DIET KETOGENIK
Disusun Oleh
Kelompok 4
FAKULTAS KESEHTAN
2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah................................................................................................................4
1.3 Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II..................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................................................5
2.1 Pengertian Aspek Teknis Dan Teknologi..................................................................................5
2.2 Beberapa Hal Yang Dianalisis Dalam Aspek Teknis Dan Teknologi....................................8
BAB III...............................................................................................................................................14
PENUTUP..........................................................................................................................................14
3.1 Kesimpulan Dan Saran...........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................15
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-nya lah. sehingga makalah yang berjudul “DIET KETOGENIK” ini dapat kami
selesaikan dengan cukup mudah dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan tanpa
pertolongan mungkin kami tidak bisa menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Lina yunita, s.si., M.K.M selaku dosen
studi Manajeman catering diet yang telah memberikan tugas makalah ini yang nantinya dapat
memberikan wawasan yang lebih luas kepada para pembaca kami menyadari bahwa makalah
ini sangat banyak kekurangannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
dapat membangun makalah ini. Terima kasih.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diet ketogenik (DK) pertama kali diperkenalkan sebagai pengobatan alternatif
untuk pasien dengan epilepsi. Namun, pada beberapa dekade terakhir, DK dinilai
dapat berperan dalam perbaikan kondisi obesitas maupun DMT29. DK merupakan
diet dengan pembatasan konsumsi karbohidrat yang sangat ketat yaitu 5-10% dari
total kebutuhan energi harian atau berkisar antara 20-50 g/hari, protein sedang (20-
25% dari total kebutuhan energi) dan lemak yang sangat tinggi (70- 75% dari total
kebutuhan energi)
Diet ketogenik adalah suatu pola makan yang banyak menggunakan sumber
lemak sebagai sumber energi dan mengurangi konsumsi karbohidrat. Diet ketogenik
membuat tubuh membakar lemak daripada karbohidrat. Jumlah karbohidrat yang
sedikit dalam makanan membuat hepar mengubah lemak menjadi asam lemak dan
benda keton. Benda keton inilah yang akan masuk ke otak dan menggantikan glukosa
sebagai sumber energi. Diet ketogenik mempertahankan tubuh dalam keadaan ketosis,
yang ditandai dengan peningkatan D-b-hydroxybutyrate dan acetoacetate. Badan
keton ini menggantikan kedudukan glukosa yang sebelumnya dihasilkan dari
karbohidrat. Diet ketogenik selain digunakan untuk menurunkan berat badan juga
digunakan pada pasien diabetes mellitus, dimana diet ketogenik dapat membantu
mengurangi kadar gula darah. Dengan demikian, diet ketogenik ini mungkin dapat
mengurangi kebutuhan pasien diabetes akan pengobatan.
Ketogenic Diet atau biasa dikenal dengan Diet Keto, pada awalnya dilakukan
sebagai upaya pengobatan penyakit epilepsi pada anak, yang pertama kali
diperkenalkan oleh Russel Wilder pada tahun 1921. (Masood & Uppaluri, 2019)
Epilepsi merupakan manifestasi dari gangguan fungsi otak dengan gejala yang khas
yaitu kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik neuron otak secara berlebihan
yang kasusnya banyak terjadi pada anak. Jumlah penderita epilepsi di Indonesia
belum diketahui secara pasti, tetapi diperkirakan sebanyak 5-10 kasus per 1000 orang.
(Yolanda, Sareharto, & Istiadi, 2019). Angka kasus atau kejadian kejang pada
penderita epilepsi di seluruh dunia dilaporkan mencapai 50 juta jiwa. WHO pada
tahun 2017 melaporkan bahwa diperkirakan terdapat 2,4 juta jiwa yang didiagnosis
sebagai epilepsi setiap tahunnya di seluruh dunia. (Wisnu, Berawi, & Wahyudo,
2017).
Diet ketogenic merupakan diet yang awalnya tidak digunakan sebagai diet
untuk menurunkan berat badan, namun diet yang digunakan sebagai terapi atau upaya
pengobatan penyakit epilepsi pada anak. Namun, seiring berjalannya waktu, banyak
masyarakat yang menjalankan diet ini sebagai upaya penurunan berat badan. (Masood
& Uppaluri, 2019).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian diet ketogenik
2. Untuk mengetahui apa saja makanan yang diperbolehkan dan dihilangkan
pada diet ketogenik
3. Untuk mengetahui apa saja fase diet ketogenik
4. Untuk mengetahui bagaimana reklame diet ketogenik
5. Untuk mengetahui bagaimana contoh menu diet ketogenik
6. Untuk mengetahui bagaimana menghitung kebutuhan kalori diet ketogenik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian diet ketogenik
Diet ketogenik (DK) merupakan diet tinggi lemak dan rendah karbohidrat yang akan
menciptakan keadaan ketosis bagi tubuh (Wisnu dkk, 2017). Rendahnya karbohidrat yang
dikonsumsi akan menurunkan kadar glukosa dalam darah sehingga tubuh menggunakan
bahan lain sebagai sumber energi, salah satunya adalah lemak. Pemecahan asam lemak bebas
menghasilkan badan keton, yang kemudian akan digunakan jaringan ekstrahepatik untuk
menghasilkan energi. Kadar badan keton yang tinggi didalam darah inilah yang disebut
sebagai ketosis.
Diet ketogenik juga dikenal sebagai salah satu metode untuk pengobatan obesitas
sejak tahun 1960-an sampai sekarang. Selain itu, diet ketogenik juga terbukti memiliki
potensi terapeutik dalam berbagai penyakit atau kondisi patologis tubuh, seperti dislipidemia,
diabetes, dan tentunya obesitas serta epilepsi.
Ketogenesis merupakan proses panjang pemecahan asam lemak, yaitu proses oksidasi
asam lemak atau oksidasi-β (beta). Proses ketogenesis berawal dari konversi asam lemak
menjadi suatu zat antara aktif, yaitu asil-KoA, dengan bantuan enzim asil-KoA sintetase
(tiokinase) di sitoplasma. Asil-KoA kemudian melewati membran luar mitokondria. Namun,
untuk dapat melewati membran dalam, asil-KoA harus terlebih dahulu diubah menjadi
asilkarnitin dengan bantuan carnitine palmitoyltransferase-I (CPT-1), yang terdapat di
membran luar mitokondria.
Diet ketogenik mengasumsikan diet yang sangat tinggi lemak dan rendah karbohidrat,
mengurangi karbohidrat hingga ≤10% dari energi yang dikonsumsi. Pembatasan ini memicu
pergeseran sistemik dari metabolisme glukosa menuju metabolisme asam lemak (FAs) yang
menghasilkan badan keton (KB), seperti asetoasetat (AcAc) dan β-hidroksibutirat (β-OHB)
sebagai substrat untuk energi. Sekitar 20% dari metabolisme basal untuk otak orang dewasa
disediakan oleh oksidasi 100-120 g glukosa selama 24 jam. KD menyediakan protein yang
cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan, tetapi jumlah karbohidrat yang tidak cukup
untuk kebutuhan metabolisme. Dengan demikian, energi sebagian besar berasal dari lemak
yang diberikan dalam makanan dan pemanfaatan lemak tubuh. Diet ketogenik adalah model
biokimia puasa , yang mempromosikan organ untuk memanfaatkan KB sebagai sumber
bahan bakar dominan untuk menggantikan glukosa untuk sistem saraf pusat (SSP) .
Diet ketogenik (DK) merupakan metode diet dengan pembatasan asupan karbohidrat
tanpa melakukan restriksi energi. Pemberian karbohidrat harian sekitar 20-50 g/hari atau
sekitar 5-10% dari total kebutuhan energi sehari, tidak termasuk konsumsi serat (gram bersih
karbohidrat) . Tujuan dari pemberian diet ketogenik adalah mencapai ketosis nutrisi pada
tubuh, yang didefinisikan dengan tingkat beta-hidroksibutirat darah antara 0,5 dan 3 mM40.
Dalam penerapan DK, karbohidrat diberikan seminimal mungkin sebesar 5-10%, selanjutnya
pemberian protein sebesar 20-25% dan lemak sebesar 70%-75% dari total kebutuhan energi
harian. Meskipun konsumsi lemak menjadi komposisi terbesar dalam pemenuhan kebutuhan
harian, namun lemak yang dikonsumsi bukan lemak jenuh melainkan lemak yang
mengandung omega 3 dan omega 6. Pemilihan sumber protein yaitu protein yang bernilai
biologis tinggi untuk memenuhi kebutuhan serta mencegah hilangnya massa non lemak
tubuh.
Pagi
Siang
Malam
PENUTUP
3.1 Kesimpulan Dan Saran
Diet ketogenik (DK) merupakan metode diet dengan pembatasan asupan karbohidrat
tanpa melakukan restriksi energi. Pemberian karbohidrat harian sekitar 20-50 g/hari atau
sekitar 5-10% dari total kebutuhan energi sehari, tidak termasuk konsumsi serat (gram bersih
karbohidrat) . Tujuan dari pemberian diet ketogenik adalah mencapai ketosis nutrisi pada
tubuh, yang didefinisikan dengan tingkat beta-hidroksibutirat darah antara 0,5 dan 3 mM40.
Dalam penerapan DK, karbohidrat diberikan seminimal mungkin sebesar 5-10%, selanjutnya
pemberian protein sebesar 20-25% dan lemak sebesar 70%-75% dari total kebutuhan energi
harian. Meskipun konsumsi lemak menjadi komposisi terbesar dalam pemenuhan kebutuhan
harian, namun lemak yang dikonsumsi bukan lemak jenuh melainkan lemak yang
mengandung omega 3 dan omega 6. Pemilihan sumber protein yaitu protein yang bernilai
biologis tinggi untuk memenuhi kebutuhan serta mencegah hilangnya massa non lemak
tubuh.
DAFTAR PUSTAKA
Putri, M. N. H., Dewi, M. A., & Handayani, D. (2022). Efek Diet Ketogenik pada Diabetes
Melitus Tipe 2: Scoping Review.
Rusek, M., Pluta, R., Ułamek-Kozioł, M., & Czuczwar, SJ (2019). Diet ketogenik pada
penyakit Alzheimer. Jurnal internasional ilmu molekuler , 20 (16), 3892.
Murti, K., Tan, E. I. A., & Irfannuddin, I. (2019). Pengaruh Diet Ketogenik Terhadap
Proliferasi Dan Ketahanan Sel Pada Jaringan Pankreas. Jambi Medical Journal, Jurnal
Kedokteran Dan Kesehatan, 7(1), 102-116.
Walczyk, T., & Wick, JY (2017). Diet ketogenik: membuat comeback. Apoteker
Konsultan® , 32 (7), 388-396.
Sarungallo, T. R. (2022). Efektivitas Diet Ketogenik Pada Pasien Obesitas= The Efficacy Of
Ketogenic Diet On Obese Patients (Doctoral dissertation, Universitas Hasanuddin).