DISUSUN OLEH :
Kelas :A
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas laporan mini riset dengan waktu
yang sudah di tentukan.
Akhir kata, semoga laporan mini riset ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kami
juga meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyususnan laopran miniriset ini.
Semoga para pembaca dapat memakluminya.
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan..............................................................................................................9
5.2 Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Tapanuli Utara merupakan daerah yang memiliki banyak objek wisata untuk
dikunjungi. Terdapat banyak ragam wisata yang berada di Tapanuli Utara, seperti Salib Kasih
sebagai tempat wisata rohani, kemudian Kacang Sihobuk dan Ombus-ombus untuk wisata
kulinernya, dan wisata alamnya seperti Pemandian Air Soda di Desa Parbubu dan Gantole di
Muara. Tempat-tempat tersebut menjadi destinasi pilihan pada saat berkunjung ke Tapanuli
Utara. Selain wisata-wisata terbut, juga terdapat wisata pemandian Air Panas Sipoholon yang
tidak kalah menarik untuk dikunjungi. Keberadaan pemandian air panas sipoholon ini
semakin didukung dengan letak geografis Tapanuli Utara yang berhawa dingin sebab wilayah
ini berada diantara pegunungan Bukit Barisan dengan ketinggiannya yang berada pada 300-
1500 mdpl (meter di atas permukaan laut).
Salah satu kawasan pemandian aek rangat yang dapat dikunjungi di Tapanuli Utara
adalah Sipoholon tepatnya di Kelurahan Situmeang Habinsaran. Sipoholon merupakan jalur
lintas yang menghubungkan kota Tarutung dengan Siborong-borong. Di wilayah ini terdapat
sumber mata air panas alami yang dikelola oleh masyarakat setempat sebagai pemandian air
hangat. Sumber air panas tersebut sebelumnya diyakini oleh masyarakat sebagai hasil dari
letusan Gunung Dolok Martimbang. Namun penelitian yang dilakukan oleh pihak Institut
Teknologi DEL pada penghujung tahun 2018 menyatakan bahwa, sumber mata air panas
tersebut berasal dari kaki perbukitan di Sipoholon yang bernama Sibadak dan sudah ada sejak
tahun 1970.
Air panas sipoholon yang berada dijalan Jl. Tarutung ini dikelola dan berkembang
pesat sejak tahun 1982 yang awalnya masyarakat yang bermukim di dekat sumber mata air
panas berinisiatif untuk membuat saluran-saluran air agar air panas dari mata air tadi dapat
dialirkan ke rumah-rumah mereka. Inisiatif ini dilakukan dengan tujuan agar air panas
tersebut dapat dimandikan mengingat kondisi Sipoholon yang berhawa dingin. Perlahan-
lahan orientasi masyarakat terhadap penggunaan air ini mulai mengalami perubahan hingga
kini.
1). Bagaimana latar belakang dibukanya pemandian air panas Sipoholon sebagai pemandian
masyarakat setempat hingga menjadi objek wisata pemandian untuk umum?
3). Bagaimana cara pengelolaan yang dilakukan oleh pihak pemilik pemandian objek wisata
pemandian air panas sipoholon tersebut ?
4). Bagaimana dampak pemandian air panas Sipoholon terhadap kehidupan sosial ekonomi
masyarakat Sipoholon?
1
5). Apakah disituasi pandemic ini berpengaruh terhadap banyaknya pengunjung setiap
harinya?
1). Untuk Mengetahui latar belakang dibukanya pemandian air panas Sipoholon sebagai
pemandian masyarakat setempat hingga menjadi objek wisata pemandian untuk umum.
3). Untuk Mengetahui cara pengelolaan yang dilakukan oleh pihak pemilik pemandian objek
wisata pemandian air panas sipoholon tersebut.
4). Untuk mengetahui dampak pemandian air panas Sipoholon terhadap kehidupan sosial
ekonomi masyarakat Sipoholon.
5). Untuk mengetahui apakah disituasi pandemic ini berpengaruh terhadap banyaknya
pengunjung setiap harinya.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
Pengertian Objek Wisata menurut Ridwan (2012:5) merupakan segala sesuatu yang
memiliki keunikan, keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaean atau tujuan kunjungan wisatawan.
Selain itu, pengertian objek wisata lainnya adalah tempat yang dikunjungi dengan
berbagai keindahan yang didapatkan, tempat untuk melakukan kegiatan pariwisata, tempat
untuk bersenang-senang dengan waktu yang cukup lama demi mendapatkan kepuasan,
pelayanan yang baik, serta kenangan yang indah di tempat wisata.
Selain itu, mengutip dari salah satu penelitian uny.ac.id, pengertian objek wisata yang
lainnya adalah segala sesuatu yang ada di daerah tujuan wisata yang merupakan daya tarik
wisata menurut Undang-Undang No.10 tentang kepariwisataan.
Sejak mata air panas tersebut muncul, kawasan-kawasan yang dihuni oleh penduduk
dahulunya juga merupakan bekas dari luapan air panas yang berasal dari perbukitan. Pada
tahun 1970, para penduduk mulai berinisiatif untuk menimbun luapan air panas tersebut dan
mulai membangun pemukiman di sekitar lokasi air panas. Keberadaan sumber mata air panas
ini juga dibarengi dengan adanya kandungan belerang yang sampai saat ini masih bisa
ditemukan dan dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit ataupun untuk dijual. Kemunculan
mata air panas ini juga membuat adanya bukit-bukit kapur di belakang kawasan pemukiman
3
penduduk yang kemudian turut menghiasi panorama alam di kawasan pemandian aek rangat,
yang mirip dengan Kawah Putih yang terdapat di Jawa Barat.
Keberadaan mata air panas, kandungan belerang serta keindahan bukit kapur inilah
yang kemudian menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang datang ke Sipoholon, dan
menjadikan kawasan ini mulai dikelola oleh masyarakat. Keindahan pesona alamnya dan
kehangatan airnya, pemandian air panas Sipoholon memiliki kisah tersendiri bagi masyarakat
yang tinggal di Kelurahan Situmeang Habinsaran. Kawasan ini merupakan hak ulayat
penduduk yang mayoritas bermarga Situmeang. Oleh karena itu, penduduk yang bermarga
Situmeang yang disebut sebagai Raja Huta atau Sipukka Huta (Leluhur yang membuka
kawasan perkampungan) dari wilayah tersebut ternyata membawa pengaruh terhadap
pemandian air panas Sipoholon.
Pengelolaan usaha pemandian aek rangat ini dapat dikatakan unik, sebab
pengusahanya adalah keturunan keluarga Situmeang. Awal dibukanya usaha pemandian aek
rangat untuk umum tidaklah seperti pada masa sekarang ini. Pemandian-pemandian ini pada
awalnya hanya diorientasikan pada pemandiannya belum difasilitasi dengan berbagai tawaran
makanan dan minuman. Fasilitas tempat pemandian yang pada awalnya hanya berupa
pemandian didalam kamar mandi, kemudian mulai berubah dengan ditambahnya opsi
pemandian selain kamar mandi. Seiring berjalannya waktu, tingkat fasilitas pemandian dan
pelayanan pun mulai mengalami peningkatan.
4
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif
kualitatif. Pengumpulan data pada penelitian menggunakan teknik wawancara dan melakukan
penelitian dengan cara turun langsung ke lapangan (penelitian lapangan). Dari hasil penelitian
diperoleh bahwa air panas sipoholon inilah yang menjadi salah satu objek wisata alam
andalan dari kabupaten Tapanuli utara. Hal ini memang wajar karena letak air panas
sipoholon ini sangat strategis yakni berada di pinggir jalan lintas timur sumatera utara dan
juga kemampuan para pengelola yang sangat kreatif dalam mengembangkan air panas ini.
5
BAB IV
Adapun hasil penelitian berdasarkan hasil wawancara antara penulis dengan salah satu
pengelola air panas sipoholon sebagai berikut :
1. Apakah air panas sipoholon sebagai pemandian umum sudah menjadi salah satu ikon
wisata kebanggaan bagi daerah itu?
Tanggapan : Sejauh ini air panas sipoholon inilah yang menjadi salah satu objek wisata alam
andalan dari kabupaten Tapanuli utara. Hal ini memang wajar karena letak air panas
sipoholon ini sangat strategis yakni berada di pinggir jalan lintas timur sumatera utara.
2. Bagaimana cara pengelolaan yang dilakukan oleh pihak pemilik pemandian objek wisata
pemandian air panas sipoholon tersebut?
Tanggapan : Seperti yang anda lihat, kami mengelola dengan sebaik-baiknya. Anda dapat
melihatnya mulai dari pembuatan kolam renang yang didesain semenarik mungkin,
pembuatan kamar mandi, dan kami juga menyediakan penginapan untuk para pengunjung,
serta kami juga menyediakan cafe dan rumah makan untuk para pengunjung.
6
3. Apakah mulai berkembangnya objek wisata air panas sipoholon ini telah mengubah
perekonomian masyarakat setempat? Alasan kami meneliti air panas ini ingin mengetahui
pengaruh objek wisata pemandian air panas sipoholon terhadap perekonomian masyarakat
tersebut.
Tanggapan : Hal itu sudah pasti meningkatkan perekonomian masyarakat. Contohnya jika
pengunjung sedang ramai, maka kami akan memberikan kesempatan bagi masyarakat sekitar
untuk bekerja di tempat kami. Kemudian warga setempat juga memanfaatkan situasi ini
dengan berjualan makanan khas Tapanuli Utara yaitu kacang sihobuk, dan ada juga yang
berjualan cemilan kecil seperti berjualan gorengan diseberang lokasi air panas ini.
4. Apakah fasilitas dan kolam pemandian dijaga dan dirawat oleh pihak pengelola?
Tanggapan : Untuk fasilitas dan kolam pemandian sudah tentu kami jaga dan rawat. Karena
kepuasan pengunjung adalah tujuan utama kami. Jika kolamnya dan fasilitas kotor maka
pengunjung pasti kecewa. Selain itu, menjaga dan merawat fasilitas dan kolam ini wajib kami
lakukan agar tingkat ketahanannya semakin lama. Karena modal usaha adalah milik kami,
jika fasilitasnya rusak kami juga yang rugi.
Tanggapan : Untuk jumlah pengunjung sangat berpengaruh karena pandemic ini. Jumlah
pengunjung menurun signifikan dibanding sebelumnya. Namun, hal itu terjadi ketika awal
covid, yakni bulan Maret hingga November tahun 2020. Syukur, pada bulan Desember 2020
hingga saat ini banyaknya tingkat pengunjung sudah mulai normal.
Adapun hasil penelitian dengan meneliti langsung ke objek air panas sipoholon
meliputi 5W+1H adalah sebagai berikut :
1). Apa nama objek wisata yang berada di Kelurahan Situmeang Habinsaran?
7
2). Dimana Letak air panas sipololon ?
3). Kapan pemandian air sipoholon dikenal dan sudah mulai dikunjungi?
Jawab: Pada tahun 1982 tempat ini (air sipoholon) sudah dikenal dan ramai yg
mengunjunginya.
Jawab : Sejak mata air panas tersebut muncul, kawasan-kawasan yang dihuni oleh penduduk
dahulunya juga merupakan bekas dari luapan air panas yang berasal dari perbukitan. Pada
tahun 1970, para penduduk mulai berinisiatif untuk menimbun luapan air panas tersebut dan
mulai membangun pemukiman di sekitar lokasi air panas. Masyarakat yang bermukim di
dekat sumber mata air panas berinisiatif untuk membuat saluran saluran air agar air panas
dari mata air tadi dapat dialirkan ke rumah-rumah mereka. Pada awalnya inisiatif ini
dilakukan dengan tujuan agar air panas tersebut dapat dimandikan mengingat kondisi
Sipoholon yang berhawa dingin. Perlahan-lahan orientasi masyarakat terhadap penggunaan
air ini mulai mengalami perubahan. Masyarakat yang semula hanya memanfaatkan air panas
untuk kepentingan sehari-hari menjadi berorientasi kepada pengkomersialisasian air panas ini
sebagai objek wisata dan pemandian.
5). Mengapa air panas si poholon ini sangat ramai dikunjungi para wisatawan, ada apa
dengan kandungan airnya?
Jawab : Keberadaan sumber mata air panas ini juga dibarengi dengan adanya kandungan
belerang yang sampai saat ini masih bisa ditemukan dan dimanfaatkan sebagai obat penyakit
kulit ataupun untuk dijual. Kemunculan mata air panas ini juga membuat adanya bukit-bukit
kapur di belakang kawasan pemukiman penduduk yang kemudian turut menghiasi panorama
alam di kawasan pemandian aek rangat, yang mirip dengan Kawah Putih yang terdapat di
Jawa Barat. Keberadaan mata air panas, kandungan belerang serta keindahan bukit kapur
inilah yang kemudian menjadi daya tarik bagi para pengunjung yang datang ke Sipoholon,
dan menjadikan kawasan ini mulai dikelola oleh masyarakat.
Jawab : Berdasarkan cerita masyarakat sekitar bahwa pemandian yang mengandung belerang
ini terbentuk karena adanya letusan gunung martimbang yang berada di jalan Sibolga,
Tarutung, Kabupaten Tapanuli Utara. Namun penelitian yang dilakukan oleh pihak Institut
Teknologi DEL pada penghujung tahun 2018 menyatakan bahwa, sumber mata air panas
tersebut berasal dari kaki perbukitan di Sipoholon yang bernama Sibadak dan sudah ada sejak
tahun 1970.
8
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Objek wisata alam Air panas sipoholon ini harus lebih dikembangkan lagi.
Pengembangan ini bertujuan agar para wisatawan semakin tertarik lagi dengan tetap
memperhatikan alam yang harus dijaga. Pemerintah harus turut campur tangan dalam
mempromosikan air panas ini guna menambah para pengunjung. Bentuk promosi yang dapat
dilakukan melalui penawaran diskon dan penjelasan mengenai objek wisata ini kepada negara
lain. Bertambahnya para pengunjung nantinya juga akan berpengaruh terhadap pendapatan
daerah yang juga ikut bertambah. Disamping itu, pemilik dan pengelola diharapkan agar lebih
kreatif lagi dalam mengelola objek wisata ini.
5.2 Saran
Bila ada kata yang salah atau kekurangan dalam penulisan makalah ini diharapkan
pembaca memberikan saran dan kritikannya agar dalam pembuatan makalah yang selanjutnya
dapat menjadi lebih baik. Untuk pembaca diharapkan agar membaca dengan teliti, dan jika
makalah ini dijadikan resensi maka diharapkan tidak mengurangi dan menambahkan agar
tidak mengubah arti atau makna dari makalah ini. Juga, diharapkan setelah membaca makalah
ini pembaca dapat mengetahui apa yang telah dibahas. Kami juga sebagai penulis
menyarankan agar setiap pembaca tetap mengambil referensi lain sehingga pemahaman para
pembaca semakin bertambah.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.diadona.id/travel/pengertian-objek-wisata-daya-tarik-wisata-wisata-alam-dan-
definisi-menurut-para-ahli-210712q.html
http://psdg.bgl.esdm.go.id/kolokium%202005/panas%20bumi/Sipoholon%20Makalah
%20Geologi.pdf
http://digilib.unimed.ac.id/38100/10/10.%20NIM%203163121025%20CHAPTER%20I.pdf
http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/31298/140905119.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
10
LAMPIRAN
11