Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN STUDY EKSKURSI

INTALASI PENGOLAHAN AIR LIMBAH ( IPAL )


SUWUNG, BALI

Dosen Pembimbing :
Dra. Indah Nurhayati, ST., MT.
Nama Kelompok :
1. Bella Yunita S ( 173800017 )
2. Bimo Tri Goutomo ( 173800034 )
3. Frederikus A. Yosoa (173800025)

PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA
SURABAYA

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya
dalam penyusunan “ Laporan Study Ekskursi Instalasi Pengolahan Air
Limbah ( IPAL ) Suwung, Bali ” dapat terselesaikan dengan baik. Dalam
penyusunan Laporan Study Ekskursi Instalasi Pengolahan Air Limbah ini
bertujuan untuk melaporkan kegiatan selama kunjungan.
Sehubungan dengan hal tersebut, melalui kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada dosen pembimbing dan semua pihak
yang telah membantu pembuatan laporan ini. 
Penulis menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkankritik dan saran dari semua pihak demi sempurnanya laporan
ini.akhir kata, penulis harapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Surabaya, 29 April 2019

Penyusun

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dengan adanya perkembangan tiap tahun semakin meningkat, Apalagi di
kawasan perkotaan yang dicirikan dengan tingkat pembangunan yang pesat dan
pertumbuhan penduduk yang tinggi, air bersih merupakan barang yang langka dan
mahal. Salah satu dampak dari kepadatan penduduk terutama di wilayah
perkotaan ialah meningkatnya pemakaian air minum atau air bersih . Yang
berdampak pada peningkatan jumlah pembuangan air limbah. Air limbah dapat
berasal dari rumah penduduk (limbah domestik) dan limbah dari kegiatan lain
seperti pasar, pariwisata, dan lain-lain (limbah non domestik). Volume limbah cair
sangat berhubungan dengan kepadatan dan jenis kegiatan penduduk. Selama ini
limbah domestik tidak dianggap sebagai penyebab tercemarnya lingkungan. Ini
juga diindikasikan oleh tercemarnya sungai-sungai dan sumur oleh minyak-lemak.
Untuk itu diperlukannya penanganan dalam pengolahan air limbah tersebut dari
beberapa proses guna untuk mengurangi tingkat pencemaran.
Bali adalah ikon pariwisata nasional dan daerah tujuan utama wisata
berskala internasional. Saat ini mengalami masalah lingkungan yang sangat
tinggi. Pencemaran yang disebabkanolehpesatnyapertambahanpenduduk, aktivitas
industry dan pariwisata, membuat semakin menurun nya kualitas sanitasi
lingkungan. Hasil Studi DSDP tahun 1997-1998, menyebutkan telah terjadi
penurunan kualitas air (sungai, air tanah, danlaut) di bagian selatan dan pusat Kota
Denpasar, terutama sumur penduduk di mana 71% di lokasi pengujian telah
terpolusi bakteri (Fecal Coliform). Untuk itu pemerintah Propinsi Bali bekerja
sama dengan pemerintah pusat, dan Pemerintah Jepang menyelenggarakan
pembangunan Denpasar Sewerage Development Project (DSDP). Diharapkan
dengan adanya DSDP dapat mengurangi tingkat pencemaran tadi.
Cakupan layanan DSDP Tahap I, telah dilaksanakan yang meliputi
wilayah Kota Denpasar, Sanur dan Legian-Seminyak . Untuk mengetahui
kemampuan pelayanan pengolahan limbah nya dan produksi limbah nya, perlu
kiranya dilakukan suatu penelitian yang berkaitan dengan supply dan demand .
Evaluasi ini bermanfaat untuk menilai sampai kapan kah proyek pembangunan
DSDP ini mampu melayani pengolahan limbahnya.
Salah satunya lokasi study ekskursi yang dilakukan oleh mahasiswa dalam
setahun sekali ini di lokasi IPAL Suwung Bali. Disana proses pengolahan air
limbah di IPAL Suwung yang dari seluruh kawasan Bali melalui proses instalasi
perpipaan sampai ke proses berikutnya dengan aerasi. Dalam study ekskursi hanya
sebatas melakukan observasi yang melalui penjelasan dari staf pihak IPAL
Suwung. Tak lupa juga saya ucapkan terimakasih kepada bapak/ibu dosen
pembimbing dalam melakukan kunjungan dan pembuatan laporan ini.

3
1.2 Tujuan

Tujuan diadakan kunjungan IPAL Suwung Bali :


 Mengetahui berbagai proses penanganan limbah di IPAL Suwung Bali
secara langsung.
 Mengetahui proses instalasi saluran pipa pada limbah.
 Mengetahui gambaran umum tentang IPAL Suwung Bali. Denpasar

1.3 Manfaat
Manfaat diadakan kunjungan IPAL Suwung Bali :

 Untuk mengetahui berbagai macam proses penanganan limbah cair di Bali.


 Umtuk menambah wawasan dalam pengolahan limbah cair.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Limbah secara umum
Seiring dengan tingkat pertambahan penduduk yang kian meningkat setiap
tahunnya maka semakin banyak pula kebutuhan yang harus dipenuhi. Akibat dari
semakin bertambahnya tingkat konsumsi masyarakat serta aktivitas lainnya maka
bertambah pula buangan/limbah yang dihasilkan. Limbah merupakan buangan
yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga, yang lebih dikenal sebagai sampah), yang kehadirannya pada suatu saat
dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai
ekonomis.
Berdasarkan katakteristik limbah terdapat empat golongan yaitu :
 Limbah cair
 Limbah padat
 Limbah gas atau partikel
 Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)

2.2 Sumber-sumber Limbah Cair


Setiap kegiatan manusia menghasilkan limbah. Limbah cair biasanya
berasal dari tempat-tempat yang pemakaian airnya tinggi. Air limbah berasal dari
dua jenis sumber yaitu air limbah rumah tangga dan air limbah industri. Secara
umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya,
sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang
mengandung zat-zat yang berbahaya dan yang tidak. Untuk yang mengandung
zat-zat yang berbahaya harus dilakukan penanganan khusus tahap awal sehingga
kandungannya bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sewage
plant, karena zat-zat berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang
berfungsi menguraikan senyawa-senyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat
berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage plant hanya melewatinya tanpa
terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat. Penanganan limbah industri
tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawin dengan menambahkan zat-zat
kimia yang bisa mengeliminasi zat-zat yang berbahaya.

2.3 Limbah Cair Industri


Industri umumya menghasilkan limbah cair yang mengandung zat-zat
kimia berbahaya, logam berat, serta bahan-bahan organik lainnya. Misalnya pada
industri penyamakan kulit, industri ini menghasian limbah krom, sulfida,
ammonia, serta minyak dan lemak. Setiap industri memiliki limbah cair yang
berbeda.Alam memiliki system alamia untuk menetralisir pencemaran yang terjadi
pada perairan. Tetapi jika melampaui kemampuan yang dimiliki peraran akan
tercemar karena itu pengawasan dan pengendalian baku mutu air harus

5
dilksanakan agar tidak mencemari lingungan, biasanya menyangkut BOD, TSS,
dan COD.

2.4 Sejarah IPAL Suwung Bali


Instalasi Pengolahan air limbah (IPAL) merupakan salah satu bagian dari
proyek DSDP (Denpasar Sewerage Development Project) untuk mengatasi
sanitasi air yang terdapat di kabupaten denpasar dan Badung. Mengingat bahwa
pengelolaan air limbah yang terdapat di daerah perkotaan tersebut belum memadai
serta semakin meningkatnya pencemaran air dan menurunnya kualitas air yang
terdapat didaerah perkotaan. Proyek ini adalah sebagai bagian dari upaya
penyelamatan lingkungan Bali dari kerusakan khususnya penurunan kualitas air.
Dalam hal ini akibat pembuangan air limbah secara sembrono oleh masyarakat
dan pengusaha.
Masih banyak pihak pengusaha hotel membuang limbah langsung ke
pantai tanpa melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Dengan IPAL Suwung
akan membantu mengurangi berbagai akibat pencemaran oleh air limbah tersebut.
IPAL Suwung diproyeksikan akan melayani daerah Kota Denpasar serta dua
daerah wisata utama yakni Sanur dan Kuta. Tentu hal ini akan meringankan beban
para pengusaha hotel yang selama ini tidak mempunyai IPAL ( Instalasi
Pengolahan Air Limbah ).
Proyek ini diharapkan dapat melayani cakupan area seluas 1.199 ha (yang
meliputi Denpasar 502 ha, Sanur 331 ha, dan Kuta 348 ha). Adapun masyrakat
yang dapat terlayani diperkirakan berjumlah 103.200 jiwa, melalui pekerjaan yang
akan dilaksanakan berupa :

 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan kapasitas pengolahan


51.000 m3/hari.
 Jaringan pipa air limbah (diameter 200-1200 mm) dengan panjang total
131.120 km
 Rumah pompa di Sanur & Kuta
 Sambungan Rumah (SR) sebanyak 10.000 unit.

6
BAB III
METODE PENGAMATAN

3.1 Waktu dan Tempat Pengamatan


Pelaksanaan kunjungan ini dilakukan pada :
Hari / Tanggal : , September 2018
Waktu : 9.00 – 12.00 WITA.
Tempat : IPAL Suwung.
Alamat : Jl. Bay Pass Ngurah Rai Suwung, Denpasar, Bali,
Indonesia 80221
3.2 Teknik Pengumpulan Data
3.2.1 Metode Pengamatan (observasi)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode obsrvasi secara langsung yaitu
mengamati proses pengolahan air limbah di IPAL Suwung yang berasal dari
seluruh kawasan Bali melalui proses instalasi perpipaan sampai ke proses
berikutnya.
3.2.2 Metode Wawancara (Interview)
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode wawancara yaitu dengan
melakukan wawancara terhadap staff yang bertugas untuk memandu ke unit unit
pengolahan air limbah cair di IPAL Suwung, Bali.

7
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Proses Penyaluran Air Limbah


Dalam penyaluran air limbah sistem sanitasi Denpasar – Sanur Kuta
dengan sistem jaringan perpipaan pengumpul, pipa pembawa ( transmision )dan
instalasi pengolahan air limbah. Sistem transmision dengan pompa untuk
menaikkan ketinggian air ke IPAL. Pipa pengumpul tersambung dengan bangunan
rumah atau bangunan sepertirestoran dan hotel. Untuk membawa limbah dari 3
daerah pelayanan ke unit pengolahan, dirancang pipa pembawa yang berdiameter
1,2 meter sebagian besar ditanam dibawah jalan.
Untuk pengolahan limbah di yang digunakan adalah “aerated lagoon”.
metode areated lagoon sebenanrnya adalah teknologi yang sudah cukup lama.
Sistem ini dipilih karena biaya operasionalnya termasuk yang termurah dibanding
sistem lain. Aerated lagoon, membutuhkan lahan yang cukup luas, karena ia
merupakan kolam oksidasi dan kolam pengendapan. Itulah sebabnya IPAL DSK
membutuhkan lahan seluar kurang lebih 10 hektar.

4.2 Jaringan Pipa Air Limbah


Air limbah yang berasal dari aktifitas manusia seperti WC, kamar mandi,
dan dapur disalurkan melalui pipa yang dihubungkan dengan jaringan pipa air
limbah menuju IPAL. jaringan perpipaan yang akan menyalurkan air limbah dari
Kamar Mandi, WC, Tempat Cuci, Dapur dll menuju House Inlet (bak kontrol)
yang dibangun di halaman depan rumah pelanggan. Dari House Inlet ini, air
limbah kemudian dihubungkan / disalurkan dengan pipa PVC ke pipa sewer yang
ada di jalan.
4.2.1 Bak Kontrol Limbah (House Inlet)
Air limbah ditampung pada bak kontrol limbah yang dibuat di area sekitar
halaman rumah tersebut. House inlet sebagai bak kontrol bagi pemeliharaan air
limbah dari pelanggan sehingga memudahkan IPAL jika terjadi penyumbatan atau
masalah lain untuk memperbaikinya.
4.3. Sistem Pengolahan Air Limbah
Air limbah yang berasal dari rumah tangga, perhotelan, rumah makan dan
tempat lainya di Denpasar, Badung, Legian dan Tabanan disalurkan melalui pipa
station ( rumah pompa ) dan berakhir ke IPAL DSDP Suwung. Di IPAL DSDP
Suwung ini sistem pengolahannya yang menggunakan sistem kolam aerasi dua
buah dengan 11 dan kolam seidmentasi dua buah dengan masing – masing

8
memiliki kedalaman 4 meter. Dalam sistem aerasi digunakan untuk mengurangi
kebutuhan luas lahan dan meningkatnya proses pengolahan menjadi lebih cepat
sekaligus terhindar dari bau yang timbul akibat proses oksidasi yang tidak
sempurna.
Kolamnya dilapisi geomembrane dan geotextile untuk menghindari
rembesan air limbah keluar dari kolam.Sistem ini cukup sederhana sehingga tidak
diperlukan tenaga yang ahli dan memiliki kualifikasi khusus untuk
mengoperasikannya. Selain itu investasi dan biaya pemeliharaannya relatif
rendah. Air hasil olahan memiliki BOD kurang dari 30mg/liter, lebih baik dari
standar baku mutu air yaitu 50 mg/liter. Untuk sementara air olahan digunakan
untuk penyiraman taman dan sisnya dibuang kelaut. Kedepannya akan dibangun
instalasi untuk mengolahnya menjadi air minum

Sistem pengolahan Keterangan


Kolam Aerasi Aerasi termasuk dalam pengolahan secara fisika
karena prinsip kerjanya membuat kontrak air dengan
penambahan oksigen terlarut didalam air akan
semakin tinggi. Tujuannya untuk mengaktifkan proses
aerob pemecahan senyawa dan penjernihan air oleh
bakteri yang sebelumnya sudah terdapat di limbah
tersebut seperti bakteri coli.
Kolam Sedimentasi Pada kolam sedimentasi ini berfungsi untuk
mengendapkan partikel yang telah diproses di kolam
aerasi selanjutnya setelah diproses, air limbah akan
menjadi air biasa lagi dan untuk sementara dibuang ke
laut. 

4.4 Sambungan Rumah


Sambungan Rumah meliputi jaringan perpipaan yang akan menyalurkan
air limbah dari Kamar Mandi, WC, Tempat Cuci, Dapur dll menuju House Inlet
(bak kontrol) yang dibangun di halaman depan rumah pelanggan. Dari House Inlet
ini, air limbah kemudian dihubungkan / disalurkan dengan pipa PVC ke pipa
sewer yang ada di jalan.
1) Air Limbah Rumah Tangga Air limbah rumah tangga yang
dihasilkan dari WC, dapur, dll akan disambungkan ke IPAL-
Suwung untuk diolah menjadi air yang lebih bersih dari
sebelumnya.
2) Bak Kontrol Limbah (House Inlet) Air limbah dari rumah
ditampung pada bak kontrol limbah ini yang dibuat pada area
sekitar rumah yaitu halaman rumah tersebut. House inlet juga
berfungsi sebagai bak kontrol bagi pemeliharaan air limbah dari

9
pelanggan, sehingga memudahkan IPAL apabila terjadi sumbatan
atau masalah lainnya untuk memperbaikinya.
3) Lateral sewer
Air limbah yang ditampung pada bak kontrol limbah kemudian
disalurkan pada pipa sewer yang berada di jalan untuk kemudian
disalurkan ke IPAL-Suwung untuk selanjutnya diolah.

4.5 Sistem Pengolahan Air Limbah


Air limbah yang dihasilkan rumah tangga, perhotelan, rumah
makan, dan tempattempat lainnya di Denpasar, Badung, Legian, dan
Tabanan, disalurkan melalui pipa ke pumping station (rumah pompa) yang
berada beberapa lokasi seperti di Kuta (Kuta Pumping Station) dan Sanur
(Sanur pumping Station) dan berakhir ke IPAL DSDP Suwung. Sistem
pengolahan air limbah DSDP ini menggunakan sistem kolam aerasi dan
kolam sedimentasi. Di IPAL DSDP terdapat 2 buah kolam aerasi dan 2
buah kolam sedimentasi. Masing masing kolam memilkikai kedalaman 4
meter.
a. Men Hole
Main hole adalah lubang yang berada di area jalan pada pipa yang
tersambung ke IPAL. Dimana berfungsi sebagai bak kontrol untuk
sambungan air limbah dari rumah ke IPAL-Suwung.

b. Penyaringan
Berfungsi sebagai penyaring sampah agar seminimal mungkin
masuk ke dalam pompa yang mengakibatkan terganggunya kinerja pompa. Serta
mempermudah tenaga sarang membersihkan sampah dari saluran intake.

c. Rumah pompa
Pompa merupakan salah satu kelengkapan yang sangat vital di dalam
instalasi pengolahan air limbah. Pompa merupakan mesin yang dipakai
untuk mengalirkan zat cair dari suatu tempat ketempat yang lain. Dengan
adanya perbedaan tekanan antara diluar pompa dan didalam pompa, fluida
mengalir masuk kedalam pompa melalui saluran masuk (suction) dan
keluar melalui saluran tekan (discharge).

d. Kolam Aerasi (Koagulasi)


Kolam aerasi adalah kolam dimana limbah cair diperkaya dengan
oksigen dengan bantuan aerator. Prinsip kerja aerasi adalah penambahan
oksigen ke dalam air, sehingga oksigen terlarut di dalam air akan semakin
tinggi. Aerasi termasuk pengolahan secara fisika, karena lebih
mengutamakan unsur mekanisasi dari pada unsur biologi. Prinsip kerjanya
adalah membuat kontak antara air dan oksigen. Tujuannya mengaktifkan

10
proses aerob pemecahan senyawa dan penjernihan air oleh bakteri yang
memang sudah terdapat dalam limbah cair tersebut, misalnya bakteri Coli.
Terdapat 2 kolam aerasi dengan total 11 aerator.

e. Flokulasi
Proses pembentukan flok pada pengadukan lambat untuk
meningkatkan saling hubung antar partikel yang goyah sehingga
meningkatkan penyatuannya (aglomerasi). Penelitian ini bertujuan untuk
mempelajari penggunaan beberapa koagulan untuk proses koagulasi

f. Kolam Sedimentasi
Proses sedimentasi bertujuan untuk memperoleh air buangan yang
jernih dan mempermudah proses penanganan lumpur. Dalam proses
sedimentasi hanya partikel-partikel yang lebih berat dari air yang dapat
terpisah. Bagian terpenting dalam unit sedimentasi adalah mengetahui
kecepatan pengendapan dari partikel-partikel yang akan dipindahkan,
kecepatan pengendapan ditentukan oleh ukuran, densitas larutan,
viskositas cairan, dan temperature.

11
BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Pada kunjugan study ekskursi di IPAL Suwung menambah wawasan kita
secara langsung dalam mengolah limbah cair baik berasal dari rumah tangga
perhotelan, rumah makan dan lain sebagainya. IPAL Suwung ini masih perlu
dikembangkan mungkin salah satunya dengan menambah fasilitas pengolahan air
bersih.
IPAL Suwung merupakan proyek yang berwawasan kedepan, walaupun
masih banyak kendala yang dihadapi seperti masalah pemasangan pipa induk di
wilayah Kuta yang dikhawatirkan akan membuat macet lalu-lintas, meluapnya
saluran ketika hujan deras dan lain-lain adalah masalah yang wajar mengingat
IPAL adalah proyek yang dilaksanakan setelah kota daerah tersebut berkembang.
Saran
Sosialisasi akan adanya IPAL perlu ditingkatkan lagi mengingat sanitasi
yang baik akan berpengaruh baik langsung maupun secara tidak langsung kepada
kehidupan manusia.

12

Anda mungkin juga menyukai