Anda di halaman 1dari 15

BAB I.

PENDAHULUAN
Latar belakang
Perkembangan peradaban manusia pada dasarnya merupakan pengaruh
perkembangan teknologi. Dengan kata lain, perkembangan teknologilah yang mendorong
kemajuan peradaban manusia. Tentunya, selain faktor teknologi, masih ada banyak faktor
yang mendorong kemajuan peradaban, misalnya kemajuan di bidang ekonomi, kedokteran,
kesusasteraan dan sebagainya. Akan tetapi, dari sekian banyak faktor tersebut, yang menjadi
faktor dominan adalah kemajuan teknologi.
Kemajuan peradaban manusia menurut futurolog Alvin Toffler dapat dibagi ke dalam
empat tahapan periode perkembangan zaman. Perubahan dari satu zaman ke zaman yang lain
diawali sebuah revolusi peradaban akibat penemuan suatu jenis teknologi yang
mengakibatkan perubahan di seluruh dunia. Itulah sebabnya, perubahan tersebut diistilahkan
revolusi. Oleh Toffler, keempat tahapan tadi disebut gelombang 0, gelombang 1, gelombang 2
dan gelombang 3.
Gelombang 0 ialah masa dimana manusia masih bergantung kepada alam. Manusia
belum mengenal budidaya. Mereka sekadar mengambil makanan yang sudah disediakan oleh
alam. Apabila manusia merasa lapar, ia akan mencari pohon yang buahnya dapat dimakan.
Apabila buah-buah pohon di daerah tersebut sudah habis, manusia panda ke tempat lain untuk
mencari makanan yang baru, dan demikian seterusnya. Manusia hidup secara nomaden
sehingga diperlukan area cukup luas untuk dapat menghidupi sekelompok orang. Jadi,
apabila kelompok orang tersebut kembali ke tempat semula, persediaan makanan di tempat
itu sudah siap untuk dimakan lagi. Pada masa tersebut belum ada konsep kekayaan karena
alam begitu luas, makanan berlimpah dan jumlah manusia masih sedikit.
Ketika jumlah manusia semakin bertambah banyak, manusia mulai berpikir
bagaimana caranya menghasilkan bahan makanan tanpa membutuhkan area yang luas. Faktor
rumah juga mendorong munculnya kebutuhan akan teknologi untuk menghasilkan makanan
tanpa harus berpindah tempat. Tidak terlalu jelas kapan manusia menemukan teknologi
bercocok tanam. Walaupun tampak sederhana, dampak penemuan teknologi cocok tanam ini
mengubah peradaban manusia di seluruh dunia. Awal penemuan teknologi cocok tanam ini
disebut revolusi pertanian. Dengan demikian, peradaban manusia mulai memasuki
gelombang I.
Gelombang I ini berakhir seiring ditemukannya mesin uap oleh James Watt di abad
pertengahan. Revolusi industri ini mendorong beberapa penemuan lain seperti kereta api dan
SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

mengubah peradaban umat manusia di dunia. Selanjutnya, peradaban era gelombang kedua
itu menghasilkan penemuan komputer di tahun 1945. Produktivitas manusia yang
sebelumnya hanya diukur dari tenaga kerja dan modal, maka pada gelombang kedua
ditambah dengan faktor ilmu pengetahuan. Bahkan faktor ilmu pengetahuan ini lebih kuat
dibandingkan dengan faktor modal. Selain itu, pihak yang menguasai ilmu pengetahuan akan
selalu mampu mengantisipasi keadaan dan bertahan untuk terus berkembang. Latar belakang
inilah yang tampaknya mendorong orang pada masa sekarang berlomba-lomba sekolah ke
jenjang S-2 bahkan S-3. Manusia mulai menyadari bahwa mereka memiliki ilmu
pengetahuan/informasi akan mempunyai pengaruh.
Pengelolaan sebuah organisasi tentu melibatkan berbagai sumber daya merupakan
aset organisasi tersebut. Informasi sebagai suatu sumber daya organisasi semakin dianggap
penting untuk dikelola seperti halnya sumber daya organisasi lainnya. Lima jenis sumber
daya organisasi dikenal 5M adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Man
Money
Material
Machine
Method

Pada masa sekarang 5 M tersebut harus ditambah satu faktor lagi, yaitu informasi.
Perhatian pada manajemen informasi semakin lama semakin besar. Informasi semakin
disadari sebagai sumber daya organisasi yang perlu dikelola dengan baik. Hal ini disebabkan
paling tidak dua hal. Pertama, kegiatan bisnis yang semakin kompleks dibanding sebelumnya.
Hampir semua perusahaan terkena pengaruh ekonomi global, yang merupakan dampak
globalisasi. Perusahaan-perusahaan saat ini bersaing dalam pasar internasional. Kedua,
kemampuan komputer yang makin baik dari segi harga, kemampuan maupun kemudahan
penggunaannya. Hal ini membuat pemrosesan informasi menjadi semakin mudah, cepat dan
tepat, disamping juga didukung oleh perkembangan teknologi pendukung lain seperti
komunikasi dan jaringan komputer yang juga berlangsung pesat. Pengaruhnya adalah arus
informasi dapat mengalir dengan sangat cepat pula. Semua perkembangan tersebut semakin
membuat informasi menjadi sumber daya yang sangat berharga dan perlu dikelola dengan
cermat.
Dalam konteks pendidikan, pengelolaan terhadap informasi memegang peranan
penting. Lembaga pendidikan sangat berkepentingan dalam mengelola arus informasi agar
organisasinya berjalan tanpa hambatan, dikelola dengan baik serta dapat berkembang di
tengah persaingan antarlembaga pendidikan. Bertolak dari pangkal bahwa banyak aspek

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

informasi yang perlu dikelola dengan memadai dalam lembaga pendidikan, maka makalah ini
membahas bagaimana peranan sistem informasi manajemen dalam pengelolaan fasilitas
sekolah/kampus. Dalam makalah ini, dibahas pula beberapa bagian sistem informasi dalam
lembaga pendidikan, yang secara langsung berhubugan dengan fasilitas sekolah/kampus,
seperti pengelolaan informasi di bidang akademik, ketenagaan, penelitian, pengabdian
masyarakat, perpustakaan, keuangan, kerjasama, kemahasiswaan untuk memperkaya
gambaran dan mengintegrasikan pengelolaan informasi di sekolah/kampus.

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

BAB II. PEMBAHASAN


Sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang berfungsi
mengelola informasi bagi manajemen organisasi. Peran informasi di dalam organisasi dapat
diibaratkan sebagai darah pada tubuh manusia. Tanpa adanya aliran informasi yang sehat,
organisasi akan mati. Di dalam organisasi, SIM berfungsi baik untuk pengolahan transaksi,
manajemen kontrol maupun sebagai sistem pendukung pengambilan keputusan. Konsep SIM
sebenarnya telah ada sebelum komputer muncul, yaitu di mana segala macam informasi di
dalam organisasi harus diolah dengan cepat, teliti dan andal. Namun, tanpa komputer tersebut
hanya menjadi teori. Sekarang, dengan adanya komputer, konsep SIM tersebut telah menjadi
kenyataan.
Informasi merupakan salah satu elemen dalam manajemen perusahaan. Agar
informasi dapat mengalir lancar, para manajer perlu menempatkan informasi dalam suatu
kerangka sistem. Sistem dapat didefinisikan sebagai sekelompok elemen yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Hal pertama yang perlu
diperhatikan dalam suatu sistem adalah elemen-elemennya. Tentunya setiap sistem memiliki
elemen-elemennya sendiri, yang kombinasinya berbeda antara sistem yang satu dengan
sistem yang lain. Namun demikian, susunan dasarnya tetap sama.
Sistem informasi dalam manajemen perusahaan adalah sistem yang terbuka dan
sistem yang lingkaran tertutup. Sistem informasi mendapatkan input berupa data-data atau
kejadian dalam perusahaan, diubah dengan pengolah informasi untuk memperoleh informasi.
Pengolah informasi tersebut dapat berupa komputer, orang ataupun gabungan keduanya.
Adapun yang menjalankan fungsi mekanisme pengendaliannya adalah para manajer dalam
mengambil keputusan untuk memecahkan persoalan dalam perusahaan dan untuk mencapai
target dan tujuan perusahaan. Selanjutnya, keputusan-keputusan manajer diharapkan dapat
membawa perubahaan sehingga pada akhirnya output sistem memenuhi harapan manajer.
Jadi, suatu sistem informasi terdiri atas elemen data, informasi, pengolah informasi dan
manajer.
Sistem informasi merupakan sistem konseptual yang memakai sumber daya
konseptual, data dan informasi, untuk mewakili sistem fisik yang dalam hal ini berupa
perusahaan atau organisasi. Komuter merupakan suatu sistem fisik, tetapi daya dan informasi
yang tersimpan di dalamnya dapat dipandang sebagai suatu sistem konseptual. Data atau
informasi mewakili sistem fisik. Bagaimana data tersebut tersimpan tidaklah penting. Yang
penting adalah apa yang diwakili oleh data atau informasi tersebut. Oleh karena itu, sistem
SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

informasi membantu para manajer dan pimpinan perusahaan untuk mendapatkan bahan
masukan penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan. Oleh sebab itu, sistem
informasi haruslah dapat mewakili perusahaan itu sendiri.
Pola manajemen yang diterapkan di dalam institusi pendidikan masa sekarang sangat
bervariatif. Oleh karena itu, sistem informasi yang diterapkan pun bervariasi sesuai
kebutuhan masing-masing organisasi. Dalam institusi pendidikan (sekolah/kampus), sistem
informasi dikembangkan sbb:
1. Sistem Informasi Akademik.
2. Sistem Informasi Ketenagaan.
3. Sistem Informasi Sarana dan Prasarana.
4. Sistem Informasi Penelitian.
5. Sistem Informasi Pengabdian pada Masyarakat.
6. Sistem Informasi Kemahasiswaan dan Alumni.
7. Sistem Informasi Perpustakaan
8. Sistem Informasi Keuangan.
9. Sistem Informasi Kerjasama.
10. Hubungan antara sistem satu dengan yang lain digambarkan dalam gambar di bawah
ini:

Gambar 1. Diagram hubungan antarsistem

Dalam gambar 1 di atas terlihat jelas hubungan antarsistem yang satu dengan yang lain. Arus
informasi masuk dan keluar dari sistem akedemik menghubungkan dengan sistem-sistem
yang lain, seperti dengan penelitian, ketenagaan, keuangan, kerjasama, mahasiswa,
pengabdian masyarakat, sarana dan prasarana hingga perpustakaan. Dari sini dapat terlihat
bahwa seluruh kejadian akan langsung terpantau di akademik.
Sistem Informasi Akademik
Pada sistem ini, informasi yang disediakan antara lain:
1. Registrasi siswa/mahasiswa baru.
SIM dapat mencetak kartu siswa/mahasiswa secara langsung. Selain itu, juga
dihasilkan laporan yaitu data induk siswa/mahasiswa, daftar siswa/mahasiswa, rekap
siswa/mahasiswa per-tingkat/per-fakultas, per-kelas/perjurusan dan daftar
siswa/mahasiswa baru per-kelas.
SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

2. Registrasi siswa/mahasiswa lama.


Demikian juga SIM dapat langsung mencetak kartu siswa/mahasiswa. Selain itu, juga
dapat dihasilkan laporan antara lain daftar siswa/mahasiswa, rekap siswa/mahasiswa
per tingkat/per-fakultas/per-jurusan, daftar SPP dan praktikum siswa/mahasiswa dan
terakhir rekap siswa/mahasiswa cuti dan pindah/mutasi.
3. Penyelenggaraan akademik.
Informasi yang dihasilkan masih dibedakan untuk tiga kelompok. Kelompokkelompok tersebut adalah siswa/mahasiswa, guru/dosen dan bagian
kurikulum/fakultas. Untuk siswa/mahasiswa, informasi yang dibutuhkan antara lain
jadwal mata pelajaran/kuliah, daftar hadir, daftar hadir ujian, kartu kemajuan studi
dan transkrip. Kemudian bagi guru/dosen, disediakan informasi berupa jadwal
pelajaran/kuliah, daftar peserta, daftar hadir guru/dosen, daftar isian nilai dan daftar
prestasi nilai. Terakhir untuk fakultas/bagian akademik di sekolah, membutuhkan
informasi mengenai daftar mahasiswa, daftar pengajar, daftar mata kuliah/mata
pelajaran, daftar prestasi siswa/mahasiswa, sejarah kemajuan studi dan sejarah
prestasi mahasiswa.
4. Lulusan/Alumni.
Informasi yang dihasilkan antara lain transkrip nilai akademik. Sementara itu, untuk
kebutuhan manajemen sekolah/perguruan tinggi dapat disediakan daftar lulusan dan
rekap penyelesaian studi.
5. Pembinaan Kurikulum.
Informasi yang dapat disediakan baik untuk mahasiswa, guru maupun
sekolah/universitas adalah daftar kuliah/pelajaran.
Diagram modulnya adalah sbb:

Gambar 2. Diagram Sistem Informasi Akademik

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

Dari gambar 2 terlihat mahasiswa yang melakukan registrasi, informasinya aka masuk ke
data induk, kemudian melakukan rencana studi sesuai denga kurikulum yang berlaku. Setelah
itu, hasil studi atau alumni akan terekap dalam data induk.
Sistem Informasi Penelitian
Sistem informasi penelitian, khususnya di perguruan tinggi, menghubungkan antara
manajemen universitas dengan pihak Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) dalam
pemenuhan kebutuhan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajemen universitas
antara lain:
1. Daftar penelitian.
2. Rekap penelitian berdasarkan bidang ilmu dan sumber dana.
3. Rekap penelitian berdasarkan fakultas dan bidang ilmu.
4. Rekap penelitian berdasarkan bidang ilmu dan lokasi penelitian.
Menjawab kebutuhan tersebut, direktorat jenderal perguruan tinggi dapat mengirimkan ketiga
hal terakhir yang disebutkan di atas, yaitu:
1. Rekap penelitian berdasarkan bidang ilmu dan sumber dana.
2. Rekap penelitian berdasarkan fakultas dan bidang ilmu.
3. Rekap penelitian berdasarkan bidang ilmu dan lokasi penelitian.
Diagramnya adalah sbb:

Gambar 3. Diagram Sistem Informasi Penelitian

Di gambar 3, usulan penelitian akan dinilai dan dilakukan penilaian untuk disetujui atau
tidak. Setelah disetujui, dilakukan pemantauan dan hasil penelitian tesebut dilaporkan ke
bagian penelitian untuk didokumentasikan.
Sistem Informasi Pengabdian pada Masyarakat
Kegiatan unit kerja ini antara lain menyelenggarakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) bagi
mahasiswa. Informasi yang dapat disediakan antara lain:
1. Daftar nilai untuk mahasiswa dan jadwal bimbingan serta daftar bobor kredit
bimbingan untuk dosen.
2. Bagi manajemen perguruan tinggi dapat disediakan daftar judul pengabdian, rekap
kegiatan pengabdian per-fakultas dan asal dana, rekap kegiatan pengabdian per-jenis

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

kegiatan dan lokasi, serta rekap kegiatan pengabdian per-jenis kegiatan dan bidang
ilmu. Diagramnya adalah sbb:

Gambar 4. Diagram Sistem Informasi Pengabdian pada masyarakat

Di gambar 4 di atas, usulan pengabdian pada masyarakat akan masuk dalam data usulan
untuk disetujui. Setelah itu, dilakukan pemantauan oleh pihak pengabdian pada masyarakat,
seluruh laporan akan dinilai apakah hasilnya ditolak atau diperbaiki. Pelaporan tersebut akan
menjadi rencana tahunan untuk diusulkan pada program tahun berikutnya.

Sistem Informasi Sumber Daya Manusia


Dalam sistem informasi ini, ada dua kelompok informasu, yaitu data induk dan pengelolaan.
Informasi. Informasi yang dapat disediakan untuk memenuhi kebutuhan manajemen
universitas adalah:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Daftar urut kepangkatan.


Daftar pegawai calon naik golongan.
Rekap pegawai menurut jenjang pendidikan.
Rekap pegawai menurut golongan.
Daftar pegawai calon pensiun.
Daftar gaji.
Daftar gaji pegawai.

Adapun informasi yang dibutuhkan direktorat jenderal adalah rekap pegawai menurut jenjang
pendidikan dan daftar pegawai calon pensiun. Diagramnya adalah sbb:

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

Gambar 5. Diagram Sistem Informasi sumber daya manusia

Pada gambar 5 di atas, seluruh pegawai/ketenagaan terdata dalam data induk. Data induk ini
akan selalu dilakukan pemutakhiran mengenai informasi mutasi atau perubahan-perubahan
lainnya.
Sistem Informasi Sarana dan Prasarana
Ada dua kelompok informasi yang bisa ditemukan dalam sistem ini, yaitu buku induk
(identitas) dan pengelolaan. Dalam kelompok informasi pengelolaan, siswa/mahasiswa dan
guru/dosen, siswa/mahasiswa dan guru/dosen mendapatkan jadwal kuliah/pelajaran.
Informasi yang dapat disediakan antara lain:
A.Untuk kebutuhan manajemen sekolah/universitas antara lain:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Daftar barang.
Daftar kapasitas ruang kelas/kuliah.
Daftar ruang guru/dosen.
Daftar ruang perpustakaan.
Daftar ruang laboratorium.
Rekap jumlah barang inventaris dan non-inventaris.
Rekap jumlah ruang per-fakultas/jurusan.
Rekap jumlah ruang laboratorium per-fakultas/jurusan.
Rekap ruang perpustakaan per-fakultas/jurusan.

B. Untuk direktorat jenderal/dinas pendidikan, dapat dikirimkan:


1. Rekap jumlah ruang per fakultas/jurusan.
2. Rekap jumlah laboratorium per fakultas/jurusan.
3. Rekap ruang perpustakaan per fakultas.
Diagramnya adalah sbb:

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

Gambar 6. Diagram Sistem Informasi sarana dan prasarana

Pada gamar di atas seluruh barang diadministrasi dengan tercantum ke tabel barang.
Inventarisasi mencakup data tabel barang, mutasi dan pengadaan barang baru.
Sistem Informasi Perpustakaan
Sub-sistem perpustakaan terdiri atas tiga kegiatan, yaitu inisialisasi buku, keanggotaan dan
pelayanan perpustakaan. Informasi yang dapat disediakan antara lain adalah:
1. Pencetakan catalog bahan pustaka.
2. Rekapitulasi bahan pustaka per jenis penerbitan.
3. Rekapitulasi pengunjung dan peminjam per fakultas.
4. Rekapitulasi bahan pustaka yang dipinjam.
5. Peminjam yang terlambat mengembalikan bahan pustaka.
Diagramnya adalah sbb:

Gambar 7. Diagram Sistem Informasi perpustakaan

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

10

Pada gambar 7 terlihat bahwa buku-buku yang berada di perpustakaan akan dikatalogkan
sesuai ilmu bahasan dalam buku tersebut. Katalog ini akan digunakan seterusnya untuk data
registrasi bahan pustaka, peminjaman dan laporan.
Sistem Informasi Kemahasiswaan dan Alumni
Sistem Kemahasiswaan dan Alumni terdiri empat bagian, yaitu kegiatan
kesiswaan/kemahasiswaan, kesejahteraan siswa/mahasiswa, kelembagaan siswa/mahasiswa
dan informasi khusus, dan lulusan. Dengan demikian, informasi yang disediakan antara lain:
1. Laporan aktivitas kegiatan.
2. Daftar penyelesaian kegiatan.
3. Rekapitulasi aktivitas kegiatan.
4. Daftar fungsionaris kegiatan.
5. Data mahasiswa dan aktivitasnya.
6. Laporan aktivitas lembaga mahasiswa.
7. Rekapitulasi aktivitas lembaga.
8. Daftar fungsionaris lembaga.
9. Daftar informasi khusus.
10. Rekapitulasi informasi khusus.
11. Daftar penghuni asrama.
12. Daftar pengurus dan fasilitas asrama.
13. Daftar calon/penerima beasiswa per jenis beasiswa.
14. Rekapitulasi calon/penerima beasiswa per jenis beasiswa.
15. Rekapitulasi calon/penerima beasiswa per jenis beasiswa dan fakultas/jurusan.
16. Daftar usulan mahasiswa ikatan dinas.
17. Daftar penerima ikatan dinas akan lulus.
18. Rekapitulasi jumlah mahasiswa ikatan dinas akan dan sudah lulus.
19. Laporan kemajuan IPK/nilai penerima beasiswa.
20. Daftar perincian dana ikatan dinas.
21. Daftar penerima dana/asuransi.
22. Daftar jumlah anggota koperasi mahasiswa.
23. Daftar pengurus koperasi mahasiswa.
24. Dafar instasi lulusan.
Diagramnya adalah sbb:

Gambar 8. Diagram Sistem Informasi kemahasiswaan dan alumni

Pada tabel 8 di atas terlihat bahwa seluruh informasi kemahasiswaan baik itu dari kegiatan
kemahasiswaan, lembaga kemahasiswaan, lulusan hingga kesejahteraan akan masuk dalam

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

11

laporan. Laporan ini nantinya digunakan oleh pimpinan sekolah/perguruan tinggi untuk
membuat kebijakan-kebijakan dalam kemahasiswaan.
Sistem Informasi Keuangan
Sistem informasi keuangan terdiri dari:
1.
2.
3.
4.

Anggaran.
Transaksi.
SPJ, SPP dan SPM.
Penggajian.

Dengan demikian, informasi yang dapat disediakan adalah:


1. Anggaran belanja per-tahun.
2. Kegiatan anggaran belanja.
3. Daftar surat perintah membayar.
4. Daftar surat pertanggungjawaban.
5. Rekapitulasi realisasi daftar rincian kegiatan bidang-bidang.
6. Rekapitulasi anggaran rutin per unit kerja.
7. Rekapitulasi anggaran pembangunan per unit kerja.
8. Rekapitulasi SPP per-unit kerja.
9. Rekapitulasi anggaran rutin per-fungsi.
10. Rekapitulasi anggaran pembangunan per-fungsi.
11. Rekapitulasi anggaran DRK per-fungsi.
12. Rekapitulasi perolehan SPP per-semester.
13. Daftar gaji pegawai.
Diagramnya adalah sbb:

Gambar 9. Diagram Sistem Informasi keuangan

Pada gambar 9, seluruh transaksi dalam anggaran, SPJ, SPP, SPM, Kas bank, gaji akan masuk
dalam laporan. Seluruh aliran informasi keuangan akan berakhir di kolom laporan. Pihak
keuangan nantinya mengadministrasikan laporan keuangan tersebut.

Sistem Informasi Kerjasama


Sistem informasi kerjasama terdiri dari kerjasama dalam negeri, kerjasama luar negeri dan
peningkatan kualitas guru/dosen. Untuk itu, informasi yang dapat disediakan antara lain:

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

12

1. Daftar kerjasama dalam negeri per-sumber dana.


2. Daftar kerjasama dalam negeri dan penanggung jawab.
3. Rekapitulasi kerjasama dalam negeri.
4. Daftar kerjasama luar negeri dan sumber daya.
5. Daftar kerjasama luar negeri dan penanggung jawab.
6. Rekapitulasi kerjasama luar negeri.
7. Rekapitulasi tenaga asing.
8. Daftar tenaga asing dan masa tugas.
9. Rekapitulasi siswa/mahasiswa asing.
10. Daftar siswa/mahasiswa asing.
11. Daftar guru/dosen yang masih ikut S-2, S-3, spesialis dalam/luar negeri.
12. Daftar guru/dosen yang sudah lulus S-2, S-3, Diploma, Spesialis dalam/luar negeri.
13. Rekapitulasi guru/dosen yang masuh ikut S-2, S-3, Spesialis dalam/luar negeri.
14. Rekapitulasi guru/dosen yang sudah lulus S-2, S-3, Diploma, Spesialis dalam/luar
negeri.
Diagramnya adalah sbb:

Gambar 10. Diagram Sistem Informasi kerjasama

Pada gambar 10 di atas, seluruh kerjasama baik dari dalam negeri, luar negeri dilakukan
pemantauan. Hasil pemantauannya masuk dalam laporan. Begitupula dalam kerjasama
pertukaran tenaga asing, mahasiswa asing dan studi lanjut, semuanya akan masuk dalam
laporan.

BAB III. KESIMPULAN

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

13

Revolusi dalam sistem informasi mempermudah pimpinan sekolah/perguruan tinggi


dalam melakukan manajemen di organisasinya. Planning, Organizing, Actuating dan
Controlling yang merupakan dasar manajemen dapat diterapkan secara tepat, efektif dan
efisien disebabkan alur informasi yang jelas. Evaluasi dari setiap sistem organisasi dapat
secara mudah terpantau sehingga lembaga bisa secara mudah melakukan pengambilan
keputusan dari hasil evaluasi yang menyeluruh dari setiap sistem tersebut.
Dalam konteks pengelolaan fasilitas sekolah, SIM membantu pimpinan sekolah untuk
memetakan bagian mana dalam fasilitas sekolah yang diperlukan atau dianggap kurang. SIM
berperan penting dalam pendataan inventarisasi fasilitas sekolah termasuk didalamnya
bagaimana alur perijinan fasilitas tersebut itu dibuat. Alur perijinan yang jelas dan
pengadministrasian yang tepat akan memudahkan pimpinan sekolah memantau usia (life
time) suatu barang atau fasilitas sehingga diketahui berapa lama penyusutannya sehingga
sekolah dapat menyiapkan pengganti/sparepart yang dibutuhkan, sesuai dengan fasilitas yang
rusak tersebut.
Fasilitas sekolah terkait dengan sarana dan prasarana, perpustakaan dan juga
pendukung yang digunakan dalam layanan akademik sebagaimana yang digambarkan dalam
bab pembahasan sebelumnya. Pengelolaan atas keseluruhan fasilitas tersebut dapat membantu
peningkatan pelayanan pendidikan dan pada akhirnya dapat memperbaiki mutu pendidikan
secara umum.

DAFTAR PUSTAKA

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

14

Bates, A.W. 2000. Managing Technological Change: Strategies for University and
College Leaders. San Francisco: Jossey Bass.
Brown, J.S. and P.Duguid. 2000. The Social Life of Information. Boston MA:Harvard
Business School Press.
Gintings. Abdorrakhman. 2009. Aplikasi SIM dalam Sistem Pendidikan. Bandung: Pusat
Penerbitan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Nusantara
Nugroho, Eko. 2008. Sistem Informasi Manajemen: Konsep, Aplikasi dan Perkembangan.
Jogjakarta: Penerbit Andi
Wiyono, Bambang Budi. 2003. Evaluasi Pembelajaran. Malang: Elang Emas

SIM dalam Pengelolaan Fasilitas Sekolah

15

Anda mungkin juga menyukai