Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM LUBANG RESAPAN BIOP0RI

Hari / Tanggal : Senin, 24 April 2016


Waktu

: 15.30 s/d selesai

Tempat

: Halaman Rumah Imroatul Lathifah

A. Judul
: Lubang Resapan Biopori
B. Tujuan
Dari praktikum yang telah kami lakukan, mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian dari Biopori
2. Untuk mengetahui lokasi yang tepat pemanfaatan Lubang Resapan
Biopori.
3. Untuk mengetahui jumlah lubang
4. Untuk membuktikan manfaat biopori
C. Landasan Teori
Air adalah salah satu bagian terpenting didalam kehidupan kita. Saat ini
sumber air terbesar yang dimanfaatkan oleh manusia berasal dari air tanah.
Didaerah perkotaan, air tanah sudah berkurang hal ini disebabkan oleh semakin
sempitnya lahan terbuka yang beerfungsi sebagai peresapan air hujan, banyak
lahan produktif beralih fungsi menjadi perumahan, ruko, pabrik dll. Dengan
berkurangya peresapan maka air hujan langsung mengalir kesungai yang
selanjutnya menuju ke laut.
Merupakan tanggung jawab kita bersama untuk menjaga kelestarian sumber
air, langkah nyata kita (sekecil apapun) guna mengembalikan air hujan menjadi air
tanah harus segera kita lakukan seeperti membuat sumur resapan atau membuat
biopori disekitar rumah kita.
Untuk membuat sumur resapan dibutuhkan lahan yang agak luas dengan
ukuran lebar 1 m dan kedalaman 2-3 m, mungkin hal ini salah satu kendala
apabila kita yang berada diperkotaan ingin membuat sumur resapan karena
ketersediaan lahan terbuka dipemukiman perkotaan sangat minim. Berbeda
dengan lubang resapan biopori yang tidak membutuhkan lahan yang luas sekitar
30 cm2berkedalaman 80-100 cm, dengan biaya yang murah kita dapat
membuatnya dengan leluasa disekitar rumah kita.

Biopori merupakan suatu lubang dengan diameter 3 berkedalaman antara


80-100 cm yang berguna untuk lubang resapan air hujan, biopori juga bisa
difungsikan sebagai lubang kompos dari bahan sampah daun kering, maupun
sampah basah. Biaya pembuatannya sangat murah sehingga beberapa daerah
khususnya diperkotaan sudah menerapkan sistem resapan menggunakan biopori.
D. Alat dan Bahan
Alat yang diperlukan dalam pembuatan lubang Biopori :
1. Bor Biopori
2. Sampah Organik
3. Cetak/linggis
4. Tanah pengganti semen
E. Langkah Kerja
Dalam pembuatan lubang resapan biopori terdapat beberapa langkah yang
harus dilakukan antara lain :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Mencari lokasi yang akan dibuat lubang, lebih baik bila dibuat ditempat
dimana air cenderung berkumpul atau mengalir pada saat turun hujan.
3. Membuang lubang silindris secara vertical menggunakan cetak/linggis
dengan kedalaman 20 cm hal ini dimaksud untuk mempermudah alat
pembuat lubang bekerja
4. Dilanjutkan membuat lubang dengan pelubang biopori hingga kedalaman 60
cm, menggunakan alat pengebor biopori
5. Masukkan daun-daun kering, sampah basah kedalam lubang sampai penuh.
Hal ini dimaksud agar sampah terurai oleh cacing dan menjadi kompos
6. Kemudian ditutup menggunakan media tanah sebagai penggati semen.

F.

Hasil Kegiatan
Jumlah sampah yang dimasukan
Hari/tanggal
Senin/11 April
Senin/18 April

Jumlah sampah (gr)


20 gram
15 gram

Ketinggian sampah
Hari/tanggal

Ketinggian sampah (cm)

Senin/11 April
Senin/18 April

60 cm
40 cm

G. Pembahasan
1. Pengertian Biopori
Biopori adalah metode resapan air yang ditujukan untuk mengatasi banjir
dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah. Metode ini dicetuskan oleh
Dr. Kamir R Brata, salah satu peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Peningkatan
daya resap air pada tanah dilakukan dengan membuat lubang pada tanah dan
menimbunnya dengan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah
organik yang ditimbunkan pada lubang ini kemudian dapat menghidupi fauna
tanah, yang seterusnya mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi
sederhana ini kemudian disebut dengan nama biopori.
Secara alami, biopori adalah lubang-lubang kecil atau pori-pori didalam tanah
yang terbentuk akibat aktivitas organisme didalamnya seperti cacing,perakaran
tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang tersebut akan berisi udara dan
menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan tidak langsung masuk ke saluran
pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang tersebut.
Banyaknya biopori akan menambah daya resap air dan akan memperkecil peluang
terjadinya banjir. Peningkatan biopori dapat dilakukan dengan membuat lubang
vertical kedalam tanah.
2. Lokasi Pembuatan Biopori
Lubang biopori sebaiknya dibuat di tempat-tempat dimana air akan terkumpul
pada saat hujan. Air hujan diarahkan sedemikian rupa sehingga mengalir ke
lubang resapan biopori yang dibuat. Lubang resapan biopori dapat dibuat pada :

a. Halaman Rumah
Lubang resapan biopori dapat dibuat di pinggir halaman dimana air hujan
dapat mengalir ke lubang yang dibuat. Pembuatan lubang resapan biopori di
halaman disesuaikan dengan kontur tanah.
b. Taman Kota
Lubang resapan biopori dibuat sesuai dengan kontur taman atau bisa pula
dibuat di sekeliling pohon. Pembuatan lubang resapan biopori mengelilingi
pohon juga dapat berfungsi sebagai pupuk organik bagi tanaman sekaligus
3

meningkatkan ketersediaan cadangan air sehingga akan menyuburkan


tanaman.
c. Saluran Pembuangan Air
Lubang resapan biopori juga dapat dibuat pada saluran pembuangan air,
sehingga saluran pembuangan air juga berfungsi menjadi tempat peresapan air.
Pembuatan lubang resapan biopori sebaiknya disesuaikan dengan kontur
3.

tanah.
Jumlah optimum Lubang Resapan Biopori
Jumlah lubang yang perlu dibuat dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan:
intensitas hujan
Jumlah LRB=

X l uas bidang kedap (m )


( mm
jam )
2

laju peresapan air per lubang (

liter
)
jam

Sebagai contoh, untuk daerah dengan intensitas hujan 50 mm/jam (hujan lebat),
dengan laju peresapan air perlubang 3 liter/menit (180 liter/jam) pada 100 m 2
bidang kedap perlu dibuat sebanyak (50 x 100) / 180 = 28 lubang.Bila lubang
yang dibuat berdiameter 10 cm dengen kedalaman 100 cm, maka setiap lubang
dapat menampung 7.8 liter sampah organik. Ini berarti bahwa setiap lubang dapat
diisi dengan sampah organik selama 2-3 hari. Dengan demikian 28 lubang baru
dapat dipenuhi dengan sampah organik yang dihasilkan selama 56 - 84 hari.
Dalam selang waktu tersebut lubang yang pertama diisi sudah terdekomposisi
menjadi kompos sehingga volumenya telah menyusut. Dengan demikian lubanglubang ini sudah dapat diisi kembali dengan sampah organik baru dan begitu
seterusnya.
4. Manfaat biopori
Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan
untuk mengatasi banjir dengan cara (a) meningkatkan daya resapan air, (b)
mengubah sampah organik menjadi kompos, (c) memanfaatkan peran aktifitas
fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh
genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria.

(a) Meningkatkan Daya Resapan Air


Kehadiran lubang resapan biopori secara langsung akan menambah bidang
resapan air, setidaknya sebesar luas kolom lubang. Sebagai contoh bila lubang
dibuat dengan diameter 10 cm dan dalam 100 cm maka luas bidang resapan akan
bertambah sebanyak 3140 cm 2atau hampir 1/3 m 2. Dengan kata lain suatu
permukaan tanah berbentuk lingkaran dengan diamater 10 cm, yang semula
mempunyai bidang resapan 78.5 cm 2 setelah dibuat lubang resapan biopori
dengan kedalaman 100 cm, luas bidang resapannya menjadi 3218 cm 2.
Dengan adanya aktifitas fauna tanah pada lubang resapan maka biopori akan
terbentuk dan senantiasa terpelihara keberadaannya. Oleh karena itu bidang
resapan ini akan selalu terjaga kemampuannya dalam meresapkan air. Dengan
demikian kombinasi antara luas bidang resapan dengan kehadiran biopori secara
bersama-sama akan meningkatkan kemampuan dalam meresapkan air.
(b) Mengubah Sampah Organik Menjadi Kompos
Lubang resapan biopori diaktifkan dengan memberikan sampah organik
kedalamnya. Sampah ini akan dijadikan sebagai sumber energi bagi organisme
tanah untuk melakukan kegiatannya melalui proses dekomposisi. Sampah yang
telah didekompoisi ini dikenal sebagai kompos.. Dengan melalui proses seperti itu
maka lubang resapan biopori selain berfungsi sebagai bidang peresap air juga
sekaligus berfungsi sebagai pabrik pembuat kompos. Kompos dapat dipanen
pada setiap periode tertentu dan dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik pada
berbagai jenis tanaman, seperti tanaman hias, sayuran, dan jenis tanaman lainnya.
Bagi mereka yang senang dengan budidaya tanaman/sayuran organik maka
kompos dari LRB adalah alternatif yang dapat digunakan sebagai pupuk
sayurannya.
(c) Memanfaatkan Fauna Tanah dan atau Akar Tanaman
Seperti disebutkan di atas. Lubang Resapan Biopori diaktikan oleh organisme
tanah, khususnya fauna tanah dan perakaran tanaman. Aktifitas merekalah yang
selanjutnya akan menciptakan rongga-rongga atau liang-liang di dalam tanah yang
akan dijadikan saluran air untuk meresap kedalam tubuh tanah. Dengan
memanfaatkan aktifitas mereka maka rongga-rongga atau liang-liang tersebut
akan senantiasa terpelihara dan terjaga keberadaannya sehingga kemampuan
peresapannya akan tetap terjaga tanpa campur tangan langsung dari manusia
untuk pemeliharaannya. Hal ini tentunya akan sangat menghemat tenaga dan

biaya. Kewajiban faktor manusia dalam hal ini adalah memberikan pakan kepada
mereka berupa sampah organik pada periode tertentu.
Dengan hadirnya lubang-lubang resapan biopori, terutama di tempat-tempat
yang sering tergenang air, atau berpotensi tergenang air maka berbagai masalah
yang diakibatkannya akan dapat diatasi. Masalah-masalah seperti penyakit malaria
atau demam berdarah dan sejenisnya oleh karena itu akan dapat dihindari.
H. Kesimpulan
Lubang Resapan Biopori (LRB) secara umum adalah lubang-lubang di
dalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya,
seperti cacing, perakaran tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya. Lubang lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air di
dalam tanah. LBR ini merupakan salah satu upaya strategis untuk meminimalisir
terjadinya bencana banjir. Salah satu penyebab bencana banjir adalah karena
kurangnya lahan untuk peresapan air, bila air hujan turun secara berlebihan maka
air tersebut tidak bisa menyerap ke dalam tanah seluruhnya.
Untuk menghindari hal itu, maka perlu kebijakan terbaru untuk
menerapkan pengembangan biopori di lingkungan. Dalam aspek penerapan
biopori tidaklah terlalu menghabiskan biaya yang terlalu banyak dan cara
pembuatannya pun cukup sederhana. Cukup membuat beberapa lubang di sekitar
lingkungan, kemudian lubang tersebut dapat diisi dengan sampah organik. Tapi
dalam memasukkan sambah organik jangan terlalu rapat, beri celah-celah udara
agar organisme tanah bisa mencerna sampah tersebut. Baru setelah itu tutup
lubang biopori. Bila dilihat dari segi manfaatnya, biopori memiliki banyak
keuntungan, yaitu bisa mencegah banjir, menyuburkan tanah, menghasilkan
pupuk kompos, dan sebagainya. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk
segara menerapkan biopori di lingkungan masing-masing. Jika sebagian besar
masyarakat telah banyak yang menerapkan biopori, maka kita tidak perlu khawatir
lagi pada musim penghujan.

I. Daftar Pustaka

Prana, Y. 2009. Lubang Resapan Biopori.Fromhttp://Yayasan-Prana-NasionalIndonesia.wordpress.com, diakses tanggal 24 April 2016


Salman.

2008.

Biopori

Pertama

di

Rumah.

Fromhttp://Perempuan-

Banget!.wordpress.com, diakses tanggal 24 April 2016


Herf, Jhon. 2008. Biopori sebagai Peresapan Air yang Mengatasi Banjir dan
Sampah. Fromhttp://jhonherf.wordpress.com, diakses tanggal 24 April
2016

Griya.

2008.

Mengenal

dan

Memanfaatkan

Lubang

Biopori.From(http://kumpulaninfo.com, diakses tanggal 24 April 2016


Yusuf, Muhammad. 2009. Solusi Banjir dengan Membuat Biopori. From
http://OaseZam-WeBloG.com, diakses tanggal 25 April 2016
Biopori, TIM IPB. 2007. Biopori Teknologi Tepat Guna Ramah Lingkungan-Alat
dan Pemesanan Alat. From (http://biopori.com, diakses tanggal 25 April
2016

Anonim. 2007. Mencegah banjir Lewat Lubang Serapan Biopori. Suara Merdeka,
From http://Nules-Nules.wordpress.com, diakses tanggal 25 April 2016

J. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai