Oleh:
Michellin Cheryl Timbuleng
NIM. 18504030
JURUSAN MATEMATIKA
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................2
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................2
B. Identifikasi Masalah...........................................................................................4
C. Batasan Masalah................................................................................................4
D. Rumusan Masalah..............................................................................................5
E. Tujuan Penelitian...............................................................................................5
F. Manfaat Penelitian.............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................6
A. Model Pembelajaran PIMCA..............................................................................6
B. Tugas Proyek......................................................................................................8
C. Hasil Belajar.......................................................................................................9
D. Statistika..........................................................................................................10
E. Penelitian Relevan............................................................................................12
F. Kerangka Berpikir.............................................................................................13
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................................15
A. Jenis Penelitian.................................................................................................15
B. Waktu dan Tempat Penelitian..........................................................................15
C. Subjek Penelitian..............................................................................................15
D. Prosedur Penelitian..........................................................................................16
E. Instrument Penilaian........................................................................................18
F. Teknik Pengumpulan Data................................................................................19
G. Validasi dan Uji Coba Tes..................................................................................20
H. Teknik Analisis Data.........................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................24
i
BAB I
PENDAHULUAN
2
dan lebih aktif sehingga suasana belajar lebih menarik dan akhirnya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa. Kurangnya pemahaman pada materi juga
menjadikan materi tidak bisa disampaikan dengan baik, hal tersebut
mengakibatkan penyampaian materi menjadi gagal dan hasil belajar siswa pada
materi tersebut kurang maksimal.
Abad 21 ini ditandai dengan inovasi dan perubahan yang secara besar-
besaran mengubah sistem dan tatanan ke taraf yang lebih baru. Fenoma ini
menyebabkan perubahan di dunia pendidikan. Aktivitas pembelajaran cenderung
lebih informal dimana sumber pembelajaran melalui MOOC (Massive Open
Online Course) menjadi lebih populer (Poluakan & Katuuk, 2022). Di abad 21 ini
perkembangan teknologi tidak dapat dihindari lagi. Terdapat banyak manfaat
teknologi dalam bidang pendidikan salah satunya membantu pengajar dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar dan komunikasi antar pengajar-peserta didik
(Sansaka Megahantara, 2018). Dalam Pendidikan Matematika tantangan yang
dihadapi pengajar dalam melaksanakan pembelajaran daring atau online antara
lain: keterbatasan dalam menyajikan materi, kebanyakan pengajar tidak pandai
dalam mengedit video dan animasi menggunakan perangkat lunak pembuat
animasi, kebanyakan pada penyajian materi menggunakan PowerPoint dan teks
saja.
Model pembelajaran PIMCA merupakan model pembelajaran alternatif
baru yang dikembangkan oleh Prof. Cosmas Poluakan dan dibangun atas teori
konstruktivisme Vygotsky atau teori konstruksi sosial untuk meningkatkan
keterampilan pemecahan masalah. Model pembelajaran PIMCA bersifat adaptif
dengan tuntutan zaman sekarang karena model pembelajaran PIMCA memberikan
kesempatan untuk menggunakan multimedia dan teknologi informasi sehingga
penelitian model PIMCA perlu dilanjutkan dalam bidang STEM (Science,
Technology, Engineering, and Mathematics. Model pembelajaran PIMCA yang
berbasis MR (Multi-Representation) terdiri dari empat tahap yaitu: (1)
Presentation, (2) Idea Mapping, (3) Conceptualitazion, dan (4) Assesment
Formative yang dapat memicu peserta didik untuk membangun konsep dengan
benar. Pada tahap Conceptualization, ide yang dibangun pada tahap sebelumnya
diklarifikasi melalui eksperimen, diskusi, tugas proyek dan lainnya (Poluakan &
Katuuk, 2022).
3
Tugas proyek merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam kelas. Tugas
proyek dapat dikerjakan secara berkelompok. Tugas proyek efektif untuk
membantu mahasiswa mengerti, menerapkan dan menguasai suatu topik. Tugas
proyek dapat meningkatkan penguasaan mahasiswa terhadap keterampilan abad
21, seperti berpikir tingkat tinggi, berkomunikasi, kolaborasi, kreativitas, inovasi
dan dapat meningkatkan prestasi akademik (Goodman & Stivers, 2010). Menurut
Lampeang (2020), Mamengko (2021), Mayampoh (2021) dan Patol (2021),
dengan menggunakan model pembelajaran PIMCA terdapat peningkatan rata-rata
hasil belajar mahasiswa, model PIMCA juga efektif dan efisien dalam
meningkatkan pemahaman konsep mahasiswa.
Berdasarkan uraian diatas bahwa dengan menggunakan model PIMCA melalui
tugas proyek dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap suatu konsep
sehingga dengan penguasaan konsep tersebut dapat meningkatkan hasil belajar
mahasiswa. Oleh sebab itu, peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai
efektivitas tugas proyek pada materi statistika dengan model pembelajaran
PIMCA.
B. Identifikasi Masalah
C. Batasan Masalah
4
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada model pembelajaran yang
berbasis tugas proyek pada materi statistika berdasarkan Silabus dan RPP SMP
Negeri 1 Amurang.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
b. Idea Mapping, Pada tahap ini dengan bantuan multimedia pada tahap
sebelumnya siswa dapat membangun pengetahuan dengan cara membangun
6
ide-ide konseptual yang berkaitan dengan topik yang sedang dibahas.
Menurut Poluakan dan Katuuk (2022) tahap Idea Mapping bersesuaian
dengan Teori Konstruktivisme Vygotsky. Vygotsky dalam Nasra (2021)
menekankan pada umumnya bahwa dengan pengalaman interaksi sosial
fungsi mental anak akan lebih matang. Seorang anak ketika belajar mendapat
pengaruh yang besar dari orang-orang yang ada disekitarnya. Walaupun
dalam perkembangan anak akan mempelajari sendiri konsep dari
pengalamanannya akan tetapi jauh lebih berkembang ketika seorang anak
memahami konsep dengan berinteraksi dengan orang lain (Nasra, 2021).
Vygotsky membagi tingkat perkembangan kognitif seseorang menjadi
tingkat actual development dan tingkat potential development. Tingkat
actual development, yaitu tingkat perkembangan fungsi mental anak yang
telah terbentuk. Dengan kata lain pada tingkat ini perkembangan fungsi
mental anak berada pada tingkat yang sesungguhnya dimana seorang anak
dapat memecahkan masalah dengan mandiri. Selanjutnya tingkat Potential
Development, yaitu tingkat perkembangan anak yang ditentukan melalui
pemecahan masalah dengan bimbingan orang tua atau dengan teman sebaya
yang lebih mampu. Perbedaan tingkatan antara Actual Development dan
Potential Development disebut dengan Zone of Proximal Development (ZPD)
(Vygotsky, 1978). ZPD merupakan zona dimana apakah anak tersebut dapat
menyelesaikan masalah secara mandiri atau apakah anak tersebut dapat
menyelesaikan dengan bantuan orang-orang yang ada disekitarnya. Dalam
ZPD terdapat pendekatan mengajar yaitu scaffolding. Scaffolding merupakan
pendampingan atau bantuan kepada anak dari seorang yang lebih
berkompeten dengan maksud agar anak mampu mengerjakan tugas dan soal
yang memiliki tingkat kerumitan lebih tinggi dari tingkat perkembangan
kognitifnya. Bantuan dan pendampingan ini dilakukan pada tahap awal
pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut agar anak dapat
mengambil alih tanggung jawab untuk dapat melakukannya. Pendampingan
yang dimaksud merupakan peringatan, petunjuk dan langkah-langkah untuk
pemecahan masalah (Jimenez – Cardenas, 2018; Vygotsky, 1978).
3) Tahap evaluasi, tahap peserta didik menilai secara mandiri sejauh mana
informasi yang telah dianalisis dapat digunakan untuk penyelesaian
masalah yang akan dihadapinya.
d. Assesment Formative, pada tahap ini peserta didik mengikuti penilaian yang
otenik sebagai penguatan konsep yang diperoleh dari tahapan-tahapan
sebelumnya melalui latihan, menjawab pertanyaan, penilaian kasus dan
penilaian kinerja. Mengembangkan dan merivisi taksonomi Bloom dengan
mengkategorikan dimensi kognitif dari sederhana ke kompleks dan dimensi
pengetahuan dari konkrit ke abstrak. Model penilaian melalui dimensi
kognitif diukur dari mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3),
menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6); dan dimensi
pengetahuan meliputi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,
pengetahuan prosedural dan pengetahuan metakognif (Anderson &
Krathwohl, 2001)
B. Tugas Proyek
8
Tugas Proyek merupakan penugasan yang mengeksplorasi, penyelidikan
dan observasi langsung yang terdiri dari tahapan persiapan, pelaksanaan,
pelaporan dan dikerjakan selama waktu yang telah ditentukan (Arfiansyah,
2017).
C. Hasil Belajar
Hasil belajar terdiri dari dua kata yaitu ‘hasil’ dan ‘belajar’. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) hasil merupakan pendapatan; perolehan;
buah. Sedangkan belajar merupakan berusaha memperoleh kepandaian, berubah
tingkah laku.
9
direncanakannya. Juga dengan hasil belajar menunjukkan dan membantu guru
jalan yang harus diikuti dan membuat peserta didik sadar apa yang akan mereka
capai di akhir pembelajaran.
D. Statistika
1. Tabel
Penyajian data tunggal dalam bentuk tabel dinamakan tabel distribusi
frekuensi tunggal. Di sini langsung melibatkan frekuensinya masing-masing.
Nilai ( x 1) Tally (Turus) Frekuensi ( f 1)
6 e 5
7 Eed 14
8 eea 11
9 ee 10
Jumlah ∑ (f 1) = 40
2. Diagram Batang
Diagram Batang adalah diagram penyajian data dalam bentuk batang
atau kotak yang dicatat dalam interval tertentu pada bidang cartesius.
3. Diagram Garis
11
Diagram Garis Diagram garis adalah diagram penyajian data dalam bentuk
garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menggambarkan keadaan yang
berkesinambungan
4. Diagram Lingkaran
Diagram lingkaran adalah diagram penyajian data dalam bentuk lingkaran.
Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagian- bagian atau persen
dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu
ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan
besarnya sudut pusat sektor lingkaran.
Cara menentukan besar sudut data
Banyak nilai A
𝑆𝑢𝑑𝑢𝑡 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴 = × 360 °
Jumlah seluruh data
No Jenis kegiatan Jumlah Derajat
12
1 Bola voli 12 × 360 °=¿ 108°
40
7
2 Bola kaki 7 × 360 °=¿ 63 °
40
8
3 Bola basket 8 × 360 °=¿ 72°
40
4
4 Tari 4 × 360 °=¿ 36°
40
9
5 Drama 9 × 360 °=¿ 81°
40
Jumlah 40
12
diagram lingkaran hobi kelas VII
B SMP Negeri 1 Amurang
E. Penelitian Relevan
13
proses pembelajaran. PIMCA merupakan model pembelajaran yang
sederhana untuk digunakan dalam pembelajaran fisika dan juga untuk
konsep-konsep sains yang lain. Hasil penelitian yang dilakukannya terjadi
peningkatan hasil ditunjukkan pada small group terjadi peningkatan dari 0,2
menjadi 2,2 dan untuk large group terjadi peningkatan rata-rata dari 0,7 dan
2,5 (Patol, 2021).
F. Kerangka Berpikir
15
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pada penelitian ini jenis penelitian yang akan digunakan adalah penelitian
campuran (Mixed Methods). Penelitian campuran (Mixed Methods) merupakan
jenis penelitian yang mengombinasikan antara penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif (Creswell, 2014). Sementara itu, untuk desain penelitian
menggunakan embedded design, merupakan desain penelitian yang bertujuan
untuk mendapatkan data kuantitatif dan kualitatif secara hampir bersamaan
dalam satu studi, akan tetapi salah satu dari data tersebut menjadi prioritas dan
salah satunya menjadi pendukung data yang menjadi prioritas (Creswell, 2006).
Embedded design menggunakan metode kuantitatif (studi eksperimental) dimana
data kualitatif hanya diperlukan dalam jumlah yang terbatas (Almalki, 2016).
Berikut skema the embedded mixed methods design.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah siswa kelas VII
A yang berjumlah 31 orang di SMP Negeri 1 Amurang
16
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan awal,
tahap pelaksanaan, dan tahap evaluasi.
𝑂1 𝑋 𝑂2
Keterangan:
− 𝑂1 merupakan pre-test, untuk mengukur hasil belajar mahasiswa sebelum
diberi perlakuan pada pembelajaran statistika.
− 𝑋 merupakan perlakuan yang diberikan yaitu berupa model pembelajaran,
model PIMCA pada materi statistika.
− 𝑂2 merupakan post-test, untuk mengukur hasil belajar mahasiswa setelah
diberi perlakuan pada pembelajaran statistika.
17
Pada tahap pelaksanaan ini dilakukan dengan melakukan dua kali
pertemuan secara luring dengan alokasi waktu satu kali pertemuan 3 × 40
menit. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini sebagai
berikut:
a. Untuk pertemuan pertama dimulai dengan pengenalan dan pengantar.
b. me-review pembelajaran matematika pada pertemuan sebelumnya.
c. Memberikan pretest ke siswa mengenai materi statistika.
d. Melaksanakan pembelajaran mengikuti 4 Langkah model pembelajaran
PIMCA:
1) Presentation, pada tahap ini penyampaian informasi berbasis multi-
representasi seperti, video pembelajaran, gambar, grafik terkait
dengan materi statistika secara berulang kali. Pada tahap ini akan
dimulai dengan konsep matematika (20 menit).
2) Idea Mapping, pada tahap ini berdasarkan tahap Presentation,
peneliti akan meminta siswa untuk menulis ide-ide yang bisa
dibangun siswa dengan melihat dan/atau mendengar presentasi
sebelumnya. Peneliti membatasi banyaknya ide yang ditulis sebanyak
empat ide dengan satu ide terdiri dari 1 sampai 3 kata (10 menit).
3) Conceptualization, pada tahap ini peneliti akan memberikan tugas
proyek materi Statistika. Nantinya tugas proyek ini peneliti akan
memberikan soal berupa masalah sehari-hari dengan menggunakan
pendekatan analogi sehingga siswa dapat menerapkan informasi
yang diperoleh dengan ide untuk pemecahan masalah dan
diimplementasi ke dalam bentuk diagram. Tugas proyek ini akan
dikerjakan secara berkelompok yang terdiri dari 5 siswa per
kelompok. Pengerjaan tugas proyek ini bisa dikerjakan selama enam
hari, dan akan dimasukkan pada hari sebelum pertemuan dalam
bentuk laporan format (.pdf). Untuk hardcopy dimasukkan pada
pertemuan berikutnya. Untuk lebih memahami konsep, setiap
kelompok siswa membuat video penjelasan jawaban yang menjadi
penyelesaian dalam tugas proyek itu. Nantinya untuk video
penjelasan dapat diupload pada google drive.
18
Masih pada pertemuan pertama, setelah siswa menulis ide,
peneliti akan membagi kelompok dan menjelaskan mengenai tugas
proyek yang akan dilakukan mahasiswa sekaligus dengan menutup
untuk mengakhiri pertemuan pertama (60 menit).
E. Instrument Penilaian
1. Tes Uraian
Tes yang diberikan pada saat pre-test dan post-test setelah diberikan
perlakuan berbentuk soal-soal uraian. Tes ini dilaksanakan dua kali pada
pretest dan posttest. Tes yang digunakan pada pretest dan posttest
merupakan instrumen tes yang sama. Soal pretest diberikan sebelum
diterapkan model pembelajaran PIMCA, kemudian diberi perlakuan dengan
menerapkan model pembelajaran PIMCA. Kemudian diberikan soal posttest
19
untuk membandingkan rata-rata hasil belajar siswa pada materi Statistika
setelah penerapan model pembelajaran PIMCA.
2. Lembar Idea Mapping
lembar untuk siswa menulis ide- ide yang diperoleh pada tahap
presentation. Tujuan lembar ini untuk menilai pemahaman konsep pada
tahap presentation, dan akan dibandingkan dengan lembar peta konsep.
3. Lembar Concept Maps
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui tes
dan non-tes. Teknik pengumpulan data tes berupa tes uraian, lembar idea
mapping, dan lembar concept maps, sedangkan teknik pengumpulan data non tes
berupa lembar pemahaman statistika
Sumber
No Jenis Data Teknik Instrumen
Data
20
2 menilai menuliskan ide-ide
pemahaman
konsep yang Ide yang benar
dibangun siswa mendapat skor 1.
saat tahap Sedangkan yang
presentation salah atau tidak
menjawab
diberikan skor 0
Data kuantitatif Peneliti Siswa Lembar
berupa bentuk menyampaikan Concept Maps
uraian objektif pertanyaan dimana
(BUO) untuk meminta siswa
menilai menuliskan ide-ide
3 pemahaman Ide yang benar
konsep setelah mendapat skor 1.
diberikan tugas
proyek pada akhir Sedangkan yang
tahapan salah atau tidak
conceptualization menjawab
diberikan skor 0
Data Checklist pada Siswa Lembar
kualitatif berupa lembar Pemahaman
dokumen file pemahaman Statistika
Statistika dan Statistika setelah
video penjelasan pengumpulan tugas
4
penyelesaian proyek
tugas proyek
untuk melihat
pemahaman
materi Statistika
( )(
r 11=
n
n−1
∑σ 2t
1− 2
σt )
Keterangan:
2
σt = varians total
22
singkat, hubungan antar kategori, bagan dan sejenisnya. Dengan menyajikan
data maka data dapat dipahami dengan mudah apa yang sudah terjadi.
Kemudian dari data yang sudah disajikan akan ditarik kesimpulan, tapi
bersifat sementara.
2. Teknik Analisis Data Kuantitatif
Data berupa nilai pre-test dan post-test yang telah diperoleh,
selanjutnya dianalisis dengan menghitung gain ternormalisasi (n-gain) dengan
bantuan aplikasi SPSS 26.0. Uji gain ternormalisasi (n-gain) dilakukan untuk
mengetahui peningkatan hasil belajar kognitif mahasiswa setelah diberi
perlakuan. Gain ternormalisasi atau yang disingkat dengan n- gain merupakan
perbandingan skor gain aktual dengan skor gain maksimum. Skor gain aktual
yaitu skor gain yang diperoleh siswa sedangkan skor gain maksimum yaitu
skor gain tertinggi yang mungkin dapat diperoleh siswa. Perhitungan skor n-
gain dapat dinyatakan dalam rumus berikut:
s f −si
g=
smax −si
Keterangan:
𝑔 = nilai gain ternormalisasi.
𝑆𝑓 = skor post-test.
𝑆𝑖 = skor pre-test.
23
Kemudian untuk data kuantitatif pada lembar idea mapping dan
lembar concept maps yang telah diperoleh, selanjutnya dianalisis dengan
menghitung dan mengetahui peningkatan hasil pemahaman konsep siswa
setelah diberikan tugas proyek. Perhitungan skor untuk pemahaman konsep
siswa dapat dinyatakan dalam rumus berikut:
s 1−s0
I= × 100 %
s1
Keterangan:
𝐼 = persentase kenaikan.
𝑆1 = skor yang diperoleh pada lembar Concept Maps.
𝑆0 = skor yang diperoleh pada lembar Idea Mapping
24
DAFTAR PUSTAKA
Creswell, J. W. (2014). A concise introduction to mixed methods research. SAGE
publications.
Creswell, J. W., Hanson, W. E., Clark Plano, V. L., & Morales, A. (2007).
Qualitative research designs: Selection and implementation. The Counseling
Lampeang, N. S., Mondolang, A. H., Tumangkeng, J. v., Makahinda, T., Umboh, I.,
& Poluakan, C. (2021). Use of the four-tier diagnostic test with PIMCA
model on learning of microscope. Journal of Physics: Conference Series,
1968(1). https://doi.org/10.1088/1742-6596/1968/1/012039
Mamengko, C. Q., Poluakan, C., Mondolang, A. H., Taunaumang, H., & Mongan,
S. W. (2021). The use of the MR-SR based PIMCA learning model in eye as optical
tools subject. Journal of Physics: Conference Series, 1968(1).
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1968/1/012043
Mayampoh, L. B., Tulandi, D. A., Rende, J., Poluakan, C., & Komansilan, A.
(2021). Phyphox application with PIMCA learning model. Journal of
Physics: Conference Series, 1968(1).
https://doi.org/10.1088/1742- 6596/1968/1/012042
Nasra, F., Mongan, S. W., Nusa, J., Poluakan, C., Mondolang, A. H., & Lolowang,
J. (2021). Teaching and learning of electric charge with PIMCA model. Journal of
Physics: Conference Series, 1968(1). https://doi.org/10.1088/1742-
6596/1968/1/012032
25
Patol, R., Tulandi, D. A., Umboh, I., Poluakan, C., Komansilan, A., & Tumimomor,
Ula, I., Poluakan, C., & Tumimomor, F. R. (2022). Penggunaan Model Pimca dalam
Pembelajaran Fisika Materi Pembiasan Cahaya Dengan Graphline. 3(1), 24–
28. https://doi.org/10.53682/charmsains.v3i1.147
26
1