Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

BIDANG KEGIATAN
PKM – KEWIRAUSAHAAN
Diusulkan oleh :

Dwi suci pertiwi (Ketua) NIM. 21901041009


Yustian Dwi cahyo (Anggota 1) NIM. 21701041011
................................... (Anggota 2) NIM.21701041011

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


MALANG
2019
PENGESAHAN USULAN PKM KEWIRAUSAHAAN

1. Judul Kegiatan :

2. Bidang Kegiatan : PKM – K

3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Dwi suci pertiwi


b. NIM : 21901041008
c. Program Studi : Peternakan
d. Perguruan Tinggi : Universitas Islam Malang
e. Alamat Rumah dan No. Tel./ HP : Jl. Gajah Mada, Ds. Ngabab, Kec.
Pujon, Kab. Malang, 081359012091
f. Alamat email : dwidompu255@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan :

5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : drh. Nurul Humaidah, M.Kes.


b. NIDN : 0711096703
c. Alamat Rumah dan No. Tel./HP : Jl. Joyo Asri Blok S/ 9 Merjosari
65144 Kota Malang
Malang, 24 – 12 – 2018

Meneyetujui,

Wakil Bidang Kemahasiswaan Ketua Pelaksana Kegiatan

( Ir. Dedi Suryanto, M.P) (Yustian Dwi Cahyo)

NPP. 1900200031 NIM. 21701041011

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Dosen Pendamping

(Dr. Ir. Badat Muwakhid, M.P) (drh. Nurul Humaidah, M.Kes)

NPP. 1900200034 NIDN. 071096703

DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................. i

ii
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN ....................................................................... 1
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 3
BAB 3. METODE PENELITIAN ............................................................ 6
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya ................................................................................. 9
4.2 Jadwal Kegiatan .................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 10
LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping ............... 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan .............................................. 16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ..... 18
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksanaan.................................... 19

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Pencemaran Limbah plastik di sungai yang bermuara ke laut ................3

iii
Gambar 2. Jenis Mikroplastik Fiber .................................................................................... 4
Gambar 3. Gambar Tahapan dan Indikator Pencapaian.............................................7

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah plastik merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi oleh


bangsa Indonesia saat ini. Bukan hanya karena jumlahnya yang melimpah akan
tetapi akibat yang dampak ditimbulkan berupa pencemaran lingkungan khususnya
perairan yang mencangkup sungai, danau dan laut. Menurut Jamback (2015)
Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik kedua di dunia setelah
negara China. Sampah plastik ini diperkirakan berjumlah 187,2 juta ton setelah
China yang mencapai 262,9 juta ton. Jumlah ini akan terus meningkat secara
signifikan dengan bertambahnya jumlah penduduk Indonesia.
Plastik adalah bahan sintesis dari hasil polimerisasi (polycondensation)
berbagai macam monomer (stirena, vinil klorida butadiene dan akrilonitril)
(Mujiarto 2005). Polimer plastik merupakan material yang sangat stabil sehingga
akan tetap berada dalam kondisi utuh sebagai polimer dalam jangka waktu yang
lama (Honhenblum et al. 2015). Material plastik yang masuk ke lingkungan
sebagai limbah plastik tidak akan terurai dalam waktu dekat. Jika limbah tersebut
masuk ke sungai, maka ia akan terbawa arus sampai ke laut. Sungai dipandang
sebagai kontributor utama plastik dan mikroplastik ke laut (Moore et al. 2004).
Hampir semua jenis plastik akan melayang ataupun mengapung dalam
badan air. Hal ini akan menyebabkan plastik terkoyak-koyak dan terdegradasi
oleh sinar matahari (fotodegradasi), oksidasi, dan abrasi mekanik membentuk
partikel-partikel plastik (Thompson et al. 2009). Partikel plastik yang berukuran
kecil ≤ 5 mm disebut mikroplastik (Thompson et al. 2004). Mikroplastik yang
tersebar di sungai akan mengendap dan terbawa oleh arus ombak sehingga
bercampur dengan pasir pantai. Hasil studi yang telah dilakukan menunjukkan
bahwa mikroplastik tersebar luas di lautan pada permukaan laut, pantai, maupun
dasar laut (Lusher et al. 2013). Hal ini menyebabkan mikroplastik juga ditemukan
pada sedimen di seluruh dunia (Classens et al. 2013).
Ukuran mikroplastik yang kecil memungkinkan plastik tersebut secara tidak
sengaja tercerna oleh berbagai organisme laut. Lusher et al. (2013) melaporkan
dari 504 ikan demersal dan ikan pelagis, sekitar 36.5% diantaranya ditemukan
mikroplastik dalam saluran pencernaanya. Ikan demersal adalah jenis ikan yang
sebagian besar masa kehidupannya berada di dasar atau dekat dasar perairan
(Ernawati 2007). Ikan kakap dan ikan kerapu merupakan salah satu jenis ikan
demersal dan juga karnivora.
Bebek merupakan salah satu unggas air yang berpotensi pertama kali
terkena paparan limbah mikroplastik. Sumber pencemaran plastik dimulai di
sungai karena manusia membuang sampah sebagaian besar adalah di sungai baru
kemudian dibawa arus air ke laut. Sampai saat ini belum ada penelitian tentang
kandungan mikroplastik pada saluran pencernaan bebek. Daging bebek
merupakan salah satu daging favorit yang dikonsumsi manusia. Jika daging bebek
yang terkontaminasi mikroplastik tersebut dikonsumsi manusia maka berdampak
2

pada kesehatan manusia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian


pengembangan kandungan mikroplastik bebek yang merupakan unggas air dan
separuh hidupnya harus berada di dalam air sungai.
1.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui adanya kontaminan mikroplastik pada saluran pencernaan
unggas air bebek (Anas platyrhynchos domesticus).
2. Mengetahui kandungan mikroplastik pada saluran pencernaan unggas air
bebek (Anas platyrhynchos domesticus).
3. Menganalisa efek mikroplastik terhadap pola perubahan manajemen
pemeliharaan bebek
1.3 Urgensi Penelitian
Uji kandungan mikroplastik pada unggas air bebek (Anas platyrhynchos
domesticus) urgent untuk dilakukan karena bebek sebagai unggas air dengan
sistim pemeliharaan semi intensif di sungai sangat rentan terhadap dampak limbah
mikroplastik. Selain itu daging bebek juga merupakan daging favorit konsumen
sehingga harus segera ada informasi kandungan mikroplastik pada saluran
pencernaan bebek sehingga ada antisipasi supaya tidak berdampak pada kesehatan
manusia sebagai konsumen bebek.
1.4 Temuan yang Ditargetkan
Pada studi pengembangan ini ditargetkan mendapatkan informasi
kandungan mikroplastik pada bebek sebagai ternak unggas air.
1.5 Kontribusi terhadap Ilmu Pengetahuan
Informasi adanya mikroplastik pada unggas air bebek merupakan masukan
bagi akademisi bidang peternakan untuk membuat perubahan konsep manajemen
pemeliharaan unggas air bebek dan sejenisnya sehingga dapat dihasilkan daging
bebek yang non mikroplastik yang aman dikonsumsi manusia.
1.6. Luaran
Laporan kemajuan, Laporan akhir, Artikel ilmiah yang dimuat dalam
Jurnal Internasional, dan poster.
1.7. Manfaat Penelitian
Informasi adanya kandungan mikroplastik pada bebek sangat membantu
akademisi/peneliti/pengusaha yang bergerak dalam bidang unggas air bebek untuk
mengantisipasi dengan merubah pola menejemn pemeliharaan sehingga daging
bebek bebas mikroplastik dan aman dikonsumsi manusia.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Mikroplastik

Plastik merupakan salah satu material yang paling banyak


digunakan oleh manusia. Aplikasinya sangat luas baik dalam kegiatan
sehari-hari maupun dalam hal komersial. Produksi plastik meningkat
secara signifikan dalam sepuluh tahun terakhir ini dengan produksi
mencapai 299 Mton di tahun 2013 (Oliver, 2015).
Sampah plastik yang dibuang ke lingkungan terutama ke sungai pada
akhirnya akan masuk ke wilayah perairan, terutama laut. Plastik merupakan
komponen utama dari sampah yang terdapat di laut. Jumlahnya hampir mencapai
95% dari total sampah yang terakumulasi di sepanjang garis pantai, permukaan
dan dasar laut. Pada umumnya, proses dekomposisi plastik berlangsung sangat
lambat. Diperlukan waktu hingga ratusan tahun agar plastik terdegradasi menjadi
mikroplastik dan nanoplastik melalui berbagai proses fisik, kimiawi, maupun
biologis (3).

Gambar 1. Pencemaran Limbah plastik di sungai yang akhirnya bermuara


ke laut
Mikroplastik merupakan partikel plastik yang diameternya berukuran
kurang dari 5 mm. Mikroplastik hadir dalam bermacam-macam kelompok yang
sangat bervariasi dalam hal ukuran, bentuk, warna, komposisi, massa jenis, dan
sifat-sifat lainnya. Dampak kontaminasi sampah plastik pada kehidupan di laut
dipengaruhi oleh ukuran sampah tersebut. Sampah plastik yang berukuran besar,
seperti benang pancing dan jaring, seringkali menyebabkan hewan-hewan terbelit.
Sampah plastik yang lebih kecil, seperti tutup botol, korek api, dan pelet plastik,
dapat tertelan oleh organisme perairan dan menyebabkan penyumbatan usus serta
potensi keracunan bahan kimia 7. Mikroplastik dapat dicerna bahkan oleh
organisme terkecil di habitat air dan tentunya menimbulkan masalah yang lebih
serius.
Menurut 18 sumber mikroplastik terbagi menjadi dua, yaitu primer dan
sekunder. Mikroplastik primer merupakan butiran plastik murni yang mencapai
wilayah laut akibat kelalaian dalam penanganan. Sementara itu, mikroplastik
sekunder merupakan mikroplastik yang dihasilkan akibat fragmentasi plastik yang
lebih besar 18. Sumber primer mencakup kandungan plastik dalam produk-produk
pembersih dan kecantikan, pelet untuk pakan hewan, bubuk resin, dan umpan
4

produksi plastik. Mikroplastik yang masuk ke wilayah perairan melalui saluran


limbah rumah tangga, umumnya mencakup polietilen, polipropilen, dan polistiren.
Sumber sekunder meliputi serat atau potongan hasil pemutusan rantai dari plastik
yang lebih besar yang mungkin terjadi sebelum mikroplastik memasuki
lingkungan. Potongan ini dapat berasal dari jala ikan, bahan baku industri, alat
rumah tangga, kantong plastik yang memang dirancang untuk terdegradasi di
lingkungan, serat sintetis dari pencucian pakaian, atau akibat pelapukan produk
plastik. Sumber sekunder berupa serat akibat pencucian pakaian kebanyakan
terbuat dari poliester, akrilik, dan poliamida yang dapat mencapai lebih dari 100
serat per liter. Sumber ini memiliki waktu tinggal yang relatif lebih lama di
wilayah perairan. Sumber sekunder ini diyakini menjadi sumber utama
mikroplastik dalam lingkungan selain wilayah laut.

Gambar 2. Jenis mikroplastik fiber

2.2 Dampak Mikroplastik pada Makhluk Hidup


Efek mikroplastik tidak hanya berakibat buruk bagi kehidupan makhluk
hidup. Selain mencemari lingkungan mikroplastik juga dapat mengancam
kehidupan hewan dan manusia. Mikroplastik jika masuk ke dalam tubuh ia akan
tertahan di dalam organ dan sulit untuk disekresikan akibatnya organ tubuh akan
terganggu. Mikroplastik apabila masuk kedalam organ seperti ginjal atau hati
akan mengakibatkan fungsi hati dan ginjal terganggu. Mikroplastik yang
merupakan zat kimia jika terakumulasi dalam tubuh makluk hidup akan
menjadikan faktor yang berkontribusi terhadap tumbuhnya kanker (Annonimous,
2018).
Dampak mikroplastik pada biota di perairan yaitu berpotensi
menyebabkan
kerugian tambahan. Masuknya mikroplastik dalam tubuh biota dapat merusak
saluran pencernaan, mengurangi tingkat pertumbuhan, menghambat produksi
enzim, menurunkan kadar hormon steroid, mempengaruhi reproduksi, dan dapat
menyebabkan paparan aditif plastik lebih besar sifat toksik (Wright et al., 2013).
Dampak kontaminasi sampah plastik pada kehidupan di laut dipengaruhi
oleh ukuran sampah tersebut. Sampah plastik yang berukuran kecil, seperti
benang pancing dan jaring, yang mengganggu sistem fungsi organ pada
organisme (Carr,1987).
Sampah plastik yang lebih kecil, seperti tutup botol, korek api, dan pelet
plastik dapat tertelan oleh organisme perairan dan menyebabkan penyumbatan
5

usus serta potensi keracunan bahan kimia. Sementara itu, mikroplastik dapat
tercerna bahkan tertelan oleh organisme terkecil di habitat tersebut dan
menimbulkan dampak yang serius.
2.3 Bebek Sebagai Unggas Air
Bebek/Itik merupakan unggas air yang cukup dikenal masyarakat dan
sangat popular dibandingkan unggas air lainnya seperti entog dan angsa. Nenek
moyangnya berasal dari Amerika Utara dan merupakan itik liar (Anas moscha)
atau Wild mallard. Itik tersebut dijinakkan oleh manusia hingga terbentuk itik
yang dipelihara sekarang yang disebut Anas domesticus (Chavez & Lasmini,
1978). Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki
keanekaragaman hayati yang sangat kaya diantaranya keanekaragaman hayati
ternak, termasuk bebek. Oleh karena itu, bebek sudah begitu akrab di kalangan
masyarakat dan banyak dipelihara, maka unggas ini sering disebut bebek/itik
lokal.
Di Indonesia, bebek umumnya diusahakan sebagai penghasil telur namun
ada pula yang diusahakan sebagai penghasil daging. Populasi ternak bebek di
Indonesia tahun 2015 adalah sebanyak 46.875.000 ekor, mengalami pertumbuhan
3.55% dari tahun sebelumnya,sementara untuk produksi daging sebesar 34.54 ton
(Statistik Pertanian, 2015). bebek merupakan ternak yang cukup populer di
kalangan masyarakat selain ayam kampung, ayam ras petelur maupun pedaging.
Perkembangan saat ini menunjukkan daging itik sangat disukai oleh masyarakat
mulai dari pedesaan sampai perkotaan. Jika dilihat dari segi kandungan gizi,
daging bebek tidak kalah bersaing dengan daging ayam. Kandungan protein
daging bebek cukup tinggi yakni sekitar 18.6–20.8% sementara daging ayam
21.4–22.6%, demikian juga kandungan lemaknya berkisar antara 2.7–8.2%
sementara daging ayam 4.8% (Kim et al. 2006).
Bebek merupakan salah satu jenis unggas air yang sering kita jumpai pada
peternakan di kalangan masyarakat. Bebek merupakan jenis unggas air yang telah
lama dikenal dan dimanfaatkan masyarakat sebagai salah satu sumber penghasil
protein hewani, berupa telur dan daging. Manajemen Pemeliharaan itik terdapat
tiga sistem pemeliharaan yaitu pemeliharaan sistem ekstensif, pemeliharaan
sistem semi intensif, dan pemeliharaan intensif (Hardjosworo dan Rukmiasih,
2009). Menurut Bambang dan Khairul (2010) tedapat perbedaan yang nyata
dalam manajemen pemeliharaan tersebut. Sistem ekstensif dengan melakukan
pemeliharaan digembalakan, seluruh makanan berasal dari penggembalaan,
kandang seadanya tanpa disediakan parit dan tanpa penggunaan obat dan vaksin.
Sistem semi intensif dengan melakukan pemeliharaan sekali – kali digembalakan,
sebagian pakan buatan dan sebagian pakan dari penggembalaan, kandang
dilengkapi tempat bermain, pengobatan dan 6 vaksin belum intensif. Pelaksanaan
program pemeliharaan itik bagian dari kunci keberhasilan usaha produksi ternak
itik. Kesehatan dan kebersihan kandang serta upaya pencegahan penyakit juga
menjadi prioritas untuk diperhatikan dalam sistem pemeliharaan itik sehingga
pertumbuhan itik tidak terganggu (Supriyadi, 2009).
6

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1 Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah survey. Data yang diperoleh di analisis statistic
deskriptif dan t-test untuk memeriksa adanya perbedaan parametric. Analisis data
yang dilakukan menggunakan software Ms. Exel.
3.2 Tahapan Penelitian
a. Penentuan Lokasi Pengambilan Sampel
Sampel ada 2 yaitu berupa pasir tempat bebek sebagai unggas air
dipelihara peternak dan Bebek tersebut yang tinggal di lokasi air/sungai
tempat mereka biasa digembalakan.
b. Pengambilan Sampel
Sampel Pasir/tanah diambil di Lokasi Bebek biasa dipelihara. Pasir
diambil di sungai berdasarkan 3 zona yaitu zona terendam air, Zona
terpapar air dan Zona kering. Masing-masing zona 3 ulangan. Bebek
diambil dari tempat dia dipelihara di wilayah sungai yang diambil sampel
pasir/tananhya berdasarkan zona tersebut. Pengambilan Sampel
pasir/tanah menggunakan
hand corer (Gippel et al. 1994). Alat tersebut berupa pipa paralon sebagai
bor dengan diameter 20 cm dan panjang 1 m. Pasir yang diperoleh
kemudian dimasukkan ke dalam plastik tahan panas. Bebek juga diambil
di lokasi tersebut untuk dilihat mikroplastik di saluran pencernaannya.
c. Identifikasi Mikroplastik pada Zona sungai bebek dipelihara
Sampel pasir dari setiap stasiun pengamatan kemudian ditimbang
sebanyak masing-masing 100 gram. Selanjutnya sampel pasir dikeringkan
dalam oven pada suhu 80ºC sampai kadar airnya hilang (berat pasir tetap).
Untuk itu, penimbangan dilakukan setiap 24 jam. Pasir kering selanjutnya
ditimbang sebanyak 50 gram, disuspensikan dengan NaCl pekat sampai
150 ml, diaduk dan didiamkan hingga pasir mengendap dan suspensi
berwarna jernih (Claessens et al. 2011). Sebanyak 1 ml di lapisan atas
suspense diteteskan ke dalam ruang hitung Sedgewick Rafter Counting
Cell. Mikroplastik kemudian dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu fiber,
film, fragmen, dan pellet (Lusher 2013).
d. identifikasi pada usus bebek
Seluruh peralatan di sterilkan dengan aseton dan air aquadest. Selanjutnya
bebek diambil saluran pencernaan, dari pangkal esophagus sampai ke
kloaka kemudian saluran pencernaan direndam dalam alcohol 20%.
Saluran pencernaa bebek dan peralatan disterilkan dengan aseton dan air
aquades. Saluran pencernaan bebek kemudian dihancurkan dengan
campuran larutam asam nitrat (65%)dan asam perklorat (68%) dengan
perbandingan 4:1, sehingga perbandingan saluran pencernaan dan
campuran larutan asam nitrat dan asam perklorat adalah1;5. Perendaman
dilakukan selama 24 jam di ruang asam. Selanjutnya suspense dididihkan
selama 10 menit dan didiamkan selama 30 menit. Suspense kemudian
7

diencerkan dengan aquades sebanyak 4 kali pengenceran dan disaring


dengan saringan berukuran 0,5 mm. pellet yang berada pada saringan
kemudian dipindahkan ke cawan petri,ditusuk jarum panas untuk
memastikan bahwa pellet tersebut adalah mikroplastik, dan diamati
berdasarkan (fiber, film, fragmen, pellet dan warnanya menggunakan
mikroskop stereo. Selanjutnya mikroplastik yang diperoleh dihitung
berapa jumlah masing-masing jenisnya, difoto dengan optilab, dan
kemudian diukur dengan software image raster. Proses dilakukan sebanyak
dua kali perlakuan(duplo) pada sampel saluran pencernaan bebek dan
control. Perlakuan pada control dilakukan dengan mengikuti seluruh
prosedur pada bebek namun hanya menggunakan akuades (Witte et
al.2014 dengan modifikasi).
e. Pengamatan Variabel
Jumlah Mikroplastik antar wilayah pemeliharaan bebek dan antar zona
sampel pasir diambil dan Jumlah mikroplasti di saluran pencernaan bebek
yang dipelihara di wilayah pengambilan sampel.
f. Analisa Data
Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan t-test untuk
memeriksa adanya beda nyata parametrik, Analisis data yang dilakukan
menggunakan software Ms. Excel dan minitab 16.
3.3 Luaran
Luaran adalah laporan kemajuan, Laporan akhir, artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal internasional

3.4 Indikator Capaian

Tahapan Indikator capaian


Penentuan Wilayah Diperoleh wilayah sungai
Pengambilan Sampel tempat pengambilan
sampel
Pengambilan sampel Diperoleh Sampel pasir di
pasir di wilayah sungai masing-masing wilayah dan
zona
Pengambilan sampel
Bebek Diperoleh sampel bebek
sebanyak 27

Identifikasi Diperoleh jenis dan jumalh


Mikroplastik mikroplastik

Analisa data
Analisis statistik deskriptif dan
Dan pengambilan
Uji t
kesimpulan
8

Gambar .... Tahapan dan Indikator Pencapaian

3.5. Teknik Pengumpulan Data


Data yang diperoleh berupa data jenis plastik (Fiber, Fragmen dan Film)
serta prosentasi jumlah masing plastik yang kemudian diprosentasekan dari
masing-masing wilayah, zona dan saluran pencernaan bebek dianalisa deskriptif
dan uji lanjut dengan uji t jika ada perbedaan tiap parametrik.
3.6. Cara Penafsiran Data
Jumlah terbanyak jumlah plastik pada wilayah, zona dan saluran pencernaan
bebek berdasarkan uji statistik deskriptif dan uji t menunjukkan wilayah yang
tercemar plastik dan berimbas pada terkontaminasi bebek dengan mikroplastik
3.7. Penyimpulan Hasil Penelitian
Adanya mikroplastik terbanyak pada saluran pencernaan bebek dan
wilayah bebek dipelihara menunjukkan kikroplastik sudah mencemari bebek
sebagai unggas air.
9

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1 Anggaran Biaya

NO JENIS PENGELUARAN BIAYA (Rp)


1. Peralatan Penunjang 3.625.000
2. Bahan Habis Pakai 3.615.000
3. Perjalanan 3.240.000
4. Lain-lain 2.020.000
Jumlah 12.500.000

4.2 Jadwal Kegiatan

No Jenis Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5
1. Koordinasi Tim
2. Persiapan tempat
dilakukan survey
pengambilan sampel
2. Persiapan Bahan dan
Laboraturium
3. Pelaksanaan Pengambilan
sampel pasir dan bebek
4. Uji Mikroplastik pasir dan
bebek
5. Pengambilan Data
6. Evaluasi Kegiatan
Penelitian
7. Pembuatan Laporan
8. Seminar dan Publikasi
10

DAFTAR PUSTAKA
Jamback.2015. Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean. Sciencemag.org.
768-769
Thompsoson,R.C., Moore, C.J., vom Saal,F.S., Swan, S.H.,2009.Plastic, the
environtment and human health: current consensus and future trends.
Philos. Trans. R. Soc. B364,2153-2166
Thompson, R.C., Olsen,Y., Mitchell, R.P., Davis , A., Rowland, S.J., John, A.
W.C., McGonigle, D., Russell, A.E.,2004. Lost at Sea: where is all the
plastic?Science 304 (5672),838
Thompson, R.C., Olsen, Y., Mitchell, R.P., Davis,A., Rowland, S.J., John, A.W.C.,
McGonigle, D.,Russell, A.E., 2004. Lost at Sea: where is all theplastic?
Science 304 (5672), 838
Moore, C.J., Lattin, G.L.,Zellers, Zellers, A.F.,2004. Quantity and Type of Plastic
Debirs flowing from to urban rivers to coastal waters and beaches of
southern California.J. Integr. Coast. Zone Manang. 11 (1), 65-73
Carr, A., 1987. Impact of nondegradable marine debris on the ecology and survival
outlook of seaturtles. Mar. Pollut. Bull. 18 (6B), 352-356.
Wright, S.L., Thompson, R.C., Galloway, T.S., 2013. The physical impacts of
microplasticson marine organisms: a review. Environ. Pollut. 178, 483–492.
Chaves, Lasmini A. 1978. Perbandingan performans itik-itik pribumi Indonesia.
Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor. Bogor (ID).
Claessens, M., Van Cauwenberghe, L.,Vandegehuchte, M.B., Janssen, C.R., 2011. New
techniques for the detection of microplastics in sediments and field collected
organisms. Mar.Pollut. Bull. 70, 227-233.
Annonimous.2018. Mikroplastik Masuk Tubuh ini yang bakal Terjadi Menurut Ahli.
www.compas.com . diakses tanggal 30 Desember 2018
11

Lampiran 1a. Biodata Ketua Tim


A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap Yustian Dwi Cahyo


2. Jenis Kelamin L
3. Program Studi Peternakan
4. NIM 21701041011
5. Tempat dan Tanggal Malang, 09 Januari 2000
Lahir
6. Email yustiandwicahyo19716@gmail.com
7. Nomor Telp/Hp 085733618003

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


NO JENIS KEGIATAN SATUS WAKTU DAN
DALAM TEMPAT
KEGIATAN
1. Unit Kreatifitas Mahasiswa Seni Anggota Universitas
Tari Islam Malang

C. Penghargaan yang Diraih 10 Tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1. Juara 3 Lomba Pemerintah Provinsi Jawa 2016
Kopetensi Siswa Timur
SMK Se Jawa Timur
Bidang Lomba
LIVESTOCK
12

Semua data yang saya isikan sesuai dengan dan tercantum dalam
biodata ini adalah benar adanya dan dapat dipertanggungjawabakan secara
hukum. Apabila di kemudian hari ternyata, dijumpai ketidaksesuaian
dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi. Demikian biodata ini
saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam pengajuan Hibah PKM-Penelitian.
Malang, 30 Desember 2018
Ketua
Penelitian

(Yustian Dwi Cahyo)


NPM.21601041059

Lampiran 1b. Biodata Anggota 1


A. Identitas Diri

Nama Lengkap Nahdlatul Ummah


Jenis Kelamin P
Program Studi Peternakan
NIM 21701041024
Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 24 Januari 1999
E-mail nahdlatul44@gmail.com
Nomor Telpon/HP 0815543999824

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


NO JENIS KEGIATAN SATUS WAKTU
DALAM DAN
KEGIATAN TEMPAT

C. Penghargaan yang Diraih 10 Tahun Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Penghargaan Tahun

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan pernyataan, saya
sanggup menerima sanksi. Demikian Biodata ini saya buat dengan
13

sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah


dana PKM-P tahun pendanaan 2019.

Malang, 30 Desember 2018


Anggota 1

(Nahdlatul Ummah)
NPM.21701041024

Lampiran 1c. Biodata Anggota 2


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Mohammad ikbal
2. Jenis Kelamin Laki-laki
3. Program Studi Biologi
4. NPM 21601061025
5. Tempat dan Tanggal Lahir Sumenep, 09-09-1998
6. Email ikbalbiologi@gmail.com
7. Nomor Telp/Hp 082257008339

B. Kegiatan Kemahasiswaan yang sedang/pernah diikuti


NO JENIS KEGIATAN SATUS DALAM WAKTU
KEGIATAN DAN
TEMPAT
1. Wakil ketua BEM Aktif 2019-2020

C. Penghargaan Dalam 5 Terakhir


No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1. Juara 2 MSQ Universitas 2017

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini
adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di
kemudian hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan pernyataan, saya
14

sanggup menerima sanksi. Demikian Biodata ini saya buat dengan


sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan hibah
dana PKM-P tahun pendanaan 2019.
Malang, 30 Desember 2018
Anggota 2

(Mohammad ikbal)
NIM.21601061025

Lampiran 1d. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri ( Pembimbing)
1 Nama Lengkap drh. Nurul Humaidah, M.Kes
2 Jenis kelamin P
3 Program Studi Peternakan
4 NIP/NIDN 0711096703
5 Tempat dan Tanggal lahir Blitar, 11 September 1967
6 E-mail nurul_humaidah@unisma.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 082142818877

B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi Universitas Universitas Universitas
Airlangga Brawijaya Brawijaya
Jurusan Kedokteran Biomedik Ilmu Ternak
Hewan
Tahun Masuk-Lulus 1985-1991 1999-2003 2013-

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1 Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1. Mikrobiologi Wajib 3
2. Ilmu Reproduksi Ternak Wajib 3
3. Ilmu Kesehatan Ternak Wajib 3
4. Teknologi Reproduksi Ternak Wajib 3
5. ISBD Wajib 3

C.2 Penelitian
15

No Judul Penelitian Penyandan Dana Tahun


1. Respons stres ( heat shock protein ) RISTEKDIKTI 2013
inseminasi buatan intracervical pada
kambing peranakan etawa (PE)
sebagai sarana pendeteksian dini
keberhasilan inseminasi buatan
2. Respons stres (heat shock protein) RISTEKDIKTI 2014
inseminasi buatan intercervical pada
kambing peranakan etawa (PE)
sebagai sarana pendeteksian dini
keberhasilan inseminasi buatan
3. Identifikasi profil molekul stres dan RISTEKDIKTI 2017
respon immun sebagai marker stres
inseminasi buatan intracervical
kambinng

C.3 Pengambdian Kepada Masyarakat


No Judul Penelitian Penyandan Dana Tahun
1. ibM Kelompok Bisnis Peternakan RISTEKDIKTI 2013
Kambing dan Domba Sebagai
Hewan Qurban dan Aqiqohan di
Karangbesuki, Malang
2. Ipteks Bagi Kewirausahaan Di RISTEKDIKTI 2013
Universitas Islam Malang
3. Ibw Di Kecamatan Arjosari RISTEKDIKTI 2014
Kabupaten Pacitan
4. Ipteks Bagi Kewirausahaan Di RISTEKDIKTI 2014
Universitas Islam Malang
5. Ipteks Bagi Kewirausahaan Di RISTEKDIKTI 2015
Universitas Islam Malang
6. Ibw Di Kecamatan Arjosari RISTEKDIKTI 2015
Kabupaten Pacitan

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM Penelitian.

Malang, 20 Desember 2018


Pendamping,

(drh. Nurul Humaidah, M.Kes)


16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. JENIS VOLUME HARGA NILAI (Rp)
PERLENGKAPAN SATUAN
(Rp)
Ruang hitung 1 1500000
Sedgewick Rafter
Counting Cell
Hand Correr 1 1250000
Plastik tahan panas 1 pack 125000 125000
Ice Box 1 550000 750000
Sub Total 3625000
2. BAHAN HABIS VOLUME HARGA NILAI (Rp)
PAKAI SATUAN
(Rp)
Alkohol 20 % 5 liter 90000 450000
Asam nitart 65 % 5 150000 750000
Asam Perchlorat 68 % 2 125000 250000
Flashdish 1 65000 65000
ATK 2 rim 50000 100000
Pakan bebek sampling 20 100000 2000000
supporting (hari)
Sub Total 3615000

3. PERJALANAN VOLUME HARGA NILAI (Rp)


SATUAN
(Rp)
Pembelian Bahan 1 15000 15000
Kimia
Biaya ke Lapang untuk 10 150000 1500000
survey (kali)
17

Uang Makan ( 10 10 150000 1500000


kali/hari/3 orang)
Akomodasi 3 75000 225000
Sub Total 3240000

4. LAIN-LAIN VOLUME HARGA NILAI (Rp)


SATUAN
(Rp)
Sewa Lab 1 1225000 1225000
Langganan Internet 3 25000 75000
(bulan)
Biaya Publikasi 1 500000 500000
Biaya Penggandaan 1 100000 100000
Laporan
Biaya Pemakaian pulsa 3 40000 120000
(bulan)
Sub Total 2020000
Total 12500000
Terbilang Dua Belas Juta Lima Ratus Ribu Rupiah
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

No Nama/NIM Program Bidang Alokasi Uraian Tugas


Studi Ilmu jam
(jm/mg)
1. Yustian Dwi Peternakan Peternakan 10 1. Mengkoordinasi
Cahyo/ kegiatan
21701041011 program
penelitian.
2. Mengatur
jadwal kegiatan
penelitian.
3. Memantau dan
mengevaluasi
jalannya
program
penelitian.
2. Nahdlatul Peternakan Peternakan 8 1. Bertanggung
Ummah/21701 jawab terhadap
0410 Pengambilan
Sampel di
lapang
2. Melaksanakan
kegiatan
penelitian
bersama tim.
3. Pembuatan
laporan.
3. Biologi Biologi 8 1. Bertanggung
Lingkungan jawab atas
analis kegiatan
19

di laboratorium.
2. Melaksanakan
kegiatan
penelitiann
bersama tim.
3. Pembuatan
laporan.

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana

SURAT PERNYATAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Yustian Dwi Cahyo
NIM : 21701041011
Program Studi : Peternakan
Fakultas : Peternakan

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-Kewirausahaan saya dengan judul :


ANALISIS KANDUNGAN MIKROPLASTIK PADA BEBEK (Anas
platyrhynchos domesticus) STUDI KAJIAN TINGKAT PENCEMARAN
PLASTIK DI TERNAK UNGGAS AIR

yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
20

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima di kas Negara.
Dengan pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Mengetahui, Malang 30 Desember 2018


Wakil rektor Yang Menyatakan,
Bidang Kemahasiswaan,
Publikasi dan Keagamaan

Dr. Ir. H. Badat Muwakhid, M.P. Yustian Dwi Cahyo


NPP. 190.02.00034 NIM. 21701041011

Anda mungkin juga menyukai