Air permukaan adalah air yang terkumpul di atas tanah atau di mata air, sungai danau,
lahan basah, atau laut. Air permukaan berhubungan dengan air bawah tanah atau air atmosfer.
Air permukaan secara alami terisi melalui presipitasi dan secara alami berkurang
melalui penguapan dan rembesan ke bawah permukaan sehingga menjadi air bawah tanah.
Meskipun ada sumber lainnya untuk air bawah tanah, yakni air jebak dan air magma,
presipitasi merupakan faktor utama dan air bawah tanah yang berasal dari proses ini disebut
air meteor. Air permukaan merupakan sumber terbesar untuk air bersih.
Pada umumnya sumber air yang berasal dari permukaan, merupakan air yang kurang
baik untuk langsung dikonsumsi manusia. Oleh karena itu sumber air yang berasal dari air
permukaan perlu adanya pengolahan terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan.
Perairan Laut
Perairan laut adalah air permukaan yang berada di lautan luas. Contohnya seperti air laut
yang berada di laut.
Berdasarkan luas dan bentuknya, klasifikasi laut terdiri dari :
a. Teluk adalah bagian laut yang menjorok ke darat
b. Selat adalah laut yang relative sempit dan terletak antara dua pulau
c. Laut adalah perairan yang terletak di antara pulau-pulau yang relative lebih luas
dibandingkan dengan selat
d. Samudera adalah laut yang sangat luas dan terletak diantara benua
1. Pengukuran Langsung
Pengukuran langsung di lapangan meliputi pengukuran lebar, tinggi air, tinggi saluran
drainase, sisi miring, dan diameter pada masing-masing saluran drainase.
2. Pengukuran tidak langsung
Q = Ax V
Keterangan:
Q =Debit Aliran (m3/s)
A = Luas Penampang (m2)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
Penampang basah (A) diperoleh dengan pengukuran lebar permukaan air dan pengukuran
kedalaman dengan tongkat pengukur atau kabel pengukur. Kecepatan aliran dapat diukur
dengan metode current meter dan metode apung
Dimana:
V = kecepatan aliran (m/detik),
r = jari-jari hidrolik (m),
S = kemiringan permukaan air,
n = koefisien kekasaran manning.
c. Dilution methods
Pengukuran debit dengan menggunakan bahan-bahan kimia, pewarna atau radioaktif
sering digunakan untuk jenis sungai yang aliran airnya tidak beraturan (turbulent). Bahan-
bahan tersebut di atas biasanya dalam bentuk:
1) mudah larut dalam air sungai,
2) bersifat stabil,
3) mudah dikenali dalam konsentrasi rendah,
4) tidak meracuni biota perairan dan tidak menimbulkan dampak negatif yang permanen pada
badan perairan,
5) relatif tidak mahal.
Pengolahan Air Permukaan
Pengolahan air bersih dapat dilakukan dengan 3 metoda, yaitu : Penglahan fisik, kimiawi,
dan bakteriologis.
Pengolahan Fisik
- Prinsip : menggunakan proses penyaringan dan gravitasi.
- Tujuan : untuk menghilangkan kekeruhan yang disebabkan oleh partikel-partikel terlarut
dalam air baku.
Pengolahan Kimia
Pengolahan kimia dilakukan dengan menambahkan bahan kimia tertentu yang bertujuan
untuk menyisihkan senyawa organik maupun senyawa anorganik dalam air. Penambahan
bahan kimia ini bersifat spesifik, tergantung jenis dan konsentrasi polutan dalam air baku.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Air_permukaan
http://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/manfaat-air-permukaan
http://revara26.blogspot.co.id/2014/11/air-permukaan-sebagai-sumber-air-
bersih.html