Anda di halaman 1dari 14

BUKU KERJA GURU SATU

NAMA : NUR WULANDARI, S. H. I

NIP : 198504122020122012

MADRASAH : MADRASAH ALIYAH NEGERI 2

MATA PELAJARAN : FIQIH

SEMESTER :1

TAHUN PELAJARAN : 2021/2022

KELAS :X

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA


MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SAMARINDA
TAHUN 2020
DAFTAR ISI
1. KODE ETIK GURU
2. IKRAR GURU INDONESIA
3. TATA TERTIB GURU
4. PEMBIASAAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI
KODE ETIK PROFESI GURU

Hasil Kongres PGRI ke XXI tahun 2013 di Jakarta


1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia
seutuhnya berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana Madrasah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk membina peranserta dan tanggungjawab bersama terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan secara bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
mutu dan martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan
Sosial.
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
KODE ETIK GURU INDONESIA
PEMBUKAAN

1. Dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa guru Indonesia menyadari bahwa jabatan
guru adalah suatu profesi yang terhormat danmulia.Guru mengabdikan diri dan
berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia
Indonesia yang beriman,bertakwa dan berakhlak mulia serta mengusai ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil,
makmur, dan beradab.

2. Guru Indonesia selalu tampil secara profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan
dasar,dan pendidikan menengah. Guru Indonesia memiliki kehandalan yang tinggi
sebagai sumber daya utama untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

3. GuruIndonesia adalah insan yang layak ditiru dalam kehidupan bermasyarakat,


berbangsa dan bernegara, khususnya oleh peserta didik yang dalam melaksanakan
tugas berpegang teguh pada prinsip “ing ngarso sung tulodho, ing madya mangun
karso, tutwuri handayani”. Dalam usaha mewujudkan prinsip-prinsip tersebut guru
Indonesia ketika menjalankan tugas-tugas professional sesuai dengan perkembangan
ilmu dan teknologi.

4. Guru Indonesia bertanggungjawab mengantarkan siswanya untuk mencapai


kedewasaan sebagai calon pemimpin bangsa pada semua bidang kehidupan. Untuk
itu,pihak-pihak yang berkepentingan selayaknya tidak mengabaikan peranan guru
dan profesinya, agar bangsa dan negara dapat tumbuh sejajar dengan bangsa lain di
negara maju,baik pada masa sekarang maupun masa yang akan datang.Kondisi
seperti itu bisa mengisyaratkan bahwa guru dan profesinya merupakan komponen
kehidupan yang dibutuhkan oleh bangsa dan Negara ini sepanjang zaman.Hanya
dengan pelaksanaan tugas guru secara profesional hal itu dapat diwujudkan eksitensi
bangsa dan Negara yang bermakna, terhormat dan dihormati dalam pergaulan antar
bangsa-bangsa di dunia ini.

5. Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan guru yang
profesional,setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas,
kompetetif dan produktif sebagai asset nasional dalam menghadapi persaingan yang
makin ketat dan berat sekarang dan dimasa datang.

6. Dalam melaksanakan tugas profesinya guru Indonesia menyadari sepenuhnya bahwa


perlu ditetapkan Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap dan
berperilaku yang mengejewantah dalam bentuk nilai-nilai moral dan etika dalam
jabatan guru sebagai pendidik putera-puteri bangsa.
Bagian Satu Pengertian, tujuan,
dan Fungsi

Pasal 1

(1) Kode Etik Guru Indonesia adalah norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh
guru-guru Indonesia. Sebagai pedoman sikap dan perilaku dalam melaksanakan
tugas profesi sebagai pendidik, anggota masyarakat dan warga negara.
(2) Pedoman sikap dan perilaku sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini
adalah nilai-nilai moral yang membedakan perilaku guru yang baik dan buruk, yang
boleh dan tidak boleh dilaksanakan selama menunaikan tugas-tugas
professionalnya untuk mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai,dan mengevaluasi peserta didik, serta sikap pergaulan sehari-hari di dalam
dan luar sekolah.
Pasal 2

(1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan pedoman sikap dan perilaku bertujuan
menempatkan guru sebagai profesi terhormat,mulia,dan bermartabat yang dilindungi
undang-undang.
(2) Kode Etik Guru Indonesia berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma moral
yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam hubungannya
dengan pesertadidik, orangtua/wali siswa ,sekolah dan rekan seprofesi, organisasi
profesi, dan pemerintah sesuai dengan nilai-nilai agama, pendidikan, sosial,etika,
dan kemanusiaan.

Bagian Dua Sumpah/Janji Guru


Indonesia

Pasal 3

(1) Setiap guru mengucapkan sumpah/janji guru Indonesia sebagai wujud


pemahaman, penerimaan, penghormatan, dan kesediaan untuk mematuhi nilai- nilai
moral yang termuat didalam Kode Etik Guru Indonesia sebagai pedoman bersikap
dan berperilaku, baik di sekolah maupun di lingkungan masyarakat.
(2) Sumpah/janji guru Indonesia diucapkan dihadapan pengurus organisasi profesi guru
dan pejabat yang berwenang di wilayah kerja masing-masing.
(3) Setiap pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dihadiri oleh penyelenggara
satuan pendidikan.

Pasal 4

(1) Naskah sumpah/janji guru Indonesia dilampirkan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Pengambilan sumpah/janji guru Indonesia dapat dilaksanakan secara perorangan
atau kelompok sebelumnya melaksanakan tugas.
Bagian Tiga
Nilai-nilai Dasar dan Nilai-nilai Operasional

Pasal 5
Kode Etik Guru Indonesia bersumber dari:
(1) Nilai-nilai agama dan Pancasila.
(2) Nilai-nilai kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompeten sisosial,dan
kompetensi profesional.
(3) Nilai-nilai jati diri, harkat dan martabat manusia yang meliputi perkembangan
kesehatan jasmaniah, emosional,intelektual, sosial,dan spiritual.

Pasal 6

(1) Hubungan Guru dengan Peserta Didik:


a. Guru berperilaku secara profesional dalam melaksanakan tugas mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan,melatih, menilai, dan mengevaluasi proses
dan hasil pembelajaran.
b. Guru membimbing peserta didik untuk memahami, menghayati dan
mengamalkan hak-hak dan kewajiban sebagai individu, warga sekolah,dan
anggota masyarakat.
c. Guru mengetahui bahwa setiap peserta didik memiliki karakteristik secara
individual dan masing-masingnya berhak atas layanan pembelajaran.
d. Guru menghimpun informasi tentang pesertadidik dan menggunakannya untuk
kepentingan proses kependidikan.
e. Guru secara perseorangan atau bersama-sama secara terus-menerus berusaha
menciptakan, memelihara, dan mengembangkan suasana sekolah yang
menyenangkan sebagai lingkungan belajar yang efektif dan efisien bagi peserta
didik.
f. Guru menjalin hubungan dengan peserta didik yang dilandasi rasa kasih saying
dan menghindarkan diri dari tindak kekerasan fisik yang diluar batas kaidah
pendidikan.
g. Guru berusaha secara manusiawi untuk mencegah setiap gangguan yang dapat
mempengaruhi perkembangan negatif bagi peserta didik.
h. Guru secara langsung mencurahkan usaha-usaha profesionalnya untuk
membantu peserta didik dalam mengembangkan keseluruhan kepribadiannya,
termasuk kemampuannya untuk berkarya.
i. Guru menjunjung tinggi hargadiri,integritas,dan tidak sekali-kali merendahkan
martabat peserta didiknya.
j. Guru bertindak dan memandang semua tindakan peserta didiknya secara adil.
k. Guruber perilaku taat asas kepada hukum dan menjunjung tinggi kebutuhan dan
hak-hak peserta didiknya.
l. Guru terpanggil hati nurani dan moralnya untuk secara tekun dan penuh perhatian
bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didiknya.
m. Guru membuatu saha-usaha yang rasional untuk melindungi peserta didiknya dari
kondisi-kondisi yang menghambat proses belajar,menimbulkan gangguan
kesehatan, dan keamanan.
n. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi peserta didiknya untuk alasan- alas
an yang tidak ada kaitannya dengan kepentingan pendidikan, hukum, kesehatan,
dan kemanusiaan.
o. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan profesionalnya kepada
peserta didik dengan cara-cara yang melanggar norma sosial, kebudayaan, moral,
dan agama.
p. Guru tidak boleh menggunakan hubungan dan tindakan professional dengan
peserta didiknya untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

(2) Hubungan Guru dengan Orang tua/wali Siswa :


a. Guru berusaha membina hubungan kerjasama yang efektif dan efisien dengan
b. Orangtua/Wali siswa dalam melaksanakan proses pedidikan.
c. Guru memberikan informasi kepada Orangtua/wali secara jujur dan objektif
mengenai perkembangan peserta didik.
d. Guru merahasiakan informasi setiap peserta didik kepada orang lain yang bukan
orangtua/walinya.
e. Guru memotivasi orang tua/wali siswa untuk beradaptasi dan berpatisipasi dalam
memajukan dan meningkatkan kualitas pendidikan.
f. Guru berkomunikasi secara baikdengan orangtua/wali siswa mengenai kondisi
dan kemajuan peserta didik dan proses kependidikan pada umumnya.
g. Guru menjunjung tinggi hak orangtua/wali siswa untuk berkonsultasi
dengannya berkaitan dengan kesejahteraan kemajuan,dan cita-cita anak atau
anak-anak akan pendidikan.
h. Guru tidak boleh melakukan hubungan dan tindakan professional dengan
orangtua/wali siswa untuk memperoleh keuntungan-keuntungan pribadi.

(3)Hubungan Guru dengan Masyarakat :


a. Guru menjalin komunikasi dan kerja sama yang harmonis, efektif dan efisien
dengan masyarakat untuk memajukan dan mengembangkan pendidikan.
b. Guru mengakomodasikan aspirasi masyarakat dalam mengembangkan dan
meningkatkan kualitas pendidikan dan pembelajaran.
c. Guru peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.
d. Guru berkerjasama secara arif dengan masyarakat untuk meningkatkan prestise
dan martabat profesinya.
e. Guru melakukan semua usaha untuk secara bersama-sama dengan
masyarakat berperan aktif dalam pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan
pesertadidiknya.
f. Guru memberikan pandangan profesional, menjunjung tinggi nilai-nilai agama,
hukum, moral, dan kemanusiaan dalam berhubungan dengan masyarakat.
g. Guru tidak boleh membocorkan rahasia sejawat dan pesertadidiknya kepada
masyarakat.
h. Guru tidak boleh menampilkan diri secara ekslusif dalam kehidupan
masyarakat.

(4) Hubungan Guru dengan sekolah


a. Guru memelihara dan meningkatkan kinerja, prestasi, dan reputasi sekolah.
b. Guru memotivasi diri dan rekan sejawat secara aktif dan kreatif dalam
melaksanakan proses pendidikan.
c. Guru menciptakan melaksanakan proses yang kondusif.
d. Guru menciptakan suasana kekeluargaan di dalam dan luar sekolah.
e. Guru menghormati rekan sejawat.
f. Guru saling membimbing antar sesame rekan sejawat.
g. Guru menjunjung tinggi martabat profesionalisme dan hubungan kesejawatan
dengan standar dan kearifan profesional.
h. Guru dengan berbagai cara harus membantu rekan-rekan juniornya untuk
tumbuh secara profsional dan memilih jenis pelatihan yang relevan dengan
tuntutan profesionalitasnya.
i. Guru menerima otoritas kolega seniornya untuk mengekspresikan pendapat-
pendapat profesional berkaitan dengan tugas-tugas pendidikan dan
pembelajaran.
j. Guru membasiskan diri padanilai-nilai agama, moral, dan kemanusiaan dalam
setiap tindakan profesional dengan sejawat.
k. Guru memliki beban moral untuk bersama-sama dengan sejawat meningkatkan
keefektifan pribadi sebagai guru dalam menjalankan tugas-tugas profesional
pendidikan dan pembelajaran.
l. Guru mengoreksi tindakan-tindakan sejawat yang menyimpang dari kaidah-
kaidah agama, moral, kemanusiaan, dan martabat profesionalnya.
m. Guru tidak boleh mengeluarkan pernyataan-pernyataan keliru berkaitan dengan
kualifikasi dan kompetensi sejawat atau calon sejawat.
n. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat pribadi dan profesional sejawatnya.
o. Guru tidakboleh mengoreksitin dakan-tindakan professional sejawatnya atas
dasar pendapat siswa atau masyarakat yang tidak dapat dipertanggung
jawabkan kebenarnya.
p. Guru tidak boleh membuka rahasia pribadi sejawat kecuali untuk pertimbangan-
pertimbangan yang dapat dilegalkan secara hukum.
q. Guru tidak boleh menciptakan kondisi atau bertindak yang langsung atau tidak
langsung akan memunculkan konflik dengan sejawat.

(5) Hubungan Guru dengan Profesi:


a. Guru menjunjung tinggi jabatan guru sebagai sebuah profesi.
b. Guru berusaha mengembangkan dan memajukan disiplin ilmu pendidikan dan
bidang studi yang diajarkan.
c. Guru terus menerus meningkatkan kompetensinya.
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan
tugas-tugas profesionalnya dan bertanggung jawab atas konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas sebagai suatu bentuk tanggung jawab,inisiatif
individual,dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yang akan
merendahkan martabat profesionalnya.
g. Guru tidak boleh menerima janji, pemberian dan pujian yang dapat
mempengaruhi keputusan atau tindakan-tindakan profesionalnya.
h. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dengan maksud menghindari tugas-
tugas dan tanggungjawab yang muncul akibat kebijakan baru dibidang
pendidikan dan pembelajaran.

(6) Hubungan guru dengan Organisasi Profesinya :

a. Guru menjadi anggota organisasi profesi guru dan berperan serta secara aktif
dalam melaksanakan program-program organisasi bagi kepentingan
kependidikan.
b. Guru memantapkan dan memajukan organisasi profesi guru yang memberikan
manfaat bagi kepentingan kependidikan.
c. Guru aktif mengembangkan organisasi profesi guru agar menjadi pusat informasi
dan komunikasi pendidikan untuk kepentingan guru dan masyarakat.
d. Guru menjunjung tinggi tindakan dan pertimbangan pribadi dalam menjalankan
tugas-tugas organisasi profesi dan bertanggung jawab atas konsekuensinya.
e. Guru menerima tugas-tugas organisasi profesi sebagai suatu bentuk tanggung
jawab,inisiatif individual, dan integritas dalam tindakan-tindakan profesional
lainnya.
f. Guru tidak boleh melakukan tindakan dan mengeluarkan pendapat yangdapat
merendahkan martabat dan eksistensis organisasi profesinya.
g. Guru tidak boleh mengeluarkan pendapat dan bersaksi palsu untuk
memperoleh keuntungan pribadi dari organisasi profesinya.
h. Guru tidak boleh menyatakan keluar dari keanggotaan sebagai organisasi profesi
tanpa alasan yang dapat dipertanggung jawabkan.

(7) Hubungan Guru dengan Pemerintah:


a. Guru memiliki komitmen kuat untuk melaksanakan program pembangunan
bidang pendidikan sebagaimana ditetapkan dalamUUD1945,Undang-Undang
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-Undang tentang Guru dan
Dosen,dan ketentuan perundang-undangan lainnya.
b. Guru membantu Program pemerintah untuk mencerdaskan kehidupan
berbudaya.
c. Guru berusaha menciptakan, memelihara, dan meningkatkan rasa persatuan dan
kesatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara berdasarkan pancasila dan
UUD1945.
d. Guru tidak boleh menghindari kewajiban yang dibebankan oleh pemerintah atau
satuan pendidikan untuk kemajuan pendidikan dan pembelajaran.
e. Guru tidak boleh melakukan tindakan pribadi atau kedinasan yang berakibat pada
kerugian negara.
Bagian Empat Pelaksanaan, Pelanggaran,
dan sanksi

Pasal 7
(1) Guru dan organisasi profesi guru bertanggung jawab atas pelaksanaan Kode Etik
Guru Indonesia.
(2) Guru dan organisasi guru berkewajiban mensosialisasikan Kode Etik Guru Indonesia
kepada rekan sejawat penyelenggara pendidikan, masyarakat,dan pemerintah.

Pasal 8
(1) Pelanggaran adalah perilaku menyimpang dan atau tidak melaksanakan Kode Etik
Guru Indonesia dan ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan
protes guru.
(2) Guru yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku.
(3) Jenis pelanggaran meliputi pelanggaran ringan, sedang,dan berat.

Pasal 9
(1) Pemberian rekomendasi sanksi terhadap guru yang melakukan pelanggaran
terhadap Kode Etik Guru Indonesia merupakan wewenang Dewan Kehormatan
Guru Indonesia.
(2) Pemberian sanksi oleh Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) harus objektif.
(3) Rekomendasi Dewan Kehormatan Guru Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat
1) wajib dilaksanakan oleh organisasi profesi guru.
(4) Sanksi sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan upaya pembinaan kepada
guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat dan martabat profesi
guru.
(5) Siapapun yang mengetahui telah terjadi pelanggaran Kode Etik Guru Indonesia
wajib melapor kepada Dewan Kehormatan Guru Indonesia, organisasi profesi
guru, atau pejabat yang berwenang.
(6) Setiap pelanggaran dapat melakukan pembelaan diri dengan/atau tanpa bantuan
organisasi profesi guru dan/atau penasehat hukum sesuai dengan jenis pelanggaran
yang dilakukan dihadapan Dewan Kehormatan Guru Indonesia.

Bagian Lima Ketentuan


Tambahan

Pasal 10
Tenaga kerja asing yang dipekerjakan sebagai guru pada satuan pendidikan di Indonesia
wajib mematuhi Kode Etik Guru Indonesia dan peraturan perundang- undangan.

Bagian Enam
Penutup

Pasal11
(1) Setiap guru secara sungguh-sungguh menghayati, mengamalkan, serta
menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia.
(2) Guru yang belum menjadi anggota organisasi profesi guru harus memilih
organisasi profesi guru yang pembentukannya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
(3) Dewan Kehormatan Guru Indonesia menetapkan sanksi kepada guru yang telah
secara nyata melanggar Kode Etik Guru Indonesia.

******
IKRAR GURU INDONESIA

1. Kami Guru Indonesia adalah insan pendidik bangsa yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kami Guru Indonesia adalah Pengembang dan Pelaksana cita-cita


proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Pembela dan pengamal
Undang-Undang Dasar 1945.

3. Kami Guru Indonesia bertekad bulat mewujudkan tujuan nasional dalam


mencerdasakan kehidupan bangsa.

4. Kami Guru Indonesia bersatu dalam suatu wadah organisasi perjuangan


Persatuan Guru Republik Indonesia membina persatuan dan kesatuan
bangsa yang berwatak kekeluargaan.

5. Kami Guru Indonesia menjungjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia sebagai
pedoman tingkah laku profesi dalam pengabdian terhadap Bangsa, Negara serta
Kemanusiaan.
TATA TERTIB GURU & PEGAWAI
MADRASAH NEGARI 2 SAMARINDA

1. Guru dan Pegawai sudah berada di madrasah lima belas menit sebelum bel tanda
masuk dibunyikan
2. Semua guru yang mengajar pada jam pertama harus mengawasi pembiasaan sholat
dhuha berjama’ah di Masjid Madrasah atau tadarrus di kelas dan ikut berdo’a
mengawali pelajaran.
3. Setelah bel berbunyi semua guru yang seharusnya mengajar supaya segera masuk
ke kelas masing-masing sesuai jadwal.
4. Guru dan Pegawai yang datang terlambat wajib melapor diri kepada piket atau
Kepala Madrasah.
5. Guru /pegawai selalu menjaga kerapian pakaian, rambut dan kuku sehingga
diharapkan semua warga Madrasah mencintai kebersihan pada diri sendiri, dengan
sesama dan lingkungan
6. Guru /pegawai tidak memakai pakaian yang kentat
7. Apabila Guru/Pegawai berhalangan Hadir;
a. Bagi Guru/Pegawai yang izin, wajib membuat surat izin yang ditujukan kepada
Kepala Madrasah dan bagi guru wajib menyiapkan tugas untuk siswa di kelas
yang ditinggalkan.
b.  Bagi Guru/Pegawai yang sakit wajib membuat surat yang ditujukan kepada
Kepala Madrasah disertai dengan surat keterangan dokter, dan bagi guru
menyiapkan tugas untuk siswa di kelas yang ditinggalkan.
c. Bagi Guru/Pegawai yang akan cuti wajib melapor dengan membawa surat
permohonan cuti rangkap tida diberikan kepada Kepala Madrasah, dua minggu
sebelum pelaksanaan cuti.
d. Bagi Guru / Pegawai yang mengikuti diklat dan ditugaskan Madrasah wajib
menyiapkan tugas untuk siswa di kelas yang ditinggalkan dan wajib membuat
laporan kepada Kepala Madrasah setelah selesai menjalankan tugas.
e. Selama KBM berlangsung guru tidak boleh meninggalkan kelas, kecuali ada hal
yang sangat penting dengan izin Piket/Kepala Madrasah.
8. Setiap guru di kelas agar memperhatikan absensi kelas dan mengisi jurnal kelas
serta menandatanganinya.
9. Pergeseran jam pelajaran harap seizin guru piket / Kepala Madrasah, guru piket
berhak memberi tugas / minta bantuan kepada guru yang sedang tidak mengajar
untuk masuk kelas yang tidak ada guru pengajarnya.
10. Guru yang mengajar jam terakhir, memerintahkan siswanya untuk membersihkan
kelasnya masing-masing dan ikut berdoa untuk mengakhiri KBM.
11. Bapak/ibu guru yang piket wajib siap dari jam pertama sampai jam terakhir sesuai
jadwal piket dan ikut bertanggungjawab memantau keadaan kelas dan lingkungan
Madrasah.
12. Guru tidak boleh mengakhiri KBM sebelum jam pelajaran berakhir.
13. Guru bertanggungjawab atas pelaksanaan 7 K (Keamanan, Kebersihan, Ketertiban,
Keindahan, Kekeluargaan, Kedamaian dan Kerindangan) di kelasnya masing-
masing dan lingkungan Madrasah.
14. Guru / Pegawai berseragam sesuai ketentuan yang berlaku.
15. Guru / Pegawai setiap hari senin dan hari hari besar nasional tertentu wajib
mengikuti upacara bendera
16. Guru / Pegawai wajib finger print dan jika bermasalah dengan peralatan fingernya
harus mengisi/menandatangani daftar hadir setiap datang dan pulang.
PEMBIASAAN PENUMBUHAN BUDI PEKERTI

Kegiatan Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti di Sekolah/Madrasahmelalui


Pembiasaan-Pembiasaan Positif

(Permendikbud 23/2015)

Kegiatan wajib:

1. Guru dan tenaga kependidikan datang lebih awal untuk menyambut kedatangan
peserta didik sesuai dengan tata nilai yang berlaku.
2. Memberi salam, senyum dan sapaan kepada setiap orang di komunitas sekolah.
3. Peserta didik melaksanakan piket kebersihan secara beregu dan bergantian regu.
4. Melaksanakan upacara bendera setiap hari Senin denga mengenakan seragam atau
pakaian yang sesuai dengan ketetapan sekolah.
5. Seluruh warga sekolah (guru, tenaga kependidikan, siswa) memanfaatkan waktu
sebelum memulai hari pembelajaran pada hari-hari tertentu untuk kegiatan olah
fisik seperti senam kesegaran jasmani, dilaksanakan secara berkala dan rutin,
sekurang-kurangnya satukali dalam seminggu
6. Mengajarkan simulasi antri melalui baris sebelum masuk kelas, dan pada saat
bergantian memakai fasilitas sekolah.
7. Guru dan peserta didik berdoa bersama, sebelum dan sesudah hari pembelajaran,
dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian di bawah bimbingan guru.
8. Secara bersama peserta didik mengucapkan salam hormat kepada guru sebelum
pembelajaran dimulai, dipimpin oleh seorang peserta didik secara bergantian.
9. Sesudah berdoa setiap memulai hari pembelajaran, guru dan peserta didik
menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Rayadan/atau satu lagu wajib nasional
atau satu lagu terkini yang menggambarkan semangat patriotisme dan cinta tanah
air.
10. Menggunakan 15 menit sebelum hari pembelajaran untuk membaca buku selain
buku mata pelajaran (setiap hari).
11. Membangun budaya bertanya dan melatih peserta didik mengajukan pertanyaan
kritis dan membiasakan siswa mengangkat tangan sebagai isyarat akan
mengajukan pertanyaan;
12. Membiasakan setiap peserta didik untuk selalu berlatih menjadi pemimpin dengan
cara memberikan kesempatan pada setiap siswa tanpa kecuali, untuk memimpin
secara bergilir dalam kegiatan-bersama/berkelompok;
13. Sebelum berdoa saat mengakhiri hari pembelajaran, guru dan peserta didik
menyanyikan satu lagu daerah (lagu-lagu daerah seluruh Nusantara).
14. Membiasakan untuk menunaikan ibadah bersama sesuai agama dan
kepercayaannya baik dilakukan di sekolah maupun bersama masyarakat
15. Membiasakan peserta didik (dan keluarga) untuk berpamitan dengan orang
tua/wali/penghuni rumah saat pergi dan lapor saat pulang, sesuai kebiasaan/adat
yang dibangun masing-masing keluarga.
16. Membiasakan pertemuan di lingkungan sekolah dan/atau rumah untuk belajar
kelompok yang diketahui oleh guru dan/atau orangtua.
17. Orangtua membiasakan untuk menyediakan waktu 20 menit setiap malam untuk
bercengkerama dengan anak mengenai kegiatan di sekolah.
18. Membiasakan siswa saling membantu bila ada siswa yang sedang mengalami
musibah atau kesusahan.
19. Peserta didik membiasakan diri untuk memiliki tabungan dalam berbagai bentuk
(rekening bank, celengan, dan lainnya).
20. Menyelenggarakan kantin yang memenuhi standar kesehatan.
21. Membiasakan penggunaan sumber daya sekolah (air, listrik, telepon, dsb) secara
efisien melalui berbagai kampanye kreatif dari dan oleh siswa.
22. Membiasakan perayaan Hari Besar Keagamaan dengan kegiatan yang sederhana
dan hikmat
23. Membiasakan perayaan Hari Besar Nasional dengan mengkaji atau mengenalkan
pemikiran dan semangat yang melandasinya melalui berbagai media dan kegiatan
24. Membangun budaya peserta didik untuk selalu menjaga kebersihan di bangkunya
masing-masing sebagai bentuk tanggung jawab individu maupun kebersihan kelas
dan lingkungan sekolah sebagai bentuk tanggung jawab bersama.
25. Melakukan kerja bakti membersihkan lingkungan sekolah dengan membentuk
kelompok lintas kelas dan berbagi tugas sesuai usia dan kemampuan siswa.
26. Melaksanakan kegiatan bank sampah bekerja sama dengan dinas kebersihan
setempat.
27. Menjaga dan merawat tanaman di lingkungan sekolah, bergilir antar kelas.
28. Masyarakat dari berbagai profesi terlibat berbagi ilmu danpengalaman kepada
siswa di dalam sekolah.
29. Masyarakat bekerja sama dengan sekolah untuk mengakomodasi kegiatan
kerelawanan oleh peserta didik dalam memecahkan masalah-masalah yang ada di
lingkungan sekitar sekolah.
30. Mengadakan pameran karya siswa pada setiap akhir tahun ajaran dengan
mengundang orangtua dan masyarakat untuk memberi apresiasi pada siswa.

ALUR PEMBUDAYAAN

1. Diajarkan
2. Dibiasakan
3. Dilatihkonsisten
4. Menjadikebiasaan
5. Menjadikarakter
6. Menjadibudaya

Anda mungkin juga menyukai