Anda di halaman 1dari 16

Profesi Keguruan

KONSEP PROFESI
KEPENDIDIKAN
Dosen Pembimbing : Wuni Arum Sekar Sari, M.Pd

Kelompok 1

1. Nurika Fatmawati 201000013


2. Umi Solekah 201000032
3. Isro’ Maslikah 201000033
4. Muhibbatun Nisa’ 201000047
A. Konsep Profesi
1. Pengertian Profesi, Profesional, Profesionalisme

Pekerjaan yang memang memerlukan keahlian-keahlian tertentu, yaitu


Profesi keterampilan yang mendasarkan diri pada pengetahuan teoritis dan sesuai
dengan kaidah tingkah laku (kode etik).

Profesional Orang yang sudah ahli dalam melakukan suatu bidang pekerjaan yang dipilih.

Merupakan suatu tingkah laku, suatu tujuan atau suatu rangkaian kualitas yang
Profesionalisme
menandai atau melukiskan coraknya suatu profesi.
2. Layanan Bimbingan

 Bimbingan belajar adalah upaya guru pembimbing membantu siswa dalam mengatasi berbagai
permasalahan belajar saat proses belajar mengajar berlangsung.
 Layanan bimbingan belajar adalah layanan yang membantu siswa mengembangkan kebiasaan belajar
yang baik sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, dan kesenian.
 Tujuan dari layanan bimbingan belajar adalah membantu siswa mencapai keberhasilan belajar dan
mengembangkan semua potensi siswa secara optimal dengan cara memberikan motivasi untuk belajar
sepanjang hayat melalui kebiasaan kegiatan belajar yang positif dan efektif sesuai dengan kemampuan,
minat, dan kesempatan yang ada untuk mencapai tujuan dari perencanaan pendidikan dengan kesiapan
mental agar siswa mampu mandiri dalam belajar.
 Dalam pendidikan, tugas layanan bimbingan dipegang oleh konselor.
 Sedangkan bagi individu yang menerima pelayanan profesi bimbingan dan konseling disebut konseli.
 Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi
dan Kompetensi Konselor, tugas konselor berada dalam kawasan pelayanan yang bertujuan
mengembangkan potensi dan memandirikan konseli dalam pengambilan keputusan dan pilihan untuk
mewujudkan kehidupan yang produktif, sejahtera, dan peduli kemaslahatan umum.
B. Konsep Pendidikan
1. Pengertian Pendidik

 Arti Didik menurut KBBI adalah memelihara dan memberi latihan (ajaran,
tuntunan, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
 Secara bahasa, dalam KBBI Pendidik adalah orang yang mendidik.
 Dalam arti luas, pendidik adalah semua orang atau siapa saja yang
berusaha dan memberikan pengaruh terhadap pembinaan orang lain (peseta
didik) agar tumbuh dan berkembang potensinya menuju kesempurnaan.
 Sedangkan dalam perspektif pendidikan islam, pendidik adalah orang
yang bertanggungjawab terhadap perkembangan peserta didik dengan upaya
mengembangkan seluruh potensi peserta didik, baik potensi afektif (rasa),
kognitif (cipta), maupun psikomotorik (karsa).
2. Pendidikan dan Kependidikan

• Pendidikan adalah usaha membina dan mengembangkan kepribadian manusia baik dibagian
rohani atau di bagian jasmani.
• Dalam UU No. 20 tahun 2003, Pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan, yang diperlukan dirinya, masyarakat,
dan Negara.
• Setidaknya ada 3 jalur pendidikan di Indonesia yang dapat saling melengkapi dan memperkaya,
yaitu pendidikan formal, non formal, dan informal.
1) Pendidikan formal, terdiri atas pendidikan dasar, menengah dan pendidikan tinggi.
2) Pendidikan nonformal, diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan
pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau pelengkap pendidikan
formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanjang hayat.
3) Pendidikan informal, dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar
secara mandiri
 Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah dua “profesi” yang
sangat berkaitan erat dengan dunia pendidikan, sekalipun
lingkup keduanya berbeda.
 Dalam Pasal 1 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan, Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat
yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan.
 Sementara pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar,
widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang
sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan.
C. TUPOKSI DAN KODE ETIK PROFESI GURU
Schools
 Imam Ghazali mengemukakan bahwa tugas pendidik adalah
menyempurnakan, membersihkan, menyucikan, serta membawa hati manusia
untuk taqarrub ilallah, dengan bahasa lain al-nahlawi menyimpulkan tugas
utama pendidik adalah tazkiyah al-nafs, yaitu mengembangkan,
membersihkan, mengangkat jiwa peserta didik kepada khaliq-Nya,
menjauhkan dari kejahatan dan menjaganya agar tetap dalam fitrahnya yang
hanif.
 Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa
guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan
menengah.
 Juga dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 35 Tahun 2010 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dijabarkan
bahwa berdasarkan sifat, tugas, dan kegiatannya, guru digolongkan dalam 3 jenis
sebagai berikut :
1) Guru kelas, adalah guru yang mempunyai tugas, tanggungjawab, wewenang, dan
hak secara penuh dalam proses pembelajaran seluruh mata pelajaran di kelas
tertentu di TK/RA/TKLB dan SD/MI/SDLB dan satuan pendidikan formal yang
sederajat.
2) Guru mata pelajaran, adalah guru yang mempunyai tugas tanggungjawab,
wewenang, dan hak secara penuh dalam proses pembelajaran pada satu mata
pelajaran tertentu pada satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
3) Guru bimbingan dan konseling/konselor adalah guru yang mempunyai tugas,
tanggungjawab, wewenang, dan hak secara penuh dalam kegiatan bimbingan dan
konseling terhadap sejumlah peserta didik satuan pendidikan formal pada jenjang
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
 Merujuk kepada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya pada
Pasal 6, kewajiban guru dalam melaksanakan tugas adalah :
1. Merencanakan pembelajaran/bimbingan, melaksanakan pembelajaran/bimbingan yang
bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/ bimbingan, serta melaksanakan
pembelajaran/perbaikan dan pengayaan;
2. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;
3. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras,
dan kondisi fisik tertentu, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik
dalam pembelajaran;
4. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai
agama dan etika; dan
5. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.
 Tugas pendidik secara umum adalah mendidik, dalam
operasionalnya, mendidik adalah rangkaian proses mengajar,
memberikan dorongan, memuji, memberi hadiah, membentuk contoh
dan membiasakan.
 Sedangkan tugas khusus guru adalah :
1) Sebagai pengajar (instruksional) : merencanakan program
pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun dan
penilaian setelah program itu dilaksanakan.
2) Sebagai pendidik (edukator) : mengarahkan peserta didik pada
tingkat kedewasaan yang berkepribadian sempurna.
3) Sebagai pemimpin (manajerial) : memimpin dan mengendalikan
diri sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait,
menyangkut upaya pengarahan, pengawasan, pengorganisasian,
pengontrolan, partisipasi atas program yang dilakukan.
 Kode Etik Guru adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima
oleh guru-guru Indonesia.
 Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi
sebagai pendidik, anggota masyarakat dan warga negara yang berfungsi
sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi
pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya
dengan peserta didik, orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi,
organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama,
pendidikan, sosial, etika dan kemanusiaan.
D. Ciri – Ciri Pekerjaan Profesional

 Pekerjaan profesional adalah pekerjaan yang membutuhkan


tingkat keahlian sangat khusus untuk apa saja bidang-bidang yang
membutuhkan keilmuan yang mendalam maupun konsentrasi fokus
cukup tinggi.
 Profesional merupakan orang yang memiliki profesi atau pekerjaan
yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan
berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta
mendasari perbuatan.
 Adapun ciri-ciri dari profesional yang diantaranya adalah sebagai
berikut :
1) Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi
2) Memiliki kode etik
3) Memiliki tanggungjawab profesi serta integritas yang tinggi
4) Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat
5) Memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan program kerja
6) Menjadi anggota organisasi dari profesinya.
E. Hakikat Profesionalisme Guru
 Profesi adalah suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian tertentu.
 Artinya, jabatan profesional tidak bisa dilakukan atau dipegang oleh sembarang orang yang
tidak terlatih dan tidak disiapkan secara khusus untuk melakukan pekerjaan tersebut.
Melainkan melalui proses pendidikan dan pelatihan yang disiapkan secara khusus untuk
bidang yang diembannya.
 Misalnya, seorang guru profesional yang memiliki kompetensi keguruan melalui pendidikan
guru seperti (S1 PGSD, S1 Kependidikan, AKTA Pendidikan) yang diperoleh dari pendidikan
khusus untuk bidang tersebut.
 Jadi kompetensi guru diperoleh melalui apa yang disebut profesonalisasi, yang dilakukan baik
sebelum seseorang menjadi profesi itu (preservice training atau prajabatan) maupun setelah
menjalani suatu profesi (in-service training).
 Dapat disimpulkan bahwa profesi adalah suatu pekerjaan atau keahlian yang mensyaratkan
kompetensi intelektualitas, sikap dan ketrampilan tertentu yang diperoleh melalui proses
pendidikan secara akademis, sehingga guru harus profesional dalam mengajar.
F. Prinsip-Prinsip Profesionalisme
 Dijelaskan oleh Sumardi, bahwa konsep profesionalisme memiliki 5 prinsip atau muatan pokok, yaitu
sebagai berikut :
1. Afiliasi komunitas, yaitu menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk didalamnya
organisasi formal atau kelompok kolega informal sumber ide pertama pekerjaan.
2. Kebutuhan untuk mandiri, merupakan suatu pandangan bahwa seseorang yang profesional harus
mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain.
3. Keyakinan terhadap peraturan sendiri/profesi, dimaksud bahwa yang paling berwenang dalam
menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, bukan orang luar yang tidak
mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka.
4. Dedikasi pada profesi, dicerminkan dari dedikasi profesional dengan menggunakan pengetahuan
dan kecakapan yang dimiliki.
5. Kewajiban sosial, merupakan pandangan tentang pentingnya profesi serta manfaat yang diperoleh
baik oleh masyarakat maupun profesional karena adanya pekerjaan tersebut.
 Kelima pengertian tersebut diatas merupakan kriteria yang digunakan untuk mengukur derajat sikap
profesional seseorang.
G. Karakteristik Guru Profesional di Abad 21
 Pada pendidikan abad 21, guru diharap bisa mengubah pendekatannya dari
pendekatan gaya lama kepada gaya yang lebih adaptif di zaman ini.
 Macam-macam pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :
1) Life-long learner/pembelajar seumur hidup
2) Kreatif dan inovatif
3) Mengoptimalkan teknologi
4) Reflektif
5) Kolaboratif
6) Menerapkan student centered
7) Menerapkan pendekatan diferensiasi
 Jadi, pada abad 21 guru yang profesional perlu meng-upgrade terus pengetahuannya
dengan banyak membaca serta berdiskusi dengan pengajar lain atau bertanya pada
para ahli, mampu menggunakan penilaian hasil belajar untuk meningkatkan kualitas
mengajarnya, dapat berkolaborasi dengan siswa dalam pembelajaran serta
mendesain kelas berdasarkan gaya belajar siswa, pengelompokan siswa di dalam
kelas juga berdasarkan minat serta kemampuannya.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai