Disusun oleh :
Niko Listian Romandhona (19030174027)
Muhammad Fahreza Aditianata (19030174030)
2019C
A. Latar Belakang
Penggunaan pemanfaatan tanah dan lahan tidak sesuai dengankaidah-kaidah konversi dan
melampaui kemampuan daya dukungnya,akan menyebabkan terjadinya lahan kritis. Disamping itu
perilakumasyarakat yang belum mendukung pelestarian tanah dan lingkungan menyebabkan
terjadinya bencana alam banjir pada musim penghujan.
Untuk menghindari hal tersebut diatas perlu dilakukan upayapelestarian lahan kritis, dan
pengembangan fungsi biopori terusditingkatkan dan disempurnakan. Biopori pada lahan kritis
dimaksudkan untuk memulihkan kesuburan tanah, melindungi tata air, dan kelestariandaya dukung
lingkungan.
Dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam baik berupa tanah dan air perlu direncanakan
dan dikelola secara tepat melalui suatu sistem pengelolaan Lubang Resapan Biopori (LRB). Salah
satu upaya pokok dalam pengelolaan LRB adalah berupa peraturan keseimbangan pada lingkungan
yang kurang daerah peresapan.
Oleh karena itu, kami tertarik ingin mencoba menerapkan biopori ini sebagai bahan praktik
kami untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi kami untuk mempelajari ini, agar kami pun
nanti dapat menerapkan hal yang sama di lingkungan masyarakat
B. Tujuan
C. Manfaat
1) Memaksimalkan air meresap kedalam tanah sehingga menambah air tanah
2) Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar
3) Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit
4) Mengurangi air hujan yang percuma dibuang ke laut
5) Mengurangi resiko banjir di musim hujan
6) Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah
7) Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana longsor
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Biopori
Biopori adalah liang atau terowongan-terowongan kecil di dalam tanah yang terbentuk akibat
aktivitas perakaran tanaman dan berbagai fauna tanah, seperti cacing, rayap, semut, dan lain-lain.
Biopori yang terbentuk akan terisi udara, dan akan menjadi tempat lewatnya air di dalam tanah
sehingga memperlancar peresapan air ke dalam perkembangan akar tanaman serta populasi dan
aktivitas fauna tanah.
Teknologi biopori disebut pula mulsa vertikal, karena teknologi ini mengandalkan jasa fauna
tanah seperti cacing dan rayap untuk membentuk pori-pori alami di dalam tanah. Adanya sampah
organik menyebabkan air bisa terserap dan struktur tanah diperbaiki. Peningkatan jumlah biopori
dapat dilakukan dengan membuat lubang vertikal ke dalam tanah, kemudian diisi dengan bahan
oganik. Bahan organik yang dimasukkan ke dalam lubang tersebut dapat berupa sampah organik
rumah tangga, daun-daun, potongan rumput, atau vegetasi lainnya
C. Hasil Pengamatan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lubang Resapan Biopori (LRB) secara umum adalah lubang-lubang di dalam tanah yang
terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakarantanaman, rayap
dan fauna tanah lainnya. Lubang - lubang yang terbentuk akan terisi udara dan akan menjadi tempat
berlalunya air di dalam tanah. LRB ini merupakan salah satu upaya strategis untuk meminimalisir
terjadinya bencana banjir. $alah satu penyebab bencana banjir adalah karena kurangnya lahan untuk
peresapan air, bila air hujan turun secara berlebihan maka air tersebut tidak bisa menyerap ke dalam
tanah seluruhnya. Untuk menghindari hal itu, maka perlu kebijakan terbaru untuk menerepkan
pengembangan biopori di lingkungan. Dalam aspek penerapan biopori tidaklah terlalu menghabiskan
biaya yang terlalu banyak dan cara pembuatannya pun cukup sederhana. Cukup membuat beberapa
lubang di sekitar lingkungan, kemudian lubang tersebut dapat diisi dengan sampah organik. Tapi
dalam memasukkan sambah organik jangan terlalu rapat, beri celah-celah udara agar organisme tanah
bisa mencerna sampah tersebut. Baru setelah itu tutup lubang biopori. Bila dilihat dari segi
manfaatnya, biopori memiliki banyak keuntungan, yaitu bisa mencegah banjir, menyuburkan tanah,
menghasilkan pupuk kompos, dan sebagainya. Oleh karena itu, masyarakat dihimbau untuk segara
menerapkan biopori di lingkungan masing-masing. Jika sebagian besar masyarakat telah banyak yang
menerapkan biopori, maka kita tidak perlu khawatir lagi pada musim penghujan.