Anda di halaman 1dari 1

2 AgroinovasI

Cacing Tanah Mampu Perbaiki Kesuburan Tanah


Cacing tanah merupakan kelompok fauna tanah, berperan penting dalam
memperbaiki produktivitas tanah melalui peningkatan perkolasi-infiltrasi dan
mengurangi erosi tanah, perbaikan agregasi dan aerasi tanah, pengendalian dan
peningkatan ketersediaan hara, serta meningkatkan aktivitas hayati tanah.
Cacing tanah membuat liang di dalam tanah dan mendekomposisi bahan organik
dengan cara memakan serasah daun dan sisa tumbuhan yang mati menjadi partikel-
partikel kecil, selanjutnya dirombak organisme tanah lainnya. Hasil dekomposisi dan
mikroorganisme disebarkan ke lapisan tanah yang lebih dalam serta meningkatkan
aerasi tanah. Cacing tanah yang mati sebagai sumber makanan mikroorganisme tanah
dan hara bagi tanaman, sehingga cacing tanah juga berperan meningkatkan jumlah
populasi mikroba dan kesuburan tanah.
Aktivitas cacing memperbaiki aerasi, dan mencampur antara tanah lapisan atas dan
bawah, meningkatkan ruang pori dan menurunkan berat isi tanah (Tabel 1).
Populasi cacing tanah dipengaruhi tipe penggunaan lahan, pada lahan padang
rumput dan lahan tanaman padi Tabel 1.Pengaruh pemberian cacing tanah Pheretima hupiensis
gogo yang lebih terbuka dan terhadap sifat fisik tanah Ultisols
mendapat pengolahan tanah Ruang Pori Pori
intensif memiliki populasi cacing Perlakuan pori
Berat
drainase drainase
Permea-
Isi bilitas
tanah lebih rendah dibanding tanah cepat lambat
pada kebun pisang, kebun sengon % vol g.cc ---%vol--- -1
m.jam -1

dan kebun karet yang merupakan Tanpa cacing 72,6 0,75 32,4 4,4 12,4
tanaman tahunan yang tertutup Dengan cacing 74,9 0,67 37,4 4,6 17,0
dan tidak dilakukan pengolahan Sumber: Anwar (2007)
tanah. Kandungan C-organik
kotoran cacing mencapai 2 kali lebih tinggi untuk lapisan 0 – 5 cm dan 3 kali untuk
lapisan 5 – 10 cm dibanding tanah di sekitarnya. Mineralisasi C dari kotoran cacing tanah
Millsonia anomala (tropical geophagous earthworm) di bawah kondisi laboratorium
> 4 x lebih rendah (3%/th) dibanding dengan yang ada di tanah kontrol (11%/th).
Disimpulkan bahwa untuk jangka panjang, M. anomala dapat secara nyata menurunkan
kecepatan penurunan C-organik tanah dan mengurangi emisi C di udara.

Kendala
Tingginya intensitas pengolahan tanah dan pemakaian
pestisida banyak menekan populasi fauna tanah, termasuk
cacing tanah, sehingga berakibat penurunan aerasi tanah dan
konservasi bahan organik tanah, meningkatkan kepadatan
tanah, populasi mikroorganisme tanah secara bertahap juga
akan mengalami penurunan, terutama untuk mikroorganisme
aerobik. Sementara mikroorganisme anaerobik juga
mengalami hambatan sebagai akibat tidak adanya pasokan
bahan organik dari lapisan atas. Introduksi cacing tanah
secara exsitu memerlukan teknologi pengadaan cacing tanah
yang rumit, sementara teknologi perbanyakan cacing tanah
secara buatan juga belum memadai.
Drs. Ea Kosman (HP 081388320855, email : eakaanwar@yahoo.com)
Dr. Subowo (HP 085725265477, email : sub_gito@yahoo.com)
Balai Penelitian Tanah, Jl. Ir. H. Juanda 98 Bogor 16123

Edisi 6-12 April 2011 No.3400 Tahun XLI Badan Litbang Pertanian

Anda mungkin juga menyukai