Anda di halaman 1dari 5

TERM OF REFERENCE (TOR)

Temu Wicara Kenal Medan (TWKM) Mahasiswa Pecinta Alam se-

Indonesia ke-XXXII

Mahasiswa Pecinta Alam KHANIWATA Universitas Siliwangi


Tasikmalaya, 6 - 12 Juni 2022

DASAR PEMIKIRAN
Temu Wicara Kenal Medan Mahasiswa Pecinta Alam Tingkat Perguruan Tinggi Se-Indonesia
adalah salah satu wujud dari keinginan Mahasiswa Pecinta Alam untuk dapat menjembatani arus
informasi antar organisasi Mahasiswa Pecinta Alam.
Kegiatan ini berawal dari kegiatan Kemah Bakti Mapala Se-Jawa-Bali pada tahun 1787 yang
diselenggarakan oleh UPL Unsoed, pada saat itu dihadiri pula oleh perwakilan Bidang
Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi dalam acara sarasehan. Disana beliau menantang
Mahasiswa Pecinta Alam yang hadir Untuk membuat kegiatan berskala Nasional.
Tantangan tersebut akhirnya dijawab oleh Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Yogyakarta
Pda tahun 1788 dalam bentuk forum TWKM. Tujuan dari Pertama kali diadakannya TWKM
adalah sebagai ajang silaturahmi mahasiswa pecinta alam. Mahasiswa Pecinta Alam sebagai
manusia yang mempunyai pemikiran lebih karena mengenyam pendidikan lebih tinggi dari pada
manusia lain sehingga memiliki kerangka berfikir ilmiah untuk merumuskan suatu hal yang
terkonsep dan sistematis bagi kepentingan nusa dan bangsa.
Indonesia adalah negara yang terkenal sebagai kepulauan terbesar di dunia. Setidaknya, ada
sekitar 17.000 pulau di wilayah Indonesia, namun hanya sekitar 7.000 pulau yang berpenghuni.
Ada dua samudera yang mengapit Indonesia, yaitu samudera hindia dan samudera pasifik. Di laut
Indonesia sendiri terdapat 8.500 spesies ikan, 555 spesies rumput laut, dan 950 spesies biota
terumbu karang.
Oleh sebab itu pula Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati laut terbesar di
dunia (marine mega-biodiversity). Namun keanekaragaman tersebut dirusak oleh tangan tangan
manusia yang tidak bertanggungjawab. Sebut saja, penggunaan bahan peledak dalam menangkap
ikan, limbah hasil industri, pengeboran minyak di lepas pantai, dan juga membuang sampah di
sungai yang berikibat sampah tersebut bermuara ke laut lepas. Jelas hal tersebut selain mencemari
juga merusak biota laut. Dampak dari perusakan dan pencemaran ekosistem laut ini dapat
berakibat fatal bagi kelestarian di darat bahkan mengancam kelangsungan hidup manusia. Hal ini
jelas bertentangan Pasal 5 Ayat (1) UUPLH yang berbunyi: “Setiap orang mempunyai hak yang
sama atas lingkungan hidup yang baik dan sehat”.
Limbah Plastik, Bisa dikatakan Indonesia berada pada posisi yang sangat rentan terhadap
dampak dari kerusakan ekosistem laut. Pencemaran dan kerusakan ekosistem laut perlu
dikendalikan karena dengan adanya pencemaran air laut dapat mengurangi pemanfaatan air
tersebut. Jumlah limbah di Indonesia ini semakin lama kian bertambah dan membesar. Salah satu
contoh adalah sampah plastik. Di Indonesia sampah plastik tidak hanya dijumpai di wilayah darat
saja tetapi juga banyak sekali sampah plastik yang menyebar luas ke wilayah lautan Indonesia
bahkan luasnya sudah mencapai dua pertiga dari total luas Indonesia. Koalisi Rakyat untuk
Keadilan Perikanan (KIARA) mencatat, setiap tahun sedikitnya sebanyak 1,29 juta ton sampah
dibuang ke sungai dan bermuara di lautan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13.000 plastik
mengapung di setiap kilometre persegi di setiap tahunnya. Fakta yang sangat mengejutkan adalah
bahwa Indonesia merupakan negara nomor dua di dunia dengan konsumsi sampah plastik
terbanyak di lautan. Ancaman kerusakan ekosistem laut juga disebabkan oleh banyaknya
pencemaran industri, reklamasi pantai, dan pengasaman laut sebagai dampak perubahan
iklim.Banyak orang yang berpikir bahwa dengan melihat luasnya lautan kita Indonesia, maka
semua hasil buangan sampah dan sisa-sisa industri dapat di tampung oleh lautan tanpa
menimbulkan suatu akibat yang membahayakan. Dengan makin cepatnya pertumbuhan penduduk
di dunia dan makin meningkatnya lingkungan industri mengakibatkan makin banyaknya bahan-
bahan yang bersifat racun yang di buang ke lautan dalam jumlah banyak yang menyebabkan
sulitnya mengontrol limbah-limbah yang di buang ke dalam laut tersebut. Air laut merupakan
komponen yang berinteraksi dengan lingkungan daratan, di mana buangan limbah dari daratan
akan bermuara ke laut lepas.
Polutan Atmosfir, Selain itu, air laut juga sebagai tempat penerimaan polutan (bahan cemar)
yang jatuh dari atmosfir. Limbah yang mengandung polutan tersebut kemudian masuk ke dalam
ekosistem perairan pantai dan laut Indonesia. Sebagian larut dalam air, sebagian lagi tenggelam ke
dasar laut dan terkonsentrasi ke sedimen. Sebagian lagi masuk ke dalam jaringan tubuh organisme
laut ( fitoplankton, ikan, cumi, udang, cumi-cumi, kerang, rumput laut dll). Polutan tersebut
mengikuti rantai makanan mulai dari fitoplankton sampai ikan predator dan pada akhirnya sampai
ke manusia. Bila polutan ini berada dalam jaringan tubuh organisme laut tersebut dalam
konsentrasi yang tinggi, kemudian dijadikan sebagai bahan makanan maka akan berbahaya bagi
kesehatan manusia. Karena kesehatan manusia sangat di pengaruhi oleh makanan yang di makan,
makanan yang berasal dari daerah yang tercemar kemungkinan besar juga tercemar. Demikian
juga dengan makanan laut (seafood) yang berasal dari pantai dan laut yang tercemar juga
mengandung bahan polutan yang tinggi.Oleh karena itu, kita sebagai warga negara yang baik
beserta pemerintah berkewajiban untuk melakukan perlindungan dan pengelolan lingkungan hidup
kita khususnya menjaga dan melindungi ekosistem laut. Indonesia merupakan negara maritim
terbesar di dunia yang memilki wilayah perairan laut yang sangat luas dibandingkan negara-negara
lain yang berada di dunia ini.
Berdasarkan dasar pemikiran tersebut Mahasiswa pecinta Alam KHANIWATA Universitas
Siliwangi Tasikmalaya selaku tuan rumah Temu Wicara kenal Medan Mahasiswa Pecinta Alam
Tingkat perguruan Tinggi se-Indonesia ke-32 (TWKM XXXII) bermaksud menyelenggarakan
Temu Wicara Kenal Medan dengan Tema “Konsistensi Mahasiswa Pecinta Alam ditengah
Pandemi Terhadap Penyelamatan Ekosistem Laut”.
TUJUAN
TWKM XXXII diselenggarakan oleh MPA KHANIWATA Universitas Siliwangi sebagai
forum berkumpulnya Mahasiswa Pecinta Alam seluruh Indonesia untuk membicarakan pelestarian
alam Indonesia sebagai sebuah aset bangsa yang harus dijaga keberadaannya, serta mendorong
pembangunan berkelanjutan tanpa harus mengorbankan potensi dan sumber daya alam yang ada.
SASARAN
Menumbuhkan kesadaran dan sikap kritis Mahasiswa Pecinta Alam Indonesia terhadap
permasalahan lingkungan.
Meningkatkan peran serta Mahasiswa Pecinta Alam dalam permasalahan lingkungan dan
organisasi kepecintaalaman.
Meningkatkan wawasan di bidang kepecintaalaman.
Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Menumbuhkan Persatuan, kesatuan dengan persaudaraan antar Mahasiswa Pecinta Alam,
sebagai implementasi kode etik Mahasiswa Pecinta Alam Indonesia.
Memberikan solusi nyata bagi permasalahan organisasi mahasiswa pecinta alam, masyarakat
dan bangsa.
TURUT MENGUNDANG
Upacara Pembukaan
Dr. H. Mochamad Ridwan Kamil, S.T., M.U.D. / Gubernur Jawa Barat
Drs. H. Muhammad Yusuf / Wali Kota Tasikmalaya
H. Ade Sugianto, S.I.P. / Bupati Tasikmalaya
Dr. Nundang Busaeri, Ir., M.T. / Rektor Universitas Siliwangi
Panelis dalam Diskusi Panel
H. Dedi Mulyadi, SH. / Wakil Ketua Komisi IV DPR RI
Dr. Ir. Siti Nurbaya, M.Sc. / Mentri LHK RI
Dr. (HC). Susi Pudjiastuti / Presiden Direktur PT ASI Pudjiastuti Marine Product
Zenzi Suhadi / Direktur Eksekutif WALHI Nasional
Prigi Arisandi / Direktur ECOTON
Narasumber Workshop
Andi Witria / Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Wilayah III
Tedi Ixdiana / Pendiri Vertical Rescue Indonesia
Djukardi 'Bongkeng' Adriana / WANADRI
Diklat FAJI Nasional
Dr. Ir. Pindi Setiawan / Ketua HIKESPI
MAPALA se-Jabar sebagai moderator dalam diskusi permasalahan LH di tiap divisinya
WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN
TWKM XXXII akan dilaksanakan pada :
Pembukaan TWKM
Waktu : Senin, 6 Juni 2022
Tempat : Kampus 2 Universitas Siliwangi
Diskusi Panel
Waktu : Senin, 6 Juni 2022
Tempat : Kampus 2 Universitas Siliwangi
Temu Wicara
Waktu : Selasa s/d Kamis, 7 s/d 9 Juni 2022
Tempat : Kampus 2 Universitas Siliwangi

Field Trip dan Workshop Kepecintaalam


Waktu : Jumat dan Sabtu, 10 dan 11 Juni 2022
Tempat : Gd. FAPERTA UNSIL dan SM. Sindangkerta
Penutupan TWKM
Waktu : Sabtu s/d Minggu, 11 s/d 12 Juni 2022
Tempat : Pantai Karangtawulan Kab. Tasikmalaya

INFORMASI DAN REGISTRASI


Pertanyaan dan masukan bisa menghubungi (Humas Kegiatan: +62 855-1941-349 (Teguh)
atau Ketua Pelaksana: +62 881-4588-693 (Aditya).
Registrasi dimulai dari terbitnya undangan sampai hari Jum'at tanggal 20 Mei 2022, melalui link
google form (https://bit.ly/pendaftaran_twkmxxxii) lalu konfirmasi pendaftaran +62 851-1532-
7409 (Malina) atau +62 812-2177-8318 (Aziz Mufqi).
Untuk biaya registrasi Rp. 350.000,- melalui Bank BJB, No. rek. 0116731142100 a.n UKM
KHANIWATA.
Adapun dengan ketentuan umum:
Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam yang terlibat merukan organisasi tingkat perguruan tinggi
atau forum Organisasi Mahasiswa Pecinta Alam yang mewakili perguruan tingginya
Mendelegasikan 1 orang pimpinan organisasi Mahasiswa Pecinta Alam atau perwakilan
pimpinan yang dibuktikan dengan surat penugasannya serta membawa bendera organisasi dan
PDH/PDL organisasi (atribut)
Masing-masing organisasi menyiapkan makalah berhubungan dengan permasalahan
lingkungan yang aktual yang terjadi didaerah masing-masing disertai data-data/dokumentasi
lain yang akurat. Dikirim selambat lambatnya 05 Juni 2022.
PENUTUP
Demikian Term of Reference (ToR) kegiatan Temu Wicara Kenal Medan (TWKM)
Mahasiswa Pecinta Alam Tingkat Perguruan Tinggi se-Indonesia ke-XXXII ini dibuat semoga
dapat menjadi bahan pertimbangan sebagaimana mestinya. Atas perhatian dan kehadirannya, kami
sampaikan terimakasih.

Tasikmalaya, 20 April 2022


Ketua Pelaksana

Aditya Tadika Buliana


KH. 18. 202. CS

Sekretariat: Gd. Tri Gatra Universitas Siliwangi


Jl. Siliwangi No.24 Tasikmalaya

@twkm_mapala Twkm_mapala
@mpakhaniwata MPA KHANIWATA

twkm32khaniwata@gmail.com
khaniwata@unsil.ac.id

khaniwata.unsill.ac.id

Anda mungkin juga menyukai