Anda di halaman 1dari 8

PERAN LPTK DALAM MENINGKATKAN ETIKA PROFESI GURU

SKENARIO

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika Profesi Guru


Dosen Pengampu: Helnanelis, M.Pd.

Disusun oleh:

LULU AZMI AGHNIA

171210116

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

TAHUN 2020 M/1441 H


KODE ETIK GURU INDONESIA

Guru Indonesia menyadari bahwa pendidikan adalah bidang pengabdian terhadap


Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa, dan Negara serta kemanusiaan pada umumnya. Guru
Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setia pada UUD 1945, turut bertanggungjawab atas
terwujudnya cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945.
Oleh sebab Itu, Guru Indonesia, terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan
memedomami dasar-dasar sebagai berikut:

1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia Indonesia


seutuhnya yang berjiwa pancasila.
2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran professional.
3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan melakukan
bimbingan dan pembinaan.
4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang berhasilnya
proses belajar mengajar.
5. Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat sekitarnya
untuk mebina peran serta dan rasa tanggung Jawab bersama terhadap pendidikan.
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama, mengembangkan dan meningkatkan mutu dan
martabat profesinya.
7. Guru memelihara hubungan seprofesi, semangat kekeluargaan dan kesetiakawanan
sosial.
8. Guru secara bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI
sebagai sarana perjuangan dan pengabdian.
9. Guru melaksanakan segala kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang pendidikan.1

1
Udin Syaefudin Sa’ud, Pengembangan Profesi Guru, (Bandung: Alfabeta, 2013), hlm. 80
A. Pengertian LPTK dalam Meningkatkan Etika Profesi Guru
LPTK adalah lembaga pendidik tenaga kependidikan yang menghasilkan tenaga
pendidik (guru) dan tenaga kependidikan. Lembaga pendidikan tenaga kependidikan
(LPTK) mengemban tugas menyiapkan guru profesional, pendidik generasi bangsa masa
depan. Selama ini (sebelum diberlakukannya UU tentang Guru dan Dosen), secara
eksplisit lembaga yang menghasilkan tenaga kependidikan (guru) di jenjang pendidikan
tinggi adalah Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Bentuk pendidikannya
dapat berupa Sekolah Tinggi (STKIP), Institut (IKIP) atau FKIP (di bawah universitas),
dan lain-lain. Adapun penyelenggaraan pendidikannya bersifat pendidikan akademik
maupun profesional.
Etika adalah pedoman dalam bersikap dan berperilaku yang didalamnya berisi
garis besar nilai moral dan norma yang mencerminkan masyarakat kampus yang ilmiah,
edukatif, kreatif, santun, dan bermartabat. Adapun etika profesi yaitu memiliki
kepribadian yang tangguh yang bercirikan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, kreatif, mandiri. Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi
kehidupan manusia. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan
bertindak secara tepat dalam menjalani kehidupan, sehingga orang lain dapat memberi
nilai positif dari etika atau perbuatan tingkah laku atau tindakan.2
Secara etimologi profesi berasal dari kata profession yang artinya pekerjaan.
Sedangkan professional yaitu orang yang memilki ahli atau tenaga ahli.3
Guru adalah jabatan profesional yang memiliki tugas pokok yang amat
menentukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Seseorang
dianggap profesional apabila mampu mengerjakan tugasnya dengan selalu berpegang
teguh pada etika kerja, independent, produktif, efektif, efesien dan inovasi. Menurut
mulyasa (2005) guru yang profesional adalah guru yang memiliki: 1) Kompetensi
pedagogik, 2) Kompetensi kepribadian, 3) Kompetensi social, dan 4) Kompetensi
professional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.4

2
Moh. Solihin, Etika Profesi Guru, (Jember: STAIN Jember, 2013), hlm. 3
3
John M. Enchols dan Hassan Shadily, Kamus Inggris-Indonesia, (Jakarta: Gramedia, 1990), hlm. 449
4
E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hlm. 44
Jadi dalam pembentukan sikap, kepribadian, moral, dan karakter sosok seorang
guru/pendidik yang profesional harus dimulai sejak calon guru/pendidik memasuki dunia
pendidikan tenaga kependidikan (LPTK).

B. Landasan Peran LPTK Dalam Meningkatkan Etika Profesi Guru


Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam menjamin
perkembangan dan kelangsungan hidup sebuah bangsa. Penyelenggaraan pendidikan di
Indonesia, sebelum diberlakukannya UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
secara eksplisit diselenggarakan oleh Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan
(LPTK). Bentuknya dapat berupa Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP),
Institut Keguruan Ilmu Pendidikan (IKIP) dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan
(FKIP, yang keberadaannya di bawah universitas). Lembaga-lembaga tersebut sebagai
lembaga pencetak tenaga-tenaga pendidik yang profesional. (Natawidjaja, 1992)

C. Fungsi LPTK dalam Meningkatkan Etika Profesi Guru


Secara umum ada dua fungsi LPTK yaitu: pertama, LPTK yang fungsinya hanya
menyelenggarakan pendidikan prajabatan, dan kedua adalah LPTK yang hanya
menyelenggarakan pendidikan dalam jabatan. 5 Lebih lanjut Natawidjaja (1993)
menyebutkan : “Ada LPTK yang bertugas menghasilkan guru TK, SD, SMP, SMA. Dan
ada LPTK yang khusus bertugas menyediakan guru untuk jenis sekolah tertentu atau
bidang studi misalnya guru pendidikan luar biasa atau guru olah raga kesehatan.
Dengan kata lain tugas pokok LPTK adalah menyelenggarakan pendidikan untuk
calon tenaga kependidikan (pendidikan prajabatan) dan tenaga kependidikan (pendidikan
dalam jabatan) pada semua jenjang pendidikan dan keahliannya”. Adapun Universitas
Terbuka termasuk LPTK yang bertugas menyelenggarakan pendidikan yang
menghasilkan tenaga kependidikan (dalam jabatan), yaitu guru PAUD/TK, SD, SMP, dan
SMA.

5
Natawidjaya, Rochmank, Peningkatan Kualitas Profesional Guru Sekolah Dasar Melalui Pemantapan
Lembaga Kependidikannya, Jurnal Pendidikan No.1 Tahun XI April 1992
D. Tujuan LPTK dalam Meningkatkan Etika Profesi Guru
Tujuan LPTK diharapkan dapat mencetak guru-guru yang profesional, serta
memiliki etika yang baik dalam mengajar.
Lulusan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan hendaknya memiliki
perangkat kemampuan yang diperlukan untuk memberikan layanan profesional. Tujuan
pendidikan prajabatan guru adalah sebagai berikut:
1. Penguasaan Bahan Ajaran
Ada dua hal pokok dalam tujuan ini. Pertama, meliputi penguasaan secara utuh
bidang ilmu sumber ajaran dari segi konsep-konsep dasarnya, metodologi penelitian,
dan pengembangan maupun filosofinya. Hal ini menuntut agar calon guru mampu
secara mandiri belajar terus untuk meningkatkan penguasaan itu. Kedua, meliputi
penguasaan isi bahan ajaran sekolah, sasaran, baik cakupan, tata urutan, cara, maupun
bentuk persentasinya guna keperluan pengajaran.
2. Penguasaan Teori dan Keterampilan Keguruan
Hal ini meliputi (a) pengertian dan pemahaman yang berkaitan dengan falsafah
dan ilmu kependidikan termasuk ilmu-ilmu penunjangnya, dan (b) penguasaan prinsip
dan prosedur keguruan yang berkaitan dengan bahan ajaran yang akan dibina.
3. Pemilikan Kemampuan Memperagakan Unjuk Kerja.
Kemampuan yang dimaksud ini adalah kemampuan mengelola kegiatan belajar-
mengajar di bidang mata ajaran spesialisasi, yang melibatkan kelompok murid yang
setara dengan kelompok yang akan diajarkan kelak. Pemilikan kemampuan ini
merupakan perujudan pemaduan penguasaan bidang ilmu dan bahan ajaran dengan
teori dan keterampilan keguruan kependidikan.
4. Pemilikan Sikap, Nilai, dan Kepribadian
Pemilikan sikap, nilai, dan kecenderungan kepribadian yang menunjang
pelaksanaan tugas-tugas sebagai guru (pendidik).
5. Pemilikan Kemampuan Melaksanakan Tugas Profesional Lain dan Tugas
Administratif Rutin
Pemilikan kemampuan melaksanakan tugas-tugas profesional lain dan tugas-tugas
administratif rutin dalam rangka pengoperasian sekolah, di samping kemampuan
ambil bagian di dalam kehidupan kesejawatan di lingkungan sekolah.
E. Manfaat LPTK dalam Meningkatkan Etika Profesi Guru
LPTK bermanfaat untuk mempersiapkan calon sarjana yang siap pakai, memiliki
kompetensi yang diperlukan di lapangan pekerjaan. Dengan demikian kurikulum LPTK
juga harus dirancang sesuai kebutuhan pasar untuk meningkatkan kualitas LPTK. Dan
manfaat LPTK yaitu calon guru memperoleh bekal agar menjadi guru yang profesional,
serta menjadi guru yang memiliki etika yang baik dalam mengajar.

F. Macam-macam Peran LPTK dalam Meningkatkan Etika Profesi Guru


LPTK menjadi peran yang sangat penting dalam menciptakan guru yang
profesional serta memiliki etika yang baik, dan pendidik bagi generasi bangsa masa
depan. Kemudian, LPTK adalah lembaga yang lebih bertanggung jawab dengan kondisi
tersebut.6
Adapun macam-macamnya yaitu sebagai berikut:
1. Menghasilkan guru SD, SMP, SMA yang bermutu dalam segi etika, kemampuan dan
meliputi berbagai bidang studi sesuai dengan kebutuhan.
2. Menghasilkan tenaga kependidikan lain yang dapat menunjang berfungsinya sistem
pendidikan, seperti petugas administrasi pendidikan, petugas bimbingan dan
konseling, pengembang kurikulum dan teknologi pendidikan, petugas pendidikan luar
sekolah, dan lain-lain sesuai dengan ketentuan sistem.
3. Menghasilkan tenaga ahli pendidik dalam membagi bidang studi, yang mampu
memenuhi kebutuhan tenaga pendidik/instruktur bagi lembaga pendidikan pemerintah
maupun swasta.
4. Menghasilkan ilmuwan/peneliti dalam ilmu pendidikan baik bidang studi maupun
bidang pendidikan lainnya.
5. Mengembangkan ilmu, teknologi dan seni kependidikan untuk menunjang praktek
profesional kependidikan.
6. Mempersiapkan dan membina tenaga akademik untuk LPTK sesuai dengan
kebutuhan.

6
Ika Maryani, Strategi LPTK dalam Pengembangan Kompetensi Pedagogik Calon Guru, Jurnal Pendidikan
Vol. 1 No. 2, 2016, hlm 98
7. Mengembangkan dan mempersiapkan program pendidikan dalam jabatan (inservice)
untuk tenaga kependidikan.7
8. Melayani usaha perbaikan dan pengembangan aparat pengelola pendidikan sesuai
dengan pengembangan ilmu, metodologi, dan teknologi serta seni kependidikan.
9. Melaksanakan pendidikan dalam bidang pendidikan, baik pendidikan formal maupun
pendidikan nonformal dan informal.
10. Melaksanakan program pengabdian pada masyarakat yang berhubungan dengan
masalah-masalah kependidikan.

G. Masalah dan Solusi LPTK dalam Meningkatkan Etika Profesi Guru


1. LPTK masih kurang membekali mahasiswa yang merupkan calon guru dengan
keahlian dan keterampilan yang memadai. Adapun solusinya yaitu mengembangkan
unit-unit pengembangan minat dan bakat untuk mendukung keterampilan mengajar
serta kemampuan inovasi pendidikan mahasiwa.
2. LPTK saat ini masih sebatas mencetak guru akan tetapi bukan sebagai peningkat
kualitas profesionalisme guru. Adapun solusinya yaitu diperlukan desain program
akademik LPTK yang berorientasi pada pengembangan profesionalime guru.
3. LPTK masih belum bisa mengimbangi kemajuan teknologi, mengingat belum banyak
inovasi-inovasi pendidikan yang dihasilkan berbasis teknologi. Adapun solusinya
yaitu adanya pengembangan sistem informasi akademik serta pembelajaran berbasis
IT.
4. Masih ada complain dari pihak sekolah tentang kemampuan mengajar mahasiswa
LPTK ketika melaksanakan PPL. Adapun solusinya yaitu mengoptimalkan kegiatan
di laboratorium micro teaching, dengan mengembangkan program-program yang
mendukung pengembangan keterampilan mengajar guru.
5. Motivasi calon mahasiwa masuk LPTK hanya berorientasi pekerjaan, bukan menjadi
guru yang profesional serta memiliki etika yang baik, akan tetapi kebanyakan tergiur
oleh program sertifikasi. Adapun solusinya diperlukan regulasi yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan, agar program sertifikasi guru tidak dianggap formalita

7
Natawidjaya, Rochmank, Peningkatan Kualitas Profesional Guru Sekolah Dasar Melalui Pemantapan
Lembaga Kependidikannya, Jurnal Pendidikan No.1 Tahun XI April 1992
semata, setelah seorang guru dinyatakan lulus sertifikasi, akan tetapi tidak berdampak
pada peningkatan kualitas guru tersebut.

Anda mungkin juga menyukai