Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus membuka
kemasan.
Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen tentang hal-
hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk tersebut, terutama hal-
hal yang kasat mata atau tak diketahui secara fisik.
Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh fungsi produk
yang optimum.
1
Label Deskriptif (Descriptive Label) yaitu informasi objektif tentang penggunaan,
konstruksi, pemeliharaan penampilan dan cirri-ciri lain dari produk.
Label Produk (Product Label) ialah bagian dari pengemasan sebuah produk
yang mengandung informasi mengenai produk atau penjualan produk.
Label Merek (Brand Label) yakni nama merek yang diletakkan pada
pengemasan produk.
Label Tingkat (Grade Label) mengidentifikasi mutu produk, label ini bisa terdiri
dari huruf, angka atau metode lainya untuk menunjukkan tingkat kualitas dari
produk itu sendiri.
2
Keterangan mengenai nama dan alamat pabrik pada produk pangan berisi
keterangan mengenai nama dan alamat pihak yang memproduksi, memasukkan dan
mengedarkan pangan ke wilayah Indonesia.
Untuk nama kota, kode pos dan Indonesia dicantumkan pada bagian utama label
sedangkan nama dan alamat dicantumkan dalam bagian informasi.
3
STRATEGI TATA LETAK (LAYOUT STRATEGY)
4
4. Mempersingkat waktu proses Dengan memperpendek jarak antara satu mesin
dengan mesin yang lain atau antara satu operasi dengan operasi yang lain dan
mengurangi penumpukan bahan dalam proses atau mengurangi waktu tunggu.
5. Meningkatkan kepuasan dan keselamatan kerja Pengaturan tata letak fasilitas pabrik
secara baik akan menciptakan suasana ruang dan lingkungan kerja yang nyaman,
aman, tertib dan rapi, sehingga kepuasan dan keselamatan kerja akan dapat lebih
ditingkatkan.
Desain Tata Letak Hal yang harus dipertimbangkan :
1) Utilisasi ruang dan peralatan.
2) Aliran informasi, barang atau orang yang lebih baik -Penentuan tata letak harus
memperhatikan kelancaran komunikasi antar divisi, misalnya jarak antar ruang -
Manager harus memutuskan peralatan yang akan digunakan. Contoh : ban berjalan,
kereta otomatis untuk mengirim dan menyimpan bahan. Ban berjalan adalah ban atau
sabuk yang terhubung ke dua atau lebih katrol yang berputar yang digunakan untuk
mengangkut material.
3) Kondisi lingkungan kerja yang lebih aman Penentuan tata letak juga membutuhkan
keputusan mengenai jendela, penghijauan, menyediakan aliran udara, mengurangi
kebisingan, dan menyediakan keleluasaan pribadi.
4) Interaksi dengan pelanggan/klien yang lebih baik
Jenis-Jenis Tata Letak
1. Tata Letak Kantor
Adalah cara mengelompokkan pekerja, perlengkapan pekerja, dan ruang dengan
mempertimbangkan kenyamanan, keamanan, dan pergerakan informasi.
2. Tata Letak Toko Eceran
Merupakan pendekatan yang berkaitan dengan aliran pengalokasian ruang dan
merespon pada perilaku konsumen. Layout ini didasarkan pada ide bahwa
penjualan dan keuntungan bervariasi kepada produk yang menarik perhatian
konsumen. Sehingga banyak manajer ritel mencoba untuk mempertontonkan
produk kepada konsumen sebanyak mungkin.
3. Tata Letak Gudang dan Penyimpanan
Tujuan tata letak gudang (warehouse layout) adalah untuk menemukan titik optimal
antara biaya penanganan bahan dan biaya-biaya yang berkaitan dengan luas
ruang dalam gedung. Biaya-biaya ini meliputi peralatan, biaya pengawasan,
asuransi, dan penyusutan. Tata letak gudang yang efektif juga meminimalkan
kerusakan material dalam gudang.
4. Tata Letak dengan Posisi Tetap
5
Pada tata letak ini, proyek tetap berada di satu tempat, sementara para pekerja dan
peralatan datang ke tempat tersebut.
Contoh jenis proyek seperti ini adalah proyek pembuatan kapal, jalan raya,
jembatan, rumah.
5. Tata Letak Berorientasi Proses
Tata letak yang berorientasi pada proses (process-oriented layout) dapat
menangani beragam barang atau jasa secara bersamaan. Ini merupakan cara
tradisional untuk mendukung sebuah strategi diferensiasi produk. Penyusunan tata
letak dimana alat yang sejenis atau mempunyai fungsi yang sama ditempatkan
dalam bagian yang sama. Misalnya mesin-mesin bubut dikumpulkan pada daerah
yang sama, sedemikian pula mesin-mesin potong diletakkan pada bagian yang
sama.
6
Elemen Dasar Visual Merchandising
Adalah seni menyajikan produk secara visual dengan cara semenarik mungkin.
Visual merchandising adalah bidang yang berkutat pada bagaimana menciptakan
tampilan merchandise untuk mengkomunikasikan pesan penjualan dan trend toko
kepada calon pelanggan untuk memberikan informasi dan pengalaman berbelanja
yang nyaman sehingga menimbulkan keinginan untuk membeli. Visual merchandising
adalah seni menyajikan produk secara visual dengan cara semenarik mungkin. Visual
merchandising adalah bidang yang berkutat pada bagaimana menciptakan tampilan
merchandise untuk mengkomunikasikan pesan penjualan dan trend toko kepada calon
pelanggan untuk memberikan informasi dan pengalaman berbelanja yang nyaman
sehingga menimbulkan keinginan untuk membeli.
Visual merchandising mengkombinasikan kemampuan menata produk, desain
grafis, dan ilmu tata ruang, untuk menstimulasi dan menciptakan display
dan ambience yang diinginkan seperti menciptakan suasana ceria, semangat, hangat
atau cozy, yang kemudian membuat orang tertarik untuk membeli. Visual
merchandising juga menyangkut perihal seperti membuat window display ataupun
display pendukung interior secara keseluruhan dari sebuah department store, sehingga
tampak menarik dan menggugah konsumen untuk masuk lalu membeli produk yang
dijual di dalamnya. Beberapa retailer memunculkan window display yang menampilkan
beberapa produk bagian dari materi display yang ingin ditonjolkan, atau menampilkan
design dengan tema-tema tertentu, ide atau gaya tertentu dari retail dan brand
tersebut.
Seorang visual merchandiser harus selalu mengikuti perubahan trend yang terjadi
di masyarakat agar tampilan produk yang ditawarkan pada masyarakat dapat berjalan
efektif dan efisien, dengan tujuan menaikkan volume penjualan dengan sentuhan
kreatif yang menarik. Beragam elemen bisa digunakan oleh seorang visual
merchandiser dalam menciptakan display yang menarik. Mulai dari warna, penerangan,
tata ruang, informasi mengenai produk yang akan disampaikan dalam beragam bentuk,
7
sampai pada beragam tambahan seperti wewangian, suara ,dan tata cahaya yang
membutuhkan teknologi tertentu untuk menciptakan ambience yang diinginkan.
Hal-hal penting yang perlu diketahui dalam pelaksanaan pekerjaan visual
merchandising antara lain:
Pengetahuan tentang branding dan target consumer.
Pengetahuan desainer tentang branding, serta strategi marketing yang
diprogramkan menjadi keharusan yang lain. Pencitraan Brand/produk yang baik,
serta estetika interior yang tetap serasi dengan selera konsumen dan karakter
produk yang dijual di dalamnya, adalah unsur yang penting demi terkomunikasinya
informasi tentang produk yang ditampilkan, lalu lebih lanjutnya, berpengaruh
terhadap image dari sebuah brand atau retailer – lebih lanjut mengenai image dari
brand, baca Sedikit Tentang Brand Identity .
Kreatif dan senantiasa menghasilkan ide-ide yang fresh.
Seorang visual merchandiser harus mengetahui konsep dan trend yang sedang
marak, lifestyle yang sedang merebak, lalu membuat sketch display yang akan
diciptakan, memilih dan memilah material yang akan digunakan, dan
mengoptimalkan semua sudut ruang sehingga tercipta atmosfer yang diinginkan.
8
dimensi dan kekontrasan warna yang akan berbeda antara indoor dan outdoor
view, serta bau yang ditimbulkan dari hasil bahan atau cat produk display.
Memberikan Informasi secara cepat dan tepat.
Merchandise yang ditampilkan harus menunjukkan situasi dan kondisi produk dan
promo yang diselenggarakan. Hal ini dimaksudkan agar calon pembeli lebih
mengenal barang dan keuntungan membeli sehingga semakin besar peminat untuk
mengadakan transaksi. Display harus fokus pada item-item produk seperti
item best seller yang diyakini paling memancing keinginan untuk membeli.
Sebagai alat informasi, maka konsep display sebaiknya menyertakan program
promosi yang sedang dijalankan. informasi dapat dimasukkan dalam display
dengan memanfaatkan alat alat bantu seperti standing poster, signage, jenis-
jenis point of purchase (POP), atau material yang lain. Penonjolan produk-produk
utama sebagai materi grafis diyakini akan semakin menegaskan daya tarik produk
sebagai fokus dari setiap shop environment.
Menciptakan visual impact yang kuat.
Visual impact adalah kesan visual yang didapat dari hasil penataan display.
penentuan focal point dan kontras, tata letak dan pencahayaan, mampu
memberikan pengaruh emosional kepada. Hal itu dapat dicapai dari pengaturan
warna, ukuran, posisi dari komposisi yang dapat langsung terlihat oleh mata
pengunjung sehingga membawa untuk tertarik melihat ke benda lainnya.
Team dan bahan produksi.
Visual merchandising sulit untuk dikerjakan sendiri walaupun di beberapa retailer
hanya menggunakan jasa satu orang visual merchandiser. Keterlibatan seorang
ahli dan tim pekerja khusus untuk mengerjakan sebuah display mempengaruhi
hasil yang akan dicapai. Contoh bahan-bahan produksi yang biasa dipakai adalah
yang bahan non-permanen seperti styrofoam, rubber
spoon, polyurethane, polyfoam, hard paper, vinyl, fabrics, tekstil dan lain-lain.
9
Sedangkan penunjang keindahan hasil display dapat memanfatkan pencahayaan
(in & out lighting), teknologi audio visual dan mekanisme penggerak.
Memperhitungkan waktu secara tepat.
Pekerjaan visual merchandising sangat membutuhkan waktu yang cukup ,
sementara harus bekerja dengan jadwal yang padat dan cepat. Ukuran besar dan
banyaknya item membutuhkan waktu dan team yang sesuai, tidak dalam hitungan
jam atau seharian, namun tahap-tahap persiapan, pekerjaan dasar, finishing, dan
instalasi membutuhkan perhitungan waktu yang akan dikonversi menjadi hitungan
hari mundur sampai dengan waktu deadline yang ditargetkan.
Keindahan dan kenyamanan.
Sebuah display diharapkan dapat memberikan keindahan dan memicu resapan
emosional tertentu dalam pandangan yang singkat. Display produk yang terlihat
langsung dari arah luar, dapat membangun kesan pertama yang memancing orang
untuk masuk ke dalam toko, lalu akan merasa nyaman dan terbawa suasana di
dalamnya. Sebuah display diharapkan dapat memicu emosional pelanggan hanya
dalam waktu pandangan yang singkat. Desain produk yang tertangkap langsung
dari luar, dapat membangun kesan pertama yang memancing orang untuk masuk
ke dalam toko tersebut.
Pengelolaan merchandise.
Keputusan retailer untuk menjual barang tertentu, unik, khusus, atau bahkan
barang umum di dalam tokonya akan sangat berpengaruh pada konsep store
design. Display penyusunan produk yang didukung dengan tampilan yang indah
menghasilkan komposisi display items yang unik akan memberikan daya tarik
pengunjung untuk membeli. Dengan penataan barang yang terencana, kreatif,
informatif dan komunikatif, akan memudahkan konsumen menentukan barang yang
dicari serta menciptakan suasana nyaman dalam berbelanja sehingga
menghasilkan respon penjualan yang maksimal.
Tempat produksi (Workshop)
Workshop adalah dapur untuk hasil display visual. kondisi ruangan yang baik,
leluasa, peralatan yang memadai, dan keahlian team akan menghasilkan item-item
display yang bagus. Demikian pula pemilihan bahan-bahan yang tepat untuk
mengkonversi bentuk-bentuk 3D dari desainyang ada. pekerjaan akan lebih
mudah jika desainer menguasai karakter masing-masing bahan dan dapat
membayangkan proses pembuatannya. ini sangat mendukung pekerjaan pada
workshop visual merchandising.
Visual merchandiser harus berpikiran terbuka terhadap keinginan konsumen.
Dibutuhkan keahlian khusus dan pengalaman, multi-talented, serta kepekaan
10
terhadap trend yang ada di segala bidang, karena visual merchandiser adalah
garda depan untuk menciptakan suasana toko nyaman dan berkesan sehingga
ramai dikunjungi dan meningkatnya hasil penjualan.
11