PENDAHULUAN
dengan membangun lapisan kedap di atasnya berupa tapak bangunan (rumah, perkantoran,
dan fasilitas umum), jalan dan pengerasan lain, sehingga bagian air hujan yang masuk
kedalam tanah semakin banyak berkurang dan bagian air hujan yang menjadi aliran
permukaan semakin meningkat. Perubahan porsi bagian hujan yang menjadi aliran
tanah terganggu. Sebagian permukaan lahan menjadi kedap karena tertutup tapak
bangunan, jalan, dan pengerasan lainnya. Bagian lahan terbuka juga mengalami proses
pemadatan, dan biopori berkurang karena berkurangnya tanaman dan fauna tanah sebagai
pelaku pembuat biopori di dalam tanah. Hal ini mengakibatkan sebagian besar air hujan
tidak lagi meresap ke dalam tanah dan bahkan dibuang melalui saluran drainase.
Peningkatan jumlah air hujan yang mengalir di permukaan tanah karena berkurangnya laju
peresapan air ke dalam tanah, akan menyebabkan banjir pada musim hujan dan kekeringan
pemukiman adalah pembuatan sumur resapan. Sayangnya, dengan teknologi seperti ini
tidak semua orang dapat menerapkannya. Sumur resapan memerlukan dimensi cukup
besar, sebagian dindingnya perlu dibuat penguatan serta perlu diisi dengan pasir, kerikil,
dan ijuk. Hal ini dilakukan untuk menghindari longsornya dinding resapan. Bahan pengisi
seperti itu tidak dapat digunakan oleh biota tanah sebagai sumber energi dalam penciptaan
biopori. Oleh karena itu, dalam kasus sumur resapan biopori boleh dikatakan tidak akan
terbentuk. Penyumbatan permukaan resapan oleh bahan-bahan halus yang terbawa air dan
tersaring oleh ijuk sehingga menyumbat rongga diantara ijuk sangat beresiko terjadi, hal
ini akan menyebabkan laju peresapan air menjadi berkurang. Pengumpulan volume air
yang cukup besar dalam sumur resapan menyebabkan beban resapan relatif besar. Beban
resapan adalah volume air yang masuk dalam lubang dibagi luas permukaan resapan
(dinding dan dasar lubang). Beban resapan akan meningkat sejalan dengan peningkatan
diameter lubang. Peningkatan beban resapan mengakibatkan penurunan laju peresapan air
karena terlalu lebarnya zone jenuh air di sekeliling dinding lubang, apalagi bila sebagian
permukaan resapan dikedapkan dengan penguat dinding. Mengingat kebutuhan air yang
terus meningkat dan sumber air utama berasal dari curah hujan, perlu diupayakan rekayasa
teknologi peresapan air tepat guna yang dapat efektif meresapkan air hujan ke dalam tanah.
Peresapan air hujan yang efektif akan dapat memelihara kelembaban tanah, dan menambah
cadangan air bawah tanah (ground water). Dengan demikian akan dapat mencegah banjir
dan keretakan tanah yang memicu terjadinya longsor, serta dapat mencegah penurunan
permukaan tanah (subsidence) dan intrusi air laut karena kosongnya pori tanah akibat
Peresapan air ke dalam tanah dapat diperlancar oleh adanya biopori yang diciptakan
fauna tanah dan akar tanaman. Untuk menyediakan lingkungan yang kondusif bagi
penciptaan biopori di dalam tanah perlu disediakan bahan organik yang cukup di dalam
tanah. Untuk memudahkan pemasukan bahan organik ke dalam tanah perlu dibuat lubang
silindris ke dalam tanah. Pembuatan lubang silindris akan menjadi simpanan depresi yang
dapat menahan sementara aliran permukaan untuk memberi kesempatan meresap ke dalam
tanah. Dinding lubang silindris menyediakan tambahan permukaan resapan air seluas
dinding lubang yang dibuat. Bila lubang silindris diisi sampah organik, maka permukaan
resapan tidak akan mengalami kerusakan atau penyumbatan karena dilindungi oleh sampah
rumput-rumputan, dedak padi, batang jagung, sulur, carang- carang serta kotoran hewan
yang telah mengalami proses dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat
esensial bagi tanaman. Bahan organik yang dapat digunakan sebagai sumber pupuk organik
dapat berasal dari limbah hasil pertanian dan nonpertanian (limbah kota dan limbah
Limbah hasil pertanian antara lain dapat berasal dari sisa tanaman (jerami dan
brangkasan), sisa hasil pertanian (sekam padi, kulit kacang tanah, ampas tebu, dan
belotong), pupuk kandang (kotoran sapi, kerbau, ayam, itik, dan kuda), dan pupuk hijau.
Semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat dibuat menjadi
pupuk kompos. Salah satu metode untuk membuat pupuk kompos adalahmembuat lubang
resapan biopori.Potensi lubang resapan biopori menurut bahasa adalah biopori terdiri dari
bio yang artinya hidup dan pori yang berarti pori-pori yang bermanfaat. Lubang biopori
adalah lubang dengan diameter 10-30 cm dengan panjang 80- 100 cm yang ditutupi dengan
sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air disekitarnya. Lubang resapan biopori
adalah lubang yang berbentuk liang (terowongan kecil) yang dibentuk oleh aktivitas fauna
tanah (cacing, semut, rayap-rayap) dan perakaran tanaman. Lubang biopori akan berisi
udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Sehingga, air hujan tidak langsung masuk ke
saluran pembuangan air, tetapi meresap melalui lubang tersebut. Teknologi tepat guna dan
ramah lingkungan ini berpotensi mengatasi banjir, selain itu sampah organik yang dibuang
di lubang biopori merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme
tersebut dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi
tanaman.Biopori dapat dibuat di halaman rumah, dan di daerah yang sering digenangi air
dalam daerah perkotaan. Pupuk yang dihasilkan oleh daun dapat digolongkan pupuk
organic.
1.2 Rumusan Masalah
dalam penelitian ini yaitu bagaimana cara pembuatan pupuk kompos mealalui teknik
biopori.
1.3 Tujuan
biopori.
dalam tanah.
3. Memanfaatkan hasil sampah organik yang terdapat pada lubang resapan biopori
1.4 Manfaat
penting tentang hyiene sanitasi pabrik tahu Berkah Family, serta sebagai
TINJAUAN PUSTAKA
Lubang Resapan Biopori menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.70/ Menhut-II/
2008/ Tentang Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan, adalah lubanglubang di dalam
tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya, seperti cacing,
perakaran tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya. Lubang - lubang yang terbentuk akan terisi
Biopori berkontribusi pada pengangkutan udara, air dan zat terlarut melalui tanah.
Pengangkutan oksigen dari permukaan tanah ke lapisan tanah yang lebih dalam. Biopori dapat
meningkatkan infiltrasi air yang dapat menguntungkan pada kesuburan tanah karena
mengurangi risiko tambak air di dataran datar dan mengurangi limpasan air serta erosi tanah
potensial di daerah miring. Selain infiltrasi air pada permukaan tanah, biopori juga
berkontribusi terhadap air perkolasi lebih dalam pada profil tanah (Kautz, 2014)
Bentuk biopori meyerupai liang kecil dan bercabang-cabang yang sangat efektif menyerap
air ke dalam tanah. Berbagai ukuran dan jenis organisme tanah hidup di antara pori-pori dan
melalui pori tersebut organisme memperoleh air dan oksigen sedangkan untuk makanan
diperoleh dari bahan organik berupa pelapukan sisa-sisa tanaman dan mahluk hidup lainnya.
Populasi dan aktivitas organisme tanah dapat ditingkatkan dengan menyediakan bahan organik
yang cukup di dalam tanah, sehingga organisme tanah akan memperoleh makanan yang cukup
untuk hidup dan berkembang biak. Konversi kawasan bervegetasi alami menjadi kawasan
pemukiman atau kegiatan lainnya akan mengakibatkan terjadinya pemadatan tanah sekaligus
akan merusak liang pori di dalam tanah (Brata, 2008). Hal tersebut tentu sangat berpengaruh
terhadap menurunnya laju resapan air ke dalam tanah pada saat musim penghujan.
Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari biopori, bila kita mau menerapkannya di
lingkungan sekitar. Semakin banyak yang menerapkan, maka semakin besar manfaat yang kita
peroleh. Berikut semua manfaat dari diterapkannya biopori dalam lingkungan adalah:
a) Mencegah banjir
Banjir sendiri telah menjadi bencana yang merugikan bagi warga Jakarta. Keberadaan
lubang biopori dapat menjadi jawaban dari masalah tersebut. Bayangkan bila setiap
rumah, kantor atau tiap bangunan di Jakarta memiliki biopori berarti jumlah air yang
segera masuk ke tanah tentu banyak pula dan dapat mencegah terjadinya banjir.
meresapkan air kedalam tanah di kawasan permukiman. Peningkatan jumlah air hujan
yang dibuang karena berkurangnya laju peresapan air kedalam tanah akan
menyebabkan banjir pada musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau.
Banyaknya sampah yang bertumpuk juga telah menjadi masalah tersendiri di kota
Jakarta. Kita dapat pula membantu mengurangi masalah ini dengan memisahkan
sampah rumah tangga kita menjadi sampah organik dan non organik. Untuk sampah
organik dapat kita buang dalam lubang biopori yang kita buat.
c) Menyuburkan tanaman
Sampah organik yang kita buang di lubang biopori merupakan makanan untuk
organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut dapat membuat sampah menjadi
kemudian dapat larut dalam air. Hasilnya, air tanah menjadi berkualitas karena
mengandung mineral.
Lubang Resapan Biopori (LRB) adalah lubang yang digali vertikal ke dalam tanah
berbentuk silindris berdiameter 10 cm, dengan kedalaman ± 1 meter (tidak melebihi muka air
tanah). Lubang resapan digali dengan menggunakan bor biopori agar diameter yang dihasilkan
Menurut Permatasari, 2015 Lubang Resapan Biopori (LRB) merupakan lubang silinder
vertikal dibuat di tanah dengan permukaan air tanah yang dangkal, tidak sampai permukaan
air tanah, lubang diisi dengan sampah organik. LRB berbentuk pori-pori yang terbentuk oleh
aktivitas fauna tanah atau akar tanaman. LRB merupakan salah satu teknologi sebagai upaya
strategis untuk meningkatkan daya serap air dan meminimalkan terjadinya banjir. Salah satu
penyebab banjir karena kekurangan lahan untuk daerah resapan air sehingga saat hujan air
tidak dapat terserap ke dalam tanah. Dalam pengaplikasiannya, biopori juga tidak
LRB memiliki beberapa manfaat jika aplikasikan. Manfaat tersebut menurut (Brata dan
membuat kompos g. Mengatasi masalah yang disebabkan oleh genangan Dalam membuat
LRB, harus memperhatikan beberapa aspek agar tidak membahayakan manusia dan hewan.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menentukan lokasi pembuatan biopori
Alur air: LRB sebaiknya dibuat pada lokasi-lokasi terkumpulnya air saat hujan turun. Dengan
mengacu pada prinsip air mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, dapat
diketahui kemana arah aliran air dan menentukan lokasi LRB agar air dapat masuk ke
dalamnya.
Aspek keamanan
Lubang Resapan Biopori sebaiknya dibuat pada tempat yang tidak dilalui orang,
Tata letak
Tata letak juga harus diperhatikan dalam membuat LRB agar tidak merusak
estetika lahan. Beberapa tempat yang disarakan seperti saluran pembuangan air, sekeliling
Kondisi tanah
Tekstur tanah juga diperhatikan dalam pembuatan LRB. tanah dengan tekstur pasir
akan lebih cepat meresapkan air daripada tanah liat. Namun, tanah dengan kondisi liat,
Tata guna lahan juga dapat mempengaruhi dalam pembuatan LRB. Pada tanah
yang tertutup beton dan di pemukiman padat, daya resap tanah kecil, sehingga di
pemukiman padat penduduk diperlukan lebih banyak LRB untuk meningkatkan daya
resap tanah.
Agar lubang biopori tersebut awet, tahan lama, dan tidak mudah rusak, maka Anda harus
merawatnya dengan baik. Lantas, bagaimanakah caranya merawat lubang resapan biopori
(LRB). Berikut ini kiat-kiat dalam merawat lubang resapan biopori, antara lain :
biopori. Apabila masalah ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin lubang biopori akan
rusak dengan sendirinya. Guna mencegah masalah ini agar tidak terjadi, Anda
sebaiknya membangun beton yang mengelilingi lubang tersebut. Beton ini berfungsi
untuk menahan posisi lubang biopori dan struktur tanah di sekitarnya agar tidak
longsor.
Lubang resapan biopori yang telah Anda buat harus mampu menarik perhatian
cacing agar membuat sarang di sekelilingnya. Sarang cacing ini berupa terowongan-
terowongan kecil yang dibangun secara acak. Sarang cacing memiliki manfaat bagi
tanah yaitu membuat strukturnya menjadi lebih gembur serta memperbesar luas
permukaan tanah sehingga dapat menampung air hujan dalam jumlah yang lebih
banyak. Untuk menarik kedatangan cacing, Anda harus terus mengisi lubang biopori
Sampah organik yang sudah Anda masukkan ke dalam lubang resapan biopori akan
mengalami proses fermentasi. Proses ini akan mengubah sifat fisika dan kimia sampah.
Anda dapat memanfaatkan hasil proses fermentasi sampah sebagai pupuk organik
untuk menyuburkan tanaman. Kurang lebih waktu yang dibutuhkan oleh sampah untuk
berubah menjadi pupuk organik yang bagus untuk tanaman adalah 3 bulan. Anda bisa
Lubang resapan biopori sebaiknya selalu diisi dengan sampah organik supaya
tersebut sebagai alat pengubah sampah organik menjadi pupuk serta alat penarik
kedatangan cacing. Caranya dengan senantiasa memastikan lubang biopori selalu terisi
sampah. Tapi Anda sebaiknya tidak menekan sampah yang ada di dalam lubang tadi
sehingga membuat tumpukannya terlalu rapat dan padat. Anda harus tetap memberi
Namanya juga sampah, pasti lubang biopori yang diisi sampah organik akan
mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Biasanya bau tidak sedap ini akan muncul pada
saat sampah organik mengalami proses fermentasi. Ketika proses ini berlangsung akan
banyak bakteri yang bekerja mencerna sampah tersebut. Barulah setelah proses
fermentasi selesai, bau tidak sedap tadi akan hilang dengan sendirinya. Anda bisa
mengatasi bau tak sedap yang muncul dari lubang resapan biopori dengan meletakkan
a. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air tanah. b.
METODE PENELITIAN
Bor tanah
Pipa PVC dan penutup yang sudah dilubangi bagian sisi-sisinya
Sampah organik
Air
1. Sebelum mulai membuat biopori, terlebih dahulu tentukan lokasi yang akan
dijadikan tempat pembuatan.
2. Setelah ditentukan tempatnya, siram tanah yang akan dijadikan sebagai tempat
pembuatan biopori dengan air agar tanah menjadi lebih lunak dan mudah untuk
dilubangi.
3. Lubangi tanah dengan menggunakan bor tanah, usahakan buat yang tegak lurus.
4. Buat lubang dengan kedalaman kurang lebih 1 meter dengan diameter 10-30 cm.
5. Setelah itu, lapisi lubang menggunakan pipa PVC yang ukurannya sama dengan
diameter lubang.
6. Kemudian, isi lubang dengan sampah organik seperti daun, rumput, kulit buah-
buahan, dan sampah yang berasal dari tanaman lainnya.
7. Setelah itu tutup lubang menggunakan kawat besi, atau bisa juga memakai tutup pipa
PVC yang sudah dilubangi terlebih dahulu.