Anda di halaman 1dari 14

BUKU KERJA GURU SATU

NAMA : AKIK HASIM FAJARI

NUPTK/NPK :

MADRASAH : MA BAITULHIKMAH

MATA PELAJARAN : TIK

SEMESTER : 1 (SATU)

TAHUN PELAJARAN : 2021/2022

KELAS : XI

MADRASAH ALIYAH BAITULHIKMAH


HAURKUNING SALOPA
2021
1. KODE ETIK GURU
2. IKRAR GURU INDONESIA
3. TATA TERTIB GURU
4. TATA TERTIB KELAS
5. PEMBIASAAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI
KODE ETIK GURU INDONESIA
PEMBUKAAN

1. Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan
guru adalah suatu profesi yang terhormat danmulia.Guru mengabdikan diri dan
berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia yang beriman,bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
makmur, dan beradab.

2. Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan
dasar,dan pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi
sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

3. GuruIndonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik yang dalam melaksanakan
tugas berpegang teguh pada prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun
karso, tutwuri handayani”. Dalam usaha mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru
Indonesia ketika menjalankan tugas-tugas professional sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi.

4. Guru Indonesia bertanggungjawab mengantarkan siswanya untuk mencapai


kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk
itu,pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru
dan profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain di
negara maju,baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.Kondisi
seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinya merupakan komponen
kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan Negara ini sepanjang zaman.Hanya
dengan pelaksanaan tugas guru secara profesional hal itu dapat diwujudkan eksitensi
bangsa dan Negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan antar
bangsa-bangsa di dunia ini.

5. Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang
profesional,setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,
kompetetif dan produktif sebagai asset nasional dalam menghadapi persaingan yang
makin ketat dan berat sekarang dan dimasa datang.

6. Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa


perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan
berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam
jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri bangsa.
Bagian Satu Pengertian, tujuan, dan
Fungsi

Pasal 1

(1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh
guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan
tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat dan warga negara.
(2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini
adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang
boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas
professionalnya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai,dan mengevaluasi peserta didik, serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam
dan luar sekolah.
Pasal 2

(1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat,mulia,dan bermartabat yang dilindungi
undang-undang.
(2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral
yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam
hubungannya dengan pesertadidik, orangtua/wali siswa ,sekolah dan rekan
seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama,
pendidikan, sosial,etika, dan kemanusiaan.

Bagian Dua Sumpah/Janji Guru


Indonesia

Pasal 3

(1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud


pemahaman, penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilai- nilai
moral yang termuat didalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap
dan berperilaku, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
(2) Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan dihadapan pengurus organisasi profesi guru
dan pejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing.
(3) Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara
satuan pendidikan.

Pasal 4

(1) Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dapat dilaksanakan secara perorangan
atau kelompok sebelumnya melaksanakan tugas.
Bagian Tiga
Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional
Pasal 5
Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari: (1)
Nilai-nilai agama dan Pancasila.
(2) Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompeten sisosial,dan
kompetensi profesional.
(3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan
kesehatan jasmaniah, emosional,intelektual, sosial,dan spiritual.
Pasal 6
(1) Hubungan Guru dengan Peserta Didik:
a. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai, dan mengevaluasi proses
dan hasil pembelajaran.
b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan
mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah,dan
anggota masyarakat.
c. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara
individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
d. Guru menghimpun informasi tentang pesertadidik dan menggunakannya untuk
kepentingan proses kependidikan.
e. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus
berusaha menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang
menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta
didik.
f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih saying
dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang diluar batas kaidah
pendidikan.
g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang
dapat mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
h. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk
membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya,
termasuk kemampuannya untuk berkarya.
i. Guru menjunjung tinggi hargadiri,integritas,dan tidak sekali-kali merendahkan
martabat peserta didiknya.
j. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.
k. Guruber perilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan
hak-hak peserta didiknya.
l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian
bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
m. Guru membuatu saha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari
kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar,menimbulkan gangguan
kesehatan, dan keamanan.
n. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan- alas
an yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan,
dan kemanusiaan.
o. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada
peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral,
dan agama.
p. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan professional dengan
peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
(2) Hubungan Guru dengan Orang tua/wali Siswa :
a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan
b. Orangtua/Wali siswa dalam melaksanakan proses pedidikan.
c. Guru memberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan objektif
mengenai perkembangan peserta didik.
d. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua/walinya.
e. Guru memotivasi orang tua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam
memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
f. Guru berkomunikasi secara baikdengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan
kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.
g. Guru menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi
dengannya berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan,dan cita-cita anak atau
anak-anak akan pendidikan.
h. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan professional dengan
orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

(3)Hubungan Guru dengan Masyarakat :


a. Guru menjalin komunikasi dan kerja sama yang harmonis, efektif dan efisien
dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
b. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
c. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
d. Guru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise
dan martabat profesinya.
e. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan
masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan
pesertadidiknya.
f. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama,
hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
g. Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan pesertadidiknya kepada
masyarakat.
h. Guru tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupan
masyarakat.

(4) Hubungan Guru dengan sekolah


a. Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.
b. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam
melaksanakan proses pendidikan.
c. Guru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif.
d. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
e. Guru menghormati rekan sejawat.
f. Guru saling membimbing antar sesame rekan sejawat.
g. Guru menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan
dengan standar dan kearifan profesional.
h. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk
tumbuh secara profsional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan
tuntutan profesionalitasnya.
i. Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat-
pendapat profesional berkaitan dengan tugas-tugas pendidikan dan
pembelajaran.
j. Guru membasiskan diri padanilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam
setiap tindakan profesional dengan sejawat.
k. Guru memliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan
keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas-tugas profesional
pendidikan dan pembelajaran.
l. Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-
kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
m. Guru tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyataan keliru berkaitan dengan
kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.
n. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya.
o. Guru tidakboleh mengoreksitin dakan-tindakan professional sejawatnya atas dasar
pendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggung jawabkan
kebenarnya.
p. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-
pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.
q. Guru tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak
langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.

(5) Hubungan Guru dengan Profesi:


a. Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi.
b. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan
bidang studi yang diajarkan.
c. Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya.
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan
tugas-tugas profesionalnya dan bertanggung jawab atas konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggung jawab,inisiatif
individual,dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat profesionalnya.
g. Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi
keputusan atau tindakan-tindakan profesionalnya.
h. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-
tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru dibidang pendidikan
dan pembelajaran.

(6) Hubungan guru dengan Organisasi Profesinya :

a. Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif
dalam melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan
kependidikan.
b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan
manfaat bagi kepentingan kependidikan.
c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi
dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat.
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan
tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggung jawab atas konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk tanggung
jawab,inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional
lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yangdapat
merendahkan martabat dan eksistensis organisasi profesinya.
g. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk
memperoleh keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.
h. Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi
tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.

(7) Hubungan Guru dengan Pemerintah:


a. Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan
bidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalamUUD1945,Undang-Undang
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang tentang Guru dan
Dosen,dan ketentuan perundang-undangan lainnya.
b. Guru membantu Program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan
berbudaya.
c. Guru berusaha menciptakan, memelihara, dan meningkatkan rasa persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila dan
UUD1945.
d. Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau
satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran.
e. Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada
kerugian negara.

Bagian Empat Pelaksanaan, Pelanggaran, dan


sanksi
Pasal 7
(1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggung jawab atas pelaksanaan Kode Etik
Guru Indonesia.
(2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru Indonesia
kepada rekan sejawat penyelenggara pendidikan, masyarakat,dan pemerintah.
Pasal 8
(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik
Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan
protes guru.
(2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku.
(3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang,dan berat.
Pasal 9
(1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran
terhadap Kode Etik Guru Indonesia merupakan wewenang Dewan Kehormatan Guru
Indonesia.
(2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus objektif.
(3) Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada
ayat 1) wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan kepada
guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi
guru.
(5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia wajib
melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi guru,
atau pejabat yang berwenang.
(6) Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan
organisasi profesi guru dan/atau penasehat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran
yang dilakukan dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia.
Bagian Lima Ketentuan
Tambahan

Pasal 10
Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di
Indonesia wajib mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundang-
undangan.
Bagian Enam Penutup
Pasal11
(1) Setiap guru secara sungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, serta
menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih
organisasi profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
(3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telah
secara nyata melanggar Kode Etik Guru Indonesia.

***000***
IKRAR GURU INDONESIA

1. Kami Guru Indonesia adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kami Guru Indonesia adalah Pengembang dan Pelaksana cita-cita
proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pembela dan pengamal
Undang-Undang Dasar 1945.
3. Kami Guru Indonesia bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional dalam
mencerdasakan kehidupan bangsa.
4. Kami Guru Indonesia bersatu dalam suatu wadah organisasi perjuangan
Persatuan Guru Republik Indonesia membina persatuan dan kesatuan
bangsa yang berwatak kekeluargaan.
5. Kami Guru Indonesia menjungjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia sebagai
pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap Bangsa,Negara serta
Kemanusiaan.
Tata Tertib Guru
TUGAS DAN KEWAJIBAN GURU

1. Dalam memelihara wibawa dan keteladanan, guru wajib :


a. Menempatkan diri sebagai suri teladan bagi siswa dan masyarakat.
b. Cinta dan bangga terhadap Madrasahnya.
c. Bangga atas profesinya sebagai guru.
d. Selalu Kretif dan Inofatif dalam mengelola kelas.
e. Selalu berpenampilan sopan , rapi dan bersih.
f. Meningkatkan kecakapan dan kemampuan profesional guru
g. Selalu menjaga nama baik Madrasah dan memegang teguh rahasia
jabatan.
2. Dalam sikap dan disiplin kerja, guru wajib :
a. Hadir diMadrasah 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan pulang
setelah selesai
b. Menandatangani daftar hadir.
c. Memberitahukan kepada kepala Madrasah apabila berhalangan
hadir.
d. Menyerahkan persiapan harian kepada kepala Madrasahnuntuk
ditandatangani.
e. Tidak meninggalkan Madrasah, tanpa izin kepala Madrasah.
f. Tidak meninggalkan Madrasah sebelum libur dan kembali sebelum
hari Madrasah dimulai.
g. Tidak mengajar diMadrasah lain tanpa izin resmi dari pejabat yang
berwenang.
h. Tidak merokok dan makan didalam kelas pada waktu mengajar
i. Betangung jawab atas ketertiban Madrasah.
j. Ikut mengawasi dana dan fasilitas Madrasah.
k. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program Madrasah.
l. Mematuhi dan melaksanakan tata tertib Madrasah.
m. Mematuhi semua peraturan yang berlaku bagi PNS
n. Loyal terhadap atasan
3. Dalam tertib pelaksanaan tugas, guru wajib :
a. Memiliki rasa kasih sayang terhadap semua siswa
b. Membuat Program Semester
c. Membuat design pembelajaran /silabus, menguasai materi, dan
metode mengajar serta terampil mengunakan alat peraga
d. Memeriksa dan menilai setiap tugas siswa
e. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan bagi siswa
f. Ikut serta dan berperan aktif dalam semua program kegiatan KKG
dama gugus Madrasah
g. Ikut serta dalam Upacara bendera, peringatan hari besar yang
diselenggarakan Madrasah
h. Mengawasi siswa dalam melaksanakan tugas kebersihan.
i. Membiasakan siswa berbaris sebelum masuk dan memeriksa
kebershan rambut, badan, gigi, kuku, pakaian, sepatu, dll
j. Megerjakan administrasi kelas secara baik dan rutin.
k. Mengisi Catatan pribadi siswa.
TATA TERTIB KELAS

1. Anak-anak harus sudah hadir diMadrasah sebelum jam pelajaran dimulai.


2. Anak-anak harus berseragam yang rapi dan bersih.
3. Sebelum lonceng/bel berbunyi petugas kebersihan kelas harus sudah selesai
membersihkan kelanya.
4. Setelah lonceng/bel berbunyi mulai belajar, anak-anak harus bebaris denan
tertib dan teratur di depan kelas masing-masing yang dipimpin oleh ketua
kelas.
5. Sebelum belajar diawali dengan membaca do’a dan penghormatan kepada
guru.
6. Akhir pelajaran ditutup dengan membaca do’a dan penghormatan kepada
guru.
7. Setiap hari senin harus mengikuti upacara bendera.
8. Anak-anak harus sopan, taat dan patuh kepada guru/kepala Madrasah.
9. Anak-anak harus memelihara ketertiban, keindahan dan kebersihan alat-alat
pelajaran dan kelasnya
10. Anak-anak dilarang mencoreti bangku, meja, pintu, jendela dan tembok
Madrasah dan kelasnya
11. Anak-anak harus memelihara tanam-tanaman diMadrasah.
12. Anak-anak dilarang menggangu kelas lain yang sedang belajar.
13. Anak-anak harus berjiwa jujur dan satria dalam setiap tindakan dan perbuatan.
14. Bila tidak masuk Madrasah harus memberitahukan kepada guru/kepala
Madrasah
15. Bila hendak keluar kelas harus meminta izin.
PEMBIASAAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI

Kegiatan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah/Madrasahmelalui


Pembiasaan-Pembiasaan Positif

(Permendikbud 23/2015)

Kegiatan wajib:

1. Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut kedatangan
peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
2. Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas sekolah.
3. Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan bergantian regu.
4. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin denga mengenakan seragam
atau pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah.
5. Seluruh warga sekolah (guru, tenaga kependidikan, siswa) memanfaatkan waktu
sebelum memulai hari pembelajaran pada hari-hari tertentu untuk kegiatan olah
fisik seperti senam kesegaran jasmani, dilaksanakan secara berkala dan rutin,
sekurang-kurangnya satukali dalam seminggu
6. Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat
bergantian memakai fasilitas sekolah.
7. Guru dan peserta didik berdoa bersama, sebelum dan sesudah hari pembelajaran,
dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian di bawah bimbingan guru.
8. Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru sebelum
pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian.
9. Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Rayadan/atau satu lagu wajib nasional
atau satu lagu terkini yang menggambarkan semangat patriotisme dan cinta tanah
air.
10. Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain
buku mata pelajaran (setiap hari).
11. Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik mengajukan pertanyaan
kritis dan membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai isyarat akan
mengajukan pertanyaan;
12. Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi pemimpin dengan
cara memberikan kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk memimpin
secara bergilir dalam kegiatan-bersama/berkelompok;
13. Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik
menyanyikan satu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh Nusantara).
14. Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan
kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat
15. Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan orang
tua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai kebiasaan/adat
yang dibangun masing-masing keluarga.
16. Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah untuk belajar
kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua.
17. Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap malam untuk
bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di sekolah.
18. Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang sedang mengalami
musibah atau kesusahan.
19. Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk
(rekening bank, celengan, dan lainnya).
20. Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.
21. Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon, dsb) secara
efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh siswa.
22. Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang sederhana
dan hikmat
23. Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau mengenalkan
pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan
24. Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan di bangkunya
masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu maupun kebersihan kelas
dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
25. Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dengan membentuk
kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia dan kemampuan siswa.
26. Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas kebersihan
setempat.
27. Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar kelas.
28. Masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu danpengalaman kepada
siswa di dalam sekolah.
29. Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi kegiatan
kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di
lingkungan sekitar sekolah.
30. Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran dengan
mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada siswa.
ALUR PEMBUDAYAAN

1. Diajarkan
2. Dibiasakan
3. Dilatihkonsisten
4. Menjadikebiasaan
5. Menjadikarakter
6. Menjadibudaya

CATATAN : Pakai titik mangsa, nama guru mata pelajaran dan mengetahui kepala
Madrasah, semua judu

Anda mungkin juga menyukai