Anda di halaman 1dari 19

FASILITAS WISATA EDUKASI EKOSISTEM SUNGAI

BRANTAS DI KEDIRI, JAWA TIMUR


PROPOSAL TUGAS AKHIR
(KARYA PERANCANGAN)

Diajukan untuk memenuhi persyaratan kelulusan


Mata Kuliah Proposal Tugas Akhir (AR4268)

Oleh:
AARON ELDAD
B12200017

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN


UNIVERSITAS KRISTEN PETRA SURABAYA
2023
LEMBAR PENGESAHAN

PROPOSAL TUGAS AKHIR


(KARYA PERANCANGAN)

JUDUL TA

Oleh:
AARON ELDAD
B12200017

Disetujui dan diterima oleh:


Program Studi Arsitektur,
Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan
Universitas Kristen Petra

Surabaya, Desember 2023

Pembimbing Proposal,

Christine Wonoseputro, S.T., MASD.


NIP. 00-047

Ketua Program Studi,

Prof. Ir. Lilianny Sigit Arifin, M.Sc., Ph.D.


NIP. 84-011
DAFTAR ISI
RINGKASAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
- Menurut Prigi Arisandi Direktur Ecological Observation and Wetland Conservations
(2022) menyebut, 93 persen air sungai di Indonesia sudah tercemar dengan micro
plastic dan sampah lainnya. Bahkan, menurut Organisasi WHO sungai di
Indonesia hanya ada sekitar 20 persen yang aman untuk dikonsumsi dan 80
persennya sudah tercemar. Berkaitan dengan pencemaran air dari kegiatan domestik,
data statistik lingkungan hidup menunjukkan banyak penduduk (rumah tangga) masih
memadati bantaran sungai. Di Indonesia rumah tangga yang bertempat tinggal di
sepanjang bantaran sungai pada tahun 2005 tercatat sebanyak 118,891 rumah tangga
dengan jumlah terbanyak di DKI Jakarta, Jawa Timur dan Kalimantan Selatan. Data
statistik tersebut juga menyebutkan sekitar 7.66 persen rumah tangga di Indonesia
pada tahun 2004 masih membuang sampahnya ke sungai.
- Sungai Brantas merupakan salah satu sungai paling tercemar mikroplastik di Indonesia,
berdasarkan temuan tim Ekspedisi Sungai Nusantara 2022. Sungai terbesar di Jawa
Timur ini tercatat mengandung kontaminan mikroplastik sebanyak 636 partikel per
100 liter air. Bahan pencemar tersebut berasal dari limbah industri dan sampah rumah
tangga.
- Menurut Amiruddin Muttaqin, peneliti ECOTON yang juga anggota tim Ekspedisi
Sungai Nusantara (2022), menuturkan banyaknya industri dan munculnya permukiman
menjadikan beban sungai semakin berat. Masyarakat masih banyak yang belum sadar
bahwa sungai bukan merupakan tempat membuang sampah atau limbah. “Ini yang
menyebabkan Sungai Brantas menjadi yang paling tercemar di Indonesia,
ditambah buangan limbah industri,” ucapnya
- Bahaya pencemaran akibat limbah industri, domestik yang dihadapi oleh sungai brantas di jawa
timur, menjadi perhatian utama dalam upaya menjaga kelestarian biota sungai. Perairan yang
tercemar dapat mengancam kelangsungan hidup makhluk hidup yang bergantung pada
sungai ini sebagai habitat alami mereka. Dengan mengembangkan fasilitas wisata edukasi
ekosistem brantas di Surabaya, kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya
pencemaran sungai dan pentingnya pelestarian alam, serta memberikan solusi dan wawasan
tentang bagaimana kita dapat bersama-sama menjaga ekosistem sungai yang rapuh ini.
- “Ikhtiar untuk melestarikan Sungai Brantas harus dipertahankan,” kata Khofifah. Untuk
itu, ia akan memimpin gerakan Adopsi Sungai Brantas dengan mendorong
keterlibatan Relawan Jaga Kali dari hulu di Batu sampai hilir di Surabaya dan Sidoarjo.
- Program Adopsi Sungai Brantas tidak bisa dijalankan sendiri oleh Pemprov Jatim tetapi
harus didukung oleh pemkab, pemkot, swasta (pabrik, badan usaha), dan komunitas
masyarakat. Wujudnya adalah memulung sampah secara rutin sekaligus terus
mengedukasi publik agar tidak membuang sampah ke sungai. Sampah sebisa
mungkin dipilah dan dikelola sehingga memberi manfaat ekonomi bagi warga tepi kali.
Penataan lingkungan juga harus ditempuh. Deretan rumah warga tidak boleh lagi
membelakangi tetapi menghadap Sungai Brantas.

1.2. Rumusan Masalah


1.3. Tujuan
1.4. Manfaat

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Objek Perancangan

2.1.1 Wisata Edukasi

Wisata edukasi atau wisata pendidikan adalah suatu program yang


menggabungkan unsur kegiatan wisata dengan muatan pendidikan di dalamnya. Program
ini dapat dikemas sedemikian rupa menjadikan kegiatan wisata tahunan atau kegiatan
ekstrakurikuler memiliki kualitas dan berbobot. Peserta kegiatan wisata melakukan
perjalanan wisata pada suatu tempat tertentu dalam suatu kelompok dengan tujuan utama
mendapatkan pengalaman belajar secara langsung terkait dengan lokasi yang dikunjungi
Beberapa ciri khas wisata edukasi meliputi:
a. Pendidikan: Wisata edukasi fokus pada peningkatan pengetahuan, pemahaman,
dan keterampilan pengunjung dalam topik tertentu, seperti sejarah, sains, budaya,
lingkungan, atau aspek-aspek lainnya yang relevan.
b. Interaktif: Pengunjung tidak hanya mendengarkan informasi, tetapi mereka juga
terlibat dalam kegiatan atau eksplorasi yang memungkinkan mereka belajar
melalui pengalaman langsung.
c. Informasi: Wisata edukasi biasanya menyediakan informasi yang relevan dan
berbobot tentang topik yang sedang dipelajari, baik melalui pameran, tur,
panduan, atau presentasi.
d. Pengalaman Berkesan: Pengunjung diharapkan untuk memiliki pengalaman
yang berkesan dan berarti selama kunjungan mereka, yang dapat memotivasi
mereka untuk terus belajar dan berpartisipasi lebih lanjut dalam topik yang
dijelaskan.
e. Tujuan Pendidikan: Tujuan utama dari wisata edukasi adalah memberikan
pendidikan kepada pengunjung, meskipun juga seringkali mencakup aspek
hiburan yang menyenangkan.
Contoh dari wisata edukasi termasuk kunjungan ke museum, kebun binatang,
taman alam, situs sejarah, pusat sains, dan berbagai jenis tempat wisata lainnya yang
didesain untuk memberikan pengalaman pembelajaran yang menarik dan informatif
kepada pengunjung. Wisata edukasi dapat menjadi alat yang efektif dalam meningkatkan
pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang berbagai isu penting, seperti konservasi
lingkungan, sejarah, atau sains.
2.1.2 Ekosistem
Ekosistem adalah suatu sistem ekologis yang terdiri dari suatu komunitas
organisme hidup (biotik) dan lingkungan fisik (abiotik) tempat komunitas tersebut
berinteraksi. Ekosistem mencakup semua interaksi dan keterkaitan antara organisme
hidup, seperti tumbuhan, hewan, mikroba, dan lingkungan fisik, seperti tanah, air, iklim,
dan faktor-faktor geologis. Dalam ekosistem, organisme-organisme ini berperan dalam
siklus material dan energi, menjaga keseimbangan ekologi, serta berkontribusi pada
dinamika lingkungan. Beberapa karakteristik utama dari ekosistem termasuk:

a. Komponen Biotik: Ini mencakup semua organisme hidup dalam ekosistem,


termasuk produsen (tumbuhan), konsumen (hewan pemakan tumbuhan dan
pemakan hewan), dan dekomposer (mikroba dan organisme lain yang memecah
sisa-sisa organik).

b. Komponen Abiotik: Ini mencakup faktor-faktor non-hidup seperti iklim, tanah,


air, cahaya matahari, suhu, kelembaban, dan unsur kimia yang memengaruhi
ekosistem.

c. Interaksi: Organisme dalam ekosistem saling berinteraksi satu sama lain dan
dengan lingkungan fisik. Ini melibatkan hubungan makanan (rantai makanan dan
jaring-jaring makanan), reproduksi, persaingan, dan adaptasi terhadap perubahan
lingkungan.

d. Siklus Materi: Ekosistem juga melibatkan siklus materi seperti siklus air, karbon,
nitrogen, dan fosfor. Siklus-siklus ini penting karena memungkinkan pemulihan
dan penggunaan kembali sumber daya yang diperlukan oleh organisme dalam
ekosistem.

Ekosistem dapat bervariasi dalam skala, mulai dari ekosistem mikro seperti kolam air
atau hutan mikro, hingga ekosistem makro seperti hutan hujan tropis atau gurun.
Pemahaman tentang ekosistem sangat penting dalam ilmu ekologi karena membantu kita
memahami bagaimana organisme hidup berinteraksi satu sama lain dan dengan
lingkungan mereka, serta bagaimana perubahan dalam ekosistem dapat mempengaruhi
keseluruhan planet. Melindungi dan menjaga keberlanjutan ekosistem adalah tujuan
penting dalam pelestarian lingkungan dan konservasi biodiversitas.

2.1.2.1 Ekosistem Air Tawar


Ekosistem air tawar adalah ekosistem yang terjadi di lingkungan air tawar,
seperti sungai, danau, rawa, kolam, dan aliran air lainnya yang tidak mengandung
garam atau hanya mengandung sejumlah kecil garam. Ekosistem air tawar
memiliki karakteristik, organisme, dan proses ekologis yang khas yang
membedakannya dari ekosistem air asin atau ekosistem laut. Beberapa
karakteristik utama dari ekosistem air tawar meliputi:

a. Air Tawar: Ekosistem air tawar terdiri dari sumber air yang tidak
mengandung garam atau memiliki konsentrasi garam yang sangat
rendah. Ini termasuk sungai, danau, dan kolam air tawar.
b. Organisme Air Tawar: Organisme dalam ekosistem air tawar
beradaptasi untuk hidup dalam lingkungan air tawar. Ini mencakup
berbagai spesies ikan air tawar, tumbuhan air, mikroorganisme,
amfibi, serangga air, dan berbagai organisme air tawar lainnya.
c. Nutrien dan Siklus Materi: Siklus materi seperti siklus air, siklus
nitrogen, siklus karbon, dan siklus fosfor berperan penting dalam
ekosistem air tawar. Nutrien-nutrien ini terlibat dalam
pertumbuhan tumbuhan air dan menjaga kelangsungan hidup
organisme lain dalam ekosistem.
d. Zonasi: Ekosistem air tawar sering memiliki zonasi yang jelas, di
mana organisme tertentu mendiami berbagai bagian ekosistem
sesuai dengan kondisi fisik dan kimia yang berbeda, seperti zona
perairan dalam, perairan dangkal, atau zonasi di dasar perairan.
e. Pencemaran dan Konservasi: Ekosistem air tawar rentan terhadap
pencemaran seperti limbah industri, pertanian, dan urbanisasi.
Perlindungan dan pemulihan ekosistem air tawar penting untuk
menjaga kualitas air dan konservasi keanekaragaman hayati di
ekosistem tersebut.
Ekosistem air tawar memiliki peran penting dalam menyediakan
air bersih, mendukung kehidupan organisme air tawar, dan menyediakan
habitat bagi berbagai spesies. Mereka juga memiliki nilai ekonomis yang
signifikan dalam bentuk perikanan dan kegiatan rekreasi. Konservasi
ekosistem air tawar penting untuk memastikan keberlanjutan ekosistem ini
dan menjaga kualitas air untuk digunakan oleh manusia dan kehidupan
lainnya.

2.1.3 Pendidikan Lingkungan


tujuan pendidikan lingkungan (EE) yang didefinisikan oleh Konferensi Antar
Pemerintah di Tbilisi tentang Pendidikan Lingkungan pada tahun 1977. Tujuan-tujuannya
antara lain:
1. Kesadaran - untuk membantu kelompok sosial dan individu memperoleh
kesadaran dan sensitivitas terhadap lingkungan secara keseluruhan dan
masalah-masalah yang terkait
2. Sensitivitas - untuk membantu kelompok sosial dan individu mendapatkan
berbagai pengalaman dan memperoleh pemahaman dasar tentang lingkungan dan
masalah-masalah yang terkait
3. Sikap - untuk membantu kelompok sosial dan individu memperoleh
seperangkat nilai dan perasaan kepedulian terhadap lingkungan dan motivasi
untuk berpartisipasi aktif dalam peningkatan dan perlindungan lingkungan
4. Keterampilan - untuk membantu kelompok sosial dan individu memperoleh
keterampilan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah
lingkungan
5. Partisipasi - untuk memberikan kelompok sosial dan individu kesempatan
untuk terlibat aktif di semua tingkat dalam upaya penyelesaian masalah-masalah
lingkungan

Dengan menggunakan tujuan-tujuan ini, kita bisa mendefinisikan warga negara


yang bertanggung jawab terhadap lingkungan sebagai seseorang yang memiliki
kesadaran dan sensitivitas terhadap lingkungan total dan masalah-masalahnya,
pemahaman dasar tentang lingkungan dan masalah-masalahnya, perasaan peduli terhadap
lingkungan dan motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam peningkatan dan perlindungan
lingkungan, keterampilan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah-masalah
lingkungan, dan keterlibatan aktif di semua tingkat dalam upaya penyelesaian
masalah-masalah lingkungan.

2.2. Studi Preseden

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1. Kriteria Pemilihan Tapak
Dari masalah-masalah yang terdapat pada latar belakang dapat dirumuskan beberapa
kriteria yang dapat menjadi tolak ukur dan pertimbangan dalam pemilihan lokasi tapak:
- Tapak dapat menggunakan keindahan alam menjadi daya tarik
- Tapak dapat memiliki dampak terhadap perkembangan pariwisata daerah setempat
- Tapak berada dekat dengan sungai brantas
- Memiliki akses yang baik secara fisik maupun visual dari jalan utama
- Peraturan peruntukan lahan sesuai dengan fasilitas wisata yang ingin dibangun
3.2. Alternatif Tapak
3.2.1. Alternatif Tapak 1

Lokasi: Papar Utara, Desa Papar,Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur
Luasan: 23,849 m2
Regulasi:
- Peruntukan : Zona pariwisata
- KDB maksimum 30% = 23,849 m2 * 30% = 7,154.7 m2
- KLB maksimum 0,9 = 23,849 m2 * 0,9 = 21,464.1 m2
- KDH minimum 10% = 23,849 m2 * 10% = 2,384.9 m2
- GSB : 0,5 dari lebar Rumija ditambah 8 m untuk meter untuk Jalan Arteri Primer
dan Jalan Arteri Sekunder
- jumlah lantai bangunan maksimum 3 lantai
- ketinggian bangunan maksimum 12 meter
Kelebihan tapak:
- Terletak berdekatan dengan sungai brantas
- Akses jalan terhubung langsung dengan jalan besar ( Jl. kertosono-kediri)
- Berjarak 18 Km dari pusat kota kediri
Kekurangan tapak
- Letak tapak tidak bersentuhan dengan bantaran sungai
- Sebagian besar lahan berada di belakang rumah warga
- Keindahan alam sekitar kurang karena area sekitar merupakan rumah dan kebun warga

3.2.2. Alternatif Tapak 2

3.3. Pemilihan Tapak

3.4. Analisis Tapak Pilihan

3.5. Program Ruang


Target pengguna pada fasilitas ini dikelompokan menjadi 4 berdasarkan analisis masalah
yang telah dirumuskan dan potensi-potensi tapak sebagai berikut:
- Orang berlibur/wisatawan
- Rombongan tamasya siswa sekolah
- Warga sekitar
- Warga provinsi jawa timur

FASILITAS UTAMA
1. Zona introduction tunnel
a. Area display keterangan
b. Area display instalasi
2. Zona boat ride
a. Area antri pengunjung
b. Area staff
c. Area kandang binatang
d. Area service kandang binatang
3. Zona taman
a. Area flora sungai brantas
b. Area staff
c. Area penyimpanan peralatan
d. Toilet pengunjung
e. Toilet staff
4. Zona aquarium ikan
a. Area mega tank aquarium ikan
b. Area service aquarium
c. Area staff
d. Area karantina ikan
e. Toilet pengunjung
f. Toilet staff
5. Zona tunnel aquarium
a. Area aquarium ikan
b. Area service aquarium
c. Area staff
d. Area karantina ikan

FASILITAS PENDUKUNG
1. Zona Kafetaria
a. Area stand makan
b. Area restoran
c. Lounge
d. Toilet pengunjung
e. Toilet staff
f. Musholla
FASILITAS PENERIMAAN
1. Zona fasilitas penerimaan
a. Area entrance
b. Area loket tiket
c. Area toko oleh-oleh
d. Lounge
e. Toilet umum
f. Toilet staff
g. Musholla

FASILITAS SERVICE
1. Zona Administrasi
a. Kantor pimpinan
b. Kantor manager
c. Kantor dokter hewan
d. Ruang rapat
e. Ruang arsip
f. Ruang loker staff
g. Ruang istirahat staff
h. Toilet staff
2. Zona Service
a. gudang makanan hewan
b. Gudang pupuk tanaman
c. Ruang pompa
d. Ruang meteran air
e. Tandon bawah
f. STP
g. Ruang PLN
h. Ruang trafo
i. Ruang genset
j. MDP
k. TPS
l. Ruang kontrol
m. Pos keamanan

3.6. Perhitungan Luasan


Kapasitas yang di akomodasi oleh bangunan dihitung berdasarkan data kunjungan
wisatawan ke kabupaten kediri. Berdasarkan data yang disediakan oleh Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Kediri pada tahun 2022 tercatat 1,307,815 wisatawan, pada tahun 2021
tercatat 520,998 wisatawan, dan pada tahun 2020 tercatat 446,883 wisatawan yang datang ke
kabupaten kediri. Dari data pada 3 tahun tersebut didapatkan jumlah rata-rata kunjungan
wisatawan ke kabupaten kediri per tahunnya 758,565 wisatawan. Dari data tersebut dapat
diasumsikan pada peak season terdapat 300 pengunjung setiap harinya.
BAB 4
MASALAH DAN PENDEKATAN PERANCANGAN
4.1. Masalah Umum Perancangan
- Bagaimana fasilitas dapat mengedukasi pengunjung cara melestarikan ekosistem
sungai Brantas
- Bagaimana fasilitas dapat mengedukasi pengunjung tentang keanekaragaman
fauna dan flora di ekosistem sungai Brantas
- Bagaimana fasilitas dapat meningkatkan potensi wisata di kota Kediri, Jawa
Timur
4.2. Masalah Khusus Perancangan
- Bagaimana desain dapat menciptakan pengalaman edukasi yang interaktif bagi
pengunjung tentang ekosistem di sungai brantas
- Bagaimana desain dapat menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan
bagi pengunjung tentang ekosistem di sungai brantas
4.3. Pendekatan Perancangan
DAFTAR PUSTAKA

https://www.mongabay.co.id/2023/03/25/sungai-brantas-tercemar-limbah-industri-dan-mikroplas
tik-pemulihannya/
https://www.kompas.id/baca/nusantara/2019/02/17/berantas-pencemaran-sungai-brantas
https://www.kompas.id/baca/nusantara/2019/02/17/berantas-pencemaran-sungai-brantas
https://www.slideshare.net/amri1981/rencana-rdtr-sswp-f-kabupaten-kediri-2013
https://peraturan.bpk.go.id/Details/177063/perwali-kota-kediri-no-8-tahun-2021
https://suryanenggala.id/2023/04/13/pemkot-kediri-berupaya-meningkatkan-perlindungan-
sempadan-sungai-brantas/
https://www.kedirikota.go.id/p/dalamberita/11453/pemkot-kediri-kaji-rencana-induk-pembangun
an-kepariwisataan

Anda mungkin juga menyukai