Anda di halaman 1dari 9

DIET KETOGENIK

OLEH :

FANY LEPONG BULAN BUNTUARRUAN 2010009


EVA ADI RATNA MOKUNA 2010011
DITA PRATIWI 2010010
RESKYANI RERUNG 2010012

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN TAMALATEA MAKASSAR

TAHUN 2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pola hidup sehat merupakan suatu kebutuhan yang tidak bisa dihilangkan dari
kehidupan kita. Secara umum, semua orang memiliki gangguan kesehatan masingmasing
walaupun seseorang tersebut belum mengetahuinya. Gangguan kesehatan bisa muncul
kapan saja,apalagi jika kita lengah terhadap gejala dan penyebabnya. Gaya hidup dan
pola makan yang tidak sehat merupakan faktor penyebab utamanya. Meskipun ada
penyebab lain seperti faktor genetik dan pencemaran lingkungan (Pratomo, 2011). Data
Riset Kesehatan Dasar 2018 menyatakan tingkat obesitas pada dewasa usia >18 tahun
mengalami meningkatan dari tahun 2013 menjadi 21.8% Prevalensi perempuan yang
mengalami obesitas mengalami peningkatan dari tahun 2007 ke tahun 2013, dan
prevalensi perempuan lebih tinggi (26.9%) dibandingkan dengan laki-laki (16.3%)
(Balitbangkes,2010). Obesitas menjadi salah satu gangguan kesehatan yang disebabkan
oleh gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat. Salah satu pola hidup sehat yang
banyak diperbincangkan adalah dengan diet.
Salah satu diet yang banyak dijalankan oleh masayarakat luas adalah diet
ketogenik. Diet ketogenik dapat menurunkan berat badan 2 (Mansoor et al., 2016) .
Penurunan berat badan dengan diet ketogenik lebih cepat dibandingkan dengan diet
rendah lemak sehingga diet ketogenik sering dijadikan alternative untuk menanggani
masalah obesitas (Bueno et al., 2013). Seperti yang diketahui bahwa tujuan diet akan
berhasil apabila individu tersebut patuh terhadap dietnya. Penelitian Kusumawati (2015)
menunjukkan bahwa perempuan memiliki tingkat kepatuhan diet yang lebih tinggi
dibandingkan dengan laki-laki. Prinsip diet ketogenik sudah ada pada tahun 1825 dengan
nama low carbohydrate diet.
Diet ketogenik memiliki pola makan yang berfokus pada asupan makanan tinggi
lemak serta rendah karbohidrat, dengan kandungan lemaknya mencapai 70-90 % atau 3
sampai 4 kali lebih besar dari kandungan karbohidrat dan protein (EscottStump, 2012).
Seperti yang dianjurkan oleh Ketogenic Program Guide oleh Metagenics tahun 2017 diet
ketogenik dianjurkan untuk kelompok usia lebih dari 18 tahun. Hal ini sejalan dengan
penelitian Nei et al., (2014) yang mengatakan bahwa diet ketogenik untuk menurunkan
berat badan dapat bertoleransi dengan baik pada dewasa. Efek samping yang dari diet
ketogenik pada anak-anak adalah sembelit, muntah, kekurangan energi, dan kelaparan
sehingga dapat mengganggu proses pertumbuhan dan perkembangan anak (Neal et al.,
2010). Berbeda dengan jenis diet lainnya yang menganjurkan pembatasan konsumsi
lemak, jenis diet rendah lemak hanya mengonsumsi kurang dari 30% lemak dari
kebutuhan total (Almatsier, 2010) diet ketogenik menganjurkan konsumsi makanan tinggi
lemak namun rendah karbohidrat, hingga tubuh mencapai ketosis.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah sejarah Diet Ketogenik?
2. Apakah yang dimaksud dengan Diet Ketogenik?
3. Apa sajakah manfaat Diet Ketogenik?
4. Apa sajakah makanan yang dianjurkan dalam Diet Keto?

C. TUJUAN
1. Agar kita dapat mengetahui sejarah Diet Ketogenik.
2. Agar kita dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan Diet Ketogenik.
3. Agar kita dapat mengetahui apa Manfaat Diet Ketogenik.
4. Agar kita dapat mengetahui apa sajakah makanan yang dianjurkan dalam Diet Keto.
BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH DIET KETOGENIK


Diet ketogenik awalnya dikembangkan di Mayo Clinic dan Johns Hopkins
University Hospital yang berlokasi di Maryland, Amerika Serikat pada tahun 1920an,
dengan tujuan untuk penanganan penyakit epilepsy refraker pada anak sebagai bentuk
standar diet klasik. Dimana saat itu penyakit ini menjadi salah satu perhatian dari
pemerintah Amerika serikat. Diet ketogenic atau biasa disebut “keto” adalah sebuah
metode untuk diet dengan rendah kerbohidrat, yang mengubah tubuh menjadi mesin
pembakar lemak. Diet ini memiliki banyak manfaat potensial untuk menurunkan berat
badan, kesehatan, dan kinerja pelaku diet. Diet keto mirip dengan diet karbohidrat rendah
lainnya, seperti diet Atkins atau biasa LCHF (rendah karbohidrat lemak tinggi).
Karbohidrat menjadi salah satu sumber makanan yang dapat menimbulkan seseorang
kegemukan karena gula darah disimpan menjadi lemak tubuh. Sedangkan makanan
lemak berbeda, karena tubuh akan mengolah makanan lemak, dan ketika berlebihan akan
dibuang. Perbedaan utama antara LCHF ketat dengan diet keto adalah bahwa protein
yang membatasi kedua diet tersebut. Diet keto disusun khusus untuk menghasilkan
ketosis. Mungkin untuk mengukur dan beradaptasi untuk mencapai tingkat keton yang
optimal untuk kesehatan, penurunan berat badan, ataupun kekuatan fisik dan mental.
ketoquizApa itu ketosis? keto dalam diet ini berasal dari kata keton, yaitu molekul bahan
bakar yang digunakan sebagai energi dalam tubuh. Keton adalah alternative bahan bakar
untuk tubuh, cara bekerjanya ketika gula darah (glukosa) dalam persediaan sedikit. Keton
ini diproduksi seketika, pelaku diet keto memakan sedikit sekali karbohidrat agar
kandungan gula darah tubuh tetap rendah, sehingga mengakses keton sebagai sumber
energi. Keton diproduksi di hati, yang berasal dari lemak. Lalu konsumsi makanan
berlemak untuk bahan bakar sebagai energy dalam tubuh, termasuk otak.
Hal ini penting karena otak adalah organ yang mengkonsumsi banyak energi
setiap harinya. Energi tersebut tidak dapat diperoleh dari lemak atau karbohidrat secara
langsung, hanya bisa dijalankan pada glukosa atau keton. Jadi pada metode diet keto ini
bahan bakar energi pada tubuh pelaku hampir sepenuhnya menggunakan lemak yang
diubah menjadi keton.  Tingkat insulin yang menjadi sangat rendah sehingga
meningkatkan pembakaran lemak. Pada diet keto pelaku harus menghindari asupan besar
dalam bentuk karbo atau glukosa, hal ini yang mengakibatkan peningkatan focus dan
meningkatkan konsentrasi jangka panjang. Banyak pelaku diet keto juga melakukan
metode ini untuk meningkatkan kinerja mental. Diet keto juga membuat pelakunya
memiliki lebih banyak energi dan membuat ketahanan fisik meningkat, dengan secara
konstan memberikan cadangan lemak nya untuk menghasilkan energi. Asupan
karbohidrat dari tubuh yang disimpan dalam bentuk glikolen hanya mampu berlangsung
selama beberapa jam atau kurang. Tapi lemak membawa energi yang cukup untuk
dengan mudah bertahan sampai selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Yang terpenting untuk mencapai ketosis dalam diet keto, dianjurkan menghindari makan
yang paling mengandung karbohidrat atau disarankan menjaga asupan karbohidrat
dengan dibawah 50 gram per hari, tetapi idealnya untuk diet keto sekitar 20 gram saja.
Semakin sedikit karbohidrat, maka tubuh akan lebih efektif. Berarti pelaku harus
menghindari makanan bergula, roti, pasta, nasi, dan kentang. Prinsip pada diet keto ini
yang diingat adalah harus mengkonsumsi makanan sedikit karbohidrat, lalu dengan tinggi
lemak, dan protein menengah. Salah satu jenih lemak yang sangat efektif untuk diet keto
adalah minyak kelapa. Minyak kelapa atau virgin coconut oil mengandung asam laurat
yang mampu diubah menjadi energi dengan cepat. Sehingga pelaku diet ketogenik akan
sangat mudah beradaptasi setelah tidak mengkonsumsi karbohidrat. VCO cepat diserat
tubuh dan diubah menjadi energi langsung di dalam hati, dan diedarkan ke seluruh tubuh.

B. PENGERTIAN DIET KETOGENIK


Diet ketogenik atau diet keto adalah pola makan yang membatasi atau bahkan
sama sekali tidak mengonsumsi karbohidrat. Diet ketogenik dipercaya dapat memberikan
banyak manfaat bagi tubuh, mulai dari mengurangi berat badan hingga menurunkan
risiko penyakit tertentu seperti diabetes. Diet ketogenik juga dikenal dengan diet
karbo adalah metode diet tinggi kuantitas lemak sehat, tinggi kualitas tetapi rendah
kuantitas protein,bebas karbohidrat kecuali karbohidrat darisayuran. Metode diet umunya
digunakan untuk penyembuhan epilepsi yang tidak terkendali (refrakter) tanpa
menggunakan obat-obatan.
Metode diet ini juga dirasakan bisa sebagai cara membunuh sel-sel kanker. Sering
kali, karbohidrat dalam makanan diubah menjadi glukosa, yang kemudian diangkut ke
seluruh tubuh dan penting untuk meningkatkan fungsi otak. Tetapi jika ada sangat sedikit
karbohidrat yang tersisa dalam makanan, hati mengubah lemak menjadi asam lemak dan
badan keton, yang masuk ke otak dan menggantikan glukosa sebagai sumber energi.
Peningkatan kadar badan keton dalam darah (disebut ketosis) akhirnya mengurangi
frekuensi kejang. Di antara anak-anak dan remaja dengan epilepsi yang mencoba
beberapa bentuk diet ini, sekitar setengah kejang mereka berkurang setidaknya
setengahnya, dan efeknya tetap ada setelah menghentikan diet. Beberapa bukti
menunjukkan bahwa orang dewasa dengan epilepsi dapat mengambil manfaat dari diet,
dan bahwa rejimen yang tidak terlalu ketat, seperti diet Atkins yang dimodifikasi, juga
efektif. Efek samping mungkin termasuk sembelit, kolesterol tinggi, pertumbuhan
lambat, asidosis, dan batu ginjal.

C. MANFAAT DIET KETOGENIK


1. Menurunkan berat badan
Mengurangi karbohidrat merupakan salah satu cara sederhana untuk menurunkan
berat badan. Diet rendah karbohidrat, seperti diet ketogenik, dapat membantu
memangkas jaringan lemak berlebih di tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi.
Selain itu, diet ini juga membuat asupan energi menjadi lebih stabil. Sayangnya,
manfaat diet ketogenik untuk menurunkan berat badan tampaknya hanya berlangsung
dalam jangka waktu pendek. Efektivitas diet ketogenik untuk menjaga kestabilan
berat badan dalam jangka panjang masih perlu diteliti lebih lanjut.
2. Mengurangi kejang pada penderita epilepsy
Diet ketogenik telah digunakan untuk mencegah atau mengurangi kejang pada
anak-anak dan orang dewasa penderita epilepsi. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa diet ketogenik atau diet keto terbukti dapat membantu mengurangi
kekambuhan gejala epilepsi, khususnya pada epilepsi yang sulit terkontrol dengan
pengobatan. Meski demikian, efektivitas diet ketogenik sebagai bentuk penanganan
penyakit epilepsi masih membutuhkan bukti dan studi lebih dalam.
3. Mencegah resistensi insulin dan diabetes tipe 2
Mengurangi asupan karbohidrat dan gula adalah salah satu cara terbaik untuk
mencegah peningkatan kadar gula darah dan membantu mengontrol gula darah.
Selain itu, diet ketogenik juga dapat membantu mencegah resistensi insulin dan
mengurangi risiko terkena penyakit diabetes tipe 2. Namun, jika Anda mengonsumsi
obat penurun gula darah dan ingin menerapkan diet ketogenik, harap konsultasikan
terlebih dahulu dengan dokter untuk mencegah hipoglikemia.
4. Mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida
Orang yang menjalani diet ketogenik akan mengonsumsi lebih banyak lemak
sehat, protein, dan serat. Pola makan ini dalam jangka panjang dapat membantu
mengurangi kadar kolestrol jahat (LDL) dan trigliserida, serta meningkatkan
kolesterol baik (HDL).
5. Memelihara kesehatan jantung
Kelebihan kadar kolesterol jahat LDL merupakan salah satu penyebab
terbentuknya plak di pembuluh darah (aterosklerosis). Oleh karena itu, diet ketogenik
yang dapat mengurangi kadar kolesterol jahat merupakan salah cara untuk mencegah
hal tersebut. Selain itu, diet ketogenik juga dapat membantu menurunkan atau
menjaga kestabilan tekanan darah. Karena beberapa manfaat itulah, diet ketogenik
dianggap baik bagi kesehatan jantung.
6. Menjaga kinerja dan fungsi otak
Menurut penelitian, diet ketogenik diduga dapat memperbaiki fungsi memori,
konsentrasi, dan menunda penuaan otak. Hal ini dapat mencegah terjadinya pikun,
serta mengurangi risiko penyakit Alzheimer dan penyakit Parkinson. Namun, klaim
ini masih membutuhkan bukti dan studi lebih lanjut. Meski dianggap baik bagi
kesehatan, harap diperhatikan bahwa diet ketogenik dapat menimbulkan berbagai
efek samping, seperti kelaparan, mual, konstipasi, sakit kepala, kelelahan, batu ginjal,
tidak berenergi, hingga kekurangan vitamin dan mineral.

D. CARA DIET KETOGENIK


Diet keto standar (standard ketogenic diet) meliputi pola makan berupa 75%
konsumsi lemak, 20% konsumsi protein, dan 5% konsumsi karbohidrat. Sementara itu,
diet keto tinggi protein (high-protein ketogenic diet) memiliki porsi konsumsi protein
lebih banyak. Pola makan yang diterapkan adalah 60% lemak, 5% karbohidrat, dan 35%
protein. Selain itu, ada pula diet keto jenis lain yang lebih umum dilakukan oleh atlet atau
binaragawan, yaitu cyclical ketogenic diet (CKD) dan targeted ketogenic diet. Diet keto
dianjurkan untuk dilakukan dalam jangka pendek (mulai dari 2–3 minggu hingga batas
maksimal 6–12 bulan) sebatas untuk mengurangi lemak tubuh dan memperbaiki
kesehatan, selanjutnya diikuti dengan pola hidup sehat. Hal tersebut bertujuan untuk
menghindari risiko gangguan kesehatan yang mungkin terjadi jika diet keto dilakukan
dalam jangka panjang.
Makanan yang dianjurkan :
1. Telur, terutama yang mengandung omega 3
2. Daging, ayam, kalkun, sosis, steak, dan produk daging lain
3. Ikan tuna, salmon, dan makarel
4. Krim, mentega, dan keju
5. Sayur hijau, tomat, bawang, cabai, dan sayur lain yang rendah karbohidrat
6. Kacang dan biji-bijian, seperti almond, wijen, chia, dan biji labu
7. Alpukat, baik dikonsumsi langsung maupun dalam bentuk masakan
8. Minyak zaitun, minyak alpukat atau minyak kelapa
9. Garam, merica dan berbagai rempah alami

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Diet ketogenik awalnya dikembangkan di Mayo Clinic dan Johns Hopkins
University Hospital yang berlokasi di Maryland, Amerika Serikat pada tahun 1920an,
dengan tujuan untuk penanganan penyakit epilepsy refraker pada anak sebagai bentuk
standar diet klasik. Dimana saat itu penyakit ini menjadi salah satu perhatian dari
pemerintah Amerika serikat. Diet ketogenic atau biasa disebut “keto” adalah sebuah
metode untuk diet dengan rendah kerbohidrat, yang mengubah tubuh menjadi mesin
pembakar lemak. Diet ini memiliki banyak manfaat potensial untuk menurunkan
berat badan, kesehatan, dan kinerja pelaku diet. Diet ketogenik atau diet keto adalah
pola makan yang membatasi atau bahkan sama sekali tidak mengonsumsi
karbohidrat. Diet ketogenik dipercaya dapat memberikan banyak manfaat bagi tubuh,
mulai dari mengurangi berat badan hingga menurunkan risiko penyakit tertentu
seperti diabetes. Diet keto standar (standard ketogenic diet) meliputi pola makan
berupa 75% konsumsi lemak, 20% konsumsi protein, dan 5% konsumsi karbohidrat.
Sementara itu, diet keto tinggi protein (high-protein ketogenic diet) memiliki porsi
konsumsi protein lebih banyak. Pola makan yang diterapkan adalah 60% lemak, 5%
karbohidrat, dan 35% protein.

DAFTAR PUSTAKA
Diet Keto: Ketahui Manfaat, Cara Menjalani, dan Risikonya - Alodokter
Diet ketogenik - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Marima Doli: Sejarah Diet Keto
Mengenal Diet Ketogenik dan Manfaatnya - Alodokter

Anda mungkin juga menyukai