Anda di halaman 1dari 15

BUKU KERJA GURU SATU

NAMA : HASANUDIN, S. Pd.I

NIP/NUPTK/NPK : 3942759662200012

MADRASAH : MTs ITTIHAADUL UMAM

MATA PELAJARAN : AL QUR’AN HADITS

SEMESTER : I & II

TAHUN PELAJARAN : 2022/2023

KELAS : VII, VIII & IX

YAYASAN PENDIDIKAN AL MAHMUDIYAH


Jalan Raya Krukut No. 40 Krukut Limo Depok Jawa Barat
BUKU KERJA 1

1. KODE ETIK GURU


2. IKRAR GURU INDONESIA
3. TATA TERTIB GURU
4. TATA TERTIB KELAS
5. PEMBIASAAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI
KODE ETIK GURU INDONESIA

PEMBUKAAN

1. Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan
guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan
berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas
manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju,
adil, makmur, dan beradab.

2. Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
dasar, dan pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki kehandalan yang
tinggi sebagai sumberdaya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional
yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.

3. Guru Indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik yang dalam melaksanakan
tugas berpegang teguh pada prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun
karso, tutwuri handayani”. Dalam usaha mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru
Indonesia ketika menjalankan tugas-tugas professional sesuai dengan
perkembangan ilmu dan teknologi.

4. Guru Indonesia bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk mencapai


kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk
itu,pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru
dan profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain
di negara maju, baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang. Kondisi
seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinya merupakan komponen
kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan Negara ini sepanjang zaman. Hanya
dengan pelaksanaan tugas guru secarap rofesional hal itu dapat diwujudkan
eksitensi bangsa dan Negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam
pergaulan antar bangsa-bangsa di dunia ini.

5. Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru
yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai asset nasional dalam menghadapi
persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan di masa datang.

6. Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia menyadari sepenuhnya


bahwa perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan
berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam
jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri bangsa.
Bagian Satu Pengertian,
tujuan,dan Fungsi Pasal 1

(1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh
guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan
tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat dan warga negara.
(2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini
adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang
boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas
professionalnya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai,dan mengevaluasi peserta didik,serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam
dan luar sekolah.

Pasal 2

(1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang
dilindungi undang-undang.
(2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral
yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam
hubungannya dengan peserta didik, orang tua/wali siswa, sekolah dan rekan
seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama,
pendidikan, sosial, etika, dan kemanusiaan.

Bagian Dua Sumpah/Janji


Guru Indonesia Pasal 3

(1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud pemahaman,
penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilai- nilai moral yang
termuat di dalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan
berperilaku, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
(2) Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan dihadapan pengurus organisasi profesi guru
dan pejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing.
(3) Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara
satuan pendidikan.

Pasal4

(1) Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dapat dilaksanakan secara perorangan
atau kelompok sebelumnya melaksanakan tugas.

Bagian Tiga
Nilai-nilai Dasar danNilai-nilai Operasional
Pasal 5
Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari:
(1) Nilai-nilai agama dan Pancasila.
(2) Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensisosial, dan
kompetensi profesional.
(3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan
kesehatan jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual.
Pasal6

(1) Hubungan Guru dengan Peserta Didik:


a. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi
proses dan hasil pembelajaran.
b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan
mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan
anggota masyarakat.
c. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara
individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
d. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk
kepentingan proses kependidikan.
e. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus
berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah
yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi
peserta didik.
f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih
sayangdan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang diluar batas
kaidah pendidikan.
g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang
dapat mempengaruhi perkembangan negative bagi peserta didik.
h. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk
membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya,
termasuk kemampuannya untuk berkarya.
i. Guru menjunjung tinggi hargadiri,integritas,dan tidaksekali-kali merendahkan
martabat pesertadidiknya.
j. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.
k. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan
hak-hak peserta didiknya.
l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh
perhatian bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
m. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya
dari kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan
kesehatan, dan keamanan.
n. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan-
alasan yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum,
kesehatan dan kemanusiaan.
o. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada
peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan,
moral, dan agama.
p. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan professional dengan
peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

(2) HubunganGuru denganOrangtua/wali Siswa :


a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan
Orangtua /Wali siswa dalam melaksanakan proses pedidikan.
b. Guru memberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan objektif
mengenai perkembangan peserta didik.
c. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua/walinya.
d. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam
memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
e. Guru berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi
dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.
f. Guru menjunjunng tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi
dengannya berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan, dan cita-cita anak atau
anak-anakakan pendidikan.
g. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan professional dengan
orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

(3) Hubungan Guru dengan Masyarakat :


a. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien
dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
b. b.Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
c. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
d. Guru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan
prestise dan martabat profesinya.
e. e. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan
masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan
peserta didiknya.
f. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama,
hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
g. Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada
masyarakat.
h. Guru tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupan
masyarakat.

(4) Hubungan Guru dengan sekolah

a. Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.


b. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam
melaksanakan proses pendidikan.
c. Guru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif.
d. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
e. Guru menghormati rekan sejawat.
f. Guru saling membimbing antar sesame rekan sejawat.
g. Guru menjunjung tinggi martabat profesionalis medan hubungan kesejawatan
dengan standar dan kearifan profesional.
h. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk
tumbuh secara profsional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan
tuntutan profesionalitasnya.
i. Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat-
pendapat profesional berkaitan dengan tugas-tugas pendidikan dan
pembelajaran.
j. Guru membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam
setiap tindakan profesional dengan sejawat.
k. Guru memliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan
keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas-tugas profesional
pendidikan dan pembelajaran.
l. Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-
kaidah agama, moral,kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
m. Guru tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyataan keliru berkaitan dengan
kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.
n. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
Merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya.
o. Guru tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan professional sejawatnya atas
dasar pendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat
dipertanggungjawabkan kebenarnya.
p. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-
pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.
q. Guru tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak
langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.
(5) HubunganGuru denganProfesi:

a. Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagais ebuah profesi.


b. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan
bidang studi yang diajarkan.
c. Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya.
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan
tugas-tugas profesionalnya dan bertanggungjawab atas konsekuensiinya.
e. Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif
individual,dan integritas dalam tindkan-tindakan profesional lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat profesionalnya.
g. Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat
mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan proesionalnya.
h. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-
tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru dibidang
pendidikandan pembelajaran.

(6) Hubunganguru denganOrganisasi Profesinya :

a. Gurumenjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif
dalam melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan
kependidikan.
b. Guru memantapkandan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan
manfaat bagi kepentingan kependidikan.
c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi
dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat.
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan
tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggungjawab atas konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk tanggung
jawab, inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional
lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat
merendahkan martabat dan eksistensis organisasi profesinya.
g. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk
memperoleh keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.
h. Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi
profesi tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan.

(7) Hubungan Guru dengan Pemerintah:


a. Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan
bidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalamUUD1945,Undang-Undang
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang tentang Guru dan
Dosen,danketentuan perundang-undangan lainnya.
b. Guru membantu Program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan
berbudaya.
c. Guru berusaha menciptakan, memelihara, dan meningkatkan rasa persatuan
dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan
pancasila dan UUD1945.
d. Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau
satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran.
e. Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat
pada kerugian negara.
Bagian Empat
Pelaksanaan,Pelanggaran, dansanksi
Pasal7
(1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggung jawab atas pelaksanaan KodeEtik
Guru,Indonesia.
(2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru
Indonesiakepada rekan sejawat penyelenggara pendidikan, masyarakat,dan
pemerintah.
Pasal8
(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik
Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan
protesi guru.
(2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku.
(3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang, dan berat.
Pasal9
(1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran
terhadap Kode Etik Guru Indonesia merupakan wewenang Dewan Kehormatan
Guru Indonesia.
(2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus objektif.
(3) Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada
Ayat (1 ) wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan kepada
guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat
profesiguru.
(5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia
wajib melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi
guru, atau pejabat yang berwenang.
(6) Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan
organisasi profesi guru dan/atau penasehat hukum sesuai dengan jenis
pelanggaran yang dilakukan dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia.

Bagian Lima
KetentuanTambahan
Pasal10
Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di
Indonesia wajib mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundang-
undangan.
Bagian Enam
Penutup
Pasal11
(1) Setiap guru secara sungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, serta
menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih
organisasi profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telah
secara nyata melanggar Kode Etik Guru Indonesia.

***000***
IKRAR GURU INDONESIA

1. Kami Guru Indonesia adalah insan pendidik


bangsa yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kami Guru Indonesia adalah Pengembang
dan Pelaksana cita-cita proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia, Pembela
dan pengamal Undang-Undang Dasar 1945.
3. Kami Guru Indonesia bertekad bulat
mewujudkan tujuan nasional dalam
mencerdasakan kehidupan bangsa.
4. Kami Guru Indonesia bersatu dalam suatu
wadah organisasi perjuangan Persatuan
Guru Republik Indonesia membina persatuan
dan kesatuan bangsa yang berwatak
kekeluargaan.
5. Kami Guru Indonesia menjungjung tinggi Kode
Etik Guru Indonesia sebagai pedoman tingkah
laku profesi dalam pengabdian terhadap
Bangsa,Negara serta Kemanusiaan.
Tata Tertib Guru
TUGAS DAN KEWAJIBAN GURU
1. Dalam memelihara wibawa dan keteladanan, guru wajib :
a. Menempatkan diri sebagai suri teladan bagi siswa dan masyarakat.
b. Cinta dan bangga terhadap Madrasahnya.
c. Bangga atas profesinya sebagai guru.
d. Selalu Kretif dan Inofatif dalam mengelola kelas.
e. Selalu berpenampilan sopan , rapi dan bersih.
f. Meningkatkan kecakapan dan kemampuan profesional guru
g. Selalu menjaga nama baik Madrasah dan memegang teguh rahasia
jabatan.

2. Dalam sikap dan disiplin kerja, guru wajib :


a. Hadir di Madrasah 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan pulang
setelah selesai
b. Menandatangani daftar hadir.
c. Memberitahukan kepada kepala Madrasah apabila berhalangan hadir.
d. Menyerahkan persiapan harian kepada kepala Madrasahnuntuk
ditandatangani.
e. Tidak meninggalkan Madrasah, tanpa izin kepala Madrasah.
f. Tidak meninggalkan Madrasah sebelum libur dan kembali sebelum hari
Madrasah dimulai.
g. Tidak mengajar diMadrasah lain tanpa izin resmi dari pejabat yang
berwenang.
h. Tidak merokok dan makan didalam kelas pada waktu mengajar
i. Bertangung jawab atas ketertiban Madrasah.
j. Ikut mengawasi dana dan fasilitas Madrasah.
k. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program Madrasah.
l. Mematuhi dan melaksanakan tata tertib Madrasah.
m. Mematuhi semua peraturan yang berlaku bagi PNS
n. Loyal terhadap atasan

3. Dalam tertib pelaksanaan tugas, guru wajib :


a. Memiliki rasa kasih sayang terhadap semua siswa
b. Membuat Program Semester
c. Membuat design pembelajaran /silabus, menguasai materi, dan
metode mengajar serta terampil mengunakan alat peraga
d. Memeriksa dan menilai setiap tugas siswa
e. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan bagi siswa
f. Ikut serta dan berperan aktif dalam semua program kegiatan KKG
dama gugus Madrasah
g. Ikut serta dalam Upacara bendera, peringatan hari besar yang
diselenggarakan Madrasah
h. Mengawasi siswa dalam melaksanakan tugas kebersihan.
i. Membiasakan siswa berbaris sebelum masuk dan memeriksa
kebershan rambut, badan, gigi, kuku, pakaian, sepatu, dll
j. Megerjakan administrasi kelas secara baik dan rutin.
k. Mengisi Catatan pribadi siswa.
TATA TERTIB KELAS

1. Anak-anak harus sudah hadir di Madrasah sebelum jam pelajaran


dimulai.
2. Anak-anak harus berseragam yang rapi dan bersih.
3. Sebelum lonceng/bel berbunyi petugas kebersihan kelas harus sudah
selesai membersihkan kelanya.
4. Setelah lonceng/bel berbunyi mulai belajar, anak-anak harus bebaris
denan tertib dan teratur di depan kelas masing-masing yang dipimpin
oleh ketua kelas.
5. Sebelum belajar diawali dengan membaca do’a dan penghormatan
kepada guru.
6. Akhir pelajaran ditutup dengan membaca do’a dan penghormatan
kepada guru.
7. Setiap hari senin harus mengikuti upacara bendera.
8. Anak-anak harus sopan, taat dan patuh kepada guru/kepala
Madrasah.
9. Anak-anak harus memelihara ketertiban, keindahan dan kebersihan
alat-alat pelajaran dan kelasnya
10. Anak-anak dilarang mencoreti bangku, meja, pintu, jendela dan
tembok Madrasah dan kelasnya
11. Anak-anak harus memelihara tanam-tanaman di Madrasah.
12. Anak-anak dilarang menggangu kelas lain yang sedang belajar.
13. Anak-anak harus berjiwa jujur dan satria dalam setiap tindakan dan
perbuatan.
14. Bila tidak masuk Madrasah harus memberitahukan kepada
guru/kepala Madrasah
15. Bila hendak keluar kelas harus meminta izin.
PEMBIASAAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI
Kegiatan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di
Sekolah/Madrasah melalui Pembiasaan-Pembiasaan Positif

(Permendikbud 23/2015)

Kegiatan wajib :

1. Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut


kedatangan peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
2. Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas
sekolah.
3. Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan
bergantian regu.
4. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin denga mengenakan
seragam atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah.
5. Seluruh warga sekolah (guru, tenaga kependidikan, siswa)
memanfaatkan waktu sebelum memulai hari pembelajaran pada hari-
hari tertentu untuk kegiatan olah fisik seperti senam kesegaran jasmani,
dilaksanakan secara berkala dan rutin, sekurang-kurangnya satu kali
dalam seminggu
6. Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan
pada saat bergantian memakai fasilitas sekolah.
7. Guru dan peserta didik berdoa bersama, sebelum dan sesudah hari
pembelajaran, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian di
bawah bimbingan guru.
8. Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru
sebelum pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik
secara bergantian.
9. Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta
didik menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan/atau satu lagu
wajib nasional atau satu lagu terkini yang menggambarkan semangat
patriotisme dan cinta tanah air.
10.Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca
buku selain buku mata pelajaran (setiap hari).
11.Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik mengajukan
pertanyaan kritis dan membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai
isyarat akan mengajukan pertanyaan;
12.Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi
pemimpin dengan cara memberikan kesempatan pada setiap siswa
tanpa kecuali, untuk memimpin secara bergilir dalam kegiatan-
bersama/berkelompok;
13.Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta
didik menyanyikan satu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh
Nusantara).
14.Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan
kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama
masyarakat
15.Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan
orang tua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai
kebiasaan/adat yang dibangun masing-masing keluarga.
16.Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah untuk
belajar kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua.
17.Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap
malam untuk bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di
sekolah.
18.Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang sedang
mengalami musibah atau kesusahan.
19.Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam
berbagai bentuk (rekening bank, celengan, dan lainnya).
20.Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.
21.Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon,
dsb) secara efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh
siswa.
22.Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang
sederhana dan hikmat
23.Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau
mengenalkan pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui
berbagai media dan kegiatan
24.Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan di
bangkunya masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu
maupun kebersihan kelas dan lingkungan sekolah sebagai bentuk
tanggung jawab bersama.
25.Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dengan
membentuk kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia dan
kemampuan siswa.
26.Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas
kebersihan setempat.
27.Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar
kelas.
28.Masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu dan pengalaman
kepada siswa di dalam sekolah.
29.Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi
kegiatan kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan masalah-
masalah yang ada di lingkungan sekitar sekolah.
30.Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran
dengan mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi
pada siswa.

ALUR PEMBUDAYAAN
1. Diajarkan
2. Dibiasakan
3. Dilatih konsisten
4. Menjadi kebiasaan
5. Menjadi karakter
6. Menjadi budaya

Anda mungkin juga menyukai