NPM : 20141006 MATA KULIAH : INOVASI PENDIDIKAN PERTEMUAN 15
INOVASI BIDANG KETENAGAAN PENDIDIKAN PERTEMUAN 15
Hakikat dan Jenis Pendidik dan Tenaga kependidikan
Menurut UU Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Pendidik adalah orang yang melakukan kegiatan dalam bidang mendidik. Secara fungsional kata pendidik dapat diartikan sebagai pemberi atau penyalur pengetahuan dan ketrampilan. Jika menjelaskan pendidik dikaitkan dengan bidang tugas dan pekerjaan, maka variabel yang melekat adalah lembaga pendidikan. Ini menunjukkan bahwa pendidik merupakan profesi atau keahlian tertentu yang melekat pada diri seseorang yang tugasnya adalah mendidik atau memberikan pendidikan. Tenaga kependidikan sebagai penunjang inilah yang perlu menjadi perhatian sebagaimana yang disebutkan dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional pasal 1 bahwa (peran) tenaga kependidikan adalah penunjang penyelenggaraan pendidikan.
Jenis Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan yang dimaksudkan di sini adalah sebagaimana termaktub di dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38 Tahun 1992 tanggal 17 Juli 1992. Dalam PP tersebut [Pasal 3 ayat (1) sampai (3)] dinyatakan: 1. Tenaga kependidikan terdiri atas tenaga pendidik, pengelola satuan pendidikan, penilik, pengawas, peneliti dan pengembangan di bidang pendidikan, pustakawan, laboran, teknisi sumber belajar dan penguji. 2. Tenaga pendidik terdiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih. 3. Pengelola satuan pendidikan terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah. Dengan demikian, secara umum tenaga kependidikan dapat dibedakan menjadi empat kategori, yaitu : 1. Tenaga pendidik, terdiri atas pembimbing, pengajar dan pelatih 2. Tenaga fungsional kependidikan, terdiri atas penilik, pengawas, peneliti dan pengembang di bidang kependidikan dan pustakawan 3. Tenaga teknis kependidikan, terdiri atas laboran dan teknisi sumber belajar 4. Tenaga pengelola satuan pendidikan, terdiri atas kepala sekolah, direktur, ketua, rektor, dan pimpinan satuan pendidikan luar sekolah 5. Tenaga lain yang mengurusi masalah-masalah manajerial atau administratif kependidikan
2. Multi Peran dan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pada lembaga pendidikan formal, guru menjalankan tugas pokok dan fungsi yang bersifat multiperan, yaitu sebagai pendidik, pengajar dan pelatih. Istilah pendidik merujuk pada pembinaan dan pengembangan afeksi peserta didik. Istilah pengajar merujuk pada pembinaan dan pengembangan pengetahuan atau asah otak-intelektual. Istilah pelatih, meskipun tidak lazim menjadi sebutan untuk seorang guru, merujuk pada pembinaan dan pengembangan keterampilan atau keprigelan peserta didik, seperti yang dilakukan oleh guru keterampilan. Menurut Muh. Uzer Usman, secara umum peranan pendidik dalam dunia pendidikan dapat dikelompokkan dalam 4 peranan yakni; pertama peranan dalam proses belajar mengajar. Pendidik sebagai demonstrator, pengelola kelas, mediator, fasilitator dan evaluator. Kedua, peranan dalam pengadministrasian. Ketiga, peranan secara pribadi. Keempat, peranan secara psikologis.
Menurut Djamarah, peranan pendidik itu adalah sebagai:
a. Korektor, pendidik dapat membedakan mana nilai baik dan nilai buruk dalam pelaksanaan pendidikan b. Inspirator, pendidik dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan belajar peserta didik c. Informator, pendidik dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi d. Organisator, pendidik mampu mengelola kegiatan pembelajaran e. Motivator, pendidik harus mampu mendorong peserta didik agar bergairah danaktif dalam proses pembelajaran f. Inisiator, pendidik menjadi pencetus ide kemajuan dalam pendidikan dan pembelajaran g. Fasilitator, pendidik menyediakan fasilitas untuk memudahkan proses pembelajaran h. Pembimbing, pendidik harus bisa memberikan bimbingan ke arah yang positif i. Demonstrator, pendidik harus mampu memberikan pemahaman materi pelajaran kepada peserta didik dengan baik j. Pengelola kelas, pendidik harus mampu mengelola kelas dengan dinamis k. Mediator, pendidik harus mengetahui manfaat media pendidikan secara benar dan tepat l. Supervisor, pendidik harus mampu membantu memperbaiki dan menilaI m. Evaluator
Abudin Nata menguraikan bahwa peranan pendidik harus mampu melaksanakan
inspiring teaching yaitu pendidik yang melalui kegiatan mengajarnya mampu mengilhami murid-muridnya. Maksudnya, pendidik yang mengembangkan gagasan-gagasan besar dari peserta didik untuk lebih diperdalam lagi selama proses pembelajaran berlangsung baik dalam kelas maupun luar kelas. Dalam UU Sisdiknas 1989 pasal 31 ayat 4 dinyatakan bahwa Tenaga Kependidikan berkewajiban untuk berusaha mengembangkan kemampuan profesionalnya sesuai dengan perkembangan tuntutan iptek serta pembangunan bangsa. Fungsinya tertuang dalam PP no. 38 th. 92 pasal 61. Sementara Permen no. 16 th 2007 menyatakan tentang kompetensi yang harus dimiliki seorang pendidik, di antaranya adalah kompetensi kepribadian, pendagogik, sosial, dan professional. a. Kompetensi kepribadian, indikatornya: - Penampilan fisik yang baik - Penampilan sikap - Penampilan intelektual - Penampilan spiritual - Advertising (ketahanan diri) b. Kompetensi Pedagogik - Pendidik harus mampu memahami karakteristik anak - Mampu menyusun perencanaan - Melaksanakan pembelajaran - Mengevaluasi, menganalisis, dan tindak lanjut - Mampu memotivasi c. Kompetensi Sosial, melakukan hubungan yang baik dengan: - Keluarga - Anak didik dan orang tua - Teman-temannya - Pimpinannya - Masyarakat yang lebih luas d. Kompetensi Profesional, pendidik harus senantiasa meningkatkan kemampuan dan mengembangkan wawasan, di antaranya: - Mengikuti diklat - Seminar - Mengaktifkan MGMP dan KKG - Melakukan penelitian tindakan - Sekolah lagi