Anda di halaman 1dari 9

SATUAN PROSES

Oleh : Endah Ayuningtyas, S.Pd, M.Sc


PENDAHULUAN
SATUAN : suatu ukuran/ dimensi/ parameter
PROSES : peristiwa adanya perubahan
PERUBAHAN
A. FISIK atas dasar perubahan sifat fisik
- berat jenis (M/V)
- ukuran butiran
- kelarutan
- titik didih
Ciri-ciri proses :
- berjalan cepat lambat tergantung bahan
- sifat fisik dapat balik (reversible)
yang berhubungan dengan sifat fisik di Satuan Operasi

B. KIMIA perubahan krn adanya reaksi kimia


Dengan adanya perubahan/ reaksi kimia akan mengubah sifat-sifat
fisik zat tersebut & mengubah sifat-sifat kimianya
Sifat kimia : rumus molekul, berat molekul,
kereaktifan, panas reaksi
Ciri-ciri :
- Pada umumnya berjalan cepat untuk anorganik
- Pada umumnya berjalan lambat untuk organik
- Proses tidak dapat balik (irreversible)

C. BIOLOGIS proses dengan bantuan mikroorganisme


Ciri-ciri :
- Kecepatan reaksi lambat, biasanya 8 jam, kecuali kondisi steady
state (siap operasional)
- Tidak bisa balik (irreversible)
- Pada umumnya kondisi proses menyesuaikan dengan kondisi
mikrooganisme
- Pada umumnya proses pada tekanan atmosfer ~ 1 atm
Tahapan Pengolahan
1. Pengolahan tahap pertama (Primary
Treatment): umumnya pengolahan secara fisik.
2. Pengolahan tahap kedua (Secondary
Treatment): berupa pengolahan fisik kimia
dan atau biologis
3. Pengolahan tahap ketiga (Tertiary Treatment,
advanced treatment): umumnya untuk
mereduksi kandungan nutrien, pestisida atau
logam-logam yang masih terkandung di
dalamnya.
URAIAN PROSES
PROSES KETERANGAN
FISIK/MEKANIK Proses untuk menghilangkan benda kasar/sampah dan
partikel kasar screening, grit chamber, comminution,
prasedimentasi
FISIK-KIMIA Proses untuk menghilangkan partikel tersuspensi
menggunakan bahan kimia dan pengadukan koagulasi-
flokulasi-sedimentasi, presipitasi, filtrasi
BIOLOGIS Proses untuk menghilangkan pencemar organik yang
biodegradable menggunakan mikroorganisme activated
sludge (conventional & extended), biofilter (trickling filter),
RBC, lagoon, stabilization pond. Proses biologis dapat
bersifat aerobic maupun anaerobic
PENGOLAHAN LANJUT Proses untuk menghilangkan bahan pencemar yang lebih
sulit dihilangkan dengan cara biasa. Pengolahan lanjut dapat
menggunakan proses fisik-kimia maupun biologis nitrifikasi-
denitrifikasi, adsorpsi, stripping, presipitasi, mikrifiltrasi, ion
exchange, desinfeksi
03/23/17 5
PARAMETER
pH :
menyatakan konsentrasi ion hidrogen
untuk mengekspresikan/ menggambarkan intensitas keasaman atau kebasaan
suatu larutan
Air murni (H2O) terdisosiasi menghasilkan ion hidrogen (H +) dg konsentrasi 10-7 mol/l
(pada T = 25 C)
H2 O H+ + OH- ..1)

Karena disosiasi air menghasilkan satu ion hidroksil (OH -) untuk tiap ion H+ , maka ion
OH- yang dihasilkan juga 10-7 mol/l.
Karena jumlah ion H+ = jumlah ion OH- maka air murni dikatakan netral
Logaritmik negatif H+ dinyatakan sebagai pH, maka :
pH = - log [H+] atau pH = log 1/ [H+] ....2)

Dari reaksi 1) karena air (H2O) hanya sedikit terdisosiasi, dan konsentrasi molarnya
dianggap konstan, maka didapat :
[H+] . [OH-] = Kw = 10-14 (25 C)
log [H+] . log [OH-] = log Kw dan
pH + pOH = pKw = 14
Skala pH
asam basa
0 7 14

pH air merupakan karakteristik yang sangat penting karena


mempengaruhi kesetimbangan antar kebanyakan spesies kimia
dan merupakan hal penting yang dijumpai hampir pada setiap
kegiatan terkait bidang T. Lingkungan.
CONTOH :
* pengkarakter kualitas air
* netralisasi air limbah sebelum dibuang ke ekosistem
----- untuk proteksi lingkungan
* pengaturan pH pada suatu reaksi untuk mendapatkan
produk akhir yang diinginkan, misal :
a. Penyediaan air : - koagulasi
- desinfeksi
- pelunakan air
- kontrol korosi
b. Pengolahan air limbah : - reduksi/oksidasi
- koagulasi
- desinfeksi
- kontrol pH sebelum limbah dibuang
ALKALINITAS
Alkalinitas : kapasitas air untuk menetralkan asam
(kapasitas mengabsorb ion H+ tanpa menyebabkan perubahan pH secara signifikan)
Alkalinitas terdiri dari : HCO3- (bikarbonat)
CO32- (karbonat)
OH- (hidroksida)
Kebanyakan di air alamiah berupa HCO3-
Komposisi HCO3- , CO32- , OH- tergantung konsentrasi CO2 & H+ (pH) sbb :

CO2 + H2O H2CO3 HCO3- + H+ .1)


HCO3- CO32- + H+ .2)
CO32-+ H2O HCO3- + OH- .3)

Pada pH < 4,5 CO2 terlarut dalam kesetimbangan dg


H2CO3, TIDAK ADA ALKALINITAS
4,5 < pH < 8,3 reaksi 1) bergeser ke kanan, CO2 turun,
HCO3- naik
pH > 8,3 HCO3- dikonversi menjadi CO32-
pH > 9,5 OH- muncul, jika ada CO2 akan bereaksi
membentuk HCO3- dan CO32-

CO2 + OH- HCO3- CO32- + H+ ..4)


Dari reaksi-reaksi di atas :
- perubahan konsentrasi salah satu komponen menyebabkan
kesetimbangan bergeser, menyebabkan konsentrasi
komponen yg lain berubah shg pH berubah
- demikian sebaliknya, jika pH berubah, kesetimbangan
bergeser, konsentrasi ion-ion berubah

pH air alamiah 5 8,5, shg kebanyakan alkalinitas dlm


bentuk HCO3-. Pada pH ini sistem bikarbonat-karbonat menjadi
buffer (zat yg memberikan ketahanan terhadap perubahan pH)
Jika ditambahkan asam, sebagian H+ berkombinasi dg HCO3-
membentuk H2CO3 & hanya H+ tersisa yg mempengaruhi pH
Jika ditambahkan basa, sebagian OH- bereaksi dg HCO3-
membentuk CO32- & hanya OH- tersisa yg mempengaruhi pH
Aplikasi data alkalinitas :
- pengolahan kesadahan
- koagulasi
- kapasitas buffer
- kontrol korosi
- limbah industri

Anda mungkin juga menyukai