Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL USAHA

MENGANGKAT PRODUK LOKAL

“ RISOL BITES “

NAMA : DIVA AMANDA

ASAL SEKOLAH : SMKN 9 JAKARTA

BIDANG : PEMASARAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat yang telah
diberikanNYA sehingga proposal usaha ini bisa terselesaikan dengan baik. Adapun usaha
yang akan dijalankan nanti adalah usaha “Risoles Bites”.

Saya berharap supaya proposal ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya selaku
pemohon, dan bagi ibu/bapak sekalian.

Saya sangat menyadari bahwa proposal ini jauh dari kata sempurna, untuk itu, saya
sangat terbuka atas kritik dan saran positif dari ibu/bapak sekalian.

Jakarta, 23 Januari 2019

Pemohon,

Diva Amanda
DAFTAR ISI

1. KATA PENGANTAR
2. DAFTAR ISI
3. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
b. Tujuan
4. PEMBAHASAN
a. Visi misi
b. Deskripsi Produk
5. BUSINESS PLAN
a. Marketing Mix
b. Analisis SWOT
c. Analisis Pesaing
6. ANGGARAN
a. HPP
b. Harga Jual
c. Executive Summary
d. Omset
e. BEP
f. Biaya Variabel dan Overhead
7. PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini banyak orang yang ingin membuat acara keluarga ataupun kegiatan
lainnya secara simple. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan.
Biasanya mereka memilih untuk memesan atau membeli makanan dari pada
pembuatnya sendiri dengan alasan pertimbangan waktu dan tenaga walaupun sedikit
mahal.

Dalam memulai usaha bidang apapun, maka yang pertama kali harus
diketahui adalah peluang pasar dan bagaimana menggaet order. Bagaimana peluang
pasar yang hendak kita masuki dalam bisnis kita dan bagaimana cara memperoleh
order tersebut. Yang kedua adalah kita harus mampu menganalisa keunggulan dan
kelemahan pesaing kita dan sejauh mana kemampuan kita untuk bersaing dengan
mereka baik dari segi harga, pelayanan, maupun kualitas. Yang ketiga adalah
persiapan mental dan keberanian memulai. Singkirkan psikologis rasa malu, takut
gagal dan perang batin antara berkeinginan dan keraguan, jangan lupa harus siap
menghadapi resiko, dimana resiko bisnis adalah untung atau rugi. Semakin besar
untungnya, maka semakin besar resikonya. Yang terpenting adalah berani mencoba
dan memulai, lebih baik mencoba tapi gagal daripada gagal mencoba.

Dengan melihat potensi atau kelebihan seperti hal tersebut diatas, maka saya
ingin membuat usaha makanan yaitu Usaha Makanan “Risoles Bites”, untuk
dikembangkan menjadi usaha besar agar masyarakat tidak pernah lupa dengan
makanan tradisional yang khas Indonesia tersebut dengan perubahan yang berciri
khas modern

B. Tujuan
1. Menghasilkan Risoles Bites yang bernilai jual dan bergizi
2. Meningkatkan daya kreatifitas dan jiwa kewirausahaan
3. Membuka peluang usaha baru
4. Mendapatkan keuntungan
5. Menarik minat konsumen untuk merasakan yang sudah cukup terkenal dengan
perubahan yang berciri khas modern
6. Mencapai target penjualan
PEMBAHASAN

A. Visi dan Misi

Visi
Dalam menjalankan dan membuka suatu usaha saya memiliki visi. Disini saya
memiliki visi untuk menjadikan dan mengembangkan Risoles Bites sebagai makanan
tradisional yang dimodifikasi menjadi kekinian

Misi

1. Mengembangkan inovasi-inovasi baik dalam produk maupun pelayanan


2. Mengutamakan kualitas dalam hal apapun (pelayanan) dan di sajikan
(makanan)
3. Mendapatkan keuntungan
4. Menumbuhkan keterampilan dan pengetahuan guna mencapai performa
operasional dengan maksimal
5. Mengembangkan usaha dibeberapa tempat strategis lainnya, untuk
memperluas usaha
6. Bersaing secara sehat
7. Meningkatkan jiwa usaha yang lebih baik
8. Menumbuhkan kreativitas dalam berusaha

B. Deskripsi Produk

Produk yang akan saya jual adalah Risoles Bites, yang berarti Risoles dalam
bentuk potongan-potongan kecil sehingga lebih mudah dimakan dan mudah dibawa
kemana-mana, juga sangat cocok untuk acara-acara seperti ulang tahun, kumpul
bersama teman, dan lainnya.
BUSINESS PLAN

A. Marketing Mix

Segmentasi Pasar

 Berdasarkan Umur
Saya disini menjual risoles melihat dari segi umur anak-anak 5-3 tahun,
remaja usia 14-19 tahun, dan usia dewasa 20-50tahun.

 Berdasarkan Profesi
Saya menjual Risoles Bites di lingkungan sekolah berdasarkan dari
kalangan siswa-siswi, karyawan, guru-guru=, serta orang-orng yang
berada di SMK NEGERI 9 JAKARTA

 Berdasarkan Waktu dan Tempat


Saya menjual produk ini dibutuhkan waktu yang tepat dan yang
strategis. Saya memilih waktu yang paling tepat yaitu dari pukul 09.00
sampai dengan pukul 12.00 dan tempat yang strategis yaitu di wilayah
SMK NEGERI 9 JAKARTA

Target Pasar

Risoles Bites ini akan dijual didaerah atau disekitaran sekolah terutama
di SMKN 9 JAKARTA

Positioning

 Product (Produk)
Produk yang saya tawarkan merupakan makanan ringan yang
lezat,bergizi,dan harga yang terjangkau. Produk ini bernama Risoles
Bites yang merupakan makanan selkinganb sehari-hari yang sehat
untuk dikonsumsi.

 Price (Harga)
Dalam penetepan harga berpegang pada pemikiran bahwa kebijakan
harga didasarkan atas tingkt harga yang wajar bagi kedua pihak yaitu
konsumen dan produsen, serta lebih penting lagi harus terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat terutama siswa-siswa SMK Negeri 9 Jakarta
Barat dan guru-guru serta staff tata usaha. Harga yang saya berikan
adalah Rp.3.000

 Place (Tempat)
Pemilihan lokasi memang sangat penting terhadap kelangsungan dan
perkembangan usaha itu sendiri, untuk itu dalam pemilihan dan
penentuan usaha perlu berhati-hati dan harus disesuaikan dengan
usaha yang dijalankan agar berjalan lancar dan kelangsungan usaha
terjamin.

 Promotion (Promosi)
Pemasaran awal produk saya melalui promosi dari mulut ke mulut.
Meskipun produk yang ditawarkan ini bukan produk baru. Disamping
itu juga dapat dilakukan dengan penitipan diwarung-warung dan kantin
sekolah, serta terus berkembang dengan menggunakan brosur.

B. Analisis SWOT
 Strength (kekuatan)
Kekuatan dari menjual produk ini ialah :
1. Dapat dibeli oleh segala kalangan baik menegah atas maupun
menengah kebawah
2. Bahan produk yang terjamin sehat dan higienis
3. Sangat nikmat bila dinikmati pada saat hangat
4. Tanpa bahan pengawet
5. Risol Bites ini dijamin HALAL
6. Rasanya enak
7. Produk yang praktis
 Weakness (kelemahan)
1. Tidak dapat tahan lama
2. Produk mudah ditiru
 Opportunity (peluang)
1. Saya menjual produk ini dikarenakan di sekolah SMK NEGERI 9
JAKARTA belum ada yang menjualnya
2. Adanya kesempatan untuk menguasai pangsa pasar
3. Harga yang terjangkau
 Threats (ancaman)
Adanya pesaing yang ingin menjual dengan harga yang lebih murah dibanding
Risoles Bitos yang saya jual
C. Analisis Pesaing

Terdapat banyak pesaing didalam sebuah usaha, akan tetapi disinilah


kreativitas diuji, seperti bagaimana cara menarik konsumen agar dapat
membeli produk saya tanpa membuat pesaing saya merasa tidak senang
dengan tindakan saya. Namun kekeluargaan harus tetap selalu terjaga antara
pesaing dan menciptakan persaingan yang sehat tanpa menjatuhkan pesaing,
dengan cara menaati peraturan dan undang-undang pasar yang ditetapkan.
ANGGARAN

1. HPP
HPP Rp. 55.000
HPP Per Pcs Rp. 55.000 = Rp. 1.833
30
2. Harga Jual

Laba yang diinginkan 60%

Laba : Rp. 55.000 x 60% = Rp. 33.000

Laba Per Pcs : Rp. 55.000 x 60% = Rp. 1.1000


30
Harga Jual = HPP + Laba = Rp. 55.000 + Rp. 33.000

= Rp. 88.000

Harga Jual Per Pcs = Rp. 88.000


30

= Rp. 2.933
Dibulatkan menjadi Rp. 3.000

3. Executive Summary

Makanan adalah kebutuhan pokok bagi makhluk hidup, selain Sandang


(Pakaian) dan Papan (Rumah). Manusia membutuhkan makanan berat rata-rata
3 kali sehari demi mencukupi kebutuhan energinya untuk beraktivitas. Dan
kadangkala, masyarakat tidak berada dirumah pada saat mereka lapar, dan
memilih untuk makan diluar seperti di kedai, di pinggir jalan, warteg atau
restoran. Selain makanan berat, manusia juga membutuhkan makanan ringan
untuk menahan lapar, misalnya ketika mereka berada di saat-saat tidak dalam
jam makan. Biasanya yang dipilih untuk menahan lapar tersebut adalah roti,
snack, atau cemilan yang bisa dinikmati rasanya. Risoles Bites adalah konsep
makanan yang menyediakan risoles dengan inovasi yang baru. Pada umumnya,
risoles biasanya digulung namun Risoles Bites yang saya jual ini berukuran bite-
size, yang berarti akan membuat risol ini menjadi unik.
4. Omset / Pemasukan

Pemasukan dihitung dari harga jual, perkiraan jumlah terjual setiap hari
selama sebulan (30 hari kerja). Dirincikan sebagai berikut :

Harga jual = Rp. 3.000,- x 30 = Rp. 90.000


Biaya pembelian produk = Rp. 55.000
Dan biaya lain-lain

Laba Kotor = Rp. 35.000


Biaya operasional = Rp. 8.000
Laba bersih (Profit) = Rp. 27.000

5. Break Even Point

BEP = HPP ``````````` Rp. 55.000


Harga Jual Rp. 3.000
= 18,33 pcs (19 pcs)
Hasil = 19 x Rp. 3.000
= Rp. 57.000
Keuntungan = 30-19
= 11
Hasil keuntungan = 11 x Rp. 3.000
= Rp. 33.000
6. Biaya Variabel dan Overhead

Kulit Risol = Rp. 10.000


Tepung Terigu = Rp. 4.000
Mayonaisse = Rp. 5.000
Sosis = Rp. 7.000
Tepung Roti = Rp. 8.000
Rp. 34.000
Biaya Overhead
Plastik Bawang = Rp.10.000 (isi 250)
PENUTUP

1. Kesimpulan
Pada dasarnya produk makanan ini mempunyai nilai jual yang
sangat tinggi dan banyak disukai masyarakat. Produk makanan Risol Bites ini
merupakan makanan yang cocok untuk cemilan,praktis,dan higienis.Dari
pendirian usaha ini saya ingin menyimpulkan bahwa produk saya ialah Risol
Bites dengan harga yang terjangkau dan dapat dibeli oleh semua golongan
masyarakat.Dengan modal yang tidak mahal yaitu Rp.45.000, dan saya
mendapat laba yaitu 60%,. Jika Risol Bites saya terjual sebanyak 15pcs
dengan hitungan
15pcs x Rp.3.000 = Rp.45.000

Demikianlah proposal usaha ini saya buat, bertujuan untuk


memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan ,peluang dalam dunia usaha
dan wawasan dalam membuka suatu usaha yang mengangkat produk lokal.

2. Saran
Agar suatu usaha dapat berjalan lancar, maka saya mempunyai saran
antara lain:
1. Percaya dan yakin bahwa usaha bisa mencapai target penjualan
2. Pandai berkomunikasi’
3. Mempunyai etos kerja yang tinggi
4. Mau mendengarkan kritik dan saran dari oranglain
5. Tidak mudah putus asa
6. Mampu menghasilkan produk yang berkualitas
7. Mengutamakan kepuasaan pelanggan
8. Disipi, bertanggung jawab
9. Kreatif dan inovatif
10. Memberikan gambaran usaha yang mungkin jadi peluang usaha
tetap
11. Semakin banyak usaha kuliner yang mengangkat produk lokal
Indonesia
12. Cintailah produk dalam negeri daripada produk asing

Anda mungkin juga menyukai