Disusun Oleh:
Kelompok 1
Cristin angelica (2102010001)
Baiq laras yulia H (2102010002)
Aunur rofiqoh (2102010004)
Tiara yulandari (2102010005)
Satriawan (2102010006)
Kiswatul muzakir (2102010007)
Azelia nurpateha p. (2102010008)
Denda nuning A. (2102010010)
Nurmilayani (2102010012)
Nur febrianti (2102010013)
Fitriah ilhami (2102010014)
Namira mawadah A.P (2102010015)
Khaerunisah (2102010016
PROGRAM STUDI GIZI
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS BUMIGORA
2022
BAB 1
Pendahuluan
Lemak dan minyak merupakan zat makanan penting untuk menjaga kesehatan
tubuh manusia. Selain itu, lemak atau minyak juga merupakan sumber energi yang lebih
efektif dibandingkan dengan karbohidrat dan protein. Satu gram minyak atau lemak dapat
menghasilkan 9 kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4
kkal/gram. Minyak atau lemak, khususnya minyak nabati, mengandung asam-asam lemak
essensial seperti asam linoleat, lenolenat, dan arakidonat yang dapat mencegah
penyempitan pembuluh darah akibat penumpukan kolestrol. Minyak dan lemak juga
berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin-vitamin A, D, E, dan K (Winarno,
1992).
Lemak dan minyak terdapat pada hampir semua bahan pangan dengan kandungan
yang berbeda-beda. Tetapi lemak dan minyak sering kali ditambahkan dengan sengaja ke
bahan makanan dengan berbagai tujuan. Dalam pengolahan bahan pangan, minyak dan
lemak berfungsi sebagai media penghantar panas, seperti minyak goreng, shortening
(mentega putih), lemak (gajih), mentega, dan margarine di samping itu, penambahan
lemak juga dimaksudkan juga untuk menambah kalori serta memperbaiki tekstur dan cita
rasa bahan pangan., seperti pada kembang gula, penambahan shortening pada pembuatan
kue-kue, dan lainlain (Ketaren, 1986).
Minyak dan Lemak adalah salah satu kelompok yang termasuk golongan lipid,
yaitu senyawa organik yang terdapat dialam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
pelarut organik non-polar, contohnya dietil eter, kloroform dan hidrokarbon lainnya.
Lemak dan Minyak dapat larut dalam pelarut yang disebut di atas karena lemak dan
minyak mempunyai polaritas yang sama dengan pelarut tersebut (Herlina, 2009).
Lemak dan minyak adalah trigliserida, atau triasilgliserol, dalam kedua istilah ini
yang berarti trimester dari gliserol. Perbedaan antara suatu lemak dan minyak, yaitu: pada
suhu kamar (250c) lemak berbentuk padat dan minyak bersifat cair. Selain itu lemak dan
minyak juga merupakan sumber energi yang lebih efektif dibandingkan dengan
karbohidrat dan protein. Satu gram minyak atau lemak dapat menhasilkan energi sebesar
9kkal, sedangkan karbohidrat dan protein hanya menghasilkan 4kkal/gram.
Minyak goreng merupakan salah satu bahan yang ada didalam lemak, baik yang
berasal dari lemak tumbuhan (lemak nabati) maupun dari lemak hewan (lemak hewani).
Penggunaan minyak goreng berfungsi sebagai medium penghantar panas, menambah rasa
gurih, menambah nilai gizi dan kalori dalam makanan. Minyak goreng tersusun dari
beberapa senyawa seperti asam lemak dan trigliserida. Minyak dan lemak juga berfungsi
sebagai sumber dan pelarut bagi vitamin A, D, E, dan K. (Winarno, 2004) (Ketaren,
2008).
Lemak dan Minyak sebagai bahan pangan dibagi menjadi 2 golongan, yaitu:
a) Lemak yang siap dikonsumsi tetapi tanpa dimasak (edible fat consumed
uncooked), misalnya mentega dan margarin.
b) Lemak yang dimasak bersama dengan bahan pangan atau dijadikan sebagai
penghantar panas dalam memasak bahan pangan, misalnya minyak goreng. Lemak atau
minyak yang ditambahkan kedalam bahan pangan, yang perlu memenuhi persyaratan dan
sifat-sifat tertentu. Sebagai contohnya yaitu persyaratan yang digunakan untuk
pembuatan mentega atau margarin yang berbeda dengan persyaratan minyak yang
dijadikan untuk shortening, minyak goreng atau lemak (Ketaren, 2012).
2.2 Absorbsi lemak
Minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) adalah minyak nabati edible yang
didapat dari mesocrap buah pohon kelapa sawit. Minyak sawit secara alami berwarna
merah karena kandungan protein yang tinggi. Kelapa sawit harus mengalami
beberapa tahap pengolahan untuk menghasilkan minyak kelapa sawit (CPO). Minyak
hasil pengepresan daging buah kelapa sawit dialirkan ke stasiun klarifikasi.
Kemudian minyak tersebut dipanaskan untuk mengurangi kadar air, kemudian
dimasukkan ke dalam pengering vacum sehingga kadar airnya berkurang. Kotoran-
kotoran yang terdapat dalam minyak dipisahkan dengan sistem pengendapan
(settling) dan pemusingan. Hasil minyak sawit mentah (CPO) disimpan dalam
tangki-tangki penyimpanan sebelum didistribusikan ke industri pengolahan minyak
sawit. Neraca massa merupakan penerapan hukum kekentalan massa terhadap suatu
proses yang menyebutkan bahwa jumlah total massa adalah kekal, tidak dapat
dimusnahkan ataupun diciptakan. Dari proses pemurnian ini maka diketahui laju alir
minyak kasar yang masuk ke stasiun klarifikasi adalah sebesar 8334,2836 Kg/jam
dengan persentase minyak 40,37%. Maka Crude Palm Oil (CPO) yang diperoleh
pada stasiun klarifikasi yang terdapat pada storage tank adalah sebesar 6961,1935
Kg/Jam dengan persentase minyak 95,61%. Dari hasil perolehan Crude Palm Oil
(CPO) pada proses pemurnian didapat persen rendemen sebesar 23,25% dan persen
kehilangan minyak yang terjadi pada stasiun klarifikasi sebesar 0,1379% untuk setiap
jamnya.
b. Menghasilkan energi
d. menghangatkan tubuh
b. Konstruksi
g. Pembangkit listrik.
h. Produk kecantikan.
Berat sampel
Prinsip Kerja
• Asam lemak dibuat volatile dengan metode metilasi asam lemak, terbentuk senyawa
metil ester yang volatile
• Senyawa metil ester asam lemak diinjeksikan dalam kolom GC, terpisah berdasarkan
volatilitas nya
• Komponen yang keluar dari kolom akan dideteksi dengan alat detektor ionisasi nyala
api (Flame Ionization Detector/FID)
• Hasil deteksi dibandingkan dengan standar asam lemak yang telah diketahui jenis dan
konsentrasinya
• Waktu retensi (relatife retention time / RRT) masing2 asam lemak tergantung pada
panjang rantau dan jumlah ikatan rangkap