DISUSUN OLEH :
KELOMPOK (Apbdes Desa Kambayang)
6. Dosen pendamping:
a. Sisrilnardi, S.IP.,MA.
b. NIDN: 0020019007
Menyetujui
Dosen Mata Kuliah
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa dengan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) di Desa Kambayang, Kecamatan Dampelas, Kabupaten Donggala
sampai dengan pembuatan laporan PPL ini.
Tujuan penyusunan laporan kegiatan PPL ini untuk memberikan gambaran secara global tentang
keseluruhan rangkaian kegiatan PPL di Universitas Tadulako yang telah kami laksanakan.
Dalam melaksanakan PPL ini kami banyak mendapatkan bantuan dan bimbingan serta dukungan
dari berbagai pihak, maka perkenankanlah kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan segala limpahan rahmat dan hidayahnya-Nya
sehingga penyusun laporan ppl ini dapat terselesaikan.
2. Orang tua tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungan baik secara material dan
nonmaterial.
3. Bapak Dr. M. Nur Alamsyah, S.IP, M.Si, selaku Koordinator Program Studi Ilmu
Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako.
4. Bapak, Sisrilnardi, S.IP.,MA. selaku Dosen pembimbing lapangan (PPL) di Desa Kambayang
5. Ibu Sulfitri Husain, S.IP, MA, selaku ketua (PPL) di Desa Kambayang
6. Bapak Ashur selaku kepala Desa Kambayang.
7. Aparat Desa Kambayang.
8. Masyarakat Desa Kambayang.
Penyusun menyadari bahwa dalam pelaksanaan PPL masih banyak kekurangan yang harus
diperbaiki pada kesempatan selanjutnya. Untuk itu, penyusun mohon maaf jika belum bisa
memberikan hasil yang sempurna kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan
program PPL. Selain itu penyusun juga mengharapakan kritik dan saran yang membangun agar
dapat menjadi lebih baik lagi. Akhirnya, penyusun berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................................................2
KATA PENGANTAR..........................................................................................................................3
DAFTAR ISI........................................................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................................................6
ABSTRACT.........................................................................................................................................7
ABSTRAK...........................................................................................................................................7
BAB I...................................................................................................................................................9
PENDAHULUAN................................................................................................................................9
1.1 Latar belakang...........................................................................................................................9
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................................................9
1.3 Tujuan Penulisan Laporan PPL...........................................................................................10
1.4 Metode Penelitian................................................................................................................10
BAB II................................................................................................................................................11
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR........................................................................11
2.1 Tinjauan Pustaka.......................................................................................................................11
BAB III...............................................................................................................................................13
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................................13
3.1 Pengertian APBDes...................................................................................................................13
3.2 Bagaimana Pengelolaan APBDes desa kambayang..................................................................14
3.3 Apa Yang Menjadi Hambatan Pengalokasian Dana Desa Kambayang....................................17
3.4 Hasil Wawancara......................................................................................................................18
BAB III PENUTUP............................................................................................................................20
4.1 KESIMPULAN....................................................................................................................20
4.2 REKOMENDASI................................................................................................................21
4.3 Lampiran..............................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................................23
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Keberangkatan
Through this research we found the results that the application of the APBDes in Kambayang
village has been very transparent where from the results of the interviews we conducted we found
that the application of the budget used is felt by the community, we also found banners or
billboards containing the APBDes of Kambayang village. We also found that there were several
aspects that used the budget but not enough but the government itself had maximized it, we also
found the results of our interviews that the APBDes of Kambayang village was very good in its
application and was felt by the community.
ABSTRAK
APBDes merupakan rencana tahunan desa yang dituangkan dalam bentuk angka-angka yang
mencerminkan berbagai kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan
desa. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) yaitu sebagai rencana keuangan tahunan
Desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDES) dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 73 terdiri dari Pendapatan Desa,
Belanja Desa, dan Pembiayaan Desa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang dimaksud
dengan APBDes, bagaimana pengelolaan APBDes di desa Kambayang, apa saja yang menjadi
pemasukan dan pengeluaran desa Kambayang, dan juga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana transparansi dari penggunaan APBDes di desa Kambayang, penelitian ini juga bertujuan
untuk melihat kepuasan masyarakat terhadap penerapan atau hasil dari APBDes di desa
Kambayang. Metode penelitian yang di gunakan adalah metode penelitian kualitatif dimana
penelitian ini bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis, landasan teori yang kami
gunakan di manfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan,
kami menggunakan penelitian ini agar kami lebih bisa memfokuskan wawancara kami berdasarkan
fakta-fakta di lapangan. Melalui penelitian ini kami menemukan hasil bahwa penerapan APBDes di
desa Kambayang sudah sangat transparan dimana dari hasil wawancara yang kami lakukan kami
menemukan bahwa penerapan anggaran yang di gunakan sangat di rasakan oleh masyarakat, kami
juga menemukan adanya spanduk atau baliho yang berisi tentang APBDes desa Kambayang. Kami
juga menemukan bahwa ada beberapa aspek yang menggunakan anggaran tapi belum cukup namun
dari pemerintah sendiri telah memaksimalkan nya, kami juga menemukan hasil dari wawancara
kami bahwa APBDes desa Kambayang sudah sangat baik penerapan nya dan sangat di rasakan oleh
masyarakat.
PENDAHULUAN
Penelitian ini akan membicarakan APBDes, Desa merupakan struktur pemerintahan terkecil
yang terdapat di kalangan masyarakat. Menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 bahwa desa
adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah berwenang untuk mengatur dan
mengurus urusan pemerintah secara administratif, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan
prakarsa masyarakat, hak asal usul atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Undang-undang tentang Desa merupakan salah
satu strategi dari perwujudan Nawacita ke-3, yaitu dengan membangun Indonesia dari pinggiran
dan memperkuat daerah-daerah desa.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDES) yaitu sebagai rencana keuangan tahunan
Desa yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. Struktur Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDES) dalam Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 Pasal 73 terdiri dari Pendapatan Desa,
Belanja Desa, dan Pembiayaan Desa.
Pelaksanaan pembangunan desa harus didukung dengan jumlah anggaran yang dialokasikan.
Pemerintah perlu meningkatkan alokasi dana desa melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDes). Alokasi dana desa diperoleh dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara-Perubahan
(APBN-P) 2019 yang telah dialokasikan sebesar Rp 70 triliun untuk dibagikan ke 74.954 desa
sesuai dengan alokasi yang diperoleh masing-masing desa . Alokasi dana desa tersebut kemudian
akan dikelola oleh aparatur pemerintah desa sesuai APBDes yang didapatkan dan diawasi melalui
sistem yang dikembangkan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Pengelolaan APBDes diperlukan agar keuangan pemerintah dapat tertata secara maksimal melalui
pengawasan dari pihak BPKP.
Pengelolaan keuangan desa telah memberikan landasan pada otonomi desa secara praktik
bukan hanya sekedar normatif oleh karna itu, Pengelolaan keuangan desa merupakan keseluruhan
kegiatan yang meliputi perencanaan, pengengaran, penata usahaan, pelaporan pertanggungjawaban,
sampai dengan pengawasan pengelolaan tersebut. Seharusnya dengan adanya peraturan menteri
tersebut desa semakin terbuka dan responsibilitas, Sehingga besar harapan desa dapat mengelola
keuangannya dan melaporkan nya secara transparan serta dilakukannya dengan tertib dan disiplin
anggaran baik dalam hal pendapatan dan sumber-sumber pendapatan juga mengelola pembelanjaan
anggaran.
yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau
perilaku yang diamati. Penelitian deskriptif adalah suatu metode penelitian yang
menggambarkan semua data atau keadaan subjek atau objek penelitian kemudian dianalisis
dan dibandingkan berdasarkan kenyataan yang sedang berlangsung. Dan selanjutnya mencoba
untuk memberikan pemecahan masalah dan dapat memberikan informasi yang mutakhir.
Metode merupakan syarat mutlak yang digunakan bertujuan untuk dapat melihat ke dalam
sebuah penelitian. Dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan hasil penelitian. Segala
aktivitas yang dilakukan oleh objek-objek dilihat da diamati secara jelas. Peneliti akan
mendeskripsikan apa yang dilihat, dirasakan, diamati, dan ditanyakan selama proses penelitian.
Kemudian peneliti menganalisis sumber data yang penting dan menarik untuk dibahas dan
integral dari perangkat kebijakan pembangunan dan rumah tangga desa. Dalam mendukung
pelaksanaan pembangunan di desa diperlukan kepastian biaya dari berbagai sumber baik
yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial.
Anggaran publik berisi rencana kegiatan yang direpresentasikan dalam bentuk rencana
Menurut Nafidah dan Anisa (2017), pengelolaan keuangan desa adalah seluruh kegiatan mulai
transparan, asas akuntabel, asas partisipatif dan dilakukan secara tertib dan disiplin anggaran.
2.2. Kerangka berfikir
Dalam Penelitian ini kami akan membahas tentang bagaimana Pengolahan keuangan desa
dalam membangun desa, serta dengan melampirkan teori yang digunakan yang bertujuan untuk
Berikut ini merupakan model kerang berpikir yang dibuat oleh peneliti untuk memperjelas
Rumusan Masalah
Masalah - Apa yang dimaksud ABPDes ?
Penelitian - Bagaimana pengelolaan dan alokasi APBDes desa
Pengolahan Kambayang?
Keuangan Desa - Apa menjadi hambatan dalam pengelolaan dan alokasi
kambayang APBDes desa Kambayang?
Kesimpulan
BAB III
APBDes adalah adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang
memuat sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran dalam kurun waktu 1 (satu)
tahun, yang terdiri dari Pendapatan Desa, Belanja Desa dan Pembiayaan. Menurut
Permendagri Nomor 20 Tahun 2018, APBDes merupakan rencana keuangan tahunan yang
dibuat pemerintah desa. Selanjutnya, menurut Astuty dan Hany Fanida (2018), APB Desa
adalah rencana keuangan tahunan desa yang didasarkan pada peraturan desa mengenai prediksi
pendapatan dan belanja sebagai sumber pembiayaan untuk kegiatan pembangunan desa.
Adapun struktur dari APBDes adalah :
3. Pembinaan Kemasyarakatan
Bidang Ketentraman, Ketertiban Umum Dan Rp 9.225.000.00
Perlindungan Masyarakat
Bidang Kebudayaan Dan Keagamaaan Rp 71.720.000.00
Bidang Kepemudaan Dan Olahraga Rp 2.500.000.00
Bidang kelembagaan Masyarakat Rp 13.725.000.00
Total Rp 97.170.000.00
4. Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Pertanian Dan Peternakan Rp 28.500.000.00
Total Rp 28.500.000.00
Dari rincian APBDes Kambayang diatas dan hasil dari wawancara yang telah kami
lakukan terhadap beberapa narasumber dapat kami tarik kesimpulan bahwa pengalokasian
dana desa di desa kambayang di bagi secara merata sesuai kebutuhan, walaupun ada
beberapa aspek seperti bidang pertanian dan peternakan itu masih kurang namun pemerintah
desa tetap berusaha untuk mencukupi hal itu dan memberikan pemahaman terhadap
masyarakat. Pengalokasian dana desa sendiri menurut kasi pemerintahan desa dalam
pengalokasian di perhatikan aspek-aspek yang paling urgent terlebih dahulu contoh nya
dapat kita lihat bahwa sebagian besar dana desa lebih di pusatkan untuk pembangunan desa
terlebih dahulu entah itu pembangunan fisik maupun non fisik.
Dari narasumber yang kami wawancarai kami juga menemukan beberapa fakta
bahwa masyarakat juga sangat merasakan dampak dari pengalokasian dana desa ini terutama
dalam pembangunan dimana masyarakat mengatakan ada beberapa pembangunan desa yang
sangat baik di rasakan masyarakat contoh nya seperti pengalokasian terhadap pertanian dan
peternakan dan juga ada pembangunan drainase dimana membantu agar air yang mengalir
tidak masuk ke pekarangan rumah. Dalam melakukan pengalokasian aparat desa lebih
mendahulukan kepentingan publik terlebih dahulu, pengalokasian dana desa ini bertujuan
untuk membuat desa kambayang menjadi desa mandiri, karena saat ini desa kambayang
masih dalam masuk desa maju.
Rincian APBDes Desa Kambayang sendiri terpampang jelas di depan balai desa
kambayang, dimana tujuan nya agar masyarakat dapat mengetahui apa saja sumber
pemasukan den pengeluaran desa, saya rasa ini adalah hal yang menarik dimana tidak semua
desa melakukan hal ini, dimana dengan membuat sebuah baliho berupa rincian pengelolaan
APBDes membuat masyarakat tahu dan secara transparan agar masyarakat lebih memahami
tentang pengelolaan APBDes itu sendiri. Dari hasil wawancara kami juga menemukan
bahwa desa kambayang tidak memiliki pengalokasian dana untuk membuat suatu TPA,
namun aparat desa selalu melakukan sosialisasi bahwa setiap sampah harus selalu di bakar
di daerah pekarangan rumah masing-masing dan juga jika ada masyarakat yang berusaha
membuang sampah sembarangan akan selalu mendapat teguran langsung dari aparat desa
jika hal itu di temukan.
Pengelolaan dana desa memiliki hambatan dan tantangan tersendiri, hal ini tentunya di
pengaruhi oleh sumber daya manusia dan sosial budaya dari suatu desa. Di desa Kambayang
sendiri sebenarnya tidak begitu banyak hambatan yang terjadi karena dapat kita lihat sendiri
pengalokasian dana desa nya sangat terperinci dan juga transparan, namun dari hasil
wawancara yang kami lakukan desa Kambayang memiliki 3 tantangan maupun hambatan
utama dalam pengalokasian dana desa, berikut ini adalah hambatan dan tantangan
pengalokasian dana desa di desa Kambayang:
1. Hambatan pertama desa Kambayang di dalam Pengelolaan dana desa yaitu di desa
kambayang belum memiliki Sumber Daya Manusia yang memadai masih banyak yang
ketergantungan pada Perangkat Desa yang menguasai IT.
2. Hambatan kedua desa kambayang di dalam pengalokasian dana desa yaitu dana yang
dikelola Desa dan Aset yang dihasilkan nilainya besar dan semakin besar, sehingga
diperlukan langkah yang lebih efektif dan efisien dalam pengelolaan dan pengalokasian
dana desa. Agar dana tersebut dapat tersalurkan dengan baik dan kemudian hal tersebut
dapat mewujudkan cita-cita desa menuju desa yang maju dan mandiri.
3. Hambatan ketiga desa kambayang di dalam pengalokasian dan desa yaitu kurangnya sarana
dan prasarana dikantor desa serta keterbatasan akses jaringan internet di desa tersebut
membuat kurangnya informasi pedoman dalam pengalokasian dana desa hal ini tentunya
menjadi faktor penghambat di desa kambayang.
Selanjutnya pemerintah desa terus berusaha mencari solusi dalam mengatasi hambatan
yang terjadi di desa kambayang. Beberapa solusi yang pemerintah desa kambayang dalam
mengatasi permasalahan di atas yaitu dengan mengoptimalisasikan sumber daya pemerintah
desa yang ada ,membangun komunikasi yang baik, dan penguatan pengawasan dana desa.
Aparat Desa Kambayang juga terus mengoptimalkan sosialisasi untuk menyebarkan
informasi tentang hal-hal terkait pengalokasian dana desa. Aparat desa Kambayang juga
mengoptimalkan sarana dan prasarana terkait jaringan dan prasarana IT di desa kambayang.
Dari hasil wawancara kami desa Kambayang dalam pengalokasian dana desa walaupun ada
beberapa hambatan namun tetap berusaha melakukan yang terbaik agar masyarakat
memahami dan juga hasil dari pengalokasian itu dapat terlihat dan dapat di rasakan oleh
masyarakat dan membuat desa Kambayang menjadi desa yang maju dan menjadi desa
mandiri dan dapat menjadi contoh bagi desa-desa yang lain.
3.4 Hasil Wawancara
Hasil dari wawancara yang telah kami lakukan terhadap beberapa narasumber dapat
kami tarik kesimpulan bahwa pengalokasian dana desa di desa kambayang di bagi secara
merata sesuai kebutuhan, walaupun ada beberapa aspek seperti bidang pertanian dan
peternakan itu masih kurang namun pemerintah desa tetap berusaha untuk mencukupi hal itu
dan memberikan pemahaman terhadap masyarakat. Pengalokasian dana desa sendiri
menurut kasi pemerintahan desa dalam pengalokasian di perhatikan aspek-aspek yang paling
urgent terlebih dahulu contoh nya dapat kita lihat bahwa sebagian besar dana desa lebih di
pusatkan untuk pembangunan desa terlebih dahulu entah itu pembangunan fisik maupun non
fisik.
Dari narasumber yang kami wawancarai kami juga menemukan beberapa fakta
bahwa masyarakat juga sangat merasakan dampak dari pengalokasian dana desa ini terutama
dalam pembangunan dimana masyarakat mengatakan ada beberapa pembangunan desa yang
sangat baik di rasakan masyarakat contoh nya seperti pengalokasian terhadap pertanian dan
peternakan dan juga ada pembangunan drainase dimana membantu agar air yang mengalir
tidak masuk ke pekarangan rumah. Dalam melakukan pengalokasian aparat desa lebih
mendahulukan kepentingan publik terlebih dahulu, pengalokasian dana desa ini bertujuan
untuk membuat desa Kambayang menjadi desa mandiri, karena saat ini desa Kambayang
masih dalam masuk desa maju.
Hasil dari narasumber yang kami wawancara dan berdasarkan fakta yang ada
APBDes Desa Kambayang sendiri terpampang jelas di depan balai desa Kambayang,
dimana tujuan nya agar masyarakat dapat mengetahui apa saja sumber pemasukan den
pengeluaran desa, saya rasa ini adalah hal yang menarik dimana tidak semua desa
melakukan hal ini, dimana dengan membuat sebuah baliho berupa rincian pengelolaan
APBDes membuat masyarakat tahu dan secara transparan agar masyarakat lebih memahami
tentang pengelolaan APBDes itu sendiri. Dari hasil wawancara kami juga menemukan
bahwa desa kambayang tidak memiliki pengalokasian dana untuk membuat suatu TPA,
namun aparat desa selalu melakukan sosialisasi bahwa setiap sampah harus selalu di bakar
di daerah pekarangan rumah masing-masing dan juga jika ada masyarakat yang berusaha
membuang sampah sembarangan akan selalu mendapat teguran langsung dari aparat desa
jika hal itu di temukan.
Menurut narasumber yang kami wawancarai aparat desa Kambayang bisa melakukan
pengelolaan dengan baik tentunya karena sebelum melakukan pengelolaan di perhatikan
aspek aspek tertentu dan juga memperhatikan evaluasi pengelolaan tahun sebelum nya agar
hal-hal yang masih kurang di tahun sebelumnya bisa di selesaikan dan di buat lebih menarik
lagi. Dalam menentukan pengalokasian mana yang lebih penting tentu di lakukan survei
terlebih dahulu agar pihak dari desa tidak salah menentukan mana hal-hal yang lebih penting
untuk di tanggapi terlebih dahulu (kata kasi pemerintahan), sementara menurut bendahara
desa Kambayang sendiri alokasi dana desa ini masih sangat kurang karena ada beberapa
aspek yang belum cukup dalam dana nya namun pihak desa telah berusaha agar dana yang
di berikan di manfaatkan dan di alokasikan sebaik mungkin agar aspek yang kekurangan
dana tersebut dapat berkembang juga. Dalam kasus ini juga jika ada bagian yang
kekurangan dana maka akan di usahakan untuk di cukupkan di tahun anggaran selanjutnya
namun tetap harus di perhatikan aspek mana lagi yang lebih penting. Menurut kepala dusun
2 desa kambayang bahwa pembangunan dan pengalokasian dana sudah di lakukan sebaik
mungkin karena melihat dari fisik nya desa Kambayang terkesan maju dan bersih dan juga
transparan dalam pengalokasian nya. Menurut kami sendiri sebagai pewawancara bahwa
pengalokasian dana desa Kambayang sudah sangat baik karena, yang pertama sangat
transparan, yang kedua sangat merata, yang ketiga dana yang di gunakan benar benar nyata
dan hasil nya bisa di lihat dan di nikmati oleh masyarakat.
Kami juga mewawancarai masyarakat terkait APBDes di Desa Kambayang, dimana
masyarakat tersebut mengatakan adanya kepuasan yang di terima di mana masyarakat turut
merasakan dana atau APBDes desa kambayang ini benar adanya, karena masyarakat
tersebut merasakan hasil nya melalui pembangunan, bantuan di bidang pertanian dan
peternakan dan juga adanya sosialisasi terkait dana desa tersebut, kami juga menemukan
kepuasan lain dari masyarakat yang mengatakan bahwa APBDes desa Kambayang ini sudah
sangat transparan karena masyarakat di berikan rincian pendapatan dan pengeluaran dana
desa tersebut dan juga hasil nya sangat nyata di rasakan oleh masyarakat di desa
Kambayang. Masyarakat juga mengatakan bahwa aparat desa juga sering melakukan atau
melibatkan masyarakat dalam penerapan anggaran desa yang di gunakan agar masyarakat
merasa nyaman dan juga paham terkait dana tersebut.
BAB III
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Penyusunan APBDes dilakukan untuk mengatur pengelolaan keuangan desa, termasuk
pelayanan publik lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat desa. Perubahan APBDes hanya
dapat dilakukan 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun anggaran, kecuali dalam keadaan luar
biasa untuk kemudian ditetapkan dalam peraturan Desa mengenai perubahan APBDes
dengan tetap mempedomani RKPDes yang sudah ditetapkan. Pengalokasian dana desa di
desa Kambayang memperhatikan aspek-aspek yang paling urgent terlebih dahulu dengan
begitu masyarakat dapat lebih merasakan dampak dari pengalokasian APBDes. Hal tersebut
Rincian APBDes Desa Kambayang sendiri terpampang jelas di depan balai desa
kambayang, dimana tujuan nya agar masyarakat dapat mengetahui apa saja sumber
pemasukan den pengeluaran desa, kami rasa ini adalah hal yang menarik dimana tidak
semua desa melakukan hal ini, dimana dengan membuat sebuah baliho berupa rincian
pengelolaan APBDes membuat masyarakat tahu dan secara transparan agar masyarakat lebih
memahami tentang pengelolaan APBDes itu sendiri. Dari hasil wawancara kami juga
menemukan bahwa desa kambayang tidak memiliki pengalokasian dana untuk membuat
suatu TPA, namun aparat desa selalu melakukan sosialisasi bahwa setiap sampah harus
selalu di bakar di daerah pekarangan rumah masing-masing dan juga jika ada masyarakat
yang berusaha membuang sampah sembarangan akan selalu mendapat teguran langsung dari
1. Penulis merekomendasikan kepada pemerintah desa untuk lebih mengoptimalkan sarana dan
prasarana yang ada di desa dalam pengalokasian dan pengelolaan dana desa. Hal ini dapat
meminimalisir hambatan yang terjadi dalam pengelolaan dan pengalokasian dana di desa
Kambayang.
komunikasi yang baik, sesama aparat di lembaga-lembaga yang ada di desa Kambayang
agar para aparat desa lebih efisien dan efekif dalam pengalokasian dan desa.
lakukan pengawasan yang lebih dalam pengelolaan dan di desa kambayang, agar dana desa
4.3 Lampiran
Transkip Wawancara
Kevin Roy Sanjaya, A. P. (2023). Pengaruh Pemanfaatan Dana Desa Dan (APBDes) Terhadap
Kesejahteraan Masyarakat.
Sulistyorini, A. (2022). Pengertian Desa, Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa. PKN STAN, 8.