54
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume X No. 1, Januari 2019
Page : 54-64
55
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume X No. 1, Januari 2019
Page : 54-64
56
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume X No. 1, Januari 2019
Page : 54-64
57
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume X No. 1, Januari 2019
Page : 54-64
Tabel 1. Analisa Varian (ANAVA) kelulushidupan cacing tanah Pontoscolex corethrurus pada
pengujian tanah bekas tambang batubara setelah 2 minggu pengamatan
Sumber F. Tabel
db JK KT F Hitung
Keragaman 5% 1%
Perlakuan 2 50802,469 25401,235 457,222** 3,68 6,36
Galat 15 833,333 55,556
Total 17 51635,802
Keterangan **=berbeda sangat nyata F hitung> F tabel, maka dilanjutkan dengan uji Duncan
Tabel 2. Analisa Duncan untuk kelulushidupan cacing tanah Pontoscolex corethrurus pada pengujian
tanah bekas tambang batu bara
Perlakuan Kelulushidupan cacing tanah Notasi
(X±SD)
Tanah Tambang 44,44±7,85 a
Tanah tambang+Kompos 63,89±6,21 b
Tanah Kebun 97,22±6,21 c
58
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume X No. 1, Januari 2019
Page : 54-64
bertahan hidup pada media tanah bekas bahwa pH media pengujian tidak memenuhi
tambang batubara. Hal ini diakibatkan karena syarat bagi kehidupan cacing tanah. Cacing
tekstur tanah tambang yang padat. Menurut tanah akan berkembang dengan baik pada pH
Sihombing (2002) media yang terlalu padat sedikit asam-netral 6-7,2 (Budiarti &
menyebabkan cacing tanah sulit bernafas dan Palungkun, 1999). Sedangkan tingginya
kemungkinan terjadi keracunan gas-gas yang kelulushidupan cacing pada media tanah
bersifat asam, seperti asam-asam organik kebun dikarenakan media tersebut merupakan
dalam media. Menurut Edward dan Lofty habitat asli cacing tanah. Palungkun (1999)
(1975) cacing tanah dapat terbunuh pada mengemukakan bahwa cacing tanah hidup
kondisi lingkungan yang ekstrim. Dimana pada media yang memenuhi syarat seperti
hasil pengukuran pH tanah tambang batubara habitat alaminya untuk melakukan segala
pada pengujian ini adalah 5,8 sedangkan pH aktifitasnya yaitu makan, bergerak, tumbuh,
pada media tanah tambang yang dicampur dan bereproduksi.
kompos 6. Hasil pengukuran ini menunjukkan
Tabel 3. Analisa Varian (ANAVA) kelulushidupan cacing tanah Pheretima javanica pada pengujian
tanah bekas tambang batubara setelah 2 minggu pengamatan
Sumber F. Tabel
db JK KT F Hitung
Keragaman 5% 1%
ns
Perlakuan 2 277,778 138,889 0,682 3,68 6,36
Galat 15 3055,556 203,704
Total 17 3333,333
Keterangan ns=Non significan (tidak berbeda nyata) F hitung < F tabel
Berdasarkan hasil Analisa Varian Dari hasil analisa diatas membuktikan bahwa
(ANAVA) menunjukkan bahwa nilai pengujian yang dilakukan tidak berpengaruh
kelulushidupan cacing tanah Pheretima pada tingkat kelulushidupan cacing tanah P.
javanica pada pengujian tanah bekas tambang javanica setelah 2 minggu pengamatan .
batubara tidak berbeda nyata antar perlakuan, Hal ini menunjukkkan bahwa P.
dapat dilihat dari F hitung < F tabel (F hitung javanica lebih mampu beradaptasi pada tanah
= 0,682 dan F tabel = 3,68, p = 5%) yang tambang. Hal ini dipengaruhi oleh morfogi
dapat dilihat pada tabel diatas. Karena hasil uji cacing tersebut dimana pada kedua ujung
statistik menunjukkan berbeda tidak nyata badannya meruncing. Dengan demikian,
maka tidak dilanjutkan dengan uji Duncan. cacing mudah menembus media yang padat.
59
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume X No. 1, Januari 2019
Page : 54-64
Apalagi diberi penambahan kompos pada dengan P. corethrurus. Hal ini dipengaruhi
media. Hal ini disebabkan oleh cacing oleh struktur tanah dan juga faktor abiotik
P.corethrurus menyukai habitat yang lembab, pada pengujian tersebut. Matinya cacing tanah
dibawah serasah-serasah daun atau batang pada minggu ke dua pengujian kelulushidupan
yang sudah membusuk. membuktikan bahwa cacing tidak mampu
beradaptasi pada media tanah pasca tambang
120 baik murni maupun yang diberi perlakuan.
100
Sedangkan pada media tanah kebun
kelulushidupan cacing tanah tinggi karena
80
media merupakan habitat asli cacing tanah.
TB
60 Palungkun (1999) mengemukakan bahwa
TB+KOMPOS
cacing tanah hidup pada media yang
40 TK
memenuhi syarat seperti habitat alaminya
20 untuk melakukan segala aktifitasnya yaitu
0 makan, bergerak, tumbuh, dan bereproduksi.
PC PJ
2. Laju pertumbuhan cacing tanah
Pontoscolex corethrurus pada
Gambar 1. Nilai kelulushidupan cacing tanah pengujian tanah bekas tambang
P. corethrurus dan P. javanica batubara
Dilihat dari grafik diatas dapat
dinyatakan bahwa pada pengujian tanah bekas Untuk melihat nilai laju pertumbuhan
tambang batubara baik murni maupun yang pada masing-masing jenis cacing akan dibahas
diberi perlakuan, cacing tanah P. javanica pada tabel di bawah ini :
lebih mampu bertahan hidup dibandingkan
Tabel 6. Analisa Varian (ANAVA) laju pertumbuhan cacing tanah Pontoscolex corethrurus pada
pengujian tanah bekas tambang batubara
Sumber F. Tabel
db JK KT F Hitung
Keragaman 5% 1%
Perlakuan 2 20,806 10,403 200,625** 3,68 6,36
Galat 15 0,778 0,052
Total 17 21,583
Keterangan **=berbeda sangat nyata F hitung > F tabel, maka dilanjutkan dengan uji Duncan
60
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume X No. 1, Januari 2019
Page : 54-64
Berdasarkan hasil Analisa Varian (ANAVA) menunjukkan bahwa laju pertumbuhan cacing
tanah P. corethrurus pada pengujian tanah bekas tambang batubara berbeda sangat nyata antar
perlakuan, dapat dilihat dari F hitung > F tabel (F hitung = 200,625 dan F tabel = 3,68, p = 5%) yang
dapat dilihat pada tabel diatas. Karena hasil uji statistik menunjukkan berbeda sangat nyata maka
dilanjutkan dengan uji Duncan.
Tabel 7. Analisa Duncan untuk laju pertumbuhan cacing tanah Pontoscolex corethrurus pada
pengujian tanah bekas tambang batu bara
Perlakuan Laju pertumbuhan cacing tanah Notasi
(X±SD)
Tanah Tambang 1,00±0,06 a
Tanah tambang+Kompos 1,17±0,13 b
Tanah Kebun* 2,00±0,33 c
Ket: Ditemukan kokon diakhir pengamatan
Laju pertumbuhan jenis cacing tanahTingginya kemasaman dan konsentrasi
P.corethrurus pada perlakuan tanah tambang logam, rendahnya kadar air dan bahan organik
murni adalah 1,00±0,06. Laju pertumbuhan menyebabkan aktivitas biologi dalam tanah
meningkat pada perlakuan tanah tambang terganggu dengan kolonisasi cacing tanah di
dicampur kompos yaitu 1,17±0,13. Sedangkan lahan tersebut biasanya lambat. Di jerman,
pada tanah kebun, laju pertumbuhan cacing dilaporkan bahwa lima tahun sesudah
tanah berbeda sangat nyata bila dibandingkan reklamasi lahan bekas penambangan batubara
dengan pengujian media yang diberi campuran barulah ditemukan cacing tanah, tetapi
kompos yaitu 2,00±0,33. pemantapan populasi cacing tanah baru terjadi
Pada pengujian ini, cacing tidak dapat setelah 10 tahun sesudah reklamasi. Jika
bertahan hidup pada media tanah tambang kemasaman tidak ekstrim, populasi cacing
murni maupun yang telah diberi perlakuan. tanah dapat dimantapkan dengan
Disebabkan media yang digunakan tidak baik mengintroduksi cacing tanah pada areal
untuk kelangsungan kehidupan cacing. tersebut (Curry, 1989 ; Dunger, 1969 ;
Soenanto (2000), mengemukakan media yang Vimmerstedt, 1973 dalam Wiryono, 1991).
baik adalah media yang mempunyai daya Berbeda pada pengujian dengan media tanah
serap air yang tinggi, selalu gembur dan tidak habitat aslinya yaitu tanah kebun, terlihat
mudah padat dan memiliki kadar protein yang bahwa laju pertumbuhan populasi cacing tanah
tidak terlalu tinggi karena media ini juga tertinggi pada pada jenis cacing Pontoscolex
dimanfaatkan sebagai sumber makanan bagi corethrurus. Cacing tanah Pontoscolex
cacing tanah. Telah terbukti bahwa tanah lahan corethrurus merupakan cacing tanah lokal
pasca tambang batubara juga menghasilkan yang habitat alaminya yaitu dibawah
pirit (FeS2) yang meningkatkan kemasaman permukaan tanah yang relatif padat seperti di
61
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume X No. 1, Januari 2019
Page : 54-64
Sumber F. Tabel
Db JK KT F Hitung
Keragaman 5% 1%
Perlakuan 2 13,035 6,517 1005,536** 3,68 6,36
Galat 15 0,097 0,006
Total 17 13,132
Keterangan **=berbeda sangat nyata F hitung > F tabel, maka dilanjutkan dengan uji Duncan
62
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume X No. 1, Januari 2019
Page : 54-64
1. Tingkat kelulushidupan cacing tanah Darmi, 2003. Bahan Ajar Biologi Tanah.
sangat berpengaruh pada media Fakultas MIPA Universitas Bengkulu.
pemeliharaan yang digunakan. Bengkulu.
2. Media yang sangat disukai oleh cacing Darmi dan Rizwar. 1996. Potensi cacing
tanah adalah media biotop asal, yaitu Tanah Pontoscolex corethrurus dalam
tanah kebun. Ditunjukkan dengan laju Memanfaatkan Sampah Organik
pertumbuhan tertinggi pada media (laporan penelitian). Lembaga
tersebut. Penelitian Pasca Sarjana ITB.
3. Pada media tanah pasca tambang Bandung (Tidak dipublikasikan)
batubara, baik murni maupun yang diberi Edwards, C.A & J.R. Lofty. 1972. Biology Of
perlakuan, cacing Pheretima javanica Earthworm. Chapman and Hall Ltd.
lebih mampu bertahan hidup London
dibandingkan dengan jenis cacing tanah Edward, C. A. and J.R. Lofty, 1975. Biology of
Pontoscolex corethrurus. Earthworms. John Willey and Sons,
New York.
REFERENSI Fitriani, E. 2009. Studi Preferensinya Cacing
Anas, I. 1990. Metoda Penelitian Cacing Tanah Lokal (Pontoscolex corethrurus
Tanah dan Nematoda. Depdikbud Fr. Mull) Terhadap Beberapa Macam
Dirjen Dikti PAU IPB. Bogor. Media Pemeliharaan. Skripsi, fakultas
Budiarti, A & Palungkun. 1990. Cacing MIPA Biologi Universitas Bengkulu.
Tanah. Penebar Swadaya. Jakarta Bengkulu (tidak dipublikasikan)
Christien, R. 1999. Pengaruh Pemberian E. Eprina, Y. 2006. Kemampuan reproduksi
odoratum dan Cacing Tanah Cacing Tanah Pontoscolex
(Pontoscolex corethrurus Fr Mull) corethrurus Pada Beberapa macam
Pada Media Tanah Bekas Tambang Media Pemeliharaan. Skripsi, fakultas
Batubara Terhadap Pertumbuhan MIPA Biologi Universitas Bengkulu.
Bibit Turi (Sesbania glandiflora L Bengkulu (tidak dipublikasikan)
Pers). Skripsi. Fakultas Pertanian
Unib. Bengkulu (Tidak Eviona dan Wiryono. 2007. Tingkat Kesukaan
Dipublikasikan). Terhadap Jenis Serasah dan Tingkat
Darmi. 1989. Biologi dan Preferensi Makan Konsumsi Seresah Oleh Cacing Tanah
Cacing Tanah Pontoscolex Pontoscolex corethrurus Fr. Mull.
corethrurus Dalam Memanfaatkan Jurnal Penelitian UNIB.
Sampah Organik (Laporan Hanafiah, K.A. 2003. Rancangan Percobaan-
Penelitian). Tesis Pasca Sarjana ITB. teori Dan Aplikasi. Raja Grafindo
Bandung (tidak dipuplikasikan). Persada. Jakarta.
63
GENTA MULIA ISSN: 2301-6671
Volume X No. 1, Januari 2019
Page : 54-64
64