Anda di halaman 1dari 11

TEKNOLOGI HIJAU

BIOPORI

Filta Brigita Tangka (1910019)

Oktavia TasikLangan (1910091)

Ignasius Hendrik (1910058)

Lisdawati (1910076)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TAMALATEA

YAYASAN PENDIDIKAN TAMALATEA

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................4

2.1 Pengertian Biopori.......................................................................................................5


2.2 Manfaat Biopori...........................................................................................................6
2.3 Perencanaan Lokasi....................................................................................................7
2.4 Perencanaan Lokasi....................................................................................................8
2.5 Perencanaan Pembuatan............................................................................................9
2.6 Perencanaan Pembuatan............................................................................................10
2.7 Pemeliharaan Bipori....................................................................................................11

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN...........................................................................12

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................13


3.2 Saran.............................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemanfaatan sumber daya alam yang berupa tanah dan air sebagai salah satu modal
dasar pembangunan nasional, harus dilaksanakan sebaik-baiknya berdasarkan
azaskelestarian, keserasian dan azas pemanfaatan yang optimal, yang dapat memberikan
manfaat ekonomi, ekologi dan sosial secara seimbang. Penggunaan pemanfaatan tanah dan
lahan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi dan melampaui kemampuan daya
dukungnya, akan menyebabkan terjadinya lahan kritis. Disamping itu perilaku masyarakat
yang belum mendukung pelestarian tanah dan lingkungan menyebabkan terjadinya bencana
alam banjir pada musim penghujan.

Untuk menghindari hal tersebut di atas perlu dilakukan upaya pelestarian lahan
kritis,dan pengembangan fungsi biopori terus ditingkatkan dan disempurnakan. Biopori pada
lahan kritis dimaksudkan untuk memulihkan kesuburan tanah, melindungi tata air, dan
kelestarian daya dukung lingkungan.Dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam baik
berupa tanah dan air perlu direncanakan dan dikelola secara tepat melalui suatu sistem
pengelolaan lubang resapan Biopori . Salah satu upaya pokok dalam pengelolaan biopori
adalah berupa pengaturan keseimbangan pada lingkungan yang kurang daerah peresapan.

Dari aspek perencanaan ditempuh melalui penyempurnaan pembuatan biopori


dilingkungan sekitar masyarakat. Di akspek inilah diharapkan akan dapat menjadi acuan
pelaksanaan pembuatan biopori oleh semua kalangan masyarakat. Biopori secara
umum,dapat mengurangi resiko bahaya banjir di daerah yang kurang lahan peresapan air.
%idak hanya sebagai pencegah banjir, penerapan biopori yang secara rutuin akan
menghasilkan pupuk kompos yang sangat bermanfaat.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan biopori?


2. Apa saja manfaat yang didapatkan dari biopori untuk penyelamatan lingkungan?
3. Lokasi manakah yang lebih efisien untuk pemasangan biopori?
4. Bagaimana cara pembuatan biopori ?
5. Bagaimana cara memelihara biopori agar tetap bagus?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari biopori


2. Mengetahui manfaat yang didapatkan dari biopori untuk penyelamatan lingkungan
3. Mengetahui lokasi yang lebih efisien untuk pemasangan biopori
4. Mengetahui cara pembuatan biopori
5. Mengetahui cara memelihara biopori agar kondisinya tetap bagus
BAB II
PEMBAHASAN

Pembuatan lubang biopori merupakan solusi teknologi ramah lingkungan untuk


mengatasi ketersediaan air tanah dengan memanfaatkan sampah organik melalui lubang
kecildalam tanah. Air dan sampah adalah dua hal yang tidak akan lepas dari kehidupan
makhluk hidup, termasuk manusia. Setiap manusia setiap hari menghasilkan sampah dari
aktifitashidupnya. Terkadang sampah menjadi sumber masalah pencemaran lingkungan,
padahalsampah mempunyai potensi besar dalam menyelamatkan lingkungan, jika
diperlakukansecara arif dan bijaksana. $ementara air, sangat penting bagi makhluk hidup.
tanpa air,makhluk hidup akan mati. oleh karena itu, perlu dilakukan pengolahan air dan
sampah untuk melangsungkan kehidupan.
Pembuatan biopori dapat dilakukan dimana saja, dengan ketersediaan tanah yangtidak
terlalu luas. Teknologi yang dikembangkan oleh kamir(2006) ini sangat cocok diterapkan di
wilayah perkotaan yang tanahnya penuh bangunan sehingga penyerapan air menjadi minim.
Dengan memanfaatkan lubang kecil dan sampah organik maka wilayah perkotaan yang
terlihat kering dan gersang akan berubah menjadi wilayah yang ramah. lingkungan.
Disamping itu, sampah organik yang tersimpan didalam lubang, dapat dijadikansebagai
sumber penghasil kompos yang dapat digunakan untuk menyuburkan tanaman.

2.1 Pengertian Biopori


Biopori menurut Griya 2008 lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk akibat
aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-akar dalam
tanah.Lubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. Jadi air hujan
tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam tanah melalui
lubang
Bila dilihat secara alami, lubang biopori adalah lubang-lubang kecil pada tanah
yangterbentuk akibat aktivitas organisme dalam tanah seperti cacing atau pergerakan akar-
akar dalam tanah. ubang tersebut akan berisi udara dan menjadi jalur mengalirnya air. 9adi
air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air, tetapi meresap ke dalam
tanahmelalui lubang tersebut.
Tim Biopori IBP (2007) menguraikan bahwa biopori adalah lubang-lubang di dalam
tanah yang terbentuk akibat berbagai akitifitas organisma di dalamnya, seperti cacing,
perakaran tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya.Lubang-lubang yang terbentuk akan terisi
udara,dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.
Lubang resapan Biopori menurut Peraturan Menteri Kehutanan Nomor:P.70/Menhut
–II/2008/Tentang Pedoman Teknis Rehabilitasi Hutan dan Lahan, adalah lubang-lubang
didalam tanah yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya, seperti
cacing, perakaran tanaman, rayap, dan fauna tanah lainnya.Lubang - lubang yang terbentuk
akan terisi udara dan akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah.
Lubang biopori adalah lubang yang dengan diameter (10 sampai 20 cm dengan
panjang 30 sampai 100 cm yang ditutupi sampah organik yang berfungsi untuk menjebak air
yang mengalir di sekitarnya sehingga dapat menjadi sumber cadangan air bagi air bawah
tanah,tumbuhan di sekitarnya serta dapat juga membantu pelapukan sampah organik menjadi
kompos yang bisa dipakai untuk pupuk tumbuh-tumbuhan(Anonim,2008).

2.8 Manfaat Biopori

 Mencegah banjir Banjir. Berkurangnya ruang terbuka hijau menyebabkan


berkurangnya permukaan yang dapat meresapkan air kedalam tanah di kawasan
permukiman. Peningkatan jumlah air hujan yang dibuang karena berkurangnya
laju peresapan air kedalam tanah akan menyebabkan banjir pada musim hujan dan
kekeringan pada musim kemarau.
 Tempat pembuangan sampah organicBanyaknya sampah yang bertumpuk juga
telah menjadi masalah tersendiri di kota 9akarta.1ita dapat pula membantu
mengurangi masalah ini dengan memisahkan sampah rumahtangga kita menjadi
sampah organik dan non organik. Untuk sampah organik dapat kita buang dalam
lubang biopori yang kita buat.
 Menyuburkan tanaman sampah organik yang kita buang di lubang biopori
merupakan makanan untuk organisme yang ada dalam tanah. Organisme tersebut
dapat membuat sampah menjadi kompos yang merupakan pupuk bagi tanaman di
sekitarnya.
 Meningkatkan kualitas air tanah organisme dalam tanah mampu membuat sampah
menjadi mineral-mineral yang kemudian dapat larut dalam air.Hasilnya, air tanah
menjadi berkualitas karena mengandung mineral.

Manfaat lubang biopori


 Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah air
tanah.
 Membuat kompos alami dari sampah organik daripada dibakar.
 Mengurangi genangan air yang menimbulkan penyakit.
 Mengurangi air hujan yang dibuang percuma ke laut.
 Mengurangi resiko banjir di musim hujan.
 Maksimalisasi peran dan aktivitas flora dan fauna tanah
 Mencegah terjadinya erosi tanah dan bencana tanah longsor

2.9 Perencanaan Lokasi


Sumber pertama menurut Perpus 0nline(2008)dalam penjelasannya ada tiga lokasi
yang disarankan
 Pada alas saluran air hujan di sekitar rumah, kantor, sekolah.
 Di sekeliling pohon.
 Pada tanah kosong antar tanaman atau batas tanaman.
Adapun Persyaratan lokasi menurut Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesi
Nomor: P.32/MENHUT-II/2009/Tentang Penyusunan Rencana Teknik Rehabilitasi Hutan
dan lahan Daerah aliran sungai(RTkRHL-DAS) menyebutkan untuksetiap 100 lahan
idealnya lubang resapan Biopori(LRB)dibuat sebanyak 30 titik dengan jarak antara 0,05-1
m. Dengan kedalaman 100 cm dan diameter 10 cm setiap lubang bisa menampung 7,8 liter
sampah. Sampah dapur dapat menjadi kompos dalam jangka waktu 15-30 hari, sementara
sampah kebun berupa daun dan ranting bisa menjadi kompos dalam waktu 2-3 bulan.

2.10 Perencanaan Pembuatan


 Tahap pembuatan
Kedalaman lubang yang disarankan adalah 80-100 cm, kedalaman yang
memungkinkan organisme pengurai bekerja dengan optimal. Sedangkan diameter
yang disarankan adalah 10-20 cm.Lalu menggali lubang-lubang secara manual
menggunakan peralatan sederhana seperti pipa paralon, bambu, dan linggis. jika
ketemu lapisan batu penggalian dialihkan ketitik lain.Jika tanah terlalu keras dasar
lubang diairi secukupnya dan penggalian diteruskan setelah air meresap.
 Tahap pengisian
Sekarang waktunya membuang sampah, maksudnya mengisi lubang biopori.
tapi sebelum dimasukkan pilahlah terlebih dahulu sampah organik dan sampah
non-organik.

Cara Pembuatan lubang Biopori Resapan Air ada empat tahap yaitu:

 Membuat lubang silindris di tanah dengan diameter 10-30 cm dan kedalaman 30-
100 cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
 Mulut lubang dapat dikuatkan dengan semen setebal 2 cm dan lebar 2-3
sentimeter serta diberikan pengaman agar tidak ada anak kecil atau orang yang
terperosok.
 Lubang diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon,
sampah makanan dapur non kimia, dsb.Sampah dalam lubang akan menyusut
sehingga perlu diisikembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai
pupuk kompos alami.
2.5 PEMELIHARAAN BIOPORI
Agar biopori yang telah kita buat bisa bertahan lama, maka ada beberapa yang
harusanda lakukan untuk memelihara kondisi biopori, diantaranya adalah
 lubang resapan Biopori harus selalu terisi sampah organic.
 sampah organik dapur bisa diambil sebagai kompos setelah dua minggu,
sementara sampah kebun setelah dua bulan. lama pembuatan kompos juga
tergantung jenis tanah tempat pembuatan LRB, tanah lempung agak lebih
lama proses kehancurannya. Pengambilandilakukan dengan alat bor LRB.
 Bila tidak diambil maka kompos akan terserap oleh tanah,LRB harus tetap
dipantau supaya terisi sampah organik.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Lubang resapan Biopori LRN secara umum adalah lubang-lubang di dalam tanah
yang terbentuk akibat berbagai aktivitas organisme di dalamnya, seperti cacing, perakaran
tanaman, rayap dan fauna tanah lainnya.Lubang - lubang yang terbentuk akan terisi udara dan
akan menjadi tempat berlalunya air di dalam tanah. LRB ini merupakan salah satu upaya
strategis untuk meminimalisir terjadinya bencana banjir. $alah satu penyebab bencana banjir
adalah karena kurangnya lahan untuk peresapan air, bila air hujan turun secara berlebihan.
maka air tersebut tidak bisa menyerap ke dalam tanah seluruhnya. Untuk menghindari hal
itu,maka perlu kebijakan terbaru untuk menerepkan pengembangan biopori di lingkungan.
Dalam aspek penerapan biopori tidaklah terlalu menghabiskan biaya yang terlalu
banyak dan cara pembuatannya pun cukup sederhana. Cukup membuat beberapa lubang di
sekitar lingkungan, kemudian lubang tersebut dapat diisi dengan sampah organik. Tapi dalam
memasukkan sambah organik jangan terlalu rapat, beri celah-celah udara agar organisme
tanah bisa mencerna sampah tersebut. Baru setelah itu tutup lubang biopori.
Bila dilihat dari segi manfaatnya, biopori memiliki banyak keuntungan, yaitu bisa
mencegah banjir,menyuburkan tanah, menghasilkan pupuk kompos, dan sebagainya. Oleh
karena itu,masyarakat dihimbau untuk segara menerapkan biopori di lingkungan masing-
masing. Jika sebagian besar masyarakat telah banyak yang menerapkan biopori, maka kita
tidak perluk hawatir lagi pada musim penghujan.

3.2 Saran
Akhir-akhir ini banyak terjadi banjir yang menggenangi kota-kota di Indonesia,
khususnya dikota-kota yang lahannya kritis. Bila dilihat dari segi manfaatnya, biopori
memiliki banyak keuntungan, yaitu bisa mencegah banjir,menyuburkan tanah, menghasilkan
pupuk kompos, dan sebagainya. Oleh karena itu,masyarakat dihimbau untuk segara
menerapkan biopori di lingkungan masing-masing. Jika sebagian besar masyarakat telah
banyak yang menerapkan biopori, maka kita tidak perluk hawatir lagi pada musim penghujan.
DAFTAR PUSTAKA

Prana,Y.2009 Lubang Resapan Biopori https://wordpress.com/typo/?subdomain=yayasan-


prana-nasional-indonesia.Terakhir diakses 30 Maret 2022.
Herf,Jhon.2008 Biopori sebagai Peresapan Air yang Mengatasi Banjir dan Sampah
https://wordpress.com/typo/?subdomain=jhonherf diakses 30 Maret 2022.
Griya.2008.Mengenal dan Memanfaatkan Lubang Biopori. https://kumpulaninfo.com/
diakses 30 Maret 2022.

Anda mungkin juga menyukai