Anda di halaman 1dari 14

PROGRAM UPAYA UNTUK PENCEGAHAN DAN

PENANGGULANGAN PENCEMARAN AIR SUNGAI DI BALI


SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN TERHADAP ALAM
PROPOSAL
(Disusun untuk memenuhi Tugas UAS Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar)
Dosen pengampu :
(Dr.Asep Shodiqin,M.Ag.)
( Lina Kamila Rahmasari,M.I.Kom)

Disusun Oleh :
Kahila Aulia Rasyda
1224040057

PENGEMBANGAN MASYRAKAT ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................................................3
A. Latar Belakang Masalah.................................................................................................................4
B. TUJUAN PROGRAM........................................................................................................................5
C. MANFAAT PROGRAM.....................................................................................................................6
D. LUARAN YANG DIDAPAT DARI PROGRAM......................................................................................6
BAB II.....................................................................................................................................................7
GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN........................................................................................7
A. GAMBARAN UMUM......................................................................................................................7
B. HASIL TEMUAN..............................................................................................................................8
C. ALASAN PROGRAM ITU HARUS BERJALAN...................................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................11
METODE PELAKSANAAN......................................................................................................................11
A. METODE PELAKSANAAN PROGRAM............................................................................................11
B.GAMBARAN IMPLEMENTASI DARI PROGRAM YANG DILAKSANAKAN...........................................12
REFERENSI.......................................................................................................................................13

i
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kecamatan


Lampiran 2 Gambar Sungai Tukad Badung
Lampiran 3 Tabel Karakteristik dan Sumber Pencemaran
Lampiran 4 Gambar Lokasi Air Yang Tercemara

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sungai adalah air berkumpul yang berasal dari hujan yang jatuh di daerah tangkapanya dan
mengalir dengan takarannya juga, dari permukaan yang mana memberikan manfaat untuk
kehidupan manusia. Sumber daya air secara garis besar ini meliputi air permukaan dan air tanah,air
permukaan akan lebih gampang tercemar dibandingkan dengan air tanah,sebab air permukaan lebih
gampang terkontaminasi dengan sumber-sumber pencemaran.sehingga dari mata air sebagai awal
mengalirnya air.melintas bagian-bagian alur sungai sampai ke bagian hilir yang mana terjadi secara
dinamis. Kedinasmisan ini akan tergantung pada musim,karakteristik alur sungai,dan pola hidup
manusia disekelilingnya.kondisi ini, dapat menyebabkan baik kuantitas maupun kualitasnya dapat
mengalami perubahan-perubahan sesuai,dengan perkembangan yang berada di lingkungan sungai
dan juga pada kehidupan manusia.
Hal ini dapat dipengaruhi oleh adanya akitivitas makhluk hidup,namun kebutuhan air tidak
dapat tergantung pada kuantitas,akan tetapi tergantung juga pada kualitasnya. Dengan sejalannya
peningkatan kegiantan pembangunan di berbagai bidang ,perkembangan zaman ini, ilmu
pengetahuan,teknologi dan adanya pertambahan penduduk dari tahun ke tahun,maka dari itu
kebutuhan air setara dengan penngunnaanya pun juga semakin meningkat.
Pada dasarnya bagian hulu sungai itu relatif sedikit adanya ganguan,hal ini disebabkan karena
adanya ekosistem disekitarnya belum mengalami kerusakan, maka dapat dikatakan masih dalam
keadaan baik. Bagian tengah alur sungai akan bertambah sesuai dengan perkembangan pemukiman,
kemudian kerusakan dan pencemaran akan mulai terlihat. Sedangkan di hilir kondisinya cukup
parah mengalami kerusakan dan pencemaran.Sementara itu pencemaran di sungai tentunya
diakibatkan oleh kehidupan disekelilingnya baik sungai sendiri itu maupun berbuatan sebagai
pengguna.Efek dominan pada pencemaran sangatlah terliat dari kerusakan yang telah ditimbulkan
oleh manusia dalam kuantitas yang tergantung gaya hidupnya.Pada setiap bantaran sungai yang
padat dengan penduduknya pemukiman,dipastikan akan terliat saluran-saluran yang menuju ke
badan sungai. Sehingga bila diakumulasikan dari beberapa cerobong asap akan menghasilkan
limbah yang cukup tinggi.

1
Akibatnya pembangunan yang semakin meumpuk diikuti dengan meningkatnya pencemaran
lingkungan yang berasal dari pembuangan limbah industri, rumah tangga dan pertanian, yang
mengandung bahan/zat yang dapat membahayakan kehidupan manusia dan mengganggu
kelestarian lingkungan. Bahwasaanya pencemaran lingkungan khususnya pencemaran air saat ini
sangat besar dan peningkatannya relatif tinggi. Sehingga peningkatan pada pencemaran air dari
sumber pembuangan limbah menyebabkan sumber air sungai yang penting bagi irigasi cenderung
menurun, baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
Sementara itu luas hutan yang berfungsi sebagai penampung air terus berkurang, karena
ditebang dan diubah menjadi lahan pertanian.pemukiman, kawasan industri dan tempat kegiatan
lainnya. Salah satu ekosistem air tawar yang menyediakan air adalah sungai. Sungai yang
digunakan sebagai sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dapat mengalami gangguan
keseimbangan ekosistemnya, karena aktivitas manusia itu sendiri dapat menghasilkan bahan
pencemar yang mencemari sungai.
Pencemaran yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan komponen
lain ke dalam air oleh kegiatan manusia, sehingga kualitas air turun sampai tingkat tertentu yang
menyebabkan air tidak dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran pada suatu
perairan dapat menimbulkan kerusakan yang akan berdampak pada penurunan kualitas perairan
tersebut. Sumber pencemaran berasal dari berbagai sumber yaitu sabun atau detergen, sampah dan
limbah industri.
Apabila kita melirik tahun 1970-an beberapa sungai besar di Bali seperti Tukad Badung
(Denpasar-Badung), Tukad Melangit (Bangli – Gianyar-Klungkung),Tukad Buleleng (Buleleng),
Tukad Ayung (Denpasar), Tukad Pekaseh (Denpasar),kondisi air sungai masih sangat bersih dan
tidak tercemar. Warga tetap mendapatkan memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan rumah tangga
seperti memasak, mandi,mencuci dan sebagai air minum. Jika kita bandingkan dengan keadaan saat
ini, hal tersebut tidak dapat dilakukan oleh warga karena sudah tidak memungkinkan lagi
menggunakan air tercemar yang konsentrasinya telah melebihi ambang batas batasan dan
kandungan bahan kimia dan zat beracun sudah sangat berbahaya dan jauh di atas ambang baku
mutu yang disesuaikan peruntukannya.

B. TUJUAN PROGRAM

1. Program penguragan pencemaran air sungai ini bertujuan untuk mengurangi tingkat
pembuangan limbah industri yang di hasilkan,khususnya yang berada di dekat aliranh
sungai cenderung akan membuang limbahnya ke dalam sungai yang mencemari
ekosistem air dan juga melindungi alam.
2. Program penguragan pencemaran air sungai ini bertujuan untuk mengurangi jumlah
kualitas perairan yang tercemar.
3. Program penguragan pencemaran air sungai ini bertujuan untuk mengurangi limbah
rumah tangga yang belum terkendali karena limbah ini dihasilkan beberapa zat organic
dan anorganik yang dibuang dan dialirkan ke sungai tanpa perlakuan yang memadai.

2
C. MANFAAT PROGRAM

1. Program pengurangan pencemaran air sungai ini dapat membantu


meningkatkan kualitas air di Bali serta implementasi agar sangat signifikan
pada tata kelola yang dirasakan oleh masyarakat setempat.
2. Program pengurangan pencemaran air sungai ini dapat membantu mengurangi
perubahan yang dapat dilihat dari tumbuhnya kesadaran masyrakat setempat
dan rasa tanggungjawab dalam memlihara juga mengendalikan pencemaran di
Bali terutama di daerah Tukad Bindu.
3. Program pengurangan pencemaran air sungai ini dapat membantu dapat
meningkatkan potensi alam serta sosial yang dimiliki serta menjadi salah satu
objek wisata sungai di Kota Denpasar sehingga pengembagan telah dilalukan
melalui pengelolaan bantaran Tukad Bindu sebagai tempat bersantai, bermain,
dan berolahraga bagi masyarakat sekitar.

D. LUARAN YANG DIDAPAT DARI PROGRAM

Pada umumnya, program ini akan mengurangi pencemaran air sungai sebagai
pelidungan terhadap alam yang bertujuan untuk menjaga kualitas air sungai agar tetap dalam
kondisi yang baik dan juga melindungi ekosistem sungai yang rentan terhadap dampak
pencemaran..Dengan adanya program dapat menjaga keberagaman hayati di dalam dan
sekitar sungai. Sehingga tercapai keseimbangan antara kebutuhan manusia dan perlindungan
terhadap alam melalui pengurangan pencemaran air sungai. Dengan menjaga kualitas air
yang baik, ekosistem sungai yang sehat, dan keberagaman hayati yang terjaga, alam dapat
dilindungi dan dinikmati oleh generasi sekarang dan mendatang.

3
BAB II

GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN

A. GAMBARAN UMUM
Tukad Badung adalah Sumber air dari sungai ini berasal dari hulu di pegunungan Bali,
kemudian mengalir ke arah selatan hingga muara di Selat Badung, mengalir melintasi Kota
Denpasar,Provinsi Bali. Sungai Tukad Badung secara fisik terbilang baik, namun memiliki
kualitas air yang buruk.Lokasi sungai Badung berada di dua kabupaten dan kota, hulu di
Kabupaten Badung dan hilir di kota Denpasar. Sungai Tukad Badung mengalir dari
Kabupaten Badung dan melalui dan memiliki hilir di Kota Denpasar.serta memiliki DAS
yang luas, meliputi area perkotaan Denpasar, Gianyar, dan sebagian Kabupaten Badung.
Sungai ini memainkan peran penting dalam menyediakan air bagi kegiatan pertanian,
industri, dan kebutuhan masyarakat setempat.
Sungai ini memiliki Panjang 17 km dengan cakupan area seluas mungkin 22,5 km².
Penduduk Kota Denpasar saat ini merupakan yang terpadat di Bali, dengan kepadatan
mencapai 100 orang orang/ha (data statistik tahun 2006). Konsekuensi logis dari populasi
yang besar adalah jumlah tanah yang digunakan untuk pemukiman yang dihasilkan Infiltrasi
air hujan menurun, limpasan permukaan meningkat Mayoritas penduduk di sekitar sungai .

Tabel 1 Kenaikan Penduduk


Mayoritas penduduk ininadalah masyrakat yang mana menengah kebawah. Seiring
dengan bertambahnya jumlah penduduk dan kegiatan pembangunan yang kurang
memperhatikan keseimbangan dan daya dukung kualitas lingkungan, dapat terdiri dari
beragam lapisan masyarakat, termasuk penduduk perkotaan, pedagang, pekerja industri, dan
masyarakat umum. Mereka mungkin tinggal di permukiman padat penduduk atau memiliki
usaha di sekitar sungai. Kabupaten Badung juga memiliki pertanian sebagai sektor ekonomi
penting. Beberapa desa di wilayah Badung terkenal dengan perkebunan dan pertanian
sayuran. Sehingga, mayoritas penduduk di Kabupaten Badung dapat terdiri dari petani,
pekerja pariwisata, pengusaha, dan masyarakat umum yang tinggal di perkotaan maupun
pedesaan.

4
B. HASIL TEMUAN

Gambar 2 Sungai Tukad Badung

Bahwa Dari gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa ,Adanya pencemaran air sungai yang
disebabkan oleh salah satu perusahan sablon dan tekstil,diakibat pencemaran air sungai tersebut
menyebabkan limbah itu akan merembes ke sungai dan berpontensi bahaya bagi lingkungan
disana.Bahkan air merah Tukad Badung sudah mengalir ke kawasan Jalan Imam Bonjol, Denpasar
Barat dan Taman Pemancingan, Denpasar Selatan. Limbah sablon yang seharusnya disimpan di bak
pengolahan limbah langsung dibuang melalui pipa yang terhubung dari usaha pencelupan sablon ke
sungai. Pencemaran air sungai merujuk pada kondisi di mana air sungai terkontaminasi oleh bahan-
bahan atau zat-zat yang dapat membahayakan kualitas air tersebut. Pencemaran air sungai dapat
disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk aktivitas manusia dan alami.Adapun hal ini memiliki
dampak yang merugikan, baik bagi lingkungan maupun kesehatan manusia. Hal ini dapat
mengancam kehidupan akuatik, mengurangi kualitas air minum, menyebabkan penyebaran penyakit,
dan merusak ekosistem sungai secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk mengelola limbah
dan menjaga kebersihan sungai guna mencegah pencemaran air yang lebih lanjut.

5
Karakteristik Lokasi Penelitian dan Identifikasi Sumber Pencemaran itu terdapat 6 lokasi dan
berbagai aktivitas yang berada di masing-masing lokasi Tukad berpotensi sebagai pencemar air
Badung dirangkum dalam Tabel 3

Adapun kondisi penutupan DAS di setiap lokasi pengambilan sampel ditunjukkan oleh google earth di
setiap lokasi pengambilan sampel di Gambar 4.

Gambar. 4. Karakteristik Wilayah dan Sumber Pencemar

6
Gambar tersebut dijelaskan bahwa kegiatan yang baik DAS dan perairan Tukad Badung
berkembang pesat. Berbagai aktivitas tersebut merupakan permukiman warga dengan berbagai
aktivitasnya harian, pertanian (hulu), peternakan, bengkel, laundry, pasar, rumah rumah sakit,
industri makanan dan kerajinan serta perkantoran,tujuan memberikan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup, terhadap memberikan peraturan yang membatasi setiap aktivitas
manusia yang berkontribusi terhadap dampak pada lingkungan yang baik atau buruk. Begitu pula
dengan perlindungan dan pengelolaannya lingkungan terkait pencemaran air sungai, maka semua
dampak positifnya dapat ditimbulkan dan lingkungan dalam hal ini keberadaan sungai Bersama air
sungai yang bersih dapat dimanfaatkan secara positif dari generasi ke generasi.

Tabel 2: Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Tk. Badung

Tingginya kadar fosfat (PO4) di badan air disebabkan oleh banyaknya input limbah berupa
detergen, limbah pertanian, dan juga feses. Fosfat menyebabkan algae blooming yang menyebabkan
peningkatan BOD dan penurunan DO pada badan air . Di Tukad Badung, akibat peningkatan kadar
fosfat, hal ini dapat berpengaruh pada peningkatan BOD. Tingginya BOD disebabkan oleh banyaknya
mikroorganisme di dalam air yang membutuhkan oksigen untuk metabolisme organisme tersebut.
Semakin tinggi BOD maka akan semakin rendah kadar oksigen terlarut (DO) karena digunakan untuk
metabolisme organisme biologis dalam air . Jika dilihat dari pemeriksaan DO, nilainya masih
termasuk dalam kategori baku mutu kelas II, namun nilainya tidak jauh di atas baku mutu kelas II.

C. ALASAN PROGRAM ITU HARUS BERJALAN

Pencemaran air sungai adalah kondisi ketika air sungai terkontaminasi oleh bahan-bahan yang
merusak kualitasnya dan dapat membahayakan kehidupan akuatik dan manusia yang bergantung
pada sumber air tersebut. Pencemaran air sungai dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk
aktivitas manusia dan faktor alami.Karena dengan adanya program ini bisa kesadaran masyrakat
mengenai pentingnya menjaga kebersihan sungai dan dampak negatif dari pencemaran air sungai.
Hal ini dapat dilakukan melalui sosialisasi, seminar, workshop, dan penggunaan media massa,juga
mengelolaan sampah yang baik dengan memperkuat sistem pengelolaan sampah yang terintegrasi,
seperti pengurangan, daur ulang, dan pengolahan limbah. Pemerintah dan masyarakat perlu
bekerjasama dalam mengoptimalkan program pengelolaan sampah yang ada agar tidak terjadi
pencemaran pada sungai.

7
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. METODE PELAKSANAAN PROGRAM

Dengan mengimplementasikan metode-metode ini dalam program pencemaran air


sungai, akan tercipta upaya perlindungan alam yang lebih komprehensif. Upaya ini penting
untuk menjaga keberlanjutan ekosistem sungai dan memastikan bahwa alam dapat
terlindungi dari dampak negatif pencemaran air.

1. Melakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air sungai untuk


mengidentifikasi tingkat pencemaran dan dampaknya terhadap lingkungan
alam. Pemantauan ini dapat dilakukan dengan mengukur parameter seperti
pH, kekeruhan, kandungan bahan kimia, dan keberadaan organisme indikator
kualitas air. Data pemantauan dapat membantu dalam menentukan langkah-
langkah perlindungan yang lebih spesifik.
2. Melakukan restorasi habitat sungai yang terdampak pencemaran untuk
mengembalikan fungsi ekosistem yang sehat. Hal ini meliputi upaya
rehabilitasi tepian sungai, pembersihan sungai dari sampah dan sedimentasi,
serta penanaman vegetasi sungai yang alami. Restorasi habitat sungai
membantu memulihkan keanekaragaman hayati dan menjaga kualitas air
yang baik.
3. Pengelolaan air limbah yang berkelanjutan yang Menerapkan sistem
pengelolaan air limbah yang berkelanjutan untuk mencegah pencemaran
sungai. Ini melibatkan penggunaan teknologi pengolahan limbah yang efisien
dan ramah lingkungan, seperti pengolahan air limbah dengan metode biologi
atau penggunaan sistem pengolahan tertutup yang mencegah limbah
mencemari sungai secara langsung.
4. Konservasi sumber daya air agar Melakukan upaya konservasi untuk
mengurangi tekanan terhadap sumber daya air. Ini melibatkan penggunaan
air yang efisien, promosi praktik pertanian berkelanjutan yang mengurangi
penggunaan pestisida dan pupuk, serta pengaturan pengambilan air yang
bijaksana.

8
5. Konservasi sumber daya air serta Melakukan upaya konservasi untuk
mengurangi tekanan terhadap sumber daya air. Ini melibatkan penggunaan
air yang efisien, promosi praktik pertanian berkelanjutan yang mengurangi
penggunaan pestisida dan pupuk, serta pengaturan pengambilan air yang
bijaksana.
6. Melakukan rehabilitasi ekosistem sungai yang terdampak pencemaran untuk
memulihkan fungsi ekologis dan keanekaragaman hayati. Ini melibatkan
pekerjaan restorasi fisik, seperti pengembalian aliran sungai yang alami,
penanaman vegetasi riparian, dan pemulihan kondisi dasar sungai yang rusak.

B.GAMBARAN IMPLEMENTASI DARI PROGRAM YANG


DILAKSANAKAN
1. Mengatur dan memantau aktivitas industri untuk memastikan pengelolaan
limbah yang baik sesuai dengan standar lingkungan serta menyediakan
bantuan teknis dan pelatihan kepada industri untuk memperkenalkan
teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
2. Mengatur dan memantau aktivitas industri untuk memastikan pengelolaan
limbah yang baik sesuai dengan standar lingkungan juga menyediakan
bantuan teknis dan pelatihan kepada industri untuk memperkenalkan
teknologi pengolahan limbah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
3. Mengatur dan memantau aktivitas industri untuk memastikan pengelolaan
limbah yang baik sesuai dengan standar lingkungan.Menyediakan bantuan
teknis dan pelatihan kepada industri untuk memperkenalkan teknologi
pengolahan limbah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
4. Mengatur dan memantau aktivitas industri untuk memastikan pengelolaan
limbah yang baik sesuai dengan standar lingkungan.Menyediakan bantuan
teknis dan pelatihan kepada industri untuk memperkenalkan teknologi
pengolahan limbah yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
5. Melakukan pemantauan rutin terhadap kualitas air sungai dengan melakukan
pengambilan sampel air dan analisis laboratorium untuk memantau
perubahan dalam parameter kualitas air sehingga evaluasi berkala dilakukan
untuk mengevaluasi keberhasilan program dan menentukan langkah-langkah
perbaikan yang diperlukan.

Implementasi program ini akan melibatkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat,


industri, dan berbagai pemangku kepentingan untuk mencapai perlindungan yang optimal
terhadap alam melalui pencegahan dan penanggulangan pencemaran air sungai di Bali.

9
REFERENSI
Drs.Sukadi. (1999) PENCEMARAN SUNGAI AKIBAT BUANGAN LIMBAH DAN PENGARUHNYA
TERHADAP BOD DAN DO. Kota Bandung.
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND.TEKNIK_SIPIL/196409101991011-SUKADI/02-
Penelitian/04-Pencemaran_Sungai.pdf
MERLIYANA. (2017) ANALISIS STATUS PENCEMARAN AIR SUNGAI DENGAN
MAKROZOOBENTOS SEBAGAI BIOINDIKATOR DI ALIRAN SUNGAI SUMUR PUTRI TELUK
BETUNG .Lampung
http://repository.radenintan.ac.id/2986/1/SKRIPSI_MERLIYANA.pdf
https://www.academia.edu/9083809/Makalah_Pencemaran_Sungai
Warlina.L. (2004) PENCEMARAN AIR: SUMBER,DAMPAK DAN
PENANGGULANGANNYA .Bogor,Jawa Barat.
https://rudyct.com/PPS702-ipb/08234/lina_warlina.pdf
Azhari.A.M (2019) PENCEMARAN AIR DI SUNGAI BATANGHARI.Stie GK Muara Bulan.
https://www.scribd.com/document/397022827/Proposal-penelitian
Putra.P.A.P (2022) EFEKTIVITAS PROGRAM KALI BERSIH (PROKASIH) DI TUKAD BINDU
KELURAHAN KESIMAN KOTA DENPASAR. Journal of Contemporary Public Administration
(JCPA), Volume 2, Nomor 1, Mei 2022; (13-20).
file:///C:/Users/HP/Downloads/4969-Article%20Text-28157-2-10-20220713.pdf
Nugroho.S.F (2018) Peran Stakeholder Dalam Mendukung Sempadan Tukad Badung Sebagai
Sarana Leisure And Recreation Masyarakat Kota Denpasar (Studi Kasus Jalan Taman Pancing
Pemogan, Denpasar). Jurnal Destinasi Pariwisata.
file:///C:/Users/HP/Downloads/43470-1141-90179-1-10-20181031.pdf
https://www.pu.denpasarkota.go.id/public/uploads/download/Masterplan%20Drainase
%20Mei%202009%20part%201_337435.pdf
https://repositori.unud.ac.id/protected/storage/upload/repositori/
10bd5e2704093b6a96b3056a37017732.pdf
St. Munadjat Danusaputro, 1986, Hukum Lingkungan dalam Pencemaran Lingkungan
MelandasiSistem Hukum Pencemaran, Buku V, Sektoral, Bina Cipta, Bandung, Hal.77
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_riwayat_penelitian_1_dir/
1753158fb58cd443fa8f99679475b681.pdf

10
Eurazmy,2019 ,Asal Usul Pencemaran Air di Tukad Badung Berubah Merah, Satpol PP
Denpasar Bakal Sanksi Pelaku Ini.Denpasar

https://bali.tribunnews.com/2019/11/27/asal-usul-pencemaran-air-di-tukad-badung-
berubah-merah-satpol-pp-denpasar-bakal-sanksi-pelaku-ini?page=3
Vichotman.R,Haribowo.R,Prayagp.B.T., (2021) Analisa Kualitas Air Tukad Badung, Denpasar,
Bali Menggunakan Program QUAL2Kw. Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya AirVol.
1No. 1(2021) p. 40-51© Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya.
https://jtresda.ub.ac.id/index.php/jtresda/article/view/12/5

11

Anda mungkin juga menyukai