Dosen Pengampu:
Di Susun Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat
nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalahdengan baik. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu Bapak Jufri Darma, M.Si.,Akt dan ibu Sondang Aida
Silalahi, SE. M.Si sebagai dosen mata kuliah “Akuntansi Informasi Akuntansi”.
Penulis telah berusaha dengan segenap tenaga dan pikiran, tetapi karena kemampuan,
pengetahuan dan pengalaman yang masih sangat terbatas maka kerendahan hati penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, baik isi, susunan maupun tata
bahasa. Walaupun demikian harapan penulis agar makalah ini bermanfaat bagi pihak-pihak
yang membacanya.
Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak demi kesempurnaan tulisan ini. Penulis berharap Makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................
DAFTAR ISI..........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................
1.3 Tujuan ......................................................................................................................
BAB II PROFIL PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk..............................................................
BAB III KAJIAN TEORI .....................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN .....................................................................................................
BAB V PENUTUP ................................................................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................................................
3.2 Saran ..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................
LAMPIRAN...........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Perkembangan dunia bisnis di Indonesia yang semakin kompetitif menuntut
setiap perusahaan untuk dapat mengelola dan mengembangkan kinerja manajemen
perusahaannya menjadi lebih profesional. Munculnya para pesaing disetiap saat,
membuat setiap perusahaan harus dapat bersiap menampilkan yang terbaik. Dari segi
kinerja perusahaan, maupun dalam merancang strategi yang matang dalam
mempersiapkan langkah dimasa yang akan datang, termasuk dalam mematangkan
kinerja manajemen keuangan.
Dalam mematangkan kinerja manajemen keuangan ini tak terlepas dari
laporan keuangan perusahaan. Sebab, laporan keuangan perusahaan meng- gambarkan
informasi mengenai pendapatan dan beban, informasi perubahan ekuitas pemilik,
informasi mengenai aktiva, kewajiban, serta aktivitas arus kas yang menunjukkan
posisi keuangan perusahaan selama periode waktu tertentu. Laporan keuangan
perusahaan memiliki fungsi sebagai laporan pertanggung- jawaban serta penilaian
atas performa kinerja manajemen kepada pemegang saham yang dinilai berdasarkan
kondisi keuangan perusahaan yang ada. Dengan adanya laporan keuangan perusahaan
tersebut, maka dapat dinilai apakah operasional dari kinerja manajemen perusahaan
telah berjalan sebagaimana mestinya, atau tidak.
Hal mendasar dari menganalisis laporan keuangan tersebut tidak hanya
sebagai sumber informasi tentang bagaimana posisi keuangan suatu perusahaan akan
tetapi laporan keuangan juga dimaksudkan untuk menilai prestasi suatu perusahaan,
agar kita mengetahui sampai dimana pencapaian perkembangan suatu perusahaan,
apakah ada peningkatan, ataukah penurunan dari periode sebelumnya. Sehingga
perusahaan dapat memikirkan langkah apa yang akan diambil untuk tahun mendatang
sesuai dengan kinerja perusahaan.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Siapa dan apa PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk ?
b. Apa saja yang dibahas tentang analisis laporan keuangan ?
c. Bagaimana Menganalisis laporan keunagan ?
3. TUJUAN
a. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Informasi Akuntansi
b. Menguraikan Tentang Analisis laporan keuangan
BAB II
Pabrik Citeureup memiliki spesialisasi dalam menghasilkan produk injeksi steril dan
sediaan padat dalam bentuk tablet dan kapsul. Pabrik Citeureup telah menerapkan Integrated
Management System dan telah memperoleh serti kasi untuk ISO 9001:2015, ISO
14001:2015, OHSAS 18001:2007, penerapan sistem jaminan halal (Halal Assurance System),
visual management system, monitoring utility system, dan continuous particle monitoring
system.
Dalam bisnis Ekspor & Toll Manufacturing, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk telah
dipercaya oleh mitra bisnis lokal dan asing baik untuk pasar domestik maupun internasional
untuk melakukan transfer teknologi, uji coba lab dan pilot, studi stabilitas, pengadaan bahan
baku dan kemasan, dan produksi komersial barang jadi yang berkualitas. Untuk Toll
Manufacturing, Perseroan bekerja sama dengan PT Medifarma Laboratories, di Pabrik
Cimanggis, Depok. Sejalan dengan komitmen Perseroan untuk menyediakan produk-produk
yang aman, berkualitas tinggi, dan terpercaya pada 2019, 100% produk pareto Darya-Varia
telah memperoleh sertifikat halal. Beberapa produk tersebut antara lain Silex, Imunped,
Degirol, Urdafalk dan Moloco. Selain itu, pada 2019 produk Natur-E mendapatkan Halal
Award dari LPPOM-MUI untuk kedua kalinya secara berturut- turut.
Hingga Desember 2019, 92,13% saham DVL dimiliki oleh Blue Sphere Singapore
Pte. Ltd (BSSPL), afiliasi dari United Laboratories Inc. (Unilab). Berdiri pada 1945, Unilab
adalah perusahaan farmasi terbesar di Filipina dan memiliki jaringan afiliasi tersebar luas di
Asia. Dengan misi untuk “membangun Indonesia yang lebih sehat setiap orang di setiap
waktu”, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk memiliki beragam produk berkualitas yang
dipasarkan dengan strategi yang tepat, sesuai dengan kebutuhan target pasar. PT Darya-Varia
Laboratoria Tbk juga senantiasa mengembangkan konsep promosi yang kreatif dan mencari
peluang pasar baru yang potensial di dalam maupun luar negeri.
a. Visi
b. Misi
Misi dari Darya-Varia adalah membangun Indonesia yang lebih sehat setiap
orang di setiap waktu melalui produk dan pelayanan unggulan, bekerja sama sebagai
satu keluarga “BERSATU”.
c. Nilai-Nilai Perusahaan
1. Bayanihan – Kami bekerja sama dengan semangat gotong royong untuk memajukan
perusahaan.
2. Etos keterbukaan – Kami mengutamakan komunikasi yang transparan, jujur, dan
saling menghormati, serta mendukung kolaborasi yang tulus di dalam perusahaan.
3. Rasa peduli – Kami menghargai sesama dan membina hubungan baik antara rekan
kerja dan masyarakat di sekitar kami.
4. Semangat untuk maju – Kami selalu mengupayakan yang terbaik untuk mencapai
hasil yang melampaui harapan para pemangku kepentingan.
5. Ahli dibidangnya – Kami menguasai bidang pekerjaan kami dan memegang teguh
panduan profesional yang berlaku.
6. Tanggung jawab – Kami bertanggung jawab terhadap apa yang kami katakan dan
lakukan.
7. Utamakan Pelanggan – Kami melayani pelanggan dengan melakukan berbagai cara
unik dan relevan yang memberikan nilai tambah bagi kehidupan mereka.
Struktur organisasi sendiri merupakan suatu cara atau sistem pembagian tanggung
jawab, wewenang, serta penetapan hubungan mengenai unsur-unsur organisasi dalam
pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Tujuan dan sasaran inilah
yang kiranya dicapai semaksimal mungkin dengan menggunakan potensi yang dimiliki oleh
perusahaan. Kemampuan perusahaan dengan pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan
dalam hubungannya banyak dipengaruhi oleh struktur organisasi dari perusahaan tersebut.
Dengan demikian, struktur organisasi dapat pula dikatakan sebagai alat untuk
mempermudah perusahaan dalam mencapai tujuannya. Dengan adanya struktur organisasi
ini, maka seorang pimpinan perusahaan dengan para pegawainya dapat pula melaksanakan
tugas, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan sebaik-baiknya, sehingga
pimpinan perusahaan akan dapat melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan
oleh para pegawainya sehingga aktivitas perusahaan berjalan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
Sumber : www.darya-varia.com, 2020
Sejalan dengan misi Perusahaan dalam "membangun Indonesia yang lebih sehat
secara bertahap setiap orang di setiap waktu", Darya-Varia selalu memproduksi produk-
produk yang berkualitas tinggi dalam lini produk Consumer Health dan Obat Resepnya,
Darya-Varia membangun merek perusahaan yang kuat terpercaya dan dapat dikenal di
seluruh Indonesia. Dengan melakukan upaya berupa pendekatan yang konsisten serta
memelihara hubungan yang solid dengan semua pihak, Perusahaan berupaya mencapai
visinya untuk menjadi salah satu perusahaan dari lima perusahaan farmasi terbesar yang ada
di Indonesia.Saat ini, 92,13% saham yang ada di Darya-Varia dimiliki oleh Blue Sphere
Singapore Pte. Ltd. (BSSPL), afiliasi dari United Laboratories, Inc. (Unilab). Unilab sendiri
merupakan perusahaan farmasi terbesar yang berada di Filipina, didirikan pada tahun 1945
dan saat ini tengah memiliki jaringan afiliasi yang tersebar di negara-negara Asia, termasuk
di Indonesia, Vietnam, Myanmar, Thailand, Malaysia, Singapura, Laos, Kamboja dan China.
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk telah meluncurkan 4 produk baru untuk Ekspor &
Toll Manufacturing termasuk untuk diekspor ke Myanmar melalui distributor baru
perusahaan. Sebagai tambahan, PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk juga telah berhasil bekerja
sama dengan 1 (satu) prinsipal baru untuk bisnis Ekspor & Toll Manufacturing. Bisnis
Ekspor & Toll Manufacturing terus melakukan kerja sama bisnis yang potensial dan berbagai
kemitraan di segmen tol dan ekspor untuk memaksimalkan kapabilitas produksinya.
2.6 Kinerja Usaha Terkini
Pabrik yang berlokasi di Citeureup Saat ini telah mendapatkan sertifikasi HAS 23000
untuk Halal Assurance System, ISO 9001:2015 untuk Sistem Manajemen Mutu, ISO
14001:2015 untuk Sistem Manajemen Lingkungan, dan OHSAS 18001:2007 untuk Sistem
Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Pabrik Citeureup kini sedang melanjutkan
upayanya dalam memperoleh sertifikasi ISO 17025:2017 untuk laboratorium pengujian, serta
sertifikasi halal untuk sejumlah produk obat dan juga suplemen. Sementara itu, Pabrik yang
berlokasi di Gunung Putri kini juga telah berhasil memperoleh sertifikasi halal dari Majelis
Ulama Indonesia (MUI) untuk seluruh produk kapsul lunaknya, sejalan dengan upaya dalam
menyiapkan penerapan Undang-Undang Jaminan Produk Halal yang telah mulai
diberlakukan pada tahun 2019.Dalam menjalankan kegiatan operasional manufakturnya
sehari-hari, Darya- Varia senantiasa selalu memperhatikan kualitas dari produk serta efisiensi
biaya, pasokan, dan ketepatan waktu dalam melakukan pengiriman. Dalam hal ini, Perseroan
terus mengacu pada pedoman yang telah ditetapkan oleh internal dalam mengatur tentang
manajemen rantai pasokan.
Pada tahun 2019, dalam upaya meningkatkan efesiensi dan efektivitas manufakturnya,
Perseroan melakukan lanjutan belanja modal yang strategis dikedua pabriknya, yaitu Pabrik
yang berlokasi di Gunung Putri dan di Pabrik Citeureup. Sebagai salah satu perusahaan
farmasi yang terkemuka di Indonesia, Darya-Varia mampu mengatasi berbagai tantangan
yang tumbuh dari pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat
(JKN-KIS) yang telah diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan. Hingga akhir 2019, tercatat
sekiranya 224 juta peserta yang telah terdaftar dalam program ini, atau setara dengan 82%
dari total populasi Indonesia. Angka ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya
sebanyak 15 juta peserta selama tahun 2019.
Pasar produk Ethical (obat yang harus diperoleh dengan resep dokter) yang ada di
Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 3,6% pada 2019, yang didukung dengan produk
obat merek yang telah berhasil meraih pangsa pasar sebesar 5,4%, sementara itu untuk
kategori pasar obat generik sendiri tercatat mengalami penurunan sebesar -1% (ITMA MAT
Q4 2019). Kiat segmen bisnis Darya-Varia pada produk obat resep di tahun 2019 ialah
memperkuat kemitraan antar rumah sakit, dengan tenaga profesional medis dan kesehatan,
serta dengan para pasien mereka. Pada tahun 2019, segmen bisnis obat resep telah mengalami
pertumbuhan sebesar 6% dari tahun 2018, hampir dua kali lipat dari pertumbuhan rata-rata
industri, dengan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp615 miliar, dengan kontribusi
sebesar 33,9% dari total pendapatan bersih Perseroan.
Di tahun 2019, Darya-Varia telah meluncurkan 4 produk baru untuk Ekspor dan juga
Toll Manufacturing termasuk untuk diekspor ke Myanmar melalui distributor baru
perusahaan. Sebagai tambahan, perusahaan juga telah berhasil melakukan kerja sama dengan
1 (satu) prinsipal baru dalam bisnis Ekspor dan juga Toll Manufacturing. Bisnis Ekspor dan
Toll Manufacturing ini akan terus berkerja sama dalam menjalankan bisnis yang potensial
dengan berbagai kemitraan di segmen tol dan ekspor agar dapat memaksimalkan kapabilitas
produksinya.
KAJIAN TEORI
Laporan keuangan menjadi informasi dalam menilai sehat tidaknya kondisi keuangan
sebuah perusahaan pada satu periode tertentu. Sebagai laporan pertanggung jawaban, maka
laporan keuangan hendaknya dibuat dengan sebenar- benarnya. Laporan keuangan dapat
digunakan sebagai informasi dalam pengambilan keputusan untuk memenuhi tujuan
perusahaan serta sebagai, acuan dalam pengambilan keputusan mengenai strategi untuk
mengelola peluang pada masa yang akan datang.
Sebagai hasil akhir proses akuntansi, laporan keuangan menguraikan informasi yang saling
berhubungan dalam menjalankan kegiatan perusahaan dengan data keuangan perusahaan
yang ada pada periode tertentu. Memberikan informasi mengenai kondisi keuangan
perusahaan baik dari kelemahan ataupun kekuatan yang dimilikinya, membuat perusahaan
harus dapat memanfaatkan hal tersebut dengan baik agar dapat selalu memanfaatkan peluang
yang ada serta menghindari ancaman yang mungkin akan timbul di masa yang akan datang.
2. Tujuan Laporan Keuangan
Sebagai sebuah laporan yang berisi mengenai informasi keuangan perusahaan yang
menunjukkan kinerja dari perusahaan pada periode tertentu, laporan keuangan memiliki
beberapa tujuan. Menurut Kasmir (2012:11), tujuan laporan keuangan adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang dimiliki
perusahaan pada saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh pada
suatu periode tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap aktiva,
pasiva, dan modal perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu periode.
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
8. Informasi keuangan lainnya.
Analisis laporan keuangan dapat diartikan sebagai menilai kinerja sebuah perusahaan,
guna mengetahui perkembangan seberapa efektifkah kinerja perusahaan pada periode tertentu
untuk dapat dijadikan dasar dalam pengambilan langkah atau keputusan dimasa yang akan
datang. Dengan menganalisis laporan keuangan dari tahun ketahun, maka kita dapat
mengetahui kelemahan dan kekuatan dari perusahaan tersebut, serta dengan hasil analisis ini
kita dapat menyusun rencana yang akan dilakukan diwaktu yang akan datang.
Menurut Kasmir (2012:68), tujuan dan manfaat dari analisis laporan keuangan adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode tertentu, baik aset,
kewajiban, ekuitas, maupun hasil usaha yang telah dicapai untuk beberapa periode.
2. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi kekurangan perusahaan.
3. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki.
4. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu dilakukan ke depan
berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan saat ini.
5. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu penyegaran atau
tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal.
6. Dapat juga digunakan sebagai pembanding dengan perusahaan sejenis tentang hasil yang
mereka capai.
7. Berdasarkan uraian tujuan di atas, maka tujuan analisis laporan keuangan ialah
memberikan informasi yang akurat dan lebih mendalam dari sebuah laporan keuangan
perusahaan, dan nantinya akan digunakan sebagai alat untuk melihat kondisi keuangan
suatu perusahaan, dan acuan dalam mengambil langkah perbaikan di masa yang akan
datang.
7. Kinerja Keuangan
Dari uraian di atas, kinerja keuangan merupakan alat untuk mengukur sehat atau tidak
sehatnya sebuah perusahaan maupun mengevaluasi prestasi yang telah dicapai oleh sebuah
perusahaan, mengenai kondisi keuangannya dalam suatu periode tertentu. Dan merupakan
pencerminan akan keberhasilan perusahaan dalam melaksanakan aktivitas keuangan
perusahaan, sebagai dasar penetapan keputusan di masa yang akan datang. Dengan ini kinerja
keuangan juga menjadi perbaikan atas kegiatan operasional sebuah perusahaan agar dapat
bersaing dengan perusahaan lainnya, serta mengukur keefektifan kinerjanya.
Analisis rasio keuangan menjadi analisis yang sering dipakai dalam mengidentifikasi
kondisi keuangan dan kinerja keuangan suatu perusahaan. analisis rasio keuangan
dimaksudkan untuk menilai risiko dan peluang pada masa yang akan datang. Menurut Kasmir
(2012:104), Rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada
dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan
keuangan atau antarkomponen yang ada di antara laporan keuangan.
Dengan demikian, analisis rasio keuangan merupakan suatu analisis yang digunakan
untuk mengetahui tingkat kemampuan perusahaan dengan membandingkan antara satu item
tertentu dalam laporan keuangan dengan item lainnya dalam satu periode maupun beberapa
periode. Hasil dari analisis rasio nantinya akan diketahui bagaimana tingkat kemampuan
perusahaan, yang ditujukan dalam bentuk angka atau persentase.
1. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat untuk dijadikan sebagai alat menilai
kinerja dan prestasi perusahaan.
2. Analisis rasio keuangan sangat bermanfaat bagi pihak manajemen sebagai rujukan
untuk membuat perencanaan.
3. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai alat untuk mengevaluasi kondisi
suatu perusahaan dari perspektif keuangan.
4. Analisis rasio keuangan juga bermanfaat bagi para kreditor dapat digunakan untuk
memperkirakan potensi risiko yang dihadapi dikaitkan dengan adanya jaminan
kelangsungan pembayaran bunga dan pengembalian pokok pinjaman.
5. Analisis rasio keuangan dapat dijadikan sebagai penilaian bagi pihak stakeholder
organisasi.
Berikut ini adalah tujuan dan manfaat yang dapat dipetik dari hasil rasio likuiditas
menurut Kasmir (2013:131) :
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur jumlah aset perusahaan yang
dibiayai oleh utang atau modal yang berasal dari kreditur. Semakin kecil rasionya maka
semakin tinggi tingkat keamanannya (solvable), atau juga dapat diartikan porsi utang harus
lebih kecil terhadap aktiva.
Sumber : Syahyunan (2013:93)
Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur seberapa efektif
manajemen perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya dalam melaksanakan
kegiatan perusahaan. Analisis ini dapat dilakukan dengan menggunakan rasio sebagai
berikut:
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan penggunaan dana yang
tertanam pada seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan dalam satu periode tertentu atau
kemampuan modal yang diinvestasikan untuk menghasilkan revenue (pendapatan). Semakin
tinggi rasio ini akan semakin baik.
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas penggunaan dana yang
tertanam dalam aset/aktiva tetap berputar dalam satu periode. Semakin tinggi rasio ini akan
semakin baik.
Beberapa tujuan yang hendak dicapai perusahaan dari penggunaan rasio aktivitas
menurut Kasmir (2013:173) antara lain:
1. Untuk mengukur berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali
dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.
2. Untuk menghitung hari rata-rata penagihan piutang (days of receivable), dimana hasil
perhitungan ini menunjukkan jumlah hari (berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak
dapat ditagih.
3. Untuk menghitung berapa hari rata-rata sediaan tersimpan dalam gudang.
4. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam modal kerja berputar
dalam satu periode atau berapa penjualan yang dapat dicapai oleh setiap modal kerja
yang digunakan (working capital turn over).
5. Untuk mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap berputar dalam
satu periode.
6. Untuk mengukur penggunaan semua aktiva perusahaan dibandingkan dengan
penjualan.
Merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur laba bersih setelah pajak
dibandingkan dengan volume penjualan atau pendapatan. Dapat dijelaskan juga sebagai rasio
yang mengukur seberapa banyak keuntungan operasional yang bisa diperoleh dari setiap
penjualan.
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu periode
tertentu;
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun sekarang;
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik modal
pinjaman maupun modal sendiri;
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan yang digunakan.
BAB IV
PEMBAHASAN
Maka banyak orang yang sering menarik kesimpulan yang sangat berbeda
tentang kinerja keuangan sebuah perusahaan. Oleh karena itu, penting untuk
menganalisis laporan keuangan perusahaan terlebih dulu. Dibawah ini merupakan
laporan neraca dan laporan laba rugi dari PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk periode
2017-2019:
Tabel 1
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
Laporan Posisi Keuangan Periode
2017 – 2019
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tabel 2
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
Laporan Posisi Keuangan (Lanjutan) Periode 2017 – 2019
(Dalam Ribuan Rupiah)
Tabel 3
PT. Daryaa-Varia Laboratoria Tbk
Laporan Posisi Keuangan (Lanjutan) Periode 2017 –
2019 (Dalam Ribuan Rupiah)
2017 = 1,175,655,601
441,622,865
= 2,6621
= 266,21 %
2018 = 1,203,372,372
416,537,366
= 2,8889
= 288,89 %
2019 = 1,280,212,333
439,444,037
= 2,9132
= 291,32 %
Tabel 4
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
Periode 2017-2019
Current Ratio
Tabel 5
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
Periode 2017-2019
Quick Ratio
= 1,0209
= 102,09 %
2018 = 306,116,733
416,537,366
= 0,7349
= 73,49 %
2019 = 339,047,459
439,444,037
= 0,7715
= 77,15 %
Tabel 6
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
Periode 2017-2019
Cash Ratio
2017 = 524,586,078
1,640,886,147
= 0,3196
= 31,96 %
2018 = 482,559,876
1,682,821,739
= 0,2867
= 28,67 %
2019 = 523,881,726
1,829,960,714
= 0,2862
= 28,62 %
Tabel 7
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
Periode 2017-2019
Debt Ratio
2017 = 524,586,078
1,116,300,069
= 0,4699
= 46,99%
2018 = 482,559,876
1,200,261,863
= 0,4020
= 40,20 %
2019 = 523,881,726
1,306,078,988
= 0,4011
= 40,11 %
Tabel 8
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
Periode 2017-2019
Debt to Equity Ratio
2017 = 1,575,647,308
1,640,886,147
= 0,96 kali
2018 = 1,699,657,296
1,682,821,739
= 1,01 kali
2019 = 1,813,020,278
1,829,960,714
= 0,99 kali
Tabel 9
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
Periode 2017-2019
Total Assets Turnover
2017 = 1,575,647,308
465,230,546
= 3,38 kali
2018 = 1,699,657,296
479,449,367
= 3,54 kali
2019 = 1,813,020,278
549,748,381
= 3,29 kali
Tabel 10
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
Periode 2017-2019
Fixed assets turnover
Berdasarkan perhitungan perputaran aset tetap diatas, pada tahun 2017 perputaran
aktiva tetap sebanyak 3,38 kali, artinya setiap Rp 1 aktiva tetap menghasilkan Rp 3,38
pendapatan. Pada tahun 2018 perputaran aktiva tetap sebanyak 3,54 kali, artinya setiap
Rp 1 aktiva tetap menghasilkan Rp 3,54 pendapatan. Sedangkan, pada tahun 2019
perputaran aktiva tetap sebanyak 3,29 kali, artinya setiap Rp 1 aktiva tetap
menghasilkan Rp 3,29 pendapatan. Terjadi penurunan pada tahun 2019 sebanyak 0,25
kali. Namun, hal ini berarti perusahaan masih mampu memaksimalkan kapasitas
aktiva tetap yang dimiliki.
= 0,1029
= 10,29 %
2018 = 200,651,968
1,699,657,296
= 0,1180
= 11,80 %
2019 = 221,783,249
1,813,020,278
= 0,1223
= 12,23 %
Tabel 11
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk Periode 2017-2019
Net Profit Margin
Tahun Laba Bersih Pendapatan Rasio (%)
2017 162,249,293 1,575,647,308 10,29
Net profit margin pada tahun 2017 sebesar 10,29%, pada tahun 2018 sebesar 11,80%,
serta pada tahun 2019 sebesar 12,23%. Artinya, setiap Rp 100 penjualan atau pendapatan
turut memberikan kontribusi menghasilkan Rp 10,29 laba bersih pada tahun 2017, lalu setiap
Rp 100 penjualan atau pendapatan turut memberikan kontribusi menghasilkan Rp11,80 laba
bersih pada tahun 2018 dan setiap Rp 100 penjualan atau pendapatan turut memberikan
kontribusi menghasilkan Rp 12,23 laba bersih pada tahun 2019. Net profit margin 2019
lebih baik jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
2017 = 162,249,293
1,640,886,147
= 0,0988
= 9,88 %
2018 = 200,651,968
1,682,821,739
= 0,1192
= 11,92 %
2019 = 221,783,249
1,829,960,714
= 0,1211
= 12,11 %
Tabel 12
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
Periode 2017-2019
Return On Investment
Return on investment pada tahun 2017 sebesar 9,88% , lalu pada tahun 2018 sebesar
11,92% dan pada tahun 2019 sebesar 12,11%. Artinya, setiap Rp 100 total aset turut
memberikan kontribusi menghasilkan Rp 9,88 laba bersih pada tahun 2017, dan setiap Rp
100 total aset turut memberikan kontribusi menghasilkan Rp 11,92 laba bersih pada tahun
2018, serta setiap Rp 100 total aset turut memberikan kontribusi menghasilkan Rp 12,11 laba
bersih pada tahun 2019. Dalam hal ini berarti return on investment pada tahun 2019 lebih
baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya karena kontribusi total aset terhadap laba
bersih di tahun 2019 mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dengan demikian telah
terjadi peningkatan kinerja dalam menghasilkan laba perusahaan.
Return on equity pada tahun 2017 sebesar 14,53% dan pada tahun 2018 sebesar
16,71%, serta sebesar 16,98% pada tahun 2019. Artinya, setiap Rp 100 ekuitas yang dimiliki
perusahaan akan menghasilkan laba sebesar Rp 14,53 pada tahun 2017, lalu setiap Rp 100
ekuitas yang dimiliki perusahaan akan menghasilkan laba sebesar Rp 16,71 pada tahun 2018,
serta setiap Rp 100 ekuitas yang dimiliki perusahaan akan menghasilkan laba sebesar
Rp16,98 pada tahun 2019. Terjadi peningkatan pada setiap tahunnya merupakan hal yang
baik, menunjukkan bahwa ada peningkatan dalam kinerja perusahaan.
Setelah melakukan analisis rasio keuangan pada PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk.
Maka berikut ini merupakan hasil analisis yang telah peneliti dapatkan :
Tabel 14
Rasio Keuangan PT.Darya-Varia Laboratoria Tbk
Periode 2017-2019
Tahun Rata-Rata
Rasio Industri
2017 2018 2019
Current Ratio (Rasio
2,66 Kali 2,88 Kali 2,91 Kali 2 Kali
Lancar)
Quick Ratio
2,20 Kali 2,21 Kali 2,15 Kali 1,5 Kali
(Rasio Cepat)
Cash Ratio
102,09% 73,49% 77,15% 50%
(Rasio Kas)
Debt Ratio (Rasio Hutang) 31,96% 28,67% 28,62% 35%
Berdasarkan hasil perhitungan analisis rasio keuangan yang telah peneliti dapatkan.
Standar industri menjadi alat analisis yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan
sebuah perusahaan apakah sudah baik atau belum. Dibawah ini peneliti menguraikan hasil
analisis yang telah peneliti lakukan, yang dibandingkan dengan standar industri :
1. Current ratio atau rasio lancar, menunjukkan berapa kali aset lancar dapat
membiayai hutang lancar perusahaan. Semakin tinggi rasio ini maka akan semakin
baik kinerja keuangan perusahaan yang ditunjukkan. Standar industri rasio ini
adalah sebanyak 2 kali. Rasio lancar PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk pada
periode 2017-2019 sudah berada diatas standar industri, yang berarti menunjukkan
kinerja keuangan perusahaan sudah bekerja dengan baik.
2. Quick ratio atau rasio cepat, rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi rasio ini maka akan
semakin baik pula kinerja keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan. Standar
rasio ini sebanyak 1,5 kali. Rasio cepat yang telah dicapai PT. Darya-Varia
Laboratoria Tbk pada periode 2017-2019 berada diatas standar industri, yang
menunjukkan bahwa kinerja keuangan perusahaan sudah bekerja dengan baik,
walaupun terjadi penurunan pada tahun 2019.
3. Cash ratio atau rasio kas, rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya dengan kas yang tersedia. Standar industri
rasio kas adalah sebesar 50%. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik kinerja
keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan. Rasio kas yang telah dicapai PT.
Darya-Varia Tbk pada periode 2017-2019 berada diatas standar industri, yang
menunjukkan kinerja keuangan telah bekerja dengan baik, walaupun terjadi siklus
naik turun.
4. Debt ratio atau rasio hutang, rasio ini menunjukkan perbandingan antara total
hutang dengan total aktiva. Semakin rendah rasio ini, maka akan semakin baik
keadaan keuangan perusahaan. Standar rasio ini adalah sebesar 35%. Rasio hutang
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk pada periode 2017-2019 berada dibawah standar
industri, yang menunjukkan kinerja keuangan perusahaan telah bekerja dengan
baik.
5. Debt to equity ratio atau rasio hutang terhadap ekuitas, rasio ini menunjukkan
perbandingan utang perusahaan dengan total ekuitas. Semakin rendah rasio ini
maka akan semakin baik kinerja keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan.
Standar industri pada rasio ini adalah sebesar 90%. Rasio yang telah dicapai oleh
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk pada periode 2017-2019, berada dibawah standar
industri, hal ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan telah bekerja dengan
baik.
6. Total assets turnover atau perputaran total aktiva, rasio ini digunakan untuk
mengukur berapa kali total aktiva perusahaan menghasilkan volume penjualan.
Standar industri rasio ini adalah sebanyak 2 kali. Rasio perputaran total aktiva yang
telah dicapai PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk pada periode 2017-2019 berada
dibawah standar industri, hal ini menunjukkan kinerja keuangan perusahaan dalam
hal perputaraan total aktivanya masih kurang baik.
7. Fixed assets turnover atau perputaran aset tetap, rasio ini digunakan untuk
mengukur apakah perusahaan telah menggunakan kapasitas aktiva tetap dengan
sepenuhnya atau belum. Standar industri rasio ini adalah sebanyak 5 kali. Rasio
perputaran aset tetap yang telah dicapai PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk pada
periode 2017-2019 berada dibawah standar industri, hal ini menunjukkan bahwa
perputaran aset tetap perusahaan masih kurang baik.
8. Net profit margin atau margin laba bersih, rasio ini digunakan untuk mengukur
laba bersih setelah pajak dibandingkan dengan volume penjualan. Semakin tinggi
rasio ini, maka akan semakin baik kinerja keuangan yang dicapai perusahaan.
Standar industri rasio ini adalah sebesar 20%. Margin laba bersih PT. Darya-Varia
Laboratoria Tbk pada periode 2017-2019 berada dibawah standar industri, hal ini
menunjukkan bahwa peusahaan belum berada pada posisi yang likuid.
9. Return on investment atau pengembaalian atas investasi, rasio ini digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan dengan menghitung jumlah aktiva yang
digunakan dalam operasi perusahaan untuk menghasilkan laba. Standar industri
rasio ini adalah sebesar 30%. Semakin tinggi rasio ini maka semakin baik pula
kinerja keuangan perusahaan terutama dalam pengembalian atas investasi yang
didapatnya. Pengembalian atas investasi PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk pada
periode 2017-2019 berada dibawah standar industri, hal ini menunjukkan bahwa
kurang baiknya kinerja keuangan perusahaan.
10. Return on equity atau laba atas ekuitas, rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham
perusahaan. Standar rasio ini adalah sebesar 40%. Laba atas ekuitas PT. Darya-
Varia Laboratoria Tbk pada periode 2017-2019 berada dibawah standar industri,
hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tidak mampu menghasilkan laba secara
maksimal dari dana yang telah diberikan oleh pemegang saham, yang berarti
kinerja keuangan perusahaan kurang baik.
11.
BAB V
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Setelah peneliti melakukan analisis terhadap laporan keuangan PT. Darya
Varia Laboratoria tbk, dengan menggunakan analisis rasio keuangan maka peneliti
dapat mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
a. Bila dilihat berdasarkan rasio likuiditas, maka secara umum dapat disimpulkan
bahwa kondisi perusahaan dalam keadaan likuid, artinya perusahaan akan
mampu memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendeknya dengan
menggunakan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan. Walaupun terjadi siklus
naik turun, namun siklus tersebut tidak mempengaruhi kinerja keuangan
perusahaan dikarenakan, hasil perhitungan menunjukkan bahwa perusahaan
tetap mampu membayar hutang lancar dengan aktiva lancar yang dimilikinya.
b. Bila dilihat berdasarkan rasio solvabilitas, dapat disimpulkan bahwa komposisi
hutang baik terhadap total aktiva pada (ekuitas) relatif aman, karena terjadinya
penurunan persentase pada tahun 2019 dibandingkan dengan tahun-tahun
sebelumnya.
c. Bila dilihat berdasarkan rasio aktivitas, maka dapat dikatakan bahwa perusahaan
mengalami siklus naik turun yang menggambarkan bahwa kemampuan
perusahaan belum cukup efektif dalam mengelola aktivanya dan dalam
menggunakan serta mengendalikan sumber-sumber yang dimiliki oleh
perusahaan.
d. Bila dilihat dari rasio profitabilitas, maka dapat dikatakan bahwa kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba serta pengefektifan dalam pengelolaan
manajemen didalam perusahaan sudah cukup baik. Karena, terjadinya
peningkatan rasio disetiap tahunnya yang menunjukkan peningkatan dalam
kinerja perusahaannya.
2. SARAN
Dari kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, maka saran yang dapat peneliti
berikan adalah sebagai berikut :
a. Kondisi perusahaan sudah baik bila dilihat dari analisis rasio keuangan yang telah
peneliti lakukan, walaupun ada beberapa rasio yang mengalami siklus naik turun dari
tahun ke tahun, namun hasil dari analisis rasio ini dapat dikatakan bahwa kondisi
keuangan perusahaan tetap masih aman. Sebaiknya, perusahaan tetap
mempertahankan kenaikan nilai pada laporan keuangannya meskipun kenaikannya
bernilai kecil. Serta, dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaannya, agar
perusahaan dapat lebih optimal dan dapat menjaga stabilitas laporan keuangan
perusahaan pula.
b. Terjadi penurunan rasio cepat pada tahun 2019, yang cukup besar yaitu 6,14%,
sebaiknya semakin tinggi rasio cepat maka akan semakin baik pula untuk
perusahaan. Hal ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar hutang
lancar dengan aktiva lancarnya harus dapat ditingkatkan lagi.
c. Dari hasil analisis rasio aktivitas, terjadi siklus naik turun. Pada rasio ini kita dapat
mengetahui efektif tidaknya perusahaan dalam menggunakan dan mengendalikan
sumber-sumber yang dimilikinya. Terjadinya penurunan hasil rasio pada tahun 2019,
yang menunjukkan bahwa sebaiknya perusahaan harus lebih mengoptimalkan
penggunaan serta pengendalian terhadap sumber-sumber yang dimilikinya.
DAFTAR PUSTAKA
Fayol, Hendry.2013. Pengantar Administrasi dan fungsi-fungsi manajemen.
Hans Kartikahadi, 2016. Akuntansi Keuangan Berdasarkan SAK berbasis IFRS, Buku
Harahap, Sofyan Syafri, 2016. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Edisi Pertama,
Cetakan ke-13, RajaGrafindo, Jakarta.
Sirait, Pirmatua. 2014. Pelaporan dan Laporan Keuangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Subramayam, K.R, dan John J. Wild, 2012. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Sepuluh
- Buku 1, Salemba Empat, Jakarta.