Disusun oleh,
S1 INFORMATIKA
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS AMIKOM YOGYAKARTA
BAB I
IDE STARTUP
1. Nama Startup : reSEAcle
2. Kategori Industri Startup : Pemeliharaan lingkungan laut dan daur ulang sampah
3. Poin SGDS : Menjaga ekosistem laut
4. Latar Belakang Masalah :
Latar belakang mengenai sampah laut pantai merupakan isu serius yang memengaruhi
ekosistem laut dan kesehatan lingkungan. Sampah laut pantai melibatkan akumulasi sampah di
perairan pantai, seperti lautan, laut, dan sungai yang terhubung ke laut. Beberapa aspek latar
belakang yang perlu dipahami termasuk:
● Plastik: Plastik merupakan kontributor utama sampah laut pantai. Botol plastik, kantong
plastik, dan mikroplastik dapat merusak ekosistem laut dan membahayakan makhluk hidup
di dalamnya.
● Sampah Organik dan Non-Organik Lainnya: Selain plastik, sampah organik seperti kayu,
daun, dan sampah non-organik seperti kaca, logam, dan tekstil juga dapat ditemukan di
wilayah pantai.
● Pelepasan Tidak Terkendali: Beberapa sumber sampah berasal dari pelepasan limbah
industri, pelepasan kapal, dan pembuangan sampah dari pemukiman pantai.
● Kerusakan Ekosistem: Sampah laut dapat merusak ekosistem terumbu karang, hutan
mangrove, dan wilayah pesisir lainnya yang penting untuk keanekaragaman hayati.
● Ancaman Terhadap Satwa Laut: Satwa laut seperti ikan, burung laut, dan mamalia laut dapat
terjebak atau menelan sampah, yang dapat menyebabkan cedera atau kematian.
● Pencemaran Air dan Tanah: Proses dekomposisi sampah menghasilkan zat kimia berbahaya
yang dapat mencemari air laut dan tanah di sekitarnya.
● Kesehatan Manusia: Konsumsi ikan yang terkontaminasi oleh zat kimia dari sampah laut
dapat membahayakan kesehatan manusia.
● Perekonomian Lokal: Pariwisata pantai dan industri perikanan lokal dapat terpengaruh
negatif akibat tampilan yang tidak estetis dan kerusakan lingkungan.
Upaya Penanggulangan:
reSEAcle adalah suatu sistem yang memanfaatkan teknologi sensor dan konektivitas internet
untuk mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data terkait dengan kondisi lingkungan laut.
Sistem ini dirancang untuk memberikan pemantauan secara real-time terhadap berbagai parameter
lingkungan laut, seperti kualitas air, suhu, tekanan, keberlanjutan ekosistem laut, dan aktivitas
manusia di perairan. Dengan menggunakan sensor-sensor canggih yang terhubung secara digital, IoT
memungkinkan pengambilan keputusan yang cepat dan responsif dalam rangka menjaga
keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem laut serta melibatkan berbagai pihak seperti peneliti,
pemerintah, dan masyarakat dalam upaya konservasi laut.
Teknologi Sensor Terkini: Startup ini menggunakan teknologi sensor terkini yang
dapat mengukur berbagai parameter lingkungan laut dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Sensor-sensor ini dapat mengukur kualitas air, suhu, tekanan, dan faktor lingkungan lainnya,
memberikan data yang sangat detail dan akurat tentang kondisi laut.
Konektivitas Internet yang Kuat: Melalui konektivitas internet, sistem ini dapat
mentransmisikan data secara real-time ke platform pusat. Hal ini memungkinkan para
pemangku kepentingan, seperti peneliti, pemerintah, dan lembaga konservasi laut, untuk
memantau kondisi laut dan merespons cepat terhadap perubahan yang terjadi.
Pengelolaan Energi yang Efisien: Beberapa inovasi mungkin terkait dengan pengelolaan
energi yang efisien pada sensor-sensor yang digunakan. Misalnya, penggunaan teknologi
energi matahari atau pengoptimalan konsumsi daya untuk memastikan kelangsungan
operasional sistem tanpa memberikan dampak yang berlebihan pada lingkungan.
Dengan kombinasi teknologi tinggi, analisis data cerdas, dan partisipasi masyarakat,
startup ini memberikan solusi yang holistik dan terpadu untuk pemantauan dan
pemeliharaan lingkungan laut, menghadirkan dampak positif dalam konservasi dan
keberlanjutan ekosistem laut.
BAB II
CUSTOMER SEGMENTATION
1. User Persona
Nama : Mansur Mustafa
Umur : 55 Tahun
Pekerjaan : Nelayan
Asal : Lampung
Tujuan :
a. untuk mengurangi tingkat pencemaran air. Sampah-sampah seperti plastik, logam, dan
bahan kimia berbahaya dapat merusak kualitas air dan membahayakan organisme hidup di
dalamnya.
b. mempertahankan atau mengembalikan keseimbangan ekosistem. Hal ini melibatkan
pemulihan habitat alami, perlindungan keanekaragaman hayati, dan mendukung kehidupan
ikan serta makhluk hidup air lainnya.
c. untuk mengurangi risiko kesehatan masyarakat. Air yang tercemar dapat menjadi sumber
penyakit dan infeksi, sehingga membersihkan sampah membantu melindungi kesehatan
manusia yang menggunakan air dari sumber tersebut.
Perilaku :
a. Masyarakat masih awam dengan teknologi IOT di bidang perairan.
b. Minimnya kesadaran masyarakat tentang kebersihan & perawatan perairan.
Kebutuhan :
a. Membutuhkan bantuan teknologi yang bisa membersihkan dan perawatan di perairan
b. Membutuhkan masyarakat untuk merawat perairan sekitar
Pain point :
a. Sungai tercemar
b. Kualitas Hidup Menurun
c. Kerusakan pada sektor perikanan
Solusi :
a. mengembangkan sistem penyaringan otomatis yang dapat menangkap dan menyaring
limbah plastik dari lautan
b. membantu dalam manajemen yang lebih efisien dan mengurangi risiko pencemaran air oleh
limbah pertanian.
2. Empathy Map
BAB III
VALUE PROPOSITION CANVAS
Pemerintah Daerah:
Berfokus pada pemeliharaan lingkungan dan pemenuhan regulasi kebersihan air.
Industri Perikanan:
Mencari dukungan untuk menjaga habitat alami dan kualitas air yang baik.
Masyarakat Lokal:
Menginginkan lingkungan bersih untuk kesehatan dan keindahan wilayahnya.
Pembersihan Efektif:
Menyediakan layanan pembersihan efektif dan efisien untuk memulihkan kondisi lingkungan
perairan.
Keberlanjutan Ekosistem:
Mendukung pemeliharaan ekosistem air dan keanekaragaman hayati.
Kebersihan Air:
Menjamin kualitas air yang aman dan sehat bagi masyarakat dan sektor perikanan.
Keterlibatan Masyarakat:
Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pembersihan untuk menciptakan kesadaran dan tanggung
jawab bersama.
3. Channels (Saluran):
Partisipatif:
Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pembersihan, menciptakan hubungan yang kuat dan
tanggung jawab bersama.
Konsultatif:
Bekerja sama dengan pemerintah daerah dan industri perikanan untuk memahami kebutuhan dan
regulasi.
Pembersihan Rutin:
Melaksanakan kegiatan rutin untuk membersihkan sungai dan danau.
Edukasi Masyarakat:
Mengadakan program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
menjaga lingkungan perairan.