang.Dinamikaini
menuntut guru selalu meningkatkan dan menyesuaikan kompetensinya agarmampu
mengembangkan dan menyajikan materi pelajaran yang aktual denganmenggunakan berbagai
pendekatan, metoda, dan teknologi pembelajaran terkini. Hanya dengan cara itu guru mampu
menyelenggarakan pembelajaran
yang berhasil mengantarkan peserta didik memasuki dunia kehidupan sesuai dengankebutuha
n dan tantangan pada zamannya. Sebaliknya, ketidakmauan dan ketidakmampuan guru
menyesuaikan wawasan dan kompetensi dengan tuntutan perkembangan lingkungan
profesinya justru akan menjadi salah satu faktor penghambat ketercapaian tujuan pendidikan
dan pembelajaran.
Hingga kini, baik dalam fakta maupun persepsi, masih banyak kalanganyang meragukan
kompetensi guru baik dalam bidang studi yang diajarkan maupun bidang lain yang
mendukung terutama bidang didaktik dan metodik pembelajaran.Keraguan ini cukup
beralasan karena didukung oleh hasil uji kompetensi yangmenunjukkan masih banyak guru
yang belum mencapai standar kompetensi yangditetapkan.Uji kompetensi ini juga
menunjukkan bahwa masih banyak guru yangtidak menguasai penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK).Uji-cobastudi video terhadap sejumlah guru di beberapa
lokasi sampel melengkapi buktikeraguan itu. Kesimpulan lain yang cukup mengejutkan dari
studi tersebut diantaranya adalah bahwa pembelajaran di kelas lebih didominasi oleh ceramah
satuarah dari guru dan sangat jarang terjadi tanya jawab. Ini mencerminkan betapamasih
banyak guru yang tidak berusaha meningkatkan dan memutakhirkan profesionalismenya.
Reformasi pendidikan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang Undang No 14 Tahun2005
Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentangStandar
Nasional Pendidikan menuntut reformasi guru untuk memiliki tingkatkompetensi yang lebih
tinggi, baik kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional, maupun sosial.Akibat dari
masih banyaknya guru yang tidak menguasai kompetensi yangdipersyaratkan ditambah
dengan kurangnya kemampuan untuk menggunakan TIKmembawa dampak pada siswa
paling tidak dalam dua hal.
Pertama, siswa hanya terbekali dengan kompetensi yang sudah usang.Akibatnya, produk
sistem pendidikan dan pembelajaran tidak siap terjun ke dunia kehidupannyata yang terus
berubah.
Kedua, pembelajaran yang diselenggarakan oleh guru juga kurang kondusif
bagitercapainya tujuan secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan karena tidakdidukung
oleh penggunaan teknologi pembelajaran yang modern dan handal.Halitu didasarkan pada
kenyataan bahwa substansi materi pelajaran yang harus dipelajari oleh anak didik terus
berkembang baik volume maupun kompleksitasnya.Sebagaimana ditekankan dalam prinsip
percepatan belajar (acceleratedlearning) , kecenderungan materi yang harus dipelajari anak
didik yang semakinhari semakin bertambah jumlah, jenis, dan tingkat kesulitannya,
menuntutdukungan strategi dan teknologi pembelajaran yang secara terus-
menerusdisesuaikan pula agar pembelajaran dapat dituntaskan dalam interval waktu
yangsama.Sejatinya, guru adalah bagian integral dari subsistem organisasi pendidikan secara
menyeluruh.Agar sebuah organisasi pendidikan mampumenghadapi perubahan dan
ketidakpastian yang menjadi ciri kehidupan modern, perlu mengembangkan sekolah sebagai
sebuah organisasi pembelajar.Di antarakarakter utama organisasi pembelajar adalah
mencermati perubahan internal daneksternal yang diikuti dengan upaya penyesuaian diri
dalam rangkamempertahankan eksistensinya.Dalam Peraturan Pemerintahan (PP) Nomor 19
tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan bab VI pasal 28 ayat 3 dinyatakan bahwa
guruminimal memiliki empat kompetensi (a) kompetensi pedagogik (b)
kompetensikepribadian (c) kompetensi profesional (d) kompetensi sosial. Untuk menjadi
guruyang profesional paling sedikit guru harus mempunyai keempat kompetensitersebut.
Kompetensi pedagogik adalah seperangkat kemampuan dan keterampilanyang berkaitan
dengan interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa dalamkelas.Kompetensi pedagogik
meliputi, kemampuan guru dalam menjelaskanmateri, melaksanakan metode pembelajaran,
memberikan pertanyaan, menjawab pertanyaan, mengelola kelas, dan melakukan evaluasi.
Kompetensi kepribadian adalah seperangkat kemampuan dan karakteristik persona yang
mencerminkan realitas sikap dan perilaku guru dalammelaksanakan tugas-tugasnya dalam
kehidupan sehari-hari.Kompetensikepribadian ini melahirkan ciri-ciri guru diantaranya,
sabar, tenang, tanggung jawab, demokratis, ikhlas, cerdas, menghormati orang lain, stabil,
ramah, tegas, berani, kreatif, inisiatif, dll.
Kompetensi profesional adalah seperangkat kemampuan dan keterampilanterhadap
penguasaan materi pelajaran secara mendalam, utuh dan komprehensif.Guru yang memiliki
kompetensi profesional tidak cukup hanya memiliki penguasaan materi secara formal (dalam
buku panduan) tetapi juga harusmemiliki kemampuan terhadap materi ilmu lain yang
memiliki keterkaitan dengan pokok bahasan mata pelajaran tertentu.
Kompetensi sosial adalah seperangkat kemampuan dan keterampilan yangterkait dengan
hubungan atau interaksi dengan orang lain. Artinya, guru harusdituntut memiliki
keterampilan berinteraksi dengan masyarakat khususnya dalammengidentifikasi,
menganalisis, dan menyelesaikan problem masyarakat. Dalamrealitas masyarakat, guru masih
menjadi sosok elit masyarakat yang dianggapmemiliki otoritas moral cukup besar, salah satu
konsekuensi agar peran itu tetapmelekat dalam diri guru, maka guru harus memiliki
kemampuan hubungan dankomunikasi dengan orang lain.
Sebagai suatu profesi, guru di Indonesia juga memilik wadah yaitu PGRI(Persatuan Guru
Republik Indonesia), organisasi guru ini yang megayomi seluruhguru di Indonesia.Di dalam
organisasi ini juga diatur mengenai kode etik yangharus dipatuhi oleh semua guru di
Indonesia.
H. Prinsip-prinsip peningkatan kompetensi dan karir
1. Prinsip-prinsip umum
Secara umum program peningkatan kompetensi guru diselenggarakan
denganmenggunakan prinsip-prinsip seperti berikut ini.
Secara umum program peningkatan kompetensi guru diselenggarakan dengan
menggunakan prinsip-prinsip seperti berikut ini.
Demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak
asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
Satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna.
Suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan guru yang berlangsung sepanjang
hayat.
Memberi keteladanan, membangun kemauan, dan
Memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanapendidikan.
2. Prinsip-pinsip Khusus
h. Pendidikan lanjut
Pembinaan profesi guru melalui pendidikan lanjut juga merupakanalternatif bagi
pembinaan profesi guru di masa mendatang.Pengikutsertaanguru dalam pendidikan lanjut
ini dapat dilaksanakan dengan memberikantugas belajar, baik di dalam maupun di luar
negeri, bagi guru yang berprestasi. Pelaksanaan pendidikan lanjut ini akan menghasilkan
guru-guru pembina yang dapat membantu guru-guru lain dalam upaya pengembangan
profesi.
b. Seminar
Pengikutsertaan guru di dalam kegiatan seminar dan pembinaan publikasiilmiah juga
dapat menjadi model pembinaan berkelanjutan profesi gurudalam meningkatkan
kompetensi guru.Melalui kegiatan ini memberikan peluang kepada guru untuk
berinteraksi secara ilmiah dengan kolegaseprofesinya berkaitan dengan hal-hal terkini
dalam upaya peningkatankualitas pendidikan
c. Workshop
Workshop dilakukan untuk menghasilkan produk yang bermanfaat bagi pembelajaran,
peningkatan kompetensi maupun pengembangankarirnya.Workshop dapat dilakukan
misalnya dalam kegiatan menyusun KTSP, analisis kurikulum, pengembangan silabus,
penulisan RPP, dansebagainya.
d.Penelitian
Penelitian dapat dilakukan guru dalam bentuk penelitian tindakan kelas, penelitian
eksperimen ataupun jenis yang lain dalam rangka peningkatanmutu pembelajaran.
STUDI KASUS
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/35599945/
MAKALAH_PROFESI_GURU_DAN_PENINGKATAN_KOMPETENSI
https://123dok.com/article/prinsip-prinsip-peningkatan-kompetensi-dan-
karir.y96xo4ry#:~:text=Prinsip-Prinsip%20Peningkatan%20Kompetensi%20dan%20Karir%20a.
%20Prinsip-prinsip%20Umum,%E2%80%A2%20Demokratis%20dan%20berkeadilan%20serta
%20tidak%20diskriminatif%20dengan