Anda di halaman 1dari 13

KARYA TULIS ILMIAH

PAB XXVI UPI FABIO UNSOED

LUBANG RESAPAN BIOPORI

Oleh :
Ahmad Dimas Cahyaning F
Asti Aulia Puspasari
Ayunda Praagustiana
Awwaluz Zahroh Mahya Ainillah

UNIT PENELITIAN ILMIAH FAKULTAS BIOLOGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
2015

Karya Tulis Ilmiah


Penerimaan Anggota Baru XXVI
Unit Penelitian Ilmiah Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman

LUBANG RESAPAN BIOPORI

Oleh :
Ahmad Dimas Cahyaning F
Asti Aulia Puspasari
Ayunda Praagustiana
Awwaluz Zahroh Mahya Ainillah

UNIT PENELITIAN ILMIAH FAKULTAS BIOLOGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

2015
LEMBAR PENGESAHAN
1. Judul KTI :
2. Bidang Kajian :
3. Ketua
a. Nama Lengkap
b. Jenis Kelamin
c. NIM
4. Jumlah Anggota :

Purwokerto, 3 Oktober 2015


Pendamping

Ketua

Nama

nama

Nim

nim

Menyetujui,
Presiden UPI Fabio Unsoed

Nama
NIA

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah Lubang Resapan Biopori.
Karya tulis ilmiah ini ditulis dalam rangka mengikuti Penerimaan
Anggota Baru XXVI Unit Penelitian Ilmiah Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman.
Penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dra. Yulia Sistina, M.Sc. Ph.D selaku Dekan Fakultas Biologi
Universitas Jenderal Soedirman yang telah memberikan izin
dan fasilitas.
2. Dr. Agus Nuryanto, M.Si selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Biologi Universitas Jenderl Soedirman yang telh membantu
penulis dalam menyediakan sarana dan prasarana.
3. .................................. selaku pembimbing yang telah
dengan sabar membimbing penulisan karya tulis ilmiah ini.
4. Teman- teman calon anggota Unit Penelitian Ilmiah Fakultas
Biologi Universitas Jenderal Soedirman dan semua pihak
yang telah memberi dukungan moral selama penulisan
karya tulis ilmiah ini.
Penulis menyadari laporan karya tulis ilmiah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan, untuk itu segala kritik dan saran yang
bersifat membangun senantiasa penulis harapkan demi
kesempurnaan karya tulis ilmiah ini di masa yang akan datang.
Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Amin.

Purwokerto, Oktober 2015


Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

RINGKASAN

PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang

B. Tujuan Penulisan

C. Manfaat Penulisan 3
METODE PENULISAN 4\
A. Objek Penulisan

B. Dasar Penulisan Objek

C. Waktu, Tempat, dan Cara Kerja 3


D. Jenis Data

E. Metode Pengumpulan Data


F. Metode Penulisan 2
G. Sistematika Penulisan

H. Manfaat Penulisan 3
PEMBAHASAN

A. Analisis Permasalahan

B. Kesimpulan dan Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN 1

RINGKASAN
Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah
lingkungan untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan
daya resapan air, mengubah sampah organik menjadi kompos
dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan), dan
memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman.
Kehadiran

lubang

menambah

bidang

resapan
resapan

biopori
air,

secara

setidaknya

langsung
sebesar

akan
luas

kolom/dinding lubang.. Sebagai contoh bila lubang dibuat dengan


diameter 10 cm dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan
akan bertambah sebanyak 3140 cm2 atau hampir 1/3 m2. Dengan
kata lain suatu permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan
diamater 10 cm, yang semula mempunyai bidang resapan 78.5
cm2 setelah dibuat lubang resapan biopori dengan kedalaman
100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm2.
Adanya aktivitas fauna tanah pada lubang resapan maka biopori
akan terbentuk dan senantiasa terpelihara keberadaannya. Oleh
karena

itu,

bidang

resapan

ini

akan

selalu

terjaga

kemampuannya dalam meresapkan air. Maka, dengan hadirnya


lubang-lubang

resapan

biopori

dapat

mencegah

adanya

genangan air, sehingga berbagai masalah yang diakibatkan dari


genangan air seperti mewabahnya penyakit malaria, demam
berdarah dan kaki gajah (filariasis) akan dapat dihindari.

I.

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Peningkatan jumlah dan aktivitas penduduk terutama di daerah perkotaan
sebanding dengan peningkatan kebutuhan pangan, sandang, dan papan.
Percepatan pembangunan perumahan di lahan keras, perluasan lahan rumah
pekarangan, pengurukan lahan baru dari lahan basah, dan perubahan hunian
menjadi pertokoan maupun perkantoran menjadi penyebab penurunan daya
tampung dan daya dukung lingkungan terhadap aktivitas manusia di atas
permukaan bumi.
Salah satu permasalahan krusial yang mengiringi peningkatan aktivitas manusia
adalah ketersediaan air bersih sebagai salah satu kebutuhan utama manusia.
Namun demikian, pemanfaatan alam yang tidak proporsional telah mengancam
ketersediaan air bagi kehidupan manusia. Pemanfaatan air terutama air tanah yang
terus meningkat dapat menimbulkan dampak negatif terhadap air tanah itu sendiri
maupun lingkungan di sekitarnya. Dampak negatif tesebut antara lain yaitu
berkurangnya kuantitas dan kualitas air tanah, penyusupan air laut (intrusion)dan
amblesan tanah (land subsidence). Menurunnya kuantitas dan kualitas air tanah
tersebut dapat memberikan dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Di daerah daerah perkotaan yang padat penduduk, terdapat kecenderungan lahan
terbuka yang dapat dimanfaatkan sebagai resapan air semakin berkurang.
Permasalahan lain berkaitan dengan kepadatan jumlah penduduk adalah
permintaan air bersih yang tinggi dan pengelolaan sampah. Kombinasi dari
berbagai masalah tersebut berpotensi memunculkan masalah lingkungan seperti
krisis air bersih di musim kemarau dan bencana banjir di musim penghujan.
Ketersediaan air dan pengelolaan sampah ramah lingkungan dapat ditanggulangi
bersama dengan teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB). Biopori berupa
sebuah lubang resapan yang sederhana dan mudah dalam proses pembuatannya,
serta tidak memerlukan tempat yang luas. Tempat yang dapat dibuat atau dipasang
lubang biopori resapan air seperti pada alas saluran air hujan di sekitar rumah,
kantor, sekolah, jalan raya,,di sekeliling pohon, tanah kosong antar tanaman/batas

tanaman dan masih banyak tempat yang lainnya. Dengan teknologi ramah
lingkungan, biopori mampu menciptakan lingkungan hidup sehat. Biopori juga
dapat diletakan pada daerah yang area resapannya sulit sehingga dapat membantu
proses penyerapan air dan membantu mengembalikan siklus hidrologi air (Brata
dan Nelistya 2008).
Sasaran utama dalam penempatan biopori yaitu di daerah perkotaan yang daerah
resapan air rendah. Pembuatan lubang biopori didaerah resapan air rendah,
diharapkan dapat mengurangi bencana alam, karena selama ini ketika turun hujan
secara berkepanjangan seringkali terjadi genangan air di daerah - daerah yang
memiliki resapan air rendah. Oleh karena itu, kami tertarik untuk melakukan
penelitian tentang biopori sebagai sanitasi alternatif untuk mencegah genangan air
di daerah resapan air rendah.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah itu lubang resapan biopori ?
2. Bagaimana cara kerja lubang biopori ?
3. Apa peran dan manfaat lubang resapan biopori ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa itu biopori dan lubang resapan biopori.
2. Untuk mengetahui proses pembuatan
3. Untuk mengetahui proses kerja lubang resapan biopori.
1.4 Manfaat Penulisan
2. Mampu memberikan informasi mengenai apa itu lubang resapan biopori.
3. Mampu memberikan pengetahuan tentang cara kerja lubang resapan
biopori.
4. Mampu memberikan pengetahuan tentang cara membuat lubang biopori
5. Mampu memberikan informasi mengenai manfaat lubang biopori
II.

METODDE PENULISAN
Objek Penulisan

Objek penulisan karya ilmiah ini adalah Lubang Resapan Biopori.


Dasar Penulisan Objek

Minimnya resapan air di daerah perkotaan menyakibatkan terjadinya genangan air


pasca hujan berkepanjangan. Dengan adanya lubang

resapan biopori dapat

menjadi alternatif untuk memperluas daerah resapan air.


Waktu,Tempat, dan Cara Kerja
Waktu dan Tempat
Proses pembuatan karya tulis ilmiah ini membutuhkan waktu 5 hari di
Purwokerto.
Alat dan Bahan
Alat
Pembuat lubang berbentuk screw atau garpu
Cetok
Linggis
Bahan
Semen
Pasir
Akuades
Sampah organik
Cara Kerja
Buat lubang silindris secara vertikal ke dalam tanah dengan diamter 10 cm.
Kedalaman kurang lebih 100 cm atau tidak sampai melampaui muka air tanah bila
air tanahnya dangkal. Jarak antar lubang antara 50 - 100 cm.
Isi lubang dengan sampah organik yang berasal dari sampah dapur, sisa tanaman,
dedaunan, atau pangkasan rumput.
Fauna tanah ( seperti cacing) akan datang dengan sendirinya dan masuk ke dalam
lubang untuk mencari perlindungan dan bahan makanan. Fauna tanah tersebut
akan berkembang biak menciptakan biopori ( liang) yang dapat mempercepat
proses perombakan sampah organikmenjadi kompos yang tidak menimbulkan
bau.
Mulut lubang dapat diperkuat dengan semen selebar 2 - 3 cm dengan tebal 2 cm di
sekeliling mulut lubang.
Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah
berkurang dan menyusut akibat proses pelapukan.
Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim
kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang resapan.
Jenis Data
Data yang digunakan adalah data sekunder, yang bersumber dari jurnal ilmiah,
hasil penelitian, buku teks dan referensi pendukung lainnya.
Metode Pengumplan Data

Data karya tulis ilmiah ini dikumpulkan melalui penelusuran dari jurnal ilmiah,
buku teks dan informasi pendukung lain yang berkaitan. Diskusi dilakukan
dengan pembimbing untuk mengkaji permasalahan secara lebih mendalam.
Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam karya tulis ini adalah metode deskriptif
analitis yaitu:
1. mengidentifikasi permasalahan berdasarkan data dan fakta yang ada
2. menganalisis permasalahan berdasarkan pustaka dan data pendukung
3. mencari solusi alternatif pemecahan masalah, yaitu model bioethanol
bonggol pisang.

Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam karya ilmiah ini yaitu cover, halaman judul, lembar
pengesahan. Kata pengantar, daftar isi, pendahuluan (latar belakang permasalahan,
rumusan masalah, tujuan dan manfaat), metode penulisan (objek yang diteliti,
dasar pemilihan objek, waktu, tempat, cara kerja, metode pengumpulan, data
metode penulisan (objek yang diteliti, dasar pemilihan objek, waktu, tempat, cara
kerja, metode pengumpulan data, metode penulisan dan sistematika penlisan),
pembahasan yang berisi analisis dari permasalahan serta penarikan kesimpulan.
PEMBAHASAN
Biopori adalah ruang atau pori di dalam tanah yang dibentuk oleh makhluk hidup,
seperti mikroorganisme tanah dan akar tanaman. Bentuk biopori menyerupai liang
(terowongan kecil) di dalam tanah dan bercabang cabang dan sangat efektif
untuk menyalurkan air dan udara ke dalam tanah. Liang pori terbentuk oleh
adanya pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman, serta aktivitas fauna tanah
seperti cacing tanah, rayap, dan semut di dalam tanah (Brata dan Nelistya,2008)
Pori-pori yang terbentuk dapat meningkatkan kemampuan tanah menahan air
dengan cara menyirkulasikan air dan oksigen ke dalam tanah. Jadi semakin
banyak biopori di dalam tanah, semakin sehat tanah tersebut(Hakim, 2011).
Pembuatan lubang resapan biopori (LRB) memberikan manfaat tidak hanya bagi
manusia, tetapi juga tumbuhan, tanah, organisme bawah tanah dan komponen
lingkungan lainnya. Tumbuhan mampu tumbuh subur karena didukung oleh
pupuk kompos hasil pelapukan sampah organik. Sampah organik pun menjadi
faktor penghidupan bagi organisme bawah tanah. Ketersediaan air di dalam tanah
menjadi hal yang penting sebagai penopang daratan dan kelembaban tanah.

Dengan teknologi biopori, upaya manusia untuk menyimpan air saat musim hujan
dan mengambilnya kembali pada musim kemarau sangatlah mudah. Secara lebih
rinci, manfaat LRB yaitu: (1) meningkatkan laju resapan air dan cadangan air
tanah; (2) Meningkatkan peran biodiversitas tanah dan akar tanaman; (3)
Mencegah terjadinya kerusakan tanah yang menyebabkan longsor dan kerusakan
bangunan; (4) Memanfaatkan sampah organik menjadi kompos yang dapat
menyuburkan tanah dan akar tanaman; (5) Mencegah resiko banjir dan (6)
Mengurangi emisi gas rumah kaca CO2 dan Metan.
Prinsip utama LRB adalah menghindari air hujan mengalir ke
daerah yang lebih rendah dan membiarkannya terserap ke dalam
tanah melalui lubang serapan tersebut (Brata dan Nelistya,
2008). Untuk meminimalkan beban lingkungan oleh adanya
pengumpulan air dan sampah organik di dalam lubang, maka
dimensi lubang tidak boleh terlalu besar.

Kesimpulan
Lubang Resapan Biopori adalah lubang buatan yang dibuat manusia untuk
memberikan makan flora/fauna sehingga mereka aktif membentuk biopori tanah.
Letak lubang buatan biopori, yaitu lokasi dimana air secara alami akan berkumpul
atau juga di sekitar pohon. Namun solusi ini tidak akan memberikan perubahan
besar apabila dikerjakan oleh satu orang.
Saran
Siapapun kamu, apapun profesi kamu. Dengan bersama, bergandengan tangan,
rapatkan barisan, kita membuat perubahan, untuk Indonesia yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai