Anda di halaman 1dari 47

PRODUKSI BERSIH

Definisi
Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal, 1995) mendefinisikan Produksi Bersih sebagai suatu strategi pengelolaan lingkungan yang preventif dan diterapkan secara terus-menerus pada proses produksi, serta daur hidup produk dan jasa untuk meningkatkan ekoefisiensi dengan tujuan mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan

Definisi
Produksi bersih/Cleaner Production Cleaner production (CP) perdefinisi menurut UNEP (United Nation Development Program) adalah:

suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu dan diterapkan secara kontinyu pada proses produksi dan produk untuk mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan.

PRODUKSI BERSIH DEFINISI DAN RUANG LINGKUP PRODUKSI BERSIH (UNIDO,2002)


STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN YANG BERSIFAT TERPADU DAN PREVENTIF

DITERAPKAN DALAM PRODUKSI DAN SIKLUS PELAYANAN

Proses: Produk:
-Reduksi limbah melalui rancangan yang lebih baik -Penggunaan limbah untuk produksi baru

-Konservasi bahan baku, energi dan air -Pengurangan jumlah atau tingkat toksisitas emisi pada sumber -Evaluasi dari pilihan teknologi -Reduksi biaya dan teknologi

Pelayanan:
-Efisiensi mana jemen lingku ngan dalam rancangan dan pengiriman

Dampak :
-Perbaikan efisiensi -Performasi lingkungan yang lebih baik -Peningkatan keuntungan kompetitif

LATAR BELAKANG LAHIRNYA PRODUKSI BERSIH


VOLUME LIMBAH MENINGKAT, KARAKTERISTIK LIMBAH SEMAKIN KOMPLEKS,DAN SEMAKIN SULIT DITANGANI DENGAN BIAYA YANG CUKUP DITERIMA PENANGANAN END OF PIPE LEBIH MAHAL DIBANDINGKAN DENGAN PENCEGAHAN PERATURAN TIDAK MEMECAHKAN MASALAH SECARA TUNTAS. PENANGANAN HANYA MEMINDAHKAN DARI SATU TEMPAT KE TEMPAT LAIN. ISU LINGKUNGAN MENJADI FAKTOR PENTING DALAM PERDAGANGAN BEBAS/GLOBAL.PERLU ANTISIPASI TERHADAP STANDAR INTERNASIONAL DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN. PRODUKSI BERSIH ADALAH ALTERNATIF UNTUK STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN

KENDALA end of pipe treatment


Sifat pendekatan reaktif, artinya bereaksi setelah limbah terbentuk Limbah tetap terbentuk, berkaitan dengan itu memberi peluang pengembangan teknologi pengolahan limbah, sehingga upaya mengurangi limbah pada sumbernya cenderung tidak dilakukan Tidak efektif memecahkan masalah, karena pada kenyataannya seringkali kegiatan pengelolaan limbah dianggap hanya mengubah bentuk limbah dan memindahkannya dari satu media ke media lain Upaya ini meningkatkan biaya produksi, tetapi tidak setinggi upaya perbaikan kerusakan dan pencemaran Peraturan perundang-undangan yang mengatur persyaratan pembuangan limbah umumnya cenderung dilanggar dan upaya penegakan hukum lingkungan belum dapat berjalan sepenuhnya

Pendekatan Produksi Bersih


Pendekatan Produksi Bersih merupakan sebuah konsep yang mencakup tiga hal yang saling berhubungan, yaitu: Lebih sedikit pencemar yang dibuang ke lingkungan alamiah Lebih sedikit limbah yang ditimbulkan Lebih sedikit menggunakan sumber daya alam (air,energi,dan bahan baku)

PRINSIP-PRINSIP POKOK DALAM STRATEGI PRODUKSI BERSIH

RE-THINK RE-USE REDUCTION RECYCLING REPLACE

Prinsip-prinsip Produksi Bersih


RE-THINK Adalah suatu konsep pemikiran yang harus dimiliki pada saat awal kegiatan akan beroprasi. Implikasi dari re-think adalah: Perubahan dalam pola produksi dan konsumsi, berlaku baik pada proses maupun produk yang dihasilkan, sehingga harus dipahami betul analisis daur ulang produk. Upaya produksi bersih ini akan berhasil bila ada perubahan pola pikir, sikap dan tingkah laku dari semua pihak terkait, baik pemerintah, masyarakat maupun dunia usaha.

Prinsip-prinsip Produksi Bersih


Reuse (Memakai kembali); Sebisa mungkin pilihlah barang-barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang-barang yang disposable (sekali pakai, buang). Hal ini dapat memperpanjang waktu pemakaian barang sebelum ia menjadi sampah.

Prinsip-prinsip Produksi Bersih


Recycle (Mendaur ulang); Sebisa mungkin, barang-barang yg sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang. Tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri nonformal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang lain.

Prinsip-prinsip Produksi Bersih


Reduce (Mengurangi); Sebisa mungkin lakukan minimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Semakin banyak kita menggunakan material, semakin banyak sampah yang dihasilkan.

Prinsip-prinsip Produksi Bersih


Replace ( Mengganti); Teliti barang yang kita pakai sehari-hari. Gantilah barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Juga telitilah agar kita hanya memakai barangbarang yang lebih ramah lingkungan, Misalnya, ganti kantong keresek(plastik) kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami

Kajian Awal

Peraturan Perundangan

Dampak Lingkungan

Kebijakan Produksi Bersih

Kriteria Produksi Bersih

Penentuan Tujuan & Sasaran (Objective & Target)

Program Produksi Bersih A

Perencanaan Program Produksi Bersih

Contoh Program Produksi Bersih


Komitment dan Kebijakan
Tujuan
Sasaran 1

Penghematan Sumber Daya Alam


Penghematan Air
Penghematan konsumsi Air dari kondisi sekarang 200 L/kg menjadi 180 L/kg Pengaturan konsumsi air housekeeping yang baik hindari pencucian tak perlu reuse cucian pertama Pencapaian tingkat konsumsi air 150 Th. 2013 L/kg Modifikasi Proses untuk menghemat konsumsi air Ganti chemical yang dapat menurunkan konsumsi air (reduce water consumption) Dst.. Th. 2012

Program Produksi Bersih Tindakan

Sasaran 2 Program Produksi Bersih Tindakan Sasaran 3

Program PREMA
(Profitable Environmental Management)

Langkah PREMA
Penemuan Fakta Evaluasi dan Integrasi Analisis Biaya dan Lingkungan

Penerapan

Analisis Penyebab Pengembangan Langkah Perbaikan

1. Penemuan Fakta
Penemuan Fakta
Analisis Biaya dan Lingkungan
Merupakan suatu metode yang digunakan untuk mendapatkan fakta kualitatif berdasarkan daftar

Evaluasi dan Integrasi

periksa Penerapan Pengembangan Langkah Perbaikan

Analisis Penyebab

Mengidentifikasi Hotspot Berdasarkan daftar periksa

Untuk apa GHK ?


Sebagai alat manajemen Sebagai awal untuk menerapkan sistem manajemen yang lainnya

Good Housekeeping sebagai tool


Sederhana Biaya rendah Dapat diimplementasikan pada

berbagai jenis perusahaan Dapat diimplementasikan pada berbagai skala perusahaan Berfokus pada tiga keuntungan: winwin-win Sesuai untuk UKM

APAKAH GOOD HOUSE KEEPING


Sejumlah langkah praktis berdasarkan akal sehat yang segera dapat diambil oleh perusahaan dan atas inisiatif perusahaan sendiri untuk meningkatkan operasi perusahaan, dan menyempurnakan prosedur organisasional dan keselamatan tempat kerja. Merupakan sarana manajemen untuk pengelolaan biaya, pengelolaan lingkungan hidup dan perubahan organisasional

Manfaat GHK
Penghematan biaya Kineja lingkungan yang lebih baik Penyempurnaan organisasional

Praktik GHK
Mempraktikan GHK berarti:
Rasionalisasi pemakaian masukan bahan baku, air, dan enerji, sehingga mengurangi kerugian masukan bahan berharga dan karenanya mengurangi biaya operasional Mengurangi volume dan/atau toksisitas limbah, limbah air, dan emisi yang berkaitan dengan produksi Menggunakan kembali dan/atau mendaur ulang masukan primer dan bahan kemasan secara maksimal Memperbaiki kondisi kerja dan keselamatan kerja dalam perusahaan Mengadakan perbaikan operasional

DIPERLUKAN UNTUK MELAKSANAKAN GHK


AKAL SEHAT DAN KESEDIAAN UNTUK MENGAMBIL TINDAKAN TINDAKAN SEDERHANA KESADARAN MASALAH PENGUMPULAN DAN PENYEBAR LUASAN INFORMASI BUDAYA ORGANISASIONAL

IDENTIFIKASI HOTSPOT
CONTOH HOT SPOTS TEMPAT PRODUKSI TAHU
sumur Kandang sapi

X
Penggumpalan Rak serbuk gergaji Drum rebus

Bahan Baku

Penggilingan

X
Bak air

X
Tempat kayu bakar

Meja Makanan

Tungku Penggorengan

X Rak serbuk gergaji

2. Analisis Biaya dan Lingkungan


Penemuan Fakta
Analisis Biaya dan Lingkungan
Merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengetahui secara kuantitatif nilai uang yang hilang akibat inefisiensi Pembuatan diagram alir berdasarkan proses dengan memperhatikan input, produk antara dan Non Product Output (NPO)

Evaluasi dan Integrasi

Penerapan Pengembangan Langkah Perbaikan

Analisis Penyebab

Model Alur Bahan


Masukan tambahan diperlihatkan disebelah kiri ( berwarna biru)

input utama Terlihat dibagian atas (berwarna biru) Bahan Baku ............. Kg, m

Non-Product Output (NPO) diperlihatkan disebelah kanan (berwarna merah)

air m
Energi kWh Lain-lain

Produksi Langkah 1
Produk antara 1

Limbah cair . m
Emisi energi kWh Limbah padat .kg

air m
Energi kWh Lain-lain

Produksi Langkah 2
Produk antara 2

Limbah cair . m
Emisi energi kWh Limbah padat .kg

air m
Energi kWh Lain-lain

Produksi Langkah 3
Produk Akhir Terlihat dibagian akhir proses (berwarna hijau) Produk Akhir ............. Kg, m
3

Limbah cair . m
Emisi energi kWh Limbah padat .kg

Bahan Kedelai 100 Kg


Air 130 lt/hr Listrik 0,19 wt/hr

Perendaman Kedelai

Air limbah 40% Listrik 100% Kedelai = 0,025 kg

Kedelai Melar = 99,975 kg Air 65 lt/hr Listrik 0,09 kWh Pencucian Air limbah 65% Listrik 100% Kedelai = 0,005 kg

Kedelai Melar bersih = 99,970 kg Air 55 lt/hr Listrik 2,06 kWh Penggilingan Ceceran adonan = 0,1% Listrik 100%

Adonan = 99,870 kg Air 1200 lt/hr Listrik 0,72 kWh Serbuk gergaji= 4 karung Perebusan Uap = 5% = 60 lt Listrik 100% Abu serbuk gergaji= 0,15% Adonan rebus = 99,870 kg

Air = 100 lt/hr Listrik 0,14 kWh

Penyaringan

Adonan kedelai = 5% terdapat ampas tahu Listrik 100%

Susu kedelai = 94,8765kg

Bibit = 100 lt/hr

Penggumpalan Bubur tahu = 94,8765 kg Pengepresan

Air limbah = 55%

Bubur tahu jadi = 94,8765 kg

Air PAM = 185 lt/hr Serbuk gergaji= 1 karung@ 60 kg Serbuk kunyit = kg Garam = 3 kg Air = 185 lt/hr Sekam = 1 krg@50 kg

Pembungkusan& Pengupasan

Air limbah 5% Siwilan 3 cepon = 3kg = 3%

Tahu putih = 91,8765 kg 5606 potong Pewarnaan Tahu rusak = 0,1 %

Air limbah = 166,5 lt/hr


Tahu kuning tawar = 5600 potong Tahu Kuning Asin

Analisis Biaya
Tahapan proses (1) NPO (2) Produk (antara) (3) Pokok (item) Pembentuk Biaya (4) Total jumlah input pada tahun X (5) Total biaya input pada tahun X (6) Jumlah biaya pokok pemben tuk biaya dalam setahun Jumlah NPO/ produk antara pada tahun X (7) BiayaNPO/ produk antara (8) Dasar Perhitungan (9)

Tulis NPO yang timbul dari tahapan proses di kolom 1 Tulis Satu Tahapan Proses Produksi Tulis Produk Antara yang timbul dari tahapan proses di kolom 1

Pokok-pokok pembentuk biaya yang terkait dengan timbulnya NPO idem sub-total Pokok-pokok biaya yang terkait dengan terbentuknya Produk Antara idem sub-total

Jumlah pokok pembentuk biaya dalam setahun

Jumlah NPO

Biaya NPO

Tuliskan dasar-dasar perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan jumlah NPO (kolom 7)

0.00 Jumlah biaya pokok pemben tuk biaya dalam setahun

Jumlah pokok pembentuk biaya dalam setahun

Jumlah Produk Antara

Biaya Produk Antara

Tuliskan dasar-dasar perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan jumlah Produk Antara (kolom 7)

. 0.00 0.00 % dari total biaya produksi langsung merupakan biaya NPO

Total Biaya-Biaya KBP

% Total Biaya NPO terhadap Total Biaya Produksi

0.00

Apakah Non-Product Output (NPO) itu?

Input

Proses

Output
Produk Akhir yang diinginkan

Bahan Mentah Energi Air

Timbulan NPO

Non-product output (NPO)

Biaya Input NPO

Biaya untuk Proses NPO

Biaya Pembuangan NPO

10-30% dari keseluruhan biaya Produksi

Total Biaya NPO

NPO = Semua Bahan(material), energi dan air yang digunakan dalam proses produksi tetapi tidak termasuk dan berakhir didalam produk akhir.

Contoh NPO
Limbah Padat Limbah Cair Kehilangan Energi dalam penguapan Generator elektrik Pembuangan Bahan Baku Kadaluarsa Bahan yang tercecer Produk yang ditolak/dikembalikan Barang-barang yang tidak dapat dijual Bahan-bahan untuk Pengemasan (Pemilik + Penerima) overfilling, over-application of inputs byproducts dijual lebih rendah dari biaya produksi

Dampak Lingkungan
Komponen NPO kayu bakar Tahapan Produksi Perebusan Jumlah pertahun Dampak Lingkungan Konsumsi SDA >> vs Ketersediaan << Pembakaran menghasilkan emisi CO2 (pencemaran udara) >>

8,75 m3 (Rp1.400.000)

asap

perebusan

abu pembakaran (limbah padat)

Perebusan, penggoren gan

Pencemaran tanah >>

Analisa Dampak Lingkungan upaya IKM Tahu


Bagian Proses NPO Measure Target Aspek Lingkunga n Dampak Lingkungan Dampak Lingkungan kuantitatif pengurangan konsumsi kayu bakar untuk proses perebusan sebesar 30% = 8,75 m3/tahun karena kayu bakar lebih kering, waktu masak lebih cepat 15% jadi pengurangan emisi CO2 sebesar 15 % pengurangan volume limbah padat (abu sisa pembakaran) yang terbuang ke lingkungan sebesar 30% Keterangan 30% dari total pemakaian kayu bakar selama setahun konversi jenis kayu bakar ke dalam CO2 gimana ya?

kayu bakar penghematan penggunaan kayu bakar sebesar 30% (1 kol=10 hari menjadi 1kol=14 hari)

Konsumsi SDA

Perebusan

emisi kayu bakar

Membuat gudang kayu bakar

Asap

pencemaran udara

abu pembakara n (limbah padat)

Pencemaran tanah

volume abu belum pernah ditimbang

3. Analisis Penyebab
Penemuan Fakta
Analisis Biaya dan Lingkungan
Dilakukan menggunakan metode brainstorming / curah pendapat , dll -Sebaiknya fokus pada proses yang menghasilkan NPO terbesar - Telusuri proses sampai ditemukan akar penyebab

Evaluasi dan Integrasi

Penerapan Pengembangan Langkah Perbaikan

Analisis Penyebab

Contoh analisis Penyebab Kayu Bakar Boros

Cepat istirahat Pekerja berkeinginan cepat pulang

Icome belum ada kelebihan untuk ditabung Belum Punya cukup dana

Owner tidak menghitung biaya penyusutan dan biaya operasional

Agar pekerjaan cepat selesai

Tidak ada gudang penyimpanan

Tidak ada pengetahuan pembukuan

Pekerja memakai kayu bakar sesukanya

KAYU BAKAR BOROS

Kayu bakar basah

Kayu diletakkan diluar rumah Tidak tahu layout yang efektif

Kurang tahu penghematan

Owner tidak tahu manfaat program insentif Tidak dapat insentif tambahan Owner tidak pernah membuat program insentif

Kena Air hujan

Tidak ada tempat dlm rumah

Pekerja tidak peduli

Layuot tidak mengakomodasi gudang kayu bakar

4. Pengembangan Langkah Perbaikan


Penemuan Fakta Analisis Biaya dan Lingkungan

Mencari solusi bagi akar permasalahan dengan mempertimbangkan sisi: 1. Keuangan (investasi) 2. Perbaikan Lingkungan 3. Kemudahan dan waktu perbaikan
Rencana aksi perlu dibuat terlebih dulu sebelum implementasi upaya perbaikan

Evaluasi dan Integrasi

Penerapan Pengembangan Langkah Perbaikan

Analisis Penyebab

Usulan Langkah Perbaikan


Cepat istirahat
Pekerja berkeinginan cepat pulang Icome belum ada kelebihan untuk ditabung Belum Punya cukup dana Tidak ada pengetahuan pembukuan Owner tidak menghitung biaya penyusutan dan biaya operasional

Diberi pengarahan
Pekerja memakai kayu bakar sesukanya

Agar pekerjaan cepat selesai

Tidak ada gudang penyimpanan

Membuat gudang kayu bakar/grajen


Kayu diletakkan diluar rumah Tidak tahu layout yang efektif

KAYU BAKAR BOROS


Owner tidak tahu manfaat program insentif Tidak dapat insentif tambahan

Kayu bakar basah

Kurang tahu penghematan

Kena Air hujan

Tidak ada tempat dalam rumah

Pekerja tidak peduli

Owner tidak pernah membuat program insentif

Layuot tidak mengakomodasi gudang kayu bakar

Rencana aksi untuk upaya perbaikan


Manfaat

Tujuan

Langkah yang akan diambil

Investa si yang diperlukan

Ekono mi

Lingkungan

K3

Organisasi

Prioritas

Penang gung Jawab

Jadwal Waktu

Contoh Usulan langkah perbaikan


TUJUAN LANGKAH YG AKAN DIAMBIL INVESTASI YANG DIPERLUKAN MANFAAT EKONOMI LINGKUNGAN K3 ORGANISASI PRIORI TAS P. J. JAN GKA WAK TU Sece patnya Mengetahui kebutuhan bahan-bahan dan produktivitas pembuatan tahu Mengurangi pemborosan kayu bakar dan serbuk kayu Melakukan pencatatan kebutuhan bahanbahan dan energi perhari atau perbulan Buku 10 buah @ 2 000 = 20.000 Bolpoint 2 buah @ 2 000 = 4.000 Sub total = Rp.24.000, Mudah mengidentifikasi produktivitas kerja tiap harinya Sebagai monitoring Penting Khamd ani

Membuat gudang kayu bakar dan serbuk kayu

Seng 6 m x 3 m =18 m2, 20 lembar @ 63.000 = 1.260.000 Kayu balok (8x12) x 4 m, 6 buah @ 5.4000 = 324.000 Semen 4 sak @ 45.000 = 180.000 Besi 6 bt g 12 m @ 12.000 = 168.000 Paku 2 kg @ 25.000 = 50.000 Tenaga 2org x 3 hr x 35.000 = 210.000 Sub total = Rp.2.192.000,-

30% penghematan kayu bakar : Kayu basah, 1 kol = 10 hari. 30 % x 200.000/10 hari = 60.000/10 hari = 6.000/hari (data tambahan pemakaian kayu kering, 1 kol = 14 hari)

Mengurangi pemakaian kayu bakar dan serbuk kayu berarti mengurangi pencemaran udara karena asap

Kenyamanan kerja karena kayu bakar dan serbuk kayu tertata rapi

Tinggi (3)

Winarto

3 hari

5. Penerapan
Penemuan Fakta Analisis Biaya dan Lingkungan

Dilaksanakan berdasarkan rencana aksi yang telah dibuat. Sebaiknya dilakukan uji coba rencana tindak terlebih dahulu Hasil perbaikan selalu di monitor sebagai bahan evaluasi perbaikan

Evaluasi dan Integrasi

Penerapan Pengembangan Langkah Perbaikan

Analisis Penyebab

FORMAT MONITORING BAGI IKM


Nama Produk IKM :

Nama IKM :

NPO Prioritas

Tahapan proses

Biayabiaya

Tindakan Perbaikan

Item yang dimonitor

Waktu monitoring

Keterangan

6. Evaluasi dan Integrasi


Langkah Evaluasi diambil untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang diperoleh setelah menerapkan langkah perbaikan. Hal ini dapat diketahui dengan melihat apakah indikator yang ditetapkan pada saat rencana perbaikan terpenuhi.

Penemuan Fakta Evaluasi dan Integrasi Analisis Biaya dan Lingkungan

Penerapan Pengembangan Langkah Perbaikan

Analisis Penyebab

Setelah keseluruhan langkah dijalankan, sistem ini dapat dimasukkan (Integrasi) sebagai standar untuk upaya perbaikan yang terus menerus.

Pengelolaan Internal Yang Baik Studi kasus pengemasan minyak zaitun


Tindakan yang diambil oleh perusahaan
Dari bahan baku menjadi Produk akhir

Keuntungan Lingkungan
Limbah cair mengandung sedikit minyak sayur Mengurangi konsumsi air dan bahan baku (minyak zaitun)

Masalah:
Meluapnya tempat penyimpanan

Keuntungan Ekonomi
Biaya Investasi : US$ 40 untuk automatic floater Penghematan tahunan : US$ 4,000 untuk bahan baku Pembayaran kembali: Segera

Ide: Pemasangan floater

Keuntungan Organisasi
Meningkatnya kesadaran diantara karyawan

Pengelolaan Internal Yang Baik Studi Kasus Garasi


Tindakan yang diambil oleh perusahaan Keuntungan Lingkungan Konsumsi energi lebih rendah
Keuntungan Ekonomi Biaya Investasi : 98 US$ untuk pengecatan dan transparent sheets Penghematan tahunan : 204 US$ penghematan biaya energi Periode pembayaran kembali : ~ 6 Bulan

Keuntungan Organisasi Peningkatan Kesadaran terhadap konsumsi energi Peningkatan Motivasi karyawan untuk menerapkan ide baru

Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Meningkatkan kondisi lingkungan kerja dengan penggunaan cahaya matahari

Pengelolaan Internal Yang Baik Studi Kasus Perusahaan Karpet


Tindakan yang diambil oleh perusahaan
Problem
Step 1 Outsourced reprocessing

Solution
Step 2 Bought & reconditioned own finger-point machine

Keuntungan Lingkungan Pengurangan konsumsi virgin timber Pengurangan CO2


Keuntungan Ekonomi Biaya Investasi : 180 US$ dengan menggunakan mesin finger-point Penghematan Tahunan : 6,000 US$ Penghematan Biaya Energi Periode Pembayaran Kembali : 10 hari

Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan Kerja Tempat kerja yang aman dan lebih baik

Keuntungan Organisasi Peningkatan Kesadaran terhadap nilai Limbah Peningkatan motivasi karyawan untuk menerapkan ide baru

Pengelolaan Internal Yang Baik Studi kasus Pengrajin Sepatu


Tindakan yang diambil oleh perusahaan

Keuntungan Lingkungan
Penggunaan bahan baku yang lebih baik Pengurangan Limbah

Problem

Solution

Keuntungan Ekonomi Biaya Investasi : 200 US$ untuk pembelian vertical holder dan gunting elektrik Penghematan tahunan : 6.170 US$ Periode Pembayaran kembali: tidak lebih dari 2 minggu

Keuntungan Organisasi

Peningkatan Kesehatan dan Keselamatan kerja Peningkatan kondisi kerja di bagian pemotongan

Penggunaan Modal Kerja yang lebih baik Lebih berdisiplin dalam fungsi penjualan

Pengelolaan Internal Yang Baik Studi Kasus Penyamakan Kulit


Tindakan yang diambil oleh perusahaan Keuntungan Lingkungan Pengurangan Limbah dari proses pengemasan
Manfaat Ekonomi Biaya Investasi : 215 US $ untuk pembelian fixing gun dan pengemasan tape Penghematan Tahunan : 6.785 US $ Periode Pembayaran kembali : kurang dari 2 minggu

Keuntungan Organisasi Kualitas yang lebih baik dari pengemasan produk Motivasi yang lebih baik dari karyawan untuk bertindak lebih hati-hati

Anda mungkin juga menyukai