Anda di halaman 1dari 18

OBSERVASI BUKIT LAWANG

(ATRAKSI, AKOMODASI, AKSESIBILITAS)

OLEH :

NURHAIRINA PASARIBU (212204038)

NABILA NURRIZKY (212204040)

MAISYAH BINA NURALIYAH (212204022)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS VOKASI

PROGRAM STUDI PERJALANAN WISATA

2022/2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
1.1. Latar belakang.......................................................................................................................3
1.2. Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................................5
2.1. Atraksi, Akomodasi, Aksesibilitas Bukit Lawang......................................................................5
2.2. Kelemahan dan kelebihan Bukit Lawang....................................................................................7
2.3. Apakah Bukit lawang layak tempat untuk dijadikan wisata ?...................................................10
2.4. kuliner, spot pesona, keunikan & UMKM (stakeholders) yang ada di Bukit Lawang................11
BAB III KESIMPULAN...........................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Pariwisata merupakan sektor yang ikut berperan penting dalam usaha peningkatan
pendapatan. Indonesia merupakan negara yang memiliki keindahan alam dan
keanekaragaman budaya, sehingga perlu adanya peningkatan sektor pariwisata. Hal ini
dikarenakan pariwisata merupakan sektor yang dianggap menguntungkan dan sangat
berpotensi untuk dikembangkan sebagai salah satu aset yang digunakan sebagai sumber yang
menghasilkan bagi Bangsa dan Negara. Majunya industri pariwisata suatu daerah sangat
bergantung kepada jumlah wisatawan yang datang, karena itu harus ditunjang dengan
peningkatan pemanfaatan Daerah Tujuan Wisata (DTW) sehingga industri pariwisata akan
berkembang dengan baik. Negara Indonesia yang memiliki pemandangan alam yang indah
sangat mendukung bagi berkembangnya sektor industri pariwisata di Indonesia. Sebagai
negara kepulauan, potensi Indonesia untuk mengembangkan industri pariwisata sangatlah
besar.

Bukit Lawang merupakan salah satu daerah wisata yang terletak di Kecamatan
Bahorok, Kabupaten Langkat. Bukit Lawang yang terkenal dengan panorama dan keindahan
alam yang banyak menarik wisatawan baik lokal maupun wisatawan mancanegara, dan juga
merupakan kawasan konservatif dari hutan dan hewan langka di dalam Taman Nasional
Gunung Leuser (TNGL). Hutan Leuser kaya akan kehidupan flora dan fauna, dan kawasan
ini juga kerap dinobatkan sebagai paru–paru dunia. Selain kawasan hutan yang membukit dan
memiliki keanekaraganam pohon, Bukit Lawang juga memiliki hewan langka seperti,
orangutan (pongo pygmaeus) yang harus dijaga kelestariannya dan dilindungi agar tidak
punah. Hal ini yang dapat menggambarkan keindahan alam Bukit Lawang.
1.2. Tujuan
a. Atraksi, Akomodasi, Aksesibilitas di Bukit Lawang
b. Mengetahui kelemahan dan kelebihan Bukit Lawang.
c. Mengetahui apakah Bukit Lawang layak di jadikan tempat wisata.
d. Mengetahui kuliner, spot pesona, keunggulan, keunikan & UMKM (stakeholders)
yang ada di Bukit Lawang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Atraksi, Akomodasi, Aksesibilitas Bukit Lawang


Bukit Lawang berlokasi di Kecamatan Baharok, Kabupaten Langkat, Provinsi
Sumatera Utara (Sumut). Bukit Lawang langsung berbatasan dengan kawasan Taman
Nasional Gunung Leuser yang luas membentang sampai ke Provinsi Aceh. Bukit Lawang
terletak pada zona pemanfaatan Taman Nasional Gunung Leuser, berada di Desa Perkebunan
Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat Provinsi Sumatera Utara. Kawasan
Ekowisata Bukit Lawang merupakan salah satu objek wisata potensial di Taman Nasional
Gunung Leuser yang secara pengelolaan taman nasional terletak di Resort Bukit Lawang
SPTN Wilayah V Bohorok, BPTN Wilayah III Stabat. Ada beberapa desa di kecamatan
Bohorok yang berbatasan langsung dengan kawasan ini seperti Desa Sampe Raya, Desa
Bukit Lawang, Desa Timbang Lawan, Desa Timbang Jaya.

A. ATRAKSI

Kawasan TNGL khususnya Bukit Lawang merupakan salah satu tujuan pariwisata
yang terkenal di Provinsi Sumatera Utara, yang perkembangannya mulai sekitar tahun 80’an.
Hal itu bermula ketika pada tahun itu Pusat Rehabilitasi Orangutan diserahkan ke
pemerintahan Indonesia.10 Jarak Bukit Lawang dari Kota Medan, ibukota Provinsi Sumatera
Utara sekitar 90 km, yang dapat dicapai sekitar 3 jam menggunakan kendaraan umum.
Sepanjang perjalanan, yang tampak adalah hamparan perkebunan kelapa sawit yang dimiliki
oleh pemerintah, swasta dan rakyat. Sebagai tujuan pariwisata, Pemerintah Provinsi Sumatera
Utara telah menjadikan Bukit Lawang sebagai sebuah industri, bahkan menjadi objek wisata
primadona bagi Pemerintah Kabupaten Langkat yang dapat memberikan kontribusi terhadap
Pendapatan Asli Daerah . Kontribusi PAD itu diperoleh dari tiket masuk kawasan, pajak hotel
dan restoran serta retribusi jasa lainnya. Berbagai stakeholder pun dilibatkan dalam
menyediakan berbagai jasa wisata yang dibutuhkan oleh wisatawan, baik pihak swasta,
pemerintah dan masyarakat lokal. Dengan demikian, objek wisata Bukit Lawang sudah
terintegrasi dengan syarat-syarat pariwisata lainnya, seperti jasa wisata, jaringan transportasi,
akomodasi dan pemasaran, walaupun belum sempurna terutama akibat dampak banjir
bandang tanggal 2 November 2003 lalu. Pesona keindahan Bukit Lawang tentu tidak
diragukan lagi dikarenakan terdapat orangutan Sumatera yang menjadi daya tarik wisawatan.
Selain itu, di Bukit Lawang juga terdapat satwa-satwa unik seperti enggang sumatera
(rangkong), kuau raja sejenis burung besar mirip burung merak. Lalu, ada beberapa jenis
primata lain seperti monyet kedih dan siamang. Tidak hanya satwa, di Bukit Lawang juga
terdapat tumbuhan langka seperti bunga raflesia, bunga bangkai (Amorphopallus titanum),
serta beberapa jenis tanaman hutan lainnya. Beberapa objek wisata alam menarik yang dapat
menarik perhatian masyarakat saat datang ke Bukit Lawang adalah Rafting (bersampan), tyre
carry, TNGL hiking (walking) dan melihat pusat rehabilitasi orangutan dengan waktu makan.
Saat memasuki kawasan TNGL, pengunjung memasuki Pusat Rehabilitasi Orangutan.
Sebelum dilepasliarkan ke alam liar, orangutan terlebih dahulu ditempatkan di pusat
rehabilitasi ini agar orangutan yang ditangkap dari masyarakat perlahan beradaptasi dengan
lingkungannya yang telah lama ditinggalkan untuk dikembalikan ke habitatnya. orangutan
disita dari masyarakat. Hingga saat ini orangutan menjadi andalan pariwisata Bukit Lawang,
sehingga orang yang berkunjung ke Bukit Lawang tanpa melihat pusat rehabilitasi orangutan
dan tempat pemberian pakan orangutan tidak disiapkan. Di atas Pusat Rehabilitasi Orangutan
(sekitar 30 meter) ada tempat untuk memberi makan orangutan. Feeding orangutan adalah
orangutan yang dilepasliarkan ke alam bebas di sekitar Bukit Lawang. Petugas taman
mengundang mereka untuk memberinya makan dan minum susu pada waktu-waktu tertentu.
Hal ini dilakukan karena orangutan yang dilepasliarkan tidak begitu mengetahui wilayah
barunya, sehingga orang di antaranya tidak dapat menemukan kebutuhannya di hutan
tersebut. Hal ini terlihat dari orangutan yang dikembalikan ke habitatnya untuk diajak makan,
namun semua kecuali dua atau tiga individu tidak kembali. Agar orangutan dapat bertahan
hidup, makanannya harus diperoleh dari luar. Waktu pemberian makan orangutan adalah dua
kali sehari, yaitu pukul 08:30-09:30 pagi dan pukul 15:00-16:00 sore. Performa ini juga
menjadi komoditas yang dijual eksekutif TNGL.

B. AKOMODASI

Di Bukit Lawang kita mudah mendapatkan akomodasi yang nyaman untuk tempat
beristirahat setelah lelah seharian melakukan berbagai atraksi yang ada di Bukit Lawang.
Berikut ini beberapa penginapan yang ada di Bukit Lawang.
1. Ecolodge Bukit Lawang

Bangunan yang futuristik dengan pelayanan yang luar biasa membuat banyak
turus tak segan memberikan rating tinggitinggi terhadap penginapan ini. Fasilitas
lengkap dengan harga yang sepadan

2. Batu Kapal Jungle House

Lokasinya tak jauh dari aliran sungai sehingga terasa lebih dekat dengan alam.
Fasilitas lengkap dan sangat otentik.

3. Sumatera Rainforest Eco Retreat

Berada dekat dengan Sungai Landak dan Gunung Leuser. Hotel ini menarik
karena kerap disinggahi oleh berbagai fauna

C. AKSESIBILITAS

Akses menuju Bukit Lawang sudah cukup baik. Sarana transportasi cukup memadai,
sepanjang jalan menuju Ekowisata Bukit Lawang sudah di aspal. Untuk mencapai Bukit
Lawang, dapat ditempuh melalui perjalanan darat dari kota Medan (ibukota Provinsi
Sumatera Utara) melewati kota Binjai dengan kendaraan umum melalui terminal bus Pinang
Baris Medan atau kendaraan pribadi dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam perjalanan dengan
jarak sekitar 80 km. Akses jalan yang dilintasi merupakan Jalan Lintas Provinsi Sumatera
Utara dengan melintasi Kota Binjai jika dari Kota Medan dan langsung masuk ke wilayah
Kabupaten Langkat dengan melewati beberapa kecamatan, seperti Kecamatan kuala,
Kecamatan Salapian kemudia tibalah di Kecamatan Bahorok. Namun sebagian akses jalan
lintas provinsi menuju objek wisata Bukit Lawang, tepatnya di Kecamatan Kuala sepanjang
hampir 2 Km saat ini mengalami rusak parah dan dipenuhi lubang, sehingga bagi wisatawan
yang yang akan menuju Kecamatan Bahorok harus memakan waktu perjalanan 1 jam lebih
lama dari biasanya. Terdapat jalur alternatif agar bisa segera sampai ke lokasi wisata Bukit
Lawang, yaitu berbelok arah dari persimpangan Tanjung Keriahan dan melewati Kecamatan
Serapit hingga keluar dari Desa Pulau Rambung dan kembali ke Jalan Lintas Provinsi
Sumatera Utara hingga menuju objek wisata Bukit Lawang
2.2. Kelemahan dan kelebihan Bukit Lawang
Untuk pelayanan yang ada Bukit Lawang ini terbilang sudah cukup bagus, dan dari tahun ke
tahun berbenah terus menjadi lebih baik. Beragam aktifitas dapat dilakukan wisatawan saat
berada di Bukit Lawang. Wisatawan bisa melakukan aktivitas tracking membelah hutan yang
relatif berbukit.

Kekurangan dari bukit lawang ini salah satunya ada di orangutan, kondisi orsng utan
yang ada di bukit lawang kemungkinan mengalami krisis makanan, orang utan mengorek-
ngorek tempat sampah, lalu memakan kulit pisang yang sudah mulai membusuk, dan makan
sisa-sisa buah yang terbuang.

Kekurangan lainnya juga ada di aksesibilitas. Akses menuju kawasan Bukit Lawang
sulit dilintasi kendaraan. Dikarenakan, jalan di provinsi tersebut masih saja dalam kondisi
rusak parah, jalan tersebut sudah berulangkali diperbaiki namun sekarang rusak lagi
diakibatkan truk yang melintas mengangkut material galian C melebihi tonasenya, akibatnya
jalan menuju bukit lawang sekaranng semakin hancur dengan lubang-lubang besar yang
dalam.

Kerusakan jalan ini ditemui mulai dari Kecamatan Kuala, Salapian hingga perbatasan
Kecamatan Bahorok. Akibat kerusakan jalan yang sampai sekarang tidak ada kemajuan,
kawasan wisata Bukit Lawang yang seharusnya bisa ditempuh dalam waktu satu jam
setengah kini harus ditempuh selama kurang lebih tiga jam.

Pesona Bukit lawang, Objek wisata satu ini banyak sekali dikunjungi oleh turis baik
dari luar kota maupun luar negeri. Hal tersebut dikarenakan daya tarik Bukit Lawang yang
sangat menawan. Seperti pemandangan hutan hujan tropis yang rindang, aneka flora fauna
liar dan disana ada juga tumbuhan liar yaitu Bunga Raflesia Arnoldi atau yang biasa kita
sebut dengan bunga bangkai dan untuk fauna nya sendiri ada hewan yang menjadi ikon
Sumatera Utara yaitu Orangutan. Kawasan tersebut seluas kira-kira 200 hektar, selain
menjadi objek wisata, Bukit Lawang juga difungsikan sebagai pusat pengamatan satwa
langka. Para wisatawan yang akan mengunjungi Bukit Lawang, ada beberapa aktivitas
menarik yang bisa dilakukan :

1. Jungle trekking

Hal yang mendasari kalian harus melakukan kegiatan ini di Bukit Lawang adalah
karena kontur tanahnya yang mendukung. Tempat yang masih termasuk dalam
kawasan Taman Nasional Gunung Leuser ini memiliki kontur tanah relatif
berbukit. Jadi saat menyusuri hutan, perjalanan kalian tidak akan monoton, tetapi
akan diisi dengan tantangan-tantangan.

Selain kontur tanah yang berbukit, kondisi tanah di tempat ini juga cenderung
basah dan berlumpur. Dijamin selain penuh tantangan, kegiatan menyusuri hutan
ini juga akan semakin seru dengan acara kotor-kotoran kena lumpur.

2. Melihat ragam satwa liar

Taman Nasional Gunung Leuser juga menjadi habitan dari beragam satwa yang
hidup secara liar. Diperkirakan ada sekitar 89 spesies langka yang ada di taman
nasional ini. Seperti Orang utan, Badak Sumatera, Harimau Sumatera, Gajah
Sumatera, Siamang, Ajag, Rangkong Papan sampai Beruang Madu.

Jadi ketika melakukan kegiatan jungle trekking, mungkin kalian bisa bertemu


dengan salah satu dari satwa-satwa ini. Saat kalian bertemu, kalian diwajibkan
untuk menjaga jarak, jangan mendekatinya supaya kalian aman. Karena jika tidak
merasa terganggu, satwa-satwa ini juga akan bersikap cuek dan tidak
membahayakan kalian. Selain melihat satwa-satwa tersebut, kalian juga bisa
melihat Orang utan lebih dekat bahkan menyaksikan saat orang utan diberi makan.

3. Fun Water tubing

Selesai menyusuri hutan, mungkin akan terasa lelah untuk kembali ke titik awal
(penginapan) dengan berjalan kaki lagi. Tapi tenang, kalian tidak kembali ke
penginapan dengan berjalan kaki, tapi kalian akan melakukan fun tubing. Fun
tubing adalah aktivitas menyusuri dan merasakan derasnya arus Sungai Bahorok
dengan menggunakan ban.

4. Caving

Aktivitas lain yang menarik yang bisa di lakukan ketika sedang berada di Bukit
Lawang adalah mengunjungi Goa Kampret. Saat mengunjunginya kalian akan
melihat banyak sekali kelelawar yang sedang tidur pada langit-langit goa. aroma
menyengat dari kotoran kelelawar saat di dalam gua ini yang membuat nama gua
tersebut disebut Gua Kampret. Kampret sendiri memiliki arti kelelawar bagi
masyarakat sekitar. Berbeda dengan makna "kampret" yang bermakna "sialan"
bahasa gaul yang sering diucapkan anak muda. Untuk mencapai gua tersebut,
wisatawan juga tidak akan menemui kesulitan berarti.

Karena walaupun berada di dalam hutan, sudah ada petunjuk-petunjuk arah yang
dipasang oleh masyarakat setempat. Selain melihat kelelawar-kelelawar tersebut,
kalian juga bisa melihat interior goa yang dilengkapi dengan ornamen stalgmit
yang telah berusia lama.

5. Mandi air terjun

Setelah terombang-ambing merasakan derasnya arus Sungai Bahorok, selanjutnya


kalian bisa mengunjungi air terjun yang ada di Bukit Lawang. Kalian bisa
berenang di sekitar air terjun ini, karena arusnya tidak terlalu besar dan cenderung
tenang.

Selain itu, kalian juga bisa berfoto di tempat ini, karena viewnya yang  indah dan
asri , cocok dijadiin sebagai latar belakang foto.

2.3. Apakah Bukit lawang layak tempat untuk dijadikan wisata ?


Bukit Lawang Layak dijadikan tempat wisata. Objek wisata bukit lawang ini
menyimpan banyak pesona alam, mulai dari flora dan faunanya hingga berbagai aktivitas
alam yang bisa dilakukan oleh wisatawan. Bukit Lawang merupakan destinasi wisata yang
diminati hingga ke mancanegara.

Pengembangan objek wisata di Bukit Lawang akan memberi dampak positif bagi
masyarakat sekitar serta membuka lapangan kerja baru. Adapun potensi objek wisata Bukit
Lawang adalah sebagai berikut.

1. Bukit Lawang memiliki lokasi yang cukup nyaman dan luas untuk parkir kendaraan,
dengan luas ± 60 x 15 m untuk roda empat yang beralaskan tanah dan ± 10 x 15 m
untuk roda dua. Daya tampung di lokasi ini mencapai ± 50 kendaraan roda empat dan
± 40 kendaraan roda dua. Tarif parkir untuk kendaraan roda empat sebesar Rp15.000
dan kendaraan roda dua sebesar Rp5.000. Khusus untuk hari libur dan tanggal merah
dikenakan biaya tambahan sebesar Rp5.000 untuk kendaraan roda empat dan Rp3.000
untuk kendaraan roda dua.
2. Sungai Barohok merupakan sungai dengan air jernih dan masyarakat sekitar
menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari. Arus sungai Bahorok tidak
menentu, kadang-kadang deras dan stabil. Hal tersebut dimanfaatkan masyarakat
sekitar untuk kegiatan wisata arung jeram dan tubbing.
3. Bukit Lawang memiliki jembatan yang dibangun untuk menyeberangi sungai yang
ada di Bukit Lawang. Terbuat dari kayu, tali tambang, dan besi yang berukuran ± 50
meter. Manfaat yang cukup besar telah dirasakan oleh warga sekitar. Untuk melewati
jembatan, maksimal 5 orang yang dapat melewatinya, setelah sampai ke ujung
jembatan dilanjutkan 5 orang lainnya.
4. Hutan hujan tropis yang ada di Bukit Lawang memiliki keunikan tersendiri dibanding
hutan di daerah lain. Kelembapan yang cukup tinggi, sangat sejuk, dan segar. Luas
hutan hujan tropis di Bukit Lawang ± 200 hektar. Hutan hujan tropis merupakan
rumah bagi keanekaragaman spesies flora dan fauna yang paling kaya di dunia,
contoh tumbuhan langka yang ada seperti kantong semar, rafflessia, dan hewan
langka seperti orangutan.
5. Objek wisata Bukit Lawang juga berperan penting dalam perubahan iklim, yaitu
sebagai penyerap karbon (sink) dan penyimpanan karbon (stock). Hutan di Bukit
Lawang berfungsi dalam menjaga iklim di dalam kawasan hutan maupun di luar
hutan. Hal tersebut berkaitan dengan kemampuan tegakan hutan untuk menyerap
karbon dioksida (CO2) dan melepaskan oksigen (O2) dalam proses fotosintesis.
Semakin banyak CO2 yang diserap oleh tanaman dan disimpan dalam bentuk
biomassa karbon, maka semakin besar pengaruh buruk efek gas rumah kaca dapat
dikendalikan.

2.4. kuliner, spot pesona, keunikan & UMKM (stakeholders) yang ada di Bukit
Lawang.

1. Kuliner

Ada banyak Kuliner di bukit lawang yang menyajikan aneka makanan Khas etnis di
Sumatera Utara, menyajikan makanan Tradisional lainnya, untuk Rasa tidak perlu
ditanyakan, Apalagi untuk Tempat nya, ada beberapa Restoran/Tempat makan terPopuler di
Bukit lawang :
1. Cave Rock Café

Mulai dari Fried Chicken, Chicken Satay, Sup Mie Tomat, hingga Kari Kentang,
tersedia di Cave Rock Cafe. Cave Rock Cafe juga menawarkan Vegetarian Pizza,
French Fries, Banana Cake, dan Vegetarian Burger yang bisa dicoba. Cave Rock
Cafe berlokasi di Jalan Orangutan, Bukit Lawang.

2. Ecolodge

Tidak lupa untuk singgah di restaurant yang didesain dengan gaya kapal Titanik.
Dengan menggunakan bahan bambu, Ecolodge tampak unik dan menyatu dengan
alam Bahorok yang hijau. Masyarakat asli di Bukit lawang ini mayoritas Karo,
Jawa, Melayu, Batak baru kemudian etnis lainnya. Jadi hal ini turut
mempengaruhi makanan yang mereka sajikan sajikan di Ecolodge. Melalui
makanan, Ecolodge memperkenalkan budaya lokal khas Masyarakat Bukit
Lawang.
Jungle food menjadi menu favorit di tempat ini. Juga ada makanan khas Tapanuli,
yakni poncal tapanuli. Pecal khas Batak Toba yang isinya rebusan kacang
panjang, daun ubi, jipang, tauge, kincung yang kemudian disiram bumbu kacang.
Kincung membuat rasa pecel ini menjadi beda dan mengugah selera.

Tentang menu Batak Tapanuli lainnya adalah dekke nanitombur, yakni ikan bakar
yang disajikan dengan sambal khas Batak yang menggunakan andaliman. Rasa
ketir, gurih khas andaliman sangat klop dinikmati dengan gurami bakar.

3. Landak River Bukit Lawang

Tempat ini memberikan sensasi seru makan di tengah sungai, menikmati kuliner
di tengah sungai ini, makanan yang disajikan di Landak River ini kebanyakan
makanan tradisional. Seperti Mie Pecal, Urap, atau Gorengan, Tergantung selera
parawisatawan. Kia bisa langsung menikmati hidangan di meja-meja kayu yang
berjajar di atas sungai. Segar sekali rasanya saat kaki kita masuk ke dasar sungai
yang mengalir jernih dari Taman Nasional Leuser. Kita bisa sambil menghirup
udara segar dan menikmati suasana alam sekitar yang hijau.

2. Spot Pesona

a. Pusat Orang Utan di Bohorok 


Sebagai habitat asli dari orangutan, daerah Bukit Lawang sudah menjadi daerah
rehabilitasi orangutan sejak tahun 1973 lalu. Apalagi satwa yang satu ini tergolong
sangat dilindungi. Di sini Anda bisa melihat beberapa ekor orangutan yang sudah
dijinakkan dan terbiasa berinteraksi dengan manusia. 

Bahkan para pawang memberikan mereka nama yang unik untuk memberi kesan
humoris pada pengunjung yang penasaran. Ada orangutan yang bernama Minah
sampai Borjong yang nama tersebut diserap dari perbendaharaan kata lokal. 

Lokasinya sendiri masih berada di kawasan Bukit Lawang hanya saja Anda harus
berjalan kaki lebih jauh menyusuri hutan untuk mengakses habitat mereka.
Namun tenang saja, karena ada pemandu yang bisa Anda sewa untuk membuat
perjalanan menjadi lebih semarak.  

b. Goa Kampret 
Hanya berlokasi 15 menit dari pintu masuk Bukit Lawang, Anda dapat memasuki
sebuah goa alami bernama Goa Kampret. Arti ‘Kampret’ di sini adalah kelelawar
yang merupakan serapan bahasa lokal. Goanya sendiri sangat luas dan perlu
pemandu untuk mengeksplorasinya dengan aman.  

Di dalamnya terdapat habitat ribuan kelelawar yang mana untuk melihatnya harus
menggunakan senter. Anda harus terbiasa dengan aroma dan kelembapan di dalam
goa karena lokasinya yang memang sangat alami. Di langit-langit goa, Anda juga
bisa melihat stalaktit besar yang sudah ada ratusan tahun lalu. 

Banyak wisatawan memanfaatkan momen di Goa Kampret untuk berfoto dengan


background bebatuan dan lubang cahaya yang menganga.  

c. Pemandian Alam Bukit Lawang

Karena dibelah oleh Sungai Bahorok, mayoritas pengunjung yang datang ke Bukit
Lawang memang menjadikan sungai ini sebagai destinasi utamanya. Anda bisa
menikmati aliran Sungai Bahorok yang dingin khas air pegunungan. 

Selain itu, di pesisir Sungai Bahorok juga sudah dilengkapi berbagai pondok dan
tempat makan sehingga Anda bisa menjadikan tempat ini untuk rekreasi bersama
keluarga.

Bersantai di atas batu sungai sambil menikmati suara gemericik air atau ikut
berendam di dalam airnya yang dingin adalah beberapa opsi kegiatan yang bisa
melepas penat Anda setelah letih beraktivitas di tempat kerja. 

d. Wisata Rafting 
Aliran Sungai Bahorok yang cukup deras dimanfaatkan oleh pengelola wisata
untuk membuat wahana rafting. Berbeda dengan rafting pada umumnya yang
menggunakan perahu karet dan di dalamnya bisa memuat 6-10 orang, di Bukit
Lawang menggunakan konsep tubing yang mana satu orang menaiki satu ban
karet dan setiap ban tersebut dihubungkan oleh tali yang kuat.

Anda akan diajak menyusuri arus Sungai Bahorok dan bukan hanya menguji
adrenalin dan kekompakan kelompok, namun selama perjalanan Anda bisa
menikmati pemandangan hijau dari pesisir Sungai Bahorok yang ditumbuhi
pepohonan menjulang tinggi atau jika beruntung Anda bisa melihat orangutan
lewat/bergelantungan dari pohon ke pohon.  

3. Keunikan & UMKM

Bukit Lawang adalah desa wisata dimana banyak turis yang berdatangan dari
berbagai daerah. Maka dari itu di Bukit Lawang mempunyai peluang yang besar
untuk mendapatkan banyak penghasilan dari UMKM. Dalam sebuah data, sebanyak
200 orang yang sudah membuka usaha dan 20 orang yang berjualan keliling. Dengan
demikian tempat wisata Bukit Lawang bisa dijadikan wadah untuk membuka usaha
bagi yang tidak memiliki pekerjaan,dan yang sudah bekerja juga bisa menambah
usaha mereka lagi.

Seiring kemajuan zaman. UMKM harus mampu menyesuaikan dengan kemajuan


zaman. Agar mampu bersaing dengan usaha sejenis, penggunaan teknologi informasi
untuk memperoleh informasi dan jaringan pemasaran UMKM tentunya mutlak
diperlukan. Dengan kata lain, apabila UMKM tidak segera membenahi diri, maka
UMKM akan terancam kalah bersaing dan gulung tikar ,Salah satu hal paling penting
agar UMKM dapat berkembang adalah promosi digital dan pemasaran digital. 
Dengan memberikan penyuluhan mengenai teknologi media informasi dan internet
dalam rangka membuka wawasan para UKM untuk memanfaatkan potensi pemasaran
melalui media informasi dan internet. Pengetahuan mengenai internet, layanan media
sosial, toko online, virtual payment dan layanan-layanan lainnya dapat memberikan
opsi bagi para UKM untuk tidak hanya bertahan namun juga mengembangkan bisnis
nya sehingga tidak hanya bergantung pada pengunjung wisata.
BAB III
KESIMPULAN

Objek wisata adalah suatu tempat/daerah yang memiliki daya tarik yang dapat di
nikmati oleh banyak orang/wisatawan, Keanekaragaman alam dan budaya yang terdapat
dalam daerah tersebut dapat dijadikan sebagai objek wisata yang dapat dikunjungi oleh
wisatawan. Sektor pariwisata merupakaan salah satu andalan Indonesia yang memiliki nilai
dan keuntungan yang signifikan bagi kemajuan ekonomi.

Sedangkan kegiatan usaha adalah kegiatan dengan mengarahkan tenaga, pikiran, atau
badan untuk mencapai suatu maksud (pekerjaan) untuk mencapai sesuatu untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari. Objek wisata adalah salah satu peluang lapangan pekerjaan bagi
masyarakat yang tidak mememiliki pekerjaan, karena objek wisata sangatlah cocok dijadikan
tempat untuk membuka usaha atau melakukan usaha.

Sesuai dengan hasil penelitian dan perhitungan yang telah dilakukan pula bahwa
objek wisata Bukit Lawang sangat berhubungan dengan kegiatan usaha masyarakat yang ada
di Desa Perkebunan Bukit Lawang Kecamatan Bahorok Kabupaten Langkat.

Anda mungkin juga menyukai