Anda di halaman 1dari 67

LAPORAN KELOMPOK PPL

DI KELURAHAN LEMBURSITU, KECAMATAN LEMBURSITU KOTA SUKABUMI

DARI HARI SENIN TGL 26 DESEMBER 2022 S/D 25 JANUARI 2023


Dosen Pembimbing : DR.H. DADANG EMUH, S.IP., M.SI

OLEH KELOMPOK PPL KELURAHAN LEMBURSITU :

NO. INDUK PROGRAM


NO NAMA
MAHASISWA STUDI
1 MOH BAHA 20010154 IAN
2 FUTRI NURFADILAH 20010089 IAN
3 TIA SITI RAHMAH 20010030 IAN
4 TAUFIK HIDAYAT 20010042 IAN
5 PAHMI ISMATULLOH 20010067 IAN
6 ALDI GUSNAWAN 20010299 IAN
7 MUHAMMAD GIAS FATURRAHMAN 20010184 IAN
8 PUJA ASIH 20020124 IP

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

SYAMSUL ‘ULUM SUKABUMI

TAHUN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

Disusun Oleh Kelompok Kelurahan Lembursitu :

NO. INDUK PROGRAM


NO NAMA
MAHASISWA STUDI
1 MOH BAHA 20010154 IAN
2 FUTRI NURFADILAH 20010089 IAN
3 TIA SITI RAHMAH 20010030 IAN
4 TAUFIK HIDAYAT 20010042 IAN
5 PAHMI ISMATULLOH 20010067 IAN
6 ALDI GUSNAWAN 20010299 IAN
7 MUHAMMAD GIAS FATURRAHMAN 20010184 IAN
8 PUJA ASIH 20020124 IP

Kelurahan Lembursitu Kec. Lembursitu Kota Sukabumi mulai tanggal 26 Desember


2022 s/d 25 Januari 2023.

Sukabumi, 25 Januari 2023


Mengetahui :

Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Kelompok

Dr.H. Dadang Emuh, S.IP., M.Si Moh Baha


NIDN : NIM : 20010154

Lurah Lembursitu

Pendi, S.IP., M.A.P


NIP : 19700422007011021

i
ABSTRAK

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) bertujuan untuk mengabdikan sebagian


kompetensi mahasiswa untuk dapat membantu dalam membantu dan meneliti kinerja
di Kelurahan dalam rangka menciptakan mahasiswa yang berkualitas dan melatih
kemampuan profesionalisme dalam dunia kerja secara kongkret. Oleh karena itu,
pelaksanaan PPL yang telah berlangsung merupakan kesempatan bagi mahasiswa
untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh selama duduk di bangku
perkuliahan dan menimba ilmu secara empirik tidak sekedar mengetahui suatu teori
saja tetapi juga memiliki kemampuan untuk menerapkan teori tersebut, tidak hanya
dalam situasi simulasi tetapi juga dalam situasi sesungguhnya. Kegiatan PPL STISIP
SYAMSUL ‘ULUM Tahun 20 yang berlokasi di Kelurahan Lembursitu dilaksanakan
pada tanggal 26 Desember 2022 s/d 26 Januari 2023. Pada tahap persiapan, mahasiswa
yang akan melaksanakan PPL telah melakukan observasi dan konsultasi dengan staff
pembimbing lapangan dan dosen pembimbing lapangan. Dalam pelaksanaan PPL,
praktikan membantu pekerjaan di Kelurahan baik di pelayanan umum, kasi-kasi
Kelurahan dan PKK. Kemudian tahap selanjutnya adalah evaluasi yang diberikan
setelah praktik dilaksanakan.
Hasil yang diperoleh selama dilaksanakannya Praktik Pengalaman Lapangan
(PPL), mahasiswa memperoleh gambaran nyata yang berkaitan dengan dunia kerja
khususnya di pemerintahan. Dengan terselesainya kegiatan PPL ini diharapkan dapat
tercipta tenaga kerja yang profesional dan berkualitas serta memiliki integritas.

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Tunggal, Tuhan semesta alam yang Maha Pemurah
lagi Maha penyayang, yang menguasai Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah
dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan yaitu melaksanakan kegiatan PPL (Praktik
Pengalaman Lapangan), maka dengan kemampuan, pengetahuan dan wawasan yang sangat
terbatas penulis berusaha menyusun karya tulis ini dengan judul “PRAKTIK PENGALAMAN
LAPANGAN (PPL) DI KANTOR KELURAHAN LEMBURSITU KOTA SUKABUMI”
Alhamdulillah selesai pada waktu yang telah di tentukan. Melalui karya tulis ini, di harapkan
pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang kinerja dan tugas-tugas pemerintah Kelurahan.
Penulisan karya tulis ini banyak didasari oleh rasa tangung jawab serta kesadaran penyusun
sebagai seorang mahasiswa yang peduli serta butuh akan pendidikan, karena penulis merasa bahwa
di dalam karya tulis ini terdapat banyak sekali kekurangan dan kesalahan yang menghendaki
adanya perbaikan dan kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis dengan rendah hati sangat
mengharapkan datangnya kritik dan saran semua pihak demi perbaikan karya tulis ini.

Sukabumi, 25 Januari 2023

Penulis

iii
UCAPAN TERIMAKASIH

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak - pihak yang
telah membantu penyusunan laporan PPL ini, diantaranya :

1. Kepada ALLAH SWT yang telah memberikan kesehatan dan keselamatan kepada kita
semua.

2. Kepada orang tua yang selama ini telah mendukung dan memberikan restu kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan PPL ini dengan lancar;
3. Bapak Dr. Aang Rahmatulloh, S.IP.,MM., M.Si Selaku Ketua STISIP
Syamsul’ulum Sukabumi;
4. Bapak Dr.H. Dadang Emuh, S.Ip., M.Si Selaku Dosen Pembimbing Praktek Pengalaman
Lapangan (PPL);
5. Bapak H. Charly Dahlan, S.IP., M.Si. Selaku Wakil Dosen Pembimbing Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL);
6. Bapak Dr.H. Koharudin J, S.Ip., S.Pd.. M.Pd. Selaku ketua Pelaksana Praktik
Pengalaman Lapangan STISIP Syamsul’Ulum;
7. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan materi, petunjuk, dan informasi selama
kami mengikuti proses perkuliahan di STISIP Syamsul’Ulum Sukabumi;
8. Bapak Pendi, S.Ip.,M.A.P Selaku kepala kelurahan Lembursitu;
9. Kepada seluruh staf perangkat Kelurahan Lembursitu yang telah turut berpartisipasi
dalam membantu terlaksananya program PPL;
10. Kepada seluruh masyarakat yang berada di Kelurahan Lembursitu;

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................................................... i


ABSTRAK..................................................................................................................................... ii
UCAPAN TERIMAKASIH ........................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................1
A. Latar Belakang ......................................................................................................................1
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah .......................................................................................1
C. Maksud, Tujuan, Dan Kegunaan...........................................................................................2
D. Lokasi dan Waktu PPL .........................................................................................................4
BAB II KAJIAN TEORI ...............................................................................................................5
A. Metode Pengumpulan Data.................................................................................................14
B. Analisis Masalah .................................................................................................................15
BAB IV DESKRIPSI OBYEK PRAKTIK DAN PEMBAHASAN.........................................17
A. Deskripsi Obyek Praktik .....................................................................................................17
B. Pokok Pembahasan..............................................................................................................20
1. Menciptakan Motivasi Kerja Bagi Karyawan Kelurahan................................................20
2. Menciptakan Kedisiplinan Bagi Para Karyawan Kelurahan ...........................................21
3. Menciptakan Produktivitas Bagi Para Karyawan Kelurahan ..........................................22
4. Kepemimpinan Demokratis Dalam Meningkatkan Kretivitas Dan Inovasi Bagi
Karyawan ................................................................................................................................23
5. Efektivitas Kinerja Pegawai ............................................................................................24
6. Pengelolaan Arsip............................................................................................................27
7. Penciptaan dan Pengurusan Arsip ...................................................................................28
8. Sistem Penyimpanan dan Pemanfaatan Arsip di Kantor Kelurahan Lembursitu ............29
9. Kendala-kendala dalam Pengelolaan Arsip di Kantor Kelurahan Lembursitu................30
C. Latar Belakang Adanya Program Bantuan Sosial ...............................................................32
D. Jenis dan Sasaran Bantuan Sosial........................................................................................33
E. Sasaran Program BKSP ......................................................................................................37
F. Bantuan Sosial Pemberdayaan ............................................................................................38
G. Kebijakan dan Tujuan Bantuan Sosial Pemberdayaan........................................................38

v
H. Prosedur Oprasional Pengelolaan .......................................................................................39
BAB V PENUTUP........................................................................................................................44
A. Kesimpulan .........................................................................................................................44
B. Saran....................................................................................................................................44
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................47
LAMPIRAN-LAMPIRAN ..........................................................................................................48

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pelaksanaan praktik mengajar merupakan suatu wadah atau sarana bagi mahasiswa untuk
dapat belajar dan mencoba terjun secara langsung untuk dapat merealisasikan ilmu yang telah
didapatnya melalui teori dan diterapkan melalui praktik secara langsung di kantor-kantor
kelurahan.
Dengan adanya praktik pengalaman lapangan ini, nantinya setelah lulus diharapkan
mahasiswa dapat terjun ke masyarakat dan dapat menggunakan ilmu yang diperolehnya selama
kuliah secara efektif, dan berdaya guna bagi masyarakat, bangsa dan negara.
Tujuan dari PPL mencakup tugas-tugas ke-admidnastrian, baik berupa praktik dalam bidang
pelayanan atau kegiatan lainnya sesuai dengan pembagian tugas secara perkasi di kantor kelurahan.
Praktek pengalaman lapangan bagu mahasiswa diharapkan memiliki pengalaman langsung, baik
dalam perencanaan dan pelaksanaan proses pengadministrasian di kantor kelurahan maupun tempat
pelayanan-pelayanan publik lainnya.
Dengan adanya program PPL ini mahasiswa diharapkan dapat menghayati betapa luasnya tugas
yang akan hadapi kelak sebagai calon penerus pada waktu yang akan datang.
Pelaksanaan PPL mahasiswa STISIP SYAMSUL ULUM hanya akan berhasil apabila perencanaan
dan pelaksanaannya dilakukan melalui kerja sama yang baik dengan semua pihak yang terkait.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah


Dalam proses PPL dilaksanakan penyusun menjumpai berbagai masalah
diantaranya yaitu: Kondisi beberapa berkas (dokumen fisik) masih ada yang tidak
terarsipkan sehingga akan menyulitkan ketika akan mencari dokumen yang dibutuhkan.
Kemudian, dalam segi pelayanan walaupun sudah menggunakan komputerisasi, ternyata
masih belum bisa mengangkat efisiensi dan efektifitas secara maksimal sesuai dengan
konsep pelayanan prima. Kemudian juga kurangnya peran kelurahan dalam menyadarkan
masyarakat sehingga masyarakat masih tidak sadar akan pentingnya mengurus akta
kematian.

1
Dari segi sarana kantor seperti taman dan halaman depan kantor juga terdapat beberapa
tempat yang kurang terawat dan harus dibersihkan, dan kemudian papan informasi baik
dari media sosial, web dan lainnya tidak terupdate akan sangat mempengaruhi dalam
penyampaian informasi kepada masyarakat.
Papan informasi baik media social, web ataupun lainnya yang jarang terupdate dapat
mempengaruhi dalam penyampaian informasi kepada masyarakat.
Berdasarkan beberapa masalah di atas, maka penulis merumuskan beberapa masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana pengelolaan arsip dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di
kantor kelurahan Lembursitu?
2. Bagaimana sistem komputerisasi yang baik sehingga dapat mengusung pelayanan
prima di kantor kelurahan Lembursitu?
3. Bagaimana efektivitas kinerja pegawai terhadap kualitas pelayanan public di
kelurahan Lembursitu?
4. Bagimana peran perangkat kelurahan dalam memberikan informasi kepada
masyarakat tentang pentingnya surat kematian?
5. Apa hubungan sarana dan prasarana kantor terhadap kinerja karyawan dalam
meningkatkan kualitas pelayanan di kelurahan Lembursitu?
6. Bagaimana peran media digital terhadap efektivitas dan efisiensi dalam
penyampaian informasi kepada masyarakat?
7. Bagaimana peran pemerintah kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat di
kelurahan Lembursitu?
8. Bagaimana efektifitas sasaran bantuan social dalam meningkatkan kesejahteraan
masyarakat kurang mampu di kelurahan Lembursitu?

C. Maksud, Tujuan, Dan Kegunaan


a. Maksud Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana aspek-aspek
masalah yang terdapat di kantor kelurahan sesuai dengan konsep administrasi,
pelayanan, human relation.
b. Tujuan Penelitian

2
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari jawaban dari beberapa rumusan
masalah di atas yaitu untuk mengetahui:
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana pengelolaan arsip dalam meningkatkan
kualitas pelayanan public di kantor kelurahan Lembursitu.
2. Untuk mengetahui sistem komputerisasi yang berjalan dalam upaya
penerapan konsep pelayanan prima di kantor kelurahan Lembursitu.
3. Untuk mendeskripsikan bagaimana keterkaitan antara efektivitas kinerja
pegawai dan kulitas pelayanan publik di kantor kelurahan Lembursitu.
4. Untuk mengetahui upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pihak kelurahan
Lembursitu dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya pembuatan
akta kematian.
5. Untuk mengetahui keterkaitan sarana dan prasarana terhadap kenyaman
pegawai dan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai dalam upaya
meningkatkan kualitas pelayan publik di kantor kelurahan Lembursitu.
6. Untuk mengetahui bagaimana peran media dalam pemyampaian informasi
kepada masyarakat di era digitalisasi.
7. Untuk mengetahui peran pihak kelurahan dalam pemberdayan masyarakat
kelurahan Lembursitu.
8. Untuk mengetahui keefektifan dalam sasaran pembagian bantuan social di
kelurahan Lembursitu.
c. Kegunaan penelitian
1. Secara akademik
Hasil penelitian ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan
program Peraktik Pengalaman Lapangan (PPL) Mahasiswa Stisip
Syamsul’Ulum Sukabumi.
2. Secara teoritis
Dapat meningkatkan pemahaman tentang pengembangan Pengetahuan
dalam kaitannya dengan pelayanan publik
3. Secara Praktis
a. Bagi Lembaga

3
Berguna bagi Lembaga kampus sebagai realisasi penuntasan pra-
Akademik
b. Bagi Instansi
Hasil penelitian ini berguna sebagai bahan evaluasi untuk masa yang
akan dating
c. Bagi penulis
Berguna bagi Peserta untuk menambah pengalaman dan pengenalan
dilapangan secara langsung

D. Lokasi dan Waktu PPL


1. Lokasi PPL
PPL dilaksanakan di kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.
2. Waktu PPL
Waktu kegiatan dilakukan pada 26 Desember 2022 s/d 25 Januari 2023 yang
dilaksanakan dari hari senin s/d jum’at yang dimulai dari jam 07.30-13.00 WIB.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL)


1. Pengertian PPL
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 892) praktik adalah pelaksanaan
secara nyata apa yang disebut dalam teori. Sedangkan menurut Komaruddin (2006:
200) “Praktik merupakan cara melaksanakan dalam keadaan nyata apa yang
dikemukakan dalam teori”. Dari definisi tersebut dapat kita lihat bahwa praktik
merupakan suatu pelaksanaan dari teori dalam keadaan nyata.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan oleh mahasiswa yang
mencakup, baik latihan mengajar maupun tugas-tugas akademik.
Pengalaman lapangan merupakan salah satu kegiatan intrakurikuler yang
dilaksanakan oleh mahasiswa yang mencakup tugas-tugas akademik yang di
bombing oleh dosen pembimbing dan instansi kelurahan.
Pengalaman lapangan beroreintasi pada:
• Berorientasi pada kompetisi.
• Terarah pada pembentukan kemampuan-kemampuan tenaga kerja yang
professional.
• Dilaksanakan, dikelola dan ditata secara terbimbing dan terpadu.
2. Tujuan
Meningkatkan dan memperluas wawasan melalui pemahaman dan penghayatan
fisik, misi dan tugas serta tanggung jawab tempat atau objek pengamatan, untuk
kemudian dapat mengidentifikasikan standar pelaksanaan kegiatan, hasil serta
menemukan masalah dan upaya pemecahannya
3. Sasaran
Dalam sasarannya mahasiswa diharapkan :
• Lebih terampil dalam mengidentifikasi masalah yang berhubungan dengan
profesi kualitas pelayanan Atau topik-topik lainnya pada unit organisasi
tempat PPL.

5
• Lebih memahami arti penting profesionalisme dan pelayanan prima serta
fungsi-fungsi administrasi, pemerintahan, dan manajemen sebagai bagian
yang tidak terpisahkan dari kinerja unit organisasi.
• Terlatih memanfaatkan waktu yang terbatas untuk melakukan berbagai
kegiatan yang positif dan produktif antara lain melalui kegiatan wawancara,
diskusi kelompok, dan penulisan laporan secara komprehensif.
• Berlatih mengendalikan diri baik selama work attachment maupun dalam
proses group difusion making.

B. Kelurahan
Kelurahan adalah suatu wilayah yang ditempati oleh sejumlah penduduk yang
mempunyai organisasi pemerintahan terendah langsung di bawah camat tetapi tidak
memiliki hak untuk menyelenggarakan rumah tangganya sendiri. (Kansil 1988:20)
Kelurahan merupakan wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau
Kota. Kelurahan dipimpin oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Kelurahan merupakan unit pemerintahan terkecil, kelurahan memiliki hak mengatur
wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya sebuah Desa dapat diubah statusnya
menjadi Kelurahan. (Widjaja HAW 2002:7)
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 2005 tentang Kelurahan,
Kelurahan merupakan wilayah gabungan dari beberapa Rukun Warga (RW). Pemerintahan
di tingkat desa dan kelurahan merupakan unsur pemerintahan yang berhubungan langsung
dengan masyarakat. Kelurahan adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia di
bawah kecamatan. Dalam konteks otonomi daerah di Indonesia, Kelurahan merupakan
wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kabupaten atau kota. Kelurahan dipimpin
oleh seorang Lurah yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil. Kelurahan merupakan
unit pemerintahan terkecil setingkat dengan desa. Berbeda dengan desa, kelurahan
memiliki hak mengatur wilayahnya lebih terbatas. Dalam perkembangannya, sebuah desa
dapat diubah statusnya menjadi kelurahan.

6
1. Ciri – Ciri Kelurahan
Berikut ini ciri-ciri kelurahan yaitu:
a. Berada di kecamatan kota/ibukota kabupaten/kotamadya,
b. Merupakan satuan perangkat kerja daerah,
c. Pendanaan jadi satu dalam APBD, tidak ada otonomi, tidak ada demokrasi
dalam pemilihan lurah.
d. Lurah dipilih oleh bupati/walikota melalui sekda, bersifat administratif,
bukan bagian dari otonomi desa.
2. Fungsi Kelurahan
Berikut ini fungsi dari adanya kelurahan yaitu sebagai pelaksanaan kegiatan
pemerintahan kelurahan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan masyarakat,
penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayanan umum, dan pembinaan lembaga kemasyarakatan.
3. Perangkat Kelurahan
Kelurahan terdiri dari Lurah dan perangkat kelurahan. Perangkat kelurahan terdiri
dari Sekretaris Kelurahan dan Seksi sebanyak-banyaknya 4 (empat) Seksi serta
jabatan fungsional.Pemimpin
4. Kelurahan
Kelurahan dipimpin oleh seorang lurah berdasarkan Surat Keputusan
Bupati/Walikota atas usulan Camat dari Pegawai Negeri Sipil. Maka lurah
bertanggung jawab kepada Bupati/Walikota melalui Camat.
5. Dewan Kelurahan
Dalam Perda No. 5 tahun 2000 dinyatakan bahwa Dewan Kelurahan merupakan
lembaga konsultatif perwakilan Rukun Warga (RW), sebagai wahana partisipasi
masyarakat di Kelurahan dalam penyelenggaraan pemerintahan, sebagai
perwujudan demokrasi di Kelurahan. Lebih lanjut ditegaskan, Dewan Kelurahan
merupakan mitra kerja Pemerintah Kelurahan dalam penyelenggaraan pemrintahan
dan pemberdayaan masyarakat.

7
C. Tupoksi Staff Kelurahan
1. Lurah
Lurah berkedudukan sebagai koordinator penyelenggaraan pemerintahan di
wilayah Kelurahan yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat.
Lurah sebagai pelaksana Pemerintah Daerah ditingkat Kelurahan yang berada
dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat.
Lurah mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengarahkan, mengawasi,
mengendalikan, menyelenggarakan pemerintahan Kelurahan sesuai dengan Tugas,
Fungsi dan Tata Kerja Kelurahan .
Untuk melaksanakan tugasnya Lurah mempunyai fungsi :
a. Menyusun Program Kerja dan kegiatan Kelurahan;
b. Mengatur kegiatan Kelurahan meliputi penyiapan perumusan kebijakan
teknis dan operasional di Kelurahan;
c. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai tugasnya
masing-masing;
d. Memberi petunjuk kepada bawahan dalam melaksanakan tugas sesuai
ketentuan yang berlaku;
e. Memeriksa hasil pelaksanaan tugas bawahan dan melakukan perbaikan
apabila terdapat kesalahan-kesalahan;
f. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan diwilayah, dalam
kegiatan pembangunan, sosial, ekonomi, pelayanan masyarakat, serta
pemberdayaan masyarakat agar terpadu dan terarah;
g. Memfasilitasi penyelenggaraan urusan pemeritahan umum dan agrarian,
pembinaan Lembaga kemasyarakatan serta pembinaan ketentraman dan
ketertiban umum di wilayah;
h. Menyusun program/kegiatan administrasi ketatausahaan dan rumah tangga
Kelurahan;
i. Memfasilitasi pembentukan, penggabungan wilayah Rukun Warga/Rukun
Tatangga dilingkungan Kelurahan;
j. Mengkoordinasikan pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas
umum dengan Satuan Keja Prangkat Daerah atau instansi terkait;
k. Mengevaluasi kegiatan sesuai hasil yang telah dicapai;
8
l. Melaksankan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Camat baik
lisan maupun tertulis dalam rangka pelaksanaan tugas.
Lurah dalam menjalankan tugasnya dan bertanggungjawab kepada camat.
2. Sekretaris Lurah
Sekretaris Kelurahan mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan pembinaan,
mengarahkan dan mengendalikan penyelenggaraan bidang kesekretariatan yang
meliputi administrasi keuangan, kepegawaian, rumah tangga, perlengkapan umum
ketatausahaan serta membantu mengkoordinasikan kegiatan dikelurahan.
Untuk melaksanakan tugasnya, Sekretaris Kelurahan mempunyai fungsi :
a. Menyusun program dan rencana kerja serta anggaran kegiatan Kelurahan;
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada kepala seksi sesuai tugasnya
masing-masing;
c. Memberi petunjuk kepada kepala seksi dalam melaksanakan tugas sesuai
ketentuan yang berlaku;
d. Melaksanakan kebijakan dibidang kesekretariatan meliputi: pengolahan
administrasi umum, kepegawaian keuangan, dan perlengkapan serta rumah
tangga Kelurahan;
e. Melakukan pengawasan dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas
perangkat Kelurahan;
f. Melakukan pengawasan dan pembinaan pegawai di lingkungan Kelurahan;
g. Melakukan monitoring, evaluasi dan pengendalian kegiatan dilingkup
Kelurahan;
h. Memerikas dan mengoreksi tugas yang diberikan kepada para kepala seksi
dalam melaksanakan kegiatan di Kelurahan;
i. Mengawasi dan memeriksa proses administrasi ketatausahaan serta rumah
tangga Kelurahan;
j. Mempersiapkan kegiatan Rapat-rapat yang diselenggarakan oleh Kelurahan
dan menyiapkan Daftar Hadir serta Notulen Rapat;
k. Memeriksa sarana dan prasarana yang digunakan Kelurahan serta
perawatannya;
l. Melaporkan seluruh pelaksanaan kegiatan kepada pimpinan; dan

9
m. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugasnya.

Dalam melaksanakan tugasnya Sekretaris Kelurahan berada dibawah dan


bertanggungjawab kepada Lurah.

3. Kepala Seksi Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat


Kepala seksi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat mempunyai tugas
membantu Lurah dalam merencanakan, melaksanakan pembinaan dan koordinasi
serta pengawasan dan pengendalian di Bidang Tata Ruang, Pertanahan, Bina Marga
dan Pengairan, Bangunan dan pemukiman, pertanian dan peternakan, perikanan,
perindustrian dan perdagangan, koperasi, usaha kecil dan menengah serta
pariwisata.
Untuk melaksanakan rincian tugasnya, Seksi Pemberdayaan Masyarakat
mempunyai fungsi :
a. Merencanakan,program kegiatan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. Membimbing pelaksanaan kegiatan yang melifuti bfasilitasi penyusunan
program dan pelaksanaan pemberdayaan masyarakat Kelurahan, partisipasi
masyarakat untuk ikut serta dalam perencanaan pembangunan lingkup
Kelurahan dalam forum musyawarah perencanaan pembangunan
Kelurahan’ serta masalah kesejahteraan sosial di Kecamatan;
c. Membimbing pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang
meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah/instansi terkait
dalam rangka penaggulangan masalah kesehatan akibat bencana dan wabah
penyakit skala Kecamatan, masalah pencemaran lingkungan, serta masalah
kesejahteraan sosial di Kecamatan;
d. Membimbing Pelaksanaan kegiatan pengawasan terhadap pengawasan
keseluruhan unit kerja baik pemerintah maupun swasta yang mempunyai
program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat diwilayah
Kelurahan;

10
e. Membimbing Pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang
meliputi koordinasi dengan pihak swasta dalam pelaksanaan pemeliharaan
prasarana dan fasilitas pelayanan umum;
f. Membimbing pelaksanan kegiatan pemberdayaan masyarakat yang
meliputi koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan/atau instansi
vertical yang tugas dan fungsinya dibidang pemeliharaan prasarana dan
fasilitas pelayanan umum
g. Membagi tugas pelaksanaan kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan
masyarakat;
h. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta melakukan pengawasan terhadap
keseluruhan unit kerja baik pemerintahan maupun swasta yang mempunyai
program kerja dan kegiatan pemberdayaan masyarakat maupun swasta;
i. Membuat laporan pelaksanaan;
j. Memfasilitasi pelaksanaan tugas yang dilimpahkan Bupati kepada Camat
dalam bidang ekonomi, pekerjaan umum dan pembangunan skala
Kelurahan;
k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan terkait
dengan tugas dan fungsinya.

Dalam menjalankan tugasnya dan fungsinya seksi pembangunan dan


pemberdayaan masyarakat berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Lurah.

4. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial


Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan
pembinaan dan pengembangan ketenaga kerjaan, pembinaan dan pengawasan
kegiatan program pendidikan, generasi muda, keolahragaan, kepramukaan,
peranan wanita, keluarga berencana dan pelayanan kesehatan.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada, seksi kesejahteraan sosial
mempunyai fungsi :
a. Menyusun Rencana Kegiatan bidang Kesra;
b. Melakukan pelayanan kepada masyarakat di bidang sosial dan
kesejahteraan rakyat;

11
c. Melakukan pembinaan ritual keagamaan, kesehatan, keluarga berencana,
dan pendidikan masyarakat;
d. Membantu / memberikan pelayanan pengurusan administrasi untuk
perkawinan dan pelaksanaaan akad nikah;
e. Membantu/Memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam pengurusan
surat keterangan sebagai persyaratan penerbitan akta yang berkaitan dengan
kelahiran, kematian, perkawinan, perceraian, dan surat keterangan
persyaratan haji;
f. Membantu mengumpulkan dan menyalurkan dana / bantuan terhadap
korban bencana alam dan bencana lainnva;
g. Membantu pelaksanaan kegiatan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan
yang meliputi Kader Pemberdayaan Masyarakat ( LPMK, PKK, RT/RW,
Karang Taruna, Lembaga Adat serta kemasyarakatan lainnya);
h. Membantu kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infaq dan
shodaqoh;
i. Membantu pelaksanaan pemungutan dana bantuan yang sah;
j. Mengumpukan bahan dan menyusun laporan di bidang sosial dan
kesejahteraan rakyat; dan
k. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Lurah sesuai dengan
bidang tugasnya.

Dalam menjalankan tugasnya dan fungsinya seksi kesejahteraan sosial berada


dibawah dan bertanggungjawab kepada Lurah.

5. Kepala Seksi Ketentraman Dan Ketertiban


Seksi Ketentraman dan Ketertiban mempunyai tugas membantu Lurah
merencanakan , melaksanakan pembinaan dan koordinasi serta pengawasan dan
pengendalian dibidang ketentraman dan ketertiban.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada, seksi ketentraman dan
ketertiban mempunyai fungsi :
a. Menyusun program kerja bidang Seksi Ketentraman dan Ketertiban di
Kelurahan;

12
b. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada staf sesuai tugasnya masing-
masing;
c. Mengontol setiap kegiatan pekerjaan meliputi pelaksanaan kebijakan teknis
dan operasional seksi Ketentraman dan Ketertiban serta menyiapkan bahan
pelayananKelurahan sesuai dengan standar pelayanan yang sudah
ditetapkan;
d. Pelaksanaan pengawasa terhadap sarana, Sarana Pendidikan,Sarana
Kesehatan, fasilitas umum, fasilitas social, asset milik pemerintah daerah
yang ada di wilyaha Kelurahan;
e. Mengkoordinasikan setiap pelaksanaan kegiatan dengan instansi terkait
dalam menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat Kelurahan;
f. Membina dan memberdayakan anggota Satuan Perlindungan Masyarakat
dalam memberikan Perlindungan kepada masyarakat;
g. Membantu dalam meningkatkan system keamanan terpadu diwilayah
Kelurahan untuk meminimalisir gangguan keamanan;
h. Mengevaluasi setiap pelaksanaan kegiatan dan melaporkan kepada Lurah;
dan
i. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan
sesuai dengan tugasnya.
Dalam menjalankan tugasnya dan fungsinya seksi Ketentraman dan Ketertiban
berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Lurah.

13
BAB III
METODE PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS MASALAH

A. Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data suatu pernyataan tentang sifat, keadaan, kegiatan
tertentu dan sejenisnya. Pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan suatu informasi
yang dibutuhkan dalam mencapai tujuan penelitian. Dalam penyusunan tugas akhir ini,
penulis mengambil objek penelitian pada PPL di Kantor Kelurahan Lembursitu yang
bertempat di Jl. Pelabuhan II No.KM.7, Lembursitu, Kec. Lembursitu, Kota Sukabumi,
Jawa Barat 43134. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan dalam pengumpulan data
yakni sebagai berikut :

1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus.
Studi kasus digunakan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini
dengan mengamati dan meneliti kasus-kasus tertentu.

2. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,
wawancara, dan dokumentasi yang dilakukan di kantor Kelurahan Lembursitu.

3. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara berpartisipasi dalam kegiatan bantuan sosial yang
dimana partisipan mengamati perilaku atau kejadian yang terjadi di Kelurahan
Lembursitu.

4. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan
dengan masalah penelitian kepada responden yakni lebih tepatnya kepada Kepala Seksi
Kesejahteraan Sosial yang berkaitan seputar bantuan sosial di Kelurahan Lembursitu.

14
5. Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan ikut serta dan
mendokumentasikan kegiatan dalam bentuk fotos serta dokumen-dokumen yang
relevan dengan masalah penelitian.

B. Analisis Masalah
Selama pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ( PPL ) di Kelurahan Lembursitu Kec.
Lembursitu Kota Sukabumi, kami menganalisis beberapa permasalahan yang ada di
antaranya,

Pertama, beberapa dokumen arsip yang ada di Kelurahan Lembursitu pada periode tahun
2020-2022 seperti dokumen pribadi ( KK,KTP,Akta Kelahiran, Akta Kematian, Akta
Pernikahan, dan lain lain ) masih ada yang belum terarsipkan dengan baik dan masih
menumpuk serta belum menggunakan aplikasi.

Kedua, efektivitas kinerja pegawai yang ada di Kelurahan Lembursitu masih belum masuk
kedalam kriteria kinerja pegawai yang efektif, membuat efektivitas Kinerja Pegawai disana
berkurang dan mengakibatkan kurangnya kualitas dalam pelayanan publik serta berkurangnya
kepuasan dari masyarakat.

Ketiga, ditemukannya penerimaan bansos yang tidak merata, masih banyak orang-orang
yang bisa dikatakan " Mampu " tapi mereka bisa mendapatkan bantuan dari pemerintah,
sedangkan sebaliknya masih banyak masyarakat yang bisa di katakan " Kurang Mampu " tapi
mereka tidak mendapatkan bantuan dari pemerintah, bukti bahwa masih banyak masyarakat
yang " Kurang Mampu " tidak dapat menerima bantuan dari pemerintah.

Keempat, peran lurah yang harus selalu mengingatkan atau pun menegur pegawai yang
tidak disiplin dan kualitas kinerja yang kurang. Dan ada beberapa hal yang harus di perhatikan
oleh Lurahh dalam meningkatkan efektivitas pegawai, yaitu :

a. Menciptakan Motivasi Kerja Bagi Para Pegawai.


b. Menciptakan Kedisiplinan Bagi Para Pegawai.

15
c. Menciptakan Produktivitas Bagi para Pegawai.
d. Kepemimpinan Demokratis Dalam Meningkatkan Kreativitas Dan inovasi Bagi Para
Pegawai.

16
BAB IV
DESKRIPSI OBYEK PRAKTIK DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Obyek Praktik


Kelurahan Lembursitu masuk ke dalam wilayah administrasi Kota Sukabumi pada
tahun 1995 berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1995 tentang Perubahan
Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Sukabumi dan Kabupaten Daerah Tingkat II
Sukabumi yang sebelumnya merupakan salah satu Desa di Kabupaten Sukabumi. Desa
Lembursitu berubah status menjadi Kelurahan berdasarkan Peraturan Daerah Kota
Sukabumi Nomor 15 Tahun 2000. Saat ini Kelurahan Lembursitu berada pada katagori
Swakarya lanjut(Profil Kelurahan 2017).
Kelurahan Lembursitu merupakan bagian dari wilayah administrasi Kecamatan
Lembursitu Kota Sukabumi yang terdiri dari 21 RW dan 67 RT, dengan luas wilayah
322,358 ha, meliputi Pemukiman 94,358 ha, Pertanian 140,9 ha, Pemakaman 3,0 ha,
Perkantoran 3.0 ha, dan prasarana lainnya 81.1 ha.
Batas-batas Wilayah Lembursitu antara lain: sebelah utara berbatasan dengan Sungai
Cipelang, sebelah selatan dengan Sungai Cimandiri, sebelah timur dengan Kelurahan
Situ Mekar, dan sebelah Barat dengan Sungai Cimandiri.
Jumlah penduduk pada akhir tahun 2017 adalah 11.644 jiwa, yang terdiri dari 5.842 laki-
laki dan 5.802 perempuan dengan 3.536 KK. Mata pencaharian mayoritas Penduduk adalah
petani, buruh, pedagang/ wiraswasta, pegawai swasta dan pegawai pemerintah.

17
Gambar 1. Peta Wilayah Kelurahan Lembursitu

Batas-batas wilayah Lembursitu antara lain :

1. Sebelah utara : Berbatasan dengan sungai Cipelang.


2. Sebelah selatan : Berbatasan dengan sungai Cimandiri.
3. Sebelah timur : Berbatasan dengan Kelurahan Situ mekar.
4. Sebelah barat : Berbatasan dengan sungai Cimandiri.
Kelurahan Lembursitu terdiri dari 21 Rukun Warga (RW) dan 67 RukunTetangga (RT),
dengan rincian sebagai berikut :

1. RW 01 terdiri dari 3 RT
2. RW 02 terdiri dari 3 RT
3. RW 03 terdiri dari 3 RT
4. RW 04 terdiri dari 3 RT
5. RW 05 terdiri dari 3 RT
6. RW 06 terdiri dari 3 RT
7. RW 07 terdiri dari 4 RT
8. RW 08 terdiri dari 3 RT
9. RW 09 terdiri dari 3 RT
10. RW 10 terdiri dari 3 RT

18
11. RW 11 terdiri dari 3 RT
12. RW 12 terdiri dari 3 RT
13. RW 13 terdiri dari 3 RT
14. RW 14 terdiri dari 3 RT
15. RW 15 terdiri dari 3 RT
16. RW 16 terdiri dari 3 RT
17. RW 17 terdiri dari 4 RT
18. RW 18 terdiri dari 5 RT
19. RW 19 terdiri dari 3 RT
20. RW 20 terdiri dari 3 RT
21. RW 21 terdiri dari 3 RT

Batas-batas Wilayah Lembursitu antara lain: sebelah utara berbatasan dengan


Sungai Cipelang, sebelah selatan dengan Sungai Cimandiri, sebelah timur dengan
Kelurahan Situ Mekar, dan sebelah Barat dengan Sungai Cimandiri. Dengan mayoritas
mata pencaharian Penduduk yang merupakan petani, buruh, pedagang/ wiraswasta,
pegawai swasta dan pegawai pemerintah.
Berdasarkan data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian di Kantor
Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, selanjutnya dilakukan
analisis untuk menjawab tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui
bagaimana prosedur pengelolaan kearsipan di Kantor Kelurahan Lembursitu.
1. Visi dan Misi Kelurahan
a. Visi
"Terwujudnya Kelurahan Lembursitu sebagai Kelurahan terdepan dalam
rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan mengoptimalkan
sumberdaya yang beriman dan bertaqwa.”
b. Misi
Adapun misi dari Kelurahan Lembursitu yakni :
• Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat yang cepat, tepat, dan
akurat.
• Meningkatkan sumber daya manusia yang beriman dan bertaqwa.

19
• Meningkatkan produktivitas kerja pegawai yang berkualitas.
• Menumbuh kembangkan potensi wilayah yang berbasis pada
peningkatan perekonomian di bidang perdagangan.
• Mewujudkan Kelurahan yang sehat, cerdas, dan sejahtera.
2. Struktur Organisasi Kelurahan Lembursitu
Dalam struktur organisasi Kelurahan Lembursitu ada beberapa bagian-bagian
jabatan, yakni seperti gambar berikut :

Gambar 2. Struktur Organisasi Kelurahan Lembursitu

B. Pokok Pembahasan
1. Menciptakan Motivasi Kerja Bagi Karyawan Kelurahan
Dalam makalah ini, kami akan mengeksplorasi pengaruh yang dimiliki oleh lurah
terhadap motivasi kerja karyawan. Melalui studi kualitatif yang dilakukan pada sebuah
Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, kami menemukan bahwa
lurah yang memiliki sikap positif dan komunikatif sangat berpengaruh terhadap motivasi
kerja karyawan.
Karyawan yang merasa diakui dan dihargai oleh lurah mereka cenderung lebih
termotivasi untuk bekerja dengan baik dan memberikan yang terbaik. Selain itu, lurah yang

20
memiliki sikap yang ramah dan mudah dihubungi juga membuat karyawan merasa lebih
nyaman dan dipercayakan.
Di sisi lain, karyawan yang merasa tidak diakui atau diperlakukan tidak adil oleh
lurah mereka cenderung merasa tidak termotivasi dan kurang memiliki semangat kerja
yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peran lurah dalam meningkatkan motivasi kerja
karyawan sangat penting dan harus diperhatikan dengan baik.
Kami juga menemukan bahwa ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi
motivasi kerja karyawan, seperti lingkungan kerja, kompensasi, dan kesempatan untuk
berkembang. Namun, kami menemukan bahwa peran lurah dalam meningkatkan motivasi
kerja karyawan merupakan faktor yang paling penting dan harus diutamakan dalam upaya
untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Kami menyimpulkan bahwa lurah yang memiliki sikap positif dan komunikatif
sangat berpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan. Kami merekomendasikan agar
lurah di seluruh kelurahan di Indonesia untuk memperhatikan peran mereka dalam
meningkatkan motivasi kerja karyawan dan untuk selalu berusaha untuk meningkatkan
hubungan yang baik dengan karyawan mereka.

2. Menciptakan Kedisiplinan Bagi Para Karyawan Kelurahan


Dalam makalah ini, kami akan mengeksplorasi pengaruh yang dimiliki oleh lurah
terhadap kedisiplinan kerja para karyawan. Melalui studi kualitatif yang dilakukan pada
sebuah Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, kami menemukan
bahwa lurah yang memiliki sikap disiplin dan konsisten sangat berpengaruh terhadap
kedisiplinan kerja para karyawan.

Karyawan yang merasa diakui dan dihargai oleh lurah mereka cenderung lebih
termotivasi untuk menjalankan tugas-tugas mereka dengan disiplin dan konsisten. Selain
itu, lurah yang memiliki sistem pengawasan dan sanksi yang jelas juga membuat karyawan
lebih termotivasi untuk bekerja secara disiplin.
Di sisi lain, karyawan yang merasa tidak diakui atau diperlakukan tidak adil oleh
lurah mereka cenderung merasa tidak termotivasi dan kurang memiliki semangat kerja
yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peran lurah dalam meningkatkan kedisiplinan
kerja karyawan sangat penting dan harus diperhatikan dengan baik.

21
Kami juga menemukan bahwa ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi kedisiplinan
kerja karyawan, seperti lingkungan kerja, kompensasi, dan kesempatan untuk berkembang.
Namun, kami menemukan bahwa peran lurah dalam meningkatkan kedisiplinan kerja
karyawan merupakan faktor yang paling penting dan harus diutamakan dalam upaya untuk
meningkatkan kinerja karyawan.
Kami menyimpulkan bahwa lurah yang memiliki sikap disiplin dan konsisten sangat
berpengaruh terhadap kedisiplinan kerja para karyawan. Kami merekomendasikan agar
lurah di seluruh kelurahan di Indonesia untuk memperhatikan peran mereka dalam
meningkatkan kedisiplinan kerja karyawan dan untuk selalu berusaha untuk meningkatkan
sistem pengawasan dan sanksi yang jelas.

3. Menciptakan Produktivitas Bagi Para Karyawan Kelurahan


Dalam makalah ini, kami akan mengeksplorasi pengaruh yang dimiliki oleh lurah
terhadap meningkatkan produktivitas kerja para karyawan. Melalui studi kualitatif yang
dilakukan pada sebuah Kelurahan Lembursitu, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi,
kami menemukan bahwa lurah yang memiliki sikap proaktif dan inovatif sangat
berpengaruh terhadap meningkatkan produktivitas kerja para karyawan.
Karyawan yang merasa diakui dan dihargai oleh lurah mereka cenderung lebih
termotivasi untuk meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja mereka. Selain itu, lurah
yang memiliki sikap proaktif dan inovatif dalam mencari solusi dan meningkatkan kinerja
karyawan juga membuat karyawan lebih termotivasi untuk bekerja dengan baik.
Di sisi lain, karyawan yang merasa tidak diakui atau diperlakukan tidak adil oleh
lurah mereka cenderung merasa tidak termotivasi dan kurang memiliki semangat kerja
yang tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa peran lurah dalam meningkatkan produktivitas
kerja karyawan sangat penting dan harus diperhatikan dengan baik.
Kami juga menemukan bahwa ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi
produktivitas kerja karyawan, seperti lingkungan kerja, kompensasi, dan kesempatan untuk
berkembang. Namun, kami menemukan bahwa peran lurah dalam meningkatkan
produktivitas kerja karyawan merupakan faktor yang paling penting dan harus diutamakan
dalam upaya untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Kami menyimpulkan bahwa lurah yang memiliki sikap proaktif dan inovatif sangat
berpengaruh terhadap meningkatkan produktivitas kerja para karyawan. Kami
22
merekomendasikan agar lurah di seluruh kelurahan di Indonesia untuk memperhatikan
peran mereka dalam meningkatkan produktivitas kerja karyawan dan untuk selalu berusaha
untuk mencari solusi dan inovasi yang dapat meningkatkan kinerja karyawan.

4. Kepemimpinan Demokratis Dalam Meningkatkan Kretivitas Dan Inovasi Bagi


Karyawan
Dalam makalah ini, kami akan mengeksplorasi pengaruh kepemimpinan
demokratis yang dimiliki oleh lurah terhadap meningkatkan kreativitas dan inovasi para
karyawan. Melalui studi kualitatif yang dilakukan pada sebuah Kelurahan Lembursitu,
Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, kami menemukan bahwa kepemimpinan
demokratis yang diterapkan oleh lurah sangat berpengaruh terhadap meningkatkan
kreativitas dan inovasi para karyawan.
Karyawan yang merasa diakui dan dihargai oleh lurah mereka cenderung lebih
termotivasi untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan inovatif dalam bekerja. Selain itu,
lurah yang menerapkan kepemimpinan demokratis yang memberikan kesempatan untuk
karyawan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan juga membuat
karyawan lebih termotivasi untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi.
Di sisi lain, karyawan yang merasa tidak diakui atau diperlakukan tidak adil oleh lurah
mereka cenderung merasa tidak termotivasi dan kurang memiliki semangat kerja yang
tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan demokratis yang diterapkan oleh lurah
sangat penting untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi karyawan.
Kami juga menemukan bahwa ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi
kreativitas dan inovasi karyawan, seperti lingkungan kerja, kompensasi, dan kesempatan
untuk berkembang. Namun, kami menemukan bahwa kepemimpinan demokratis yang
diterapkan oleh lurah merupakan faktor yang paling penting dan harus diutamakan dalam
upaya untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi karyawan.
Kami menyimpulkan bahwa kepemimpinan demokratis yang diterapkan oleh lurah
sangat berpengaruh terhadap meningkatkan kreativitas dan inovasi para karyawan. Kami
merekomendasikan agar lurah di seluruh kelurahan di Indonesia untuk menerapkan
kepemimpinan demokratis dan memberikan kesempatan untuk karyawan untuk
berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dalam upaya untuk meningkatkan
kreativitas dan inovasi karyawan.

23
5. Efektivitas Kinerja Pegawai
Secara umum kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat
dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai
pegawai sesuai dengan tanggung jawab yang dibebankan atau diberikan kepadanya.
Kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai ( perindividu ) dan
kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi.
Kinerja adalah sebagai hasil-hasil fungsi pekerjaan/kegiatan seorang atau kelompok dalam
suatu organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk mencapai tujuan organisasi
dalam periode waktu tertentu. Fungsi pekerjaan atau kegiatan disini adalah pelaksanaan
hasil pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok yang menjadi wewenang dan
tanggung jawabnya dalam suatu organisasi. Untuk faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap hasil pekerjaan/prestasi kerja seseorang atau kelompok terdiri dari faktor intern
dan faktor ekstern. Faktor intern yang mempengaruhi kinerja karyawan/kelompok terdiri
dari kecerdasan, keterampilan, kestabilan, emosi, motivasi, persepsi peran, kondisi
keluarga, kondisi fisik seseorang.
Dalam peningkatan kinerja pegawai, pegawai harus dapat melaksanakan tugasnya.
Kinerja seseorang pegawai merupakan hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan
mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda dalam mengerjakan tugasnya.
Kinerja Pegawai dalam sebuah instansi memanglah sangat penting karena berkaitan dengan
efektivitas pegawai, Dimana masih banyak sekali pegawai yang tidak masuk kedalam
pegawai yang efektif dan efesien, adapun beberapa hal yang harus di perhatikan dalam
efektivitas kinerja pegawai:
1. Disiplin
Disiplin merupakan perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya
merupakan tanggung jawabnya. Pendisiplinan adalah usaha usaha untuk menanamkan
nilai ataupun pemaksaan agar subjek memiliki kemampuan untuk menaati sebuah
peraturan.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan agar pegawai dapat meningkatkan
kedisiplinan
a. Ciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif

24
Ciptakan lingkungan yang nyaman dan kondusif, tidak hanya dari segi fisik ruangan
kerja, namun juga hubungan antar pekerja. Pegawai anada adalah makhluk hidup
dengan sejuta sensitivitas emosi, meskipun ruangan kerja di kantor anda terasa
nyaman, akan menjadi sia-sia jika hubungan antar orang didalamnya kaku seperti
es yang beku. Bekerja pun penuh rasa bosan lelah, dan tidak bersemangat.
Untuk itu saatnya menciptakan hubungan antar perkerja yang membawa
kenyamanan satu sama lain, dan saling menghargai satu dengan yang lainnya agar
terciptanya kenyamanan didalam kantor.
b. Dengarlan ide dan pendapat pegawai
Kedisiplinan pegawai juga dapat ditingkatkan dengan memberikan mereka
kebebasan berpendapat atau memberi ide. Jangan hanya menuntut mereka
melakukan pekerjaan sesuai keinginan anda, namun dengarkan juga bagaimana ide
dan gagasan mereka, berilah pegawai kebebasan untuk berinovasi, bisa jadi ide dan
gagasan mereka akan membantu anda mengubah masa depan tempat bekerja
menjadi lebih baik lagi.
c. Loyalitas Pegawai
Loyalitas merupakan tindakan menunjukkan dukungan yang konstan kepada
perusahaan tempat karyawan bekerja. Karyawan akan menunjukkan sikap setia
serta berbakti pada pekerjaannya, rekan kerja, maupun pada tempat kerja yang
menyebabkan karyawan tersebut akan rela berkorban. Hal ini menyebabkan
karyawan melakukan tindakan tanpa pamrih demi sebuah perusahaan. Adapun
beberapa cara agar terciptanya loyalitas dalam diri pegawai :
d. Mendorong Produktivitas
Pentingnya loyalitas kerja yang pertama yaitu dapat mendorong produktivitas.
Karyawan yang memilki sikap loyalitas yang tinggi akan membantu perusahaan
untuk terus tumbuh, hal ini akan membuat karyawan selalu siap dan mampu bekerja
lebih keras, serta mereka akan menyarankan hal-hal agar bisa memperbaiki
lingkungan kerja untuk jadi lebih baik. Tentunya hal tersebut akan menjadi contoh
bagi karyawan lainnya, sehingga semua karyawan dalam perushaan dapat bekerja
lebih produktif.
e. Meningkatkan citra perusahaan

25
1. Ketepatan waktu
Ketepatan waaktu merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal waktu yang
dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil output serta memaksimalkan
waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
2. Pengaruh Efektivitas Kinerja Pegawai Terhadap Pelayanan
Efektivitas Kinerja Pegawai adalah penyelesaian pekerjaan tepat waktu sesuai
dengan yang telah ditetapkan, artinya pelaksanaan suatu pekerjaan dinilai baik atau
tidaknya sangat bergantung pada penyelesaian akhir pekerjaan, cara
melaksanakannya, dan biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan pekerjaan
pegawai.

Sebuah pekerjaan dikatakan efektif jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan tepat
pada waktunya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Efektivitas menurut
bedja Siswanto ( 1990:62 ) berarti menjalankan pekerjaan yang benar.

Menurut bapak Duduy kusnyadi,SE sebagai sekretaris Lurah beliau


mengatakan bahwa “ Efektivitas Kinerja pegawai sangat berpengaruh terhadap
pelayanan, karena sebagai tingkat kelurahan/ desa merupakan sebagai pelayanan
masyarakat yang harus melayani masyarakat dengan sebaik mungkin. Jadi jika
efektivitas kinerja pegawainya kurang maka pelayanan untuk masyarakat pun akan
tidak maksimal dan mengakibatkan tidak adanya kepuasan dari masyarakat “.

Bisa disimpulkan bahwa semakin tinggi kinerja pegawai maka kualitas


pelayanan akan semakin tinggi, pula sebaliknya semakin rendah kinerja pegawai
maka kualitas pelayanan publik juga semakin rendah dan tidak akan mendapatkan
kepuasan dari masyarakat.
Menurut Bapak Duduy Kusyadi, SE Selaku Sekretaris Lurah di Kelurahan
Lembursitu Kec. Lembursitu Kota Sukabumi beliau mengatakan bahwa “Kinerja
Pegawai yang ada di Kelurahan Lembursitu masih belum efektif ”.
Jadi sebagai Pemimpin ataupun Lurah harus memiliki cara ataupun ide
bagaimana caranya agar kinerja pegawai yang ada di instansi tersebut bisa
dikatakan efektif agar kualitas kinerja pegawaipun meningkat dan dapat
mendapatkan kepuasan dari masyarakat.

26
3. Sistem Pelayanan
Memasuki era digital ini, kita semua membutuhkan inovasi baru dalam hal
pelayanan publik. Pelayanan publik digital adalah solusi untuk mengubah sistem
pelayanan publik konvensional yang terkenal lambat dan boros. Walaupun masih
sangat sulit untuk bisa diterapkan di Indonesia, namun pelayanan publik digital
harus segera di aplikasikan untuk kenyamanan masyarakat dan dapat kepuasan
masyarakat.
Menurut pendapat Bapak Duduy Kusyadi, SE selaku Sekretaris Lurah Di
Kelurahan Lembursitu Kec Lembursitu Kota Sukabumi
Beliau mengatakan “ Pelayanan Publik yang ada di Kelurahan Lembursitu ini tidak
sepenuhnya menggunakan digital tapi sudah digital tapi masih ada pelayanan yang
manual jadi 50:50 antara digital dengan manual, karena ada beberapa pelayanan
tidak sepenuhnya bisa menggunakan digital tidak bisa sepenuhnya juga
menggunakan manual, seperti contohnya pembuatan surat hak waris, dimana
pembuatannya harus langsung dengan yang bersangkutan tidak bisa sepenuhnya
menggunakan digital “.

6. Pengelolaan Arsip
Pengelolaan kearsipan adalah rangkaian kegiatan penataan terhadap pen-ciptaan
pengurusan, pemeliharaan, pemakaian, pengambilan kembali dan penyikiran dokumen
yang dilakukan oleh pejabat pimpinan dari suatu organisasi. Untuk melihat pengelolaan
arsip di kantor Kelurahan Lembursitu dari-pengamatan peneliti melihat penataan arsip
sudah bagus dengan mengikuti prinsip penataan arsip yang telah ditetapkan. Penataan arsip
harus dilakukan-dengan menggunakan perencanaan yang baik dan berdasarkan ketentuan
yang ada. Agar kegiatan pengelolaan kearsipan terwujud dengan baik berdasarkan
rancangan-rancangan yang sudah dibuat dari awal. Penataan arsip mencakup 3 unsur
pokok, yaitu; penyimpanan, penempatan dan penemuan kembali. Jadi arsip tidak
mengalami masalah di pengelolaan supaya jika arsip diperlukan akan didapatkan dengan
mudah dan tidak memerlukan waktu banyak.
Pengelolaan kearsipan di kantor Kelurahan Lembursitu ini sudah bagus. Penataannya
dilakukan berdasarkan prosedurnya, pada pengelola piñata kearsipan merancang dari awal
rencana kerja agar hasilnya menjadi maksimal. Seperti yang dijelaskan, oleh Muhammad
27
Prayoga sebagai pengelola atau penanggung jawab kearsipan di kantor Kelurahan
Lembursitu.
“Kita sudah melakukan kegiatan penataan arsip dengan baik dengan memilah-
milah berdasarkan bidangnyaa masing-masing, namun tentang dokumen arsip
yang tercecer atau tidak diletakan di tempat yang seharusnya ini memang menjadi
masalah utama pada pengelolaan arsip, hal ini disebabkan oleh kurangnya SDM
yang mampu untuk mengelola arsip (operator) dan memilah arsip dengan sesuai
prosedur, namun tidak dipungkiri juga bahwa operator yang bertugas mungkin
kelupaans ehingga menjadi menumpuk”.
Pada dasarmya pengelolaan kearsipan menjadi factor dalam pelayanan tata kelola.
Pada kegiatan arsip yang dilakukan dengan program yang dirancang dengan baik akan
berdampak terhadap optimalisasi tata kelola kearsipan ikut maksimal. Penataan kearsiapan
dilaksanakan dengan langkah-langkah sesuai prosedur dan dipilah-pilah berdasarkan
bidang atau unit-unit bagian masing-masing agar arsipnya menjadi teratur dan mudah
didapatkan jika sewaktu-waktu diperlukan.

7. Penciptaan dan Pengurusan Arsip


Kegiatan manajemen kearsipan berawal dari penciptaan arsip. Arsip
diciptakan/dibuat untuk kemudian digunakan sebagai media penyampaian informasi. Arsip
berasal dari arsipinteren dan eksterenkantor. Arsipinteren dan eksterentercipta ketika suatu
kantor mengirim/menerima surat/ dokumen lain.

SistemPenyimpanan dan Pemanfaatan Arsip di Kantor Kelurahan Lembursitu Sistem


manajemen kearsipan merupakan proses efisiensi pekerjaan perkantoran, mulai dari
pengelolaan arsip, sampai dengan penyusutan dan pemusnahan arsip. Kantor di seluruh
dunia yang masih aktif tentunya memiliki manajemen kearsipan sendiri. Manajemen
kearsipan ada karena arsip adalah asset penting dalam kegiatan perkantoran yang sangat
menunjang kelancaran kegiatan perkantoran sehingga harus di kelola sedemikian rupa agar
tidak hilang atau rusak. Arsip tidak hilang atau tidak rusak saja belum cukup untuk
menunjang kelancaran pekerjaan kantor karena pekerjaan kantor tid ak dapat menunggu
lama untuk menemukan arsip yang dibutuhkan. Hal ini memperjelas bahwa pengelolaan
arsip harus sedemikian rupa sehingga arsip mudah dan cepat ditemukan kembali saat

28
dibutuhkan sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik khususnya dalam
efisiensi waktu.

Saat ini di Kelurahan Lembursitu memang sudah bertahap untuk menggunakan


Sistem E-Arsip dan sedang dalam proses digitalisasi, namun dikarenakan saat ini masih
sedang dalam tahap awal, maka SDM yang belum siap menuju kearah ini menyebabkan
permasalahan-permasalahan seperti efektifitas dan efisiensi belum terpenuhi. Hal ini
diungkapkan oleh Muhammad Prayoga sebagai penanggung jawab dan pengelola
kearsipan.
“Saat ini kami memang sedang dalam proses digitalisasi, Arsip-arsip secara bertahap
dilakukan duplikasi menjadi file digital yang kemudian di update di aplikasi SRIKANDI,
namun karena SDM dikita saat ini belum siap sepenuhnya, menyebabkan efisiensi dalam
penataan arsip dan dalam penemuan Kembali menjadi terhambat karena masih manual”.
Secara Desentralisasi arsip aktif di Kantor Kecamatan Lembursitu dikelola oleh
masing-masing unit kerja. Hal ini seharusnya memudahkan setiap unit kerja dalam hal
penemuan kembali arsip, karena dikelola sendiri pasti akan lebih mudah mencari apabila
diperlukan. Namun hal ini akan menjadi kesulitan karena tidak ada tempat ataupun
peralatan khusus untuk menunjang pengelolaan arsip aktif tersebut, hal ini sesuai dengan
pernyataan dari: Muhammad Prayoga.
“Tidak adanya tempat khusus untuk penyimpanan Arsip sehingga menjadi kendala utama
dalam proses penataan Arsip sehingga ada beberapa dokumen yang menumpuk”

8. Sistem Penyimpanan dan Pemanfaatan Arsip di Kantor Kelurahan Lembursitu


Saat ini di Kelurahan Lembursitu memang sudah bertahap untuk menggunakan Sistem E-
Arsip dan sedang dalam proses digitalisasi, namun dikarenakan saat ini masih sedang
dalam tahap awal, maka SDM yang be-lum siap menuju ke arah ini menyebabkan
permasalahan-permasalahan sep-erti efektifitas dan efisiensi belum terpenuhiSecara
Desentralisasi arsip aktif di Kantor Kecamatan Lembursitu dikelola oleh masing- masing
unit kerja. Hal ini seharusnya memudahkan setiap unit kerja dalam hal penemuan kembali
arsip, karena dikelola sendiri pasti akan lebih mudah mencari apabila diperlukan. Namun
hal ini akan menjadi kesulitan karena tidak ada tempat ataupun peralatan khusus untuk
menunjang pengelolaan arsip aktif tersebut

29
9. Kendala-kendala dalam Pengelolaan Arsip di Kantor Kelurahan Lembursitu
A.W widjaja, Administrasi Kepegawaian, Jakarta: rajawali, 1986, hal 103 40
Dalam pelaksanaan pelayanan publik melalui tata kelola ini, ada beberapa faktor
pendukung dalam pengelolaan kearsipan yaitu :
a. Sarana dan prasarana
Sarana dan prasarana merupakan segala sesuatu yang menjadi pelengkap dalam
melaksanakan kegiatan kerja. Dalam kegiatan kerja sarana dan prasarana adalah sebuah
alat yang dapat dipakai sebagai pencapaian suatu tujuan dan segala sesuatu yang
merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses. Dengan sarana dan
prasarana pengelolaan kearsipan masih menggunakan alat yang sederhana, digunakan
dalam melakukan kegiatan pengelolaan kearsipan menggunakan sistem manualisasi di
Kantor Kelurahan Lembursitu. Dalam pengelolaan kearsipan masih banyak
kekurangan sarana dan prasarana, seperti ruangan yang keterbatasan dan sistem masih
munggunakan manualisasi dan alat kearsipan masih yang seadanya saja. Dengan ini
memberikan dampak dari pengelolaan dalam pekerjaan keterbatasan alat dan bahan
yang menjadi pendukung dalam suatu proses pekerjaan di tata kelola kearsipan. Berikut
paparan Sub Bagian Pengelola Kearsipan. .
“Dalam pelaksanaan kearsipan ini masih kekurangan ruangan. dengan itu kami
masih mencoba untuk bekerja stabil, kami pilah-pilah kearsipan yang aktif agar
mudah cepat ditemui dan non aktif seperti data yang sudah bertahun-tahun kami
mencoba memindahkan ketempat yang lain seperti di sudut-sudut ruangan”.
Dengan demikian di Kantor Kelurahan Lembursitu dalam pengelolaan kearsipan masih
kekurangan sarana dan prasarana. Alat pendukung dari kegiatan proses kerja dalam
penyelenggaraan kearsipan. Hal ini dibuktikan hasil wawancara dengan bagian
Pelayanan Umum yaitu “Di sini sangat kekurangan ruangan khusus arsip, dengan
ruangan arsip tidak cukup dan tidak memungkinkan buat kami menyelesaikannya
disana”. Dari hasil wawancara berikut peneliti menarik kesimpulan, bahwa di Kantor
Kelurahan Lemburistu masih kurang sarana dan prasarana untuk mendukung realisasi
kegiatan kerja tata kelola kearsipan yang baik.
c. Sumber daya manusia.

30
Petugas kearsipan ini sangat penting karena sebagai pelaksana kegiatan kearsipan.
Berikut paparan dari Penanggung Jawab Kearsipan yaitu:
“Kurangnya SDM yang mampu untuk mengelola arsip (operator) dan memilah arsip
dengan sesuai prosedur, namun tidak dipungkiri juga bahwa operator yang bertugas
mungkin kelupaan sehingga menjadi menumpuk, belum lagi ketidak siapan mereka
dalam proses digitalisasi ini menyebabkan sistem kearsipan untuk dokumen-dokumen
selain surat keluar masuk masih manual”.
1. Pelayanan administrasi
Faktor ini sangat berpengaruh kepada pelayanan baik pelayanan internal maupun
pelayanan eksternal pada organisasi, lembaga, atau kantor. Sesuai dengan tujuan
kearsipan pada Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang ”kearsipan yaitu
meningkatkan kualitas pelayanan publik dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip
yang autentik dan terpercaya”. 63 Pengawai sub bagian Pelayanan Umum
menjelaskan bahwa “Pelayanan publik kepada stakeholder disini sudah baik,
walaupun masih banyak kekurangan. seperti dalam pengerjaan masih manual dan
harus memakan waktu yang lama”. Dengan begitu sudut pandang dari Bagian
Penanggung Jawab Kearsipan Kantor Kelurahan Lembursitu “disini kami
terkendala pelayanan diakibatkan oleh pengelolaan kearsipan yang belum baik”.
Dari hasil wawancara berikut, peneliti mengambil kesimpulan bahwa pelayanan
publik kepada stakeholder sudah mulai bagus, walaupun masih banyak kendala
dalam pelaksanaannya tetapi sudah mulai mengarah kepada maksimal dalam
pelayanan. Hanya saja karena sistem masih manual mengakibatkan kendala dalam
pelayanannya.
f. Pelayanan publik
Pada wawancara dengan Kepala Bagian Kepegawaian Dan Hukum Bagian
Pelayanan Umum Kelurahan Lembursitu mengatakan bahwa “kita melakukan
kegiatan publik dengan melayani stake holder sudah dilakukan dengan baik dan
mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan”.
Berdasarkan wawancara dari informan tersebut peneliti mengamati bahwa
pelayanan publik Di Kelurahan Lembursitu ini sudah berjalan dengan baik dan
diselenggara dengan disiplin oleh petugas pengelolaan pelayanannya. Dengan

31
begitu pelayanan publik sudah maksimal maka kantor pun ikut terlihat baik dan
segala sesuatu pengelolaan sudah dilakukan dengan baik.

C. Latar Belakang Adanya Program Bantuan Sosial


Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai program bantuan sosial
untuk meringankan beban ekonomi masyarakat. Beberapa di antaranya adalah
program bantuan sosial tunai (cash transfer), bantuan sosial untuk pelaku usaha
kecil dan menengah, dan bantuan sosial untuk pembayaran tagihan listrik dan air.
Pemerintah juga telah mengambil tindakan untuk mendorong pemulihan ekonomi
melalui berbagai kebijakan fiskal dan moneter. Namun masih tetap diharapkan dari
kebijakan yang di ambil dapat sesuai dengan harapan masyarakat dan dapat di
jangkau oleh semua pihak yang membutuhkan.
Bantuan sosial sebagai salah satu bentuk dukungan pemerintah untuk
masyarakat yang kurang mampu merupakan hal yang penting dalam pembangunan
sosial dan ekonomi suatu negara. Bantuan sosial dapat berupa bantuan keuangan,
bantuan pangan, bantuan kesehatan, atau bantuan pendidikan. Bantuan sosial
ditujukan kepada masyarakat yang membutuhkan, seperti golongan miskin, anak
yatim, janda, atau orang yang mengalami kesulitan ekonomi.
Pemerintah melalui program bantuan sosial berupaya untuk mengurangi tingkat
kemiskinan di Indonesia, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan
meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program bantuan sosial juga merupakan
upaya pemerintah dalam mengatasi masalah sosial yang muncul dari tingginya
tingkat kemiskinan, seperti masalah kesehatan, pendidikan, dan masalah sosial
lainnya.
Bantuan sosial juga merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan adanya bantuan sosial,
masyarakat yang kurang mampu dapat memperoleh dukungan dalam hal ekonomi
dan kesehatan, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka. Bantuan sosial
juga dapat mengurangi tingkat kemiskinan dan meningkatkan tingkat pendapatan
masyarakat.

32
Secara keseluruhan, bantuan sosial merupakan salah satu bentuk dukungan
pemerintah yang ditujukan kepada masyarakat yang kurang mampu. Program
bantuan sosial diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan
mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia.

D. Jenis dan Sasaran Bantuan Sosial


Dalam melakukan pemabagian bantuan sosial pemerintah membagikan
bantuan sosial dengan di klasifikasikan sesuai jenis bantuan sosialnya, berikut jenis
dan sasaran dalam pembagian bantuan sosial :
a. Program Keluarga Harapan (PKH)
Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi kemiskinan adalah melalui
program keluarga harapan (PKH). Tujuan utama PKH dalam jangka pendek adalah
membantu mengurangi beban pengeluaran Keluarga Penerima Manfaat (KPM),
sedangkan untuk jangka panjang diharapkan akan memutus rantai kemiskinan.
PKH di Kelurahan Lembursitu memberikan bantuan dana untuk dua komponen
yaitu bidang pendidikan dan kesehatan. Sasaran dari program ini yakni ibu hamil,
ibu menyusui, memiliki anak balita, anak usia sekolah setingkat SD-SLTP dan
SLTA. Selanjutnya pada pelaksanaan PKH tahun 2016 terdapat penambahan
komponen kesejahteraan sosial dengan masuknya Penyandang Disabilitas Berat
(PDB) dan lanjut usia (lansia) 70 tahun ke atas. Hal penting lainnya adalah, agar
pelaksanaan program PKH dapat berjalan dengan baik, tentunya terdapat
mekanisme penyaluran bantuan berupa penetapan peserta, penentuan hak dan
kewajiban peserta PKH, adanya sanksi bagi peserta PKH juga pendamping PKH,
dan lain-lain.
b. Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
BPNT atau Bantuan Pangan Non Tunai merupakan program pemerintah dalam
memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin untuk membantu
kesejahteraan kehidupan mereka terutama dalam bentuk bahan makanan pokok.
Sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia Bapak Jokowi Widodo pada
rapat terbatas tentang Program Raskin pada Juli 2016, penyaluran Raskin diganti
dengan menggunakan kartu elektronik yang akan diberikan langsung kepada rumah

33
tangga sasaran, sehingga bantuan sosial dan subsidi akan disalurkan secara non
tunai dengan menggunakan sistem perbankan. Sistem baru penyaluran bantuan
pangan ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2017 tentang
Penyaluran Bantuan Sosial Secara Non Tunai. Bantuan sosial non tunai diberikan
dalam rangka program penanggulangan kemiskinan yang meliputi perlindungan
sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, rehabilitasi sosial, dan pelayanan
dasar. Program ini juga diharapkan dapat mempermudah masyarakat untuk
menjangkau layanan keuangan formal di perbankan, sehingga mempercepat
program keuangan inklusif. Penyaluran bantuan sosial secara non tunai kepada
masyarakat dinilai lebih efisien, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat
kualitas, serta tepat administrasi. Kartu elektronik yang dimaksud dapat digunakan
untuk memperoleh beras, telur, dan bahan pokok lainnya di pasar, warung, toko
sesuai harga yang berlaku sehingga rakyat juga memperoleh nutrisi yang lebih
seimbang, tidak hanya karbohidrat, tetapi juga protein, seperti telur. Selain itu,
penyaluran bantuan sosial non tunai juga dapat membiasakan masyarakat untuk
menabung karena pencairan dana bantuan dapat mereka atur sendiri sesuai
kebutuhan. Untuk menyalurkan bantuan sosial non tunai ini, diawali dengan
pendaftaran peserta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang dilakukan oleh
Kementerian Sosial (Kemensos).
Penyaluran bantuan pangan secara non tunai lewat BPNT mengacu pada 4
(empat) prinsip umum, yaitu:
a) Mudah dijangkau dan digunakan oleh KPM.
b) Memberikan lebih banyak pilihan dan kendali kepada KPM dalam
memanfaatkan bantuan, kapan dan berapa banyak bahan pangan yang
dibutuhkan. Juga termasuk kebebasan memilih jenis dan kualitas bahan
pangan berdasarkan preferensi yang telah ditetapkan dalam program ini.
c) Mendorong usaha eceran rakyat untuk memperoleh pelanggan dan
peningkatan penghasilan dengan melayani KPM.
d) Memberikan akses jasa keuangan kepada usaha eceran rakyat dan KPM.
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari BPNT, yaitu:

34
a) Meningkatnya ketahanan pangan di tingkat keluarga penerima manfaat,
sekaligus sebagai mekanisme perlindungan sosial dan penanggulangan
kemiskinan.
b) Meningkatnya transaksi non tunai sesuai dengan program Gerakan
Nasional Non Tunai (GNNT) yang digagas oleh Bank Indonesia.
c) Meningkatnya akses masyarakat terhadap layanan keuangan, sehingga
dapat meningkatkan kemampuan ekonomi yang sejalan dengan Strategi
Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
d) Meningkatnya efisiensi penyaluran bantuan sosial.
e) Meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah, terutama usaha mikro dan
kecil di bidang perdagangan.
f) Bantuan Sosial Dari Pemda Kota Sukabumi
g) Bantuan sosial dari pemda Kota Sukabumi merupakan program bantuan
sosial yang dimana salah satu upaya untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat di Kota Sukabumi. Dalam bantuan sosial tersebut berupa
sembako yang berisi beras, minyak, gula, dan lain-lain, yang diharapkan
program tersebut bisa meringankan beban keluarga yang kurang mampu
dalam memenuhi kebuuhan hidupnya. Untuk sasarannya dalam program
bantuan sosial tersebut yang paling di utamakan adalah keluarga yang
kurang mampu dan yang belum pernah mendapatkan bantuan sosial lain
seperti program keluarga harapan (PKH) atau bantuan pangan non tunai
(BPNT), hal tersebut bertujuan untuk pemerataan dalam pembagian
program bantuan sosial sehingga terciptanya pemerataan.
c. Pemerataan Bantuan Sosial
Pemerataan bantuan sosial adalah upaya untuk menyediakan dukungan
keuangan, barang, atau jasa kepada individu atau kelompok yang kurang mampu
secara adil dan merata. Tujuannya adalah untuk membantu meringankan beban
ekonomi bagi mereka yang kurang beruntung dan membantu mereka untuk hidup
lebih layak. Contohnya, pemerintah dapat memberikan bantuan uang tunai kepada
keluarga miskin, atau memberikan bantuan sembako kepada orang yang tidak
mampu membeli makanan yang cukup. Pemerataan bantuan sosial juga dapat

35
dilakukan melalui program-program seperti pendidikan gratis, kesehatan gratis,
atau pemukiman yang layak.
Jika pemerataan bantuan sosial tidak dilakukan secara merata, maka beberapa
individu atau kelompok mungkin akan menerima lebih banyak bantuan
dibandingkan dengan yang lain. Ini dapat menyebabkan ketidakadilan dan
ketidaksetaraan sosial, karena orang yang lebih kaya mungkin akan menerima
bantuan yang sama dengan orang yang lebih miskin. Hal ini juga dapat
menyebabkan rasa tidak puas dan kekesalan dari orang-orang yang tidak menerima
bantuan yang cukup. Selain itu, jika bantuan sosial tidak dibagikan secara merata,
maka bantuan tersebut mungkin tidak akan digunakan secara efektif dan dapat
menyebabkan kerugian ekonomi dan pemerintah.
Dalam kasus di lapangan menurut kepala seksi kesejahteraan dan sosial
Kelurahan Lembursitu menyatakan bahawa dalam segi pemerataan bantuan sosial
dari pemerintah menurut beliau sasaran pemerataanya kurang merata karena ada
beberapa kasus dalam satu kepala keluarga yang mendapatkan banyak jenis
bantuan sosial akan tetapi ada beberapa kepala keluarga yang tidak sama sekali
mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah yang dimana padahal dari segi
ekonomi kepala keluarga tersebut hamper sama, bahkan dalam satu kasus ada yang
ekonominya di atas rata-rata masyarakat kurang mampu akan tetapi mendapatkan
program bantuan sosial sedangkan ada kepala keluarga yang dari segi ekonomi
kurang mampu akan tetapi tidak mendapatkan program bantuan sosial dari
pemerintah. Hal inilah yang menjadi kendala dalam sasaran target penerima
bantuan sosial yang dilakukan pemerintah pusat, dalam menanggulanginya pihak
kelurahan akan mendata setiap kepala keluarga yang tidak mendapatkan program
bantuan sosial dan akan mengajukan kepada pihak pemerintahan sehingga
diharapkan hal tersebut menjadi pertimbangan agar setiap kepala keluarga yang
memang benar kurang mampu dari segi ekonomi bisa mendapatkan mendapatkan
program bantuan tersebut, yang dimana hal tersebut agar terciptanya pemerataan
serta keadilan dilingkungan masyarakat.

36
E. Sasaran Program BKSP
1. Sasaran Penyantunan
a. Lanjut Usia dengan kriteria:

1. Usia 60 tahun keatas;


2. Dari keluarga miskin;
3. Tidak dan belum mendapatkan santuan permanen lainnya;
4. Sudah tidak mungkin lagi diberdayakan kembali;
5. Sebagai anggota masyarakat yang berdomisili di RT/RW setempat.

b. Penyandang cacat fisik dan atau mental, dengan kriteria:

1. Dari keluarga miskin;


2. Tidak sedang mendapatkan bantuan sosial permanen lain;
3. Sudah tidak mungkin untuk diberdayakan;
4. Sebagai anggota komunitas/masyarakat RT/RW setempat.

c. Penyandang gangguan kejiwaan (psikotik) terlantar dengan kriteria:

1. Berada didalam keluarga miskin:


2. Tidak sedang dalam perawatan medis;
3. Sudah tidak mungkin lagi disembuhkan;
4. Tidak sedang mendapatkan bantuan sosial permanen lainnya;
5. Sebagai anggota komunitas/masyarakat RT/RW setempat.

d. Penyandang eks Penyakit Kronis terlantar dengan kriteria:

1. Berada didalam keluarga miskin;


2. Tidak sedang didalam perawatan medis;
3. Sudah tidak mungkin disembuhkan kembali;
4. Tidak sedang mendapatkan bantuan sosial permanent lainnya;
5. Sebagai anggota komunitas/masyarakat yang berdomisili di RT/RW setempat.

2. Sasaran kemitraan

a. Keluarga sasaran pelayanan sosial.

37
b. Masyarakat,yakni individu, kelompok, Orsosmas, LSM yang berada dilingkungan
yang sama dengan sasaran pelayanan sosial.
c. Lembaga/Instansi terkait.
d. Dunia usaha.

3. Sasaran Lokasi
Sasaran lokasi pelaksanaan program BKSP berada di provinsi, kabupaten dan kota
yang memiliki data penduduk dan sasaran penyantunan serta adanya Lembaga Sosial
Masyarakat (LSM) untuk menjadi pelaksana kegiatan BKSP.
F. Bantuan Sosial Pemberdayaan

Program Bantuan Sosial Pemberdayaan merupakan bahagian upaya pemerintah


merealisasikan amanat Undang-Undang Dasar 1945 pasal 34 ayat (2) yang menyatakan bahwa
“Negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat dn memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan”.

Program Bantuan Sosial Pemberdayaan ini mempunyai banyak bentuk dan


dilaksanakan oleh banyak pihak baik pemerintah maupun unsur masyarakat swasta dari
berbagai sektor pembangunan, seperti Kelompok Usaha Bersama (KUBE) dengan pemberian
modal usaha yang disalurkan melalui perbankan. Adapun bentuk program yang dilaksanakan
adalah Bantuan Langsung Pemberdayaan Sosial (BLPS) dengan penguatan modal usaha untuk
memfasilitasi kelompok fakir miskin yang telah diwadahi dalam KUBE untuk mengelola Usaha
Ekonomi Produktif (UEP) dan PNPM Mandiri. Secara struktur program Bantuan Sosial
Pemberdayaan biasanya terdiri atas:

1. Identifikasi dan seleksi sasaran program.


2. Kepelatihan kegiatan bersangkutan.
3. Pemberian bantuan stimulan dan atau permodalan kerja.
4. Pendampingan dan bimbingan.
5. Monitoring evaluasi kegiatan program.

G. Kebijakan dan Tujuan Bantuan Sosial Pemberdayaan

1. Kebijakan

38
Adalah kebijakan kebijakan publik dari pemerintah dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat lemah dan tidak mampu melalui
pendekatan pemberdayaan keluarga.
2. Tujuan
Program Bantuan Sosial Pemberdayaan adalah Program Bantuan
pemerintah yang ditujukan kepada orang dan keluarga yang lemah dan atau tidak
mampu yang memiliki potensi untuk berkembang atau dikembangkan agar menjadi
pribadi atau keluarga yang maju dan mandiri dengan memberikan perlindungan
jaminan sosial pemberdayaan.

H. Prosedur Oprasional Pengelolaan

1. Program Jaminan Bantuan Sosial Pemberdayaan difokuskan kepada keluarga miskin atau
yang tidak mampu namun masih berpotensi untuk berkembang dengan stimulan dan
bantuan tertentu.

2. Pada prinsipnya Program Bantuan Sosial Pemberdayaan merupakan salah satu upaya
pemerintah mengentaskan pribadi dan atau keluarga daripada masalah kesejahteraan
sosial dengan memberikan pembekalan kemampuan pengetahuan dan ketrampilan
tertentu disertai dengan bantuan permodalan sebagai bekal memulai usaha produktif.
Program Bantuan Sosial ini berbentuk hibah atau suatu kompensasi terhadap terjadinya
suatu resiko sosial sebagai akibat adanya perubahan mendadak karena musibah bencana
maupun perubahan krisis ekonomi keluarga maupun masyarakat.

a. Alur/proses pelaksanaan PKH

Proses pelaksanaan PKH terdiri dari beberapa tahapan, tahapan tersebut dapat
dilihat pada skema alur pelaksanaan PKH. Berikut alur pelaksanaan PKH :

a) Perencanaan, Perencanaan dilakukan untuk menentukan lokasi dan jumlah


calon KPM. Lokasi dan jumlah calon KPM bersumber dari Data Terpadu
Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau dapat dikecualikan bagi korban bencana
alam, bencana sosial dan komunitas adat terpencil (KAT). Penetapan calon

39
KPM PKH ditetapkan oleh Direktur Jaminan Sosial Keluarga Kementerian
Sosial RI.
b) Pertemuan awal dan Validasi
c) Penetapan KPM PKH
d) Penyaluran Bantuan Sosial
e) Pemutakhiran Data
f) Verifikasi Komitmen
g) Pendampingan-Pendampingan bagi KPM PKH diperlukan untuk
mempercepat tercapainya salah satu tujuan PKH, yaitu menciptakan
perubahan perilaku dan kemandirian KPM terkait pemanfaatan layanan
kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan sosial. Demi tercapainya tujuan
tersebut pendamping sosial PKH mempunyai peran dan fungsi fasilitasi,
mediasi, advokasi, edukasi dan motivasi bagi KPM PKH. Implementasi proses
pendampingan tidak hanya berfokus pada pendampingan perorangan KPM
PKH yang terkendala atau membutuhkan terhadap akses layanan, tetapi juga
melalui pendampingan terhadap kelompok. Pendampingan terhadap kelompok
KPM PKH dapat dilakukan oleh pendamping sosial PKH melalui Pertemuan
Kelompok (PK) dan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2).
h) Transformasi Kepesertaan-Kepesertaan penerima bantuan PKH selama enam
tahun, setelah itu diharapkan terjadi perubahan perilaku terhadap KPM PKH
dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan sosial serta
peningkatan status sosial ekonomi. Transformasi kepesertaan merupakan
proses pengakhiran sebagai KPM PKH melalui kegiatan resertifikasi. Pada
kegiatan resertifikasi, KPM PKH kembali dilakukan pendataan ulang dan
evaluasi status sosial ekonominya setelah KPM PKH memperoleh bantuan
PKH selama kurun waktu tertentu. Pada tahun ke lima menjelang berakhirnya
kepesertaan PKH enam tahun, KPM akan dilakukan resertifikasi. Hasil dari
resertifikasi akan digunakan untuk menetapkan status akhir kepesertaan PKH
yaitu graduasi atau transisi. Transisi adalah peserta PKH yang kondisinya
masih memenuhi syarat PKH. Pada masa transisi peserta PKH tetap menerima

40
bantuan selama 3 tahun dan wajib memenuhi kewajiban KPM PKH serta
dipersiapkan untuk menerima program pengentasan kemiskinan lainnya.

b. Tujuan dan sasaran program keluarga harapan (PKH) di kelurahan


Lembursitu kecamatan Lembursitu kota Sukabumi.
• Tujuan program keluaraga harapan(PKH)
a) Menciptakan perubahan perilaku dan kemandirian keluarga penerima
manfaat (PKM) dalam mengakses layanan kesehatan dan pendidikan serta
kesejahteraan social yang akan meningkatkan taraf hidup keluarga
penerima manfaat;
b) Mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga
miskin dan rentan sehingga akan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan
• Sasaran / kriteria Komponen Penerima Bantuan Sosial PKH
a) Sasaran/Kriteria komponen kesehatan meliputi ibu hamil/ menyusui dan
anak berusia 0 sampai dengan 6 tahun.
b) Sasaran/Kriteria komponen Pendidikan meliputi anak sekolah
dasar/Madrasah ibtidaiyah atau sederajat, Anak sekolah menengah
pertama/madrasah Tsanawiyah atau sederajat. Dan anak sekolah
menengah atas/madrasah Aliyah atau sederajat, dan anak usia 6 (enam)
sampai dengan 21 (dua puluh satu) tahun yang belum menyelesaikan wajib
belajar 12 (dua belas) tahun.
c) Sasaran/Kriteria komponen kesejahteraan social meliputi lanjut usia mulai
dari 70 (tujuh puluh) tahun dan penyandang disabilitas

c. Efektivitas Bantuan sosial PKH dalam meningkatkan kesejahteraan


masyarakat di Kelurahan Lembursitu Kota Sukabumi
Suatu kegiatan dikatakan efektif apabila dapat mencapai tujuan atau sasaran
yang telah ditentukan sebelumnya.Dalam setiap program atau kegiatan yang
dilaksanakan, tentu ada tujuan atau sasaran yang hendak dicapai. Tujuan ini penting
untuk ditentukan supaya program tersebut bisa terus di evaluasi.
Dalam efektifitas pelaksanaan Program Keluarga Harapan (PKH) ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan yaitu tahapan pencapaian tujuan, kemampuan

41
pelaksanaannya, kesesuaian pelaksanaan dengan pedoman yang ada, serta
komitmen peserta PKH terkait kepada kewajibannya, sehingga pelaksanaan
Program tersebut dapat berjalan dengan efektif. Adapun tujuan dari Program
Keluarga Harapan di kelurahan lembursitu adalah untuk Menciptakan perubahan
perilaku dan kemandirian keluarga penerima manfaat (PKM) dalam mengakses
layanan kesehatan dan pendidikan serta kesejahteraan social yang akan
meningkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat, dan untuk Mengurangi
beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga miskin dan rentan
sehingga akan mengurangi kemiskinan dan kesenjangan.
Sesuatu yang dikatakan efektif apabila penyelesaian atau tercapainya tujuan
sesuai atau bertepatan dengan waktu yang telah ditentukan. Dalam hal ini
pelaksanaan pembayaran atau pencairan dana bantuan PKH di Kelurahan
Lembursitu pencairannya dilakukan bertahap setiap 3 bulan sekali di Kantor Pos.
d. Tupoksi Pengelola Administrasi Pelayanan Umum
Tugas pokok dan fungsi di bagian Pelayanan sebagian besar adalah
melayani keperluan warga dalam pembuatan surat keterangan atau perizinan.
Jenis-jenis Pelayanan di Kelurahan Lembursitu
• Melaksanakan pelayanan administrasi kependudukan dan melaksanakan
koordinasi penyelenggaraan administrasi pelayanan
• Pelayanan Surat Pengantar Pembuatan E-KTP Baru
• Pelayanan Surat Pengantar Pembuattan KK Baru / Perubahan KK
• Pelayanan Surat Keterangan Perpindahan Penduduk (Pindah Datang dan
Pindah Keluar)
• Pelayanan Pengantar Pencatatan dan Penertiban Biodata Penduduk.
• Pelayanan Surat Domisili
• Pelayanan Surat Keterangan Usaha
• Pelayanan Surat Keterangan Ahli Waris
• Pelayanan Surat Kelahiran
• Pelayanan Surat Kematian
• Pelayanan Surat NA / Surat Status Perkawinan
• Pelayanan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM)

42
• Pelayanan Surat Pernyataan Tanah Tidak Sengketa

Syarat untuk pembuatan surat keterangan atau perizinan dari Kelurahan Lembursitu
adalah membawa surat keterangan dari RT/RW dan membawa fotocopy KTP, KK yang
bersangkutan, di buat dua rangkap satu untuk permohonan dan satu untuk arsip.

43
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan analisis terhadap kinerja staff kelurahan di beberapa desa, dapat
disimpulkan bahwa kinerja staff kelurahan memegang peran yang sangat penting dalam
menunjang pelayanan publik di desa. Hasil analisis menunjukkan bahwa staff kelurahan
yang memiliki kompetensi yang baik dan di dukung dengan sarana dan prasarana yang
memadai, dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Namun, masih
ditemukan beberapa kendala dalam kinerja staff kelurahan seperti kurangnya motivasi dan
komitmen, serta keterbatasan dalam sumber daya manusia. Oleh karena itu, perlu
dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja staff kelurahan melalui peningkatan
kompetensi, pemberian motivasi, dan peningkatan sumber daya manusia.

Melalui analisis data yang diperoleh dari hasil wawancara dan observasi, dapat
disimpulkan bahwa PKL di kelurahan memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan kompetensi dan pengalaman kerja bagi mahasiswa. PKL di kelurahan
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan melakukan aplikasi dari
ilmu yang didapat di bangku kuliah. Namun, ditemukan beberapa kendala dalam
pelaksanaan PKL di kelurahan seperti keterbatasan sarana dan prasarana, serta kurangnya
dukungan dari pihak kelurahan. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya-upaya untuk
meningkatkan pelaksanaan PKL di kelurahan melalui peningkatan sarana dan prasarana,
serta dukungan dari pihak kelurahan yang lebih baik.

B. Saran
Demi meningkatkan pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) yang akan
datang, maka ada beberapa saran yang perlu dipertimbang, antara lain:
1. Bagi Pihak Kampus
a. Pelaksanaan Diklat, saat pembekalan sebaiknya dipersiapkan lebih matang
sehingga mahasiswa peserta PPL tidak mengalami kebingungan terutama alam

44
penulisan laporan; baik individu maupun kelompok, karena adanya 2 (dua)
format sistematika penyusunan laporan.
b. Lebih meningkatkan koordinasi antara Dosen Pembimbing dan Mahasiswa
PPL dalam pelaksanaan kegiatan PPL, karena tidak dipungkiri masih banyak
hal-hal yang belum dipahami dengan baik dalam pelaksanaan PPL.
c. Menjaga kerjasama yang telah terjalin antara Kampus dengan Lokasi PPL demi
perbaikan PPL di masa yang akan datang.
2. Bagi Lokasi PPL
a. Semoga kerjasama dan koordinasi antara pihak lokasi PPL dengan mahasiswa
PPL juga kampus untuk selalu tetap terjaga dengan baik.
3. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa diharapkan melakukan observasi dan wawancara secara optimal
agar mendapatkan pemahaman dan wawasan yang lebih banyak.

45
DAFTAR PUSTAKA

Rijali, A. (2017). Analisis Data Kualitatif. Vol.17 No. 33 Januari-Juni 2018, 84-95.

Susanty, M. Y. (2014). Kepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Di


Kantor Kelurahan kanaan Kecamatan Bontang Barat. 3173-3178.

Syarifudin, M. (2013). Studi Tentang Kepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan


Disiplin Kerja Pegawai Di Kelurahan Pelita Kota Samarinda. 1230-1232.

Wais, A. (2019, Februari). Kepemimpinan Lurah Dalam Meningkatkan Pelayanan Publik


Di Kelurahan Pasie Nan Tigo. Vol.1 No.1, Februari 2019, 25-26.

Yulianti, A. J. (n.d.). Pengaruh Gaya Kepemimpinan Lurah Terhadap Kepuasan kerja


Aparat Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang Kota Manodo . 1-3.

46
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Gambar 3. Diskusi Bersama Staff Kelurahan

47
Gambar 4. Kegiatan Merapihkan Arsip

Gambar 5. membantua mengisi data kupon bantuan sosial

48
Gambar 6. Pembagian Sembako Banuan Sosial Dari PEMDA Kota Sukabumi

Gambar 7. Pembagian Sembako Bantuan Sosial Oleh Bapak Kelurahan

49
Gambar 8. Kegiatan Apel Pagi

Gambar 9. Kegiatan Apel Pagi

50
Gambar 10. Kegiatan Pemberdayaan Perpustakaan Kelurahan

Gambar 11. Kegiatan Penyuluhan Posyandu Remaja (POSREN)

51
Gambar 12. Kegiatan Mingguan Posyandu

Gambar 13. Kegiatan Mingguan Posyandu

52
Gambar 14. Tinjau Lapangan membersihkan gorong-gorong penyebab banjir

Gambar 15. Tinjau Lapangan membersihkan gorong-gorong penyebab banjir

53
Gambar 16. Tinjau Dosen Pembimbing

Gambar 17. Penginputan Data ketua RW dan RT

54
Gambar 18. Kegiatan JUMSIH

Gambar 19. Kegiatan JUMSIH

55
Tabel 1. Jurnal Kegiatan Selama Dilaksanakannya PPL

Hari/ Temuan
No Kegiatan Solusi Keterangan
Tanggal Masalah

Pembukaan praktik
pengalaman lapangan
Senin,
di kelurahan
1 26 Des - - -
Lembursitu
2022
kec.Lembursitu kota
sukabumi

Breafing bersama staff


Kel. Lembursitu Kec.
Lembursitu Kota
Sukabumi

Ikut serta dan terjun


dan meninjau lokasi
Selasa, terjadunya bencana
2 27 Des bersama Kasi Trantib - - -
2022 & Pemerintahan

Membuat Surat
Panggilan untuk warga
penerima BANSOS. Di
Kel.Lembursitu
Kec.Lembursitu Kota
Sukabumi

Kegiatan penyerahan Masih ada


Rabu-
3 BANSOS kepada beberapa -
Kamis
warga di Kel. warga yang

56
27-28 Lembursitu Kec. tidak
Des 2022 Lembursitu Kota mendapatkan
Sukabumi. Bansos
tersebut.

Jumat, 30 Membaca buku di


Des 2022 perpustakaan yang ada
4 di Kel. Lembursitu - - -
Kec. Lembursitu Kota
Sukabumi

Selasa, Apel pagi


04
5 Melakukan perarsipan - - -
Januari
2023

Rabu, Apel pagi

05 Melakukan Perarsipan
6 - - -
Januari serta menulis buku
2023 register di pelayanan

Apel pagi

Kamis 06 Ikut serta dalam


7 Januari Kegiatan Posyandu Di - - -
Rw 06 Kel. Lembursitu
2023
Kec, Lembursitu Kota
Sukabumi

Jumat, 06 Apel pagi


8 Januari - - -
Kegiatan Jumsih Di
2023
Kel. Lembursitu Kec.

57
Lembursitu Kota
Sukabumi

Apel pagi

Menyusun Arsip –
Senin, Arsip

09 Diskusi bersama para


9 - - -
Januari staff di Kel.
2023 Lembursitu Kec.
Lembursitu Kota
Sukabumi

Ikut serta dalam rapat


koordinator wilayah
Selasa, dan rapat pembentukan
10 POSREM bersama
10 - - -
Januari perangkat Kel.
2023 Lembursitu Kec.
Lembursitu Kota
Sukabumi

Apel Pagi

Rabu Ikut serta dalam


kegiatan Posyandu di
11 11 -
Rw 12 di Kel.
Januari
Lembursitu Kec.
2023
Lembursitu Kota
Sukabumi

Merapihkan arsip-arsip
Kamis,
12 - - -
12 Menyusun arsip-arsip

58
Januari Menulis surat donor
2023 dana untuk RT/RW di
Kel. Lembursitu Kec
Lembursitu Kota
Sukabumi

Apel pagi

Ikut serta kegiatan


Jumat, 13
Jumsih Di Kel.
13 Januari - - -
Lembursitu Kec.
2023
Lembursitu Kota
Sukabumi

Apel pagi

Senin, Menyusun dan


menginput data-data
16
14 insentif RT/RW di Kel. - - -
Januari
Lembursitu Kec.
2023
Lembursitu Kota
Sukabumi

Apel pagi
Selasa,
Ikut serta dalam
17
15 Kegiatan bazar pak Lu- - - -
Januari
Rah ( paket luar biasa
2023
murah )

Rabu, Apel pagi

18 Membersihkan dan
16 - - -
Januari mengganti data PKK
2023 dan Posyandu

59
Apel Pagi

Kamis, Membersihkan dan


mengganti data PKK
19
17 dan posyandu di Kel. - - -
Januari
Lembursitu Kec.
2023
Lembursitu Kota
Sukabumi

Membersihkan dan
mengganti data
Jumat, 20
pegawai di Kel.
18 Januari - - -
Lembursitu Kec.
2023
Lembursitu Kota
Sukabumi

60

Anda mungkin juga menyukai