Oleh :
NPM. 1910306008
UNIVERSITAS TIDAR
2021
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi robbil’alamin puji syukur kehadirat Alloh SWT atas ridho dan
pertolongan-Nya saya dapat menyelesaikan proposal dengan judul “Pengaruh Model
Pembelajaran Collaborative Problem Solving (CPS) Terhadap Kemampuan
Representasi Matematika Siswa Kelas VIII SMP yang merupakan salah satu syarat
untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Metodologi Penelitian. Selama penulisan
ini, saya menyadari banyaknya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang saya
miliki. Namun berkat kerja keras, do’a dan dukungan dari berbagai pihak untuk
penyelesaian mata kuliah metodologi penelitian ini, semuanya dapat teratasi dan
berjalan dengan lancar Demikian ucapan kata pengantar yang dapa saya sampaikan
tentunya proposal penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran
dan kritik diharapkan untuk perbaikan proposal penelitian ini. Semoga proposal
penelitian ini dapat memberi manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak khususnya bagi
mahasiswa mendatang yang melakukan penelitian pada kajian yang sama. Terima
Kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I ........................................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ...................................................................................................... 3
C. Perumusan Masalah ...................................................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian .......................................................................................................... 4
E. Manfaat Penelitian ........................................................................................................ 4
BAB II....................................................................................................................................... 6
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................................................... 6
A. Pembelajaran Matematika ............................................................................................. 6
B. Kemampuan Representasi Matematika Siswa .............................................................. 6
C. Model Pembelajaran Collaborative Problem Solving .................................................... 12
D. Penelitian yang relevan ............................................................................................... 20
E. Kerangka berfikir............................................................................................................ 21
BAB III ................................................................................................................................... 22
METODE PENELITIAN ........................................................................................................ 22
A. Jenis Penelitian............................................................................................................... 22
B. Desain Penelitian ........................................................................................................ 22
C. Subjek Penelitian ........................................................................................................ 23
D. Setting Penelitian ........................................................................................................ 23
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................................. 23
F. Teknik Analisis Instrumen .......................................................................................... 26
H. Teknik Analisis Data ...................................................................................................... 28
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 30
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada abad ke-21 dikenal dengan masa pengetahuan. Dalam era ini,
semua alternative upaya pemenuhan kebutuhan hidup dalam berbagai konteks
lebih berbasis pengetahuan. Upaya pemenuhan kebutuhan bidang pendidikan
(knowledge based education), pengembangan ekonomi (knowledge based
econom ic), pengembangan dan pemberdayaan masyarakat (knowledge based
social empowering), dan pengembangan dalam bidang industri (knowledge
based industry) (Mukhadis, 2013:115).
1
atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah. (5) Memiliki sikap
menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin
tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan
percaya diri dalam pemecahan masalah.
2
matematika. Kemudian standar kedua, siswa mampu memilih, menerapkan,
dan menerjemahkan antar representasi matematis untuk memecahkan masalah.
Standar ketiga adalah siswa mampu menggunakan representasi untuk
memodelkan dan menginterpretasikan fenomena fisik, sosial, dan matematika.
B. Identifikasi Masalah
Dari apa yang telah diuraikan dalam latar belakang masalah, muncul
berbagai macam permasalahan yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:
3
2. Siswa hanya meniru langkah-langkah penyelesaian dari suatu
masalah berdasarkan contoh soal yang diberikan.
3. Guru tidak mengikutsertakan siswa dalam mengkonstruksi suatu
pengetahuan, siswa cenderung pasif.
4. Pembelajaran yang diterapkan belum cukup efektif untuk dapat
mengembangkan kemampuan representasi matematis siswa.
C. Perumusan Masalah
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan representasi
matematis siswa yang diajar dengan model pembelajaran Collaborative
Problem Solving.
E. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, antara lain:
1. Bagi Guru
Penelitian ini dapat menambah alternatif model pembelajaran, khususnya
pada mata pelajaran matematika sehingga dapat dimanfaatkan dalam upaya
memperbaiki proses belajar mengajar serta meningkatkan kemampuan
representasi matematis siswa.
2. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk membuat kebijakan sekolah
guna meningkatkan kualitas pendidikan matematika di sekolah.
3. Bagi Peneliti
Dapat dimanfaatkan sebagai gambaran penerapan model pembelajaran
Collaborative Problem Solving yang dilakukan penulis, sehingga dapat
4
memperbaiki kekurangan dan keterbatasan yang ada agar kemampuan
matematis siswa dapat berkembang lebih optimal.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Matematika
6
Istilah representasi dalam bahasa Inggris adalah representation yang
memiliki arti gambaran atau perwakilan. Secara sederhana menurut Kalathil
dan Sherin (2000) menyatakan bahwa representasi adalah berbagai bentuk
ungkapan siswa yang menunjukkan penalaran dan pemahamannya terhadap
ide-ide matematika yang ia peroleh. Menurut Goldin (2002), representasi
merupakan suatu bentuk yang dapat menggambarkan proses pemikiran internal
siswa dalam berbagai cara. Dari dua pendapat tersebut, proses berpikir, bernalar
dan pemahaman siswa terhadap suatu gagasan dapat dilihat melalui representasi
yang ia gunakan.
7
menggunakan representasi untuk memodelkan dan menginterpretasikan
fenomena fisik, sosial, dan matematika.
8
diberikan.
• Membuat konjektur dari suatu SPLDV
• Menyelesaikan masalah dengan
melibatkan ekspresi matematis.
3. Kata – kata atau teks tertulis • Menuliskan interpretasi dari suatu
representasi.
• Menuliskan langkah-langkah
penyelesaian
masalah matematika dengan kata-kata.
• Menyusun cerita yang sesuai dengan
suatu representasi yang disajikan.
• Menjawab soal dengan menggunakan
katakata atau teks tertulis,
• Dapat menyatakan ide matematika
dengan menggunakan kata-kata atau
teks tertulis.
Menurut Lesh, Post dan Bohr (dalam Hwang, et. al., 2007) ada lima
situasi dunia nyata sebagai representasi atau pemodelan dari suatu konsep.
9
Gambar 2.1 Representasi Menurut Lesh, Post dan Bohr (2007)
10
masing-masing siswa. Kedua, representasi digunakan untuk memberikan
informasi mengenai pola dan kecenderungan diantara siswa. Ketiga,
representasi digunakan oleh guru dan siswa sebagai alat bantu pembelajaran di
kelas. Representasi merupakan alat bantu pembelajaran yang berguna tidak
hanya bagi siswa, tetapi bagi guru juga. Bagi siswa, representasi dapat
membantu mengembangkan berbagai kemampuan matematisnya, dan bagi
guru dapat melihat kecenderungan proses berpikir masing masing siswa.
11
b. Menyelesaikan permasalahan yang
melibatkan berbagai ekspresi
matematis tersebut.
3. Teks Tertulis a. Menjawab soal dengan
menggunakan teks tertulis.
12
bagaimana mereka berproses bersama dalam mengembangkan
pengetahuannya. Jadi pembelajaran kolaboratif bukan bertujuan untuk
menyamakan persfektif siswa mengenai suatu konsep tertentu sebagai sebagai
hasil akhir diskusi kelompok, tetapi bertujuan untuk memperkaya pengetahuan
siswa dari berbagai persfektif yang muncul ketika diskusi berlangsung dan
kemudian diharapkan siswa dapat menginternalisasi secara individu untuk
memperoleh pemahaman mengenai konsep tertentu.
2) Adanya interaksi yang saling mendukung antar anggota kelompok satu sama
lain;
13
Adapun Collaborative Problem Solving menurut Nelson (1999: 245)
14
1) No respon, setelah salah satu anggota kelompok menyampaikan
pendapatnya
yang diajukan oleh salah satu anggota kelompok dianggap kurang tepat.
15
Jadi dari kelima respon yang telah disebutkan di atas, respon elaborasi
diharapkan lebih sering muncul ketika diskusi kelompok.
1) Share Perspective
16
Proses ini dilakukan agar siswa dalam kelompok untuk memahami
dengan jelas berbagai perspektif dari masing-masing anggota terhadap masalah
yang dihadapi.
mencari kesamaannya.
4) Generate Options
17
Dari tahapan-tahapan pembelajaran yang telah diuraikan oleh beberapa
ahli, terlihat bahwa pembelajaran Collaborative Problem Solving memberikan
pemahaman terhadap suatu konsep. Permasalahan atau tugas yang cocok untuk
dengan materi ajar. Selain itu siswa juga mendaftar hal-hal yang belum
18
kelompok.
19
jika diperlukan. Guru dan siswa berkolaborasi untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Problem Solving adalah aspek representasi visual, baik pada siswa yang
Sementara pada dua aspek lainnya yaitu ekspresi matematika dan teks tertulis,
keduanya hampir seimbang dan tidak terlalu besar selisihnya dengan aspek
20
E. Kerangka berfikir
Dalam proses pembelajaran matematika di kelas, siswa tidak dapat
21
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan metode
penelitian semu eksperimen (quasi experimental), yaitu metode penelitian yang
tidak memungkinkan peneliti melakukan pengontrolan secara penuh terhadap
kondisi kelas dan lingkungan belajar kelas eksperimen. Peneliti akan menguji
pengaruh model collaboraive problem solving terhadap kemampuan representasi
matematis siswa dengan cara membandingkan kemampuan representasi
matematik siswa yang dalam pembelajarannya menggunakan model collaboraive
problem solving (kelompok eksperimen) dengan siswa yang dalam
pembelajarannya menggunakan metode konvensional (kelompok kontrol).
B. Desain Penelitian
Keterangan:
22
O2 = Tes akhir (Posttest) kelompok eksperimen setelah diberi perlakuan
menggunakan model CPS(Collaborative Problem Solving))
C. Subjek Penelitian
Siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandongan, Magelang, Jawa Tengah
D. Setting Penelitian
SMP Negeri 1 Bandongan di Jalan Kyai A’rof, Krjan, Bandongan,
Magelang, Jawa Tengah
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
adalah:
1) Wawancara (Interview)
2) Dokumentasi
23
Metode dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk
mendapatkan data data tertulis, seperti foto proses pembelajaran di kelas, daftar
nama siswa dan jadwal pelajaran matematika kelas VIII.
3) Tes
pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
24
1. Written text siswa dapat menentukan 1, 3
(memberikan jawaban penyelesaian persamaan linear
dengan bahasa sendiri) dua variabel.
2. Drawing a. siswa dapat menggambar 2, 5
menggunakan fenomena sketsa
dalam masalah dengan metode grafik.
Matematika b. siswa dapat mengambar
sketsa
tafsiran geometri.
3. Mahematical siswa dapat mengekspresikan 4, 6
Expression konsep matematika pada
mengubah kalimat sistem persamaan linear dua
seharihari ke dalam variabel dalam bahasa atau
kalimat simbol matematika.
matematika.
Sumber: Marlina (2006)
25
yang diberikan tidak yang diberikan tidak yang diberikan tidak
berarti apa-apa berarti apa-apa berarti apa-apa
1 Hanya sedikit dari Melukiskan sketsa Membuat model
penjelasan yang gambar salah matematika salah
benar
2 Penjelasan secara Melukiskan sketsa Membuat model
matematis masuk gambar benar, namun matematika dengan
akal dan benar, ada yang kurang benar, namun proses
namun kurang dan solusi salah
lengkap
3 Penjelasan secara Melukiskan sketsa Membuat model
matematis masuk gambar secara matematika dengan
akal, lengkap, dan lengkap dan benar benar, namun
benar, meskipun prosesnya benar
tidak tersussun namun
secara logis atau solusi salah
terdapat sedikit
kesalahan
4 Penjelasan secara Membuat model
matematis masuk matematika dengan
akal, lengkap dan benar, proses dan
benar, serta solusi
tersusun secara benar
logis
Skor Maksimal : 4 Skor Maksimal : 3 Skor Maksimal : 4
Sumber : Marlina (2006)
26
untuk memperoleh validitas, daya pembeda, tingkat kesukaran, dan
reliabilitas instrumen. Dikatakan sebagai alat pengukur jika memenuhi
persyaratan berikut:
1. Validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi
pada obyek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh
peneliti. Suatu instrument dikatakan valid apabila instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya
diukur (Sugiyono, 2015:173). Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan 2 validitas yaitu validitas isi dan validitas item.
a). Validitas Isi
Validitas isi menunjukkan sejauh mana pertanyaan, tugas, atau
butir dalam suatu tes atau instrument mampu mewakili secara
keseluruhan dan proporsioanal perilaku sampel yang dikenai tes
tersebut.
b). Validitas Item
Setelah melakukan uji validitas isi, selanjutnya instrument akan
diuji cobakan untuk menguji validitas butir-butir instrument. Hasil
dari uji coba atau hasil tes yang diperoleh akan ditentukan 27%
skor kelompok atas (upper group) dan 27% skor kelompok bawah
(lower group) (Sugiyono, 2015:183). Cara mengambil kelompok
upper group dan lower group adalah dengan mengurutkan hasil tes
berdasarkan skor tertinggi sampai skor terendah. Kemudian
diambil siswa yang mendapatkan skor tertinggi yang selanjutnya
disebut kelompok upper group dan siswa yang mendapatkan skor
terendah yang selanjutnya disebut kelompok lower group inilah
yang akan dianalisis.
2. Daya Pembeda
27
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal
untukmembedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi
dengan siswa yang berkemampuan rendah (Arikunto, 2013: 226).
Untuk menentukan daya pembeda suatu soal kita harus
mengurutkan dari siswa yang menjawab paling sedikit sampai
siswa yang menjawab paling bayak. Kemudian membagi jawaba
siswa tersebut kedalam dua kelompok, yaitu kelompok atas dan
kelompok bawah.
3. Tingkat Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak
terlalu sukar (Arikunto 2013:222). Bilangan yang menunjukkan
sukar dan mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran.
4. Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui kepercayaan hasil tes.
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang
tinggi, jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap.
perbedaan dua rata-rata. Uji yang digunakan adalah uji-t. Namun sebelumnya
dilakukan pengujian hipotesis dengan uji-t, maka perlu dilakukan uji prasyarat
analisis terlebih dahulu. Uji prasyarat yang perlu dilakukan adalah uj normalitas
28
yang dalam pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional dan
kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Collaborative
Problem Solving. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif
menggunakan statistik. Terdapat dua macam statistic yang digunakan untuk
analisis data dalam penelitian ini, yaitu analisis deskriptif dan analisis.
inferensial.
29
DAFTAR PUSTAKA
2009.
Groups”, The Journal of the Learning Science, Vol. 9 No. 4, tt. p.: Lawrence
Syarif Hidayatullah.
Kalathil, Radha R., and Mirian Gamoran Sherin, “Role of Student’s Representations
30
NCTM. (1989). Curriculum and Evaluation Standards for School Mathematics.
Reston, VA : NCTM
Wijaya, Dwi Dan Amat. 2016. Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai Tuntutan
Windle, Rod and Suzanne Warren, Collaborative Problem Solving and Dispute
Education, 2001.
31