Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PELAJARAN


MATEMATIKA PADA MATERI MENGENAL PECAHAN SEDERHANA DENGAN
MENGGUNAKAN ALAT PERAGA / MEDIA PEMBELAJARAN
DI KELAS III SD NEGERI 22 BENGKULU SELATAN
SEMESTER I TAHUN AJARAN 2021/2022

DISUSUN OLEH:
CANDA SEFTARI
NIM : 835963058
Guru SDN 22 BENGKULU SELATAN

DINAS PENDIDIKAN
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKULU SELATAN
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi ALLAH SWT penulis panjatkan atas kahadiratNYA, dengan rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugasnya untuk menyusun
Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini.
Peneliti berharap, penulisan Proposal ini dapat memecahkan masalah-masalah
pembelajaran yang dihadapi di sekolah dasar, khususnya di SD Negeri 22 Bengkulu Selatan
Tahun Ajaran 2021 / 2022
Penulisan Proposal ini tidak terselesaikan tanpa bantuan dan dorongan serta
bimbingan dari berbagaibanyak pihak, Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Teman-
Teman Guru dan Penjaga Sekolah SD Negeri 22 Bengkulu Selatan yang telah memberikan
dukungan Moril dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) ini dan Semua Pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan Penelilitian tindakan kelas ( PTK ) yang tidak
dapat Penulis sebutkan satu persatu.
Semoga penulisan Proposal ini bermanfaat khususnya bagi penulis dan bermanfaat bagi
pembaca untuk meningkatkan mutu pendidikan di Sekolah Dasar Negeri 22 Bengkulu Selatan
dan semoga dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyususnan Proposal
Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini mendapatkan imbalan pahala dari ALLAH SWT yang
berlipat ganda Amien..........

Manna, 25 November 2021


Penulis

CANDA SEFTARI

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................................. 1


A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ...................................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................................... 4
D. Manfaat penelitian ........................................................................................ 4

BAB 2 LANDASAN TEORI KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS ....... 5


A. LANDASAN TEORI .................................................................................. 5

BAB 3 MET0DOLOGI PENELITIAN ..................................................................... 10


A. Setting Penelitian ........................................................................................ 10
B. Subyek Penelitian ...................................................................................... 10
C. Sumber Data .............................................................................................. 10
D. Teknik dan alat Pengumpul data................................................................. 11
E. Analisis dan Validasi Data ......................................................................... 11
F. Indikator kinerja ........................................................................................ 11
G. Prosedur Penelitian ..................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari Perkembangan teknologi
modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.
Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh
perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan
matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata Pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah
dasar untuk membekali peserta didik dengan kemempuan berpikirlogis, analitis,sistematis,
kritis dan kreatif.serta kemampuan bekerja sama.Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta
didik dapat memiliki kemempuan memperoleh, mengelola,dan memanfaatkan informasi untuk
bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun sebagai
landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut diatas. Selain itu
dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam
pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan mengunakan simbol,
tabel, diagram dan media lain.
Pendekatan Pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang
mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal,masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal
dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan
memecahkan masalah perlu dikembangkan ketrampilan memahami masalah, membuat model
matematikan, menyelesaikan masalah dan menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pegenalan
Masalah yang sesuai dengan situasi ( contextual problem ) Dengan mengajukan masalah
kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep
matematika.untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekokah diharapkan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga,atau madia lainnya.
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai
berikut :
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam
pemecahan masalah

4
2) Mengunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam
mengunakan generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan
matematika
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang
model matematika,menyelesaikan model dan menafsirkn solusi yang diperoleh.
4) ,engomunikasikan gagasn dengan simbol , tabel,diagram, atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah
5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu memiliki rasa
ingin tahu , perhatian,dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam penmecahan masalah.
Ruang lingkup mata pelajaran matematika pada satuan pendidikan SD /MI meliputi aspek-
aspek sebagai berikut :
1) Bilangan
2) Geometri dan Pengukuran
3) Pengolahan data
Pembelajaran Matematika di SD Negeri 22 Bengkulu Selatan khususnya di kelas III, sering
mengalami hambatan dan kesulitan terutama dalam pencapaian hasil belajar yang diharapkan,
hal itu disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya sebagai berikut :
1. Banyak siswa yang berpendapat bahwa Matematika adalah pelajaran yang sulit,
sehingga sebagian besar siswa kurang menyenangi pelajaran Matematika, sehingga
minat belajar mereka rendah, sehingga hasil belajar yang diinginkan kadang tidak
tercapai.
2. Pelajaran Matematika identik dengan kegiatan hitung-menghitung yang menurut
sebagian siswa membuat pusing.
3. Adanya keterbatasan media membuat guru kesulitan menerangkan materi tertentu
dalam pembelajaranMatematika
Pembelajaran Matematika disekolah dasar menyangkut aspek : pemahaman
konsep,pengunaan logika berpikir dan ketrampilan dalam penguasaan konsep serta logika
berpikir dalam kehidupan sehari-hari dalam pelajaran matematika kelas III semester I terdapat
Kemampuan Dasar ( KD ) Mengenal pecahan sederhana. Tujuan pembelajarannya :
 Ø Siswa dapat menyajikan gambar dengan menuliskan pecahannya
 Ø Siswa dapat membilang pecahan dengan kata-kata
 Ø Siswa menuliskan pecahan dengan lambang
 Ø Siswa menuliskan pecahan dengan kata-kata
 Ø Siswa membilang pecahan dengan lambang

5
 Ø Siswa membandingkan dua buah pecahan
 Ø Siswa menggunakan pembanding lebih atau tanda pembanding
 Ø Siswa menggunakan pembanding kurang dari atau tanda pembanding
Dan dengan indikator pembelajarannya antara lain sebagai berikut :
1. Siswa dapat Mengenal arti pecahan ( setengah,seperempat ,sepertiga dan seperenam )
2. Siswa dapat Membaca dan menulis lambang pecahan
3. Siswa dapat Menyajikan nilai pecahan dengan mengguakan berbagai bentuk gambar
dan sebaliknya
4. Siswa dapat membilang dan menuliskan dalam kata-kata dan lambang
Dalam kurikulum satuan pendidikan ( K13 ) SD Negeri 22 Bengkulu Selatan di sebutkan
bahwa Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Mapel Matematika sebesar : 70, artinya siswa
mencapai ketuntasan belajar apabila mendapat nilai: 70.
Berdasarkan pengamatan peneliti hasil belajar Kompetensi Dasar (KD) Mengenal
pecahan sederhana kelas III semester I SD Negeri 22 Bengkulu Selatan masih tergolong
rendah. Hal itu terbukti dari 30 siswa yang telah mencapai KKM baru : 8 siswa. Padahal yang
di targetkan oleh sekolah sebanyak minimal 25 siswa harus mencapai KKM, sehingga masih
kurang 17 siswa untuk mencapai target ketuntasan klasikal.
Terjadinya kegagalan tersebut disebabkan oleh proses pembelajaran yang bersifat
transformasi dengan menggunakan metoe ceramah. Apabila kenyataan pembelajaran yang
demikian itu terus berlangsung tanpa adanya perbaikan jelas akan merugikan guru maupun
siswa. Kerugian bagi guru tidak tercapainya tujuan pembelajaran sedangkan siswa tidak
memahami konsep sehingga indikator pembelajaran tidak tercapai . Akibatnya pencapaian
KKM rendah.
Sebagai solusi untuk memperbaiki pembelajaran dengan Kompetensi Dasar
(KD) Mengenal pecahan sederhana , maka digunakan alat peraga. Alat peraga atau media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan
untuk membantu penguasaan konsep.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah adalah sebagai
berikut :
2. Apakah dengan alat peraga atau media pembelajaran dapat meningkatkan ketuntasan
belajarMengenal pecahan sederhana siswa kelas III semester I SD Negeri 22 Bengkulu
Selatan Tahun Pelajaran 2021/2022

6
3. Bagaimanakah alat pembelajaran dapat meningkatkan ketuntasan belajar Mengenal
pecahan sederhana siswa kelas III semester I SD Negeri Bengkulu Selatan Tahun
Pelajaran 2021/2022

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
untuk membantu pemahaman siswa terhadap penguasaan konsep, penerapan logika
berfikir & ketrampilan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari
2. Tujuan khusus
Meningkatkan Kompetensi Dasar Mengenal pecahan sederhana dengan menggunakan
alat peraga . Siswa kelas III semester I SD Negeri Bengkulu Selatan Tahun Pelajaran
2021/2022

D. Manfaat Penelitian
1. Untuk siswa
Ø Siswa semakin aktif dalam proses pembelajaran sehingga pemahaman terhadap
Kompetensi Dasar yang diajarkan akan lebih baik.
Ø Bagi siswa, dapat membuat siswa lebih tertarik dan antusias dalam belajar Matematika
karena adanya perubahan pemikiran tentang pelajaran Matematika yang sebelumnya
merupakan hal yang kurang disukai menjadi pelajaran yang disukai.
2. Untuk Guru
Ø Bagi guru, dapat memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya sehingga kegiatan belajar
mengajar dapat berlangsung dengan baik dan mencapai tujuan pembelajaran seperti apa
yang diharapkan.
Ø Melalui penggunaan alat peraga & berkesempatan merancang pembelajaran lebih efektif.
Menjelaskan materi pembelajaran lebih mudah , sehingga target pengusaan Kompetensi
akan lebih maksimal.
Ø Bagi Guru dapat untuk dijadikan bekal untuk dapat ditukar kepada rekan guru SD yang
lain sebagai pengetahuan yang diharapkan dapat bermanfaat nantinya

7
BAB 2
LANDASAN TEORI KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS

a) Landasan Teori
 Alat peraga / Media Pembelajaran.
I. Menurut Heinich,dkk (1996) Media ( jamak ) / medium( tunggal ) secara umum adalah
: Sluran komunikasi, yaitu segala sesuatu yang membawa informasi untuk disampaikan
kepada penerima informasi.
II. Menurut Clark ( 1996) Pengertian Mediadapat dilihat dari berbagai sudut diantaranya
media dipandang sebagai :
 Sebagai teknologi yaitu : dari mekanis dan elektronik yang menentukan fungsi,
bentuk, dan sifat fungsi lain
 Sebagai Tutor, misalkan sekolah menyediakan tambahan sumber tenaga
pengajar,dengan demikian media sebagai teknologi ditambah tenaga konten
pembelajaran.
 Sebagai alat mental untuk berpikir dan memecahkan permasalahan,jadi bukan hanya
merupakan teknologi namun juga merupakan sistem simbol yang dapat digunakan
dan suatu proses yang dapat dipertunjukkan
 Tujuan penggunaan media secara umum adalah : untuk memfasilitasi komunikasi, dalam
pembelajaran tujuan penggunaan media antara lain :
1. Meningkatkan kualitas dan efektifitas pembelajaran
2. Memudahkan guru dalam melaksanaknan pembelajaran
3. Memberikan arahan tentang tujuan yang akan dicapai
4. Menyediakan evaluasi mandiri
5. Memberikan rangsangan kepada guru untuk kreatif
6. Menyampaikan materi pembelajaran.
 Macam –macam Alat peraga / media pembeljaran
Jenis – jenis media Gambar Merurut Daryanto ( 1993 : 41 ) dengan buku berjudul
media visual padaMuryani ( 2006 : 17 ) menyebutkan bahwa jenis media gambar ada 2
macam :
 1. Media gambar tunggal kesatuan informasi dalam satu lembar.
 2. Media ganbar seri, kasatuan informasi dalam beberapa tahap / dibuat seri.
 Ciri – ciri media gambar
1. Cocok dengan tingkatan umur / kemampuan siswa
2. Bersahaja dalam arti tingkatan umur / kemampuan siswa

8
3. Realistis atau seperti benda sesungguhnya4. Gambar dapat diraba dan ipegang oleh siswa

v Pemanfaatan media gambar dalam pembelajaran. Media gambar dimanfaatkan oleh guru dalam
pembelajaran agar materi dapat dengan mudah diterima oleh siswa. Arief Sudirman (
1986 : 197 ) mengemukakan 3 tahap yang harus di ikuti dalam pemanfaatan media gambar
:

1. Tahap persiapan yaitu tahap sebelum media gambar dimanfaatkan dalam pembelajaran.
a. Pemilihan media gambar dengan menyesuaikan kriteria pemilihanmateri.
b. Pemilihan media gambar meliputi :
Ø Kesederhanaan, hal ini perlu diperhatikan agar siswa mudah memahami materi.
Ø Ukuran gambar yang digunakan dan dapat dilihat oleh seluruhsiswa
Ø Warna yang digunakan harus menarik
2.Tahap pelaksanaan yaitu menggunakan media gambar pada saat proses pembelajaran
3. Pemberian tindak lanjut yaitu untuk mengetahui keberhasilan pembelajaran, yakni
dengan mengandalkan evaluasi dan pemberian PR

Dalam pemilihan dan penggunaan media Menurut Heinich dkk. ( 1996) dalam merancang
dan menyelenggarakn pembelajaran perlu melakukan hal berikut :
 Memahami karakteristik siswa
 Menentukan tujuan pembelajaran
 Menentukan penghubung antara pengetahuan, ketrampilan,dan perilaku siswa dengan
tujuan yang akan dicapai melalui pembelajaran.

PENGERTIAN DAN FUNGSI KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM)


A. Pengertian Kriteria Ketuntasan Minimal
Salah satu prinsip penilaian pada kurikulum berbasis kompetensi adalah menggunakan
acuan kriteria, yakni menggunakan kriteria tertentu dalam menentukan kelulusan peserta didik.
Kriteria paling rendah untuk menyatakan peserta didik mencapai ketuntasan dinamakan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).
KKM harus ditetapkan sebelum awal tahun ajaran dimulai. Seberapapun besarnya
jumlah peserta didik yang melampaui batas ketuntasan minimal, tidak mengubah keputusan
pendidik dalam menyatakan lulus dan tidak lulus pembelajaran. Acuan kriteria tidak diubah
secara serta merta karena hasil empirik penilaian. Pada acuan norma, kurva normal sering
digunakan untuk menentukan ketuntasan belajar peserta didik jika diperoleh hasil rata-rata

9
kurang memuaskan. Nilai akhir sering dikonversi dari kurva normal untuk mendapatkan
sejumlah peserta didik yang melebihi nilai 70 sesuai proporsi kurva. Acuan kriteria
mengharuskan pendidik untuk melakukan tindakan yang tepat terhadap hasil penilaian, yaitu
memberikan layanan remedial bagi yang belum tuntas dan atau layanan pengayaan bagi yang
sudah melampaui kriteria ketuntasan minimal.
Kriteria ketuntasan minimal ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan hasil
musyawarah guru mata pelajaran di satuan pendidikan atau beberapa satuan pendidikan yang
memiliki karakteristik yang hampir sama. Pertimbangan pendidik atau forum MGMP secara
akademis menjadi pertimbangan utama penetapan KKM.
Kriteria ketuntasan menunjukkan persentase tingkat pencapaian kompetensi sehingga
dinyatakan dengan angka maksimal 100 (seratus). Angka maksimal 100 merupakan kriteria
ketuntasan ideal. Target ketuntasan secara nasional diharapkan mencapai minimal 85. Satuan
pendidikan dapat memulai dari kriteria ketuntasan minimal di bawah target nasional kemudian
ditingkatkan secara bertahap.
Kriteria ketuntasan minimal menjadi acuan bersama pendidik, peserta didik, dan orang
tua peserta didik. Oleh karena itu pihak-pihak yang berkepentingan terhadap penilaian di
sekolah berhak untuk mengetahuinya. Satuan pendidikan perlu melakukan sosialisasi agar
informasi dapat diakses dengan mudah oleh peserta didik dan atau orang tuanya. Kriteria
ketuntasan minimal harus dicantumkan dalam Laporan Hasil Belajar (LHB) sebagai acuan
dalam menyikapi hasil belajar peserta didik.

B. Fungsi Kriteria Ketuntasan Minimal


1. sebagai acuan bagi pendidik dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi
dasar mata pelajaran yang diikuti. Setiap kompetensi dasar dapat diketahui
ketercapaiannya berdasarkan KKM yang ditetapkan. Pendidik harus memberikan
respon yang tepat terhadap pencapaian kompetensi dasar dalam bentuk pemberian
layanan remedial atau layanan pengayaan;
2. sebagai acuan bagi peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata
pelajaran. Setiap kompetensi dasar (KD) dan indikator ditetapkan KKM yang harus
dicapai dan dikuasai oleh peserta didik. Peserta didik diharapkan dapat mempersiapkan
diri dalam mengikuti penilaian agar mencapai nilai melebihi KKM. Apabila hal tersebut
tidak bisa dicapai, peserta didik harus mengetahui KD-KD yang belum tuntas dan perlu
perbaikan;
3. dapat digunakan sebagai bagian dari komponen dalam melakukan evaluasi program
pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Evaluasi keterlaksanaan dan hasil program

10
kurikulum dapat dilihat dari keberhasilan pencapaian KKM sebagai tolok ukur. Oleh
karena itu hasil pencapaian KD berdasarkan KKM yang ditetapkan perlu dianalisis
untuk mendapatkan informasi tentang peta KD-KD tiap mata pelajaran yang mudah atau
sulit, dan cara perbaikan dalam proses pembelajaran maupun pemenuhan sarana-
prasarana belajar di sekolah;
4. merupakan kontrak pedagogik antara pendidik dengan peserta didik dan antara satuan
pendidikan dengan masyarakat. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan upaya yang
harus dilakukan bersama antara pendidik, peserta didik, pimpinan satuan pendidikan,
dan orang tua. Pendidik melakukan upaya pencapaian KKM dengan memaksimalkan
proses pembelajaran dan penilaian. Peserta didik melakukan upaya pencapaian KKM
dengan proaktif mengikuti kegiatan pembelajaran serta mengerjakan tugas-tugas yang
telah didesain pendidik. Orang tua dapat membantu dengan memberikan motivasi dan
dukungan penuh bagi putra-putrinya dalam mengikuti pembelajaran. Sedangkan
pimpinan satuan pendidikan berupaya memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk
mendukung terlaksananya proses pembelajaran dan penilaian di sekolah;
5. merupakan target satuan pendidikan dalam pencapaian kompetensi tiap mata pelajaran.
Satuan pendidikan harus berupaya semaksimal mungkin untuk melampaui KKM yang
ditetapkan. Keberhasilan pencapaian KKM merupakan salah satu tolok ukur kinerja
satuan pendidikan dalam menyelenggarakan program pendidikan. Satuan pendidikan
dengan KKM yang tinggi dan dilaksanakan secara bertanggung jawab dapat menjadi
tolok ukur kualitas mutu pendidikan bagi
masyarakat.(www. nurmanspd.wordpress.com )

PEMBELAJARAN BILANGAN PECAHAN


Sumardi (1998:41) mengatakan bahwa bilangan pecahan adalah bilangan yang
lambangnya dapat ditulis dengan bentuk dimana a dan b bilangan bulat, a bukan kelipatan dari
b dan b bukan faktor dari a, dan b ≠ 0. Pada pecahan , a disebut pembilang dan b disebut
penyebut pecahan tersebut.
1. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan murni apabila nilai pembilang lebih kecil dari
nilai penyebutnya.
2. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan tidak murni apabila nilai pembilang lebih besar
dari nilai penyebutnya.
3. Suatu bilangan pecahan dikatakan pecahan campuran apabila bilangan pecahan tersebut
terdiri dari bilangan bulat dan bilangan pecahan.

11
4. Pecahan senilai dapat diperoleh dengan cara mengalikan aatau membagi pembilang dan
penyebut dengan bilangan yang sama, atau dapat ditulis sebagai berikut: atau , dengan p ≠
0.
5. Pecahan desimal adalah suatu pecahan yang penyebutnya merupakan perpangkatan dari
bilangan 10.
6. Pecahan persen adalah suatu pecahan yang penyebutnya seratus, atau dapat ditulis x %
7. Pecahan permil adalah suatu pecahan yang penyebutnya seribu, atau dapat ditulis x ‰
8. Penjumlahan antar pecahan
a.SifatKomutati
b.Sifat Asosiatif :

12
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN

Penelitian dilaksanakan di SD Negeri 22 Bengkulu Sealatan dengan 2 Siklus. Siklus I


dilaksanakan 2X tatap muka dilaksanakan Pada Tanggal 06 Desember 2021 dan 13 Desember
2021 Siklus 2 dilaksanakan 1X tatap muka dilaksanakn Pada Tanggal 16 Desember
2021,Penentuan waktu tersebut disesuaikan dengan jadwal tugas mengajar pada pembahasan
“Mengenal pecahan sederhana .
Peneliti dilakukan oleh guru kelas III yang telah menjabat sebagai Guru selama 2 Tahun
01 Bulan sampai sekarang
Adapun per kiraan jumlah biaya untuk persiapan dan pelaksanaan, penelitian adalah
Rp 450.000,00
Dengan rincian sebagai berikut:
Pembuatan Proposal : Rp 50.000
Alat Peraga 41 siswa * Rp 9.000 : Rp 369.000
Lain-lain : Rp 31.000
Jumlah : Rp 450.000

B. SUBYEK PENELITIAN
Adalah: Siswa kelas III SD Negeri 22 Bengkulu Selatan Semester I tahun Ajaran
2021/2022 yang jumlahnya 30 siswa terdiri dari 18 laki-laki & 12 siswa Perempuan. Kelas
III dijadikan Subyek penelitian dengan pertimbangan bahwa Kelas tersebut.dengan materi
Kompetensi Dasar ( KD ) Mengenal pecahan sederhana dengan KKM = 70 pada kondisi
awal / ulangan harian rata-rata nilai yang diperoleh baru mencapai 49,33 disamping itu
Ketuntasan Klasikal baru mencapai 27%, sedangkan ketuntasan klsikal yang diharapkan 83%
berarti terdapat kekurangan 56 %

C. SUMBER DATA
Penelitian ini mengunakan sumber data primer dan data sekunder. Data primer diambil dari
hasil belajar siswa yang berupa ulangan harian . sedangkan data sekunder diambil melalui
observasi / pengamatan secara langsung yang dapat dituangkan dalam jurnal kelas dan buku
catatan perkembangan siswa.

13
D. TEKNIK DAN ALAT PENGUMPULAN DATA
Teknik Pengumpulan data mengunakan teknik test dan non test. Teknik penilaian dengan
test digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa sedangkan teknik non test yang melalui
observasi / pemgamatan digunakan untuk melengkapi data-data pendukung.

E. ANALISIS DAN VALIDASI DATA


Pada penelitian ini data yang dianalisis adalah : data primer dan data sekunder . analisis data
primer yaitu : analisis hasil belajar pada Mata Pelajran Matematika dengan Kompetensi Dasar
“Mengenal pecahan sederhana , Pelaksanaan analisis secara deskriptif komparatif yaitu
membandingkan nilai kondisi awal dengan hasil yang telah dicapai pada setiap Siklus.
Validasi data menggunakan “ Triagulasi “ yaitu data yang diperoleh diklarifikasi /. Dicek
kebenarannya.

F. INDIKATOR KINERJA.
Kemampuan nmemahami “Mengenal pecahan sederhana dapat dikelompokkan menjadi
5 Skala dengan kategori sebagai berikut:
Ø Sangat Baik : 90 - 100
Ø Baik : 80 - 89
Ø Sedang : 70 - 79
Ø Rendah : 60 – 69
Ø Sengat Rendah : < 60
Dalam KTSP Sekolah SD Negeri Jaman Mesjid disebutkan bahwa ketuntasan Individu
dengan KKM =70 sedangkan ketuntasan klasikal yang ditargetkan = 83% dari jumlah siswa
yang ada di kelas tersebut.

G. PROSEDUR PENELITIAN
Alur penelitian tindakan kelas terdiri atas rangkaian 4 kegiatan yang dilakukan dalam
siklus Secara berulang empat kegiatan itu meliputi : perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
refleksi

14
DAFTAR PUSTAKA

--------------- ( 2006 ) Peraturan Mentri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006 Tentang
Standar isi, Jakarta , Depdiknas
Wardhani, I.G.A.K, dkk, 2008. Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta , Pusat Penerbit Universitas
Terbuka
Sri anitah w,dkk, 2010 Strategi Pembelajaran di SD, Jakarta ,Pusat Penerbit Universitas
Terbuka
Amalia Sapriati dkk 2010 Pembelajaran ipa di SD, Jakarta, Pusat Penerbit Universitas Terbuka
Karso, dkk, 2011 Pendidikan Matematika I , Jakarta,Pusat Penerbit Universitas Terbuka :
www. nurmanspd.wordpress.com

15

Anda mungkin juga menyukai