NIM : 1701060
0
HALAMAN PEMERIKSAAN
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
Kaprodi Direktur
1
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena berkat
limpahan Rahma-Nya saya dapat menyusun Laporan Kegiatan saya ini tanpa ada kendala yang
berarti sebelum membuat laporan ini,saya telah mengikuti PKL bersama-sama dosen dan
mahasiwa/wi Poltepar lombok, yang hasilnya telah saya tulis dan rangkum sesuai dengan data
dan hasil yang saya dapatkan dari kegaitan PKL tersebut.
Demikian laporan yang saya buat ini,apa bila didalam laporan kegiatan tersebut diatas
masih terdapat kekurangan, saya mohon bimbingan dan masukan dari bapak/ibu dosen
,sehingga bisa menjadi ilmu yang bermanfaat bagi saya.
Semoga Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan ini memberikan manfaat bagi pembaca.
Penyusun
Khairil Alfandi
2
DAFTAR ISI
HALAMAN PEMERIKSAAN........................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................... 4
3.1 KESIMPULAN.................................................................................................. 9
3.2 SARAN................................................................................................................ 9
LAMPIRAN.......................................................................................................................... 10
3
BAB I
PENDAHULUAN
Praktik Kerja Lapangan atau yang biasa di sebut dengan PKL adalah salah satu bentuk
emplementasi secara sistematis dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dengan
Tujuan yang hendak kami capai dalam pembuatan laporan perjalanan widya wisata ini
sebagai berikut :
I. Melaksanakan Program Kegiatan PKL
II. Menyelesaikan tugas yang diberi sekolah.
III. Meningkatkan tentang nilai, religius, sejarah , teknologi dan infrastruktur di lokasi
tersebut.
IV. Sebagai inspirasi dan meningkatkan kreativitas mahasiswa.
V. Menambah wawasan para mahasiswa.
VI. Mendapatkan ilmu dan penelitian yang didapat, sehingga bermanfaat bagi kehidupan
kedepannya.
VII. Membangun keakraban antar mahasiswa dan dosen.
Tanggal 30 Oktober 2017 bertempat di Sendang Gile Waterfall dan Desa Adat Karang
Bajo
4
BAB II
Pelaksanan kegiatan PKL ke Sendang Gile dan Desa Adat Karang Bajo ini
dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2017. Pelaksana dari PKL ini sendiri yakni Politeknik
Pariwisata Negeri Lombok yang melibatkan Dosen Pembimbing dan tentunya Mahasiswa/i
Politeknik Pariwisata Negeri Lombok. Adapun yang menjadi pembina pada pelaksanaan PKL
kali ini ialah Ibu Ida Ayu Yadya Sari Dewi Pidada dan Ibu Endang Sri Wahyuni serta Bapak
H. Lalu Ratmaja dan Bapak Anas Pattaray.
5
15.00 – 15.30 Menyaksikan Tarian Khas
15.30 – 16.15 Bersiap dan Kembali ke bus
16.15 – 20.30 Tiba di PPL
Desa Adat Karang Bajo terletak di Desa Bayan, Kecamatan Bayan, Kabupaten
Lombok Utara
B. Kondisi Fisik
- Sendang Gile
Kondisi fisik dari Air Terjun Sendang Gile sangat membutuhkan perhatian baik
dari masyarakat sekitar dan pemerintah karena beberapa factor sbb:
6
Tempat parker yang sangat luas dan tidak beraturan
Anak tangga yang mulai sedikit demi sedikit rusak
Musholla yang kurang bersih dan tidak terawatt
Toilet umum yang kurang bersih dan tidak terawatt
Tempat beristirahat yang kurang bersih
C. Sendang Gile
Selain itu, ternyata air di Sendang Gile berasal dari mata air di Gunung Rinjani
yang sangat sejuk dan alami. Jarak tempuh dari pusat Kota Mataram ialah sekitar 3 jam
perjalanan yang dapat diakses melalui dua jalur yakni, jalur Pusuk dan jalur Senggigi.
Sedangkan dari Lombok Internasional Airport berjarak kurang lebih sekitar 4 jam
perjalanan.
Menurut cerita rakyat setempat, dulu Sendang Gile
adalah tempat bidadari mandi ketika turun ke bumi. Ada juga yang berpendapat
bahwa nama ini berasal dari seseorang yang menemukan air terjun ini secara tidak
langsung saat memburu singa yang masuk ke hutan setelah mengacaukan
sebuah kampung Penduduk kampung setempat menyebut singa gila dengan
sebutan sengang gile, namun, lambat laun pelafalan tersebut menjadi sendang gile. Para
penduduk percaya bahwa mandi ataupun membasuh muka di air terjun Sendang Gile,
akan membuat seseorang menjadi lebih muda satu tahun daripada usia sebenarnya.
Sendang Gile merupakan air terjun yang berketinggian 600 meter di
atas permukaa laut dan memiliki ketinggian kurang lebih 31 meter dari dasar sungai ini
memiliki dua tingkatan, tingkat pertama muncul di atas tebing dan jatuh ke
dasar kolam di bawahnya, sedang tingkat kedua, di mana
pada kolam tersebut air meluncur ke bawah dan membentuk sungai dibawahnya. Untuk
menuju ke tempat ini, para pengunjung harus melalui dua ratusan anak tangga yang
mencapai ketinggian 40 meter, dan jembatan berlubang melalui sebuah lembah yang
membutuhkan waktu penjelajahan sekitar 15 menit. Perjalanan alternatif juga bisa
dilakukan dengan cara menyelusuri pinggir lembah yang agak curam dan
mengikuti saluran irigasi serta menyeberangi jembatan yang terbuat dari rotan.
Selain menikmati indahnya Air Terjun kita juga dapat melakukan berbagai
aktivitas seperti, mandi, berfoto – foto, serta pengunjung juga dapat melakukan pijat
refleksi dibawah dentuman air terjun tersebut.
7
Prasarana yang ada di Sendang Gile cukup memuaskan dengan adanya tempat
ibadah serta toilet umum dan maraknya orang yang menjajakan dagangannya. Namun
kebersihan tempat ibadah dan toilet umum tersebut masih jauh dari kata memuaskan.
Oleh karena itu perlu adanya petugas tambahan yang mengatasi masalah kebersihan
tersebut. Dan juga kurangnya tempat sampah yang tersedia yang berakibat banyaknya
sampah yang berserakan.
Pengunjung yang datang pada saat PKL kemarin lebih banyak yang di dominasi
oleh wisatawan asing atau mancanegara. Setelah melakukan wawancara mengenai Air
Terjun Sendang Gile para wisatawan asing tersebut juga merasa rishi terhadap sampah
yang ada di DTW tersebut. Peran pengelola sangat penting dalam hal ini,walaupun
pelayanan ticketing yang dirasa murah dan terjangkau namun, kebersihanlah yang paling
harus dijaga.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perjalanan kami ini cukup melelahkan tapi juga mengasikan, namun dibalik dari
perjalanan tersbut kami mendapat pengalaman yang tidak akan pernah kami lupakan .
Dari penulisan laporan ini, penulis bisa menyimpulkan bahwa Sendang Gile dan Desa
Adat Karang Bajo merupakan salah satu objek wisata yang layak untuk dikunjungi dan
wajib kita lestarikan guna memajukan potensi wisata yang ada di Provinsi NTB
3.2 Saran
Saran untuk kedepannya kedua DTW diatas ataupun seluruh DTW yang ada di
fasilitas pendukung terutama pengadaan tempat sampah serta fasilitas lainnya agar target
pemerintah yaitu menambah jumlah wisatawan yang masuk ke Lombok khususnya dapat
tercapai.
9
LAMPIRAN
mahasiswa
10