Anda di halaman 1dari 8

TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

“BIOPORI”

Nama : Ni Kadek Candra Amelia Putri

No : 28

Kelas : IX A

Mapel : IPA

SMP NEGERI 1 BLAHBATUH

TAHUN AJARAN 2021/2022


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbarui. Karena sifatnya yang
dapat diperbarui itu membuat ketersediaan air sangat melimpah. Air yang ada ini bisa bersumber
dari air hujan, air tanah, sungai dan sumber air lainnya.
Hampir semua kegiatan manusia bergantung pada air, contohnya untuk keperluan rumah
tangga, ibadah dan industri. Begitu banyak kegiatan manusia yang sangat bergantung pada air,
sehingga tidak menutup kemungkinan dapat terjadinya krisis air. Meskipun air merupakan
sumber daya alam yang dapat diperbarui, itupun untuk memperbaharuinya akan memerlukan
waktu tidak langsung jadi dan tidak dapat digunakan langsung.
Dimasa kini ketersedian air, semakin berkurang terutama ketersediaan air tanah. Perataan
tanah, pembukaan lahan untuk pembangunan yang menyebabkan pemadatan tanah menjadi salah
satu faktor utama yang menyebabkan berkurangnya ketersediaan air tanah.
Pada saat pembangunan sebagian permukaan tanah atau lahan akan dipadatkan untuk
bangunan dan jalan. Hal ini akan mengakibatkan sebagian besar air hujan tidak dapat meresap ke
dalam tanah, tetapi malah mengalir dan tergenang di permukaan tanah. Lemahnya daya serap
tanah akan air akibat pembangunan dapat memicu terjadinya banjir. Disamping itu perilaku
masyarakat yang belum sepenuhnya mendukung pelestarian tanah dan lingkungan juga akan
menyebabkan bencana alam banjir di musim penghujan.
Untuk menghindari hal tersebut perlu dilakukan upaya pelestarian lahan kritis dan
pengembangan fungsi lahan. Salah satu cara tersebut adalah dengan menerapkan metode
teknologi ramah lingkungan, yaitu “BIOPORI”. Biopori pada lahan krisis dimaksudkan untuk
memulihkan kesuburan tanah, melindungi tata air, dan kelestarian lingkungan. Ide pembuatan
lubang biopori ini berasal dari lubang-lubang yang dibuat oleh cacing atau lubang-lubang yang
terbentuk akibat aktivitas tanaman, yang dimana jika lubang-lubang ini dibuat dalam jumlah
banyak maka akan membantu meningkatkan daya serap air. Dengan kata lain meningkatnya
kemampuan tanah dalam menyerap air, maka akan memperkecil peluang terjadinya banjir, hal ini
juga akan menyebabkan peningkatan atau penambahan cadangan air tanah sehingga juga akan
memperkecil peluang terjadinya krisis air pada musim kemarau.
1.2 RUMUSAN MASASLAH

1. Apa yang dimaksud dengan biopori?


2. Apa manfaat biopori?
3. Bagaimana cara pembuatan biopori?
4. Apa kekurangan biopori?
5. Bagaimana cara perawatan atau pemeliharaan biopori?

1.3 TUJUAN

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan biopori


2. Mengetahui manfaat atau kegunaan biopori
3. Mengetahui bagaimana proses pembuatan biopori
4. Mengetahui kekurangan atau kelemahan biopori
5. Mengetahui bagaimana cara perawatan biopori
BAB II

PEMBAHASAAN

2.1 PENGERTIAN BIOPORI

Teknologi biopori ditemukan oleh Ir. Kamir Raziuddin Brata, Msc dari Institut Pertanian
Bogor (IPB). Tujuan utama beliau untuk menciptakan teknologi ramah lingkungan ini adalah
untuk mengatasi banjir yang terjadi di kota-kota besar seperti Jakarta. Konsepnya dengan
memanfaatkan aktivitas organisme kecil dan mikroorganisme untuk menguraikan sampah organik
di dalam lubang.

Secara umum lubang biopori berarti metode pembuatan lubang yang bertujuan untuk
membentuk pori-pori tanah sehingga bisa mempercepat laju infiltrasi atau penyerapan air ke
dalam tanah. Pengertian “biopori” menurut beberapa ahli :

1. Biopori menurut Griya (2008)


Lubng-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat aktivitas organism dalam tanah seperti
cacing atau pergerakan akar-akar tanaman di dalam tanah. Lubang tersebut akan berisi udara
dan akan mejadi jalur mengalirnya air.
2. Ir. Kamir R. Brata, Msc dari Institut Pertanian Bogor (2008)
“Lubnag sedalam 80-100 cmdengan diameter 10-30 cm, dimaksudkan sebagai lubang resapan
untuk menampung air hujan dan meresapkannya kembali ke tanah”.
3. Tim Biopori IPB (2007)
“Lubang-lubang di dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organism di
dalamnya seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya”. Lubang yang
terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.

Pengertian “lubang biopori” menurut beberapa pendapat :

1. Menurut Jhon Herf (2009)


Lubang resapan biopori (LRB) adalah lubang silindris yang dibuat ke dalam tanah dengan
diameter sepuluh sampai tiga puluh sentimeter. Pada leaflet biopori dijelaskan, kedalamannya
sekitar seratus sentimeter atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah.
2. Ir. Kamir R. Brata, Msc dari Institut Pertanian Bogor (2009)
Lubang resapan biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir
dengan cara meningkatkan daya resapan air pada tanah.

2.2 MANFAAT BIOPORI

1. Mengatasi banjir.
2. Tempat pembuangan sampah organik.
3. Tanah yang semakin sehat akibat aktivitas biota tanah.
4. Penyubur tanaman.
5. Menambah daya resap air di lingkungan rumah.
6. Meningkatkan kawasan hijau.
7. Mengubah sampah organik menjadi kompos.
8. Maksimalisasi peran dan aktivitas flora fauna tanah.
9. Mencegah terjadinya erosi dan tanah longsor.
10. Mengurangi air yang terbuang percuma ke laut.
11. Mengurangi genangan air yang dapat menimbulkan penyakit.

2.3 PROSES PEMBUATAN BIOPORI

❖ Bahan : 1) Bor tanah


2) Pipa dan penutupnya yang telah dilubangi sisi-sinya
3) Air
4) Sampah organik
❖ Ilustrasi :

❖ Langkah-langkah :
1. Tentukan lokasi yang menjadi tempat pembuatan lubang biopori.
2. Siram tanah yang akan menjadi tempat pembuatan biopori dengan tanah, agar lunak dan
mudah dibentuk.
3. Lubangi tanah dengan bor tanah, kurang lebih hingga kedalaman 1 m.
4. Masukkan pipa yang telah dilubangi ke dalam lubang.
5. Masukkan sampah organik seperti daun, rumpu, kulit buah-buahan ke dalam pipa.
6. Tutup dengan penutup yang telah dilubangi dengan tanah sekitarnya, tetapi jangan
sampai menutupi pipanya. Biarkan tutup pipa terlihat, sehingga kita tahu dimana letak
lubang biopori.

2.4 KEKURANGAN BIOPORI

1. Dapat merusak pekarangan atau tempat orang lain jika airnya tidak meresap secara
keseluruhan karena dapat menyebabkan daerah sekitarnya tergenangi air dan menjadi
lembab.
2. Sangat rentan menjadi sarang nyamuk. Membutuhkan lubang dengan ukuran besar agar jika
musim hujan tiba dapat menampung air dalam jumlah banyak,
3. Lubang yang telah dibuat cenderung tidak mampu menampung banyak air
4. Dalam metode pembuatannya sangat melelahkan dan banyak butuh waktu untuk
menyelesaikannya dan bisa cepat selesai jika dikerjakan bersama orang lain.
5. ika tidak ditutupi seng atau triplek, maka orang yang tidak melihat lubang itu bisa saja jatuh
terperosok.

2.5 PERAWATAN BIOPORI

1. Mengisi ulang lubang biopori dengan sampah organik secara rutin.


2. Lubang resapan biopori yang sudah terisi sampah, dapat kita biarkan selama 3 bulan atau
lebih agar sampah tersebut menjadi kompos.
3. Setelah 3 bulan angkat kompos yang sudah jadi, lalu isi kembali lubang biopori dengan
sampah organik.

BAB III

PENUTUP
3.1 KESIMPULAN

Secara umum lubang biopori berarti metode pembuatan lubang yang bertujuan untuk
membentuk pori-pori tanah sehingga bisa mempercepat laju infiltrasi atau penyerapan air ke
dalam tanah.. Salah satu penyebab terjadinya banjir dan berkurangnya ketersediaan air tanah
adalah karena lemahnya daya serap air ke dalam tanah, yang menjadi pemicu utama kejadian ini
adalah semakin banyaknya lahan yang digunakan untuk pembangunan sehingga berkurangnya
daerah resapan air. Untuk menghindari hal itu, maka dibuatkannya lah teknologi ramah
lingkungan yaitu “biopori”.

Dalam proses pembuatannya biopori tidak terlalu menghabiskan banyak biaya dan cara
pembuatannya juga masih tergolong cukup sederhana dan mudah. Cukup membuat beberapa
lubang di sekitar lingkungan, kemudian diisi dengan sampah organik lalu tutup dengan
penutupnya. Banyak manfaat atau keuntungan yang kita peroleh dari menerapkan metode biopori
ini, misalnya membuat tanah menjadi gembur karena terisi udara dan air, sampah organik yang
dimasukkan ke dalam lubang biopori akan merangsang aktivitas mikroorganisme yang akan
menguraikan sampah menjadi kompos. Oleh karena itu, sangat disarankan bagi kita semua
terutama masyarakat yang tinggal di perkotaan dengan pembangunan yang padat untuk
menerapkan metode biopori di lingkungan masing-masing. Jika sebagian besar masyarakat telah
menerapkan metode ini, kita tidak perlu khawatir akan bencana alam banjir di musim penghujan
ataupun krisis air di musim kemarau

Anda mungkin juga menyukai