Anda di halaman 1dari 10

Pemanfaatan Biopori Sebagai Solusi Resapan Air Hujan Dan Pemilihan

Sampah di Desa Dukun


Nailil Muna. S.S., M.A.1, Alfiah Rohmatun Nisak2, Fiyyana Dhirotul Muna, Haikal Gibranul
Kholil3, Elva Fitri Nur Farida4, Muhammad Vicky Purnomo5

Prodi Sastra Inggris Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
dan naililmuna.std@unissula.ac.id
Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Bahasa dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
dan haikalgibranulkholil@gmail.com

ABSTRAK
Semakin banyak lahan pemukiman, semakin tinggi laju konversi lahan dan semakin sedikit ruang
hijau, sehingga luas resapan air semakin kecil. Program tersebut bermaksud untuk mengajarkan
pemahaman masyarakat luas mengenai proses peresapan air serta pemanfaatan air beserta pemanfaatan
sampah organik terhadap lingkungan sekitar. resapan biopori dapat dimanfaatkan dengan menyediakan
sampah organik. Sampah organik yang digunakan disini berfungsi sebagai bahan utama bagi organisme
tanah untuk mengalami proses pembusukan. Melalui proses tersebut, Resapan biopori berfungsi
sebagai pembuat kompos selain berfungsi sebagai tempat resapan air. Kecepatan proses pengomposan
sangat dipengaruhi oleh Jenis sampah yang digunakan. Hal ini ditunjukkan dengan semakin
berkurangnya tingkat limbah di dalam lubang resapan biopori
Kata Kunci : KKN, Resapan Biopori, Sampah Organik, Pembusukan

ABSTRACT
The more residential land, the higher the land conversion rate and the less green space, so the
water absorption area decreases. The program intends to teach the general public understanding of
water absorption and the use of water and organic waste for the environment.Biopoli absorption can
be used by supplying organic waste. This waste is used as an energy source to allow soil organisms to
work their way through the decomposition process. Thanks to this process, Biopori Infiltration functions
as a composter in addition to functioning as a water absorption zone. The type of waste involved affects
the speed of the composting process. This is indicated by the reduced level of waste in the biopor
infiltration pit.

Keywords: KKN, Biopore Infiltration, Organic Waste, Decompositia


kurang menyerap. Pemukiman masyarakat
BAB I mulai didirikan dan kegiatan lain awalnya
PENDAHULUAN
membuka hutan untuk kawasan yang dibangun
1.1 Latar Belakang kembali. resapan air di luar ruangan
meningkatkan kemungkinan terjadinya banjir di
Pelajar tingkat lanjut atau mahasiswa kawasan perkotaan. Penututupan lahan
adalah masa pendewasaan,biasanya antara usia didaeerah perkotaan mempengaruhi peresapan
18-25 tahun, yang dimana mahasiswa alami yang ada, sehingga membuat air hujan
bertanggung jawab atas perkembangannya yang seharusnya meresap ke tanah malah
sendiri, termasuk tanggung jawab atas mengalir diatas permukaan daratan,
kehidupannya sendiri hingga dewasa. (Indriatmoko dan Rahardjo, 2015).
Mahasiswa dicap memiliki kecerdasan
intelektual tinggi, kecerdasan dalam berpikir Peraturan Menteri Lingkungan Hidup no.
dan merencanakan kegiatan. Berpikir kritis dan 12/2009 tentang pemanfaatan air hujan
bertindak cepat dan tepat merupakan ciri khas Menurut poin 3 berisi bahwa semua yang
setiap mahasiswa yang merupakan prinsip memiliki bangunan wajib menyediakan untuk
pelengkap (Hulukati dan Djibran 2018). peresapan air hujan salah satunya
Mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan menggunakan metode Biopori.Biopori
untuk memajukan pembangunan bangsa dan merupakan pembuatan lubang dipermukaan
negara. tanah yang dibuat menggunakan pipa dan diisi
oleh sampah organik yang kemudian diberi
Kuliah Kerja Nyata adalah suatu bentuk lubang pada pipa tersebut sehingga menjadi
studi dimana mahasiswa ditawarkan tempat untuk masuknya air (Baguna, Tamnge
pengalaman belajar di lingkungan masyarakat di dan Tamrin, 2021).
luar kampus yang bekerja langsung dengan
masyarakat untuk mengidentifikasi peluang Masalah selanjutnya adalah tingkat
yang menjawab permasalahan sehingga pendidikan di desa. Untuk mencapai hasil
diharapkan dapat mengembangkan potensi akademik yang baik, siswa harus
desa/daerah. dan mencari solusi atas menyeimbangkan proses belajar disekolah dan
permasalahan desa (Muniarty et al. 2021). diluar area sekolah, tetapi siswa juga harus
Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah dapat menyeimbangkan kegiatan belajar di luar
satu bentuk pembelajaran yang menawarkan sekolah, karena pembelajaran ekstrakurikuler
kepada mahasiswa pengalaman empiris hidup di merupakan salah satu upaya untuk mencapai
tengah masyarakat. Kegiatan KKN harus puncak siswa. . hasil Belajar secara teratur dan
mampu meningkatkan soft skill kemitraan, disiplin (Muklas, Qurniati danBengkulu, 2023).
kerjasama tim interdisipliner/ilmiah (lintas 1.2 Rumusan Masalah
kompetensi) dan leadership mahasiswa dalam 1. Bagaimana proses pembuatan Lubang
pengelolaan program pembangunan desa Resapan Biopori dalam menangani
Masalah lingkungan hidup terus masalah saluran perairan di Desa
berkembang, dan kepadatan serta kebutuhan Dukun?
penduduk dapat mempengaruhi tingkat 2. Bagaimana LRB dapat bermanfaat
pembangunan daerah. Semakin banyak lahan dalam upaya pengurangan sampah
yang terbangun semakin besar juga kawasan organic di masyarakat?
yang terdampak dan menciptakan tanah yang
1.3 Tujuan
Tujuan dari kegiatan KKN adalah
memberikan pengetahuan dan
memberdayakan masyarakat dalam
memanfaatkan biopori dan pengolahan
sampah organik yang menjadi permasalahan
lingkungan di Desa Dukun.
BAB II
METODOLOGI

Permasalahan tersebut dapat


disebut dengan kurangnya pengetahuan
masyarakat desa Dukun tentang penggunaan
air hujan dan Pemanfaatan sampah organik
yang dapat mengoptimalkan pendapatan
masyarakat desa. Tujuan penggunaannya
adalah untuk meningkatkan daya serap air
tanah, menjaga penggunaan air tanah. Air
hujan dapat digunakan dengan cara yang
sederhana dan terjangkau, yaitu. Lubang
resapan biopori. Sampah terbagi menjadi
sampah organik dan anorganik.
Program kerja tambahan yang
dilakukan kelompok KKN kami yaitu Bimbel
di luar jam pelajaran. Dilakukan dengan
melakukan bimbingan belajar di luar sekolah
guna mendorong dan meningkatkan
semangat belajar dengan melibatkan anak
sekolah dasar. Kedua program ini dilakukan
secara tematik dan observasi yang dilakukan
di desa Dukun.
BAB III masalah lingkungan yang serius. Pengelolaan
PEMBAHASAN sampah organik melalui biopoli dapat
mengurangi sampah organik dan
1.1 Lubang Resapan Biopori menghasilkan pupuk. Selain itu, pembuatan
Konversi lahan menjadi resapan biopori sebagai resapan air dapat
permukiman mengganggu fungsi hidrologis menghemat air yang tersimpan di dalam
tanah. Sebagian permukaan tanah ditutupi tanah dan mengurangi aliran air permukaan.
oleh lokasi konstruksi, jalan, dan bentuk Masalah yang teridentifikasi
lainnya sehingga menjadikan air sulit masuk. adalah minimnya edukasi masyarakat
karena tertutup aspal bangunan, jalan, dan mengenai pemanenan air hujan dan
pengerasan lainnya. berkurangnya tumbuhan pemanfaatan sampah organik, yang dapat
dan hewan tanah juga memadatkan sebagian mengoptimalkan pendapatan sampah organik
lahan terbuka Akibatnya sebagian besar air rumah tangga. Memanfaatkan air hujan harus
hujan belum bisa menembus lapisan tanah meningkatkan infiltrasi air tanah,
bahkan dialirkan melalui saluran drainase menyesuaikan penggunaan air tanah, dan
(Widyastuti, 2013). Meningkatnya curah menurunkan limpasan. Pemanenan air hujan
hujan tinggi dimusim penghujan salah satu dapat dijalankan dengan teknologi yang
solusi untuk mencegah genangan air hujan ekonomis dan terjangakau: biopori atau
yang tinggi adalah dengan menyediakan rembesan biopori. Produksi LRB dilakukan
biopori dihalaman rumah. di kebun, tempat aliran air hujan, dan di kiri
Biopori adalah lubang silinder kanan pohon. Waktu terbaik untuk
yang dibuat secara tegak lurus kedalam mengetahui kedalaman muka air tanah adalah
tanah sebagai cara untuk peresapan air yang saat puncak musim hujan. Idealnya, tetapkan
dimaksudkan untuk mengatasi genangan air 30 titik dengan total jarak 0,5 hingga 1 meter
dengan metode meningkatkan daya resapan per 100 meter persegi luas tanah. Ukuran
air kedalam tanah .Peraturan Menteri lubangnya sendiri 80 hingga 100 cm, dan
Kehutanan No. P.70/MenhutII/2008 diameternya 10 cm
Pedoman Teknis Reboisasi dan tanah Prosedur penentuan lokasi
mengatakan bahwa yang dimaksud dengan; resapan biopori meliputi penentuan lokasi
rehabilitasi hutan dan lahan adalah upaya bor dan pembongkaran lokasi yang
untuk mengatasi, mempertahan, dan ditentukan. Kemudian masukkan dan bor
meningkatkan fungsi hutan dan lahan mata bor 10 cm dan putar searah jarum jam.
sehingga daya dukung produktivitas dan Namun, sirami terlebih dahulu untuk
peranannya dalam mendukung sistem melembutkan tanah jika berhadapan dengan
penyangga kehidupan tetap terjaga. tekstur tanah yang lunak tapi kalau
Maka kami mengadakan berhadapan dengan tanah yang lembek, tidak
seminar pendidikan lingkungan di desa perlu dibasahi dengan air. Augher bor
Dukun dengan cara mensosialisan dan diangkat setiap hasil pengeboran sedalam 10
membuat lubang biopori. Persoalan lain cm agar beban tanah dari augher bisa
adanya sampah rumah tangga yang biasa diangkat dengan mudah. Pada kedalaman
dibakar pemilik setelah terkumpul, Tindakan lebih dari 100 cm cacing tanah dan
ini membuahkan karbon monoksida (CO2). organisme lainnya dapat kekurangan
Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap oksigen dan tidak dapat berfungsi secara
pengelolaan sampah dapat menimbulkan optimal.
Hal ini dilakukan untuk mencegah erosi pemaparan materi dan memberi sedikit
tanah. Terdapat penutup pengaman di bagian pengaplikasian secara langsung di
atas yang dapat dibuka dan ditutup dengan halaman balidesa. Materi tersebut
mudah untuk memuat sampah organik. diberikan kepada masyarakat oleh
Dalam pembentukan LRB, Walikota mahasiswa KKN, dilanjutkan dengan
bersama Walikota memulai gerakan massa panel diskusi. Roundtables, jika dikelola
untuk menciptakan LRB. dengan baik, bertujuan untuk
Sampah dikelompokan menjadi mengumpulkan lebih banyak informasi
dua macam yaitu sampah organik dan dan meningkatkan pemahaman
sampah anorganik. Material yang diperlukan masyarakat tentang Biopori. Masyarakat
antara lain; sampahdedaunan, kulit bekas desa sangat antusias mengikuti kegiatan
pisang, dan sisa sisasayuran. Namun, ini. Hal ini dibuktikan dengan respon
jangan sampai padat dikarenakan dapat yang positif dan positifnya masyarakat
menghambat proses penyerapan air. Dengan ketika saya menanyakan tentang resapan
kedalaman100 cm dan diameter 10 cm, biopori ini.
LRB memilikiruang untuk menampung
sampah sebanyak7,8 liter. b) Hasil sosialisasi dan praktek
Sampah makanan dapat Harapan tim kami yaitu pupuk
dikomposkan dalam waktu 15-30 hari, yang telah kami hasilkan dari
sedangkan sampah pekarangan berupa daun pengerjaan biopori dapat dijadikan
dan ranting dapat dikomposkan dalam waktu acuan oleh warga desa dukun untuk
1 bulan. Kompos yang telah terbentuk menyuburkan tanaman hias di kebun
diangkat menggunakan linggis yang bisa mereka. Masyarakat desa sangat
masuk ke pipa paralon. Hasil dari kegiatan antusias selama kegiatan pelatihan dan
KKN yang telah kamijalankan didesa pendampingan. Karena kegiatan
Dukun dapat dijabarkansebagai berikut ; pelatihan resapan biopori membantu
menciptakan kompos alami yang
a) Sosialisasi dan Praktek Biopori memudahkan kegiatan bercocok tanam.
Kegiatan sosialisasi dan keterlibatan masyarakat dalam
pembelajaran terhadap potensi pemanfaatan sampah tidak hanya
pengelolaan resapan biopori dilakukan
oleh kelompok KKN Kelompok 184
untuk masyarakat desa. Dengan adanya
sosialisasi biopori diharapkan membawa
manfaat lingkungan dan ekonomi bagi
masyarakat Desa Dukun. Manfaat
lingkungan dari resapan biopori adalah
Sebagai tempat sampah organik,untuk
menyuburkan tanah,mencegah
Banjir,Menambah air tanah.
Kegiatan sosialisasi biopori ada
beberapa materi salah satunya
bergantung pada dorongan sikap positif,
yang membuat warga dan tim KKN
bersemangat untuk melaksanakan
program kerja ini.

c) Pemanfaatan Sampah Organik


Masyarakat Warga Desa Dukun
terlihat antusias mendukung produksi
kompos sebagai pupuk yang mudah di
buat, Keuntungan pengomposan adalah
meningkatkan kesuburan tanah.
Akibatnya, hasil panen meningkat dan
biaya produksi secara tidak langsung
berkurang.
BAB IV mendapatkan transfer ilmu pengetahuan
PENUTUP berupa edukasi dalam menumbuhkan
semangat belajar siswa diluar jam sekolah.
A. Kesimpulan Masyarakat yang berpartisispasi dalam
kegiatan KKN ini sangat bersyukur
Dapat disimpulkan bahwa lubang mendapat kesempatan untuk mengikuti
resapan biopori dipasang di titik yang kegiatan ini. Pengetahuan dan
strategis. Selain jenis sampah yang terlibat, keterampilan yang sudah diterima oleh
kecepatan proses pengomposan juga masyarakat dan dapat terus
berpengaruh. Hal ini ditandai dengan diaplikasikan dalam kehidupan sehari-
semakin berkurangnya bekas sampah di hari.
dalam lubang resapan biopori. Lubang
resapan digunakan setiap hari karena tingkat B. Saran
limbah turun dengan cepat. Hal tersebut Berlangsungnya program tentu tidak
memungkinkan untuk mengurangi beban lepas dari beberapa saran yang
tempat pembuangan sementara (TPS) dan harapannya setiap program dapat
tempat pembuangan akhir (TPA). Pemilahan terjalani dengan baik dan berlanjut
kompos dan sampah anorganik dari LRB meskipun KKN-T telah selesai.
dapat dimanfaatkan sebagai sumber Sebaiknya penjelasan dan pemantauan
pendapatan tambahan bagi rumah tangga. setiapprogram dilaksanakan dengan baik,
Selain itu, program kerja bimbel di luar sehinggaluaran KKN-T dapat hasil yang
jam sekolah menunjukan capaian bahwa baik.
siswa di desa yang mengikuti kegiatan
penyuluhan di lokasi pengabdian telah C. Penutup
Kami selaku Tim KKN-Tematik 184
mengucapkan terima kasih kepada bapak
pujiono kepala desa dukun dan bu Nailil
Muna sebagai DPL kami yang sudah
memberikan izin dalam melakukan kegiatan
KKN dengancara memberikan edukasi
tentangpemanfaatan resapan biopori.

DAFTAR PUSTAKA

Baguna, F. L., Tamnge, F., & Tamrin, M.


(2021). Pembuatan Lubang Resapan Biopori
(Lrb) Sebagai Upaya Edukasi Lingkungan. Sanitya R., & Burhanudin H. 2013.
Kumawula: Jurnal Pengabdian Kepada Penentuan lokasi dan jumlah lubang resapan
Masyarakat, 4(1), 131. biopori di kawasan Das Cikapundung Bagian
Dimyati. (2004). Belajar dan Pembelajaran. Tengah. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan
Jakarta (ID) : Depdikbud. Kota, 13(1), 124 - 504.
Elsie E., Harahap I., Herlina N., Badrun Y., Sekarningrum B., Suprayogi Y., & Yunita,
dan Gesriantuti N. (2017). Pembuatan lubang D. (2020). Penerapan model pengelolaan
resapan biopori sebagai alternatif sampah "Podjok Kangpisman". Jurnal
penanggulangan banjir di kelurahan Kumawula, 3(3), 548 - 560.
maharatu kecamatan marpoyan damai Sutandi M. C., Husada G., Tjandrapuspa K.,
pekanbaru. Jurnal Pengabdian UntukMu Rahmat D., & SSoSanto T. (2013).
NegeRI, 1(2), 93– 97. Penggunaan lubang resapan biopori untuk
(https://doi.org/10.37859/jpumri.v1i2.24 2) minimalisasi dampak bahaya banjir pada
Hulukati W, & Djibran MR. (2018). Analisis Kecamatan Sujajadi Kelurahan Sukawarna
tugas perkembangan mahasiswa fakultas RW004 Bandung. Konferensi Nasional
ilmu pendidikan universitas negeri gorontalo. Teknik Sipil 7
Jurnal Bikotetik, 2(1): 73-114. (KoNTekS 7), 978–979.
Indriatmoko H., & Rahardjo N. (2015). Widyastuti S. (2013). Perbandingan Jenis
Kajian Pendahuluan Sistem Pemanfaatan Air Sampah Terhadap Lama Waktu
Hujan. Pengomposan Dalam Lubang Resapan
JAI, 8(1), 105–114. Biopori. WAKTU J Tek UNIPA, 11(1), 5–
Muchtaridi, Suhandi C, & Gwiharto AK. 14. doi:10.36456/waktu.v11i1.894.
(2019). Sosialisasi Pengolahan Sampah di Yohana, C., Griandini, D., & Muzambeq, S.
Desa Sukarapih sebagai Upaya Preventif (2017). Penerapan Pembuatan Teknik
Pencemaran Sungai Citarum. Jurnal Lubang Biopori Resapan Sebagai Upaya
Kumawula, 2(3), 326-235. Pengendalian Banjir. Jurnal Pemberdayaan
(http//jurnal.unpad.ac.id/kumawula/index). Masyarakat Madani (JPMM), 1(2), 296–308.
Muklas, A., Qurniati, A., & Bengkulu, U. M. https://doi.org/10.21009/jpmm.001.2.10
(2023). Menumbuhkan semangat belajar
siswa melalui program bimbingan belajar di
luar jam sekolah di desa penindaian. Jurnal
Pengabdian Masyarakat, 2(1), 118–125.
Peraturan Menteri Kehutanan. (2008).
Peraturan Menteri Kehutanan Nomor :
P.70/Menhut- II/2008 Tentang Pedoman
Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan.
(https://docplayer.info/33555919-Peraturan-
menteri-kehutanan-nomor-p-70 menhut-ii-
2008-tentang-pedoman-teknis-rehabilitasi-
hutan-dan-lahan.html).

Anda mungkin juga menyukai