Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN ( PKL )


DI GRIYA PLAZA SUMEDANG
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas dalam mengikuti
Praktik Kerja Lapangan

Disusun Oleh :
LAELA NURAENI
NISN : 0045137629

BISNIS DARING DAN PEMASARAN

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) YPK SUMEDANG


TAHUN 2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

Pembimbing Sekolah Penyusun

Unang Abdulrahman S.E Laela Nuraeni


NIP. NISN : 0045137629

Mengetahui
Pembimbing Ketua Kompetensi Bisnis
Perusahaan/Instansi Daring dan Pemasaran

Aris Apriana Unang Abdulrahman S.E


NIP. NIP.

Menyetujui
Kepala/Pemimpin Kepala Sekolah
Perusahaan/Intansi SMK YPK Sumedang

Sugita Sian Ho W Yuliyanti Komalasari S.Pd.M.Mi


NIP.1104000199203200 NIP.

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang senantiasa
melindungin dan melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dapat di selesaikan dengan baik
dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini yaitu
sebagai bukti bahwa kami telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) selama
6 (enam) bulan, di mulai pada sesi I tanggal 03 Februari s/d 03 Mei 2023 dan pada
sesi II tanggal 10 Juli s/d 10 Oktober 2023.
Dalam pembuatan laporan ini banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh
sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Bapak Sugita Sian HO W, selaku Store Manager di Griya Plaza Sumedang.
2. Ibu Yuliyanti komalasari S.Pd.M.Mi,selaku Kepala Sekolah SMK YPK Sumedang.
3.Ibu Rizki Utami, selaku CO Fashion Griya Plaza Sumedang.
4. Bapak Adrianus Lystiawan, selaku Pembimbing Griya Plaza Sumedang.
5. Bapak Satia Budi, selaku Pembimbing Griya Plaza Sumedang.
6. Bapak Aris Apriana, selaku Supervisor Fashion Shoes&Bag.
7. Bapak Dedi Haryadi, selaku Wakasek Kesiswaan SMK YPK Sumedang.
8. Bapak Unang Abdulrahman S. E, selaku Ketua Kompetensi Bisnis Daring dan
Pemasaran.
9. Ibu Dra. An. An Asmanah, selaku pembimbing dari sekolah.
10. Bapak Rakka Julian Pratamana S. M, selaku pembimbing dari sekolah.
11. Bapak/ibu guru SMK YPK Sumedang.
12. Karyawan SC maupun SPG Griya Plaza Sumedang.
13. Orang tua yang telah memberi dukungan akan lancarnya PKL.
14. Beserta teman seperjuangan yang telah memotivasi.

iii
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam pelaksanaan maupun penyusunan
Laporan Praktik Kerja Industri (prakerin) ini masih jauh dari kata sempurna.Segala
kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapankan demi pribadi di
masa yang akan datang. Semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.

20 Oktober 2023

Laela Nuraeni

iv
DAFTAR ISI
LEMBARPENGESAHAN......................................................................... ii
Kata Pengantar.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 2
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 2
1.2 Tujuan Praktik Kerja Lapangan ................................................................ 3
1.3 Manfaat Kerja Lapangan........................................................................... 3
BAB II HASIL PELAKSANAAN.............................................................. 5
2.1 Profil Perusahaan Intansi........................................................................... 5
2.2 Bidang Pekerjaan yang dikerjakan .............................................................14
2.3 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat .............................................19
2.4 Alternatif penanganan masalah yang dihadapi......................................... 19
BAB III PENUTUP..................................................................................... 20
3.1 Kesimpulan................................................................................................ 20
3.2 Saran.......................................................................................................... 21
LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Program PKL dirancang untuk menyiapkan lulusan yang siap memasuki dunia
kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional di bidangkejuruan. Lulusan
pendidikan menengah kejuruan diharapkan menjadi individuyang produktif yang
mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memilikikesiapan untuk
menghadapi persaingan kerja.
Pembelajaran merupakan suatu proses pengembangan potensi danpembangunan
karakter peserta didik sebagai hasil sinergi antara pndidikan yangberlangsung di
sekolah, keluarga dan masyarakat. Proses tersebut memberikesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan
yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial),
pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk kehidupan dirinya dan
kehidupan bermasyarakat pada umumnya, berbangsa, serta berkontribusi pada
kesejahteraan hidup umat manusia.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien, setiap
sekolah melakukan penyusunan program pembelajaran yang dilakukan di sekolah dan
di DUDI. Pelaksanaan PKL melibatkan praktisi ahli yang berpengalaman di
bidangnya untuk memperkuat pembelajaran dengan cara pebimbingan. PKL disusun
bersama antar sekolah dan DUDI dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik
sekaligus merupakan wahana bagi DUDI untuk berkontribusi dalam upaya
pengembangan sumber daya manusia.

2
1.2 Tujuan ( PKL)
1. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) untuk menanamkan (internalize)
iklim kerja positif yang berorientasi pada peduli mutu proses dan hasil kerja.
2. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki dunia kerja
menghadapi tuntutan pasar kerja global.
3. Memenuhi hal-hal yang belum dipenuhi di sekolah agar mencapai keutuhan
standar kompetensi lulusan.
4. Mengaktualisasikan penyelenggaraan Model Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
antara SMK dan Institusi pasangan (DUDI), memadukan secara sistematis dan
sistemik program pendidikan di SMK dan program latihan
di dunia kerja (DUDI).

1.3 Manfaat PKL


➢ Manfaat PKL bagi peserta didik :
1. Mengaplikasikan dan meningkatkan ilmu yang telah diperoleh disekolah.
2. Menambah wawasan dunia kerja, iklim kerja positif yang berorientasi pada
peduli mutu proses dan hasil kerja.
3. Menambah dan meningkatkan kompetensi serta dapat menanamkan etos
kerja yang tinggi.
4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan kompetensi keahlian yang
dipelajari ditempat PKL.
5. Mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bimbingan/arahan
pembimbing industri.
➢ Manfaat PKL bagi sekolah :
1. Terjalinnya hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara sekolah
dengan dunia kerja (perusahaan).
2. .Meningkatkan kualitas lulusannya melalui pengalaman kerja selama PKL.

3
3. Mengembangkan program sekolah melalui sinkronisasi kurikulum, proses
pembelajaran, teaching factory, pengembangan sarana dan prasarana praktik
berdasarkan hasil pengalaman di tempat PKL.
4. .Meningkatkan kualitas lulusan.
➢ Manfaat bagi DUDI :
1. Dunia kerja (DUDI) lebih dikenal oleh masyarakat sekolah sehingga dapat
membantu promosi produk.
2. Adanya masukan yang positif dan konstruktif dari SMK untuk perkembangan
DUDI.Dunia kerja/DUDI dapat mengembangkan proses dan atau produk melalui
optimalisasi peserta PKL.
3. Mendapatkan calon tenaga kerja yang berkualitas sesuai dengan kebutuhannya.
4. Meningkatkan citra positif DUDI pada masyarakat.

4
BAB II
HASIL PELAKSANAAN

2.1 Profil Perusahaan


Yogya Group adalah sebuah perusahaan ritel modern asal Indonesia. Yogya
Group merupakan perusahaan ritel dengan format Supermarket dan Departement
Store. Setiap minggunya, Toserba Yogya melayani 100 ribu pelanggan di lebihdari
100 titik termasuk Toserba YOGYA, Toserba Griya, Toserba Expers, Yomart,
Griyamart, Griyatron.
Gerai ini umumnya menjual berbagai produk makanan, minuman dan barang
kebutuhan hidup lainnya. Lebih dari 200 produk makanan dan barang kebutuhan
hidup lainnya tersedia dengan harga bersaing memenuhi kebutuhan konsumen sehari-
hari terutama bagi masyarakat Jawa Barat, Jawa Tengah dan sekitarnya.
Yogya ini berawal dari sebuah toko batik di Jl. Ahmad Yani, Kosambi, Kota
Bandung, dengan nama DJOCJA yang didirikan tahun 1948 dan dikelola oleh Bapak
Gondosasmito bersama keluarga dengan luas toko 100 meter persegi dan 8 orang
karyawan, Toko DJOCJA berusaha dan selalu setia melayani konsumennya.Pada
tahun 1972,Bapa Boedi Siswanto Basuki dan Ibu Tina Handayani yang merupakan
anak dan menantu dari Bapak Gondosasmito diserahkan pengelolaan Toko DJOCJA.
Toko batik yang diberi nama Djokdja ini didirikan dan dikelola secara sederhana.
Pada tahun 1972, dengan kerja keras dan keuletan dilakukan pembenahan, keinginan
dan kebutuhan pelanggan dipenuhi sehingga yang tadinya hanya toko batik berubah
menjadi toko kelontong. Nama DJOKJA tetap dipertahankan, akan tetapi
penulisannya diganti menjadi “YOGYA”.
Seiring dengan perkembangannya tanggal 28 Oktober 1982, bertepatan
dengan hari sumpah pemuda, dibuka cabang yang pertama, yang berada di Jl.
Sunda, dengan luas toko 200m2 dengan 40 orang karyawan. Selanjutnya tanggal 28
Oktober ditetapkan sebagai hari lahir Toserba ”YOGYA”.

5
Disinilah tonggak penting dari awal sejarah toko YOGYA dimulai manajemen
yang lebih modem dan rekruitmen SDM yang berkualitas menjadi bagian dari awal
sebuah kesuksesan di kelak kemudian hari. YOGYA Group merupakan perusahaan
ritel dengan format Supermarket dan Departement Store berpengalaman di Indonesia.

YOGYA Group selalu berusaha mewujudkan kepuasan bagi konsumen


menyediakan produk yang berkualitas layanan yang unggul,dan akrab bersahabat
serta dalam suasana yang menyenangkan dan harga-harga yang murah dengan promo-
promo rutin seperti Serba Hemat dan Harga Heran.
Toserba Griya Sumedang didirikan pada tanggal 26 April 1996 , bertempat di
Jalan Mayor Abdurachman No. 163 dan merupakan cabang YOGYA yang ke- 13
bedasarkan waktu pendirinya. Dari tahun 1996 sampai sekarang Griya Sumedang
telah mengalami beberapa kali perluasan area.Griya Plaza Sumedang saat ini telah
memiliki 3 lantai yang terdiri dari Supermarket, Fashion dan Food Court. Dilantai 1
yaitu area khusus Supermarket, Fresh, Bakery, GMS, dan tepat di pintu utama
terdapat gerai Fast Food Kentucky Fried Chicken. Ada pula pusat Elektronik
Griyatron, yang masih merupakan unit usaha Yogya Group. Sementara di lantai 2 area
khusus Fashion, Yaitu Mens wear, Ladies , Baby & Kids dan juga Beauty Accessoris,
Selanjutnya di lantai 3 area khusus Food terdapat Foodlife Kitchen yaitu usaha milik
Yogya Group.

Selain itu, Griya Plaza Sumedang juga diramaikan dengan peritel lain seperti Ichi
Bento, Kupuku, Ayam Goreng Mergosari, Pempek QQ, ES Oyen dan masih banyak
lagi. Setelah itu, Masih dilantai 3 ada juga area khusus bermain anak yaitu Game
Stasion dan juga di sebrang Food Station terdapat area khusus Fashion sepatu dan tas
atau biasa disebut Shoes & Bags.

Inilah cikal bakal perkembangan Toserba Yogya dari sebuah toko kecil dan
sederhana menjadi sebuah toko modern dengan pengelolaan yang lebih profesional
pengembangan usaha pun dilakukan dengan membuka cabang dibeberapa kota
lainnya Seperti di Cirebon, Tasik Malaya, Jakarta, Sukabumi, Bogor,Sumedang,
Indramayu, Kuningan, Pamanukan, Purwakarta, Garut, Ciamis, Banjar,dan
Majenang.Griya Plaza Sumedang memilih sikap konservatif dan sungguh-sungguh
mempertimbangkan kemampuan diri sendiri serta faktor kemudahan dukungan bagi
cabang yang baru di buka hal ini dilakukan agar kehadiran Toserba Yogya benar-
benar dapat memberi kepuasan pada masyarakat yang dilayani.Berikut visi dan misi
Griya Plaza Sumedang:
Visi:

Tetap Menjadi Pilihan Utama. Pilihan utama bagi konsumen,mitra usaha,pasar


tenaga kerja,shareholder maupun masyarakat dan pemerintah ditengah berbagai
alternatif pilihan dan persaingan usaha.

Misi:

Setia Memenuhi Kebutuhan Masyarakat. Dengan Corporate Culture "Maju


dengan karyawan bersama"dan Moral Filosofi "Jujur, Setia & Rendah Hati". YOGYA
Group selalu berusaha mewujudkan kepuasan bagi konsumen dengan menyediakan
produk yang berkualitas layanan yang unggul dan akrab bersahabat serta dalam
suasana belanja yang menyenangkan.

Jam Kerja Perusahaan

 Shift pagi dibagian Fashion


Senin-Jumat : 08.00-15.30
sabtu-Minggu : 07.00-15.00
 Shift siang di bagian Fashion
Senin-Jumat : 14.00-21.30
Sabtu-Minggu 13.30-22.00
 Shift pagi di bagian Supermarket
Senin - Jumat :07.00-14.30
Sabtu-Minggu : 07.00-15.00
 Shift siang di bagian supermarket
Senin-Jumat :13.30-21.00
Sabtu-Minggu :13.00-21.00
 Shift sela
Senin - Jumat : 12.00-19.30
Sabtu-Minggu 12.00-20.00

Tema kerja yogya

1. Yogya bisa

-Business Objektive 2016

- Sales Growth Followed by profit

-Tingkatkan jumlah transaksi

-Kendalikan biaya

-Tingkatkan produktivitas

2. Produktivitas:

-People

-Product
-Area

3. Kinerja unggul

- Pantang menyerah

-Fokus

-Disiplin

-Peduli

Nama perusahaan : Griya Plaza Sumedang

Lokasi perusahaan : Jl.Mayor Abdurahman, No.163, Kota Kaler,


Kec.Sumedang Utara
Nomor telepon :(0261) 205381
Fax :026121728
Tahun berdiri :Mei 1996
Pendiri :Budi Siswanto Basuki
Produk :Supermarket (Fresh, Food, nonfood, GMS, Cosmetics).
Fashion (Mens wear, ladies wear baby & kids, shoes &
bags).
Food Stations (Ichi Bento, Baciga, Baso Tahu Jurnal, Mie
Ramen, & Teh Poci).

10
Dalam membangun sebuah perusahaan struktur organisasi sangatlah
penting untuk menandakan bahwa suatu perusahaan tersebut aktif dan memiliki peran
yang jelas. Dalam penataan struktur organisasi dalam perusahaan juga sangat
berpengaruh untuk membuat suatu perusahaan menjadi lebih produktif.
Dalam mengembangkan dan menjalankan sebuah bisnis. Struktur organisasi
merupakan sebuah garis hirarki atau bertingksat yang mendeskripsikan komponen
yang menyusun sebuah perusahaan terkait pembagian tugas dan tanggumg jawab
perorangan.

11
Pada struktur organisasi terkandung alur perintah yang mengidentifikasi jabatan
pekerjaan jawabkan oleh masing-masing karyawan atas berbagai kegiatan serta
komunikasinya dengan unit yang lainnya. Umumnya, struktur perusahaan disusun
dalam bentuk bagan atau garis hierarki dan berisi deskripsi dari taiap komponen
perusahaan. Dengan dibentukya struktur perusahaan, setap Sumber Daya Manusia
(SDM) di lingkup perusahaan memiliki peran dan fungsinya masing-masing.
Berikut adalah beberapa penjelasan mengenai struktur organisasi Griya Plaza
Sumedang :
• Store manager adalah seseorang yang memiliki tugas cukup kompleks berkaitan
dengan hal-hal internal toko atau ritel. Seseorang dengan posisi yang bertugas dan
memiliki tanggung jawab penuh pada seluruh toko dan juga semua staff yang bekerja
dalam perusahaan atau tempat tersebut. Pada umumnya store manager memiliki
tanggung jawab yang cukup besar, poin paling utamanya adalah menjaga agar
performa toko tetap optimal.
• Berikut adalah deskripsi atau tugas utama seorang Store Manager:
1) Mencapai Target Penjualan : Tugas seorang store manager tergolong berat, dimana
store manager pula bertanggung jawab dalam pencapaian target penjualan. Store
manager harus dapat menciptkan strategi penjualan, untuk mencapai target
pendapatan yang telah ditentukan.
2) Menjaga Toko Tetap Kondusif : Situasi dan kondisi toko berada dibawah tanggung
jawab seorang store manager. Store manager harus dapat mampu menciptakan
suasana toko tetap dalam keadaan yang kondusif kapan pun itu. Bila kondisi toko
sedang ramai, store manager harus mampu membuat keputusan yang tepat agar penuh
sesak situasi dalam toko tidak membuat pelanggan menjadi tidak nyaman.
3) Membuat dan mengembangkan strategi toko yang bertujuan untuk meningkatkan
jumlah pelanggan yang datang, meningkatkan penjualan dan mengoptimalkan
keuntungan.

12
4) Melakukan penilaian kinerja staff dan menimbang apakah diperlukan pelatihan
atau tidak. Termasuk memutuskan apakah kontrak kerja staff akan dilanjutkan atau
stop sampai disitu.
5) Mengawasi administrasi toko dan memastikan pekerjaan staff administrasi sesuai
dengan peraturan dan prosedur.
• Tugas Store Supervisor
1) Melayani Konsumen dengan baik
Dalam memastikan layanan terhadap konsumen berjalan dengan maksimal,
seorang store supervisor haruslah mengadakan briefing disetiap harinya sebelum
memulai pekerjaan dan membahas perihal target penjualan, dan promosi toko. Dalam
hal ini seorang supervisor toko harus memastikan bahwasanya setiap karyawan yang
berada dibawah naungannya termasuk sales dan admin memahami betul akan standar
kerja yang diterapkan agar tidak terjadi kesalahan baik saat itu maupun kedepannya.
2) Mengatur Kinerja Sales
Bekerjasama dengan para salesman, seorang supervisor bertugas membantu
manager toko meningkatkan penjualan toko agar pendapatan dan keuntungan toko
jadi bertambah. Dalam hal ini, cara yang dilakukan adalah dengan mengawasi ketat
dan melakukan kontrol terhadap kinerja sales. Hal ini dikarenakan terkadang seorang
sales membutuhkan tandem atau support untuk mendongkrak penghasilan mereka.
Penjualan sales yang stabil merupakan salah satu ciri bahwa tugas seorang supervisor
gudang terlaksana dengan baik.
3) Mengatur Toko secara Teknis
Dalam mengatur toko, seorang supervisor toko diharapkan bisa menghandle
semua kegiatan yang terjadi di toko dari mulai buka hingga tutup toko. Posisi pada
struktur organisasi perusahaan yang satu ini tidak kalah penting dengan yang lainnya.
Hanya saja, porsi staff keuangan fokus pada segala kegiatan yang bersifat keuangan
atau anggaran perusahaan.

13
Posisi ini tentunya memiliki peran penting dalam menjaga keuangan perusahaan
agar tetap seimbang.Seorang staff keuangan harus bisa menilai dan mengevaluasi jika
perusahaannya mengalami defisit dan profit. Oleh karena itu, staff keuangan harus
membuat segala kebijakan dan prosedur operasional keuangan perusahaan dan
bertanggung jawab penuh menjaga kerahasiaan keuangan perusahaan.
Lain halnya dengan manajemen personalia yang dibawahi oleh manajer personalia,
harus bisa memberikan arahan, membuat rencana, pengembangan, dan pemeliharaan
yang sifatnya personalia.Dimana, prosedur organisasi, prosedur administrasi,
pengendalian unit personalia, hingga prosedur seleksi, ujian, dan wawancara menjadi
tanggung jawabnya.
2.2 Bidang Pekerjaan yang Dikerjakan di divisi Fashion bagian
Shoes & Bag
Fashion adalah gaya yang digunakan setiap hari oleh seseorang, baik itu dalam
kehidupan sehari-harinya ataupun pada saat acara tertentu dangan tujuan untuk
menunjang penampilan atau definisi Fashion yaitu gaya berbusana yang populer
dalam suatu budaya atau sebagai mode tersendiri.
Di departement fashion dibagi menjadi beberapa divisi yaitu:
1. Ladies wear
2. Mens wear
3. Baby and Kids
4. Shoes & Bag
5. Beauty & Accecoris

14

Saya di tempatkan dibagian divisi Fashion di bagian Shoes & Bags yaitu, area
khusus sepatu anak maupun dewasa dan tas wanita. Untuk di bagian Shoes & Bag
juga terdiri dari beberapa counter yaitu:
1. Mens Shoes
2. Ladies Shoes
3. Kids Shoes (boy shoes dan grils shoes)
4. Bag

Ukuran produk Shoes yakni:


1. Mens Shoes dari ukuran 38-42
2. Ladies Shoes dari ukuran 36-40
3. Kids Shoes 24-36
 Hal yang dilakukan Prakerin
Sebelum memasuki area tempat kerjanya masing-masing, apabila shift pagi kita
mengadakan apel pagi terlebih dahulu. Apel pagi merupakan upacara singkat yang
dilaksanakan untuk menumbuhkan semangat kerja juga produktivitas.
Setelah itu selanjutnya diarahkan untuk melakukan kegiatan diarea tempat
kerjanya masing-masing, terutama pada area Shoes & Bag kegiatan yang dilakukan
sebagai berikut :
1. Membersihkan pajangan
2. Menata pajangan
3. Memajang
4. Membersihkan counter
5. Membuang sampah
6. Mereture
7. Stok kartu
8. Stok buku
9. Menota
10. Melakukan SO (apabila ada barang yang harus di SO)

15
Setelah semua pekerjaan selesai, kita fokus kembali menawarkan produk dengan
berucap "Boleh silahkan" , dan melayani konsumen dengan ramah "Apa ada yang
bisa saya bantu" kepada konsumen.

 Alat dan bahan


a. Rak Selving
b. Wagon
c. Floor Display
d. Akrilik
e. Etalase
f. Hanger
g. Hook
h. Single Hook
i. Hambalan
j. Gawang
k. Nota
l. Pulpen
m. Sensor Tag

 Teknis pemajangan barang di Fashion


Teknik pemajangan barang di Fashion diantaranya dengan memperhatikan warna,
penggunaan rak, penggunaan gantungan atau hanger, dan penggunaan lemari kaca
atau showcase.
1. Berdasarkan Warna
Teknik pemajangan berdasarkan warna adalah menepatkan posisi fashion
sesuai dengan warnanya, misalnya sebelah kiri warna terang, kanan gelap, atas
terang, bawah gelap, muka permukaan terang dan posisi belakang warna gelap.

16
2. Penggunaan Rak
Teknik pemajangan penggunaan rak adalah penataan barang dengan mengikuti
posisi rak.
3. Berdasarkan Ukuran
Teknik ini disusun dengan cara ukuran terbesar dibawah dan ukuran terkecil
diatas.
4. Dikelompokkan Menurut Jenis
Teknik pemajajangan ini agar memudahkan konsumen untuk memilih barang
yang diinginkan
5. Penggunaan Wagon dan Single Hook
Digunakan untuk sandal rumahan ataupun tas dan pemajangannya sesuai
dengan warna
6. Penempelan label harga
Dilakukan di bawah sol dekat hak sepatu ataupun di name tag yang terletak
dipajangan tersebut
7. Pajangan harus selalu di stok
8. Pajangan harus selalu bersih dan rapi
9. Pajangan harus dikembalikan ke tempatnya setelah terjadi pemesanan

17
2.2 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat
 Faktor Pendukung :
1) Terjalinnya kerjasama dengan siswa Prakerin yang berbeda sekolah.
2) Terjalinnya kerjasama antara SC (Service Crew), SPG/B (Sales PromotioGirl/
Boy), BA (Beauty A), ST (Staff), DT (Devisi Teknik), MJM (Makmur Jaya Mandiri)
PG (Penjaga Gudang), dan Keamanan.
3) Bisa tau dan dapat mempelajari isi gudang
 Faktor Penghambat :
1) Sering terjadi hilangnya pulpen dan menyebabkan keterlambatan menulis nota

2.4 Alternatif Penanganan Masalah yang Dihadapi :


Sering terjadinya kekurangan personil saat melaksanakan tugas sehingga
menyebabkan keteteran tugas karena banyaknya permintaan dari konsumen
sedangkan personil di area sangat terbatas.
Penanganan masalah yang dihadapi diatas kami selesaikan dengan meminta
petunjuk dan bantuan dari Service Crew (SC) atau Suver Visor (SVP) yang berada di
divisi Fashion (Shoes&Bags), SC kami memberi solusi dengan membagi-bagi tugas
seperti, 1 orang menulis nota, 1 orang mencari barang ke gudang, dan 1 orang
memberikan barang yang sudah bayar kepada konsumen.
Sehingga masalah yang dihadapi dapat terselesaikan dengan baik dan tidak
terjadinya kembali keteteran yang membuat para konsumen lama menunggu. Kami
selalu berusaha belajar agar masalah-masalah tersebut dapat terselesaikan dengan
mudah dan baik.

18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan selama 6 (enam) bulan, dan,
kami dapat mengambil kesimpu di mulai pada sesi I tanggal 03 Februari s/d 03 Mei
2023 dan pada sesi II tanggal 10 Juli s/d 10 Oktober 2023, dan, kami dapat
mengambil kesimpulan dari kegiatan tersebut, yaitu:
1. Peraktek ini membantu saya untuk mengukur dan pahami seberapa jauh kemampan
yang saya miliki. Hal ini membuat saya menjadi lebih siap dana tidak ragu memasuki
dunia kerja
2. Mampu bekerja sama individu maupun tim dalam melaksanakan ataupun
menyelesaikan suatu pekerjaan.
3. Sadar akan persaingan dunia kerja.
4. Suka duka menjadi pengalaman berharga bagi kami.
5. Mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja.
6. Melatih Siswa dan Siswi sejak dini untuk bekerja, menambah pengetahuan dan
pengalaman siswa dalam menghadapi dunia kerja.
7. Menciptakan siswa yang berkualitas dan berpotensi dalam dunia kerja.
8. Meningkatkan tanggung jawab, rasa percaya diri, dan disiplin dalam menjalankan
tugas.
9. Terampil dan cermat.

3.2 Saran
Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) saran yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah di mana
perusahaan tempat di laksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan
mematuhi peraturan yang ada di perusahaan.
Bagi sekolah sebaiknya siswa atau siswi yang akan diterjunkan ke perusahaan
untuk mengikuti PRAKERIN dibekali terlebih dahulu mengenai pekerjaan yang akan
dilakukan dalam perusahaan, sehingga siswa atau siswi merasa siap baik secara
mental maupun fisiknya.

19

LAMPIRAN
 Laela Nuraeni di divisi Fashion bagian Shoes & Bag
l

Anda mungkin juga menyukai