Biopori adalah metode yang dicetuskan oleh peneliti IPB (Institut Pertanian Bogor),
berupa lubang resapan yang bermanfaat sebagai resapan air dan memberikan dampak positif bagi
lingkungan ekologis.
A. Pengertian Biopori
Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah. Lubang
biopori berfungsi sebagai lubang resapan dan dibuat dengan tujuan untuk mengatasi genangan
air.
Cara kerjanya adalah meningkatkan daya resap air pada tanah. Biopori dibuat dengan
melubangi tanah dan menimbunnya dengan menggunakan sampah organik.
Penggunaan sampah organik bertujuan untuk menghasilkan kompos. Selain itu, sampah
organik yang digunakan untuk menimbun lubang biopori juga bermanfaat untuk menghidupi
fauna tanah.
B. Penemu Biopori
Metode biopori dicetuskan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata yang merupakan salah satu
peneliti dari IPB, dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumber Daya Lahan pada Fakultas Pertanian.
Dr. Kamir R. Brata telah melakukan penelitian tentang biopori sejak beliau mengikuti
mata kuliah Soil Physics di University of Western Australia untuk menyelesaikan studi S2 yang
ditempuhnya pada tahun 1992.
Pada awalnya, istilah biopori menggunakan kata mulsa vertikal atau vertical mulch.
Setelah itu, dilakukan pula beberapa penelitian lain yang berkaitan dengan biopori atau mulsa
vertikal.
Dari berbagai hasil penelitian yang ada, diketahui bahwa biopori atau mulsa vertikal
memiliki banyak manfaat. Manfaat tersebut, antara lain untuk membantu menambah kesehatan
pohon dan tumbuhan lainnya.
Selain itu, biopori atau mulsa vertikal juga dapat digunakan untuk membantu penyerapan
air. Berbagai penelitian yang telah dilakukan mulai dikenal secara luas ketika terjadi peristiwa
banjir yang melanda Jakarta tepatnya pada tahun 2007.
Pada saat terjadi banjir di Jakarta, rupanya berbagai media massa ramai berkomentar dan
mencari solusi yang paling tepat untuk mengatasi bencana banjir. Pada saat itulah Dr. Kamir R.
C. Manfaat Biopori
Lubang Biopori memiliki banyak manfaat bagi ekologi dan lingkungan, antara lain
memperluas bidang penyerapan air, dapat menangani limbah organik, dan menjadikan kesehatan
tanah meningkat.
Lubang resapan ini juga bermanfaat untuk bidang arsitektur lanskap, yaitu sebagai
pelengkap pertamanan halaman rumah, konsep rumah hijau, konsep ruang terbuka hijau dan
pertanian urban.
Biasanya dalam membuat biopori digunakan lubang dengan ukuran diameter 10 cm dan
kedalaman 100 cm. Perhitungan sederhana mengenai geometri tabung ini dapat berfungsi pada
tanah seluas 3.220,13 cm persegi.
Biopori bisa dibuat di berbagai tempat termasuk di kota-kota besar seperti Jakarta, sebab
metode ini dapat difungsikan untuk mengurangi risiko terjadinya genangan air. Dengan
fungsinya tersebut, maka lubang resapan ini juga dapat dimanfaatkan untuk menjaga keberadaan
air tanah sekaligus menjaga kelestarian mata air.
4. Halaman Rumah
Biopori bisa dibuat di mana saja, bahkan dapat dibuat di halaman rumah sekalipun di
tempat yang tanahnya tertutup dengan semen seperti di depan garasi mobil, taman rumah atau
kawasan hijau di rumah.
Penggunaan biopori di lingkungan rumah dapat dijadikan sebagai penerapan dari
tindakan 3R yaitu reduce, reuse, dan recycle. Tentunya, penggunaan lubang resapan ini sangat
bermanfaat bagi lingkungan rumah agar dapat terhindar dari genangan air dan memiliki tingkat
kesuburan tanah yang baik.
Penerapan dan penggunaan biopori saat ini sudah digunakan hampir di seluruh daerah di
Indonesia. Berbagai tempat dan kawasan di Indonesia telah membuat biopori dengan dukungan
oleh pemerintah daerah maupun oleh pihak swasta. Selain itu banyak pula lembaga dan instansi
lainnya yang juga mendukung penggunaan lubang resapan ini.