Anda di halaman 1dari 18

MATERI PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN : PRODUK KREATIF DAN KEWIRAUSAHAAN


KELAS/KOM. KEAH : XI / OTKP, BDP DAN AKL
KOMPETENSI DASAR : 3.3. MENERAPKAN DOKUMEN ADMIISTRASI USAHA

A. PENGERTIAN ADMINISTRASI :
 Dalam arti sempit admintrasi usaha artinya melakukan kegiatan-kegiatan catat
mencatat, surat menyurat, pembukuan dan sebagainya.
 Pengertian secara luas administrasi usaha adalah suatu proses yang umumhya
terdapat pada semua usaha kelompok negara, swasta, sipil, atau militer serta
berbagai bentuk perkumpulan
 Menurut H.A. Simon: administrasi adalah suatu kegiatan dari suatu kelompok
orang yang mengadakan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
 Menurut Prof. Dr. S prajudi atmosudirjo: administrasi adalah proses dan tata
kerja yang terdapat pada setiap usaha, apakah usaha kenegaraan atau swasta,
usaha sipil atau militer, usaha besar atau kecil
B. PRINSIP DAN FUNGSI ADMINISTRASI USAHA
PRINSIP ADMINSTRASI USAHA :
1. Adanya sekelompok manusia yang terkait di dalam dunia usaha
2. Adanya tujuan yang diharapkan di dalam dunia usaha
3. Adanya kerja sama usaha dengan semua pihak
FUNGSI ADMINISTRASI USAHA :
1. Menyediakan dan melengkapi serta mengelola buku buku administrasi
perusahaan dengan baik dan teratur
2. Mencatat alat alat perlengkapan perusahaan dan kegiatan- kegiatan usaha atau
bisnis ke dalam buku buku administrasi
3. Mengerjaka buku- buku administrasi perusahaan dengan ketentuan dan
peraturan yang berlaku
4. Memelihara buku- buku administrasi perusahaan dengan baik dan benar

C. MAKSUD DAN TUJUAN ADMINSTRASI USAHA


Maksud dan tujuan administrasi usaha bagi wirausaha adalah :
1. Memonitor kegiatan dan pengendalian usaha.
2. Mengamankan jalannya pelaksanaan kegiatan usaha.
3. Mengevaluasi kegiatan-kegiatan usaha.
4. Menyusun program pengembangan kegiatan usaha.
5. Menunjukkan adanya bukti-bukti kegiatan usaha.
6. Mengambil keputusan dalam pengembangan dan pengendalian usaha.

D. BENTUK ADMINISTRASI PENJUALAN


1. Surat Pesanan
2. Buku daftar Persediaan barang
3. Kartu Stok barang
4. Buku penjualan tunai
5. Nota
6. Faktur
7. Laporan Hasil Penjualan

E. BENTUK PERUSAHAAN
Bentuk-bentuk perusahaan dibedakan menjadi 3 bentuk :
1. Perusahaan jasa (service)
Adalah perusahaan di mana produk yang dihasilkan jasa. Biasanya perusahaan
yang bergerak pada bidang jasa memiliki produk. Produk yang dimaksud adalah
produk yang tidak memiliki wujud (intangible Goods).
Didalam laporan keuangan di dalam bagian pendapatan (revenue) biasanya
ditulis pendapatan dari jasa atau service revenue. Karena perusahaan jasa tidak
mengelola barang maka tidak terdapat beban seperti harga pokok penjualan
(HPP) atau Cost of Goods Sold (COGS). Contoh dari perusahaan semacam ini
adalah kantor akuntan, pengacara, tukang cukur, dan lain-lain.
2. Perusahaan dagang (Goods)
Adalah perusahaan di mana produk yang dihasilkan adalah barang. Biasanya
perusahaan yang bergerak pada bidang dagang memiliki produk. Produk yang
dimaksud adalah produk yang memiliki wujud (tangible goods). Di dalam laporan
keuangan di dalam bagian pendapatan (revenue) biasanya ditulis pendapatan
dari penjualan atau sales revenue.
Karena perusahaan dagang mengelola barang maka terdapat beban seperti
harga pokok penjualan (HPP) atau Cost Of Goods Sold (COGS). Di dalam
Neraca Saldo (Balance Sheet) terdapat Merchadise Inventory dalam
kolom Asset, contoh perusahaan dagang adalah dealer, toko-toko kelontong,
toko serba ada, dan lain-lain.
3. Perusahaan Manufaktur (Manufactur)
Adalah perusahaan di mana produk yang dihasilkan adalah barang. Biasanya
perusahaan yang bergerak pada bidang manufaktur memiliki produk. Produk
yang dimaksud adalah produk yang memiliki wujud (tangible goods) yang
dibedakan menjadi 3 jenis barang, yaitu:
1) Raw Material
2) Work In Process
3) Finished Goods
Perusahaan manufaktur selain menjual barang kepada konsumen mereka juga
memproses barang tersebut yang berawal dari pembelian bahan-bahan dasar,
pemrosesan barang hingga menjadi barang yang siap dijual.

Bila dilihat dari sudut Yuridis Ekonomis, bentuk-bentuk perusahaan dapat


dibedakan
sebagai berikut:
1. Usaha Perseorangan
Adalah setiap bentuk usaha yang tanggung jawabnya pada pribadi seorang.
Seluruh kekayaan/modal perusahaan adalah milik pribadi orang tersebut dan ia
bertanggung jawab kepada pihak lain dengan seluruh kekayaan pribadinya.

2. Usaha Persekutuan dengan Firma


Suatu bentuk persekutuan usaha yang didikan oleh beberapa orang dengan
menggunakan nama bersama. Persekutuan ini akan memperoleh modal dari
orang-orang yang bergabung di dalam persekutuan.Tiap-tiap orang yang
menjadi anggota firma bertanggung jawab sepenuhnya jawab sepenuhnya
terhadap seluruh utang kepada pihak ketiga.
3. Usaha Persekutuan Komanditer (CV = Commanditaire Vennootschap)
Bentuk ini hampir sama dengan firma, hanya di dalamnya terdapat sekutu-sekutu
yang memimpin (sekutu komplementer) dan sekutu-sekutu yang memercayakan
modalnya (sekutu komanditer). Sekutu komanditer bertanggung jawab kepada
sekutu-sekutu komplementer hanya sebesar kekayaan (modal) yang
dipercayakan kepada persekutuan komanditer.
4. Perseroan Terbatas (PT)
Perseroan terbatas adalah badan hukum, yaitu badan yang mempunyai
kekayaan, hak, serta kewajiban sendiri yang terpisah dari pemilik. Pemilik PT
adalah para pemegang saham, dan tanggung jawab terhadap pihak ketiga
hanya terbatas sebesar modal sahamnya.
5. Koperasi
Adalah suatu perkumpulan yang kenggotaannya bersifat murni pribadi dan tidak
dapat dialihkan. Di dalam koperasi tidak ada modal permanen, karena
anggotanya dapat berganti-ganti. Modal koperasi terdiri dari simpanan pokok,
wajib, dan sukarela yang diperoleh dari anggotaanggotanya.

F. Pengertian Perusahaan Dagang dan Jasa

Yang dimaksud dengan perusahaan dagang adalah perusahaan yang kegiatan


pokoknya membeli barang (komoditi) dengan tujuan untuk dijual kembali tanpa
merubah sifat dan bentuknya.
Contoh perusahaan dagang misalnya Giant Hypermarket, Indomaret,
Matahari Dept Store, toko kelontong, Toko Buku Gramedia dan lain sebagainya.
Perusahaan dagang yang membeli dan menjual barang dalam partai besar disebut
grosir dan perusahaan dagang yang menjual dalam partai kecil disebut pedagang
eceran (retailer). Baik grosir maupun retailer pada dasarnya memiliki kesamaan
dalam kegiatan/transaksi Penjualannya, sedangkan perusahaan jasa adalah
perusahaan yang menjual layanan yang berbentuk pekerjaan atau prestasi untuk
dimanfaatkan oleh konsumen. Jasa juga merupakan produk yang tidak bisa
ditimbun atau ditumpuk dalam suatu gudang sambil menunggu penjualan.
Penyaluran jasa kebanyakannya langsung dari produsen ke konsumen. Produk
jasa ini banyak macam dan jenisnya. Secara umum ada perbedaan antara barang
dan jasa yang dapat dilihat, misalnya, pembelian jasa dipengaruhi oleh motif dan
emosi, jasa tidak berwujud, bersifat tidak tahan lama, tidak dapat disimpan,
mementingkan unsur manusia, distribusi langsung, tidak memiliki standar dan
keseragaman serta jasa tidak terlalu mementingkan adanya peramalan permintaan.

1. Kegiatan Perusahaan Dagang dan Jasa

Bila ditinjau dari kegiatannya, maka perusahaan dagang kegiatan pokok usahanya
adalah melakukan transaksi pembelian barang dagang dengan tujuan untuk dijual
kembali tanpa mengubah bentuk barang tersebut lebih dahulu.
Sedangkan perusahaan jasa kegiatan pokoknya adalah menjual jasa kepada pihak-
pihak yang memerlukan dengan mengeluarkan pengorbanan dalam bentuk jasa
untuk tujuan memperoleh laba atau keuntungan yang ditetapkan Perusahaan dapat
pula dibedakan menjadi pedagang besar, menengah, dan pedagang kecil.
Pedagang besar biasa membeli barang dagang langsung dari pabrik penghasil
barang. Sedangkan pedagang kecil (retailer) membeli barang dari pedagang besar
untuk dijual kepada konsumen dengan harga eceran.
Dari uraian di atas dapatkah diambil kesimpulan ciri-ciri dan kegiatan utama
perusahaan dagang antara lain adalah:
1. Melakukan transaksi pembelian dan penjualan barang dagang baik secara tunai
maupun secara kredit.
2. Melakukan penyimpanan barang dagang setelah pembelian dan sebelum barang
dagang laku terjual.
3. Melakukan transaksi retur pembelian atau retur penjualan bila diperlukan.
4. Melakukan transaksi pelunasan/pembayaran utang dan penerimaan piutang
dagang yang telah terjadi
Untuk melihat bagaimana transaksi penjualan terjadi pada tiap jenis usaha, berikut
ini digambarkan skema penjualan untuk jenis usaha manufaktur, usaha dagang
dan usaha jasa.

1. Kegiatan dalam usaha manufaktur (Pabrikan)

Skema 1, penjualan perusahaan manufaktur


Dalam jenis usaha manufaktur, kegiatan proses produksi sampai dengan penjualan
sebagaimana digambarkan di atas terdiri dari kegiatan sebagai berikut:
1. Pembelian bahan baku/penolong;
2. Bahan baku diolah menjadi barang jadi;
3. Barang jadi disortir dan disimpan di gudang;
4. Barang jadi ditawarkan kepada berbagai saluran distribusi;
5. Barang jadi dijual melalui perantara penjualan seperti distributor, agen, grosir dan
pengecer atau langsung dijual kepada konsumen.

2. Kegiatan dalam usaha dagang


Skema2, penjualan perusahaan dagang

Dalam usaha jenis dagang, kegiatan proses distribusi barang dagangan sampai
dengan penjualan sebagaimana digambarkan di atas terdiri dari kegiatan
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelian barang dagangan;
2. Barang dagangan disimpan, dipajang, atau dijajakan/ditawarkan langsung;
3. Penjualan barang dagangan langsung kepada konsumen atau melalui
perantara.

3. Kegiatan dalam usaha jasa

Skema 3, penjualan perusahaan jasa


Dalam usaha jenis jasa, kegiatan layanan jasa kepada konsumen dilakukan
sebagai berikut

1. Konsolidasi tenaga ahli yang akan mengerjakan/menghasilkan jasa;


2. Penggunaan alat bantu (bila perlu);
3. Pelaksanaan penawaran secara langsung atau tidak langsung;
4. Penjualan jasa kepada konsumen yang memerlukan jasa tertentu.

G. Alur Transaksi Pembelian


Transaksi pembelian adalah suatu kegiatan untuk memperoleh barang dan atau
jasa dengan cara memberikan balas jasa berupa sejumlah uang yang nilainya sama
dengan barang atau jasa yang diperolehnya. Barang atau jasa yang dibeli adalah
untuk memenuhi kebutuhan konsumen, pedagang dan produsen.
1. Bagi konsumen, barang atau jasa yang dibeli akan digunakan untuk konsumsi
sendiri, misalnya barang kebutuhan pokok, barang kebutuhan penunjang dan
barang mewah.
2. Bagi pedagang, barang yang dibeli akan dijual kembali dengan maksud untuk
memperoleh keuntungan.
3. Bagi produsen, barang yang dibeli adalah untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan misalnya bahan baku, digunakan untuk menunjang proses
produksi.
Alur transaksi pembelian dengan disertai bukti transaksi, dapat digambarkan
sebagai berikut :
a. Proses pembelian akan dimulai dari permintaan bagian penjualan atau bagian
produksi yang dibuktikan dengan surat permintaan Barang yang akan dibeli
dapat ditentukan dengan 3 cara yaitu :
1) Intuitif, cara ini dilakukan dengan memprediksi barang apa yang dibutuhkan
pelanggan.
2) Penelitian pasar, yaitu dengan meneliti permintaan-permintaan konsumen
yang paling banyak atau dengan cara langsung terjun ke masyarakat umum.
3) Perhitungan stok barang, bagian penjualan akan menyampaikan permintaan
barang ke bagian gudang.
b. Melakukan survey pasar
Survey pasar yang dilakukan adalah untuk memilih produsen/agen/grosir yang
terbaik yang dapat dijadikan supplier bagi perusahaan.
c. Menerima penawaran dari berbagai perusahaan
Pada tahap ini perusahaan melakukan penjajagan dengan mengirimkan surat
permintaan penawaran barang, selanjutnya perusahaanperusahaan yang terpilih
akan mengirimkan surat penawaran yang lebih terinci bila dibandingkan dengan
catalog dan daftar harga.
d. Menentukan suplier yang benar-benar memberikan keuntungan terbaik dengan
mempertimbangkan harga, kualitas dan pelayanan purna jual
e. Membuat daftar barang yang akan dibeli
f. Mengirimkan surat pesanan kepada perusahaan supplier yang dipilih
g. Membuat dan menandatangani surat perjanjian dengan supplier
h. Menerima barang
i. Memeriksa barang apakah sesuai dengan pesanan atau tidak (kualitas maupun
kuantitas).
j. Membayar jumlah transaksi sesuai dengan prosedur pengeluaran kas

H. Alur Transaksi Penjualan Tunai


Penjualan tunai merupakan penjualan yang bebas dari resiko kerugian akibat tidak
terbayarnya barang. Oleh karena itu alur penjualan tunai ini diusahakan dibuat
sesederhana mungkin bagi para pelanggan.
Alur transaksi penjualan tunai dengan disertai bukti transaksi, dapat digambarkan
sebagai berikut:
a. Penjualan bermula dari permintaan pelanggan (lisan maupun tertulis) yang
dibuktikan dengan adanya surat permintaan (order)
b. Negosiasi dibuktikan dengan bukti pertemuan berupa notulen (catatan
kesepakatan sementara)
c. Membuat dan menandatangani surat perjanjian
d. Membuat invoice atau Faktur dengan benar dan teliti, sehingga tidak merugikan
perusahaan dan konsumen. Faktur dibuat beberapa rangkap untuk kepentingan
administrasi
e. Memeriksa barang dagangan sebelum dijual, diperiksa terlebih dahulu apakah
sesuai dengan pesanan pembeli, tidak cacat, dan apakah sesuai dengan
standar mutu. Bila ya, maka barang dikirim kepada pembeli, bila tidak, maka
barang dikembalikan lagi ke gudang
f. Menerima pembayaran dengan terlebih dahulu mencocokkan invoice asli dan
rangkapnya. Bila cocok, terima pembayaran barang dan periksa uang tunai
yang dibayarkan dengan teliti
g. Membuat bukti transaksi penerimaan uang berupa kuitansi sesuai dengan
jumlah uang yang diterima
h. Mengirimkan barang yang dijual dengan cepat kepada konsumen sebagai
pelayanan yang sempurna dengan membawa surat jalan.

Standar prosedur operasional untuk menangani administrasi pembelian tunai


sebagai berikut :
1) Bukti permintaan bagian penjualan atau produksi dibuktikan dengan surat
permintaan
2) Survey pasar dengan mengirimkan surat penawaran order kepada berbagai
perusahaan untuk memperoleh harga dan kualitas barang terbaik
3) Perusahaan yang menjadi supplier barang adalah perusahaan yang mampu
secara rutin menyediakan pasokan barang
4) Untuk memutuskan supplier yang benar-benar memberikan keuntungan terbaik
maka bagian pembelian harus benar-benar mempertimbangkan harga, kualitas,
dan pelayanan pasca jual
5) Surat pesanan ditandatangani oleh kepala bagian pembelian dan direktur utama
perusahaan
6) Buat perjanjian yang memberikan perlindungan terhadap barang yang dibeli
seperti garansi, retur barang , dsb
7) Pemeriksaan barang dilakukan oleh ahlinya apakah sesuai dengan pesanan
atau tidak
8) Membayar jumlah transaksi sesuai dengan prosedur pengeluaran kas

I. Alur Transaksi Penjualan Kredit.

Sumber : http://www.gopixpic.com/. 19 Januari 2015


Penjualan kredit adalah penjualan barang yang pembayarannya ditangguhkan
sampai beberapa waktu kemudian sesuai dengan penjanjian penjualan. Dengan
penjualan kredit artinya penjual mengeluarkan barang tanpa memperoleh
kompensasi langsung dari pembeli. Penjualan jenis ini mengandung resiko kerugian
karena dimungkinkan pelanggan melanggar perjanjian (tidak membayar, terlambat
membayar atau pembeli bangkrut). Oleh karena itu penjualan kredit ini harus diikuti
dengan kehati-hatian, misalnya dengan menerapkan prosedur penjualan kredit
secara ketat.
Alur transaksi penjualan kredit dengan disertai bukti transaksi, dapat digambarkan
sebagai berikut:
a. Alur penjualan kredit dimulai dari permintaan pembeli yang dibuktikan dengan
surat permintaan (order)
b. Negosiasi dibuktikan dengan bukti pertemuan berupa notulen (catatan
kesepakatan sementara) yang memuat kesepakatan-kesepakatan
c. Menerima aplikasi kredit yang dibuat oleh calon pembeli
d. Memeriksa formulir aplikasi kredit (sales), apakah sesuai dengan buktibukti yang
dilampirkan
e. Melakukan survey kepada calon pelanggan untuk mendapatkan kepastian
bahwa calon pelanggan dapat memenuhi kewajibannya di masa yang akan
datang, dibuktikan dengan formulir bukti survei yang terisi lengkap, dan berikan
rekomendasi seperlunya
f. Meneruskannya kepada kepala bagian kredit untuk mendapatkan persetujuan
kredit dengan melampirkan bukti hasil survey sebagai bahan pertimbangan.
Persetujuan kredit dibuktikan dengan ditandatanganinya formulir aplikasi kredit
g. Apabila ya, maka dilakukan proses penjualan. Apabila tidak, maka dikembalikan
kepada calon pelanggan.
h. Membuat surat perjanjian penjualan kredit yang sesuai dengan standar
perusahaan
i. Membuat bukti transaksi berupa invoice
j. Menyerahkan barang dengan mengirimkannya secara cepat kepada konsumen
sebagai pelayanan yang sempurna dengan membawa surat jalan.
J. Alur Transaksi Penerimaan Kas
Alur Harta kekayaan perusahaan yang paling cepat berubah jumlahnya adalah uang
(kas), karena sifat perubahannya yang cepat tanpa diikuti oleh bukti kepemilikan.
Uang tunai merupakan harta kekayaan perusahaan yang paling mudah
diselewengkan. Oleh karena itu perlindungan terhadap uang tunai harus benar-
benar ketat.
Alur transaksi penerimaan kas dengan disertai bukti transaksi, dapat digambarkan
sebagai berikut:
a. Penerimaan uang tunai dimulai dari terjadinya transaksi yang menyebabkan
penerimaan kas seperti penjualan tunai, penerimaan pembayaran piutang, dan
lain-lain.
b. Memeriksa bukti transaksi yang dikeluarkan oleh bagian penjualan dengan teliti
dan cocokkan dengan rangkapnya
c. Menghitung jumlah transaksi dengan benar

d. Menerima pembayaran dengan menghitung jumlah transaksi dengan benar

e. Memeriksa keabsahan uang yang diterima. Gunakan alat untuk mengecek uang
secara fisik. Apakah pelanggan menggunakan cek, maka periksa keabsahan cek
tersebut, dan buat konfirmasi keabsahan cek tersebut kepada bank yang
mengeluarkan cek tersebut
f. Membuat bukti transaksi penerimaan kas seperti kuitansi
K. Alur Transaksi Pengeluaran Uang Kas
Alur transaksi pengeluaran uang kas dengan disertai bukti transaksi, dapat
digambarkan sebagai berikut:
a. Alur pengeluaran uang kas dimulai dari transaksi pembelian tunai, pembayaran
utang , dan pembayaran biaya-biaya.
b. Menerima bukti pembelian yang dibawa supplier untuk kemudian dicocokkan
antara bukti pembelian tersebut dengan rangkapannya, apabila cocok ambil bukti
pengeluaran uang (bisa bank/tunai), kemudian supplier menandatangani bukti
pengeluaran bank atau kuitansi
c. Melakukan pembayaran dengan memberikan cek atau uang tunai
d. Menerima bukti transaksi yang telah ditandatangani oleh supplier.

L. PENGERTIAN, CARA KERJA, SYARAT, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


RESELLER
 Pengertian Reseller (Penjual Ulang) atau Pengecer
Adalah perusahaan atau perorangan (pedagang) yang membeli suatu barang
atau jasa dari produsen atau distributor dengan tujuan menjualnya kembali ke
konsumen akhir untuk memperoleh keuntungan.
 Definisi Reseller
adalah suatu aktivitas perdagangan dimana seseorang atau perusahaan
membeli barang/ jasa bukan untuk dikonsumsi sendiri melainkan dijual kembali
ke end user untuk mendapatkan sejumlah keuntungan dari selisih harga beli dan
jual
 Cara Kerja Reseller diantaranya :
 Menentukan Produk Apa yang Akan Dijual
Tidak semua jenis produk cocok dijual oleh pelaku reseller. Umumnya para
reseller memilih produk (barang atau jasa) yang banyak digunakan orang
secara rutin dan umurnya singkat atau cepat berganti. Misalnya seperti
produk makanan, minuman, herbal, aksesoris gadget dan lain sebagainya.
Produk yang digunakan secara rutin dan umurnya singkat akan membuat
konsumen melakukan pembelian ulang secara terus menerus.
 Mempersiapkan Modal dan Tempat
Reseller harus menyiapkan modal untuk membeli produk dari produsen atau
distributor sebelum menjual kembali produk tersebut ke konsumen akhir.
Selain itu, produk tersebut juga harus disimpan di tempat yang baik sehingga
dibutuhkan tempat khusus sebagai gudang untuk menyimpan stok barang.
 Bekerjasama Dengan Produsen/Distributor
Salah satu kunci keberhasilan bisnis reseller yaitu menemukan produsen
yang bisa diandalkan. Untuk itu menjalin kerjasama dengan produsen yang
tepat merupakan langkah penting dan krusial bagi pelaku reseller.
 Melakukan Pemasaran dan Penjualan
Pemasaran produk bisa dilakukan dengan banyak cara., salah satu cara
pemasaran yang sangat efektif yaitu melalui internet, misalnya dengan
Google Ads, Facebook Ads, Instagram Ads, marketplace, blog, dan lain
sebagainya.
 Membangun Hubungan Baik Dengan Konsumen
Suatu pemasaran bisa dikatakan berhasil jika pelaku reseller bisa
membangun hubungan baik dengan konsumen mereka. Hubungan baik
tersebut bisa dilakukan melalui komunikasi via chat, email, dan juga menjaga
kualitas komunikasi tersebut.

 Syarat menjadi reseller


1. Niat
2. Memiliki modal, seperti uang, pengetahuan seputar dunia jual-beli, dan lain
sebagainya.
3. Memiliki koneksi, seperti hubungan sosial, misalnya koneksi dengan supplier,
relasi, teman, dan lain sebagainya.
4. Paham dengan teknik pemasaran
5. Doa

 Kelebihan dan kekurangan reseller

Kelebihan / keuntungan reseller :

1. Dapat mengelola stok barang karena telah membelinya terlebih dahulu dari
produsen.
2. Lebih mudah untuk mengembangkan bisnis karena tidak tergantung pada
satu produsen saja.
3. Dapat menyesuaikan sendiri besarnya keuntungan yang diambil dari setiap
produk yang dijual.
4. Kemudahan dalam mengontrol branding bisnis karena tidak tergantung pada
produsen untuk packing dan pengiriman barang.
5. Memiliki ikatan yang kuat dengan konsumen sehingga kemungkinan
terjadinya pembelian ulang akan semakin besar.

Kelemahan / kekurangan reseller :

1. Membutuhkan modal awal yang cukup besar untuk membeli barang yang
akan dijual.
2. Harus menyiapkan tempat/gudang untuk menyimpan stok barang.
3. Ketika barang kurang laku atau rusak dapat mengakibatkan kerugian yang
cukup besar.
4. Mengerjakan banyak hal, mulai pemasaran, melayani konsumen,
pengemasan, pengiriman, dan menerima komplain.

M. PENGERTIAN, JENIS, KELEBIHAN DAN KEKURANGAN WARALABA


 PENGERTIAN WARALABA
Waralaba atau lebih populernya disebut dengan Franchise (Bahasa Perancis)
dan Franchaising (Bahasa Inggris) merupakan sebuah hak untuk menjual suatu
produk atau jasa ataupun layanan. Definisi waralaba lainnya adalah suatu
hubungan kerja yang mempunyai kontrak atau perjanjian antara pemilik
waralaba (franchisor) dan penerima (franchise).
 DEFINISI WARALABA
 Douglas J. Queen
Pengertian waralaba menurut Douglas J. Queen adalah suatu model
perluasan pemasaran dan bisnis. Pemegang franchise yang membeli suatu
bisnis manfaat dari kesadaran pelanggan akan nama dagang, sistem teruji
dan pelayanan lain yang disediakan pemilik franchise.
 Rooseno Harjowidigdo
Pengertian waralaba/franchise menurut Rooseno Harjowidigdo adalah
kerjasama dibidang perdagangan atau jasa yang dipandang sebagai salah
satu unutk mengembangkan sistem usaha di lain tempat, diman franchisor
secara ekonomi sangat untung karena ia mendapatkan management fee dari
franchisee, barang produknya dapat tersebar ke tempat lain dimana
franchisee mengusahakan franchise nya dan bagi konsumen yang
membutuhkan barang hasil produksinya franchisee cepat didapatkan dalam
keadaan fresh dan belum atau tidak rusak.
 Pengertian waralaba/franchise menurut Dominique Voillemont adalah suatu
cara melakukan kerjasama dibidang bisnis antara dua atau lebih perusahaan,
satu pihak bertindak sebagai granchisor dan pihak lain sebagai franchisee.
 Charles L. Vauhn
Pengertian waralaba/franchise menurut Charles L. Vauhn adalah bentuk
kegiatan pemasaran dan distribusi yang didalamnya sebuah perusahaan
memberikan hak atau priviledge untuk menjalan bisnis secara tertentu dalam
waktu dan tempat tertentu kepada indivud atau perusahaan yang relatid lebih
kecil.
 Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2007
Pengertian waralaba/franchise menurut Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun
2007 adalah hak khusus yang dimiliki oleh orang, perorangan atau badan
usaha terhadap sistem bisnis dengan ciri khas usaha dalam rangka
memasarakan barang dan atau jasa yang telah terbukti berhasil dan dapat
dimanfaatkan dan atau digunakan oleh pihak berdasarkan perjanjian
waralaba.
 Asosiasi Franchise Indonesia
Pengertian waralaba/franchise menurut Asosiasi Franchise Indonesia adalah
suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir
dengan pengwaralaba (franchisor) yang memberikan hak kepada individu
atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem,
prosedur dan cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu
tertentu meliputi area tertentu.
 JENIS WARALABA
Terdapat beberapa jenis waralaba berdasarkan kriterianya, antara lain:
a. waralaba Produk
Produk yang dijual dalam bentuk barang seperti makanan. Contoh jenis
usaha waralaba produk antara lain yaitu Mc Donald, KFC, Kebab Turki,
Cakekinia dan lain sebagainya.

b. Waralaba Jasa
adalah jenis waralaba yang memberikan produk dalam bentuk layanan jasa.
Contohnya adalah pada bidang pendidikan, studio photo atau jasa sewa
video, jasa agen perjalanan dan travel.
c. Waralaba Gabungan
Produk yang dijual pada jenis waralaba ini adalah dalam bentuk barang dan
jasa.
 Kelebihan dan kekurangan waralaba
Adapun keuntungan dari waralaba adalah:
 Proses membuka usaha yang lebih cepat
 Mempunyai sistem yang sudah terbukti berhasil
 Mempunyai brand image yang telah dikenal luas dan terbukti berhasil
 Risiko kegagalan sangat kecil
Sedangkan dari sisi kerugian waralaba yaitu:
 Mewajibkan membayar Franchise Fee
 Mewajibkan membayar Royalty Fee
 Memberlakukan aturan main yang harus diikuti
 Melakukan pengotrolan dan pengawasan dengan teratur
N. ASPEK ADMINISTRASI DALAM PENGELOLAAN USAHA
1. PERIZINAN USAHA
2. SURAT MENYURAT
3. PENCATATAN BARANG DAN JASA
4. PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN
5. PAJAK

O. PERLENGKAPAN ADMINISTRASI USAHA


1. Buku pembelian :
a. Buku persediaan barang.
b. Buku pembelian tunai.
c. Buku pembelian kredit.
2. Buku penjualan :
a. Buku penjualan tunai.
b. Buku penjualan kredit.
3. Buku Perlengkapan :
a. Buku voucher untuk mencatat prioritas pembayaran utang.
b. Kuitansi, faktur, nota dan sebagainya
P. BEBERAPA SURAT PERIZINAN USAHA
1. Akta Pendirian Usaha
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)
3. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
6. Nomor Register Perusahaan (NRP)
7. Nomor Rekening Bank (NRB)
8. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

Q. JENIS SURAT NIAGA


1. Surat perkenalan
Surat perkenalan berisi mengenai produk yang dihasilkan oleh penjual dan
ditujukan kepada pembeli dari perusahaan lain atau kepada pelanggan tertentu.
Surat perkenalan biasanya menginformasikan tentang profil perusahaan dan
juga daftar harga produk penjual. Surat ini penting diberikan kepada rekan bisnis,
agar perusahaan kita saling sinergi dengan perusahaan lain.
2. Surat permintaan penawaran
Surat permintaan penawaran berisi mengenai permintaan suatu produk kepada
penjual dari perusahaan lain dengan harga yang diminta pembeli. Surat
permintaan penawaran dimaksudkan untuk mendapatkan harga promo suatu
produk dari penjual. Surat permintaan penawaran sekaligus menginformasikan
bahwa perusahaan kita sedang membutuhkan produk mereka dan perusahaan
kita sedang membutuhkan produk mereka dan perusahaan kita bisa membantu
perusahaan lain untuk tetap berproduksi menjalankan usahanya.
3. Surat penawaran
Surat penawaran berisi kurang lebih seperti perkenalan. Namun surat
penawaran bisa diberikan kembali ketika perusahaan kita memiliki produk baru
4. Surat pesanan
atau produk-produk tertentu yang sedang dipromosikan. Hal ini bisa membantu
perusahaan lain yang membutuhkan produk tersebut dengan harga yang lebih
murah dari biasanya.
5. Surat pemesanan
Surat pemesanan adalah surat yang diterbitkan oleh pembeli dan ditujukan
kepada penjual untuk keperluan pemesanan atau permintaan barang atau jasa
yang hendak dibeli. Inti dari surat pesanan harus menyertakan nama dan jenis
barang yang hendak dibeli beserta harganya dan cara pembayaran. Apabila
pembayaran melalui tranfer bank, maka pembeli harus menyertakan bukti tranfer
dalam surat pesanan.
6. Surat pengaduan

R. PENCATATAN TRANSAKSI
Bukti transaksi dibagi dua macam yaitu bukti transaksi internal dan eksternal.
1. Bukti transaksi internal
Bukti transaksi keuangan yang dibuat oleh pihak di dalam perusahaan dan untuk
internal perusahaan.
a. Bukti kas masuk :
Bukti bahwa perusahaan telah menerima uang secara tunai
b. Bukti kas keluar :
Bukti bahwa perusahaan telah mengeluarkan uang tunai, misalnya untuk
membayar gaji, utang, dan lain-lain.
c. Memo :
Bukti pencatatan antar bagian atau manajer dengan bagi-bagi yang ada di
lingkungan perusahaan.
2. Bukti transaksi eksternal
Bukti transaksi yang berhubungan dengan pihak di luar perusahaan. Berikut ini
adalah macam-macam bukti eksternal.
a. Faktur (invoice)
Adalah bukti pembelian atau penjualan yang dilakukan secara kredit
b. Kuitansi :
Adalah bukti dari penerimaan uang atas pembayaran atas suatu hal yang
dilakukan secara tunai atau kontan.
c. Nota :
Adalah bukti pembelian sejumlah barang yang diberikan oleh penjual kepada
pembeli sebagai bukti pembelian tunai
d. Nota debet :
Adalah bukti transaksi pengiriman kembali dari barang yang sudah dibeli
e. Nota kredit
Adalah bukti transaksi pengiriman kembali barang yang sudah dijual
f. Cek
Adalah surat berisi perintah dan dibuat oleh pihak yang memiliki rekening di
bank
S. PENCATATAN TRANSAKSI KEUANGAN

JENIS LAPORAN KEUANGAN :


1. Laporan arus kas
Merupakan laoran yang menunjukkan adanya aliran uang yang diterima dan
digunakan oleh perusahaan dalam satu periode beserta sumber-sumbernya
2. Laporan perubahan modal
Adalah jenis laporan yang menunjukan adanya perubahan modal pemilik atau
laba yang tidak dapat dibagi pada suatu periode akuntansi
3. Neraca
Merupakan daftar yang memperlihatkan sumberdaya dari perusahaan dan
informasi mengenai asal sumberdaya tersebut
4. Laporan laba rugi
Adalah laporan yang berisi mengenai kemampuan dari perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan dalam suatu periode

T. CONTOH DOKUMEN ADMINISTRASI USAHA


1. Surat-surat niaga
Surat Pesanan

2. Bukti pencatatan transaksi barang


Nota

3. Faktur
4. Daftar Persediaan Barang

5. Laporan Penjualan

6. Laporan Laba/Rugi
S. METODE PENCATATAN BARANG
Dalam melaksanakan sistem pencatatan persediaan barang, baik dengan :
1. Terus-menerus (perpetual)
2. Periodik (periodic)
Dalam praktik, metode pencatatan yang sering digunakan adalah :
1. First in First Out (FIFO)
2. Last in First Out (LIFO)
3. Weighted Average Cost (WAC) atau Average Cost ( AC
1. First in First Out (FIFO)
Pencatatan dengan metode FIFO berarti bahwa “barang yang pertama masuk,
itulah yang lebih dahulu dikeluarkan”
Contoh :
Misalkan barang-barang dagangan yang dibeli dan dijual oleh perusahaan
menunjukkan sebagai berikut :
Tanggal 10 Dibeli 100 barang”A” @ Rp 10.000,00
Tanggal 12 Dibeli 100 barang”A” @ Rp 11.000,00
Tanggal 13 Dijual 150 barang”A”
Dan transaksi di atas, barang yang pertama masuk adalah barang “A ” yang
harganya Rp 10.000,00 per unit, lalu diikuti barang yang harganya Rp 11.000,00
per unit. Selanjutnya, pada saat dilakukan penjualan, maka pertama kali yang
harus dikeluarkan adaiah barang “A” yang harganya Rp 10.000,00. Jika barang
yang pertama itu sudah habis atau tidak cukup untuk memenuhi jumlah
penjualan maka barulah barang yang masuk berikutnya dikeluarkan.
Berdasarkan contoh di atas, untuk memenuhi jumlah penjualan 150 unit maka
barangnya diambil/dikeluarkan sebagai berikut.
Pertama diambit : 100 unit dan yang harganya @ Rp 10.000,00
Sebagian lagi diambil : 50 unit dan yang harganya @ Rp 11 .000,00
Jumlah yang dijual 150 unit
Jadi, sisa persediaan barang adalah 50 unit @ Rp 11.000,00 (terakhir masuk).
2. Last in First Out (LIFO)
Pencatatan dengan metode LIFO berarti bahwa “ barang yang paling akhir
rnasuk, itulah yang lebih dahulu dikeluarkan”
Contoh :
Transaksi pembelian dan penjualan pada huruf “A ” dicatat sebagai sistem LIFO
maka barang yang diambil/dikeluarkan untuk mencukupi penjualan yang
berjumlah 150 unit itu adalah sebagai benikut :
Pertama diambil 100 unit dan harganya @ Rp 11.000,00 (terakhir masuk)
Sebagian lagi diambil : 50 unit dan yang harganya @ Rp 10.000,00 (pertama
masuk) Jumlah yang dijual 150 unit Jadi, sisa persediaan barang adalah 50 unit
@ Rp 10.000,00 (pertama masuk).
3. Weighted Average Cost (WAC) atau disebut pu/a “Average Cost ” (AC)
Pencatatan barang-barang berdasarkan average cost method berarti,
bahwa “barang-barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-
ratanya”
Contoh :
Pembelian dan penjualan di atas dicatat dengan metode harga rata-rata maka
untuk memenuhi jumlah penjualan sebanyak 150 unit, dapat diambil secara
sembarang, baik dan yang pertama kali masuk maupun dan yang berikutnya
dengan harga yang dirata-ratakan (150 unit x rata-rata harga per unit).

UNJUK KERJA :
TUGAS PROYEK : MEMBUAT DAN MENJALANKAN USAHA DARI PRODUK
SEBAGAI OBYEK UNTUK PRAKTIK MENERAPKAN DOKUMEN ADMINSTRASI
USAHA YANG TERTUANG DALAM RENCANA/PROPOSAL USAHA
KEGIATAN :
1. Buatlah perencanaan usaha dengan sistematika yang sudah ditentukan.
2. Membuat rancangan usaha berdasarkan konsep/teori dan prosedur administrasi
usaha
3. Menentukan dan membuat skema jenis kegiatan usaha yang dipilih
4. Membuat prosedur adminstrasi usaha yang akan dioperasikan
5. Membuat alur transaksi pembelian dan penjualan
6. Melakukan pencatatan dokumen adminstrasi usaha
7. Melakukan pengarsipan dokumen untuk membuat laporan keuangan dan
evaluasi
8. Hasil kerja dituangkan dalam bentuk laporan secara tertulis dan Print out

LATIHAN SOAL ESSAY :


1. Jelaskan pengertian administrasi usaha dalam arti sempit dan secara luas ?
2. Jelaskan prinsip administrasi usaha !
3. Sebutkan fungsi administrasi usaha !
4. Sebutkan maksud dan tujuan administrasi usaha !
5. Sebutkan bentuk administrasi penjualan !
6. Sebutkan dan jelaskan bentuk perusahaan !
7. Sebutkan ciri-ciri dan kegiatan utama perusahaan dagang !
8. Identifikasikan kegiatan proses produksi sampai dengan penjualan dalam usaha
manufaktur !
9. Identifikasikan kegiatan proses produksi sampai dengan penjualan dalam usaha
dagang !
10. Identifikasikan alur transaksi pembelian !
11. Identifikasikan alur transaksi penjualan tunai !
12. Sebutkan dan jelaskan jenis surat niaga!
13. Kelompokan macam bukti transasksi
14. Sebutkan dan jelaskan jenis laporan keuangan !
15. Sebutkan dan jelaskan contoh dokumen administrasi usaha !

Anda mungkin juga menyukai