Anda di halaman 1dari 21

BUKU KERJA GURU

2 (DUA)

NAMA : TINA AGUTINA, S.Pd.

NIP. : 1971082519960320002

MADRASAH : MTsN 3 CIAMIS

MATA PELAJARAN : BAHASA INGGRIS

SEMESTER : 1&2

TAHUN PELAJARAN : 2018/2019

KELAS : VII

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. CIAMIS
MTs NEGERI 3 CIAMIS
2018
BUKU KERJA 2
1. KODE ETIK GURU

2. IKRAR GURU

3. TATA TERTIB GURU


4. PEMBIASAAN BUDAYA
5. KALENDER PENDIDIKAN
6. MINGGU/JAM EFEKTIF PEMBELAJARAN DAN ALOKASI WAKTU
7. PROGRAM TAHUNAN
8. PROGRAM SEMESTER
9. JURNAL AGENDA KEGIATAN MENGAJAR HARIAN GURU
1
KODE ETIK GURU INDONESIA

Pembukaan

1. Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan guru adalah
suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan diri dan berbakti untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman,
bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam
mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab.
2. Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru
Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan
tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
3. Guru Indonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, khususnya oleh peserta didik yang dalam melaksanakan tugas berpegang teguh pada
prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. Dalam usaha
mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru Indonesia ketika menjalankan tugas-tugas profesional
sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
4. Guru Indonesia bertanggung jawab mengantarkan siswanya untuk mencapai kedewasaan sebagai
calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk itu, pihak-pihak yang
berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru dan profesinya, agar bangsa dan
negara dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain di negara maju, baik pada masa sekarang
maupun masa yang akan datang. Kondisi seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan
profesinya merupakan komponen kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan negara ini
sepanjang zaman. Hanya dengan pelaksanaan tugas guru secara profesional hal itu dapat
diwujudkan eksitensi bangsa dan negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan
antar bangsa-bangsa di dunia ini.
5. Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang profesional,
setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, kompetetif dan produktif
sebagai aset nasional dalam menghadapi persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan
dimasa datang.
6. Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa perlu
ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku yang
mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam jabatan guru sebagai pendidik
putera-puteri bangsa.

Bagian Satu
Pengertian, Tujuan dan Fungsi
Pasal 1

(1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh guru-guru
Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan tugas profesi sebagai
pendidik, anggota masyarakat dan warga negara.
(2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini adalah nilai-nilai
moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang boleh dan tidak boleh
dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas profesionalnya untuk mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, serta sikap pergaulan
sehari-hari di dalam dan luar sekolah.

Pasal 2
(1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan menempatkan
guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-undang.
(2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral yang melandasi
pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya dengan peserta didik,
orangtua/wali siswa, sekolah dan rekan seprofesi, organisasi profesi, dan pemerintah sesuai dengan
nilai-nilai agama, pendidikan, sosial, etika, dan kemanusiaan.

Bagian Dua
Sumpah/Janji Guru Indonesia

Pasal 3
(1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud pemahaman,
penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilai- nilai moral yang termuat di dalam
Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan berperilaku, baik di sekolah maupun di
lingkungan masyarakat.
(2) Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan di hadapan pengurus organisasi profesi guru dan pejabat
yang berwenang di wilayah kerja masing-masing.
(3) Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara satuan
pendidikan.
Pasal 4

(1) Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dapat dilaksanakan secara perorangan atau kelompok
sebelumnya melaksanakan tugas.
Bagian Tiga
Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional

Pasal 5

Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari :


(1) Nilai-nilai agama dan Pancasila.
(2) Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional.
(3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan kesehatan
jasmaniah, emosional, intelektual, sosial, dan spiritual.
Pasal 6
(1) Hubungan Guru dengan Peserta Didik:
a. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas didik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran.
b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan mengamalkan hak-hak
dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah, dan anggota masyarakat.
c. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara individual dan masing-
masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
d. Guru menghimpun informasi tentang peserta didik dan menggunakannya untuk kepentingan proses
kependidikan.
e. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha menciptakan,
memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang menyenangkan sebagai lingkungan belajar
yang efektif dan efisien bagi peserta didik.
f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih sayang dan
menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang di luar batas kaidah pendidikan.
g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat mempengaruhi
perkembangan negatif bagi peserta didik.
h. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk membantu peserta
didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya, termasuk kemampuannya untuk
berkarya.
i. Guru menjunjung tinggi harga diri, integritas, dan tidak sekali-kali merendahkan martabat peserta
didiknya.
j. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.
k. Guru berperilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan hak-hak
peserta didiknya.
l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian bagi
pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
m. Guru membuat usaha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari kondisi-kondisi
yang menghambat proses belajar, menimbulkan gangguan kesehatan, dan keamanan.
n. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan- alasan yang tidak
ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan, dan kemanusiaan.
o. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada peserta didik
dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral, dan agama.
p. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesional dengan peserta didiknya untuk
memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
(2) Hubungan Guru dengan Orangtua/wali Siswa :
a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan Orangtua/Wali siswa
dalam melaksannakan proses pedidikan.
b. Guru memberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan objektif mengenai
perkembangan peserta didik.
c. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua/walinya.
d. Guru memotivasi orangtua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam memajukan
dan meningkatkan kualitas pendidikan.
e. Guru berkomunikasi secara baik dengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi dan kemajuan
peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.
f. Guru menjunjunng tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi dengannya
berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan, dan cita-cita anak atau anak-anak akan pendidikan.
g. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan profesional dengan orangtua/wali siswa untuk
memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.
(3) Hubungan Guru dengan Masyarakat :
a. Guru menjalin komunikasi dan kerjasama yang harmonis, efektif dan efisien dengan masyarakat
untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
b. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan meningkatkan kualitas
pendidikan dan pembelajaran.
c. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
d. Guru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise dan martabat
profesinya.
e. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan masyarakat berperan aktif
dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan peserta didiknya.
f. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama, hukum, moral, dan
kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
g. Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan peserta didiknya kepada masyarakat.
h. Guru tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupan masyarakat.
(4) Hubungan Guru dengan sekolah
a. Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.
b. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam melaksanakan proses
pendidikan.
c. Guru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif.
d. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
e. Guru menghormati rekan sejawat.
f. Guru saling membimbing antarsesama rekan sejawat.
g. Guru menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan dengan standar dan
kearifan profesional.
h. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk tumbuh secara
profsional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan tuntutan profesionalitasnya.
i. Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat- pendapatprofesional
berkaitan dengan tugas-tugas pendidikan dan pembelajaran.
j. Guru membasiskan diri pada nilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam setiap tindakan
profesional dengan sejawat.
k. Guru memliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan keefektifan pribadi
sebagai guru dalam menjalankan tugas-tugas profesional pendidikan dan pembelajaran.
l. Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah- kaidah agama,
moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
m. Guru tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyataan keliru berkaitan dengan kualifikasi dan
kompetensi sejawat atau calon sejawat.
n. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan
martabat pribadi dan profesional sejawatnya.
o. Guru tidak boleh mengoreksi tindakan-tindakan profesional sejawatnya atas dasar pendapat siswa
atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarnya.
p. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan- pertimbangan yang
dapat dilegalkan secara hukum.
q. Guru tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak langsung akan
memunculkan konflik dengan sejawat.
(5) Hubungan Guru dengan Profesi :
a. Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi.
b. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan bidang studi yang
diajarkan.
c. Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya.
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas
profesionalnya dan bertanggungjawab atas konsekuensiinya.
e. Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif individual, dan integritas
dalam tindkan-tindakan profesional lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan merendahkan
martabat profesionalnya.
g. Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat mempengaruhi keputusan
atau tindakan-tindakan proesionalnya.
h. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas- tugas dan
tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru di bidang pendidikan dan pembelajaran.
(6) Hubungan guru dengan Organisasi Profesinya :
a. Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif dalam melaksanakan
program-program organisasi bagi kepentingan kependidikan.
b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan manfaat bagi
kepentingan kependidikan.
c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi dan
komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat. d. Guru menjunjung tinggi
tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan tugas-tugas organisasi profesi dan
bertanggungjawab atas konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk tanggungjawab, inisiatif
individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang dapat merendahkan
martabat dan eksistensis organisasi profesinya.
g. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk memperoleh
keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.
h. Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi tanpa alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan.
(7) Hubungan Guru dengan Pemerintah :
a. Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan bidang pendidikan
sebagaimana ditetapkan dalam UUD 1945, Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Undang-Undang tentang Guru dan Dosen, dan ketentuan perundang-undangan lainnya.
b. Guru membantu Program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan berbudaya.
c. Guru berusaha menciptakan, memelihara, dan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila dan UUD1945.
d. Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau satuan
pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran.
e. Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada kerugian
negara.
Bagian Empat
Pelaksanaan, Pelanggaran, dan sanksi

Pasal 7
(1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggungjawab atas pelaksanaan Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru Indonesia kepada
rekan sejawat penyelenggara pendidikan, masyarakat, dan pemerintah.
Pasal 8
(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik Guru Indonesia
dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan protes guru.
(2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan yang berlaku.
(3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang, dan berat.
Pasal 9
(1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran terhadap Kode Etik
Guru Indonesia merupakan wewenang Dewan Kehormatan Guru Indonesia.
(2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus objektif.
(3) Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan kepada guru yang
melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi guru.
(5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia wajib melapor
kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi guru, atau pejabat yang
berwenang.
(6) Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan organisasi profesi
guru dan/atau penasehat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran yang dilakukan dihadapan
Dewan Kehormatan Guru Indonesia.
Bagian Lima
Ketentuan Tambahan

Pasal 10

Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesia wajib
mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundang- undangan
Bagian Enam
Penutup

Pasal 11
(1) Setiap guru secara sungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, serta menjunjung tinggi
Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih organisasi profesi
guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
(3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telah secara nyata
melanggar Kode Etik Guru Indonesia.

Banjarangsana, 16 Juli 2018


Guru Bidang Studi
Mengetahui
Kepala Madrasah

Drs. MOH. HATTA TINA AGUSTINA, S.Pd.


NIP:196106271989031004 NIP: 1971082519960320002

2
IKRAR GURU INDONESIA

1. Kami Guru Indonesia adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kami Guru Indonesia adalah Pengembang dan Pelaksana cita-cita proklamasi
kemerdekaan Republik Indonesia, Pembela dan pengamal Undang-Undang Dasar 1945.
3. Kami Guru Indonesia bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional dalam mencerdasakan
kehidupan bangsa.
4. Kami Guru Indonesia bersatu dalam suatu wadah organisasi perjuangan Persatuan Guru
Republik Indonesia membina persatuan dan kesatuan bangsa yang berwatak kekeluargaan.
5. Kami Guru Indonesia menjungjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman tingkah
laku profesi dalam pengabdian terhadap Bangsa,Negara serta Kemanusiaan.

Banjarangsana, 16 Juli 2018


Guru Bidang Studi
Mengetahui
Kepala Madrasah

Drs. MOH. HATTA TINA AGUSTINA, S.Pd.


NIP:196106271989031004 NIP: 1971082519960320002
TUGAS DAN KEWAJIBAN GURU

1. Dalam memelihara wibawa dan keteladanan, guru wajib :


a. Menempatkan diri sebagai suri teladan bagi siswa dan masyarakat.
b. Cinta dan bangga terhadap Madrasahnya.
c. Bangga atas profesinya sebagai guru.
d. Selalu Kretif dan Inofatif dalam mengelola kelas.
e. Selalu berpenampilan sopan , rapi dan bersih.
f. Meningkatkan kecakapan dan kemampuan profesional guru
g. Selalu menjaga nama baik Madrasah dan memegang teguh rahasia jabatan.
2. Dalam sikap dan disiplin kerja, guru wajib :
1. Hadir diMadrasah 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan pulang setelah selesai
2. Menandatangani daftar hadir.
3. Memberitahukan kepada kepala Madrasah apabila berhalangan hadir.
4. Menyerahkan persiapan harian kepada kepala Madrasahnuntuk ditandatangani.
5. Tidak meninggalkan Madrasah, tanpa izin kepala Madrasah.
6. Tidak meninggalkan Madrasah sebelum libur dan kembali sebelum hari Madrasah dimulai.
7. Tidak mengajar diMadrasah lain tanpa izin resmi dari pejabat yang berwenang.
8. Tidak merokok dan makan didalam kelas pada waktu mengajar
9. Betangung jawab atas ketertiban Madrasah.
10. Ikut mengawasi dana dan fasilitas Madrasah.
11. Berpartisipasi aktif dalam melaksanakan program Madrasah.
12. Mematuhi dan melaksanakan tata tertib Madrasah.
13. Mematuhi semua peraturan yang berlaku bagi PNS
14. Loyal terhadap atasan
3. Dalam tertib pelaksanaan tugas, guru wajib :
15. Memiliki rasa kasih sayang terhadap semua siswa
16. Membuat Program Semester
17. Membuat design pembelajaran /silabus, menguasai materi, dan metode mengajar serta
terampil mengunakan alat peraga
18. Memeriksa dan menilai setiap tugas siswa
19. Melaksanakan program perbaikan dan pengayaan bagi siswa

20. Ikut serta dan berperan aktif dalam semua program kegiatan KKG dama gugus
Madrasah
21. Ikut serta dalam Upacara bendera, peringatan hari besar yang diselenggarakan
Madrasah
22. Mengawasi siswa dalam melaksanakan tugas kebersihan.
23. Membiasakan siswa berbaris sebelum masuk dan memeriksa kebershan rambut, badan,
gigi, kuku, pakaian, sepatu, dll
24. Megerjakan administrasi kelas secara baik dan rutin.
25. Mengisi Catatan pribadi siswa.

Banjarangsana, 16 Juli 2018


Guru Bidang Studi
Mengetahui
Kepala Madrasah

Drs. MOH. HATTA TINA AGUSTINA, S.Pd.


NIP:196106271989031004 NIP: 1971082519960320002
3
TATA TERTIB GURU

1. Berkewajiban datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan

2. Berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang pancasila.

3. Memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-
masing.

4. Mengadakan komunikasi tertutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindari diri dari
segala bentuk penyalahgunaan.

5. Menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya
bagi kepentingan anak didik.

6. Memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang lebih luas untuk
kepentingan pendidikan.

7. Secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesinya.

8. Menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik berdasarkan lingkungan kerja, maupun
dalam hubungan keseluruhan.

9. Secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru profesional sebagai
sarana pengabdian.

10. Melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.

11. Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga dan profesi.

12. Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan pengembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni.

13. Memotivasi peserta didik dalam memanfaatkan waktu untuk belajar diluar jam sekolah.

14. Memberikan keteladanan dalam meciptakan budaya membaca, budaya belajar dan budaya bersih.

15. Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik
tertentu atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.

16. Mentaati tata tertib dan peraturan perundang-undangan, kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika.

17. Berpakaian yang menutup aurat bagi yang beragama Islam dan sesuai norma sosial masyarakat/norma
kepatuhan bagi yang beragama lain.

18. Merokok selama berada di lingkungan satuan pendidikan.

Banjarangsana, 16 Juli 2018


Guru Bidang Studi
Mengetahui
Kepala Madrasah

Drs. MOH. HATTA TINA AGUSTINA, S.Pd.


NIP:196106271989031004 NIP: 1971082519960320002
4
PEMBIASAAN GURU

Pengembangan karakter peserta didik dapat dilakukan dengan membiasakan perilaku positif
tertentu dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan merupakan proses pembentukan sikap dan perilaku yang
relatif menetap dan bersifat otomatis melalui proses pembelajaran yang berulang-ulang, baik dilakukan
secara bersama-sama ataupun sendiri-sendiri. Hal tersebut juga akan menghasilkan suatu kompetensi.
Pengembangan karakter melalui pembiasaan ini dapat dilakukan secara terjadwal atau tidak terjadwal baik
di dalam maupun di luar kelas. Kegiatan pembiasaan di sekolah terdiri atas Kegiatan Rutin, Spontan,
Terprogram dan Keteladanan.

1. Kegiatan Rutin

Kegiatan rutin adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler dan terus menerus di sekolah. Tujuannya untuk

membiasakan siswa melakukan sesuatu dengan baik.

Kegiatan pembiasaan yang termasuk kegiatan rutin adalah sebagai berikut :

 Berdoa sebelum memulai kegiatan


Kegiatan ini bertujuan untuk membiasakan peserta didik berdoa sebelum memulia segala aktifitas.
Kegiatan dilaksanakan setiap pagi secara terpusat dari ruang informasi dimana pada setiap pagi dengan
petugas yang terjadwal.
 Hormat Bendera Merah Putih
Kegiatan ini bertujuan untuk menanamkan jiwa nasionalisme dan bangga sebagai bangsa pada peserta
didik. Bendera Merah Putih telah dipasang di masing – masing kelas dan aba – aba dipimpin oleh petugas
yang terjadwal.
 Sholat Dhuhur Berjamaah
 Berdoa di akhir pelajaran
 Infaq Siswa
 Kebersihan Kelas

2. Kegiatan Spontan

Kegiatan spontan adalah kegiatan yang dapat dilakukan tanpa dibatasi oleh waktu, tempat dan ruang. Hal ini
bertujuan memberikan pendidikan secara spontan, terutama dalam membiasakan bersikap sopan santun,
dan sikap terpuji lainnya. Contoh:
 Membiasakan mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru, karyawan dan sesama siswa
 Membiasakan bersikap sopan santun
 Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
 Membiasakan antre
 Membiasakan menghargai pendapat orang lain
 Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas atau ruangan
 Membiasakan menolong atau membantu orang lain
 Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media yang ada di sekolah, seperti Majalah Dinding dan
Kotak Curhat BK.
 Membiasakan konsultasi kepada guru pembimbing dan atau guru lain sesuai kebutuhan.

3. Kegiatan Terprogram

Kegiatan Terprogram ialah kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap disesuaikan dengan kalender
pendidikan atau jadwal yang telah ditetapkan. Membiasakan kegiatan ini artinya membiasakan siswa dan
personil sekolah aktif dalam melaksanakan kegiatan sekolah sesuai dengan kemampuan dan bidang masing-
masing.
Contoh :
 Kegiatan Class Meeting
 Kegiatan memperingati hari-hari besar nasional
 Kegiatan Karyawisata
 Kegiatan rutin pembiasaan
 Kegiatan ini dilakukan setiap hari sekolah sebelum pembelajaran dimulai.Tujuannya adalah untuk
membiasakan diri dan meningkatkan kedisiplinan siswa.Kegiatan ini telah terjadwal sebagai berikut :
Hari Senin (Upacara bendera)
Hari Selasa (Tadarus dan Shalat Dhuha)
Hari Rabu (Tadarus dan Shalat Dhuha)
Hari Kamis (Tadarus dan Shalat Dhuha)
Hari Jumat ( Tadarus dan Shalat Dhuha)
Hari Sabtu (Tadarus dan Shalat Dhuha)

4. Kegiatan Keteladanan

Kegiatan Keteladanan, yaitu kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari yang dapat dijadikan contoh

Contoh:

 Membiasakan berpakaian rapi

 Mebiasakan datang tepat waktu

 Membiasakan berbahasa dengan baik

 Membiasakan rajin membaca

 Membiasakan bersikap ramah

Mengetahui Banjarangsana, 16 Juli 2018


Kepala Madrasah Guru Bidang Studi

Drs. MOH. HATTA NIDA NURILASPITA, S.Pd.I


NIP:196106271989031004 NIP: -
9
JURNAL AGENDA
KEGIATAN MENGAJAR HARIAN GURU
Bulan :..................

No Hari / Tanggal Kegiatan Tugas Absen Siswa

Mengetahui Banjarangsana, ................................ 2018


Kepala Madrasah Guru Bidang Studi

Drs. MOH. HATTA TINA AGUSTINA, S.Pd.


NIP:196106271989031004 NIP: 1971082519960320002
JURNAL AGENDA
KEGIATAN MENGAJAR HARIAN GURU
Bulan :..................

No Hari / Tanggal Kegiatan Tugas Absen Siswa

Mengetahui Banjarangsana, ................................ 2018


Kepala Madrasah Guru Bidang Studi

Drs. MOH. HATTA TINA AGUSTINA, S.Pd.


NIP:196106271989031004 NIP: 1971082519960320002
JURNAL AGENDA
KEGIATAN MENGAJAR HARIAN GURU
Bulan :..................

No Hari / Tanggal Kegiatan Tugas Absen Siswa

Mengetahui Banjarangsana, ................................ 2018


Kepala Madrasah Guru Bidang Studi

Drs. MOH. HATTA TINA AGUSTINA, S.Pd.


NIP:196106271989031004 NIP: 1971082519960320002
JURNAL AGENDA
KEGIATAN MENGAJAR HARIAN GURU
Bulan :..................

No Hari / Tanggal Kegiatan Tugas Absen Siswa

Mengetahui Banjarangsana, ................................ 2018


Kepala Madrasah Guru Bidang Studi

Drs. MOH. HATTA TINA AGUSTINA, S.Pd.


NIP:196106271989031004 NIP: 1971082519960320002
JURNAL AGENDA
KEGIATAN MENGAJAR HARIAN GURU
Bulan :..................

No Hari / Tanggal Kegiatan Tugas Absen Siswa

Mengetahui Banjarangsana, ................................ 2018


Kepala Madrasah Guru Bidang Studi

Drs. MOH. HATTA TINA AGUSTINA, S.Pd.


NIP:196106271989031004 NIP: 1971082519960320002
JURNAL AGENDA
KEGIATAN MENGAJAR HARIAN GURU
Bulan :..................

No Hari / Tanggal Kegiatan Tugas Absen Siswa

Mengetahui Banjarangsana, ................................ 2018


Kepala Madrasah Guru Bidang Studi

Drs. MOH. HATTA TITIM HOTIMAH, S.Pd.


NIP: 19610627 1989 03 1 004 NIP: 19690402 199403 2 005

Anda mungkin juga menyukai