Anda di halaman 1dari 43

KEMASAN PRODUK DAN LABELLING

Projek Kreatif Dan Kewirausahaan


RUANG LINGKUP MATERI

A. KEMASAN PRODUK B. LABELLING


Pengertian Pengertian Label

Fungsi Kemasan Fungsi Label

Tujuan kemasan Tujuan Label

Manfaat Kemasan Jenis-jenis Label Produk

Jenis-jenis kemasan Ketentuan / Peraturan Label


A. KEMASAN PRODUK
1.Pengertian :

Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan


bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi dan
elemen-elemen desain dengan informasi produk agar
produk dapat dipasarkan.
2. Fungsi Kemasan
Fungsi paling mendasar dari kemasan adalah untuk
mewadahi dan melindungi produk dari kerusakan-
kerusakan, sehingga lebih mudah disimpan, diangkut dan
dipasarkan. Banyak perusahaan yang sangat
memperhatikan kemasa n suatu barang / produk sebab
mereka menganggap bahwa fungsi kemasan
tidak hanya sebagai pembungkus, tetapi jauh lebih luas
dari pada itu.
Fungsi Kemasan Produk (Simamora 2007 )

Fungsi protektif Fungsi promosional


1. Melindungi produk dari hal 1. Sebagai media promosi,
yang dapat merusak produk. menampilkan gambar produk
2. Desain simpel dan mudah pada kemasan
dirakit 2. Desain yang unik dan menarik
3. Kemasan dapat digunakan untuk
fungsi lain.
Fungsi kemasan produk (kotler 1999:228)

1. Self service.
Kemasan semakin berfungsi lebih banyak lagi dalam proses penjualan,
dimana kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri produk, meyakinkan
konsumen dan memberi kesan menyeluruh yang mendukung produk.
2. Consumer offluence.
Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi kemudahan, penampilan,
ketergantungan dan prestise dari kemasan yang lebih baik.
Fungsi kemasan produk (kotler 1999:228)

3. Company and brand image.


Perusahaan mengenal baik kekuatan yang dikandung dari kemasan yang
dirancang dengan cermat dalam mempercepat konsumen mengenali
perusahaan atau merek produk.
4. Inovational opportunity.
Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi konsumen dan juga
memberi keuntungan bagi produsen.
3. Tujuan Kemasan

a.Physical Production.
Melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan, tekanan
dan sebagainya.
b.Barrier Protection.
Melindungi dari hambatan oksigen uap air, debu, dan
sebagainya.
3. Tujuan Kemasan

c.Containment or Agglomeration.
Benda-benda kecil biasanya dikelompokkan bersama dalam satu paket
untuk efisiensi transportasi dan penanganan.
d.Information Transmission.
Informasi tentang cara menggunakan transportasi, daur ulang, atau
membuang paket produk yang sering terdapat pada kemasan atau label.
3. Tujuan Kemasan

e.Reducing Theft.
Kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan
rusak secara fisik (menunjukkan tanda-tanda
pembukaan) sangat membantu dalam pencegahan
pencurian. Paket juga termasuk memberikan kesempatan
sebagai perangkat anti-pencurian.
3. Tujuan Kemasan

f. Fitur
Fitur yang menambah kenyamanan dalam distribusi, penanganan,
penjualan, tampilan, pembukaan, kembali penutup, penggunaan dan
digunakan kembali.
g. Kemasan dan label
Kemasan dan label dapat digunakan oleh pemasar untuk mendorong
calon pembeli untuk membeli produk.
4. MANFAAT KEMASAN

Manfaat kemasan bagi produsen

• Meningkatkan nilai jual


• Melindungi produk saat pengiriman
• Mengawetkan produk

Manfaat kemasan bagi konsumen

• Memudahkan pembawaan
• Memberikan informasi deskripsi produk
• Mencegah timbulnya penyakit
5. Jenis jenis kemasan

Berdasarkan frekuensi Berdasarkan tingkat


Berdasarkan struktur isi
pemakaiannya kesiapan pakai
1. Kemasan Primer 1. Kemasan sekali pakai 1. Kemasan siap pakai
2. Kemasan Sekunder (Disposable) 2. Kemasan siap dirakit
3. Kemasan Tersier dan 2. Kemasan yang dapat
Kuarter dipakai berulang kali
(Multi Trip)
3. Kemasan yang tidak
dibuang (Semi
Disposable)
Berdasarkan struktur isi

KEMASAN PRIMER

Kemasan primer, yaitu bahan kemasan


yang digunakan untuk mengemas
langsung produk makanan, contoh :
bungkus makanan, botol atau kaleng
minuman, kantong keripik dll
Berdasarkan struktur isi

KEMASAN SEKUNDER

Kemasan sekunder, yaitu kemasan yang


berfungsi melindungi produk yang sudah dikemas
menggunakan kemasan primer. Kemasan ini akan
membantu memudahkan kegiatan pengangkutan
dan penyimpanan. Contoh : kardus untuk
mengemas minuman dalam kaleng/botol/kardus,
kaleng untuk mengemas permen dll
Berdasarkan struktur isi

KEMASAN TERSIER KUANTENER

Kemasan tersier kuantener, yaitu kemasan


yang digunakan untuk mengemas produk
setelah dikemas dalam kemasan primer dan
sekunder. Kemasan ini memudahkan kegiatan
pengangkutan, terutama untuk jarak jauh.
Contoh : peti kemas
Berdasarkan frekuensi pemakaiannya

KEMASAN SEKALI PAKAI (DISPOSABLE)

Kemasan sekali pakai (Disposable), yaitu


kemasan yang langsung dibuang setelah satu
kali pakai. Contohnya bungkus plastik,
bungkus permen, bungkus daun, karton dus,
makanan kaleng dsb.
Berdasarkan frekuensi pemakaiannya

KEMASAN YANG DAPAT DIPAKAI BERULANG


KALI (MULTI TRIP)

Kemasan jenis ini umumnya tidak dibuang oleh


konsumen, akan tetapi dikembalikan lagi pada
agen penjual untuk kemudian dimanfaatkan ulang
oleh pabrik. Contohnya botol minuman dan botol
kecap.
Berdasarkan frekuensi pemakaiannya

KEMASAN YANG TIDAK DIBUANG


(SEMI DISPOSABLE)

Kemasan ini biasanya digunakan untuk


kepentingan lain di rumah konsumen setelah
dipakai. Contohnya kaleng biskuit, kaleng
susu dan berbagai jenis botol.
Berdasarkan tingkat kesiapan pakai

KEMASAN SIAP PAKAI

yaitu bahan kemas yang siap untuk


diisi dengan bentuk yang telah
sempurna sejak keluar dari pabrik.
Contohnya adalah wadah botol,
wadah kaleng, dan sebagainya
Berdasarkan tingkat kesiapan
pakai

KEMASAN SIAP DIRAKIT

yaitu kemasan yang masih memerlukan tahap


perakitan sebelum pengisian, misalnya kaleng
dalam bentuk lempengan dan silinder fleksibel,
wadah yang terbuat dari kertas, foil atau plastik
BERDASARKAN KEKAKUAN BAHAN KEMAS

1) Kemasan fleksibel, yaitu kemasan yang mudah dilenturkan tanpa adanya retak atau patah,
misalnya plastik, kertas dan foil
2) Kemasan kaku, yaitu bahan kemas yang bersifat keras, kaku, tidak tahan lenturan, patah jika
dibengkokkan relatif lebih tebal dari kemasan fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan logam
3) Kemasan semi kaku/semi fleksibel, yaitu bahan kemas yang memiliki sifat-sifat antara kemasan
fleksibel dan kemasan kaku. Misalnya botol plastik (susu, kecap, saus) dan wadah bahan yang
berbentuk pasta
KEMASAN
FLEKSIBEL

Kemasan fleksibel, yaitu


kemasan yang mudah
dilenturkan tanpa adanya
retak atau patah, misalnya
plastik, kertas dan foil
KEMASAN KAKU
Kemasan kaku, yaitu bahan kemas
yang bersifat keras, kaku, tidak tahan
lenturan, patah jika dibengkokkan
relatif lebih tebal dari kemasan
fleksibel. Misalnya kayu, gelas dan
logam
KEMASAN SEMI KAKU/SEMI
FLEKSIBEL
Kemasan semi kaku/semi fleksibel, yaitu bahan kemas
yang memiliki sifat-sifat antara kemasan fleksibel dan
kemasan kaku. Misalnya botol plastik (susu, kecap,
saus) dan wadah bahan yang berbentuk pasta
BERDASARKAN SIFAT PERLINDUNGAN TERH
Berdasarkan Sifat Perlindungan Terhadap Kemasan Adap
Kemasan
1) Kemasan hermetis (kemasan tahan uap dan gas), merupakan wadah yang
secara sempurna tidak dapat dilewati oleh udara maupun uap air.
2) Kemasan tahan cahaya, wadah ini tidak transparan atau tidak tembus
cahaya.
3) Kemasan tahan suhu tinggi. Jenis kemasan ini banyak digunakan untuk
mengemas produk yang memerlukan proses pemanasan, pasteurisasi atau
sterilisasi.
SYARAT KEMASAN PRODUK

1. Kuat/aman (untuk produk maupun konsumen)


2. Terlihat menarik (eye catching)
3. Dari bahan yang mudah didapatkan (utamanya yang bisa didaur
ulang)
4. Memiliki nilai lebih (unik, artistic, berfungsi ganda).
5. Murah (tidak membebani biaya produksi)
Jenis-jenis Bahan Kemasan

BAHAN KEMASAN ALAMI BAHAN KEMASAN BUATAN


• Daun pisang, • Kertas, karton,
• Daun jagung, • logam/kaleng,
• Daun bambu, • alumunium,
• Kotak kayu, • kaca/gelas,
• Karung goni, • plastik
• Keranjang bambu, dan sebagainya
B. LABELLING
Label adalah salah satu bagian dari produk
berupa keterangan baik gambar maupun
kata-kata yang berfungsi sebagai sumber
1. Pengertian Label informasi produk dan penjual. Label
umumnya berisi informasi berupa nama
atau merek produk, bahan baku, bahan
tambahan komposisi, informasi gizi,
tanggal kedaluwarsa, isi produk dan
keterangan legalitas
Label pangan adalah setiap keterangan
mengenai pangan yang berbentuk
UU nomor 7 tahun gambar, tulisan, kombinasi keduanya,
1996 tentang pangan. atau bentuk lain yang disertakan pada
pangan, dimasukkan ke dalam,
ditempelkan pada, atau merupakan
bagian kemasan
Menurut Kotler (2000:478),
1. Label mengidentifikasi produk atau merek.

2. Label menentukan kelas produk.


2. Fungsi label
3. Label menggambarkan beberapa hal mengenai
produk (siapa pembuatnya, dimana dibuat, kapan
dibuat, apa isinya, bagaimana menggunakannya,
dan bagaimana menggunakan secara aman).

4. Label mempromosikan produk lewat aneka


gambar yang menarik.
Tujuan label adalah sebagai berikut:

a. Memberi informasi tentang isi produk yang diberi label tanpa harus
membuka kemasan.

b. Berfungsi sebagai sarana komunikasi produsen kepada konsumen


3. Tujuan label tentang hal-hal yang perlu diketahui oleh konsumen tentang produk
tersebut, terutama hal-hal yang kasat mata atau tak diketahui secara
fisik.

c. Memberi petunjuk yang tepat pada konsumen hingga diperoleh


fungsi produk yang optimum.

d. Sarana periklanan bagi produsen.

e. Memberi rasa aman bagi konsumen.


Menurut Simamora (2000:502) label
diklasifikasikan menjadi beberapa jenis :
a. Label produk (product label) adalah bagian dari pengemasan sebuah produk
yang mengandung informasi mengenai produk atau penjualan produk.

b. Label merek (brand label) adalah nama merek yang diletakkan pada
4. Jenis-jenis label produk pengemasan produk.

c. Label tingkat (grade label) mengidentifikasi mutu produk, label ini bisa
terdiri dari huruf, angka atau metode lainya untuk menunjukkan tingkat
kualitas dari produk itu sendiri.

d. Label deskriptif (descriptive label) menggambarkan isi, pemakaian dan ciri-


ciri produk. Pemberian label (labeling) merupakan elemen produk yang
sangat penting yang patut memperoleh perhatian saksama dengan tujuan
untuk menarik para konsumen.
1. Label Produk (Product Label)

• Informasi yang termuat di label produk harus


lengkap, menuliskan bahan dasar, bahan tambahan,
informasi gizi, komposisi, kandungan zat, isi produk,
legalitas, dan tanggal kedaluwarsa.
• Beberapa jenis perizinan dari dinas terkait juga wajib
untuk tertera di label, misalnya dari BPOM atau
sertifikat halal dari MUI.
• Ada banyak poin yang wajib Anda cantumkan, jadi
pemanfaatan “ruang” di kemasan produk harus Anda
pikirkan dengan seksama saat membuat desain label
produk makanan.
2. Label Merek (Brand Label)
label merek hanyalah sebuah merek atau logo yang tertera di
kemasan atau di produk.
Penempatan label merek bisa Anda taruh di mana saja, begitu
juga dengan dimensi yang digunakan.
Di sini, label merek memiliki tujuan untuk
menjelaskan siapa pembuat dan penjual produk tersebut.
Ada alasan kenapa label merek dicantukam di kemasan. Selain
untuk menjelaskan, label merek ditujukan untuk membuat ciri
khas dari suatu perusahaan agar nampak jelas.
Ada alasan kenapa label merek tertera di kemasan produk.
Selain untuk menjelaskan penjual, label merek bisa menunjukkan
ciri khas dari suatu produk agar lebih memiliki karakter.
3. Label Tingkat (Grade Label)

Label tingkat memiliki manfaat untuk memberi tahu


mutu, tingkat, atau kualitas suatu produk.
Metodenya pun terbilang sederhana, biasanya Anda cukup
menambah “kode” tertentu, misalnya grade 1, grade 2,
atau seterusnya untuk menandakan kualitas produk Anda.
Adapun beberapa label grade yang sering digunakan
adalah sebagai berikut:
Grade A, Grade B, Grade C, atau Grade D
Grade 1, Grade 2, Grade 3, atau Grade 4
Good (Baik), Better (Lebih Baik), atau Best (Terbaik)
4. Label Deskriptif (Descriptive Label)

Kemudian, jenis label yang juga banyak ditemui adalah label


deskriptif.

Sesuai namanya, label ini berfungsi menjelaskan suatu produk,


mulai dari keunikan, hingga cara pakai.

Contohnya, label makanan sering ada penjelasan seperti “Dibuat


100% dari bahan organik”, atau “100% bebas pengawet”.

Selain itu, penjelasan mengenai produk makanan bisa juga


berupa ciri-ciri dari produk atau cara pemakaian.

Contoh label makanan yang memakai format seperti ini antara


lain tepung bumbu, makanan kaleng, dan lainnya.
Ketentuan dan Peraturan
Label Produk

Untuk menjamin keamanan konsumen dan


masyarakat luas, pemerintah sudah
menetapkan aturan menyangkut info-info
apa yang mesti tercantum di label.

Aturan tentang label dan iklan pangan ini


ada di
Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 199
9
..
BEBERAPA KETENTUAN DAN PERATURAN LABEL
YANG PERLU DICANTUMKAN PADA LABEL KEMASAN YAITU :

1. Nama Produk Pangan. 6. Nomor Pendaftaran Pangan.


2. Keterangan Bahan yang Digunakan 7. Kode Produksi Pangan
dalam Pangan.
8. Penggunaan atau Penyajian dan
3. Berat Bersih Atau Isi Bersih Pangan.
Penyimpanan Pangan.
4. Nama dan Alamat Pabrik Pangan
9. Izin PIRT
5. Tanggal Kedaluwarsa Pangan
10. Izin Halal
SUMBER :
MBER :

o Rangkuman buku PKK Jilid 1 Henrikus Totok Yulianto


o https://www.slideshare.net/IpanImade/teknik- kemasan-dan-penyimpanan)
o http://www.bpdmulyasari.com/2019/04/syarat-label-kemasan-makanan-industri-rumah-tan
gga.html
o https://www.kajianpustaka.com/2018/03/pengertian-fungsi-jenis-dan-ketentuan-label.html

o https://blog.sribu.com/id/desain-label-makanan/

Anda mungkin juga menyukai