Oleh:
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................................... ii
IDENTITAS DAN URAIAN UMUM.............................................................................. iii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iv
RINGKASAN PROPOSAL ............................................................................................. v
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Analisis Situasi ............................................................................................................ 1
1.2. Permasalahan Mitra ..................................................................................................... 3
BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN ................................................................... 4
BAB 3.METODE PELAKSANAAN ............................................................................... 6
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI ........................................................... 7
BAB 5.BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
5.1 Anggaran Biaya ........................................................................................................... 8
5.2. Jadwal Kegiatan ........................................................................................................... 8
REFERENSI ...................................................................................................................... 10
LAMPIRAN-LAMPIRAN ............................................................................................... 11
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Peningkatan kualitas air telah menjadi isu kritis di berbagai belahan dunia,
termasuk di Desa Toronipa. Desa Toronipa salah satu tempat wisata favorit masyarakat
kota kendari. Akses air bersih dilokasi desa Toronipa sulit terutama pada pengunjung
kepantai ramai yang biasa terjadi pada hari-hari libur.
Peningkatan kualitas air di Desa Toronipa tidak hanya penting untuk kebutuhan
dasar penduduk setempat tetapi juga memiliki implikasi signifikan terhadap potensi
pariwisata di desa tersebut. Desa Toronipa, dengan lokasi pariwisata yang menawan,
menawarkan peluang besar untuk mengembangkan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
Pariwisata yang berkembang membutuhkan sumber daya air bersih yang memadai, baik
untuk konsumsi langsung oleh pengunjung maupun untuk kegiatan pendukung pariwisata
seperti fila dan kebersihan area wisata.
Air yang berkualitas di Desa Toronipa berperan penting dalam menjaga kelestarian
lingkungan alam yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan. Air bersih dan sehat
merupakan syarat utama untuk kesehatan ekosistem lokal, yang mencakup sungai, danau,
atau pantai yang sering menjadi pusat aktivitas pariwisata. Implementasi metode kapilaritas
dalam memperbaiki kualitas air tidak hanya meningkatkan standar kesehatan dan
kebersihan di desa ini tetapi juga membantu dalam melestarikan keindahan alam yang
merupakan aset utama bagi sektor pariwisata.
Selain itu, inisiatif peningkatan kualitas air ini dapat menjadi bagian dari strategi
pemasaran pariwisata Desa Toronipa. Konsep pariwisata berkelanjutan, yang
mengutamakan pelestarian lingkungan dan sumber daya alam, semakin diminati oleh
wisatawan modern. Dengan menonjolkan upaya Desa Toronipa dalam mengelola sumber
daya air secara berkelanjutan, desa ini dapat menarik segmen pasar yang sadar akan isu
lingkungan dan keberlanjutan.
Program peningkatan kualitas air melalui metode kapilaritas juga membuka
peluang untuk edukasi dan pengalaman pariwisata yang unik. Wisatawan dapat diajak
untuk melihat dan mempelajari langsung bagaimana sistem kapilaritas bekerja,
memberikan nilai tambah edukatif pada kunjungan mereka. Ini dapat menciptakan
pengalaman pariwisata yang lebih mendalam dan meninggalkan kesan positif yang
berkelanjutan terhadap wisatawan.
Selain aspek teknis, program ini juga melibatkan komunitas lokal dalam proses
penerapannya. Edukasi mengenai pentingnya menjaga kualitas air dan pelatihan tentang
2
cara mengoperasikan serta memelihara sistem kapilaritas menjadi bagian integral dari
inisiatif ini. Dengan pendekatan yang inklusif dan partisipatif, program ini tidak hanya
meningkatkan kualitas air di Desa Toronipa tetapi juga memperkuat kapasitas masyarakat
dalam pengelolaan sumber daya air mereka secara berkelanjutan.
Menghadapi tantangan ini, metode kapilaritas menawarkan solusi inovatif dan
efektif. Metode ini bekerja dengan memanfaatkan prinsip kapilaritas, yaitu kemampuan air
untuk bergerak melalui media berpori karena adanya gaya tarik antar molekul air dan
interaksi dengan permukaan media. Di Desa Toronipa, implementasi metode kapilaritas
tidak hanya menjawab masalah ketersediaan air bersih tapi juga membuka peluang untuk
pendekatan yang lebih berkelanjutan dalam pengelolaan sumber daya air.
1.2 Permasalahan Mitra
Beberapa permasalahan kualitas air yang menjadi fokus kegiatan ini antara lain:
1. Kadar Zat Pencemar Tinggi: Hasil observasi menunjukkan bahwa kadar zat pencemar
seperti logam dan senyawa kimia tertentu melebihi ambang batas yang ditetapkan oleh
standar kualitas air. Hal ini dapat memiliki dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat
yang mengonsumsi air tersebut secara rutin.
2. Kejernihan Air yang Rendah: Adanya partikel-partikel padat dalam air menyebabkan
kejernihan air rendah. Selain mempengaruhi estetika air, kejernihan rendah juga dapat
menghambat proses penyediaan air bersih dan meningkatkan risiko penyakit terkait air.
3. Keterbatasan Akses Terhadap Air Bersih: Sebagian masyarakat di Toronipa masih
mengalami keterbatasan akses terhadap air bersih yang aman dan layak konsumsi. Hal ini
dapat mengakibatkan peningkatan risiko penyakit infeksi dan gangguan kesehatan lainnya.
3
BAB 2. SOLUSI DAN TARGET LUARAN
Berdasarkan hasil analisis terhadap akar penyebab timbulnya masalah seperti yang telah
diuraikan di atas, maka solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan yang dialami
oleh mitra desa toronipa khususnya masyarakat yang bermukim disepanjang pantai toronipa
memiliki adalah melalui pembuatan teknologi sederhana alat penjerni air malalui metode
kapilaritas. Teknologi ini selain murah juga bahan-bahan mudah didapat.
Adapun tugas dan peran Tim PKM adalah melakukan pembimbingan serta membinaan
kepada kelompok masyarakat dalam hal: (1) memberikan pemahaman akan pentingnya air
bersih bagi kesehatan, (2) memberikan ilmu pembuatan alat penjernihan air dengan metode
kapilairtas, dan (3) membuat alat penjernih air dengan metode kapilaritas.
Adanya kegiatan ini maka diharapkan masyarakat dapat melakukan inovasi lebih lanjut
terkait alat pernjenih air sehingga kebutuhan air bersih bisa terpenuhi dimasing-masing
keluarga bahkan bila perlu mampu menunjang kebutuhan air bersih bagi pengunjung pantai
toronipa.
Tabel 1. Rencana Capaian Tahunan yang Sesuai dengan Luaran yang Ditargetkan
No Jenis Luaran Indikator Capaian
1 Publikasi ilmiah pada Jurnal ber-ISSN/Prosiding jurnal Nasional
2 Publikasi pada media massa cetak/online/repocitory PT
Peningkatan daya saing (peningkatan kualitas, kuantittas, serta nilai
3
tambah barang, jasa, diversifikasi produk, atau sumber daya lainnya
Peningkatan penerapan iptek di masyarakat (mekanisasi, IT, dan
4.
manajemen)
Perbaikan tata nilai masyarakat (seni budaya, sosial, politik, keamanan,
5.
ketentraman, pendidikan, kesehatan)
Luaran Tambahan
1. Publikasi di jurnal internasional
2. Jasa, rekayasa sosial, metode atau sistem, produk/barang
3. Inovasi baru TTG
Hak kekayaan intelektual (Paten, paten sederhana, Hak Cipta, Merek
4. dagang, Rahasia dagang, Desain Produk Industri, Perlindungan Varietas
Tanaman, Perlindungan Desain Tofografi Sirkuit Terpadu)
5. Buku ber ISSN
4
BAB 3. METODE PENELITIAN
5
BAB 4. KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI
Adapun gambaran kinerja LPPM Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari dalam
beberapa tahun terakhir adalah proaktif dalam memberikan informasi kepada semua dosen
pada setiap Fakultas dalam lingkungan UHO tentang adanya usulan hibah kompetitif
pengabdian kepada masyarakat baik melalui pengiriman surat, maupun mengirimkan secara e-
mail group dosen pada setiap Fakultas, baik pendanaan yang bersumber dari biaya operasional
perguruan tinggi negeri (BOPTN) maupun yang dibiayai oleh Dikti serta pembiayaan mandiri.
Pengabdian mandiri yang akan akan dilaksanakan merupakan salah satu bentuk pengabdian
dan komitmen dosen pendidikan Fisika UHO untuk selalu hadir dalam permasalahan-
permasalahan masyarkat baik itu dalam aspek pendidikan maupun aspek kebutuhan
masyarakat umum.
Tim program PKM dari LPPM UHO yang terlibat dalam kegiatan ini telah memiliki
kompetensi dan pengalaman dalam melakukan pembimbingan dan melatih pada setiap
program kemitraan masyarakat. Dimulai dari mengikuti pelatihan Training Of Trainer (TOT)
tingkat nasional, sebagai instruktur pada pelatihan terintegrasi berbasis kompetensi (PTBK),
sebagai aksesor dan instruktur pada Pendidikan dan Latihan masyarakat dan juga telah
memiliki pengalaman dalam melaksanakan ipteks bagi masyarakat baik sumber dana BOPTN
UHO Dikti maupun yang sumber dananya dari pribabadi.
Tabel 2. Tim Pengusul, Uraian Kepakaran dan Tugas
Nama Pengusul Bidang Kepakaran Tugas
6
BAB 5. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Jumlah 5.000.000
Terbilang: Lima Juta Rupiah
7
Tabel 4. Rincian Jadwal Kegiatan Pelaksanaan PKM
Bulan ke
No. Jenis Kegiatan
7 8 9 10 11 12 1
1. Persiapan
2. Tahap 1: Analysis
3. Tahap 2: Design
4. Tahap 3: Develovment
Evaluasi alat
5 Tahap 4: Implementation
6 Tahap 5: Evaluation
8
BAB 6. HASIL YANG DICAPAI
6.1 Tahap Pelaksanaan
Ember
(wadah air Kotor)
Kayu
penopang
Sumbu Kompor
9
6.2 Pembahasan
10
REFERENSI
11