Anda di halaman 1dari 26

AIR BAKU

Dra. Indah Nurhayati, ST, MT


Teknik Lingkungan
UNIPA Surabaya
Air Baku
• Air yang berasal dari sumber air pemukaan,
cekungan air tanah dan atau air hujan yang
memenuhi ketentuan baku mutu tertentu sebagai
air baku untuk air minum”.
• Pemilihan sumber air baku: kualitas, kuantitas, kontinuitas
dan biaya yang murah dalam proses pengambilan sampai pada
proses pengolahannya.
• Sumber air
sungai, danau,
sumur air dalam,
mata air
air laut.
Persyaratan Teknis kualitas air baku yang
bisa diolah oleh IPA
• Kekeruhan, max 600 NTU atau 400 g/L. SiO2
• warna asli max 100 PtCo
• Unsur-unsur lainnya memenuhi syarat baku air baku
sesuai PP No. 82 tahun 2000 tentang Pengelolaan Kualitas
Air dan Pengendalian pencemaran Air
Persyaratan utama air bersih
1. kualitatif (fisik, kimia, mikrobiologis, radioaktif)
2. Persyaratan kuantitatif : banyaknya air baku yang
tersedia, memenuhi kebutuhan masyarakat yang
dilayani, tergantung kepada tingkat kemajuan
masyarakat setempat
3. Persyaratan kontinuitas; adalah bahwa air baku
untuk air bersih tersebut dapat diambil terus
menerus dengan fluktuasi debit yang relatif
tetap, baik pada saat musim kemarau maupun
musim hujan.
4. biaya yang murah dalam proses pengambilan
sampai pada proses pengolahannya.
pemilihan sumber air
• Kualitas dan kuantitas air yang diperlukan
• Kondisi iklim
• Tingkat kesulitan pada pembangunan intake
• Tingkat keselamatan operator
• Ketersediaan biaya minimum operasional dan
pemeliharaan untuk Instalasi Pengolahan Air (IPA)
• Kemungkinan terkontaminasinya sumber air pada masa
yang akan dating
• Kemungkinan untuk memperbesar intake pada masa yang
akan datang.
• Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82
Tahun 2001 Tentang Pengelolaan Kualitas Air Dan
Pengendalian Pencemaran Air, air menurut
kegunaannya digolongkan menjadi :
• Kelas I : Air yang peruntukannya dapat digunakan
untuk air baku air minum atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut.
• Kelas II : Air yang peruntukannya dapat digunakan
untuk prasarana/sarana rekreasi air,
pembudidayaan ikan air tawar, Peternakan, air
untuk mengairi pertanaman atau peruntukan lain
yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut.
• Kelas III : Air yang peruntukannya dapat digunakan
untuk pembudidayaan ikan air tawar, peternakan,
air untuk mengairi pertanaman atau peruntukan
lain yang mempersyaratkan mutu air yang sama
dengan kegunaan tersebut.
• Kelas IV:Air yang peruntukannya dapat
digunakan untuk mengairi pertanaman
Sumber air
• Air hujan
• Air permukaan ; air sungai, air waduk
• Air tanah dangkal; air mata air, air tanah dalam
• Air laut
1. Air hujan
Kualitas
• Bersifat lunak karena tidak mengandung larutan garam
dan zat-zat mineral.
• lebih bersih.
• Dapat bersifat korosif karena mengandung zat-zat yang
terdapat di udara seperti NH3, C02 agresif, ataupun S02.
Adanya konsentrasi S02 yang tinggi di udara yang
bercampur dengan air hujan akan menyebabkan
terjadinya hujan asam (acid rain).
Kuantitas :
tergantung pada besar kecilnya curah hujan.
Sehingga hujan tidak mencukupi untuk persediaan
umum karena jumlahnya berfluktuasi.

kontinuitas,
air hujan tidak dapat diambil secara terus
menerus, karena tergantung pada musim. Pada
musim kemarau kemungkinan air akan menurun
karena tidak ada penambahan air hujan
2. Air permukaan

Air sungai
1. Base flow (karena air tanah)
2. Runoff (limpasan) / air sungai tadah hujan

Yang harus diperhatikan


1. Peruntukan sungai
2. Faktor ekologis
Skema SPAM dari air permukaan :

Water shed, catchment


area

Imp ound ing Reservoir

Collection works
Reservoir
Purific ation a nd da m
works Filter
Pip e line
Servic e re servoir
Distribution
Distrib uti on system
wo rks

Sistem penyediaan air minum


Sumber air b aku : Air permukaan
Kualitas :
terkontaminasi dengan berbagai zat-zat berbahaya
bagi kesehatan, sehingga memerlukan pengolahan
terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh
masyarakat.

Pencemar berasal dari buangan domestik, buangan


industri dan limbah pertanian.

Zat-zat pencemar tersebut antara TSS, zat-zat


organik, logam berat
Kontinuitas dan kuantitas
dari air permukaan dapat dianggap tidak
menimbulkan masalah yang besar untuk
penyediaan air bersih yang memakai bahan baku
air permukaan

debit amat fluktuatif, dimana debit minimum kurang


dari kebutuhan rata-rata, tetapi debit rata-rata
sungai diatas kebutuhan rata-rata sistem, maka
diperlukan reservoir untuk memberi tambahan
pada saat debit minimum.
Q avg. sungai

Q min sungai
Vol. reservoir

Vol. Aktif suatu reservoir dapat dihitung


dengan menghitung luas daerah antara garis
kebutuhan dengan kurva hidrograf sungai
dimana :
Q sungai< Q kebutuhan .
waduk
Volume waduk harus memperhitungkan :
• Probabilitas kekeringan waduk
• Kehilangan air akibat penguapan, rembesan.
• Adanya dead storage ; volume waduk yang
dicadangkan untuk perkembangan (biasanya 1/3
vol. Total).
• Bila waduk dipakai sebagai PLT, perlu ditentukan
muka air minimum. Vol aktif waduk dibatasi oleh
elevasi tsb.
3. AIR TANAH
Aquifer adalah lapisan yang
mengandung air atau formasi yang
mampu menyalurkan/ mengalirkan air
dalam jumlah yang cukup untuk
dikembangkan.

A. Mata Air
Secara hidrolis, mata air, merupakan
pemuncul air tanah ke permukaan
karena muka air tanah lebih tinggi dari
muka tanah.
Mata air adalah salah satu sumber air baku yang
paling disukai, karena pada umumnya memiliki
kualitas yang cukup bagus.
Fluktuasi air relatif stabil. Walaupun terjadi
fluktuasi air akan tetapi tidak terlalu tajam
(berbeda dg. Air permuka-an).
Dari segi kualitas :
Di daerah kapur, kesadahan tinggi
Di daerah gn. Api aktif, kadar mineral tinggi (Fe,
Mn, dll)
Di daerah gn api tua, biasanya kualitas bagus.
B. Air Tanah (sumur)

Aquifer adalah lapisan yang


mengandung air atau formasi yang
mampu menyalurkan/ mengalirkan air
dalam jumlah yang cukup untuk
dikembangkan.
Air tanah dibagi dua, yaitu :
1. Air tanah phreatic dan
2. Air tanah tertekan.
Air tanah
Surfac e water
d evide Ground wa ter devide
Ca tchment or intake a rea
Pump
Perched water tab le
Sp rinng Original water surface
Dry zone
Dug well Driven well Lateral tra vel
Ground wa ter Artesian Draw d own ground water
ta ble c urve towards well
w ell
Fre e ground
wa ter
Imp Charg ing
e rvi
ou s Sp ring ba sin
Confined la ye r Sp ring Pumping
Artesian
groun wa ter sta tion
sp ring Drilled Stream
well
Water tab le
Infiltra tion gallery
Bed rock

Sumber Air Baku (Air tanah d an a ir p ermukaa n)


1. Air tanah dangkal
Fluktuasi Muka Air Tanah
Keadaan lingkungan yang mempengaruhi muka air tanah
adalah : faktor musim, perubahan aliran dan stage sungai,
evapotranspirasi, perubahan tekanan atmosfeer, ber-
macam2 bentuk pengambilan, dan gempa bumi.

Kualitas Air Tanah


Air tanah dangkal sangat rentan terhadap pencemaran. Di
daerah padat penduduk, biasanya air tanah telah
tercemar oleh limbah domestik (septik tank, sal.
Drainase/irigasi dsb). Hanya di daerah2 yang mempunyai
kepadatan penduduk rendah, air tanah mempunyai
kulaitas cukup baik.
2. Air tanah dalam (confined aquifer)

Note : lihat gb sbr air baku diatas.

Air tanah ini mempunyai sifat yang berlawanan dengan air


tanah dangkal dimana fluktuasi air relatif tidak terjadi
(kecil). Kualitas air tidak tergantung pada kegiatan
lingkungan diatasnya. Kualitas tergantung pada batuan
dimana air tanah tersebut berada (lih. mata air)
5. Air laut
• Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung
garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam air laut 300%,
gas-gas terlarut, bahan-bahan organik dan partikel-
partikel tak terlarut.
Tabel 1. Kualitas, Kuantitas Dan Kontinuitas Air Baku Air Minum
Sumber Kualitas Kuantitas Kontinuitas Harga
Air hujan Sedikit terpolusi Tidak memenuhi Tidak dapat Murah
oleh polutan Untuk persediaan terus menerus
pencemar umum diambil
udara
Air Tidak baik Mencukupi Dapat diambil Relatif
permukaan karena terus menerus mahal
tercemar
Air Tanah Terpolusi Relatif cukup Pengambilan Relatif
Dangkal Relatif dibatasi, Murah
(< 10 m) baik berakibat Relatif
Air tanah instrusi mahal
dalam air laut
( > 60 m)
Mata Air Relatif Sedikit Tidak dapat Murah
baik diambil
secar terus
menerus
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai