Anda di halaman 1dari 18

PENILAIAN SURAT BERHARGA

KELOMPOK 4

• GRACE ANGEL SIHOMBING (7191142011)


• CINDY NELLY SINAGA (7193342017)
• FAUZIAH PANGGABEAN (7193342005)
• MAY SAROH (7193342002)
• NINA YURIKE SIMANJUNTAK (7193342021)
• SINTA MARITO SILALAHI (7193342001)
“Rumusan
Masalah”
1. Apakah yang dimaksud dengan Penilaian
Surat Berharga?
2. Bagaimana cara melakukan Penilaian Saham?
3. Bagaimana cara melakukan Penilaian
Obligasi?

2
“Pengertian
Penilalian Surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi, sekuritas kredit atau
Surat setiap derifatifnya atau suatu kewajiban dari penerbit yang lazim
Berharga” diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang.
Menurut Wirjono Prodjodikoro, istilah surat-surat berharga itu
terpakai untuk surat-surat yang bersifat seperti uang tunai, jadi yang
dapat dipakai untuk melakukan pembayaran. Ini berarti bahwa surat-
surat itu dapat diperdagangkan, agar sewaktu-waktu dapat ditukarkan
dengan uang tunai atau negotiable instruments. (Wirjono
Prodjodikoro, 1992: 34)

3
Macam –

macam Surat
Berharga :
 Saham
 Obligasi
 SUN
 Wesel
 Surat sekuritas, dan lain –
lain.
4
“Penila Saham merupakan bukti kepemilikan. Seseorang yang mempunyai saham suatu

ian perusahaan berarti dia memiliki perusahaan tersebut. Pemegang saham berhak atas dividen,
jika dividen tersebut dibayarkan.

Saham
1) Nilai Buku : Nilai saham yang didasarkan pembukuan perusahaan emiten
2) Nilai Pasar : Harga dari saham di pasar pada saat tertentu yang ditentukan pelaku pasar.


Nilai pasar ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham dipasar bursa.
3) Nilai intrinsik : Nilai yg seharusnya dari suatu saham.

Dalam penilaian saham terbagi menjadi 2 yaitu:


 Penilaian saham yang dipegang satu periode
 Penilaian saham yang dipegang selamanya

5
“Penilai Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan oleh perusahaan atau negara.
an Jangka waktu jatuh tempo obligasi macam macam, ada yang relatif pendek

Obligasi seperti satu tahun, dan ada yang jangka panjang, yaitu 30 tahun.
Beberapa istilah yang berkaitan dengan obligasi:
” - Nilai nominal: adalah harga yang tercantum pada surat obligasi. Nilai tersebut
mencerminkan harga yang akan dibayarkan oleh penerbit obligasi pada saat jatuh tempo.
- Kupon tingkat bunga: adalah tingkat bunga (dalam presentase berdasarkan nilai nominal)
yang akan dibayarkan oleh pihak penerbit obligasi.
- Jatuh tempo: jangka waktu (usia) atau jatuh tempo suatu obligasi biasanya ditetapkan
dalam satuan tahun.

6
A. Penilaian obligasi berdasarkan aliran
kas
Nilai suatu obligasi bisa dihitung sebagai present value dari aliran
kas yang akan diterima di masa mendatang oleh pemegang obligasi.
Harga pasar obligasi tidak akan konstan sepanjang usia obligasi
tersebut. Tingkat keuntungan yang disyaratkan (kd) bisa berubah.
Tingkat keuntungan yang disyaratkan tersebut merupakan fungsi
dari tingkat keuntungan bebas risiko dan premi risiko.

7
B. Faktor Penentu Tingkat Keuntungan Aset Bebas Risiko
Dan Premi Risiko
Premi maturity: Jangka waktu (jatuh tempo) yang berbeda menyebabkan perbedaan tingkat
keuntungan yang disyaratkan. Semakin tinggi jatuh tempo, akan semakin tinggi tingkat
keuntungan yang disyaratkan.
Premi kebangkrutan: perusahaan yang mempunyai risiko kebangkrutan yang lebih tinggi
akan meningkatkan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Premi likuiditas: semakin likuid suatu aset, semakin rendah tingkat keuntungan yang
disyaratkan. Premi inflasi: secara umum jika inflasi meningkat maka tingkat bunga nominal
juga akan meningkat, termasuk tingkat bunga investasi bebas risiko.

8
C. Metode Penentuan Harga Obligasi
Bila Nilai pasar obligasi lebih rendah dibandingkan dengan nilai nominalnya, maka obligasi dikatakan dijual
dengan diskon (discount).
Bila nilai pasar obligasi lebih tinggi dibandingkan dengan nilai nominalnya. Obligasi dikatakan dijual dengan
premi (premium).
Nilai pasar obligasi akan menyatu (converge) menjadi sama dengan nilai nominal pada saat jatuh tempo.

Yield To Call: Tingkat keuntungan yang diperoleh investor jika investor tersebut memegang obligasi sampai
dilunasi, disebut sebagai Yield To Call (YTC).

Nominal Yield Obligasi: Nominal yield obligasi atau lebih dikenal dengan sebutan tingkat kupon adalah
penghasilan bunga kupon tahunan yang dibayarkan pada pemegang obligasi. Kupon diterima terus menerus
sampai jatuh tempo. Pada akhir jatuh tempo akan diterima jumlah investasi sebesar nilai nominalnya.

Nominal Yield = Penghasilan bunga tahunan

Nilai Nominal
9
Contoh Soal Perhitungan Nominal Yield Obligasi

Jika seorang investor membeli sebuah obligasu Menghitung Nomina Yield


dengan nilai nominal Rp 1 juta dan mempunyai Besar nominal yiel dihitung dengan
tingkat kupon 10%. Hitung Nominal Yield obligasi rumus berikut :
tersebut, Penghasilan bunga atau kupon per tahun NY = Ct/N
dari obligasu ini adalah NY= Nominal Yield
Ct = K x N N= nilai nominal obligasi
Ct = Penghasilan Bunga Tahunan, Bunga Kupon Jawab : NY = 100rb/1jt
K= Tingkat kupon persen NY = 0,1 =10%
Jawab : Ct= 10% x 1 juta = 100.000

10
Contoh Soal Perhitungan Current Yield Obligasi

Sebuah obligasi mempunyai nilai nominal Rp 100.000.000 dengan tingkat kupon 105 dibayar dua kali
setahun. Seorang investor membelinya pada harga 90,00 (artinya 90 persen dari nilai nominal). Hitung
berapa current yield obligasi tersebut.
Rumus
Jawab : Current Yield Obligasi
Besar current yield dapat dinyatakan dengan menggunakan rumus berikut :
Bunga kupon = 10% x 100.000.000
CY = (K x N)/ (NO)
CY = Current yield, persen
K = Tingkat kupon, persen
N = Nominal obligasi
NO = 90% x 100.000.000
NO = Harga pasar obligasi
CY = (10%x 100.000.000)/(90% x 100.000.000)
CY = 10.000.000/90.000.000
CY = 0,1111 x 100%
CY = 11,11% 11
D. Obligasi dengan Tingkat Bunga Setiap
Semester

Biasanya obligasi membayar bunga setiap


semester (setengah tahun). Perhitungan harga
obligasi dengan bunga setiap semester pada
dasarnya sama, tetapi ada beberapa
penyesuaian:
1. Kupon bunga dibagi dua (karena bunga
dibayar setiap semester)
2. Jangka waktu obligasi dikalikan dua
3. Tingkat diskonto juga dibagi dua.

12
E. Risiko Tingkat Bunga
Tingkat bunga bisa berubah-ubah tergantung banyak faktor,
yaitu:
- Jangka Waktu Obligasi
- Obligasi Tanpa Bunga
- Obligasi dengan Kupon Bunga
F. Jangka Waktu Obligasi

Eksposur terhadap risiko tingkat bunga tersebut tergantung dari


beberapa faktor. Salah faktor adalah jangka waktu obligasi.
Obligasi dengan jangka waktu lebih panjang, cateris paribus,
mempunyai eksposur tingkat bunga yang lebih tinggi dibandingkan
dengan dengan obligasi dengan jangka waktu yang lebih pendek.
13
G. Obligasi Tanpa Bunga dan Obligasi dengan
Kupon Bunga
Obligasi tanpa bunga adalah obligasi yang tidak membayarkan
bunga sebelum jatuh tempo. Obligasi tersebut dinamakan zero
coupon bond atau zeroes. Dengan obligasi tanpa bunga ini
investor mendapat keuntungan dari selisih potongan nilai
prinsipal dan nilai investasi. Penerbit obligasi kupon nol ini tidak
membayar bunga berkala kepada pemegang obligasi. Pemegang
obligasi biasanya mendapatkan keuntungan dari apresiasi
bertahap nilai obligasi tersebut.
Kupon (Interest Rate) adalah nilai bunga yang diterima
pemegang obligasi secara berkala (kelaziman pembayaran kupon
obligasi adalah setiap 3 atau 6 bulanan). Jatuh Tempo (Maturity)
14
“Saham Saham preferen mempunyai karakteristik gabungan antara karakteristik

Prefere
saham dengan obligasi. Saham preferen membayarkan dividen (mirip seperti
saham), tetapi dividen tersebut dibayar tetap berdasarkan presentase tertentu

n” dari nilai nominal saham preferensi.


Sebagai contoh, jika saham preferen mempunyai dividen sebesar 10%,
dengan nilai nominal Rp.1.000,00, maka dividen untuk pemegang saham
preferen adalah Rp100,00 per lembar. Karakteristik samacam itu mempunyai
kemiripan dengan obligasi. Tetapi ada perbedaan lain. Karena dividen yang
dibayarkan, perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk membayarkan
dividen tersebut. Jika perusahaan gagal membayarkan dividen, maka
perusahaan tidak bisa dibangkrutkan. Hal semacam itu berbeda dengan
obligasi. Pada obligasi, jika perusahaan tidak bisa membayar bunga, maka
perusahaan dibangkrutkan. Meskipun demikian, dividen saham preferen 15
“ Penilaian Jika manajer keuangan ingin mengakuisisi (membeli) perusahaan lain, maka
Suatu harus mengajukan harga penawaran. Untuk mengajukan harga penawaran
Perusahaan” tersebut, akan lebih baik jika mengetahui harga atau nilai yang pantas
(seharusnya) untuk perusahaan tersebut.
Misalkan kita ingin menilai harga suatu perusahan. Yang kita perlukan adala
mem-forecast (meramal) aliran kas yang akan diterima oleh investor (pemegang
saham dan pemegang utang) untuk waktu tidak terhingga.
Ada dua hal yang harus diperhatikan: Fokus kita adalah aliran kas, bukannya
laba/rugi akuntansi. Kita memfokuskan pada aliran kas total yang akan diterima
oleh semua investor (pemegang saham dan pemegang utang).

16
“Kesimpula Konsep penilaian (valiation) merupakan proses penentuan harga aktiva/asset modal yang
ada di suatu perusahaan. Penilaian untuk aktiva modal berupa surat berharga seperti obligasi,
n” saham preferen dan saham biasa dalam rangka melihat nilai perusahaan.
Saham merupakan bukti kepemilikan. Seseorang yang mempunyai saham suatu
perusahaan berarti dia memiliki perusahaan tersebut. Pemegang saham berhak atas dividen, jika
dividen tersebut dibayarkan. Sama seperti pada penilaian obligasi, penilaian saham juga
didasarkan atas present value aliran kas yang akan diterima oleh pemegang saham di masa
mendatang.
Obligasi merupakan surat tanda berhutang (promissory note) jangka panjang (lebih dari 1
tahun) yang dikeluarkan oleh perusahaan. Obligasi memiliki nilai nominal, tingkat bunga tertentu
dan masa berlaku jangka waktu tertentu. Pemegang obligasi atau bonholder adalah perusahaan
yang memberi pinjaman atau pihak kreditur atau pemegang obligasi. Investor yang membeli
obligasi mempunyai tujuan utama memperoleh return/hasil atau yield yang diharapkan diterima di
masa datang. 17
Thank You

Anda mungkin juga menyukai